Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

OUTLINE. Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus /08/2016

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

A. Tujuan dan Manfaat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

2 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Ta

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

2018, No Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Instruktur; 3. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 t

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR... TAHUN TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 246); 4

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGAWASAN SEKOLAH SMA-SMK PROVINSI JAWA TENGAH ANGKATAN I TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

Halaman Cover

Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah Diterbitkan oleh: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kata Pengantar Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016, pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas pengawasan di daerah khusus. Untuk melaksanakan tugas tersebut, seorang pengawas sekolah dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri i

Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah. Oleh karena itu, guru yang diangkat menjadi pengawas sekolah harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016, Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 01/111/PB/2011 dan Nomor 6 Tahun 2011, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 Tahun 2014 dan Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2016 dan Nomor 1/SE/XII/2016 dan memperoleh STTPP yang diterbitkan oleh LP2KS atau instansi pelatihan/lembaga pelatihan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai instansi Pembina menerbitkan Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah sebagai implementasi dari Peraturan Dirjen GTK Nomor 24907/B.B13/HK/2018 tentang Petunjuk Teknis Pendidikan ii

dan Pelatihan Fungsional Calon Pengawas Sekolah dan Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah. Pedoman ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Pengawas Sekolah, dan para pemangku kepentingan pendidikan lainnya dalam melakukan penguatan kompetensi pengawas sekolah. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta, Oktober 2018 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Supriano, M.Ed. NIP. 19620816 1991031001 iii

Daftar Isi Kata Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Daftar Isi iii iv Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah 1 A. Pendahuluan 1 B. Tujuan 2 C. Tahapan Penyelenggaraan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah 3 D. Metode 8 E. Kurikulum 9 F. Pihak yang Terlibat 29 G. Tugas dan Fungsi Pihak Yang Terkait 30 iv

Daftar Gambar Gambar 1. Penyiapan Proses Penyelenggaraan Diklat Penguatan Pengawas Sekolah 4 v

Daftar Tabel Tabel 1. Rasio Kebutuhan Pengawas Sekolah 7 Tabel 2. Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Pengawas Sekolah 10 Tabel 3. Deskripsi Materi Program Diklat Fungsional Pengawas Sekolah 15 vi

Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah Pendahuluan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilaksanakan melalui tahap Pengusulan, Pemanggilan Peserta dan Pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. Pengusulan Pengawas Sekolah sebagai peserta dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. Pemanggilan peserta untuk mengikuti Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilakukan oleh LPPKS atau LPD dan mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilaksanakan dengan pola tatap muka, dengan durasi 71 (tujuh puluh satu) JP (@45 menit). Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah diakhiri dengan tes tertulis, bagi peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah yang lulus diberikan STTPP yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 1

Tujuan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Pengawas Sekolah agar mampu menjalankan tugas pokoknya secara profesional. Kompetensi Pengawas sekolah meliputi 1. kompetensi kepribadian; 2. kompetensi supervisi manajerial; 3. kompetensi supervisi akademik; 4. kompetensi evaluasi pendidikan; 5. kompetensi penelitian dan pengembangan; dan 6. Kompetensi sosial. Uraian setiap dimensi kompetensi pengawas sekolah tersebut tercantum pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007. Tahapan Penyelenggaraan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah merupakan diklat yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah yang diangkat sebelum tanggal 1 Juli 2017. Diklat 2

Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut. 1. Pengusulan Peserta Diklat Calon peserta diklat diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota kepada LPPKS atau LPD dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Calon peserta diklat yang dapat diusulkan untuk mengikuti Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah adalah pengawas sekolah yang diangkat sebelum tanggal 1 Juli 2017 sesuai dengan Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2016 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1/SE/XII/2016. 3

2. Pemanggilan Peserta Pemanggilan peserta dilaksanakan oleh LPPKS atau LPD berdasarkan usulan dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan pertimbangan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan serta mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 3. Pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dengan pola tatap muka dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut. a. Waktu dan tempat Pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilaksanakan dengan pola 71 (tujuh puluh satu) JP (45 menit per JP). Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dilaksanakan di tempat diklat yang memenuhi persyaratan Diklat tatap muka. Fasilitas ruang belajar dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain: 4

