III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian di lakukan sejak Bulan 23 Februari sampai 15 Oktober

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ketinggian tempat 1700 m dpl, Suhu rerata

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

II. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Tata Cara penelitian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III.TATA CARA PENELITIAN

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut:

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung, dari bulan

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

BAB III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III. METODE PELAKSANAAN. Tlasih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dengan ketinggian 600

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian di lakukan sejak Bulan 23 Februari sampai 15 Oktober 2018 yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi UMM dan Greenhouse Daerah Pujon Kidul dan Ruang Aklimatisasi Balai Hortikultura Kabupaten Batu. 3.2 Alat Dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sprayer, paranet, polybag 40 x 30 mm, tray 200 lubang dan 25 lubang, gunting potong, pisau, cutter, nampan, penggaris, plang nama, jangka sorong, timbangan analitik, timbangan pocket, timbangan dapur digital, oven, spektrometer, klorofilmeter, mortal-martil, tabung sentrifuge, sentrifuge, pipet tetes, cuvet, alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi plantlet tanaman kentang umur 1 bulan yang telah melalui proses penyetekan, pupuk kandang kambing, air, tanah, sekam, growmore, rooton F, ajir, benang, paranet, aceton, aquades, insektisida dan pestisida, pupuk cair urin kelinci, Cocopeat, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:2:1. Bahan yang digunakan dalam pengamatan meliputi aseton 80%, aquades, kertas miliblock, plastik 1,5kg, map coklat, pelubang kertas. 3.3 Prosedur Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Sederhana yang disusun dengan satu faktorial, sebanyak 7 kali ulangan dan 3 sampel untuk setiap perlakuan. Faktor terdiri dari 3 taraf yaitu: 12

13 U1 U2 U3 : 30 hari setelah stek : 45 hari setelah stek : 60 hari setelah stek 3.4 Denah Penelitian I II III IV V VI VII U1 U2 U3 U2 U3 U3 U2 U3 U1 U2 U3 U2 U2 U3 U2 U3 U1 U1 U1 U1 U1 Keterangan: U1 U2 U3 : 30 hari setelah stek (Hss) : 45 hari setelah stek (Hss) : 60 hari setelah stek (Hss) : Sampel polibag : Sampel yang diambil U 3.5 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan dimulai dari pengambilan eksplan hasil kultur in vitro. Botol yang berisi planlet didiamkan pada ruangan terang selama 30 menit, Hal ini

14 dilakukan untuk tanaman beradaptasi dengan lingkungan agar tidak stress pada saat dilakukan penyetekkan. Melakukan pemotongan eksplan, Panjang berkisar 2-3 mm atau 3-4 buku. Membuat lubang dan menanam eksplan pada tray dengan menggunakan pinset. Melakukan pemeliharaan dengan menyiram setiap pagi atau kondisi tanah harus dalam keadaan lembab. Penyetekkan kembali 45hari setelah stek dan 60hari setelah stek. a c b d e f g Gambar 3. Proses penyetekkan planlet kentang

15 3.5.1 Pemindahan Penyiapan media tanam transplanting ini dilakukan 1 minggu sebelum tanam dengan cara menimbang sekam:cocopeat:pupuk kandang dengan perbandingan 2:2:1 kemudian mecampurkan semua bahan dengan alat cangkul hingga tercampur semua. Memasukkan media pada polibag (40 x 30 cm), Media yang sudah masuk polibag disiram setiap hari (Lampiran 8). Pemindahan bibit di tray ke greenhouse dilakukan secara bersamaan. Penanaman bibit kentang dilakukan dengan cara membuat lubang pada tanah dengan kedalaman 3-5 cm. Kemudian menanam mengambil bibit dari tray dan menanam pada polibag. Selanjutnya melakukan penyiraman pada bibit kentang. 3.4.2 Pemeliharaan tanaman di lapang Dilakukan dengan penyiraman air 3 sampai 4 hari sekali karena media mampu menahan kelembaban. Penyiangan dilakukan pada saat 3 hari sekali / pada saat tumbuh gulma. Pemberian pupuk NPK dilakukan dua kali pada 14 hst dan 42 hst dengan pemakaian 5g/tanaman, metode yang dilakukan melakukan pengocoran tujuannya agar NPK mudah larut dan diserap tanah. Penyemprotan ZPT dilakukan pada minggu ke 3 atau 21 hst dan 45 hst dengan perlakuan ZPT organik urine kelinci. Pengendalian hama dilakukan dengan membuang ulat yang terdapat pada tanaman, memotong daun yang kering atau menguning agar tidak menyerang bagian tanaman lainnya. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan melakukan penyemprotan insektisida setiap 3 sampai 4 hari sekali dengan takaran 1g/liter (Lampiran 9).

