TREN PENINDAKAN KASUS KORUPSI TAHUN SEKTOR PENGADAAN BARANG DAN JASA Jakarta Senin, 25 Februari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
TREN PENINDAKAN KASUS KORUPSI TAHUN Jakarta Senin, 19 Februari 2017

TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017

Trend Pemberantasan Korupsi 2013

Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi

Tren Korupsi Semester 1 Tahun Korupsi Daerah Makin Mengkhawatirkan-

MONITORING PERADILAN DI ACEH SELAMA TAHUN Lhokseumawe, 26 Desember 2011

K I N E R J A P E N A N G A N A N K A S U S K O R U P S I S E M E S T E R I I N D O N E S I A C O R R U P T I O N WAT C H J A K A R TA

Peta Potensi Korupsi Dana Kapitasi Program JKN

Satu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013

Outlook Dana Desa 2018 Potensi Penyalahgunaan Anggaran Desa di Tahun Politik

Gila! Golkar Calonkan Ketua DPR yang Terkait Banyak Kasus Korupsi

Tren Korupsi Kesehatan Periode

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen bangsa. Hal tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan tujuan

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

PERAN SERTA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penyidikan tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang sesuai

Evaluasi Tata Kelola Sektor Kehutanan melalui GNPSDA (Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam) Tama S. Langkun

Bagaimana Cara Memberantas Korupsi?

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 Agustus Indeks

-2- memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dipe

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Peran PPNS Dalam Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan. Oleh: Muhammad Karno dan Dahlia 1

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS TANPA MELALUI LELANG. sinarmedia-news.com

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan

DAFTAR TERDAKWA/TERPIDANA PERKARA KORUPSI DARI POLITISI ATAU KADER PARPOL YANG DIVONIS PENGADILAN PADA TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 14 TAHUN 2016 NOMOR 01 TAHUN 2016 NOMOR 013/JA/11/2016 TENTANG

Clipping Service. Anti Money Laundering 8 Juni Indeks

1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima Suap

RAPAT KERJA NASIONAL ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

High Level Commitment and Dialogue Penerapan Antikorupsi Pada Dunia Bisnis. Agus Rahardjo. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

BAB V PENUTUP. jawaban terhadap permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Penyelesaian piutang perbankan BUMN pra Putusan Mahkamah

Korupsi Sumber Daya Alam Bakoel Coffee, 25 Mei Tama S. Langkun Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan

- 2 - Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Tren Korupsi Kesehatan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Praktek Penjualan Ilegal & Indikasi Kerugian Negara dari Ekspor Timah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENCEGAHAN KORUPSI PADA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PENERAPAN ANTIKORUPSI PADA DUNIA BISNIS PERAN KADIN DALAM MEWUJUDKAN PENGUSAHA BERINTEGRITAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

BAB 1 PENDAHULUAN. birokrasi pemerintah (Yogi dan M. Ikhsan, 2006). Jika kualitas pelayanan publik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menggali Kehancuran di Sunda Kecil

KERANGKA ACUAN KERJA GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) INDONESIA SEKTOR KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KORUPSI MASIH SUBUR HUTAN SUMATERA SEMAKIN HANCUR OLEH: KOALISI MASYARAKAT SIPIL SUMATERA

BAB 1. Latar Belakang Permasalahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

GERAKAN NASIONAL PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI ( GNPK ) PUSAT PRESS RELEASE PELAKSANAAN PEMETAAN KORUPSI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

Sambutan Presiden RI - Pembukaan KNPK dan Peluncuran Program Jaga, Jakarta, 1 Desember 2016 Kamis, 01 Desember 2016

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keuangan negara sebagai bagian terpenting dalam pelaksanaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemberantasan Korupsi di Sektor Kehutanan dan Perkebunan

Kronologi Novanto Tersangka hingga Status Tersangkanya Dibatalkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional bertujuan mewujudkan manusia Indonesia

Irman Gusman Minta Jatah Rp 300 Per Kg

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun BPK merupakan suatu lembaga negara yang bebas dan

Yang Terhormat: Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN. serius dan sistematis. Segenap jajaran penyelenggara negara, baik dalam tataran

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

Aida Ratna Zulaiha Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini jumlah perkara tindak pidana korupsi yang melibatkan Badan Usaha Milik

