BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bahasa sebagai alat komunikasi. Penggunaan bahasa bertujuan menyampaikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. lima, yaitu: kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya, kalimat seruan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Chaer (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan antarmanusia. Kegiatan komunikasi ini telah ada sejak

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memerlukan bahasa untuk bekerjasama. Bahasa itu digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

I. PENDAHULUAN. suatu gejala manusiawi umum, tidak ada manusia tanpa bahasa, dan tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana paling utama. utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Bahasa di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

I. PENDAHULUAN. Manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad-abad

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu bentuk interaksi manusia yaitu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Penggunaan bahasa bertujuan menyampaikan pikiran, pendapat, ide, dan gagasan. Halliday mengungkapkan cara orang menggunakan bahasa mereka yaitu dengan cara bertutur dan menulis, mendengarkan dan membaca (1992:20). Selain sebagai alat komunikasi bahasa juga dianggap sebagai identitas sosial. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahasa pada kelompok-kelompok di masyarakat. Salah satu kelompok yang menggunakan bahasa sebagai identitas sosial yakni kelompok berdasarkan usia. Kelompok berdasarkan usia yang ada di masyarakat antara lain usia anakanak, usia dewasa, dan usia remaja. Sumarsono mengungkapkan usia akan mengelompokkan masyarakat menjadi kelompok kanak-kanak, kelompok remaja, dan kelompok dewasa (2013:135). Penggunaan bahasa pada usia tertentu mempengaruhi wujud penggunaan bahasa, hal ini seperti pendapat Sunarso yang mengungkapkan bahwa selain kelas sosial, faktor sosial yang jelas berpengaruh terhadap wujud pemakaian bahasa adalah umur penutur (1997:84). Penggunaan bahasa berdasarkan usia membentuk ciri khusus yang ada di masyarakat. Ciri khusus tersebut berdasarkan sistem lingual fonologis, morfologis, dan sintaksis. Subiyatningsih mengungkapkan faktor-faktor 1

2 linguistik pemakaian bahasa dalam realisasinya dengan tata bunyi, tata bentuk, tata kalimat, tata wacana, dan tata makna (2007:185). Penggunaan bahasa yang menyangkut sistem lingual juga terdapat pada kelompok remaja. Hal ini berkaitan dengan remaja menciptakan kata-kata baru yang cukup menggelitik telinga pendengar. Secara sengaja remaja menciptakan sebuah pola komunikasi yang khusus digunakan untuk membedakan kelompok usia mereka dengan kelompok usia lain. Remaja saat berinteraksi gemar menciptakan bahasa yang artinya diplesetkan dengan tujuan untuk menyulitkan pemahaman orang di luar kelompok pemakai bahasa remaja tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Sumarsono sebagai berikut Masa remaja mempunyai ciri antara lain petualangan, pengelompokan (klik), kenakalan. Ciri ini tercermin pula dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia yang hanya berlaku bagi kelompok mereka atau kalau semua pemuda sudah tahu, bahasa ini tetap rahasia bagi kelompok anak-anak dan orang tua (2013:150). Karena bahasa remaja bersifat rahasia, maka diperlukan perspektif sosiolingual untuk mengungkapkan bahasa remaja. Prespektif sosiolingual merupakan pengungkapan bahasa berdasarkan sistem lingual dan hal di luar bahasa. Halliday mengungkapkan apabila kami mengamati kenyataan-kenyataan di luar bahasa maka dapat menjelaskan arti bahasa (1992:5). Munculnya penggunaan bahasa remaja disebabkan faktor di luar bahasa seperti faktor-faktor sosial, kultural, dan situasional. Faktor sosial mempengaruhi penggunaan bahasa meliputi kelompokkelompok di masyarakat seperti status sosial, tingkat pendidikan, pekerjaan, umur, tingkat ekonomi, dan lain-lain. Hal ini diungkapkan oleh Sumarsono bahwa