16 3.4.3 Pemanenan Dilakukan dengan merobek polybag dan memisahkan media dan tanaman, membersihkan umbi dan tanaman dr media serta melakukan pemisahan umbi, akar dan tanaman (Lampiran 10). 3.5 Metode Pengolahan Data Pengamatan dilakukan pada 1 hst hingga 70 hst. Metode pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu mengindentifikasi masalah dimana sajian data dibahas dengan menghubungkan atau membandingkan dengan teori kemudian ditarik kesimpulan. Data diskripsi sifatnya mendeskripsikan tahapan-tahapan kegiatan selama penelitian. Selain itu, apabila data diperoleh secara kuantitatif maka dianalisis atau dikaji secara kuantitatif. 3.5.1 Parameter Pengamatan 1. Tinggi Tanaman (cm) Dilakukan pengamatan 7 hst sampai 56 hst, di ukur dari dasar tanah sampai titik tumbuh tanaman dibagian bawah daun. 2. Diameter batang (mm) Dilakukan pengamatan setiap minggu mulai dari 7 hst sampai 56 hst, pengamatan dilakukan pada bagian batang 1 cm dari dasar tanah menggunakan menggunakan jangka sorong.

17 3. Jumlah Cabang Dilakukan pengamatan setiap minggu mulai dari 7 hst sampai 56 hst, pengamatan jumlah cabang diamati jika cabang sudah ada pada bagian ketiak daun tanaman. 4. Jumlah daun (helai) Dilakukan pengamatan setiap minggu mulai dari 7 hst sampai 56 hst, pengamatan dilakukan dengan menghitung daun yang sempurna pada setiap tanaman. 5. Luas daun (mm 2 ) Pengamatan dilakukan pada 49 hst dengan mengambil 3 sampel daun secara acak setiap tanaman, pengukuran luas daun menggunakan kertas miliblock dengan cara mereplika daun pada kertas, menggolongkan 1kotak, ¼ dan ½ dari hasil replika. Kemudian menghitung dengan hasil jumlah yang sudah dikelompokkan x 1 (kelompok 1 kotak), jumlah yang sudah dikelompokkan x ¼, jumlah yang sudah dikelompokkan x ½. Hasil akhir dijumlahkan secara keseluruhan. 6. Uji klorofil (mg/l) Pengamatan uji klorofil dilakukan satu minggu sebelum panen (Eko, 2018). Pengukuran menggunakan alat spektrometer dan klorofilmeter. Sampel daun diambil secara acak dari bagian atas, tengah dan bawah tanaman. Pada alat spektrometer yaitu dengan menimbang sampel daun seberat 0,5g kemudian menghaluskan (dengan mortal martil) dan dilarutkan dengan larutan aseton 80%. Kemudian dimasukkan ke dalam tabung dan disentrifuge dengan kecepatan 6.000 rpm selama 4 menit. Setelah itu

18 diambil larutan supernatan dan dimasukkan ke dalam kuvet. Menyalakan spektrometer dengan menekan tombol on kemudian mengatur panjang gelombang yang akan digunakan (645nm dan 663nm). Memasukkan blangko aseton kemudian melihat nilai absorbansinya. Memasukkan sampel kemudian melihat nilai absorbansinya. Pengamatan uji klorofil menggunakan alat klorofilmeter yaitu dengan menekan tombol on pada ujung alat yang sebelumnya daun sudah dimasukkan pada alat klorofilmeter, kemudian melihat hasil uji klorofil pada alat. 7. Berat segar tanaman (g) Dilakukan pada akhir pengamatan (70 hst) dengan mencabut tanaman, membersihkan tanaman dan memisahkan tanaman dari umbi dan akar. Kemudian menimbang tanaman menggunakan timbangan dapur digital. 8. Berat kering tanaman (g) Setelah dilakukan penimbangan berat segar tanaman, tanaman dimasukkan pada amplop yang sebelumnya sudah dilubangi dengan alat pelubang kertas. Di oven 2 hari (48 jam) dengan suhu 85 0 C. Kemudian menimbang tanaman yang sudah di oven menggunakan timbangan analitik. 9. Berat segar akar (g) Dilakukan pada akhir pengamatan (70 hst) dengan mencabut tanaman, membersihkan akar dan memisahkan akar dari tanaman dan umbi. Kemudian menimbang akar menggunakan timbangan pocket.

19 10. Berat kering akar (g) Setelah dilakukan penimbangan berat segar akar, akar dimasukkan pada amplop yang sebelumnya sudah dilubangi dengan alat pelubang kertas. Di oven 2 hari (48 jam) dengan suhu 85 0 C. Kemudian menimbang akar yang sudah di oven menggunakan timbangan pocket. 11. Berat segar umbi (g) Dilakukan pada akhir pengamatan (70 hst) dengan mencabut tanaman, memisahkan umbi dari tanaman dan akar, membersihkan umbi. Kemudian menimbang umbi menggunakan timbangan pocket. 12. Berat kering umbi (g) Setelah dilakukan penimbangan berat segar umbi, umbi dimasukkan pada amplop yang sebelumnya sudah dilubangi dengan alat pelubang kertas. Di oven 2 hari (48 jam) dengan suhu 85 0 C. Kemudian menimbang umbi yang sudah di oven menggunakan timbangan pocket. 13. Jumlah umbi pertanaman Jumlah umbi dilakukan pada 70 hst tiap tanaman dengan cara mencabut tanaman, memisahkan umbi dari tanaman, membersihkan umbi dan menghitung jumlah umbi yang dihasilkan setiap tanaman.