BAB IV CAPAIAN POLITIK PARTAI BULAN BINTANG DAN PENYEBAB KEMEROSOTAN SUARA DI LAMPUNG. 1. Partai Bulan Bintang pada pemilu legislatif

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena menjadi poros penting dalam proses demokrasi. Partai politik

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

DUIT UNTUK NASDEM DAN PAN DIPENDING SPJ AKAN DIEVALUASI BPK

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Asal Muasal Dana Partai

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan dan menyalurkan kepentingan masyarakat.partai politik juga

KOMISI PEMILIHAN UMUM

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

KONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

Pembaruan Parpol Lewat UU

I. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU

Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

TANTANGAN DAN STRATEGI PARPOL DALAM PILKADA SERENTAK

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Hari/Tanggal : Senin/22 Oktober 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG

Ini Alasan Partai Islam Terseok-Seok

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

DAFTAR TABEL. Pileg 2014, Diolah dari Hasil Wawancara dengan Berbagai Narasumber, Hasil Rekapitulasi

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB II KONFIGURASI POLITIK DI KABUPATEN PATI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA PEROLEHAN SUARA PARPOL ISLAM PADA PEMILU Triono. Abstrak

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan

JAKARTA, 5 MEI 2013

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. selalu menarik adalah diselenggarakannya pemilu di Indonesia. Kita tahu bahwa

Parpol Islam dan yang berbasis massa Islam, tak lagi terlihat menyuarakan Islam, bahkan seakan menghindar untuk diidentikkan dengan Islam.

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

Transkripsi:

57 BAB IV CAPAIAN POLITIK PARTAI BULAN BINTANG DAN PENYEBAB KEMEROSOTAN SUARA DI LAMPUNG A. Capaian Politik PBB pada pemilu Legislatif 1. Partai Bulan Bintang pada pemilu legislatif 1999-2014 Partai Bulan Bintang sejak ikut pemilu tahun 1999-2014, perolehan suaranya relatif stagnan. Perolehan suaranya belum pernah melampaui 3%. Akibatnya, PBB gagal lolos Parliamentary Threshold. Begitu juga perolehan suaranya di Lampung sangat rendah. Pada pemilu 1999 yang menunjukkan kekalahan atau kegagalan PBB. Pada Pemilu tahun 1999, Partai Bulan Bintang mampu meraih 2.049.708 suara atau sekitar 1,94% dan meraih 13 kursi DPR RI. Dari ke 17 partai Islam yang ikut Pemilu, hanya PPP (58 kursi) dan PBB (13 kursi) yang lolos electoral thresold. Sedangkan yang lainnya, yaitu sebanyak 15 partai Islam tidak lolos electoral threshold. Pemilu 2004, secara keseluruhan dari total 24 partai politik yang menjadi peserta pada Pemilu 2004, ada tujuh partai politik Islam dan partai berbasis massa Islam yang ikut dalam pemilihan umum. Tujuh partai politik tersebut adalah: Tabel 1 Hasil perolehan suara pemilu 2004 Partai Suara % Kursi di DPR Partai Kebangkitan Bangsa 11.989.564 10,6 52

