BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2018 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN NOMOR :... Tahun 2016 TENTANG :

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEPALA DESA PARAKANLIMA KABUPATEN SUKABUMI PERATURAN DESA PARAKANLIMA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG :

DAFTAR BIDANG KELOMPOK KEGIATAN APBD DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 10 TAHUN 2008

PERATURAN DESA LONJOBOKO NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN KEWENANGAN DESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BESARAN TUNJANGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

KEWENANGAN KEGIATAN 3 4

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG

Disampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN : Pasal I...

Contoh RANCANGAN PERATURAN DESA tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa LAMBANG BURUNG GARUDA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 66 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI

KEPALA DESA PULUTAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA PULUTAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Dana Desa 6.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DI KEDEPUTIAN BADAN PENGAW

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LUMBUNG KAUH dan PERBEKEL LUMBUNG KAUH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA KEPADA DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 16/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA

GAMBARAN UMUM. Luas wilayah ha. 33 kecamatan 12 kelurahan 378 desa Rukun Warga (RW) Rukun Tetangga (RT).

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2015

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

KEPALA DESA TEGAL ARUM KABUPATEN TEBO RANCANGAN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 7

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET NOMOR 06 TAHUN 2O16 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bagian Kedua Uraian Tugas Sekretaris Desa dan Kepala Urusan. Pasal 8

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 39 SERI E

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

Kerangka Acuan SURVEI MAWAS DIRI A. PENDAHULUAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA SELOMARTANI KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DESA SELOMARTANI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2018 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa Pasal 21 sampai dengan Pasal 22, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

- 2-4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BADUNG TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Badung. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Badung. 4. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

- 3-5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pemerintah Desa adalah Perbekel dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. 9. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul, Kewenangan Lokal Berskala Desa, kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten serta kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Perbekel setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa. 11. Asas rekognisi adalah pengakuan terhadap hak asal usul. 12. Asas subsidiaritas adalah penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan masyarakat Desa. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup dalam Peraturan Bupati ini adalah : a. kewenangan desa berdasarkan hak asal usul; b. kewenangan lokal berskala desa; c. mekanisme penyelenggaraan kewenangan desa; d. pembinaan dan pengawasan; dan e. pembiayaan.

- 4 - BAB III KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL Pasal 3 (1) Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul paling sedikit terdiri atas : a. sistem organisasi masyarakat adat; b. pembinaan kelembagaan masyarakat; c. pembinaan lembaga dan hukum adat; d. pengelolaan tanah kas Desa; dan e. pengembangan peran masyarakat Desa. (2) Selain Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah Desa dapat melakukan identifikasi dan inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul lainnya dengan mengikutsertakan masyarakat. (3) Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi kewenangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemerintah Desa menetapkan kewenangan hak asal usul lainnya dengan memperhatikan situasi, kondisi, dan kebutuhan. (4) Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dan diurus oleh Desa. Pasal 4 Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul hasil identifikasi dan inventarisasi antara lain : a. fasilitasi penataan sistem organisasi perangkat Desa Adat dan Subak; b. fasilitasi pemilihan organisasi perangkat Desa Adat, banjar Adat dan subak; c. fasilitasi pengelolaan tanah Desa Adat; d. fasilitasi pendataan tanah-tanah Desa Adat; e. fasilitasi pensertifikatan tanah-tanah Desa Adat; f. fasilitasi pengadaan tanah Desa Adat; g. fasilitasi pencatatan hak atas tanah di Desa Adat; h. fasilitasi penyelesaian sengketa Adat; i. fasilitasi penataan dan pemetaan Tata Guna Lahan; j. fasilitasi pengisian jabatan Bendesa Adat dan Perangkat Desa Adat; k. pelestarian budaya gotong-royong; l. pembangunan dan pemeliharaan pelinggih;

- 5 - m. pembangunan tembok, candi bentar dan gelung kori Pura; n. pembangunan lainnya di Pura; o. pembangunan bale banjar; p. pemeliharaan tempat pemakaman/setra; q. pembangunan dan pemeliharaan kantor LPD; r. pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana usaha Desa Adat; s. pelestarian dan pemeliharaan tempat-tempat yang disucikan umat Hindu (tempat melasti, gunung, danau, campuan, laut, dan sungai). t. pembinaan pelestarian kelompok seni tradisional; u. pembinaan kesepakatan dalam kehidupan masyarakat Desa Adat; v. pelestarian adat istiadat (Panca Yadnya) di Desa; dan w. pelestarian adat budaya dan agama. BAB IV KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA Pasal 5 (1) Kewenangan Lokal Berskala Desa paling sedikit terdiri atas: a. pengelolaan tambatan perahu; b. pengelolaan pasar Desa; c. pengelolaan tempat pemandian umum; d. pengelolaan jaringan irigasi; e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa; f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan terpadu; g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar; h. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan; i. pengelolaan embung Desa; j. pengelolaan air minum berskala Desa; dan k. pembuatan jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian. (2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah Desa dapat melakukan identifikasi dan inventarisasi Kewenangan Lokal Berskala Desa lainnya dengan mengikutsertakan masyarakat.

