1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien mulai dari pasien yang tidak mampu melakukan aktivitasnya secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

BAB 1 : PENDAHULUAN. perilaku hidup bersih dan sehat. Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat

6

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan tubuh yang bersih meminimalkan risiko terhadap kemungkinan

BAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan penduduk lansia umur 60 tahun ke. atas di seluruh dunia sangat cepat, bahkan lebih cepat

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

ALAT PENELITIAN. lain-lain, sebutkan. 4. suku : 5. tingkat pendidikan : tidak tamat SD tamat SD tamat SMP tamat SMA tamat perguruan tinggi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting

SURAT PENGANTAR RESPONDEN

Tindakan keperawatan (Implementasi)

PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian akan menguraikan temuan hasil penelitian mengenai

BAB I LATAR BELAKANG A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menua adalah proses menghilang kemampuan jaringan secara

PROGRAM PEMBELAJARAN IILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian. negara atau daerah adalah kematian maternal (Prawirohardjo, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. & Wartonah, 2006). Pengertian lain personal hygiene menurut Departemen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan. Jika

PEDOMAN WAWANCARA. I. Identitas Informan : 1. Nama : 2. Umur : 3. Suku : 4. Pendidikan : 5. Pendapatan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari hal hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi perkembangan individu secara fisik, mental, spiritual, dan sosial

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRASEKOLAH DI TK ABA MLANGI GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental (Maramis, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu

Gambarlah bentuk bak mandi di rumahmu!

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

BAB I PENDAHULUAN. (Perry & Potter, 2005). Personal hygiene pada anak jalan jarang diperhatikan

Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol. 2 No PERSONAL HYGIENE PADA ANAK SD NEGERI MERJOSARI 3

LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN KASUS DEFISIT PERAWATAN DIRI

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSONAL HYGIENE DI SDNEGERI 16 SUNGAI ROTAN KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2013

BAB I LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lansia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2025

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. MUHAMMAD ILDREM PROVSU

Ayo Amati. Amati gambar ini. Kegiatan mana yang menggunakan kaki? Beri tanda pada kegiatan yang menggunakan kaki. Subtema 2: Tubuhku


BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari personal hygiene merupakan hal

Untuk menjamin makanan aman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. signifikan antara kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usia prasekolah antaralain mengenal warna, mengenal angka

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan psikis seseorang. (Tarwoto dan Wartonah, 2003). Personal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA PEMULUNG DI TPA KEDAUNG WETAN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah

DATA RESPONDEN. Laki-laki. Perempuan. 2. Berapakah usia Bapak/ Ibu/ Saudara saat ini : Tahun. 3. Apakah pendidikan tertinggi Bapak/ Ibu/ Saudara :

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Tindakan Keperawatan

PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTERI PADA SAAT MENSTRUASI PERSONAL HYGIENE BEHAVIOR FEMALE TEENAGER WHEN TO MENSTRUATING

2.7 Asuhan Keperawatan A. Pengkajian

1.2 Mengidentifikasi. 4. Menuliskan dan mengelompokkan kegunaan makanan bagi. 3. Menyebutkan bagian tubuh. 5. Menyusun menu makanan

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

BAB I PENDAHULUAN. dini. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah mengompol yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata dan

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PEMULUNG TPA (TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR) NGRONGGO KOTA SALATIGA

LAMPIRAN JADWAL KEGIATAN PEMBUATAN SKRIPSI PERBEDAAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA BERDASARKAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

: RIZKA RATNA NURVITASARI

BAB III USULAN SOLUSI

BAB 1 PENDAHULUAN. teknik belajar pribadinya. Orangtua dapat memanfaatkan multimedia interaktif

GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

BAB II TINJAUAN TEORI A. Personal Hygiene 1. Pengertian Personal Hygiene Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang berkewajiban untuk menjaga kesehatan yang salah satu caranya adalah dengan berperilaku hidup sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat sangat erat kaitannya dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya yang meliputi makan dengan menu seimbang, olah raga teratur, istirahat cukup, dan kebersihan diri (Notoatmojo, 2007). Kebersihan diri atau personal hygiene bertujuan untuk mempertahankan perawatan diri, membuat rasa aman dan relaksasi, menghilangkan kelelahan, mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah, mempertahankan integritas pada jaringan dan untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Namun dalam pemenuhan personal hygiene tersebut, setiap individu berbeda beda (Alimul, 2006). Pemenuhan personal hygiene dipengaruhi berbagai faktor seperti budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap personal hygiene serta persepsi terhadap perawatan diri (Alimul, 2006). Personal higiene perlu dilakukan oleh semua golongan usia untuk menjaga kesehatan diri.. Pada anak usia pra sekolah masih banyak membutuhkan bantuan dari orangtua dalam pemenuhan personal hygiene seperti mandi, membersihkan diri setelah anak buang air besar (BAB), membersihkan rambut, kuku, telinga, kulit dan sebagainya. Oleh karena itu perlu ada perhatian khusus dari orangtua agar pemenuhan personal hygiene pada anak dapat tercapai dengan baik (Putra, 2012). Setiap aspek perkembangannya baik fisik, mental dan sosial, kepribadian harus ditangani dengan baik, begitu pula dengan menjaga kebersihan. Misalnya merapikan tempat tidur, menyimpan kembali mainannya, bisa mencuci tangan, dan mengeringkan tangan, mandi, dan sebagainya sebagai upaya untuk menjaga kebersihan. Keterampilan yang 1

