209 HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTING LECET PADA IBU NIFAS DI RSIA SITTI KHADIJAH I KOTA MAKASSAR Oleh: Erna Kasim 1, Andi Nilawati 2 1 Akademi Keperawatan Makassar 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar ABSTRAK: Masalah yang sering terjadi dalam menyusui adalah puting susu nyeri atau lecet, sekitar 57% dari ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putingnya. Kebanyakan puting nyeri atau lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting lecet pada ibu nifas di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. sampel dalam penelitian adalah ibu nifas yang menyusui sebanyak 42 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden yang teknik menyusuinya sesuai yaitu 45,2% dan tidak sesuai yaitu 54,8%, sedangkan yang mengalami puting lecet yaitu 38,1% dan tidak mengalami kejadian puting lecet 61,9%, sehingga di dapatkan ada hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting lecet pada ibu nifas ρ=(0,001) <α0,05. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting lecet pada ibu nifas. Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan agar petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan penyuluhan tentang teknik menyusui yang benar pada ibu nifas. Kata Kunci : Teknik Menyusui, Kejadian Puting Lecet PENDAHULUAN Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting susu lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui sehingga bayi tersebut jarang menyusu. Enggan menyusu akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Namun seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan tentang menyusui yang benar menurut (Roesli, 2001 dalam Lodan, 2015). World Health Organization (WHO, 2013) menyatakan bahwa menyusui adalah sumber terbaik dari makanan untuk bayi dan anak-anak dan salah satu cara yang paling efektif untuk menjamin kesehatan anak dan kelangsungan hidup. Bayi juga mungkin kurang rentang terhadap diabetes dan tampil lebih baik dalam tes kecerdasan, tetapi secara global diperkirakan hanya 38% bayi yang diberikan ASI eksklusif selama enam bulan (Lodan, 2015). Berdasarkan laporan dari survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007), di usia lebih dari 25 tahun, sepertiga wanita di dunia (38%) tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara. Di Indonesia, angka cakupan ASI ekslusif mencapai 32,3%, SDKI (2008-2009) menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet (Rohmi, 2015). Jurnal Mitrasehat, Volume VII Nomor 1, Mei 2017 ISSN 2089-2551
210 Hubungan Teknik Menyusui dengan Kejadian... Erna Kasim, Andi Nilawati Menurut Depkes RI Tahun 2006 Menyusui sangat penting bagi tumbuh kembang bayi yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar tatalaksananya dilakukan dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif (Utari, 2012). Sentra laktasi Indonesia mencatat bahwa berdasarkan survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2012 yang diberi ASI ekslusif sebanyak 27,1% selama 5 bulan. Pada saat bersamaan dengan pemberian susu formula selama 5 bulan yaitu 7,9%. Hasil Riskesdas tahun 2013 yang dilakukan badan penelitian dan pengembangan kesehatan, profil kesehatan ibu bersalin dan nifas proporsi ibu yang persalinannya ditolong tenaga kesehatan meningkat dari 79,0% pada tahun 2010 menjadi 86,9% pada tahun 2013. Profil Data Kesehatan Indonesia, cakupan pemberian ASI ekslusif di Indonesia pada bayi umur 0-6 bulan pada tahun 2014 sebesar 52,3%, Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki cakupan tertinggi yaitu 84,7%, sedangkan provinsi Sulawesi Selatan memiliki presentase sebesar 69,3%, dan provinsi Maluku memiliki cakupan terendah yaitu 45,3% (Profil Kesehatan Indonesia, 2014). Menurut WHO, Meskipun khasiat ASI begitu besar, namun tidak banyak ibu yang mau atau bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan seperti yang disarankan organisasi kesehatan dunia (Utari, 2012). Masalah yang sering terjadi dalam menyusui adalah puting susu nyeri atau lecet, sekitar 57% dari ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putingnya. Kebanyakan puting nyeri atau lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik menyusui, yaitu bayi tidak menyusu sampai ke kalang payudara. Bila bayi menyusu hanya pada puting susu, maka bayi akan mendapatkan ASI sedikit karena gusi bayi tidak menekan pada daerah sinus laktiferus, sedangkan pada ibunya akan terjadi nyeri atau kelecetan pada puting susunya (Soetjiningsih, 2012). Hasil penelitian Prastuti (2014), hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting susu lecet pada ibu nifas menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara teknik menyusui dengan kejadian puting susu lecet pada ibu nifas adalah sebagian besar kategori benar yaitu sebanyak 45 orang (93,8%), dengan ρ value 0,008 (α=0,05). Sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulitama (2013), hubungan teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting susu pada ibu nifas menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan menunjukkan data bahwa sebagian besar responden yang mengalami lecet puting susu sebanyak 19 responden (70,4%). Hasil survey yang dilakukan oleh peneliti dalam pengambilan data awal dari bagian rekam medis RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar yang didapatkan jumlah ibu nifas pada tahun 2013 sebanyak 1.207 pasien, pada tahun 2014 sebanyak 2.784 pasien, pada tahun 2015 sebanyak 4.396 pasien. Dari data tersebut didapatkan ratarata ibu nifas tiap bulannya sebanyak 233 pasien. Sedangkan pada bulan januari 2017 terdapat 391 ibu nifas. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 di Ruang Nifas RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar, penulis berhasil mengobservasi 10 ibu nifas dengan hasil 3 mengalami kejadian puting lecet dimana posisi dan perlekatannya yang salah, sedangkan 7 ibu nifas melakukan teknik menyusui yang benar. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Hubungan teknik menyusui
