152 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa melalui proses belajar mengajar di dalam kelas. Pada penelitian ini upaya dilakukan melalui dua siklus terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan subjek penelitiannya yaitu siswa kelas VIII-H SMPN 29 Bandung dengan menerapkan model pembelajaran VCT tipe analisis nilai. 1. Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta analisis dari penelitian tindakan kelas yang peneliti peroleh, secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan model VCT tipe analisis nilai dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan partisipasi belajar baik yang peneliti dapat melalui observasi maupun wawancara yang dilakukan kepada siswa. 2. Simpulan Khusus Adapun kesimpulan khusus dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu sebagai berikut : a. Perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model VCT analisis nilai dilakukan oleh guru untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas VIII-H yaitu meliputi menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP yang dibuat berdasarkan kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013. Selain membuat silabus, RPP dan media VCT guru juga mempersiapkan skenario pembelajaran dengan menggunakan model VCT analisis nilai dengan disesuaikan dengna materi
153 yang akan di pelajari di kelas yakni Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. b. Pelaksanaan model pembelajaran VCT analisis nilai di kelas VIII-H SMPN 29 Bandung diterapkan melalui langkah-langkah yang sesuai dengan pelaksanaan model pembelajaran VCT Analisi Nilai. Pelaksanaan pada siklus pertama dengan menggunakan media artikel belum terlalu optimal dan belum sesuai dengan apa yang di rencanakan. Lalu aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I diperbaiki pada pelaksanaan siklus II yang menggunakan media gambar, dan pada pelaksanaan siklus ke III dengan menggunakan media video proses pembelajaran mengalami kenaikan pada setiap siklusnya, dan mencapai hasil yang optimal. c. Peningkatan partisipasi belajar siswa dengan menggunakan model VCT analisis nilai melalui tindakan yang dilaksanakan di kelas VIII-H SMPN 29 Bandung menghasilkan dampak positif, berupa keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, bertanya maupun menyanggah, penuh perhatian dan miinat belajar yang tinggi. Siswa dituntut untuk memahami materi mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan pandanga hidup bangsa dengan menganalisis materi tersebut. Siswa di beri kasus-kasus yang berkaitan dengan materi pelajaran baik itu dalam bentuk artikel, gambar ataupun video kemudian siswa dituntun untuk menganasisi nilai apa yang terkandung dalam peristiwa tersebut. Model ini dapat mempermudah siswa mamahami materi, karena peristiwa yang disajikan sangat nariatif dan bersifat kontemporer namun relevan dangan materi yang diajarkan. Sehingga partisipasi belajar siswa dapat meningkat pada setiap siklusnya. d. Kendala yang dihadapi dalam penerapan model VCT analisis nilai, secara umum terdapat pada guru sendiri. Kurang optimalnya pelaksanaan pembelajaran, kurangnya kemampuan guru mengkondisikan kelas ketika pembelajaran tengah berlangsung, terdapat dominasi siswa ketika pelaksanaan diskusi, dan banyak siswa yang kurang serius dalam
154 menganalisis peristiwa yang disajikan karena mereka masih merasa kebingungan dalam mengkaji nilai-nilai yang ada. e. Upaya dalam mengatasi kendala menerapkan model VCT analisis nilai adalah berusaha melakukan refleksi pada setiap pelaksanaan penerapan model, sehingga guru dapat mengintropeksi diri dan memperbaiki proses pembelajaran ke arah yang lebih baik pada penerapan model selanjutnya. Selain itu guru dituntut untuk lebih bisa menguasai materi, agar dapat menyampaikan materi secara tepat, dan yang terpenting guru harus bisa mengendalikan dan mengelola kelas dengan baik, agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat lebih mudah untuk dicapai. Upaya-upaya tersebut dilakukan guru dalam memperbaiki proses pembelajaran pada setiap siklusnya, sehingga penerapan model VCT tipe analisis nilai untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. B. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik di lapangan maupun secara teoritis, maka penulis memberikan beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait agar proses pembelajaran dapat mencapai hasil yang lebih maksimal, yaitu sebagai berikut : 1. Bagi Guru a. Guru adalah penentu bagi proses keberhasilan pembelajaran yang diraih siswa, guru berperan dalam menciptakan suasana dan proses pembelajaran di kelas, akan seperti apa proses pembelajaran itu berlangsung, adalah peran penting seorang guru yang dapat mengaturnya, namun guru tidak hanya berperan dan dituntut dalam pengajaran yang optimal terhadap murid, guru pun bertanggungjawab dengan sajauhmana tingkat partisipasi
155 belajar peserta didiknya karena tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar. Oleh karena itu guru dituntut untuk kreatif agar partisipasi belajar siswa meningkat. Salah satunya dengan memilih model pembelajaran yang relevan dan efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran PKn. b. Guru harus senantiasa memberikan pengajaran yang menarik. Salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang relevan dengan mata pelajaran PKn, setelah melaksanakan penelitian dengan menggunakan model VCT analisis nilai, terbukti dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa pada materi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar model ini dapat diimplementasikan dalam materi dan kelas yang lain. c. Keberhasilan penerapan model pembelajaran VCT analisis nilai ditentuka oleh keterampilan dalam mengelola kelas dan perencanaan yang matang sebelum melakukan kegiatan mengajar. Oleh sebeb itu guru harus menguasai benar keterampilan-keterampilan tersebut. 2. Bagi siswa a. Meskipun siswa sudah mendapatkan peningkatan pemahaman konsep PKn dengan menggunakan model VCT analisis nilai, namun alangkah baiknya jika siswa senantiasa meningkatkan pula kempuan belajar PKn yaitu baik dari buku paket maupun mancari informasi dari sumber lainnya seperti televisi, surat kabar, internet dan sumber lainnya. b. Siswa diharapkan dapat lebih ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pada pembelajaran PKn menjadi lebih interaktif dan siswa dapat meningkatkan keaktifannya dalam pembelajaran PKn 3. Bagi Sekolah
156 Agar proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih maksimal, maka hendaknya sekolah : a. Sekolah lebih memberikan kebebasan yang bertanggungjawab kepada guru untuk berekspresi secara kreatif dan inovatif dalam menentukan media dan metode pembelajaran yang akan diterapkan di sekolah. b. Kepala sekolah hendaknya dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka mengoptimalkan proses pembelajaran agar lebih berkualitas. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti yang ingin meneliti tentang penggunaan model Value Clarification Technique, hendaknya menggunakan tipe-tipe yang lain seperti VCT daftar nilai, VCT games, ataupunvct kartu keyakinan. Selain itu juga mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai penerapan model VCT terhadap peningkatan partisipasi, minat, dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode penelitian lainnya seperti metode penelitian eksperimen. 5. Bagi Jurusan Kewarganegaraan a. Lebih memperbanyak dan memperluas mengenai pemberian pengetahuan model pembelajaran untuk bekal mengajar kelak jika sudah menjadi guru yang sesungguhnya b. Memberikan sarana dan prasarana yang menunjang bagi mehasiswa untuk bisa berkreasi dalam mengembangkan model pembelajaran yang diterapkan di sekolah.