PT SEMESTA CENTRAMAS LAPORAN KEGIATAN PENGEBORAN EKSPLORASI DAN GEOTEKNIK PERIODE BULAN SEPTEMBER TAHUN 2018

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kegiatan Pengeboran Eksplorasi dan Geotech periode April 2018

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE OKTOBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE SEPTEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2014

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JULI 2014

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE NOVEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MEI 2014

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE AGUSTUS TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MARET 2014

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE DESEMBER TAHUN 2014 PT ADARO ENERGY, TBK

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE NOVEMBER TAHUN 2013 PT ADARO ENERGY, tbk

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2014

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE DESEMBER TAHUN 2013 PT ADARO ENERGY, tbk

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk APRIL 2014

LAPORAN BULANAN KEGIATAN EKSPLORASI PERIODE JANUARY 2014 PT ADARO ENERGY Tbk

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk AGUSTUS 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk AGUSTUS 2012

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JANUARI 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MARET 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk SEPTEMBER 2012

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JULI 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk FEBRUARI 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MEI 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2012

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JUNI 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk JULI 2012

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk DESEMBER 2012

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk OKTOBER 2012

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk APRIL 2013

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk NOVEMBER 2012

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT ADARO ENERGY Tbk MEI 2012

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi. PT Toba Bara Sejahtra Tbk

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi. PT Toba Bara Sejahtra Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Exploration Is The Key of Efficiency

PERMODELAN DAN PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT 2 BLOK 31 PT. PQRS SUMBER SUPLAI BATUBARA PLTU ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

VERSI PUBLIK LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

Parapatan. Binungan blok 1-4. $(13) Selisih kurs. Binungan blok 7 $

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.

SNI Standar Nasional Indonesia. Pengawasan eksplorasi bahan galian BSN. ICS Badan Standardisasi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan memahami kondisi geologi daerah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN I.1

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2014 Untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

LAPORAN BULANAN AKTIVITAS EKSPLORASI PT TRISULA KENCANA SAKTI (PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk) MEI 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

Artikel Pendidikan 23

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

BAB I PENDAHULUAN. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik

STANDART OPERASIONAL PROCEDURE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Memperkuat Landasan Menetapkan Haluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

PROSES PENAMBANGAN BATUBARA

BUPATI POLEWALI MANDAR

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Ketiga 2014

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2015 Untuk Tiga Bulan yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2015

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Keempat 2014

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. pembersihan lahan dan pengupasan overburden. Tujuan utama dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berhubungan dengan ilmu Geologi. terhadap infrastruktur, morfologi, kesampaian daerah, dan hal hal lainnya yang

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

DIY. 3. Dinas 1) 2) 3) 4) B. Permohonan 1)

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TUJUAN DAN MANFAAT

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar.

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

Kamis, 5 Desember 2013 Ruang Narwastu, Sinar Mas Land Plaza Tower III Lantai Basement I

KONSEP PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI BAHAN GALIAN TERTINGGAL DAN BAHAN GALIAN BERPOTENSI TERBUANG PADA WILAYAH USAHA PERTAMBANGAN. Oleh : Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan

Kartion 1, Juli Chandra Teruna 2 dan Program Studi Teknik Pertambangan, Politeknik Muara Teweh

Transkripsi:

LAPORAN KEGIATAN PENGEBORAN EKSPLORASI DAN GEOTEKNIK PERIODE BULAN SEPTEMBER TAHUN 2018 PT SEMESTA CENTRAMAS SK Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 0427 K/30/MEM/2015 Luas: 2,500 ha Lokasi : Desa Tawahan dan Sungai Batung Kecamatan Juai dan Awayan Kabupaten Balangan Propinsi Kalimantan Selatan

