BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata perhotelan yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan pariwisata di berbagai kota. Perhotelan telah menyebabkan perubahan-perubahan yang begitu cepat didalam bisnis, yang menuntut organisasi untuk lebih mampu beradaptasi, mampu menentukan arah dengan cepat dan memusatkan perhatiannya pada pelanggan. Untuk dapat menciptakan suatu organisasi yang baik maka diperlukan suatu usaha yang terarah dan terorganisir dalam mencapai tujuan serta sasaran organisasi. Salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan adalah kemampuan mengejar laju pertumbuhan ekonomi, diamana saat ini kondisi perekonomian negara kita sedang mengalami keterpurukan diberbagai bidang kehidupan. Dalam perekonomian yang kurang stabil dan kurang menguntungkan sebagai akibat dari krisis moneter yang berpengaruh terhadap perekonomian dan politik sekarang ini. Para pengusaha saat ini lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Salah satu sumber daya yang memegang peranan penting, diantaranya sumber daya lainnya adalah sumber daya manusia. Mengingat pentingnya sumber daya manusia perusahaan haruslah menaruh perhatian yang cukup besar terhadap sumber daya manusia tanpa mengabaikan sumber daya lainnya. Dalam hal ini
karyawan merupakan aset berharga bagi perusahaan yang harus dikembangkan dan dikelola sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam situasi bisnis seperti ini, fungsi sumber daya manusia di dalam perusahaan harus mampu untuk menjadi mitra kerja yang dapat diandalkan, baik oleh para pimpinan puncak perusahaan, maupun manajer lini. Faktor sumber daya manusia didalam ruang lingkup suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, sebab faktor manusia merupakan faktor yang akan menggerakkan perusahaan maupun sumber daya lainnya selain manusia yang ada di dalam perusahaan tersebut. Sehingga sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mempertahankan karyawan dan membuat karyawan merasa nyaman dan senang bekerja didalam perusahaan, juga harus diupayakan agar adanya gaya kepemimpinan yang baik didalam kinerja para karyawan yang membuat para karyawan nyaman dalam bekerja. Bentuk gaya kepemimpinan dibagi menjadi tiga yaitu gaya kepemimpinan otokratis, demokratis, laissez-faire. Gaya kepemimpinan dapat berupa teknik untuk mengatur manajemen sumber daya manusia. Seorang pemimpin dalam organisasi harus dapat menciptakan integrasi yang serasi dengan para bawahannya juga termasuk dalam membina kerjasama, mengarah dan mendorong gairah kerja para bawahannya sehingga tercipta motivasi positif yang akan manimbulkan niat dan usaha (kinerja) yang maksimal juga didukung oleh fasilitas-fasilitas organisasi untuk mencapai sasaran organisasi. Dimana seorang pemimpin sebagai salah satu bagian dari manajemen memainkan peran yang penting dalam memengaruhi dan memberikan sikap serta
perilaku individu dan kelompok, sehingga membentuk gaya kepemimpinan yang pemimpin terapkan. Dalam menghadapi tingkat persaingan usaha yang tinggi, maka Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor harus bisa mempertahankan kelangsungan kegiatan perusahaan agar tetap lancar dan dapat meningkatkan daya saing, untuk memberikan gaya kepemimpinan yang tepat serta disiplin kerja karyawannya. Maka dapat dipastikan bahwa perilaku seorang pemimpin adalah pengaruh yang akan menimbulkan pemahaman tersendiri yang akan berpengaruh terhadap kondisi psikologis bawahan. Apabila perilaku kepemimpinan yang ditampilkan atasan dirasa sebagai suatu yang diharapkan bawahan maka akan memiliki dampak yang lebih baik terhadap kinerja karyawan, begitupula sebaliknya apabila perilaku kepemimpinan yang ditampilkan atasan sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan para bawahan maka akan berpengaruh kurang baik terhadap kinerja para karyawan. Untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawannya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor dengan mengambil judul PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas, maka penulis membatasi masalah pada Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Kinerja Karyawan. Adapun masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Gaya kepemimpinan apa yang cenderung diterapkan di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor. 2. Bagaimana kinerja karyawan di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor oleh pemilik perusahaan. 3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dibuat dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor. 2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor. 3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan kepada unsur pimpinan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis, sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan untuk referensi serta menjadi acuan penelitian sejenis yang berkaitan dengan kepemimpinan. 2. Secara praktis diharapkan dapat dujadikan rekomendasi dan pertimbangan serta menjadi acuan penelitian bagi instansi-instansi lain sebagai masukan untuk para karyawan dalam melakukan tugas dan fungsinya secara profesional. Sebagai bahan acuan referensi dalam mempelajari dan melakukan penelitian lanjutan yang ada kaitannya dengan masalah kepemimpinan dan disiplin kerja. 3. Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan Manajemen universitas Widyatama. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Esensi kepemimpinan adalah kepengikutan (followership) yang artinya keinginan orang-orang untuk mengikuti apa yang akan membuat seseorang menjadi seorang pemimpin dimana orang-orang cenderung mereka yang dipandang dapat menyediakan sarana untuk mencapai tujuan, keinginan dan kebutuhan mereka sendiri. Pada dasarnya tujuan ensitas ekonomi adalah untuk mendapatkan laba optimal. Tujuan tersebut dapat tercapai manakala ensitas ekonomi tersebut mampu dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggannya. Untuk
