BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peserta didik yang memasuki jenjang yang lebih tinggi akan merasakan perbedaan yang cukup signifikan bila

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konstruksi nasional dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan sosok intelektual yang dikenal dengan sikap

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan pergaulan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara usia sekolah mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi harus

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. formal. Pendidikan formal di masyarakat lebih dikenal sebagai sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang cerdas dapat dilihat dari tingkat prestasi belajar peserta didik.

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh individu dalam masa emerging

PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIVERSITAS MADURA 2016

SURAT EDARAN Nomor: 468/B/SE/2017

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini mengakibatkan persaingan di dunia kerja semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membantu individu

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi (Depdiknas,

BAB V PENUTUP. Reguler 61 Universitas Ahmad Dahlan tertanggal dari 26 Januari 24 Februari

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ketertinggalan akademik, tetapi lengah dalam membangun karakter. Pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam buku Etika Profesi Pendidikan). Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan jenjang

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan studi di universitas. Pada saat menjalani studi, mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang demikian pesat pada akhir-akhir ini menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan, termasuk juga kegiatan perkuliahan di kelas. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut.

2014 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN RUANG PUBLIK KAMPUS UPI BERDASARKAN AKTIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

DUKUNGAN MINAT BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN KEGIATAN ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN:

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

PEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para manajernya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peserta didik yang memasuki jenjang yang lebih tinggi akan merasakan perbedaan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan pembelajaran yang ditempuh sebelumnya, baik aspek akademik maupun sosial budayanya. Dalam rangka menyiapkan mental dan memberikan gambaran tentang sistem pembelajaran dan kehidupan di kampus maka diperlukan adanya program orientasi bagi mahasiswa baru untuk mempercepat adaptasi dengan lingkungan yang baru. Masa ini dapat dijadikan titik tolak inisiasi pembinaan idealisme, menanamkan dan membina sikap cinta tanah air, kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka menciptakan generasi yang berkarakter jujur, cerdas, peduli, tanggungjawab, dan tangguh (DIKTI, 2014: 1). Secara garis besar, salah satu materi yang perlu disajikan dalam kegiatan pengenalan kehidupan kampus adalah organisasi dan kegiatan kemahasiswaan. Organisasi adalah bagian dari wadah pembelajaran yang efektif dalam pengembangan diri. Organisasi yang baik akan menimbulkan dampak yang positif bagi pembentukan karakter mahasiswa dan membantu menunjang dalam prestasi belajar. Organisasi dan mahasiswa tidak dapat dipisahkan karena organisasi merupakan sebagian perjalanan kisah sejarah dari mahasiswa. Namun terkadang mahasiswa tidak bisa menangkap dengan baik maksud dan tujuan dari organisasi yang akhirnya mengganggu aktivitas belajar mahasiswa. Banyak mahasiswa yang mengikuti organisasi di dalam kampus. Motivasi ini muncul dalam diri mahasiswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan pengalaman mereka selama di bangku kuliah. Mereka yang cenderung memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti organisasi membuat mereka berperan aktif dalam segala jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi tersebut. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan cenderung senang melibatkan diri dalam pelaksanaan berbagai acara maupun kegiatan yang diadakan oleh organisasi kemahasiswaan tempatnya bergabung, misalnya dengan 1

2 cara menjadi panitia maupun pengurus organisasi (Priambodo, 2000 dalam Leny&Suyasa, 2006: 72). Mahasiswa merupakan komponen penunjang kemajuan negeri, mahasiswa diharapkan mampu memberikan sumbangan melalui kapasitas intelektualitasnya, sehingga masa kuliah haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya. Mengikuti aktivitas pada unit-unit kegiatan mahasiswa bukanlah berarti meninggalkan tugas utamanya menjadi mahasiswa, yaitu belajar. Dalam organisasi, mahasiswa akan dapat mengaktualisasikan dirinya dalam rangka pengembangan diri secara non-akademik seperti yang ia dapatkan dalam kuliah. Dalam organisasi mahasiswa diberikan softskill atau keterampilan yang tidak mereka dapatkan di dalam perkuliahan. Dimana softskill ini akan berguna setelah mereka lulus dari bangku kuliah. Bersatunya pelajar dan organisator tentunya memberikan mahasiswa tanggung jawab yang besar agar keduanya dapat berjalan dengan baik. Hal ini akan sangat berbeda dengan mahasiswa yang hanya aktif dalam akademik. Untuk itu, mahasiswa organisasi harus rela mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk kegiatan organisasi yang sedang ia ikuti. Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu subsistem pendidikan nasional berupaya menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan intelektual dan kepemimpinan yang memiliki tanggungjawab yang tinggi. Hal itu akan terwujud bila mahasiswa selain mempunyai kemampuan dalam bidang akademik juga memiliki jiwa kepemimpinan yang kemungkinan besar ia dapatkan dari organisasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta menyiapkan berbagai organisasi minat dan bakat yang bisa dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan bakat mereka. Motivasi dan keaktifan dalam berorganisasi sering menimbulkan masalah baru bagi mahasiswa. Karena mahasiswa dituntun untuk memiliki kemampuan dalam mengatur waktu antara kegiatan organisasi dan belajar agar mendapat prestasi belajar yang optimal. Tidak sedikit mahasiswa yang gagal dalam membagi waktu belajar sehingga menyebabkan prestasi belajar atau mendapatkan indeks prestasi kurang optimal. Mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi sering