58 Partai Persatuan Pembangunan 9.248.764 8,2 58 Partai Keadilan Sejahtera 8.325.020 7,3 45 Partai Amanat Nasional 7.303.324 6,4 53 Partai Bulan Bintang 2.970.487 2,6 11 Partai Bintang Reformasi 2.764.998 2,4 14 Partai Nahdhatul Umat Indonesia 895.610 0,8 2 Partai Bulan Bintang (PBB) yang dianggap oleh sebagian kalangan sebagai penerus perjuangan Masyumi ini mengalami permasalahan yang hampir mirip seperti apa yang dialami oleh PKB, yakni munculnya dua kubu yang samasama mengklaim sebagai pengurus PBB yang sah. Ketika itu, Hartono Mardjono dan Yusril Ihza Mahendra berseteru tentang sah dan tidaknya pelaksanaan muktamar yang dilakukan oleh partai tersebut. Puncaknya, Hartono Mardjono menyatakan keluar dan memilih bergabung bersama Fraksi Perserikatan Daulah Ummah, yang merupakan gabungan dari beberapa partai Islam kecil. Pada pemilu 2009 dan 2014, partai ini pun tak lolos Parliamentary Threshold. Konsekuensinya, PBB tidak memiliki perwakilan di parlemen. Pemilu 2009 hanya memperoleh 1,79 persen dengan total 1,8 juta pemilih dan pemilu 2014 perolehan suaranya turun di 0.91%. Begitu juga perolehan suaranya di Lampung. Dalam pemilu Legislatif anggota DPRD tingkat provinsi tahun 2009 hanya mendapatkan 56,265 suara. Pemilu 2014 hanya memperoleh suara 50,191 suara atau sekitar 1,22 persen. Sehingga dalam pemilu legislatif anggota DPRD tahun 2009 dan 2014, tak ada satupun wakil dari PBB yang masuk parlemen di Lampung. (Berikut tabel).

59 Tabel 2 Perolehan suara PBB pada Pemilu 2014 di Lampung No Partai Suara Sah % 1 PDIP 793,830 19,36 2 Gerindra 523,310 12,76 3 Demokrat 484,152 11,81 4 Golkar 449,226 10,96 5 PKS 391,266 9,54 6 PAN 389,358 9,50 7 PKB 321,516 7,84 8 Nasdem 306,796 7,48 9 Hanura 182,496 4,45 10 PPP 169,362 4,13 11 PBB 50,191 1,22 12 PKPI 38,315 0,93 Total 4,099,818 1 B. Penyebab kemerosotan suara PBB pada pemilu Legislatif 2014 Banyak faktor tentunya yang menjadi penyebab kemerosotan suara PBB, khususnya pada pemilu Legislatif tahun 2014 di Lampung. Penulis dalam temuannya memperoleh gambaran bahwa penyebab kemerosotan suara partai tidak terlepas dari persoalan internal-eksternal Partai. 1 Lihat hasil Rekapitulasi Perolehan Kursi Partai Politik dalam Pemilu Anggota DPRD Provinsi LampungTahun 2014.

60 1. Adanya kisruh dalam tubuh PBB Lampung Konflik internal yang terjadi pada PBB menjadi penyebab utama kemerosotan suara PBB dalam pemilu tahun 2014. Seperti yang diketahui publik, konflik internal PBB yang puncaknya pada acara Muswillub Lampung pada tanggal 15-17 April 2016 yang dilaksanakan di Hotel Lorin dianggap ilegal. Sebab acara Rakornas yang di bungkus Muswillub tersebut tidak mempunyai legalitas dari DPP dan tidak mengikuti mekanisme aturan partai, bahkan dinilai sebagai acara liar. Konflik yang terjadi pada internal partai menunjukkan adanya dualisme dalam tubuh PBB lampung. Nur aida, selaku ketua DPW Lampung mengatakan para oknum yang mengatasnamakan DPW tersebut selalu berusaha untuk mengambil alih kepemimpinan Partai di Lampung. Bahkan mereka berharap untuk menjadi penentu dengan agen-agen politisi lainnya untuk bernegosiasi dengan calon yang mau ikut pilkada. 2 Dengan adanya konflik tersebut menjadi penyebab utama merosotnya suara PBB di Lampung pada pemilu tahun 2014. Akibat konflik internal dan dualisme di DPW PBB Lampung, maka persiapan yang dilakukan untuk pemilu 2014 pun menjadi berantakan, dan pengurus DPW PBB Lampung tidak dapat mengelola organisasi partai dengan baik. Hal ini diperparah dengan banyaknya pengurus dan simpatisan yang pindah ke partai lain. Dalam kasus internal tersebut memperlihatkan kelemahan pelembagaan partai PBB dalam bentuk dimensi koherensi (Coherence). Kelemahan tersebut juga berdampak kepada kemorosotan suara partai, karna mesin-mesin partai tidak bekerja untuk mendapatkan simpati masyarakat. 2 Wawancara dengan Nuraida yaitu ketua DPW PBB Lampung