BAB I LATAR BELAKANG PT Semesta Centramas (SCM) adalah perusahaan tambang yang berdiri pada tahun 1993. Pada tanggal 13 April 2007, SCM mendapatkan persetujuan dari Bupati Balangan atas Pencadangan Wilayah Pertambangan berdasarkan surat Keputusan Bupati Balangan Nomor 188.45/075/Kum/TAHUN 2007 tanggal 13 April 2007 tentang Persetujuan Pencadangan Wilayah Pertambangan PT Semesta Centramas. Sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Balangan Nomor 188.45/131/Kum TAHUN 2009 tertanggal 21 Juli 2009 tentang Persetujuan Peningkatan Kuasa Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT Semesta Centramas, maka pada tanggal 21 Januari 2010 telah diberikan surat Izin Lokasi Untuk Keperluan Penambangan Batubara Seluas 1,092.7 Ha. Kemudian pada tanggal 10 Februari 2015 melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 0427 K/30/MEM/2015 tentang Penyesuaian Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Dalam Rangka Penanaman Modal Asing Kepada PT Semesta Centramas. Maka terjadi perlimpahan kewenangan pengawasan pertambangan dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Balangan ke Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dalam Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Secara geografis Wilayah Izin Usaha Pertambangan ( WIUP ) LSA terletak diantara 115 36 18.2-115 38 46.0 Bujur Timur dan 02 19 30-02 22 25.5 Lintang Selatan yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Juai dan Awayan, Kabupaten Balangan, Propinsi Kalimantan Selatan dengan luas area 2.500 Ha (Gambar 1.1). Untuk mencapai lokasi WIUP SCM dari Jakarta rutenya adalah sebagai berikut : Jakarta Banjarmasin : menggunakan penerbangan reguler dengan lama penerbangan 1.5 jam. Banjarmasin Paringin : dengan kendaraan roda 4, melewati jalan Trans Kalimantan sepanjang +/- 180 Km dengan lama perjalanan darat 4 jam. Paringin adalah ibu kota Kabupaten Balangan. Laporan Eksplorasi periode September 2018 1

Paringin Lokasi IUP SCM : Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 4, melewati jalan kabupaten yang sudah dilapisi aspal menuju Desa Murung Ilung dan masuk ke jalan hauling KM 75,5 atau kantor SCM. Dari kantor untuk menuju ke lokasi IUP SCM melewati jalan hauling sepanjang 10 km sampai ke Desa Tawahan. Kegiatan penambangan di IUP SCM dimulai pertama kalinya tanggal 27 Maret 2014. Kegiatan penambangan dimulai dari perencanaan penambangan dengan membuat design penambangan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembersihan lahan/land clearing, pengupasan tanah penutup dan pengupasan batuan penutup untuk memperoleh batubara. Sebelum dilakukan pengambilan batubara maka dilakukan pembersihan batubara agar terbebas dari material pengotor yang dikhawatirkan akan meningkatkan kadar abu dan menurunkan kualitas batubara tersebut. Setelah dinyatakan bersih dari material pengotor, maka batubara SCM digali dengan eskavator sekelas PC400 dan dimuat menggunakan dump truck dengan kapasitas antara 20 sampai 30 ton. Batubara kemudian diangkut dari pit penambangan sampai ke stockpile antara di km 72 (ISP 72). Kemudian dari ISP KM 72 batubara di angkut ke stockpile dan crushing plan di pelabuhan Kelanis menggunakan double trailer dengan kapasitas sekitar 120 140 ton. Pelaksana kegiatan penambangan SCM diserahkan kepada kontraktor jasa pertambangan PT Saptaindra Sejati (SIS). Jenis peralatan tambang yang digunakan menyesuaikan dengan sistem penambangan tambang terbuka merupakan kombinasi alat gali excavator dan alat angkut dump truck dan metode penambangan truck and shovel dengan kombinasi rippingdozing untuk membantu memberaikan material tanah penutup dengan jumlah peralatan menyesuaikan dengan target produksi yang ingin dicapai. Peralatan tersebut digunakan untuk seluruh aktivitas penggalian material penutup, baik untuk pengupasan dan pemindahan tanah pucuk (top soil), pengupasan dan pengangkutan tanah penutup (overburden), pengaturan disposal dan stockpile, serta kegiatan pendukung lain seperti road maintenance. Produk batubara PT SCM dipasarkan dengan merek dagang Balangan Coal, memiliki karakteristik kandungan abu, nitrogen dan sulfur yang sangat rendah dengan nilai kalori berkisar antara 4.200 kkal sampai dengan 4.400 kkal. Dengan rata-rata kandungan abu Balangan Coal sebesar 1-3% dan rata-rata kandungan nitrogen sebesar 0,9%, serta rata- Laporan Eksplorasi periode September 2018 2