3 kita dengar dengan sebutan aktivis ini bahkan tidak jarang lulus dengan tidak tepat waktu karena banyaknya berbagai kegiatan di dalam organisasinya atau masih banyak mata kuliah yang mereka tinggalkan demi organisasinya yang akhirnya menyebabkan mahasiswa menunda tugas-tugasnya di akademik. Karena mahasiswa diarahkan pada organisasi yang menunjang minat dan bakat mereka. Mahasiswa seakan lupa mengenai tugas utama mereka. Karena ada juga mahasiswa memasuki jurusan yang tidak sesuai minat dan bakat mereka. Maka mereka mengembangkannya dalam organisasi dan lebih nyaman berada di sana karena memang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dari beberapa uaraian diatas dapat kita lihat mahasiswa yang mengikuti organisasi justru menggunakan alasan organisasi untuk menunda tugasnya dalam perkuliahan. Mahasiswa yang disebut aktivis ini justru lebih menyukai kegiatan yang ada di dalam organisasinya dibandingkan dengan kuliahnya, mereka banyak menghabiskan waktu di sekretariat hanya untuk membicarakan masalah organisasi dan tak jarang pula mereka tidur di sekretariat atau kantor mereka. Dengan kenyataan yang seperti itu, tak heran banyak mahasiswa organisasi yang terlambat menyelesaikan studi bahkan mendapat indeks prestasi di bawah rata-rata. Karena mahasiswa aktivis ini cenderung bangga berprestasi di organisasinya dibandingkan berprestasi di kuliahnya. Dengan kondisi yang seperti itu, jelas bahwa mahasiswa belum seimbang dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa dan sebagai organisator. Dimana mahasiswa harus optimal di keduanya, sebagai mahasiswa dan seorang organisator. Seharusnya sebagai organisator tidak meninggalkan kewajiban utamanya sebagai mahasiswa untuk belajar, dengan tidak menunda-nunda tugasnya di akademik. Dengan kata lain, harus seimbang dikeduanya. Meskipun pernah meninggalkan perkuliahan, mahasiswa atau aktivis ini harus mampu mengejar ketertinggalannya dalam perkuliahan serta tetap mengerjakan tugastugasnya dengan baik, sehingga dapat berprestasi di keduanya. Indeks prestasi merupakan salah satu bukti dari apa yang telah mahasiswa dapatkan dalam bangku kuliah berupa kartu hasil studi. Kartu hasil studi ini menunjukkan nilai bisa juga berupa simbol lain dari mahasiswa selama selama

4 satu semester di bangku kuliah. Jadi, aktivis dapat membuktikan eksistensinya selain di organisasi yaitu dengan menunjukkan indeks prestasi yang baik pula di bidang akademik. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Surakarta mempunyai masalah dalam menyelesaikan kuliahnya secara tepat waktu karena motivasi dan keaktifan berorganisasinya yang tinggi. Yang mengakibatkan kuliah sebagai pilihan kedua setelah organisasi. Sehingga sedikit mengganggu belajar yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara organisasi dan kuliahnya yang akhirnya mempengaruhi nilai indeks prestasi mereka. Dari uraian diatas jelas bahwa pendidikan tidak hanya kita dapatkan melalui kuliah saja namun juga melalui organisasi mahasiswa yaitu pada Unit kegiatan Mahasiswa. Dimana mahasiswa harus mampu mengatur waktu, pikiran, dan tenaga mereka pada dua kegiatan yang berbeda. Maka dari permasalahan yang telah diungkapkan peneliti, peneliti bermaksud akan melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH MOTIVASI ORGANISASI DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA UNIT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Motivasi mahasiswa untuk mengikuti organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa tinggi hanya saja belum bisa menyeimbangkan antara kuliah dan organisasi. b. Belum banyak mahasiswa yang mengikuti organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa secara aktif. c. Indeks prestasi merupakan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menempuh perkuliahan, namun belum semua mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa memiliki indeks prestasi baik.

5 C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang akan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Motivasi dalam mengikuti organisasi pada mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi pada mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. c. Indeks prestasi mahasiswa pada mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012 sampai angkatan 2015. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: a. Adakah pengaruh motivasi organisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa unit kegiatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta? b. Adakah pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa unit kegiatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta? c. Adakah pengaruh motivasi organisasi dan keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa unit kegiatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 a. Untuk mengetahui pengaruh motivasi organisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa unit kegiatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Untuk mengetahui pengaruh keaktivan berorganisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa unit kegiatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. c. Untuk mengetahui pengaruh motivasi organisasi dan pengaruh keaktivan berorganisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa unit kegiatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat antara lain: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada perkembangan pendidikan, utamanya untuk meningkatkan indeks prestasi mahasiswa yang mengikuti unit kegiatan mahasiswa. Secara khusus, penelitian ini memberikan kontribusi tentang pengaruh motivasi organisasi dan keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa unit kegiatan mahasiswa. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan kepada a. Bagi mahasiswa Dapat memotivasi mahasiswa unit kegiatan mahasiswa agar tetap aktif dalam UKM namun berprestasi dalam bangku kuliah. Serta mahasiswa dapat menyadari bahwa selain aktif dalam perkuliahan, mahasiswa juga perlu aktif dalam keorganisasian (UKM). b. Bagi pembaca Sebagai sarana menambah pengetahuan dan wawasan mengenai masalah yang diteliti, juga sebagai acuan untuk penelitian yang relevan dan sejenis.