VISUALISASI KUPU-KUPU SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA KULIT PENCIPTAAN. Eka Ratna Ningsih NIM

dokumen-dokumen yang mirip
VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM

EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL SEBAGAI PEMENUHAN KEBUTUHAN PAKAIAN WANITA DEWASA DENGAN TEKNIK SILK PAINTING

IKAN KOI SUMBER INSPIRASI KARYA SENI KRIYA LOGAM

TRANSFORMASI BENTUK DAUN MONSTERA SEBAGAI MOTIF BATIK DALAM BUSANA KASUAL

BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Oleh: Gitty Febrianti NIM

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM

PERAYAAN TRADISIONAL TABOT BENGKULU SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Lopika Derfengsi NIM

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

PENGEMBANGAN MOTIF GURDHA DALAM KEBAYA MODIFIKASI

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

PERANCANGAN MOTIF TERATAI SEBAGAI HIASAN TEPI PADA KAIN LURIK MELALUI TEKNIK BATIK LUKIS

TENGKORAK MANUSIA DAN TANDUK DOMBA GARUT SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA LOGAM PENCIPTAAN. Rafif Hartanto NIM

BABI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA KRIYA KERAMIK

CERITA RAKYAT GUA SARANG BURUNG PALLAS BARUNI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK PENCIPTAAN RINDU WIDYASMARA NIM

KAKTUS SEBAGAI SIMBOLISASI DIRI DALAM KERAMIK

PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015

TANAMAN INDIGOFERA TINCTORIA SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK PAKAIAN EKSKLUSIF WANITA

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

PENGEMBANGAN MOTIF PARIJOTO PADA BATIK KUDUS

KEKAYAAN BAHARI INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN BATIK GAYA DOODLE

EKSPLORASI TENGKORAK MANUSIA DALAM BENTUK KERAMIK

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

TEKNIK BATIK ETCHING SEBAGAI MEDIA PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL PADA T-SHIRT REMAJA PRIA TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

TUGAS AKHIR TEKNIK TEKSTIL TAPESTRI PADA PERANCANGAN LAMPU HIAS DI RUMAH MAKAN LOMBOK ABANG

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang

PEMANFAATAN SERAT ALAM UNTUK PARTISI DAN TIRAI

MATERI AJAR & KONTRAK PERKULIAHAN A. MATERI AJAR & TUGAS: KRIYA KULIT I,

KAJIAN DESAIN PRODUK BATIK LAWEYAN SEBAGAI HIASAN DINDING TAHUN

CITRA KOLASE DALAM DINNERWARE

PERANCANGAN MOTIF BATIK DENGAN SUMBER IDE KOLEKSI SITUS PURBAKALA SANGIRAN

Kajian Estetika Corak Batik Tegal di Kelurahan Bandung Kecamatan Tegal Selatan

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

EKSPLORASI ECO PRINTING UNTUK FESYEN WANITA

ORNAMEN ARABESQUE SEBAGAI INSPIRASI BUSANA PESTA MALAM MUSLIM WANITA PENCIPTAAN. Marini Nurul Khoirunnisa NIM

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI

CATUR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KARYA BATIK TULIS

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

TANAMAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK KAIN PANJANG

KAJIAN BATIK KHAS WONOGIREN SEBAGAI SERAGAM PEGAWAI DI KABUPATEN WONOGIRI

BADAK JAWA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI KRIYA LOGAM

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BAB III METODE PENCIPTAAN

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA

PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

MAWAR DALAM KARYA SENI GRAFIS DRYPOINT

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL

PERANCANGAN BATIK DENGAN SUMBER IDE BAHARI DAN LINGKUNGAN RAJA AMPAT

KUPU-KUPU SEBAGAI SIMBOL SIFAT ALAMIAH PEREMPUAN DALAM KARYA KRIYA KULIT

PERANCANGAN TEKSTIL SEBAGAI MEDIA BANTU PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN BAGI ANAK USIA DINI

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT IMITASI SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARTISI

KEHIDUPAN KUPU-KUPU SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU

VISUALISASI KUPU-KUPU DALAM PENCIPTAAN KARYA DRAWING

DETAIL CANGKANG KERANG DALAM VISUALISASI KARYA SENI GRAFIS

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MASAK (Sapi dan Kambing) DARI MAGETANDALAM VISUAL KARYA ESTETIS

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

SIKAP KASIH SAYANG KAKAK PEREMPUAN

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

KEMUNAFIKAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU

IRONI KEMAKMURAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MOTIF IKAT CELUP DENGAN MENGOLAH GEOMETRI UNTUK BLUS REMAJA PUTRI

IKAN CUPANG SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN BATIK KAIN PANJANG

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

STILISASI POSISI DUDUK CROSSED LEG

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

PEMANFAATAN SERAT AGEL SEBAGAI BAHAN UTAMA DALAM PERANCANGAN PRODUK VERTICAL BLIND

MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS

VISUALISASI KEINDAHAN WABI SABI

GERAK FIGUR MANUSIA DALAM IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG

PENCIPTAAN DOODLE ART

KAJIAN DESAIN PRODUK BATIK TULIS DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA ERA SEKARANG

BAHAN KAJIAN (Materi Ajar)

Transkripsi:

VISUALISASI KUPU-KUPU SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA KULIT PENCIPTAAN Eka Ratna Ningsih NIM 1211657022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA i

2017 VISUALISASI KUPU-KUPU SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA KULIT PENCIPTAAN Oleh: Eka Ratna Ningsih NIM 1211657022 Tugas Akhir ini Diajukan Kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memper oleh Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang Kriya Seni 2017 ii

Tugas Akhir Kriya Seni berjudul: VISUALISASI KUPU-KUPU SEAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA KULIT, diajukan oleh Eka Ratna Ningsih, NIM 1211657022, Program Studi S-1 Kriya Seni, Jurusan Kriya, Fakultsa Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah disetujui Tim Pembina Tugas Akhir pada tanggal 21 Januari 2017 Pembimbing I/ Anggota Toyibah Kusumawati,S.sn., M.sn. NIP 197101103 19970 2 001 Pembimbing II/ Anggota Agung Wicaksono,S.sn., M.Sn. NIP 19690110 200112 1 003 Cognate/ anggota Drs. Rispul, M.Sn. NIP 19631104 199303 1 001 Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi S-1 Kriya Seni/ Angota Mengetahui: Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Dr.Ir. Yulriawan, M.Hum. NIP 19620729 199002 1 001 Dr. Suastiwi, M.Des. NIP. 19590802 198803 2 002 iii

PERSEMBAHAN Sembah sujud sertas Syukur kepada Allah SWT.Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya Tugas Akhir Penciptaan ini dapat diselesaikan. Tugas akhir ini kupersembahkan untuk orangtua dan adikku Tercinta serta anak dan suami tercinta, sahabat-sahabatku yang selalu mendukung serta menyemangati, dan alam semesta yang selalu memberi inspirasi dan semangat untuk selalu berkarya. iv

MOTTO Berusaha, Niat kuat, Sabar v

PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Penguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, Agustus 2017 Penulis Eka Ratna Ningsih vi

KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya. Sehingga laporan Tugas Akhir penciptaan ini dapat diselesaikan. Tugas akhir penciptaan ini berjudul visualisasi kupu-kupu sebagai ide penciptaan karya seni kriya kulit dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kelancaran pembuataan serta penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan yang diberikan oleh orang-orang terdekat, baik berbentuk matrial maupun spirit. Dengan rasa hormat dan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan, nasehat, bantuan dan tuntunan dalam menyelesaikan Tugas Ahir yang tidak ternilai harganya. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Prof.Dr. M.Agus Burhan, M. Hum, selaku Rektor 2. Dr. Suastiwi, M.Des selaku Dekan Fakultas 3. Dra. Noor Sudiyati, M.Sn, selaku Dosen Wali 4. Toyibah kusumawati,s.sn., M.sn, selaku Dosen Pembimbing I 5. Agung Wicaksono,S.sn., M.Sn, selaku Dosen Pembimbing II 6. Drs. Rispul, M.Sn, selaku Cognate 7. Dr.Ir. Yulriawan, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Kriya 8. Febrian Wisnu Adi, S.Sn., MA, selaku Wakil Ketua Jurusan Kriya 9. Seluruh Staf Pengajar dan seluruh Karyawan,FSR, ISI Yogyakarta 10. Ibu, Bapak, Adek, Suami, Anak dan seluruh keluarga tercinta yang sudah memberikan semangan untuk mengerjakan Tugas Ahir ini vii

11. Tema-teman yang telah membantu menyelesaikan Tugas Ahir ini. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Ahir bermanfaat bagi semua, lewat karya ini dapat menambah pengetahuan tentang Kriya Kulit di kalangan kampus dan masyarakat. Tugas Ahir ini tentunya masih banyak kekurangannya, untuk itu diharapkan adanya saran yang positif dan membangun dari semua pihak. Yogyakarta, 19 Juli 2017 Eka Ratna Ningsih viii

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Luar... Halaman Judul Dalam... Halaman Pengesahan... Halaman Persembahan... Moto... Pernyataan Keaslian... i ii iii iv v vi Kata Pengantar... vii Daftar Isi... Daftar Tabel... ix xi Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xv Intisari (Abstrak)... xvi BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penciptaan... 1 B. Rumusan Penciptaan... 2 C. Tujuandan Manfaat... 3 D. Metode Pendekatan dan Penciptaan... 3 BAB II. KONSEP PENCIPTAAN... 9 A. Sumber Penciptaan... 9 B. Landasan Teori... 13 ix

BAB III. PROSES PENCIPTAAN... 15 A. Data Acuan... 15 B. Analisis... 19 C. Rancangan Karya... 20 D. Proses perwujudan... 31 1. Bahan... 31 2. Alat... 33 3. Tehnik pengerjaan... 37 4. Tahap perwujudan... 37 E. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya... 40 BAB IV. TINJAUAN KARYA... 44 A. Tinjauan Umum... 44 B. Tinjauan Khusus... 45 BAB V. PENUTUP... 62 DAFTAR PUSTAKA... 63 WEBTOGRAFI... 64 LAMPIRAN... 65 A. Foto Poster Pameran... B. Foto Situasi Pameran... C. Katalog... D. Biodata (CV)... E. CD... x

DAFTAR TABEL Tabel. 1. Kalkulasi Biaya Karya1... 40 Tabel. 2. Kalkulasi Biaya Karya2... 40 Tabel. 3. Kalkulasi Biaya Karya3... 40 Tabel. 4. Kalkulasi Biaya Karya4.... 41 Tabel. 5. Kalkulasi Biaya Karya 5.... 41 Tabel. 6. Kalkulasi Biaya Karya 6.... 41 Tabel. 7. Kalkulasi Biaya Karya 7.... 42 Tabel. 8. Kalkulasi Biaya Karya 8... 42 Tabel. 9. Kalkulasi Biaya Angaran Total.... 43 xi

