Deskripsi MINUMAN HERBAL BERBASIS LIDAH BUAYA (ALOE VERA) Invensi i n i berhubungan dengan suatu minuman fungsional dan

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN MINUMAN HERBAL LIDAH BUAYA ( ALLOEVERA ) DI USAHA KECIL MIKRO SARI KUMETAP KABUPATEN SUBANG

PEMBUATAN MINUMAN HERBAL LIDAH BUAYA ( ALLOEVERA ) DI USAHA KECIL MIKRO SARI KUMETAP KABUPATEN SUBANG

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. saji kaya protein yang bersumber dari bahan pangan hewani, memengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena jenis tersebut yang paling banyak di tangkap dan di

PRESENTASI TUGAS AKHIR FINAL PROJECT TK Dosen Pembimbing : Ir. Sri Murwanti, M.T. NIP

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO menunjukkan proporsi kematian di negara berkembang dengan. sebanyak (39%), kanker (27%), dan PTM lainnya (30%).

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami

PENDAHULUAN. kandungan gizi tinggi, akan tetapi mudah mengalami kerusakan (perishable food).

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan

I. PENDAHULUAN. vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis mikroba yang

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, perubahan gaya hidup dan pola makan yang tak sehat akan

OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN

SIDANG TA Disusun oleh : Elly Rosyidah Rakhmy Ramadhani S Dosen Pembimbing :

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK DAN PRE-TREATMENT MADU

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR. PEMBUATAN PERMEN JELLY DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.)

Halaman Judul + Biodata Pengusul Pembuatan sabun dengan memanfaatkan ekstrak lidah buaya sebagai bahan penghalus kulit.

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan.

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

I PENDAHULUAN. masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB III METODE PENELITIAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN PASCA PANEN KUNYIT. Feri Manoi

Praktikum Pengaweta Makanan Minuman PENGARUH MACAM DAN KADAR ZAT PENGAWET TERHADAP MASA SIMPAN MAKANAN/MINUMAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (6) Hipotesa dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB III METODE PENELITIAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

TELUR ASIN PENDAHULUAN

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENGARUH GRADE TEH HIJAU DAN KONSENTRASI GULA STEVIA (Stevia rebaudiana bertoni M.) TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP TEH HIJAU (GREEN TEA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena jenis tersebut yang paling banyak ditangkap dan dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

seperti Niasin (vitamin B3), vitamin A, C, E, anthraquinon, serat, magnesium,

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

I. PENDAHULUAN. Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke. dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu

I PENDAHULUAN. perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada meningkatnya

1 PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang

Rumusan masalah Apakah ada efek antibakteri Aloe vera terhadap Enterococcus faecalis sebagai bahan medikamen saluran akar?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. sumber protein hewani selain daging. Telur tidak hanya dijual dalam keadaan. sekarang banyak olahan telur yang menggunakan telur puyuh.

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB I PENDAHULUAN. Ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. lemak dan kolesterol tinggi (Astiti dkk., 2008). Bahan pangan hewani sebagai

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

1 Deskripsi MINUMAN HERBAL BERBASIS LIDAH BUAYA (ALOE VERA) Bidang Teknik Invensi Invensi i n i berhubungan dengan suatu minuman fungsional dan proses pembuatanny, khususnya berupa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya {Aloe vera) yang diformulasi dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, kunir putih, dan tanaman berkhasiat lainnya sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. 10 Latar Belakang Invensi Minuman herbal berbasis lidah buaya yang dihasilkan memiliki kandungan g i z i dan senyawa a k t i f yang bersifat fungsional yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan. Berdasarkan hasil u j i 15 laboratorium minuman tersebut mengandung karbohidrat < 10%, lemak < 2S protein < 2% sebagai komponen g i z i dan juga mengandung asam amino, vitamin A, C, senyawa polifenol dan serat pangan sebagai komponen fungsional. Komponen fungsional tersebut memiliki manfaat yang penting bagi kesehatan tubuh. Asam amino yang terkandung pada 20 minuman herbal i n i memiliki manfaat penting untuk kesehatan tubuh. Dari h a s i l analisa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya i n i mengandung asam amino sebagai berikut : Serin 266.23 ppm, Glysin 148.38 ppm, H i s t i d i n 54.72 ppm, Agrinin 161.20 ppm, Prolin 58.57 ppm, Lysin 339,43 ppm dan Tyrosin 71.08 ppm. ^ 25 Selain komponen yang telah dianalisa tersebut di atas pada minuman tersebut juga diduga kuat masih mengandung senyawa fungsional l a i n seperti polysakarida, tanin, sterol, asam organik, enzim, saponin, vitamin, mineral, oleoresin, kurkuminoid. Invensi yang berhubungan dengan minuman herbal khususnya yang 30 berbahan dasar dari lidah buaya sebagaimana diungkapkan pada paten no. US20150030690A1 dimana menjelaskan bahwa minuman prebiotik yang mengandung bahan ekstrak Aloe vera yang di campur dengan serat polisakarida dan propolis. 1' Paten lainnya dengan produk berbahan dasar Aloe vera adalah 35 paten US 20140348795A1-1 merupakan minuman serbuk bernutrisi dan metode pembuatannya yang mengandung aloe vera. Minuman i n i juga

