BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (Krisnadi, 2015). Kelor memiliki banyak manfaat, hampir semua bagian

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan-bahan organik yang dibuat menjadi pupuk cair memiliki

I. PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Karena memiliki nilai ekonomi

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk. pertanian yang dapat memberikan unsur hara dalam tanah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

I. PENDAHULUAN. sekali limbah khususnya limbah organik. Limbah organik yang berbentuk padat

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pemakaian pestisida. Limbah padat (feses) dapat diolah. menjadi pupuk kompos dan limbah cair (urine) dapat juga diolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. obat, sehingga keberadaan tanaman ini menjadi lebih diminati. Tanaman sirih

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor

S U N A R D I A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. permukaan yang lebih kasar dibandingkan cabai merah besar, dan memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG KEPOK. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan perkebunan ataupun pabrik biji kopi yang jika tidak dimanfaatkan akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

Pupuk Organik Cair AGRITECH

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau perbanyakan aseksual. Perbanyakan ini menggunakan bagian-bagian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

PEMBUATAN KOMPOS DENGAN MOL LIMBAH ORGANIK Dini Rohmawati Jurdik Kimia, FMIPA UNY

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

Pohon Durian Super umur 2.5 Tahun dan sudah berbuah perdana. Hal ini bisa terjadi dengan Pupuk Cair Organik POC Boss GeDe

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

PENDAHULUAN. Kondisi tanah di Indonesia yang merupakan negara tropis basah. tahunnya diperlukan penambahan unsur hara yaitu untuk lahan kering sekitar

BAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang akan ditanam, termasuk pada tanaman yakon yang. merupakan jenis tanaman perdu yang hidup secara liar.

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang tidak baik bagi manusia. Tumpukan sampah. tersebut jika dibiarkan dapat menimbulkan pencemaran, penyakit serta

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan. Benyamin Lakitan

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam suku Liliaceae. Brebes yang merupakan sentra terbesar bawang merah.

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

BAB I PENDAHULUAN. jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh Indonesia.

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG RAJA SERE. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011).

2 Penggunaan Pestisida kimia sintetis adalah salah satu faktor menurunya kesuburan tanah, selain itu berkurangnya lahan pertanian dalam produksi akiba

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Moringa oleifera Lam. lebih dikenal dengan nama kelor di Indonesia. Tumbuhan kelor sudah banyak dibudidayakan hampir di seluruh belahan dunia, antara lain di Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Semenanjung Arab dan tropis Afrika. Tumbuhan ini cocok tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia (Krisnadi, 2015). Kelor memiliki banyak manfaat, hampir semua bagian tumbuhan kelor dapat dimanfaatkan manusia. Bagian tumbuhan kelor yang paling sering dimanfaatkan adalah daun dan biji (ECHO, 2006). Daun kelor mengandung nutrisi berupa kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan protein (Sauveur dan Broin 2010). Biji kelor yang sudah berbentuk serbuk bermanfaat utuk menjernihkan air keruh yang diakibatkan oleh berbagai kontaminan. Berdasarkan penelitian Desiawati (2013) budidaya tumbuhan kelor di Indonesia masih sedikit, contonya keberadaan tumbuhan kelor di Desa Cikarawang kerapatannya hanya 0,40 individu pohon per ha. Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai banyaknya manfaat yang terkandung pada tumbuhan kelor masih kurang. Hal tersebut menyebabkan perkembangan kelor di Indonesia masih rendah. Mengatasi hal tersebut diperlukan usaha untuk memperbanyak produksi tumbuhan kelor. Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mempercepat perkembangbiakan tumbuhan kelor adalah melalui budidaya secara vegetatif dan penggunaan zat pengatur tumbuh. 1

2 Menurut Santoso (2017) tanaman dapat membiak dengan menggunakan organ vegetatif secara alami maupun secara buatan. Perbanyakan tumbuhan kelor dapat dilakukan secara generatif dengan menggunakan biji atau secara vegetatif dengan stek batang. Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan mengggunakan bahan tanam berupa bagian tanaman tanpa adanya daun (Aziz, 2012). Bahan yang dapat digunakan sebagai stek berasal dari cabang pohon tumbuhan kelor yang sehat berumur kurang lebih satu tahun (Ikrarwati, 2016). Perbanyakan secara vegetatif lebih banyak dilakukan karena lebih cepat serta memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kendala yang terjadi dalam metode penyetekan yaitu lambatnya pembentukan akar dan tunas serta pertumbuhan yang kurang baik. Berdasarkan hasil survei di pusat pertanian menunjukkan bahwa penggunaan insektisida dan penggunaan pupuk kimia sangat dominan (Sidauruk, 2016). Tanpa disadari, penggunaan yang terus menerus akan menyebabkan terjadinya penurunan sifat fisik, kimia, dan biologi pada tanah pertanian. Berdasarkan penelitian Parnata (2004) menyatakan bahwa penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dapat menyebabkan lahan tersebut tidak mampu berproduksi secara optimal dan berkelanjutan. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, adalah dengan pemberian bahan organik yang dapat menyuburkan tanaman, salah satunya adalah larutan fermentasi dari tumbuhan. Fermentasi merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Larutan yang dihasilkan dari proses fermentasi tumbuhan memiliki kandungan unsur hara mikro