rata kandungan sulfur Balangan Coal sebesar 0,2% sehingga proses pembakaran batubara praktis tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Berbagai kebijakan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan yang telah diterapkan di beberapa negara di dunia khususnya Eropa telah meningkatkan permintaan pasar dunia atas batubara ramah lingkungan dan meningkatkan potensi penerimaan serta telah memberikan tempat tersendiri bagi produk Balangan Coal di pasar global. Sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan operasional PT SCM realisasi sampai dengan periode September 2018 mencapai 235 orang yang terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja dari kontraktor dan subkontraktor. Salah satu komitmen PT SCM dalam menggunakan tenaga kerja adalah pemberdayaan tenaga kerja lokal (sekitar wilayah PT SCM ). Hingga saat ini PT SCM bersama kontraktor dan subkontraktornya merealisasikan untuk memperkerjakan tenaga kerja lokal hingga 60% dari kebutuhan tenaga kerjanya, sedangkan 40% sisanya berasal dari luar daerah Kalimantan Laporan Eksplorasi periode September 2018 3

Coal Getting Hauling to ISP 72 Dumping & Loading at ISP 72 WB Km 35 Hauling to Kelanis Barging KROM 2B Crusher Stockpile K1 Gambar 1.1 Skema Tahapan Bisnis Proses Batubara Laporan Eksplorasi periode September 2018 4

Gambar 1.2 Lokasi IUP SCM Laporan Eksplorasi periode September 2018 5

BAB II PENGEBORAN EKSPLORASI DAN GEOTEKNIK 2.1. Progress Pengeboran Kegiatan eksplorasi di area SCM saat ini dilakukan di area bagian tengah sampai selatan. Data titik bor sebelumnya masih dengan jarak spasi antar line pengeboran per 400 meter, saat ini jarak antar titik dalam satu lintasan dirapatkan sampai jarak 200 meter. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan keyakinan terhadap sumberdaya dan cadangan di area SCM sebelum dilakukan penambangan. Kegiatan pengeboran sudah selesai dilaksanakan di bulan Agustus dan saat ini dalam proses analisa conto batuan untuk keperluan geoteknik dan kualitas batubara. 2.2 Metode Pengukuran Sesuai prosedur standar yang sudah dibuat di PT SCM maka setiap titik bor yang sudah selesai dikerjakan maka dilakukan pengukuran logging geofisika. Pengukuran sifat fisik batuan ini bertujuan untuk memperoleh litologi batuan yang sudah dilakukan pengeboran. Data geofisika logging ini digunakan untuk rekonsil data hasil deskripsi yang sudah dilakukan oleh rig geologis baik itu data dengan metode pengeboran lubang terbuka (open hole) dan pemboran inti (core hole) terutama untuk memastikan kedalaman setiap lithology terutama interval lapisan batubara. Setelah selesai dilakukan pengukuran logging geofisika maka titik bor diambil data koordinatnya oleh tim survey dengan alat total station ataupun alat GPS. Data ini diperlukan oleh tim pemodelan geologi untuk dimasukkan kedalam parameter model batubara untuk diproses dan dianalisa sehingga menghasilkan data model batubara yang akurat. 2.3 Pengawasan Kegiatan Pengeboran Kegiatan pengeboran di area IUP PT SCM dilaksanakan oleh konsultan PT Adaro Jasabara Indonesia (PT AJI). PT AJI membawahi beberapa kontraktor dalam pelaksanaan kegiatan pengeboran ini yaitu : Laporan Eksplorasi periode September 2018 6