mengandung komponen prekursor glutation, s i s t e i n, glysin, asam glutamat, beta alanin, peptida kolagen, prebiotik, probiotik, vitamin, mineral dan super food {chlorella, sprirulina dan Aloe vera), ekstrak Thymus vulgaris, dan ekstrak Agrimonia eupatoria. Minuman herbal berbahan dasar lidah buaya memiliki keuntungan antara l a i n dapat meningkatkan daya tahan tubuh/sistim imun dengan cara meningkatkan produksi sel darah putih dan memiliki efek farmakologis yaitu dapat mematikan sel-sel kanker. 10 Uraian Singkat Gambar Gambar 1 menunjukkan diagram a l i r proses herbal lidah buaya menurut invensi i n i. pembuatan minuman Ringkasan Invensi 15 Tujuan dari invensi i n i adalah memperoleh formulasi minuman fungsional dan proses pembuatannya. Khususnya berupa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya {Aloe vera) yang diformulasi dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, kunir putih, dan tanaman berkhasiat lainnya sehingga bermanfaat untuk kesehatan 20 tubuh. Proses pembuatan minuman herbal lidah buaya t e r d i r i dari beberapa tahap, yaitu : menseleksi lidah buaya dan bahan herbal, menimbang, mengupas dan mencuci bahan tersebut. Selanjutnya adalah menghancurkan lidah buaya dengan penghancur makanan, mengestrak bahan rempah dengan menggunakan a i r, mencampur lidah buaya yang 25 telah dihancurkan dengan ekstrak rempah, memanaskan campuran lidah buaya, ekstrak rempah=rempah dan gula pasir, pada kodisi suhu 85-95 C selama 20-30 menit l a l u menambahkan bahan carhoxymethylcellulosa (CMC), asam s i t r a t, garam, Na-Benzoate dan madu dan selanjutnya adalah melakukan pengemasan pada saat kondisi 30 panas. Uraian Lengkap Invensi Invensi minuman fungsional berbahan dasar lidah buaya i n i dengan komposisi t e r d i r i dari: 35 - lidah buaya sebanyak 60-75%;

ekstrak jahe sebanyak 7,5-12,5%; ekstrak kunir putih sebanyak 1-3%; ekstrak kunyit 1-3%; ekstrak lengkuas 0,5-1,5%; gula 7,5-12,5%; madu 2,5-5.0%; serta bahan lainnya seperti asam sitrat,carboxymethyl ceclluose, garam dan Na-Benzoat kurang dari 1 % dari berat t o t a l. 10 Proses pembuatan minuman herbal lidah buaya t e r d i r i dari beberapa tahap, yaitu : a) menseleksi lidah buaya yang akan digunakan dengan cara mengambil batang lidah buaya berwarna hijau terang dengan 15 ketebalan daging lidah buaya antara 0.5-1.5 cm. b) menimbang masing masing bahan yaitu lidah buaya, jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas dan mencucinya; c) mengupas bahan dan mengambil dagingnya; d) mencuci pada a i r mengalir dan meniriskannya; 20 e) menghancurkan daging lidah buaya dengan menggunakan alat penghancur makanan [chooper]; l f) mengestrak bahan rempah dibuat dengan menggunakan a i r ; dengan perbandingan a i r dan bahan 1 : 1 untuk bahan rempah jahe, kunir putih dan kunyit; dan lengkuas diekstrak dengan 25 perbandingan terhadap a i r 1:2; ^' g) mencampur lidah buaya yang telah dihancurkan dengan ekstrak rempah-rempah dan gula pasir; ' h) memanaskan campuran lidah buaya, ekstrak rempah-rempah dan gula pasir, pada kodisi suhu 85-95 C selama 20-30 menit 30 dengan pengadukan secara konstan; j i) menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC asam s i t r a t. garam, Na-Benzoate dan madu. j) mengemas campuran lidah buaya, ekstrak' rempah=rempah dan gula pasir pada kondisi panas sehingga dihasilkan minuman 35 fungsional herbal berbasis lidah buaya dan rempah-rempah.