3 perbedaan kelompok yang bersifat sosial bisa ditentukan oleh jenis kelamin, umur, pekerjaan, status ekonomi, dan status sosial (2013:25). Faktor kultural menyangkut kebiasaan masyarakat sehingga mempengaruhi penggunaan bahasa. Sumarsono mengungkapkan bahwa kebudayaan dalam arti luas bisa mencakup hal-hal seperti kebiasaan, adat, hukum, nilai, lembaga sosial, dan religi (2013:13). Faktor situasional mendukung penggunaan bahasa remaja yakni berkaitan dengan media cetak menggunakan bahasa remaja. Media cetak perlu mempertimbangkan pesan, topik, dan pembaca. Hal ini seperti yang diungkapkan Subiyatningsih unsur-unsur situasional yang terkait dengan media cetak, seperti ruang, pesan, topik, dan pembaca mempengaruhi bentuk pemakaian ragam bahasa yang akan digunakan (2007:185). Malului media cetak yang mengunakan bahasa remaja maka penggunaan bahasa remaja semakin berkembang. Bahasa remaja yang dipergunakan sebagian besar berasal dari aktivitas remaja itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan remaja mempengaruhi bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan oleh remaja memilliki ciri khas berupa penggunaan bahasa yang singkat, unik, dan kreatif. Dhianari mengungkapkan agar kalimat mereka tidak diketahui oleh kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara antara lain mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran (2011:13). Singkat dalam hal ini yakni bisa berupa pemengalan kata atau bahkan penghilangan fonem. Unik yang dimaksud dalam penggunaan bahasa remaja yakni remaja sering mengganti kata yang seharusnya digunakan menjadi kata lain yang sepadan dengan kata yang

4 diganti. Kreatif yang sering muncul pada penggunaan bahasa remaja yakni remaja sering menggunakan istilah-istilah baru suatu gagasan dari hasil rancangan katakata baru. Pada dewasa ini remaja usia Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki begitu banyak permasalahan rumit. Permasalahan rumit ini berkaitan dengan keseharian remaja di sekolah dan di rumah serta bentuk komunikasi terhadap teman, pasangan, guru, dan orang tua. Dari permasalahan yang sering timbul pada remaja maka dibutuhkan nasihat-nasihat khusus yang memberikan nilai edukasi pada remaja yang mengalami masalah. Dalam era modern saat ini internet dipergunakan tidak ada batas ruang dan waktu. Internet selain untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dengan kerabat dan teman melalui media sosial, internet juga dimanfaatkan untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dalam kegiatan keseharian. Pembaca mencari informasi berupa artikel-artikel yang mengulas permasalahan yang dibutuhkan oleh pembacanya. Salah satu situs internet yang sering membahas gaya hidup dan permasalahan hidup remaja yakni rubrik special pada situs Provoke Magazine Online. Provoke Magazine Online merupakan situs yang terilhami dari majalah remaja. Majalah Provoke mengulas gaya hidup dan permasalahan hidup remaja masa kini. Provoke melakukan transformasi menjadi media online. Transformasi ini merupakan suatu perubahan yang terjadi pada media massa. Izzati mengungkapkan Perkembangan teknologi internet telah menimbulkan perubahan dan perkembangan dalam dunia komunikasi massa. Karena internet, muncullah media baru atau new media. Kemunculan media baru tersebut mengubah cara masyarakat mendapatkan