1. PT Duta Borneo Mining, adalah jasa kontraktor pengeboran. Di area IUP SCM sebelumnya menggunakan 4 unit rig pengeboran yang terdiri dari 3 unit type Jacro 240 yang mempunyai kapasitas pengeboran maksimal sampai kedalaman 240 meter dan 1 unit type Jacro 200 yang mempunyai kapasitas pengeboran maksimal sampai kedalaman 200 meter. 2. PT Indonesia Carbon Energi, adalah kontraktor penyedia ahli geologi 3. PT Velseis Indonesia, adalah jasa kontraktor survey logging geofisika dengan alat logging yang dipergunakan adalah jenis RG (Robertson Geo-logging). 4. PT Chiesa Mandiri Utama sebagai penyedia tenaga kerja yang membantu pelaksanaan kegiatan eksplorasi di area IUP SCM. Semua kegiatan eksplorasi pengeboran tersebut dibawah wewenang dan tanggungjawab Departemen Geologi dan Geoteknik. 2.4 Kemajuan Kegiatan Pengeboran Kegiatan pengeboran yang sebelumnya dilaksanakan di area tengah sampai selatan IUP SCM dimana saat ini sudah menyelesaikan program pengeboran periode tahun 2018. Berikut ini rincian kegiatan pengeboran di SCM yang sudah dilakukan : 1. Pengeboran SPT telah menyelesaikan 27 titik pengeboran di area disposal PT SCM dengan pencapaian meteran adalah 343 meter. 2. Pengeboran lubang inti untuk mengambil conto batubara yang dipergunakan untuk uji kualitas batubara. Pencapaian pada periode bulan ini sebanyak 39 lubang bor untuk quality dengan jumlah meteran mencapai 5.374,06 meter 3. Pengeboran AMD dengan system pengeboran full coring untuk memperoleh conto batuan yang dipergunakan untuk analisa air asam tambang yang terkandung dalam batuan di dalam area penambangan. Untuk periode bulan ini lubang bor AMD menyelesaikan 10 lubang bor dengan jumlah meteran mencapai 1.021,90 meter 4. Pengeboran geoteknik di periode ini menyelesaikan 10 lubang bor dengan jumlah meteran mencapai 488 meter. 5. Pengeboran tambahan sebanyak 19 lubang bor dengan jumlah meteran mencapai 1.692 meter. Dari hasil pengeboran pada periode ini diperoleh conto quality sebanyak 972 conto, conto AMD sejumlah 205, conto SPT sejumlah 123 dan conto geoteknik sejumlah 201 conto. Laporan Eksplorasi periode September 2018 7

Jadi secara keseluruhan total pencapaian pengeboran untuk periode bulan September mencapai 8.918,96 meter dengan jumlah titik bor total sebanyak 105 titik. Berikut ini tabel rincian pencapaian kegiatan pengeboran di area SCM: Jenis Lubang Bor Jumlah Lubang Jumlah Meteran Jumlah Conto Quality Drilling 39 5.374,06 972 Additional Drilling 19 1.692 AMD Drilling 10 1.021,90 205 Geotechnic Drilling 10 488 201 SPT Drilling 27 343 123 Total 105 8.918,96 1.501 2.5 Biaya Eksplorasi SCM September 2018 Berikut ini biaya yang sudah dikeluarkan untuk bulan September dan akumulasi biaya yang sudah dikeluarkan dari awal tahun Operating Expense Rencana Biaya (IDR) Realisasi (IDR) Sep-18 YTD Biaya Eksplorasi 43.800.811.136 2.766.817.070 8.412.142.260 2.6 Rencana Eksplorasi Selanjutnya Rencana kegiatan eksplorasi di area SCM untuk bulan Oktober adalah masih melanjutkan untuk update pembuatan model geologi berdasarkan data-data yang dihasilkan dari kegiatan drilling sebelumnya. Data-data analisa kualitas batubara dan analisa batuan untuk keperluan geologi teknik masih dalam proses penyelesaian. Setelah semua data selesai kemudian dilakukan review dan analisa sebagai dasar pembuatan laporan eksplorasi. Estimasi sumberdaya batubara diharapkan akan meningkat dari sumberdaya tereka dan terkira menjadi sumberdaya terukur. Data cadangan batubara juga diharapkan ada peningkatan dari cadangan terkira dan cadangan terbukti berdasarkan parameter pengubah dan parameter lain yang mempengaruhi. Laporan Eksplorasi periode September 2018 8