ANOMALI PEMBERANTASAN KORUPSI DAN UPAYA PENYELAMATAN KERUGIAN NEGARA DI NTB

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli Indeks

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

2015, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85,

MAKALAH MEMUTUS LINGKARAN SETAN KORUPSI

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Reformasi Hukum

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 November Indeks

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

UJI PUBLIK RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG PENCALONAN PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KORUPSI MENGHAMBAT PEMBANGUNAN NASIONAL. Oleh : Kolonel Chk Hidayat Manao, SH Kadilmil I-02 Medan

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

RENCANA GARIS BESAR UNIT PEMBERANTASAN PUNGLI ( UPP )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

Yang Terhormat: 1. Menteri Kelautan RI / Eselon 1 di KKP. 2. Kepala Staf Kantor Kepresidenan. 3. Ketua Satgas IUU Fishing

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang besar dalam setiap tindakan manusia. Persaingan di dalam

LSM: ADA GEJALA KORUPSI DALAM PEMILUKADA DKI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA DI BIDANG PERIKANAN

Transkripsi:

TREN PENINDAKAN KASUS KORUPSI TAHUN SEKTOR PENGADAAN BARANG DAN JASA 2017 Jakarta Senin, 25 Februari 2017

Struktur Penyajian 01 02 03 04 05 Latar Belakang Tujuan Metodologi Sumber Data dan Waktu Pemantauan Temuan

PENDAHULUAN

Latar Belakang Informasi penanganan perkara korupsi yang diproses oleh aparat penegak hukum cenderung belum transparan. Pun jika ada data yang tersedia hanya berupa statistik akumulatif per tahun.

Tujuan 01 Pemetaan terhadap kasus korupsi yang disidik oleh institusi penegak hukum pada tahun 2017. 02 Mendorong transparansi data penanganan kasus korupsi pada institusi penegak hukum (Kejaksaan, Kepolisian dan KPK).

Metodologi 01 Melakukan pemantauan kasus korupsi di tingkat penyidikan yang sudah ada penetapan tersangka. 04 Membandingkan statistik pada semua parameter analisis. 02 Pengumpulan data kasus korupsi yang telah dipublikasi oleh penegak hukum, baik melalui situs resmi atau melalui media massa. 05 Melakukan analisis deskriptif atas penyidikan kasus korupsi. 03 Melakukan tabulasi atas kasuskasus yang terungkap ke publik dan terpantau oleh ICW.

Kinerja Penindakan Perkara Korupsi Tahun 2017 Jumlah Kasus 576 Kasus Korupsi Jumlah Tersangka Nilai Kerugian Negara Nilai Suap 1.298 Tersangka Rp 6,5 triliun Rp 211 miliar

Perbandingan Penyidikan Kasus Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017 7000 6000 6.562 A Adanya peningkatan penyidikan kasus korupsi dari tahun 2016 ke tahun 2017. 5000 4000 3000 B Aktor yang ditetapkan oleh aparat penegak hukum meningkat karena adanya penetapan tersangka baru di tahun 2017 seperti kasus KTP elektronik (KTP-el) 2000 1000 0 1.450 1.101 1.298 482 576 2016 2017 Kasus Korupsi Jumlah Tersangka Nilai Kerugian Negara C Nilai kerugian negara yang timbul meningkat signifikan dari tahun 2016 ke tahun 2017. Salah satu kasus yang nilai kerugian negaranya sangat besar adalah kasus dugaan korupsi pemberian kredit kapal oleh PT PANN dengan menimbulkan kerugian negara Rp 1,4 trliun

Pada tahun 2017 ICW mencatat dari 576 kasus korupsi yang berhasil disidik, 26 kasus diantaranya adalah pengembangan kasus yakni adanya tersangka baru yang ditetapkan oleh penegak hukum. Salah satunya adalah kasus dugaan korupsi KTP-el yang melibatkan Ketua DPR RI, Setya Novanto.