- 6 - (3) Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi Kewenangan Lokal Berskala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah Desa menetapkan Kewenangan Lokal Berskala Desa lainnya dengan memperhatikan situasi, kondisi, dan kebutuhan. (4) Kewenangan Desa berskala lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dan diurus oleh Desa. Pasal 6 Kewenangan Desa Berdasarkan Kewenangan Lokal Berskala Desa hasil identifikasi dan inventarisasi antara lain : a. pengukuran, pelacakan, sketsa peta batas Desa; b. pengembangan sistem administrasi dan informasi Desa; c. pengembangan tata ruang dan peta sosial Desa; d. pendataan penduduk; e. penyusunan dan penetapan organisasi Pemerintah Desa; f. pembentukan Badan Permusyawaratan Desa; g. pengelolaan Badan Usaha Milik Desa; h. pengelolaan gedung pertemuan atau balai Desa; i. pendataan potensi Desa dan pendayagunaan Profil Desa; j. penetapan pos keamanan dan pos kesiapsiagaan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat Desa; k. penyelenggaraan kerjasama antar Desa dan atau dengan pihak ketiga; l. pengelolaan sistem informasi Desa; m. pengembangan hasil-hasil industri Desa; n. pemeliharaan ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat Desa; o. pengelolaan data dan informasi kebencanaan skala Desa; p. sosialisasi Produk Hukum dan Penyuluhan Program- Program Pemerintah, Pemerintah Provinsi q. pengembangan jaringan informasi dan komunikasi Desa dan antar Desa; r. perlindungan Keluarga Tenaga Kerja Indonesia di Desa; s. pengelolaan pos kesehatan Desa dan Poliklinik Desa; t. pengembangan dan pemberdayaan tenaga kesehatan Desa dan Kader Desa; u. fasilitasi Penyelenggaraan Desa Siaga; v. pengelolaan pendidikan non formal (PAUD) milik Desa; w. pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat; x. bantuan siswa miskin yang tidak masuk dalam program Pemerintah, Provinsi dan Kabupaten; y. fasilitasi pengurusan orang terlantar dan difabel;

- 7 - z. penanggulangan kemiskinan tingkat Desa; aa. pengelolaan sarana dan prasarana Desa; bb. pembangunan energi baru dan terbarukan; cc. pembangunan dan pemeliharaan tempat ibadah; dd. pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa; ee. bedah rumah bagi masyarakat Desa yang kurang mampu Pembangunan Tugu/Monumen Batas Desa; ff. pembangunan balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat; gg. pengadaan sarana dan prasarana petani dan nelayan; hh. pembangunan dan pemeliharaan Saluran Pembuangan Air Limbah dan Drainase Desa; ii. jj. penanggulangan bencana tingkat Desa; pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga; kk. pengelolaan usaha mikro berbasis Desa; ll. pembangunan dan pengelolaan keramba jaring apung dan bagan ikan; mm. penetapan komoditas unggulan pertanian dan perikanan Desa; nn. pembangunan dan pengelolaan energi mandiri; oo. pengembangan Teknologi Tepat Guna pengolahan hasil pertanian dan perikanan; pp. fasilitasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Ekonomi Produktif; qq. pemasyarakatan pupuk organik; rr. pengembangan lumbung pangan; ss. pengelolaan hutan Desa, kecuali hutan Desa memiliki fungsi khusus; tt. pengelolaan kebun milik Desa; uu. pengelolaan turus jalan Desa; vv. pengembangan hasil hutan bukan kayu sesuai potensi lokal Desa yang berlokasi pada hutan rakyat/hutan Desa/wana wisata Desa; ww. penghijauan Desa; xx. pembuatan terasering; yy. pemeliharaan hutan bakau; zz. pengelolaan mata air milik Desa; aaa. pembersihan daerah aliran sungai; bbb. perlindungan terumbu karang; ccc. pengelolaan persampahan di tingkat Desa; ddd. melestarikan ekosistem dan lingkungan hidup; eee. pembinaan kerukunan umat beragama;

- 8 - fff. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional; ggg. memelihara perdamaian, menangani konflik dan melakukan mediasi di Desa; hhh. iii. jjj. kkk. pembinaan pelaksanaan keluarga berencana di Desa; penguatan kapasitas dan pelatihan bagi masyarakat Desa; pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi kader pembangunan dan pemberdayaan masyarakat; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak skala Desa; lll. pengelolaan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; mmm. pengelolaan obyek wisata milik Desa; nnn. ooo. penguatan kapasitas bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa; dan pemberian santunan sosial kepada keluarga fakir miskin. BAB V MEKANISME PENYELENGGARAAN KEWENANGAN DESA Pasal 7 Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa ditetapkan di Desa dengan tahapan sebagai berikut : a. pemilihan kewenangan berdasarkan daftar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati; b. penyusunan Rancangan Peraturan Desa tentang Penetapan Kewenangan Desa; c. pembahasan bersama BPD; dan d. penetapan Peraturan Desa. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 8 Pembiayaan pelaksanaan dan penataan Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan c. sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 9 - BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 9 (1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, penataan kewenangan Desa wajib berpedoman pada Peraturan Bupati ini. (2) Terhadap penataan kewenangan Desa yang sudah berlangsung dan belum berpedoman pada ketentuan Peraturan Bupati ini wajib menyesuaikan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Pemerintah Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa berdasarkan Peraturan Bupati ini paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak diundangkannya Peraturan Bupati ini. Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung. Ditetapkan di Badung pada tanggal 13 Juli 2018 BUPATI BADUNG, TTD I NYOMAN GIRI PRASTA Diundangkan di Mangupura pada tanggal 13 Juli 2018 TTD I WAYAN ADI ARNAWA, BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2018 NOMOR 30

- 10 - Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, TTD Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si. NIP. 19710901 199803 1 009