DAFTAR GAMBAR Gambar. 1. Jenis kupu-kupu gajah... 15 Gambar. 2. Jenis kupu-kupu gajah... 16 Gambar. 3. kupu-kupu bidadari cethosiamirina... 16 Gambar. 4. Jenis kupu-kupu sang peri Ornithoptera chimaera... 16 Gambar. 5. Jenis kupu-kupu burung titon Ornithoptera tithonus... 17 Gambar. 6. Jenis kupu-kupu burung surga Ornithoptera paradisea... 17 Gambar. 7. Jenis kupu ditrapkan ke media kain... 17 Gambar. 8. Lukisan kupu-kupu... 18 Gambar. 9. Karya kulit Teknik Sungging... 18 Gambar. 10. Sketsa Alternatif 1 Bergurau... 20 Gambar. 11. Sketsa Alternatif 2 Mencari jodoh... 21 Gambar. 12. Sketsa Alternatif 3 Ketemu jodoh... 21 Gambar. 13. Sketsa Alternatif 4 Bermain... 21 Gambar. 14. Seketsa Alternatif 5 keluarga... 22 Gambar. 15. Seketsa Alternatif 6 Mencari makan... 22 Gambar. 16. Seketsa Alternatif 7 kasih sayang ibu... 22 Gambar. 17. Seketsa Alternatif 8 metamorfosis... 23 Gambar. 18. Desain Karya 1... 24 Gambar. 19. Desain Karya 2... 25 Gambar. 20. Desain Karya 3... 26 Gambar. 21. Desain Karya 4... 26 Gambar. 22. Desain Karya 5... 27 xii

Gambar. 23. Desain Karya 6... 28 Gambar. 24. Desain Karya 7... 29 Gambar. 25. Desain Karya 8... 30 Gambar. 26. Kulit Perkamen... 31 Gambar. 27.Cat Putih... 32 Gambar. 28. Cat Sanndi... 32 Gambar. 29. Lem G... 33 Gambar. 30. Tatah.... 33 Gambar. 31.Pendih... 34 Gambar. 32. Dumpul... 34 Gambar. 33. Ganden... 35 Gambar. 34. Kuas... 35 Gambar. 35. Carter... 36 Gambar. 36. Alat Tulis.... 36 Gambar. 37. Memola... 37 Gambar. 38. Pemotongan Kulit... 38 Gambar. 39. Menatah... 38 Gambar. 40. Nyungging... 39 Gambar. 41. Karya 1 Mencari jodoh... 46 Gambar. 42. Karya 2 Sang Menyendiri... 48 Gambar. 43. Karya 3 Ketemu Jodoh... 50 Gambar. 44. Karya 4 Bermain... 52 Gambar. 45. Karya 5 keluarga... 54 xiii

Gambar. 46. karya 6 Mencari Makan... 56 Gambar. 47. Karya 7 Kasih Sayang Ibu... 58 Gambar. 48. Karya 8 Metamorfosis... 60 xiv

DAFTAR LAMPIRAN A. Foto Poster Pameran... 66 B. Foto Situasi Pameran... 67 C. Katalogus... 68 D. Biodata (CV)... 70 E. CD... 71 xv

INTISARI Kupu-kupu sebagai sebuah inspirasi penciptaan karya seni kriya kulit, memiliki beberapa hal yang mengagumkan. Kupu-kupu memiliki bagian yang khas yaitu sayapnya yang indah, dideformasi menjadi karya kriya kulit dengan penuh ketelitian dan memperhatikan keindahan yang dihasilkan. Pada penciptaan karya ini akan menerapkan metode dari SP Gustami, yaitu tentang tiga tahap enam langkah dalam menciptakan karya seni kriya. Karya yang diciptakan yaitu karya seni kriya kulit dengan bentuk kupu-kupu. Proses-proses dari pembuatan karya ini adalah proses mendesain, pembentukan, Pewarnaan, finishing, dan evaluasi. Proses penghayatan, penyetaraan antara rasa dan pikiran juga dilakukan untuk memeberikan spirit dan ruh agar karya dapat memberikan inspirasi dan semangat, serta memberikan pesan-pesan kepada orang lain yang melihatnya. Karya ini memiliki keindahan bentuk kupu-kupu seperti kupu-kupu hidup. Dengan mempertimbangkan nilai esteteis, terciptalah karya seni dua dimensi dan tiga dimensi sebanyak delapan karya seni ekspresi. Karya yang diciptakan menghasilkan karakter dari kupu-kupu, dengan teknik tatah-sungging yang memiliki keindahan warna gradasi yang indah. Semua karya terbuat dari kulit perkamen dengan tetap memperlihatkan karakter kupu-kupu. Kata kunci: deformasi, Kupu-kupu, tatah-sungging xvi