itu, setiap ensitas ekonomi harus berupaya optimal dan salah satunya dapat dilakukan dengan harapan agar dihasilkan output memadai baik secara kualitas dan kuantitas. Sehingga pelanggan yang merasa puas kemudian perlahan akan lebih dominan pada perluasan pasar. Penggunaan tenaga kerja terarah dan efektif merupakan faktor penentu dalam meningkatkan upaya meningkatkan kinerja karena itu dibutuhkan kebijakan perusahaan yang mampu menggerakan tenaga kerja agar pemimpin dapat bekerja lebih produktif sesuai dengan sasaran yang telah diterapkan oleh perusahaan. Banyak faktor yang bisa dipertimbangkan dan salah satu diantaranya adalah masalah gaya kepemimpinan. Semakin sesuai gaya kepemimpinan yang diharapkan karyawan maka mereka akan puas, maka dari itu jika karyawan merasa puas dengan gaya kepemimpinan tersebut mereka akan mengulang apa yang mereka telah dapat dari gaya kepemimpinan yang dipimpinnya. Maka mereka akan semakin giat dan semangat bekerja dan kinerja mereka akan semakin tinggi. Menurut Rivai (2004:2) : Kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikut-pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Menurut Arep dan tanjung (2003:93) :
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang berbedabeda menuju pencapaian tertentu. Permasalahan yang terus berkembang dalam kepemimpinan adalah mengenai gaya kepemimpinan bagaimanakah yang efektif untuk diterapkan oleh semua seorang pemimpin terhadap bawahannya, dengan kata lain apa yang membuat seorang pemimpin menjadi sukses. Dalam hal inilah teori yang dikemukakan ahli manajemen mengenai gaya kepemimpinan terus dilaksanakan. Menurut Thoha (2003:303) : Gaya kepemimpinan adalah suatu norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mepengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan. Oleh karena itu, kinerja merupakan sarana penentu dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Mangkunegara (2007:63) : Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Gaya kepemimpinan memiliki keterkaitan yang erat dengan kinerja karyawan, hal tersebut berdasarkan pada pernyataan Ramli dan Warsidi
(2001:184) yang mengatakan bahwa Tindakan dan pemimpin terhadap pengikutnya dalam melaksanakan tugas akan memberi pengaruh nyata pada hasil kerja yang mereka capai. Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian X Y Keterangan : X = Gaya Kepemimpinan Y = Kinerja Karyawan = Hubungan Antar Variabel Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Oleh karena itu penulis mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut: Apabila Pemimpin Menerapkan Gaya Kepemimpinan Yang Tepat Maka Kinerja Karyawan Akan Meningkat.
1.6 Metode Penelitian Dalam menyelenggarakan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, menurut Nasir (2005:54) mengemukakan bahwa metode deskriptif yaitu, Suatu metode dalam meneliti kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai aspek-aspek yang sedang diteliti dan melakukan hubungan terhadap variabel yang diteliti. Untuk keperluan tersebut maka penulis menggunakan bentuk-bentuk penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan (Field Research) Penulis terjun langsung kelapangan yang menjadi objek penelitian dengan meneliti secara langsung ditempat pelaksanaan kerja. a) Observasi Penelitian yang dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan cara melihat, mengamati objek penelitian guna melengkapi data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. b) Wawancara Penulis mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu secara tertulis maupun secara lisan mengenai masalah yang akan diteliti kepeda pemimpin perusahaan.
c) Kuesioner Data yang diperoleh dengan cara menyebarkan suatu daftar pertanyaan yang cukup terperinci dan lengkap tentang objek yang diteliti pada responden. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer yang selanjutnya diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan. 2. Studi kepustakaan (Library Research) Mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Yaitu dengan cara sebagai berikut: a) Studi literatur Pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku dan catatancatatan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. b) Studi dokumentasi Cara pengumpulan data dan informasi dengan lampiran-lampiran yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti. Data-data yang telah diperoleh tersebut (berupa data sekunder) akan dijadikan landasan teoritis dalam penyusunan skripsi ini. 1.7 Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Hotel Puri Khatulistiwa yang beralamat di Jalan Raya Jatinangor KM 20, Cileunyi Jawa Barat 45363.