10 Pengembangan Kasus Terbesar Tahun 2017 1. Kasus dugaan suap proyek jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Yudi Widiana (Anggota DPR fraksi PKS) dan Musa Zainuddin (Anggota DPR fraksi PKB). 2. Kasus dugaan korupsi pengadaan KTP-el dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Andi Narogong (pihak swasta), Markus Nari (anggota DPR fraksi Golkar), Setya Novanto (ketua DPR fraksi Golkar), Anang Sugiana Sudiharja (swasta). 3. Kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Quran dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Fahd A Rafiq (Ketua DPP Partai Golkar bidang Pemuda dan Olahraga). 4. Kasus dugaan suap pengadaan alat pemantau satelit di Bakamla dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Nofel Hasan (Ketua Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla). 5. Kasus dugaan suap jual beli jabatan di Klaten dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Bambang Teguh Setya (Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dina Pendidikan Kabupaten Klaten) dan Sudirno (Sekretaris Dinas Pendidikan). 6. Kasus dugaan korupsi pengadaan alat UPS di Jakarta dengan menetapkan tersangka baru yaitu, korporasi PT Offistarindo Adhiprima. 7. Kasus dugaan korupsi PDAU Sidoarjo dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Khoirul Huda (Anggota DPRD fraksi Golkar), Amral Soegianto (Direktur PDAU), Siti Winarni dan Umam Junaedy (swasta). 8. Kasus dugaan korupsi sejumlah kegiatan fiktif di Kementerian ESDM dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Sri Utami (Kepala Bidang Pemindahtanganan, Penghapusan dan Pemanfaatan Barang Milik Negara). 9. Kasus dugaan korupsi rapat fiktif di Kementerian Agama dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Iyan Sofyan (Kasubag Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran). 10.Kasus dugaan korupsi pemberian kredit Bank Pembangunan Daerah Papua tahun 2008-2013 dengan menetapkan tersangka baru yaitu, Achmad Darmadi, Andang Ajiyoso, Parwoto Kristianto, Kondo dan Haedar (Kepala cabang BPD Papua di Kalimana Periode 2008-2013).

Kasus Korupsi Tahun 2017 Berdasarkan Modus Penyalahgunaan Anggaran Kasus Korupsi : 154 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp 1,2 triliun Mark Up Kasus Korupsi : 77 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp 1,8 triliun Pungutan Liar Kasus Korupsi : 71 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp - Penyalahgunaan Wewenang Kasus Korupsi : 61 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp 2,3 triliun Laporan Fiktif Kasus Korupsi : 56 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp 616 triliun Kegiatan/Proyek Fiktif Kasus Korupsi : 54 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp 227 miliar 01 02 03 04 05 06 Modus korupsi yang sering dilakukan oleh pelaku korupsi dan ditangani oleh penegak hukum adalah penyalahgunaan anggaran. Namun nilai kerugian negara paling besar terjadi pada modus penyalahgunaan wewenang. Salah satu kasusnya adalah pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) serta penyalahgunaan menyangkut ekspor nikel oleh PT Kemakmuran Pertiwi Tambang yang merugikan keuangan negara sekitar Rp 630 miliar dan ditangani oleh Kejaksaan Agung. 07 08 09 10 11 Penggelapan Kasus Korupsi : 44 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp 187 miliar Suap Kasus Korupsi : 42 kasus Nilai Suap : Rp 211 miliar Penyunatan/Pemotongan Kasus Korupsi : 10 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp 3,9 miliar Pemerasan Kasus Korupsi : 3 kasus Nilai Pemerasan : Rp 189 juta Mark Down Kasus Korupsi : 2 kasus Nilai Kerugian Negara : Rp 41,7 miliar

Kasus Korupsi Tahun 2017 Berdasarkan Sektor (5 Terbanyak) 01 Anggaran Desa Jumlah Kasus : 98 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 39,3 miliar 02 Pemerintahan Jumlah Kasus : 55 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 255 miliar 03 Pendidikan Jumlah Kasus : 53 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 81,8 miliar 04 Transportasi Jumlah Kasus : 52 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 985 miliar 05 Sosial Kemasyarakatan Jumlah Kasus : 40 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 41,1 miliar

Sektor pengelolaan anggaran desa pada tahun 2017 sangat rawan dikorupsi. Ada sebanyak 98 kasus korupsi yang terkait dengan anggaran desa. Selain itu sektor pemerintahan menjadi peluang cukup besar untuk dikorupsi. Hal yang sama terjadi pada sektor pendidikan, transportasi dan sosial kemasyarakatan.