ABSTRAK Butterfly as an inspiration for the creation of art craft, has some amazing things. Butterflies have a distinctive part of the wings are beautiful, deformed into the work of skin crafts with full care and attention to the beauty produced. On the creation of this work will apply the method of SP.Gustami, which is about theree stages of six steps in creating works of art craft. The work created is a work of craft leather art with a butterfly shape. The processes of making this work is the process of designing, forming, coloring, finishing, and evaluation. The process of appreciation,the equalization between taste and mind is also done to provide spirit and spirit for the work can provide inspiration and passion, and give message to others who see it. This work has the beauty of a butterflay shape like a living butterfly. Taking into account the aesthetic value, created two-dimensional artworks of eight works of art of expression. The created works produce the caracter of the butterfly, with a colour-sculptured technique that has the beauty of a beautiful gradation color. All works are made of parchment leather with still showing the charecter of a butterfly. Keywords : deformation, butterfly, sculpture-coloring xvii

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Karya seni merupakan hasil ciptaan manusia yang mengungkapkan pengalaman batin atau pangalaman estetik dari seorang seniman, selain itu karya seni diciptakan dalam upaya memenuhi kebutuhan fungsional maupun keindahan. Perjalanan hidup manusia tidak lepas dari tindakan berkesenian, hal tersebut selalu hadir dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Aktivitas berkesenian tumbuh dan berkembang seiring dengan latar belakang kehidupan manusia. Seni berkembang dengan berbagai aliran yang sesuai dengan kehendak, selera dan latar belakang budayanya masing-masing. Penciptaan karya seni kriya kulit sebagaimana ide yang dituangkan oleh penulis, berupa karya seni kriya kulit dua dimensi. Dalam hal ini kupu-kupu diambil sebagai ide untuk karya seni dengan media kulit perkamen. Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya tersebut adalah tatah sungging. Teknik ini biasanya digunakan dalam pembatan wayang kulit tradisi masyarakat Jawa. Unsur lain yang dijadikan penyerta dalam penyajian ide ini adalah bunga mawar. Kehadiran bunga mawar sangat berfungsi karena akan berjasa bagi kupu-kupu. Nuansa feminim sangat terasa dalam paduan kupu-kupu dengan bunga mawar.

2 Seni tatah-sungging kulit mempunyai suatu yang khas bila dibandingkan dengan teknik lainnya. Teknik tatah-sungging kulit memerlukan ketekunan, ketelitian dan kecermatan dengan menggunakan alat sederhana untuk menghasilkan suatu karya seni bernilai lebih.terdapat dua kegiatan dalam teknik tatah sungging yaitu menatah dan menyungging. Menatah adalah teknik menghias mengunakan alat tatah untuk membuat lubang pada kulit perkamen. Proses pewarnaan dengan teknik gradasi pada kulit disebut menyungging. Pemaparan kupu-kupu dan bunga mawar di atas merupakan latarbelakang penulis untuk penciptaan karya pada Tugas Akhir ini. Penciptaan karya memperhitungkan kesesuaian makna, bentuk dan komposisi sehingga hasil akhir penciptaan dapat menggambarkan ungkapan estetik dan dapat diapresiasi oleh penikmat dan sesuai dengan konsep dasar penciptaan yang diinginkan. B. Rumusan Penciptaan 1. Bagaimana membuat karya seni dengan mengali sumber ide dari kupukupu dengan teknik tatah sunging? 2. Bagaimana posisi artistik yang dihias dengan media kulit perkamen dengan sumber ide kupu-kupu dan bunga mawar.