3 dan makro serta bakteri yang berpotensi merombak bahan organik, merangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama penyakit tanaman. Sehingga dapat berperan sebagai dekomposer, maupun sebagai pestisida organik (Purwasasmita, 2009). Pemanfaatan larutan fermentasi sebagai alternatif pengganti pupuk anorganik karena memiliki keunggulan yang ramah lingkungan, serta murah dibuat dan didapatkan dengan biaya yang murah. Pembuatan larutan fermentasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, tanaman, maupun hewan. Mengacu pada penelitian (Salma dan Purnomo, 2015) bahwa larutan hasil fermentasi dapat dibuat dengan memanfaatkan limbah rumah tangga maupun sisa-sisa tanaman seperti bonggol pisang, gedebong pisang, jerami, dan sisa sayuran. Bahan tersebut dikombinasikan dengan bahan lain seperti gula merah atau molase agar proses dekomposisi bahan organik menjadi semakin cepat. Menurut penelitian Maulana (2017) menyatakan bahwa siswa membutuhkan media pembelajaran yang memiliki cakupan materi lebih ringkas dan memiliki gambar, sehingga siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar berupa leaflet pada pembelajaran SMA kelas XII materi Bioteknologi pada KD 4.10. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh Pemberian Berbagai Larutan Fermentasi Tumbuhan terhadap Pertumbuhan Stek Batang Kelor (Moringa oleifera Lam) Digunakan Sebagai Sumber Belajar Biologi

4 1.2 Rumusan Masalah 1) Adakah perbedaan pemberian larutan fermentasi rebung Dendrocalamus asper Back. dalam meningkatkan pertumbuhan stek batang kelor (Moringa 2) Adakah perbedaan pemberian larutan fermentasi bonggol pisang (Musa paradisiaca L.) dalam meningkatkan pertumbuhan stek batang kelor (Moringa 3) Adakah perbedaan pemberian larutan fermentasi bawang merah (Allium cepa L.) dalam meningkatkan pertumbuhan stek batang kelor (Moringa 4) Bagaimana penerapan hasil penelitian pengaruh pemberian berbagai larutan fermentasi tumbuhan untuk meningkatkan pertumbuhan stek batang kelor sebagai sumber belajar Biologi? 1.3 Tujuan Penelitian 1) Mengetahui perbedaan pemberian larutan fermentasi rebung Dendrocalamus asper Back. dalam meningkatkan pertumbuhan stek batang (Moringa 2) Mengetahui perbedaan pemberian larutan fermentasi bonggol pisang (Musa paradisiaca L.) dalam meningkatkan pertumbuhan stek batang (Moringa

5 3) Mengetahui perbedaan pemberian larutan fermentasi bawang merah (Allium cepa L.) dalam meningkatkan pertumbuhan stek batang (Moringa 4) Mengetahui penerapan hasil penelitian pengaruh pemberian berbagai larutan fermentasi tumbuhan untuk meningkatkan pertumbuhan stek batang (Moringa oleifera Lam) sebagai sumber belajar Biologi. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru pada mahasiswa dan petani tentang manfaat larutan fermentasi tumbuhan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Sekaligus dapat memperluas terapan keilmuan pada materi pengayaan untuk SMA kelas XII pada materi pembelajaran Bioteknologi tentang proses pembuatan larutan fermentasi. 1.4.2 Secara Praktis Pembuatan larutan fermentasi dapat mengurangi limbah tumbuhan di lingkungan sekitar menjadi produk yang memiliki nilai manfaat. Selain itu, penggunaan larutan fermentasi tumbuhan diharapkan dapat menekan penggunaan pupuk anorganik alternatif maupun zat pengatur tumbuh sintetik yang harganya relatif mahal. Sehingga mengurangi biaya perawatan lahan yang digunakan untuk pertanian.

6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Sesuai dengan tujuan dari penelitian, maka ruang lingkup penelitian ini perlu dibatasi. Adapun yang menjadi ruang lingkup adalah sebagai berikut: 1) Jenis stek yang digunakan dalam penelitian adalah stek batang tumbuhan kelor (Moringa oleifera L) yang berusia ± 1 tahun. 2) Media tanam yang digunakan dalam penelitian yaitu campuran antara tanah dan sekam padi dengan perbandingan 1:1 3) Ada 3 macam jenis tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pembuatan larutan fermentasi yaitu rebung bambu, bonggol pisang dan umbi bawang merah. 4) Waktu yang digunakan untuk proses fermentasi tumbuhan adalah 10 hari. 5) Konsentrasi pemberian larutan fermentasi yang digunakan yaitu konsentrasi 30%. 6) Parameter pertumbuhan yang diamati adalah waktu munculnya tunas, jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah daun yang tumbuh. 1.6 Definisi Istilah 1) Fermentasi merupakan suatu teknik mengubah substrat menjadi suatu produk tertentu dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. 2) Rebung bambu (Dendrocalamus asper) berasal dari batang bawah yang berbentuk lonjong, kokoh, dan terbungkus dalam kelopak daun yang rapat dan bermiang (duri-duri halus) (Kencana et.al, 2012).

7 3) Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan mengggunakan bahan tanam berupa bagian tanaman tanpa adanya daun (Aziz, 2012). 4) Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, temasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran, dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya dan fasilitas (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007).