5 informasi melalui media. Awalnya, masyarakat mendapatkan informasi dan berita melalui media lama, seperti surat kabar, majalah, atau televisi. Namun setelah berkembangnya media baru, masyarakat juga mendapatkan informasi melalui media online yang dianggap lebih mudah diakses dan bersifat real time. Media lama akhirnya lama kelamaan mulai ditinggalkan, khususnya media cetak seperti surat kabar dan majalah. Untuk dapat terus berkompetisi sebagai sumber informasi masyarakat, media cetak pun melakukan inovasi dengan cara berkonvergensi. Konvergensi adalah penggabungan dari beberapa jenis media dan hadir dalam bentuk digital (2015:1). Salah satu majalah yang melakukan konvergensi media dari media cetak ke media online berbentuk website adalah majalah Provoke!. Majalah Provoke! berwujud media cetak memiliki periode terbit sekali dalam sebulan sedangkan pada situs online, Provoke Magazine Online menerbitkan artikel tidak terbatas oleh waktu. Majalah Provoke berwujud media cetak dan media online memiliki perbedaan dalam hal periode terbit. Hal ini menyebabkan pembaca lebih sering mendapat informasi pada media online daripada media cetak. Majalah Provoke memiliki perbedaan dengan majalah remaja pada umumnya seperti Hai, Kawanku, dan Gadis. Majalah Provoke tidak dijual di toko buku atau pada penjual majalah, akan tetapi majalah Provoke beredar di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di kota-kota pulau Jawa secara gratis. Provoke yang berkonvergensi menjadi media online memberikan keuntungan bagi setiap siswa yang tidak mendapatkan majalah untuk dapat melihat ulasan-ulasan menghibur dan mendapat informasi melalui Provoke Magazine Online. Pada Provoke Magazine Online menyampaikan informasi berupa gagasan yang humoris dengan menampilkan gagasan yang berlebihan. Gagasan humoris menarik minat pembaca untuk memperhatikan bahasa Provoke Magazine Online yang terbawa dengan kehidupan khas remaja.

6 Bahasa tulis Provoke Magazine Online menggunakan bahasa nyeleneh berupa tata bahasa dan kosa kata yang menyimpang. Bahasa nyeleneh menarik perhatian bagi pembaca remaja di sekolah-sekolah SMA. Aditama mengungkapkan Provoke berusaha menulis se-simple mungkin agar dapat mudah dimengerti oleh anak SMA sebagai target pembacanya. Gaya bahasanya juga disesuaikan dengan gaya anak SMA zaman sekarang (2009:40). Provoke Magazine Online merupakan situs yang mengulas permasalahanpermasalahan kehidupan anak Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada Provoke Magazine Online terdapat berbagai macam rubrik yakni rubrik special, it s a girl thing, music, film, art, lifetyle, video, dan repro corner. Setiap rubrik membahas sesuai dengan nama rubrik, tetapi pada rubrik special membahas berbagai macam topik yang sedang populer di kalangan remaja. Provoke Magazine Online berperan sebagai penghibur dan pemberi informasi kepada pembaca. Provoke Magazine Online memberikan hiburan berupa bahasan dalam artikel, salah satu contoh, yakni yang berkaitan dengan sindiran terkait permasalahan pemerintahan Indonesia atau membahas hal-hal yang sedang populer di dalam keseharian remaja. Artikel permasalahan yang diulas oleh Provoke Magazine Online menimbulkan karakteristik penggunaan bahasa remaja yang menarik pembaca remaja. Permasalahan remaja menimbulkan bahasa khas yang digunakan pada artikel Provoke Magazine Online. Berikut salah satu isi artikel yang membahas permasalahan remaja dengan memiliki karateristik khusus: Yak. Perkembangan zaman emang bikin semua orang dikit-dikit dibawa sampe ke hati, lutut kaki lutut kaki lah malah senam. Ga cuman gebetan,