3 C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan karya penciptaan tugas ahir ini adalah: a. Menciptakan karya seni tatah sunging dengan sumber ide kupu-kupu b. Mengembangkan kompetensi terkait dengan aktivitas akademik terutama dalam seni kriya kulit. 2. Manfaat dari penciptaan ini adalah: a. Menambah pengalaman dan memperluas wawasan berkarya seni terutama pada seni kriya kulit. b. Mengembangkan karya tatah-sungging dalam bentuk karya seni nontradisi(moderen). c. Menambahkan referensi bagi peminat seni ataupun pihak pemerhati seni karya seni kriya kulit yang mengambil idekupu-kupu dan bunga mawar. D. Metode Pendekatan dan Penciptaan 1. Metode Pendekatan a. Empiris Hal ini dikarenakan seringnya melihat dan mengamati langsung kupu-kupu dalam kehidupan, dikarenakan jenis serangga ini banyak sekali berkeliaran di alam bebas. b. Estetika Pendekatan mengutamakan keindahan pada karya yang telah dibuat. Keindahan yang ditampilkan terdiri dari bentuk sayap

4 kupu-kupu. Diwujudkan secara menyatu, selaras, simbang, ada unsur kontras dan simetri, sehingga membentuk objek yang memiliki perbandingan bentuk (Dharsono Sony Kartika, 2004:11). Ide penciptaan karya seni dari kupu-kupu dengan karakter yang berbeda, yaitu penggubahan bentuk kupu-kupu, dan penyederhanaan bentuk kupu-kupu (stilisasi).pengertian estetik yang digunakan adalah harmonisasi dalam visual seperti titik, garis, warna, tekstur, dan bidang. Makna yang diungkapkan dengan menampilkan simbol-simbol digunakan untuk menjelaskan konteks terhadap tema. 2. Metode Penciptaan Proses penciptaan seni kriya dapat dilakukan secara intuitif, tetapi dapat pula ditempuh melalui ilmiah yang dirancang secara seksama, analisis dan sistemati. Terdapat perbedaan dalam proses penciptaan seni kriya yang berfungsi praktis. Menurut Sp. Gustami (200(11-14). Pada penciptaan karya seni kriya adalah ekspresi pribadi, sejak awal belum diketahui hasil akhir yang ingin dicapai yang berpeluang terjadi pengembangan pada saat berlangsungnya proses perwujudan. Penciptaan seni kriya dapat berfungsi praktis sejak awal, hasil akhir yang dikehendaki telah diketahui dengan pasti berdasarkan gambar teknik yang lengkap, detail dan jelas. Metode penciptaan yang digunakan sebagai pedoman dalam penciptaan karya Tugas Akhir ini meminjam pendapat Sp. Gustami dalam tulisanya

5 yang berjudul Trilogi Keseimbangan, ide dasar penciptaan seni kriya untaian metodelogis, yang menyatakan : Dalam konteks metodelogis terdapat tiga tahap penciptaan seni kriya yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Tahap eksplorasi meliputi aktifitas penjelajahan menggali sember-sumber ide dengan langkah identifikasi dan perumusan masalah secara teoritis, yang hasilnya dipakai sebagai dasar perancangan. Tahap perancangan yang dibangun berdasarkan perolehan butir penting hasil analisis yang dirumuskan, diterukan visualisasi gagasan dalam bentuk sketsa alternative, kemudian ditetapkan pilihan sketsa terbaik sebagai acuan reka bentuk atau dengan gambar teknik yang berguna bagi perwujudanya. Tahap ketiga yaitu perwujudan, bermula dari pembuatan model sesuai sketsa alternatife atau gambar teknik yang telah disiapkan menjadi model prototype samapai ditemukan kesempurnaan karya yang dikehendaki (Gustami, 2006: 11-12). 3. Eksplorasi Eksplorasi yang dimaksudkan adalah pencarian segala hal yang terkait penciptaan karya. Tema penciptaan didasarkan atas berbagai macam kegiatan pengamatan yang dilakukan melalui buku, internet, dan melihat langsung. Kupu-kupu banyak di tulis dalam berbagai judul halaman. Sedangkan pencarian di internet tentang kupu-kupumulai dari blogger, majalah online dan web yang berkaitan dengan tema penciptaan. Kupu-kupu juga langsung diamati di alam. Proses eksplorasi juga meliputi bahan yang akan dipakai sebagai media penciptaan agar diperoleh wujud visual yang sesuai dengan keinginan. Bahan yang digunakan adalah kulit perkamenkayu dan kawat. Bahan ini dipilih dengan pertimbangan kualitas dan disesuaikan dengan visual yang diinginkan.