1) Ruang belajar yang memadai untuk 30 orang; 2) Media pembelajaran, antara lain LCD projector, laptop, whiteboard, flipchart, papan flanel dan sebagainya; dan 3) Fasilitas penunjang lain dan sistem ventilasi ruangan yang higienis. b. Peserta Peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah adalah pengawas sekolah yang diangkat sebelum tanggal 1 Juli 2017 sesuai dengan Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2016 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1/SE/XII/2016. 5

c. Kelulusan Pengawas Sekolah yang telah mengikuti seluruh rangkaian Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah berhak memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. d. Biaya Penyelenggaraan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dibiayai oleh Pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan/atau sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat. Penyiapan proses penyelenggaraan Diklat Penguatan Pengawas Sekolah sebagaimana pada gambar berikut. 6

Gambar 1. Penyiapan Proses Penyelenggaraan Diklat Penguatan Pengawas Sekolah 7

Metode Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah sebagai salah satu kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan yang dimaksudkan untuk menumbuhkan profesionalisme pengawas sekolah. Profesionalisme pengawas sekolah dibangun berdasarkan kompetensi, kerja sama/jejaring dan kecintaan pada profesi pengawas (vokasi). Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogy) dengan model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills disingkat HOTS) yang memberikan ruang bagi peserta Diklat penguatan untuk berbagi wawasan, pengetahuan, pemahaman dan pengalaman terbaik. HOTS mencakup 4C (critical thinking, creativity, collaborative, communication), literasi dan penguatan pendidikan karakter yang menekankan pada tema-tema esensi yang meningkatkan indikator kinerja pengawas sekolah. Literasi terhadap teknologi diberikan secara integratif dengan proses pembelajaran untuk memberikan wawasan bagi pengembangan pengawasan. Penguatan pendidikan karakter peserta ditanamkan melalui kegiatan praktik, simulasi dan penugasan (Lembar Kerja). Selanjutnya, dalam pelaksanaan Diklat dikembangkan penilaian secara komprehensif dan formatif dalam pembelajaran di setiap materi. 8

Kurikulum Kurikulum Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah mengacu pada standar kompetensi pengawas sekolah dan disusun dalam rangka meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam jabatan fungsional yang profesional. Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah diselenggarakan dengan pola 71 JP meliputi 30% teori dan 70% praktik. 9

1. Struktur Program Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. Tabel 1 Struktur Program Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah 10

a. Uraian Kegiatan 1) Program Umum Program umum mencakup Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah mencakup regulasi, kebijakan terkini tentang pendidikan dan jabatan fungsional pengawas sekolah, serta arah kebijakan umum jabatan fungsional pengawas sekolah sesuai peraturan perundang-undangan serta kebijakan pemerintah daerah tentang arah kebijakan berkaitan dengan pembinaan pengawas sekolah. 2) Program Pokok Program pokok mencakup: Pengelolaan Tugas Pokok dan Etika Pengawas Sekolah Pengelolaan Supervisi Manajerial Pengelolaan Supervisi Akademik Evaluasi Pendidikan Pengembangan Profesi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PPKPNS) bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan lainnya. 11

Penilaian Peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah meliputi tes tertulis, penilaian keterampilan, sikap dan perilaku pada setiap mata diklat program pokok. Tes Tertulis merupakan tes pengetahuan yang mengacu pada substansi setiap mata diklat. Penilaian keterampilan dilakukan terhadap proses belajar dan tugas. penilaian sikap dan perilaku meliputi nilai nilai karakter diantaranya nasionalisme, jujur, disiplin, kerjasama, tanggung jawab. 3) Program Penunjang Program penunjang mencakup: Penyempurnaan Program Pengawasan (PPP) PPP yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta untuk perbaikan dan penyempurnaan program pengawasan serta program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan atau tahun berikutnya. PPP dapat mengintegrasikan pembelajaran tidak langsung (hidden 12

curriculum) untuk meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial. Tes Awal dan Tes Akhir Tes awal dan tes akhir berupa tes tertulis yang berisikan tes kompetensi pengetahuan dari seluruh materi yang diajarkan dalam Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. Tes awal bertujuan untuk mengetahui kompetensi pengetahuan awal tentang pengawasan sekolah dan Tes Akhir untuk mengetahui capaian peningkatan kompetensi pengetahuan peserta setelah Diklat. Evaluasi Diklat Evaluasi Diklat merupakan evaluasi penyelenggaraan dan evaluasi pengajar Diklat pada Diklat Kompetensi Penguatan Pengawas Sekolah. (1) Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Evaluasi penyelenggaraan Diklat merupakan penilaian meliputi aspek kenyamanan ruang pelatihan, kesesuaian ruang kelas, kualitas penginapan, ketersediaan alat dan bahan pelatihan, kualitas bahan ajar, 13

kecukupan konsumsi, variasi menu makanan, dan kualitas pelayanan panitia. (2) Evaluasi Pengajar Evaluasi pengajar Diklat merupakan penilaian terhadap pengajar yang meliputi aspek pencapaian tujuan Diklat, sistematika penyajian, penguasaan materi Diklat, penyajian materi, ketepatan waktu, penggunaan model/strategi/ metode pelatihan, penggunaan media pelatihan, sikap dalam penyajian, cara menjawab pertanyaan, penggunaan bahasa dengan jelas dan mudah dimengerti dan berpakaian sopan dan rapi. 2. Deskripsi Materi struktur program dijelaskan pada tabel 3. 14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

Pihak yang Terlibat Para pihak yang terlibat pada Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah sebagai berikut. 1. Peserta adalah pengawas sekolah yang diangkat menjadi sebelum tanggal 1 Juli 2017. 2. Penceramah Diklat berasal dari unsur Pejabat Struktural Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang memberikan kebijakan pemerintah terkait jabatan fungsional pengawas sekolah. 3. Pengajar Diklat yang berasal dari unsur Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, widyaiswara, dan dosen yang ditugaskan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Panitia Diklat berasal dari penyelenggara diklat. 29

Tugas dan Fungsi Instansi Terkait 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai instansi pembina jabatan fungsional pengawas sekolah, memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut. a. Direktorat Jenderal GTK 1) menyusun NSPK terkait pengawas sekolah; 2) menyetujui LPD sebagai mitra LPPKS; dan 3) menandatangani STTPP. b. Direktorat Tenaga Pendidikan 1) menyusun dan menerbitkan Pedoman Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah; 2) menyiapkan materi Diklat berupa modul/bahan ajar dan instrumen penilaian; 3) menyiapkan Pengajar Diklat; 4) melakukan penjaminan mutu; dan 5) melaksanakan supervisi dan evaluasi. c. LPPKS 1) memanggil peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah; 2) menyelenggarakan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah; 3) menerima laporan nilai peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah dari Pengajar Diklat; 30

4) menerbitkan STTPP; 5) menerima laporan hasil diklat fungsional yang dilaksanakan oleh LDP; 6) melakukan supervisi dan evaluasi terhadap LPD; dan 7) melaporkan pelaksanaan penyiapan, pengembangan, dan pemberdayaan pengawas sekolah kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. d. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai instansi pembina di daerah sekaligus instansi pengguna pengawas sekolah memiliki tugas untuk mengusulkan calon peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. e. LPD Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah LPD Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) memanggil peserta Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah; 2) melaksanakan Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah; 3) menerima laporan nilai peserta Diklat dari Pengajar Diklat; 31

4) menyampaikan laporan hasil Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah kepada LPPKS; 5) menerbitkan STTPP; dan 6) memfasilitasi pelaksanaan supervisi dan evaluasi Diklat Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah. 32