7 pacar, sahabat, mantan, temen aja yang bisa bikin baper. Guru juga ternyata bisa bikin baper! Bawa perasaan sampe sayang cailaaaaaaaaaaah wuuuu. (27 Oktober 2015) Dengan salah satu contoh di atas maka Provoke Magazine Online penting diteliti karena bahasa remaja sudah mempengaruhi media online komunikasi massa. Bahasa remaja yang digunakan pada media online komunikasi massa menyebabkan bahasa remaja yang hanya digunakan remaja Jakarta maka dipergunakan oleh remaja yang berada di daerah-daerah luar Jakarta. Remaja daerah-daerah luar Jakarta dapat menggunakan bahasa remaja Jakarta. Sampai sejauh ini yang diketahui penulis, sudah ada penelitian yang meneliti tentang karakteristik penggunaan bahasa pada situs online. Penelitian tersebut dilakukan mahasiswa jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret bernama Devi Kusumawati pada tahun 2014 dengan judul Karakteristik Penggunaan Bahasa pada Transaksi Jual-Beli di Toko Online: Tinjauan Sosiolinguistik. Akan tetapi, data yang digunakan adalah penggunaan bahasa transaksi jual beli online pada situs jejaring sosial Facebook dan Twitter yang menjual pakaian, tas, dan sepatu perempuan. Sementara itu belum ada penelitian yang menggunakan data dan sumber data berupa penggunaan bahasa remaja pada artikel Provoke Magazine Online. Hal ini menjadi salah satu alasan penulis melakukan penelitian tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas penulis akan mengkaji Penggunaan Bahasa Remaja pada Provoke Magazine Online.

8 B. Pembatasan Masalah Pembahasan mengenai penggunaan bahasa remaja tentu sangatlah luas pengkajiannya. Untuk itu penulis melakukan pembatasan masalah terhadap penelitian ini agar terarah sesuai tujuan yang ingin dicapai. Pembatasan masalah dalam penelitian ini, yakni penggunaan bahasa remaja pada Rubrik Special Provoke Magazine Online. Pembatasan ini berkaitan dengan Rubrik Special memiliki pembahasan topik yang beragam. Data yang digunakan hanya artikel pada Rubrik Special Provoke Magazine Online selama Oktober, November, Desember 2015, dan Januari 2016. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa rumusan masalah yakni: 1. Bagaimanakah karakteristik penggunaan bahasa Indonesia pada Rubrik Special Provoke Magazine Online? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya bahasa remaja pada Rubrik Special Provoke Magazine Online? D. Tujuan Penelitian Melalui rumusan masalah di atas maka akan mempermudah penulis dalam mencapai tujuan. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan karakteristik penggunaan bahasa Indonesia pada Rubrik Special Provoke Magazine Online.

9 2. Mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya bahasa remaja pada Rubrik Special Provoke Magazine Online E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terlingkup dalam manfaat teoretis dan manfaat praktis yakni sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapakan memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori sosiolinguistik yang membahas penggunaan bahasa dengan penggunanya yang berdasarkan cermin kehidupan masyarakat. Dalam hal ini penggunaan bahasa pada Rubrik Special Provoke Magazine Online, selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan penggunaan ragam informal dalam bahasa Indonesia. 2. Manfaat Praktis a. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan kepada masyarakat berupa pengetahuan bahasa informal yang digunakan remaja. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan agar masyarakat dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya bahasa remaja pada Rubrik Special. b. Peneliti lain Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada peneliti lain untuk melaksanakan penelitian lanjutan.

10 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bertujuan agar penulisan urut dan sistematis. Sistematika penulisan terdiri dari lima bab dengan uraian tentang kelima bab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Bab satu merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah yang mendeskripsikan alasan penulis memilih penelitian tersebut, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab dua merupakan kajian pustaka. Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan studi terdahulu yang merupakan penelitian sebelumnya. Pemaparan hasil penelitian terdahulu bertujuan mengetahui perbedaan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Terdapat pula landasan teori berupa kutipan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu terdapat kerangka pikir yang berisi penggambaran penelitian yang dilakukan. Bab tiga merupakan metode penelitian. Dalam bab ini memaparkan mengenai jenis penelitian, sumber data dan data, teknik penyediaan data, teknik klasifikasi data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data. Bab empat merupakan analisis data. Ada dua hal yang dibahas sesuai dengan rumusan masalah yakni mengenai penggunaan bahasa Indonesia pada artikel Rubrik Special pada Provoke Magazine Online dan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya bahasa remaja pada artikel Rubrik Special Provoke Magazine online. Bab lima merupakan penutup yang terdiri dari simpulan dan saran dari hasil analisis yang telah diuraikan.