6 1. Perancangan. Perancanganatau gagasan dari hasil analisis yang dilakukan selanjutnya dituangkan dalam bentuk visual dalam rancangan dua dimensional. Perancangan ini dilakukan untuk mempertimbangkan kemungkinan awal material yang akan digunakan dan juga untuk mempertimbangkan teknik, proses, metode, kontruksi, bentuk, gaya, serta kemungkinan pengembangan selanjutnya. Perancangan adalah tahapan penjabaran konsep dengan mengunakan kaidah-kaidah tertulis, seperti sketsa dan gambar jadi serta memuat jatwal pelakanaan dan anggaran biaya yang diperlukan rincian detailnya terhadap bab III. Penggunaan material disesuaikan dengan bentuk dari masing-masing karya, Karya dengan bentuk meliuk-liuk dan fleksibel akan menggunakan material kawat besi supaya kesan dan pesan yang disampaikan dalam karya sesuai. Pada beberapa karya lain material yang digunakan lebih memperlihatkan tatah-sunggingnya dengan warna yang gradasi yang disesuaikan dengan konsep karya. Pemilihan material yang digunakan pada karya kupu-kupu tiga dimensi menggunakan bahan kayu dikarenakan kayu mudah dibentuk dan seratnya memiliki nilai estetis. Sunggingan yang bagus dan cerah di samakan cat akrilik warna putih dengan campuran pigmen warna.

7 2. Perwujudan Proses terakhir yaitu proses perwujudan, dilakukan mulai dari pemilihan bahan, persiapan alat, pengerjaan, sampai pada finishing. Pemilihan bahan yang digunakan dalam karya ini banyak menggunakan bahan kulitperkamen. Pengerjaan karya satu sampaidelapan banyak menggunakan teknik tatah-sungging. Setelah tahapan proses pengerjaan selesai dilanjutkan dengan proses finishing. Finishing dalam pengerjaan karya ini menggunakan akrilik untuk melindungi warna. Tahap evaluasi dilakukan setelah karya selesai. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui secara menyeluruh kesesuain gagasan dengan hasil perwujudan yang pengujian berbagai aspek, baik dari segi tekstual maupun kontekstual. Untuk karya seni kriya yang berfungsi sebagai ekspresi pribadi, evaluasi terletak pada kekuatan dan kesuksesan pengungkapan dalam segi penjiwaanya, termasuk penuangan wujud fisik, makan, nilai dan pesan yang ingin disampaikan. Proses terakhir yaitu proses perwujudan, dilakukan mulai dari pemilihan bahan, persiapan alat, pengerjaan, sampai pada finishing. Hal yang terakhir dari proses perwujudan yaitu melakukan evaluasi dan penilaian karya. (Gustami, 2004:29-32). Sehingga dari tahap perancangan sampai tahap perwujudan akan

8 mengalami pergeseran bentuk, karena dalam proses tersebut terjadi pengembangan ide. Proses penciptaan ini juga dapat dilihat dan dipahami melalui skema berikut ini, EKSPLORASI PENGAMATAN PENCARIAN SUMBER PUSTAKA PERANCANGAN PEMBUATAN SKETSA DAN DESAIN PERWUJUDAN PROSES PEMBENTUKAN KARYA SENI PENILAIAN DAN EVALUASI Skema 1. Metode penciptaan SP. Gustami