Pembuatan minuman herbal lidah buaya tersebut lebih dijelaskan pada Gambar 1. l Proses awal dari pembuatan minuman herbal berbahan dasar lidah buaya i n i adalah menseleksi lidah buaya dan bahan rempah 5 (jahe, kunir putih, kunyit dan Lengkuas), masing-masing bahan dikupas dan ditimbang, selanjutnya bahan-bahan tersebut dicuci sampai bersih. Daging lidah buaya dicuci dengan a i r mengalir kemudian d i t i r i s k a n. Selanjutnya daging lidah buaya dihancurkan dengan mesin blender dan disiapkan dengan bahan rempah yang telah 10 diekstrak (jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas). Proses penghancuran lidah buaya tujuannya untuk mengecilkan ukuran lidah buaya supaya mempermudah proses i n h i b i s i bahan a k t i f dan a i r ke dalam kandungan karbohidrat yang terdapat pada daging lidah buaya. Pada saat proses pemanasan t e r j a d i proses pengembangan granula 15 dari lidah buaya dan proses pengembangan granula i n i memerlukan a i r yang sudah mengandung ekstrak rempah. l Bahan rempah (jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas) diekstrak menggunakan a i r dengan perbandingan a i r dan bahan 1:1 untuk bahan rempah jahe, kunir putih dan kunyit; dan lengkuas 20 diekstrak dengan perbandingan terhadap a i r 1:2. Pada proses i n i tujuannya untuk melarutkan bahan a k t i f yang terdapat pada bahan herbal. Selanjutnya dilakukan proses pencampuran dan dilakukan proses pemanasan. Pada proses pemanasan campuran lidah buaya, ekstrak rempah-rempah dan gula pasir, diatur pada kodisi suhu 85-25 95 C selama 20-30 menit dengan pengadukan secara konstan. Pengadukan mempunyai fungsi sebagai homogenisasi larutan sekaligus sebagai proses pasteurisasi komersial yaitu proses s t e r i l i s a s i produk dari bakteri patogen yang dapat mempercepat proses perusakan pada produk minuman herbal. Pada proses tersebut terjadi 30 s t a b i l i s a s i bahan a k t i f yang terkandung pada lidah buaya dan ektrak rempah-rempah dapat dipertahankan. Penambahan asam s i t r a t berfungsi untuk pengatur keasaman sekaligus sebagai penguat rasa, garam berfungsi sebagai penguat rasa, sedangkan penambahan Nabenzoate berfungsi sebagai pengawet pada minuman herbal. Lalu 35 menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC) tujuannya untuk mengentalkan, menstabilkan dan mengemulsi h a s i l dari pencampuran

lidah buaya, ekstrak rempah dan gula pasir. Sedangkan pencampuran madu bertujuan untuk mereduksi rasa ketir yang di hasilkan dari ekstrak rempah (kunir putih). ; '! Pada tahap terakhir adalah mengemas campuran lidah buaya, ekstrak rempah=rempah dan gula pasir pada kondisi panas tujuannya untuk mencegah kontaminasi silang dari mikroba yang ada di sekitar lingkungan tempat pengemasan. U j i organoleptik dilakukan untuk mengukur tingkat kesukaan 10 terhadap komposisi minuman herbal lidah buaya. Panelis berjumlah 31 orang. Atribut yang diujikan antara l a i n, rasa, aroma dan tingkat kepahitan. Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa rata-rata responden memberikan respon yang tinggi pada komposisi AF2, namun secara keseluruhan n i l a i rata-rata dari h a s i l u j i 15 organoleptikmenyatakan agak suka terhadap seluruh atribut dan komposisi AFl, AF2, AF3 dan AF4. Tabel 1. Rekapitulasi h a s i l u j i organoleptik komposisi minuman herbal lidah buaya 20 Atribut AFl AF2 AF3 AF4/Kontrol Rasa 4 4. 97 4. 87 4 Aroma 5 4.87 4. 58 5 Warna 5 4.84 4. 68 5 Tingkat Kepahitan 4 4.81 4.71 4 N i l a i Rata-rata 4 4. 97 4.87 4

