PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI RIAU TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2019 Bismillahirrahmaanirrohim Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua Yang Terhormat Saudara Gubernur Provinsi Riau Yth. Saudara Ketua, Wakil Ketua, dan Anggita DPRD Provinsi Riau Yth. Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Riau Yth.Saudara Sekretaris Daerah dan Segenap Jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Riau
Yth. Alim Ulama, Cerdik Pandai, Pemuka Masyarakat, Wartawan Media Cetak maupun Elektronik serta hadirin dan hadirat jemputan majelis yang berbahagia.
Pertama dan utama sekali, marilah kita panjatkan puji beserta syukur yang tidak terhingga atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat serta hidayah-nya kita masih diberikan kesempatan untuk dapat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Riau tentang Penyampaian Pandangan Umum Fraksi atas Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Provinsi Riau tahun anggaran 2019. Selanjutnya Shalawat beriring salam kita sampaikan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW dengan mengucapkan Allahumma shalli ala Muhammad wa la Ali Muhammad. Hadirin yang terhormat, Menanggapi Naskah Akademik mengenai Rancangan Peraturan Daerah tentang Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Provinsi Riau tahun anggaran 2019 yang telah disampaikan, maka izinkan Fraksi Partai Demokrat menyampaikan pandangan dan tanggapan serta catatan. Fraksi Partai Demokrat berpendapat bahwa sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang pedoman Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2019, penyusunan APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2019 haruslah sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur untuk meletakkan pondasi pembangunan yang berkualitas. Sehingga segala perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi APBD oleh Pemerintah Provinsi Riau sudah seharusnya mengacu pada tujuan atau visi peningkatan kesejahteraan masyarakat Riau. Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2019 didasarkan kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Riau yang telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur No. 39 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Riau Tahun 2019. Fraksi Partai Demokrat memandang bahwa upaya pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran rakyat adalah orentasi dan tujuan utama dalam pembangunan. Sehingga setiap rupiah yang dianggarkan dalam APBD oleh Pemerintah Riau seharusnya
berbanding lurus dengan capaian peningkatan kesejahteraan masyarakat Riau. Ranperda anggaran pendapatan dan Belanja Daerah merupakan sebuah Ranperda yang sangat penting dan pedoman bagi penggunaan dana untuk pembangunan di daerah. Kesalahan pengelolaan APBD dapat mengakibatkan kerugian negara. Oleh karena itu Fraksi Partai Demokrat berpendapat bahwa Ranperda yang telah dibahas ini benar-benar merupakan hasil dari kajian yang mendalam dan setiap Pasal yang telah dibahas tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Hadirin yang terhormat, Pendapatan daerah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah didefinisikan sebagai seluruh penerimaan kas daerah dalam periode waktu tertentu yang menjadi hak daerah. Adapun beberapa isu krusial, sebagai berikut:
1. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2018, Pemerintah Provinsi Riau menargetkan pendapatan sebesar Rp.9.236.880.300.120,25 sedangkan Tahun Anggaran 2019 ditargetkan sebesar Rp.9.135.176.500.716,65 atau mengalami penurunan sebesar Rp.101.703.799.403,60 atau 1.1%. 2. Komposisi pendapatan Daerah Tahun 2019 terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp.3.609.065.922.066,65 atau 40% dari total penerimaan; Dana Perimbangan sebesar Rp.5.513.287.584.650,00 atau 60% dari total penerimaan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp.12.822.994.000,00 atau 0,36% dari total target penerimaan tahun 2019. 3. Untuk target penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2019 diproyeksikan sebesar Rp.3.609.065.922.066,65 mengalami penurunan sebesar Rp.354.898.537.073 atau 9% dibandingkan pada APBD Tahun 2018.