Kasus Korupsi Tahun 2017 Berdasarkan Lembaga (5 Terbanyak) 01 02 03 Pemerintah Kabupaten Jumlah Kasus : 222 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 1,17 triliun Jumlah Tersangka : 326 tersangka Pemerintah Desa Jumlah Kasus : 106 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 33,6 miliar Jumlah Tersangka : 154 tersangka Pemerintah Kota Jumlah Kasus : 45 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 159 miliar Jumlah Tersangka : 52 tersangka 04 05 BUMN Jumlah Kasus : 23 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 2,8 triliun Jumlah Tersangka : 51 tersangka Kementerian Jumlah Kasus : 19 kasus Jumlah Nilai Kerugian Negara : Rp 710 miliar Jumlah Tersangka : 19 tersangka

Kasus Korupsi Tahun 2017 Berdasarkan Provinsi (10 Terbanyak) Aceh + : 29 Kasus Korupsi - : Rp 133 miliar Kepulauan Riau Sumatera Utara + : 18 Kasus Korupsi + : 40 Kasus Korupsi - : Rp 126 miliar - : Rp 286 miliar Riau + : 25 Kasus Korupsi - : Rp 145 miliar Sulawesi Selatan + : 26 Kasus Korupsi - : Rp 390 miliar NASIONAL + : 34 Kasus Korupsi - : Rp 3,3 triliun Jawa Barat + : 42 Kasus Korupsi - : Rp 647 miliar Jawa Tengah + : 29 Kasus Korupsi - : Rp 40,3 miliar NTB + : 18 Kasus Korupsi - : Rp 6,7 miliar Jawa Timur + : 68 Kasus Korupsi - : Rp 90,2 miliar

Jawa Barat menjadi salah satu Provinsi dengan nilai kerugian negara paling besar yaitu, Rp 647 miliar. Kasus korupsi dengan nilai kerugian negara paling besar di Jawa Barat adalah kasus dugaan korupsi pencairan kredit fiktif di Bank Jabar (BJB) Syariah yang melibatkan Yocie Gusman selaku Plt Dirut BJB Syariah dengan menimbulkan kerugian negara sekitar Rp 628 miliar dan diproses oleh Bareskrim Polri.

Jumlah Aktor yang Ditetapkan Sebagai Tersangka (10 Terbanyak) Aparatur Sipil Negara (ASN) 495 tersangka Swasta 241 tersangka Kepala Desa 102 tersangka Masyarakat 59 tersangka Dirut atau karyawan BUMN 50 tersangka Ketua/Anggota Organisasi/Kelompok 44 tersangka Aparatus Desa 38 tersangka Ketua/Anggota DPRD 37 tersangka Kepala Daerah 30 tersangka Dirut atau karyawan BUMD 30 tersangka

Aktor yang paling banyak menjadi tersangka kasus korupsi berasal dari ASN. Selain itu, ICW mencatat setidaknya ada 4 korporasi yang dijerat oleh penegak hukum pada tahun 2017. Salah satunya adalah PT Offistradinod Adhiprima terkait kasus dugaan pengadaan UPS di Pemda Jakarta.

Kepolisian Jumlah Kasus Korupsi 216 kasus korupsi Jumlah Tersangka 436 tersangka Kerugian Negara Rp 1,6 triliun Nilai Suap Rp 975 juta Kejaksaan Jumlah Kasus Korupsi 315 kasus korupsi Jumlah Tersangka 730 tersangka Kerugian Negara Rp 4,4 triliun Nilai Suap Rp 21,8 miliar Kinerja Penyidikan Aparat Penegak Hukum Tahun 2017 KPK Jumlah Kasus Korupsi Jumlah Tersangka Kerugian Negara Nilai Suap : 44 kasus korupsi : 128 tersangka : Rp 209,7 miliar : Rp 188,3 miliar

Kinerja Penyidikan Kasus Korupsi di Kejaksaan Tahun 2017 850 600 671 730 4.400 6.000 4.500 3.000 350 307 315 949 1.500 100 2016 2017 Jumlah kasus Jumlah tersangka Nilai kerugian negara (miliar) - Jampidsus Kejaksaan Tinggi Kejaksaan Negeri Mantan Menteri 1 tersangka Ketua/Anggota DPRD 9 tersangka Bupati/ Wakil Bupati 11 tersangka 1 Kantor 32 Kantor 488 Kantor