2 dipelajari oleh anak kecil bergantung sebagian pada kesiapan kematangan terutama kesempatan yang diberikan untuk mempelajari dan bimbingan dari orangtua yang diperoleh (Narendra, dkk, 2008). Salah Satu bentuk kesiapan anak ini adalah berkaitan dengan personal hygiene, yaitu kemampuan anak untuk mengontrol buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) secara benar dan teratur. Kemampuan mengontrol BAB dan BAK ini sangat diperlukan oleh anak untuk keterampilan sosial (Zaviera, 2008). Pengalaman yang tidak menyenangkan bagi anak selama berada di toilet atau saat BAB juga menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kemandirian anak berkaitan dengan perineal hygiene. Permasalahan lain yang berkaitan dengan personal hygiene adalah kebershan kuku pada anak yang sering kali kurang diperhatikan, anak juga belum memahami tentang kebersihan rambut sehingga biasanya malas atau bahkan rewel jika disuruh mencuci rambutnya. Anak juga suka bermain di tempat yang kotor dan kurang memperhatikan kebersihan pribadi sehingga anak kurang dapat menjaga kebersihan kebersihan tubuh dan kebersihan lingkungan (Ann. Douglas, 2009). Berdasarkan study awal di TK Mekar Jaya Semarang di kelas A1, A2, B1 dan B2 yang terdiri dari 70 anak, ditemukan masih banyak anak yang belum mempunyai kemandirian personal hygiene. Hasil wawancara dengan anak di kelas A1 yang terdiri dari 15 anak ditemukan semuanya atau 100% anak masih sering dimandikan oleh orang tuanya dan hanya sesekali anak mandi sendiri. Anak masih membutuhkan bantuan dari orangtua untuk membersihkan telinga, memotong kuku dan merawat rambut. Anak sudah mulai belajar menggosok gigi namun hal ini juga masih dalam pengawasan orang tua. Hasil survei terhadap 10 anak di TK Mekar Jaya Semarang ditemukan 50% anak yang memiliki kuku panjang dan tidak terawat, 80% memiliki masalah dengan kesehatan gigi yang ditunjukkan dari adanya karies gigi, dan 30% rambut yang kotor. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah, semuanya mengatakan bahwa anaknya belum

3 bisa melakukan kegiatan personal hygiene secara mandiri baik berupa mandi sendiri, apalagi dalam hal personal hygiene yang lain seperti memotong kuku, semuanya mengatakan bahwa anaknya masih dalam bantuan orang tua, dan untuk kegiatan personal hygiene seperti membersihkan alat genital terkait BAB-BAK, semua orang tua mengatakan anaknya tidak bisa melakukannya sendiri. Anak masih membutuhkan bantuan dari orangtua untuk membersihkan diri setelah BAB. Anak merasa kesulitan untuk dapat membersihkan dirinya sendiri setelah BAB karena merasa tidak mampu. Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang deskripsi pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada anak pra sekolah di TK Mekar Jaya Semarang. B. Rumusan Masalah Rendahnya kemampuan anak untuk mampu melakukan pemenuhan personal hygiene membutuhkan waktu dan kesabaran bagi orang tua. Kegiatan personal hygiene seperti membersihkan alat genital, semua orang tua mengatakan anaknya tidak bisa melakukannya sendiri. Anak masih membutuhkan bantuan dari orangtua untuk membersihkan diri setelah BAB. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu : bagaimana deskripsi pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada anak pra sekolah di TK Mekar Jaya Semarang?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada anak pra sekolah di TK Mekar Jaya Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan pemenuhan personal hygiene kulit kepala dan rambut pada anak usia prasekolah di TK Mekar Jaya Semarang.

4 b. Mendeskripsikan pemenuhan personal hygiene kulit seluruh tubuh pada anak usia prasekolah di TK Mekar Jaya Semarang. c. Mendeskripsikan pemenuhan personal hygiene mata pada anak usia prasekolah di TK Mekar Jaya Semarang. d. Mendeskripsikan pemenuhan personal hygiene gigi pada anak usia prasekolah di TK Mekar Jaya Semarang. e. Mendeskripsikan pemenuhan personal hygiene kuku tangan dan kaki pada anak usia prasekolah di TK Mekar Jaya Semarang. f. Mendeskripsikan pemenuhan personal hygiene telinga pada anak usia prasekolah di TK Mekar Jaya Semarang D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perawat a. Memperoleh informasi dalam pengembangan keperawatan keluarga dalam kaitannya dengan tumbuh kembang anak. b. Mendapatkan cara pendekatan yang efektif dalam meningkatkan dukungan orang tua dalam meningkatkan kemandirian anak usia prasekolah. 2. Orang Tua Mendapat informasi tentang perannya sehingga orang tua mengetahui bentuk dukungan yang tepat dan efektif diberikan dalam meningkatkan kemandirian anak personal hygiene. E. Bidang Ilmu Bidang ilmu dalam penelitian ini adalah keperawatan anak.

5 F. Keaslian Penelitian Nama peneliti, tahun Lintang Titisari, 2015 Judul Desain Hasil Hubungan dukungan keluarga dengan Kemandirian personal hygiene anak Prasekolah di TK Aba Mlangi Gamping Sleman Yogyakarta Korelasional Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kemandirian personal hygiene anak prasekolah di TK ABA Mlangi, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Sarkiah. S. Mengga, Sri Wahyuni, Muh. Rusli, 2012 Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene anak usi 7-14 tahun di SD Inpres Manuruki 2 Daya Makassar Korelasional Hasil penelitian menemukan bahwa faktor sikap dan pengetahuan menunjukkan adanya pengaruh terhadap personal hygiene anak usia sekolah dimana keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak-anak.