61 2. Masalah pendanaan Partai Langkah PBB nampaknya tidak selalu berjalan mulus dalam menjalankan agenda-agenda yang sudah ditentukan untuk menghadapi pemilu 2014 kemarin. Kendala tersebut datang dari internal PBB. Dari data yang diperoleh penulis diketahui bahwa salah satu kendala yang dihadapi PBB di internal mereka adalah kendala pendanaan partai. PBB mengalami kesulitan dalam membiayai dana operasional partai dan dana kampanye partai yang cenderung membengkak dengan drastis menjelang pemilu seperti kemarin. Banyak pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh PBB untuk menjalankan strategi-strategi partai dalam meningkatkan elektabilitas mereka melalui program-program yang tentunya harus mengeluarkan biaya, seperti pengadaan atribut partai, dan lain-lain. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik, setiap partai politik berhak mendapat uang dari tiga sumber, yaitu iuran anggota, sumbangan yang sah menurut hukum, serta bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tapi, karena agenda politik setiap partai sangat banyak, maka membutuhkan pendanaan besar. Dan seiring dengan kian mahalnya biaya operasional dan kampanye pemilu. Seperti diketahui, ketika partai politik jadi mesin pemilu, partai membutuhkan sumber pendanaan besar agar mesin politik dapat berfungsi secara maksimal dalam mendulang suara pemilih. Partai harus mencari cara agar eksistensi mereka tetap terjaga baik dalam masyarakat dan mampu meraih suara signifikan dalam pemilu. Realitasnya sumber penerimaan partai politik itu tak sekadar dari tiga sumber yang disebutkan di atas tetapi ada juga penerimaan dana lain, salah

62 satunya dari sumbangan pengusaha swasta yang berkepentingan, potongan gaji kader di Legislatif/Eksekutif lainnya. 3 Dalam hal ini, Partai Bulan Bintang, salah satu Partai Politik yang masih terkendala dengan dana. Hal itu disampaikan langsung oleh ketua umum Yusril Ihza Mahendra. "PBB sudah punya Infrastruktur sampai ke bawah, hanya selama ini masih terkendala masalah dana dan manajemen partai 4 katanya saat pelantikan Pengurus DPP periode 2015-2020 serta Milad ke-17 PBB di Jakarta, Senin 10 Agustus 2015 malam. Yusril ingin kelemahan-kelemahan itu diatasi dalam menghadapi pemilu berikutnya. Dia mengakui PBB tidak mampu menjaga suara di tingkat pusat sehingga tidak memiliki wakil di DPR, namun PBB masih memiliki wakil di DPRD. Di Lampung ada 5 anggota DPRD. Seperti di Kabupaten Lampung Utara ada 2 kursi, di Kabupaten Pesawaran 2 Kursi, di Kabupaten Pesisir Barat 1 Kursi. 5 Hanya saja PBB Lampung masih mengandalkan sumbangan dari kader mereka yang duduk di Legislatif. Besarnya sumbangan bervariasi. Mengingat hanya 5 orang dari PBB yang menjadi anggota DPRD di Lampung jadi uang yang masuk dari kader sangat minin. Dan juga tidak ada badan usaha yang dikelola oleh PBB sehingga sangat terbatas pemasukan PBB. 6 3 Ully Chitya, Mengintip keuangan partai politik kita, Lihat website Http;//Surabaya.tribunnews.com/m/index.php/2013/01/01/mengintip-keuangan-partaipolitik-kita. Tanggal 3 maret 2013. 4 Lihat dalam liputan 6 Yusril sebut selama ini PBB terkendala dana dan manajemen Partai diakses pada 11 Agustus 2015. 5 Lihat hasil rekapitulasi perolehan suara kursi Partai Politik dalam pemilu anggota DPRD provinsi Lampung tahun 2014. 6 Wawancara dengan sekertaris PBB Lampung, yaitu bapak Syafiq.

63 3. Tidak berjalannya proses kaderisasi Sistem kaderisasi dan rekrutmen PBB selama ini tidak berjan baik. Akibatnya, PBB miskin kader yang mumpuni untuk diusung menjadi calon pemimpin, termasuk calon kepala daerah. Berhentinya proses kaderisasi dalam tubuh PBB ini terlihat dari munculnya pimpinan berbagai lembaga politik dan publik yang diusulkan partai, tapi bukan kader partai itu sendiri. Partai terkesan tidak memiliki kader kompeten sehingga terpaksa harus mengusung calon pemimpin dari luar. Fenomena inilah kemudian yang dinilai sebagai gagalnya partai dalam rekrutmen dan pengkaderan. Dampaknya bagi PBB ialah tidak diberikan kepercayaan oleh masyakat, karna dianggap sebagai partai politik telah gagal dalam menjalankan fungsinya. Sehingga tidak dipilih pada saat pemilu. 4. PBB tidak mempunyai basis masa yang tetap Penurunan suara PBB yang terjadi di daerah berkaitan dengan tingkat Pengakaran PBB di masyarakat, dimana salah satu variasi dari tingkat Pengakaran partai adalah asal-usul partai politik, yaitu apakah dibentuk dari atas, dari bawah, atau dari atas disambut dari bawah. Namun pada kenyataannya PBB pada pemilu yang lalu tidak disambut baik oleh masyarakat yang terlihat dari rendahnya suara PBB di tingkat daerah. Kendala lain yang dihadapi oleh PBB dari dinamika hubungannya dengan masyarakat indonesia jika dikaitkan dengan teori pelembagaan partai politik Basedau dan Stroh, merupakan bentuk dari dimensi Otonomi (Autonomy). Yaitu tingkat identitas nilai suatu partai politik berkaitan dengan hubungan partai dengan kelompok populis tertentu (popular bases), yaitu apakah suatu partai politik mengandung dimensi sebagai gerakan sosial yang

64 didukung oleh kelompok populis tertentu, seperti PKB dengan basis konsituennya adalah masyarakat NU. Sedangkan PBB tidak mempunyai basis konsituen seperti PKB. Sehingga PBB setiap menghadapi pemilu perolehan suaranya cenderung tidak stabil. Aspek lain dari dimensi Otonomi ialah dari segi Kepemimpinan. PBB dalam hal ini masih terlalu menggantungkan kepada sosok Yusril. Hal inilah yang membuat PBB semakin sulit dikenal masyarakat. Walaupun memang ada peran Yusril dalam memperkenalkan PBB namun tetap belum bisa menjangkau pada tiap lapisan masyarakat. 5. Rendahnya minat masyarakat terhadap politik Kendala terakhir yang dihadapi oleh PBB dari eksternal adalah rendahnya minat dan kepercayaan masyarakat terhadap politik. Ketidakpercayaan atau distrust masyarakat terhadap partai politik menjadi alasan mengapa masyarakat memilih golput dalam pemilihan umum. Masyarakat menganggap semua partai politik adalah sama saja, mereka hanya mementingkan kepentingan partai mereka tanpa melihat kepentingan-kepentingan rakyat kecil sebagai konstituennya. Tingginya angka golput tersebut menjadi masalah serius yang menjadi kekhawatiran partaipartai politik peserta pemilu 2014, tak terkecuali PBB. Angka golput yang begitu besar tentu saja banyak berpengaruh pada suara PBB. Banyak pemilih yang sebenarnya cukup potensial menjadi penyumbang suara bagi partai, namun karena mereka lebih memilih untuk golput, suara mereka yang cukup potensial tidak dapat terserap oleh partai.