Kinerja Penyidikan Kasus Korupsi di Kepolisian Tahun 2017 500 436 2.000 400 327 1.600 1.500 300 1.000 216 200 140 337 500 100 2016 2017 Jumlah kasus Jumlah tersangka Nilai kerugian negara (miliar) - Bupati/ Wakil Bupati 8 tersangka Ketua/Anggota DPRD 10 tersangka Dirut/Karyawan BUMN 14 tersangka Bareskrim Kepolisian Daerah Kepolisian Resor 1 Kantor 33 Kantor 502 Kantor

Kinerja Penyidikan Kasus Korupsi di KPK Tahun 2017 150 100 50 128 103 210 164 44 35 300 200 100-2016 2017 Jumlah kasus Jumlah tersangka Nilai kerugian negara (miliar) - Berdasarkan pemantauan yang telah ICW lakukan sepanjang tahun 2017, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) sebanyak 18 kasus. Pada tahun 2016 OTT yang dilakukan KPK sebanyak 17 kasus. Hal ini merupakan pencapaian dari segi kuantitas. Anggota Hakim Mahkamah Konstitusi 1 tersangka Ketua/Anggota DPR 6 tersangka Kepala Daerah 11 tersangka Secara kualitas, tahun 2017 KPK menangkap tangkap Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar. Selain itu KPK juga berhasil menetapkan Ketua DPR RI, Setya Novanto terkait kasus dugaan korupsi KTP-el. Kepala daerah yang terjerat kasus korupsi antara lain Wali Kota sebanyak 5 orang, Bupati sebanyak 5 orang dan Gubernur sebanyak 1 orang

Tren Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2017

TREN KORUPSI PENGADAAN BARANG DAN JASA TAHUN 2016-2017 1600 1400 1200 1000 1.500 A Tahun 2016 ada sekitar 41 persen kasus korupsi terkait dengan PBJ dari jumlah korupsi yang ditangani. Sedangkan tahun 2017 ada sekitar 42 persen kasus korupsi terkait PBJ. 800 600 400 200 0 195 680 241 126 119 2016 2017 Kasus Korupsi Jumlah Tersangka (panitia pengadaan) Nilai Kerugian Negara B C Jumlah tersangka yang bertanggung jawab dalam PBJ berkurang dari tahun 2016 ke tahun 2017. Nilai kerugian negara akibat korupsi PBJ meningkat dari tahun 2016 ke tahun 2017. Salah kasusnya yaitu pengadaan helikopter AW-101 yang disidik oleh Pusat Polisi Militer TNI (Puspom TNI) dengan nilai kerugian negara sekitar Rp 220 miliar.

Modus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa No Modus Jumlah Kasus Nilai Kerugian Negara /suap 1 Penyalahgunaan anggaran 67 kasus Rp 266 miliar 2 Mark up 60 kasus Rp 496 miliar 3 Kegiatan/proyek fiktif 4 Penyalahgunaan wewenang 33 kasus Rp 182 miliar 26 kasus Rp 440 miliar 5 Laporan fiktif 21 kasus Rp 140 miliar 6 Penggelapan 16 kasus Rp Rp 34,2 miliar 7 Suap 13 kasus Rp 33,7 miliar 9 Penyunatan/ Pemotongan 2 kasus Rp 132 juta 10 Pemerasan 1 kasus - 11 Pungutan liar 1 kasus - TOTAL 241 kasus Rp 1,5 triliun

No Sektor Jumlah Kasus Nilai Kerugian Negara 1 Transportasi 46 kasus Rp 912 miliar 2 Anggaran Desa 27 kasus Rp 20 miliar 3 Pendidikan 25 kasus Rp 61,1 miliar 4 Pemerintahan 20 kasus Rp 89,4 miliar 5 Kesehatan 18 kasus Rp 51 miliar Pelayanan publik menjadi sektor yang paling rawan dikorupsi. Pengadaan barang yang secara periodik dianggarkan oleh pemerintah menjadi celah terjadinya praktik korupsi. Selain itu seringkali pengadaan barang tidak sesuai dengan kebutuhan yang mengakibatkan barang tidak digunakan. Sektor Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa

Pasca terbitnya Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Tindak Pidana oleh Korporasi, institusi penegak hukum pada tahun 2017 berhasil menetapkan sebanyak empat korporasi sebagai pelaku korupsi berkaitan dengan PBJ. Pelakunya antara lain PT Karya Putra Tunggal Jaya (dugaan korupsi pembangunan pompa air- Kejaksaan), CV Devasindo Utama (dugaan korupsi pembangunan irigasi di Desa Mangkurajo-Kejaksaan), PT Duta Graha Indah (dugaan korupsi pembangunan rumah sakit pendidikan khusus infeksi di Universitas Udayana- KPK), dan PT Offistarindo Adhiprima (dugaan pengadaan alat UPS di Jakarta).

Bupati 1 tersangka Walikota 2 tersangka Dari 30 orang kepala daerah yang terjerat kasus korupsi, tiga diantaranya terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Kepala daerah yang tertangkap antara lain Wali Kota Tegal, Siti Masitha Soeparno (pengadaan instalasi kesehatan di RSUD Kardinah Tegal); Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko (pengadaan meubelair di Pemkot Batu); dan Mantan Bupati Sorong Selatan (Sorsel), Otto Ihalauw (pengadaan kapal kargo). Dua Wali Kota yang terjerat kasus korupsi tertangkap tangan oleh KPK. Diduga uang hasil korupsi digunakan untuk kepentingan Pilkada. Sedangkan Mantan Bupati Sorsel ditangani oleh Polda Papua Barat dan dilimpahkan ke Bareskrim Polri.

01 02 03 04 Penindakan kasus korupsi terkait dengan pengadaan barang dan jasa meningkat dari tahun 2016 ke 2017 baik dari sisi kasus maupun kerugian negara namun dari sisi jumlah aktor menurun. Nilai kerugian negara paling besar yang ditimbulkan terkait dengan pengadaan barang dan jasa ialah kasus dugaan korupsi pengadaan helikopter AW-101 yang disidik oleh Puspom TNI sekitar Rp 220 miliar. Penyalahgunaan anggaran menjadi modus yang sering dilakukan dalam proses pengadaan barang dan jasa, disusul dengan modus mark up, dan kegiatan/proyek fiktif. Sektor yang paling banyak dikorupsi dalam pengadaan barang dan jasa ialah terkait dengan pelayanan publik. KESIMPULAN 05 06 Ada sebanyak empat korporasi yang dijerat oleh penegak hukum pasca terbitnya Perma Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Tindak Pidana oleh Korporasi. Ada sebanyak tiga kepala daerah yang dijerat oleh penegak hukum, dua diantaranya tertangkap tangan oleh KPK. Diduga uang hasil korupsi digunakan untuk kepentingan Pilkada.

Institusi penegak hukum perlu meningkatkan kinerja penindakan korupsi terutama dalam hal PBJ dan juga menindak aktor utama yang mendapatkan keuntungan dari PBJ yang dilaksanakan. 01 REKOMENDASI Institusi penegak hukum dan LKPP perlu menjalin kolaborasi secara aktif dengan Puspom TNI khususnya terkait dengan korupsi pengadaan di sektor pertahanan. Pemerintah bersama dengan LKPP perlu mengoptimalkan penggunaan e-catalog, e- purchasing untuk meminimalisir terjadinya potensi korupsi mulai dari tahap perencanaan. Pemerintah perlu juga untuk melaksanakan open contracting agar masyarakat dapat memantau setiap pengadaan yang dilaksanakan. Setiap K/L/D/I harus mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh LKPP bila ditemukan adanya potensi pelanggaran atau kerugian negara yang ditimbulkan terkait dengan PBJ. 02 03 04 Institusi penegak hukum perlu menerapkan pengenaan pasal pencucian uang bagi korporasi yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi agar aset yang dimiliki dapat dirampas dan dikembalikan ke negara. Perlu adanya evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dalam membina kepala daerah agar tidak ada lagi yang terjerat kasus korupsi. KPK pun perlu melakukan koordinasi dan supervisi pencegahan terhadap daerah yang kepala daerahnya pernah terjerat kasus korupsi. 05 06

Terima kasih 2018