4. Dana Perimbangan yang memberikan kontribusi terbesar dalam pendapatan Tahun 2019, ditargetkan sebesar Rp.5.513.287.584.650 mengalami kenaikan sebesar Rp.250.846.743.669 atau 4,8% dibandingkan APBD Tahun 2018. 5. Penerimaan Daerah yang bersumber dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah untuk Tahun 2019 diperkirakan sebesar Rp.12.822.994.000 mengalami peningkatan sebesar Rp.2.347.994.000,00 atau 22% dibandingkan dengan APBD Tahun 2018 sebesar Rp. 10.475.000.000,00. Permasalahan yang sering terjadi selama ini adalah tidak banyak daerah yang mampu memprediksi dengan tepat asumsiasumsi makro dan mikro tersebut serta tidak akurat dalam mengidentifikasi masalah-masalah mendasar dan aktual dalam masyarakat. Akibatnya berbagai rumusan asumsi tersebut tidak dapat diukur implikasinya terhadap peningkatan atau penurunan pendapatan daerah pada tahun yang akan datang.
Belanja daerah adalah belanja yang tertuang dalam APBD yang diarahkan untuk mendukung penyelenggaraan fungsi pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Anggaran Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2019 menargetkan sebesar Rp.9.185.176.500.716,65. Jika dibandingkan dengan Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp.10.326.452.078.547,40 untuk penurunan sebesar Rp.1.191.278.577.830,75 atau 11,54%. Anggaran belanja daerah Tahun 2019 ini digunakan untuk Belanja Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 5.070.337.617.882,32. Permasalahan umum dalam penyusunan belanja daerah Tahun 2019 adalah bahwa anggaran yang disusun belum sepenuhnya menggunakan pendekatan penganggaran sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara. Sedangkan Permasalahan lain yang dinilai cukup mendasar dalam pengelolaan keuangan daerah adalah ketidakmampuan penerimaan daerah untuk membiayai kebutuhan anggaran belanja program dan kegiatan.
Hadirin yang terhormat, Proyeksi pendapatan daerah dalam APBD setiap tahunnya ditetapkan berdasarkan asumsi asumsi dasar baik makro maupun mikro. Asumsi asumsi dasar tersebut diperlukan untuk memproyeksikan besaran berbagai jenis dan obyek pendapatan daerah pada tahun yang akan datang. Permasalahan serta kendala yang terjadi disebabkan oleh kurangnya materi serta observasi di lapangan, sehingga kerap terjadi salah kalkulasi dalam hal anggaran. Inilah yang mungkin menjadi catatan penting bagi Pemerintah Daerah agar dapat memperbaiki serta mengembangkan beberapa aspek terkait dalam hal implementasi dan pelaksanaan Ranperda ini di kemudian hari.
Saudara Gubernur, Pimpinan Dewan, para Anggota Dewan dan Hadirin yang berbahagia Sebelum menutup Pandangan Umum ini, perkenankan Fraksi Partai Demokrat menyampaikan beberapa hal dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Provinsi Riau tahun anggaran 2019, yaitu: Pertama, Fraksi Partai Demokrat meminta agar Pemerintah Provinsi mengoptimalkan langkah konkrit terkait penyusunan anggaran yang berbasis kinerja dengan melakukan penguatan pelaksanaan money follows program dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan. Termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut yang tetap melakukan pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial, serta mengacu kepada indikator kinerja, standar biaya dan evaluasi kinerja. Kedua, Fraksi Partai Demokrat meminta agar dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan
pemerintahan yang bersih (clean governance) sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku, maka pemerintah daerah hendaknya mampu membuktikan kinerja secara nyata dan transparan. Ketiga, Fraksi Partai Demokrat meminta kepada Pemerintah Provinsi Riau dalam mengusulkan program dan kegiatan dalam APBD 2019 hendaknya senantiasa harus dilakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan APBN, sehingga terhindar dari duplikasi atau tumpang tindihnya suatu kegiatan yang didanai dari berbagai sumber. Demikian Pandangan Umum Fraksi Partai Demokrat atas Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Provinsi Riau tahun anggaran 2019. Wabillahitaufiq Walhidayah, Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pekanbaru, 25 Oktober 2018 FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI RIAU KETUA SEKRETARIS AHERSON, S.Sos, M.Si NASRIL, S.Ag, M.A FRAKSI DEMOKRAT : 1. Aherson, S.Sos, M.Si 2. H. Asri Auzar, SH., M.Si 3. Hj. Magdalisni 4. Hj. Eva Yuliana, SE 5. Ir. H. Noviwaldy Jusman 6. Hj. Yulianti, SH. MH 7. Agus Triansyah, 8. Eddy A. Mohd Yatim, S.Sos, M.Si Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota