BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan perusahaan yang terdaftar di LQ-45 merupakan perusahaanperusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan website resmi Bank Indonesia yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usahanya. Fungsi perbankan dalam sistem perekonomian adalah sebagai lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dibursa efek Indonesia dari periode yang diakses dari bulan Maret

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kinerja keuangan bank yang meliputi data Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada BPR yang ada di Propinsi Riau, baik yang berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

BAB III METODE PENELITIAN. Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi, yaitu data kualitatif dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah eksplanatori.menurut Singarimbun dan Effendy (1995: 4) Penelitian eksplanatori merupakan penelitian penjelasan yang menyoroti hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam hal ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh NIM (Net Interest Margin), NPL (Non Performing Loan), LDR (Loan to Deposit Ratio), ROA (Return On Assets), dan BOPO (Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi)terhadap kecukupan modal atau CAR (Capital Adequacy Ratio) dan terhadap nilai perusahaan atau PBV serta pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap PBV (Price to Book Value). 3.2 Populasi dan Sampel Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupunpengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap (Nawawi, 1985:141). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menurut Sugiyono (1997:57) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan adalah

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2001: 61), dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014 dalam kelompok perbankan. 2. Bank umum yang menempati 10 asset terbesar dari tahun 2011-2014. Tabel 3.1 Kriteria Sampel No Bank Total Aset tahun 2011 (juta Rp) 1. Bank Mandiri (Persero) Tbk 551.891.704 2. Bank Rakyat Indonesia (Persero) 49.899.284 Tbk 3 Bank Central Asia Tbk 381.908.353 4 Bank Negara Indonesia (persero) 299.058.161 Tbk 5 Bank CIMB Niaga Tbk 166.801.130 6 Bank Danamon Tbk 141.934.432 7 Bank Pan Indonesia Tbk 124.754.179 8 Bank Permata Tbk 101.324.002 9 Bank Internasional Indonesia Tbk 94.919111 10 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 89.121.459 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series yang bersifat kuantitatif yang berbentuk angka-angka.data sekunder menurut Sugiyono (2010: 137) adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang atau lewat dokumen. Sumber data yang diperoleh dari Laporan Keuangan Bank Umum di Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dan data IDX tahun 2011-2014.

3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan cara studi dokumenter Laporan Keuangan Bank Umum di Indonesia sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dari Direktori Perbankan Indonesia (Laporan Tahunan Bank Indonesia) tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Selain itu juga dilakukan penelusuran berbagai jurnal, karya ilmiah, artikel, dan berbagai buku referensi sebagai sumber data dan acuan dalam penelitian ini.data penunjang lainnya diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia di http://www.idx.co.id. 3.5 Definisi Konsep dan Operasional a. Variabel Independen Penelitian ini terdiri dari 5 variabel, yaitu Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Return On Assets, dan Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi. 1) Net Interest Margin (NIM) NIM (Net Interest Margin) digunakan untuk mengetahui kemampuan manajemen bank. Ratio ini sangat dibutuhkan dalam pengelolaan bank dengan baik sehingga bank-bank yang bermasalah dan mengalami masalah bisa diminimalisir. Semakin besar ratio maka hal ini akan mempengaruhi pada peningkatan pendapatan bunga yang diperoleh

dari aktiva produktif yang dikelola oleh pihak bank dengan baik. Cara menghitung NIM (Anjani, 2014): NIM = pendapatan bunga bersih rata rata aktiva produktif x 100% 2) Non Performing Loan (NPL) NPL (Non Performing Loan) merupakan indiakasi adanya masalah dalam bank tersebut yang mana jika tidak segera mendapatkan solusi maka akan berdampak bahaya pada bank. Menurut Siamat (2001:174) NPL yaitu kualitas aktiva kredit yang bermasalah akibatpinjaman oleh debitur yang gagal melakukan pelunasan karena adanya faktoreksternal. Rumus NPL (Anjani, 2014) : NPL = kredit bermasalah total kredit x 100% 3) Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit dengan jumlah dana. Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana yang dapat dikumpulkan dari masyarakat. Menurut Dendawijaya (2005) Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Cara menghitung LDR (Anjani, 2014): LDR = total kredit yang diberikan total dana pihak ketiga x 100% 4) Return On Assets (ROA) Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan.dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. ROA adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. ROA adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Berikut adalah rumus ROA (Hasibuan, 2008): ROA = Laba sebelum pajak Total (Modal)Aset x 100% 5) Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) BOPO sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.semakin kecil rasio ini berarti semakin

efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Cara menghitung BOPO (Hasibuan, 2008): BOPO = biaya operasional pendapatan operasional x 100% b. Variabel Intervening Sedangkan variabelintervening dalam penelitian ini adalah kecukupan modal atau CAR.CAR adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko.perhitungan Capital Adequacy didasarkan pada prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan jumlah modal sebesar persentase tertentu terhadap jumlah penanamannya. CAR dapat dihitung menggunakan rumus berikut (Dendawijaya, 2005): CAR = Modal Sendiri ATMR x 100 c. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan atau PBV.Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan price to book value ratio (PBV) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham terhadap nilai bukunya.rasio ini membandingkan antara harga pasar