Suatu komposisi minuman herbal lidah buaya yang t e r d i r i dari: - lidah buaya sebanyak 60-75%; ' - ekstrak jahe sebanyak 7,5-12,5%, yang lebih disukai sebanyak 10%; - ekstrak kunir putih sebanyak 1-3%, ^ang lebih disukai sebanyak 1%; l - ekstrak kunyit 1-3%, yang lebih disukai sebanyak 1%; - ekstrak lengkuas 0,5-1,5%; '\ - gula 7,5-12,5%; ' - madu 2,5-5.0%, yang lebih disukai sebanyak 3%; - serta bahan lainnya seperti Carboxymethylceclluose (CMC), asam s i t r a t, garam dan Na-Benzoat kurang dari 1 %, yang lebih disukai sebanyak 0,02%. I Proses pembuatan minuman herbal berbahan dasar lidah buaya t e r d i r i dari tahapan sebagai berikut : i k) menimbang masing masing bahan yaitu lidah buaya, jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas dan mencuci nya; 1) mengupas bahan dan mengambil dagingnya; ' m) mencuci pada a i r mengalir dan meniriskannya; n) menghancurkan daging lidah buaya dengan menggunakan blender atau alat penghancur makanan {chooper); o) mengestrak bahan rempah dibuat dengan menggunakan a i r ; yang d i c i r i k a n dengan perbandingan a i r dan bahan 1:1 untuk bahan rempah jahe, kunir putih dan kunyit; dan lengkuas diekstrak dengan perbandingan terhadap a i r 1:2; p) mencampur lidah buaya yang telah dihancurkan dengan ekstrak rempah-rempah dan gula pasir; q) memanaskan campuran lidah buaya, ekstrak rempah=rempah dan gula pasir, pada kodisi suhu 85-95 C selama 20-30 menit dengan pengadukan secara konstan; r) menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC), asam s i t r a t, garam, Na-Benzoate dan madu. i:

) mengemas campuran lidah buaya, ekstrak rempah=rempah dan gula pasir pada kondisi panas sehingga dihasilkan minuman fungsional herbal berbasis lidah buaya dan rempah-rempah.

8 Abstrak MINUMAN HERBAL BERBASIS LIDAH BUAYA Invensi i n i berhubungan dengan suatu minuman fungsional, khususnya berupa minuman herbal berbahan dasar lidah buaya (aloevera)yang diformulasi dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, kunir putih, dan tanaman berkhasiat lainnya sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh; dan proses pembuatannya. Invensi i n i juga mengungkapkan proses pembuatan minuman herbal lidah buaya yang meliputi tahapan sebagai berikut : menimbang masing masing bahan yaitu lidah buaya, jahe, kunir putih, kunyit dan lengkuas dan mencuci nya, l a l u mengupas bahan dan mengambil dagingnya kemudian dicuci dengan a i r mengalir dan d i t i r i s k a n, menghancurkan daging lidah buaya dengan menggunakan alat penghancur makanan, mengekstraksi bahan rempah dengan menggunakan a i r, mencampur lidah buaya yang telah dihancurkan dengan ekstrak rempah-rempah dan gula pasir, melarutkan herbal yang dipanaskan pada suhu 85-95 C selama 20-30 menit dengan pengadukan secara konstan, dan menambahkan carboxymethylcellulosa (CMC), asam s i t r a t, garam, Na-Benzoate dan madu. Sehingga dihasilkan minuman fungsional herbal berbasis lidah buaya dan rempah-rempah.

Lidah Buaya ~ ~ r ~ Dicuci Dikupas 3IZ Kulit Daging Lidah Buaya Jahe Gula pasir Kunir putih Kunyit Laos Dicuci dgn air mengalir lalu ditiriskan T Dihancurkan (diblender) > Dicampur Madu 5% f Dipanaskan T=80 90"C f CMC Asam sitrat Garam Na-benzoate Pengemasan