per lembar saham (market price per share) dengan nilai buku per lembar saham.dimana nilai buku per lembar saham (book value per share) adalah perbandingan antara modal dengan jumlah saham yang beredar (Brigham dan Houston, 2001). PBV = harga saham book value Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Operasional 1 Net Interest Margin (NIM) 2 Non Performing Loan (NPL) 3 Loan to Deposit Ratio (LDR) NIM adalah rasio dalam pengelolaan aktiva produktif untuk mendapatkan pendapatan bunga bersih sebagai alat dalam pengukuran kemampuan manajemen bank (Anjani, 2014) NPL yaitu kualitas aktiva kredit yang bermasalah akibatpinjaman oleh debitur yang gagal melakukan pelunasan karena adanya faktoreksternal. (Siamat, 2001:174) Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan Indikator NIM = pendapatan bunga bersih rata rata aktiva produktif x 100% (Anjani, 2014) NPL = (Anjani, 2014) kredit bermasalah total kredit x 100% LDR total kredit yang diberikan = x 100% total dana pihak ketiga (Anjani, 2014) Penguk uran Skala Skala Rasio Skala Rasio Skala Rasio

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. (Dendawijaya, 2005) 4 Return On Assets (ROA) 5 Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) 6 CAR (Capital Adequacy Ratio) 7 Nilai Perusahaan (PBV) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. (Lestaridan Sugiharto, 2007: 196) BOPO adalah rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. (Dendawijaya, 2005) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh Bank (Riyadi, 2004). Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebu dijual (Husnan, 2004). ROA = (Hasibuan, 2008) Laba Sebelum Pajak Total (Modal)Aset x 100% BOPO biaya operasional = pendapatan operasional x 100% (Hasibuan, 2008) CAR = Modal sendiri ATMR (Dendawijaya, 2005) PBV = Harga Saham Book Value (Brigham dan Houston, 2001) x 100 % Skala Rasio Skala Rasio Skala Rasio Skala Rasio

3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Analisis Jalur (Path Analysis) Path analisis atau analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kuasalitas antara variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya sebelum teori.analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening, yaitu variabel antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel intervening adalah CAR (y1) diantara variabel NIM (x1), NPL (x2), LDR (x3), ROA (x4), dan BOPO (x5) terhadap nilai PBV (y2). Bentuk regresi linier berganda adalah sebagai berikut : CAR = β1 NIM β2 NPL β3 LDR + β4 ROA β5 BOPO PBV = β1 NIM β2 NPL β3 LDR + β4 ROA β5 BOPO + β6 CAR Dimana: β1, 2, 3, 4, 5, 6 = koefisien variabel 3.6.2 Pengujian Penyimpangan Asumsi Klasik Asumsi klasik adalah suatu pengujian hipotesis yang digunakan dalam suatu penelitian yang menunjukkan bahwa model regresi tersebut layak atau tidak untuk dilakukan ke pengujian selanjutnya (Ghozali, 2011).

3.6.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak.model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2004).Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya.pengujian dilakukan dengan nilai Kolmogorof Smirnof. Apabila nilai signifikansi adalah lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima, sehingga data residual tidak berdistribusi normal, sebaliknya Apabila nilai signifikansi adalah lebih besar dari 0,05, maka Ha ditolak, sehingga data residual berdistribusi normal (Ghozali, 2011). 3.6.2.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2001: 64).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel ini tidak ontogonal. Variabel onotogonal ada;ah variabel independen yang nilai korelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dengan membuat hipotesis: - Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10 : terjadi multikolinearitas - Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 : tidak terjadi multikolinearitas 3.6.2.3 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya.jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem autokorelasi (Ghozali, 2004).Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW-test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam uji Durbin-Watson test adalah sebagai berikut (Ghozali, 2004): 1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien korelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Keterangan : DL : Batas bawah DW DU : Batas atas DW 3.6.2.4 Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2004). Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasstisitas pada penelitian ini diuji dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghozali, 2013). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mlihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED

dumana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di standardized. Dengan dasar analisis sebagai berikut: Dasar analisis adalah: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang mengatur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas 2. Jika ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). 3.6.3 Pengujian Hipotesis 3.6.3.1 Uji t Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu menguji bangaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat tingkat signifikansi pada masing-masing t hitung. Proses pengujian hipotesis sebagai berikut: Ho = β1 = 0 H1 = β2 0

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1) Bila nilai signifikan t < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Bila nilai signifikan T 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). 3.6.3.2 Uji F Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, jika F hitung > dari F tabel, (Ho ditolak, Ha diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikan selama kolom signifikansi (%) < Alpha (5%). Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikansi (%) akan lebih besar dari Alpha. Proses pengujian hipotesis sebagai berikut: Ho = β1 = 0 H1 = β2 0 Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1) Bila nilai sugnifikan F < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti koefisien regresi signifikan, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Apabila nilai signifikan F 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti koefisien regresi tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa semua veriabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). 3.6.3.3 Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bias dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain (Santosa dan Ashari, 2005: 125). Untuk mengetahui besarnya variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai AdjustedR Square (R 2 ).Nilai AdjustedR Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dipilihnya Adjusted R Square agar data tidak bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R square pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen.oleh karena itu banyak peneliti untuk menggunakan nilai Adjusted R Square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik (Ghozali, 2011).