211 dengan kejadian puting lecet pada ibu nifas di RSIA sitti khadijah kota Makassar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study dengan melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap variabel independen (teknik menyusui) dengan variabel dependen (kejadian puting lecet) pada saat bersamaan (sekali waktu). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang di rawat di Ruang Nifas RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah 42 ibu nifas di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar dan responden dalam penelitian ini adalah 42 ibu menyusui. Pengambilan data dengan cara accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan pada responden yang ditemui pada saat penelitian berlangsung. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden dengan Umur ibu yang paling banyak yaitu Umur 27-31 tahun sebanyak 14 (33,3%) responden, sedangkan umur ibu yang paling sedikit yaitu Umur17-21 tahun sebanyak 7 (16,7%) responden. Pendidikan yang paling banyak yaitu SMA sebanyak 19 (45,2%) responden, sedangkan Pendidikan yang paling rendah yaitu D3 sebanyak 4 (9,5%), dan Pekerjaan Ibu yang paling banyak yaitu IRT 26 (61,9%) responden, sedangkan yang paling sedikit wiraswasta yaitu 6 (14,3%) responden, seperti yang terlihat pada tabel 1. 2. Analisis Univariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden, ibu yang tidak mengalami kejadian puting lecet sebanyak 26 (61,9%) responden. ibu yang teknik menyusuinya tidak sesuai sebanyak 23 (54,8%), dan ibu yang mengalami kondisi puting paling banyak yaitu puting pecahpecah sebanyak 6 ( 37,5%) responden, seperti yang terlihat pada tabel 2. 3. Analisis Bivariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden, berdasarkan teknik menyusui untuk kategori tidak sesuai pada kejadian puting lecet sebesar 14 (60,9%) dan tidak lecet sebesar 9 (39,1%), sementara teknik menyusui untuk kategori sesuai pada kejadian puting lecet 2 (10,5%) dan tidak lecet sebesar 17 (89,5%). seperti yang terlihat pada tabel 3. Hasil analisis dari penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square untuk melihat hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting lecet yaitu dengan nilai ρ (0.001)<α0,05. Berarti secara statistik hipotesis ditemukan ada hubungan antara teknik menyusui dengan kejadian puting lecet pada ibu nifas di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar. KESIMPULAN Dari hasil penelitian Hubungan Teknik Menyusui Dengan Kejadian Puting Lecet Pada Ibu Nifas DI RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar, maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Ibu nifas di RSIA Sitti Khadijah I kota Makassar lebih banyak yang teknik menyusuinya tidak sesuai 23 (54,8%), dibandingkan ibu yang teknik menyusuinya sesuai 19 (45,2%). 2. Ibu nifas di RSIA Sitti Khadijah I kota Makassar lebih banyak yang tidak mengalami puting lecet 26 (61,9%), dibandingkan yang mengalami puting lecet 16 (38,1%). 3. Ada hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting lecet pada ibu nifas di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar, dimana nilai ρ (0.001)<α0,05. Jurnal Mitrasehat, Volume VII Nomor 1, Mei 2017 ISSN 2089-2551
212 Hubungan Teknik Menyusui dengan Kejadian... Erna Kasim, Andi Nilawati SARAN 1. Bagi Rumah Sakit diharapkan agar petugas kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan penyuluhan tentang teknik menyusui yang benar pada ibu nifas. 2. Bagi Peneliti agar peneliti dapat meningkatkan penelitian dalam pembelajaran dan pengembangan penelitian yang lebih luas mengenai teknik menyusui yang benar dengan kejadian puting lecet. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih dalam tentang hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting lecet pada ibu nifas di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar. DAFTAR PUSTAKA Astutik, Yuli Reni. 2014. Payudara Dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika. Faridahari. http://digilib.unimus.ac.id/files/ disk1/131/jtptunimus-gdl-faridahari- 6544-3-babii.pdf, diakse 16 Februari 2017. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Medika. Lodan, Maria Elciana. 2015. Hubungan Perawatan Payudara Dengan Keberhasilan Ibu Menyusui. Skripsi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Maritalia, Dewi. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusui Dini, ASI EKSLUSIF Dan Manajemen Laktasi. Cetakan Pertama. Jakarta: TIM. Maryunani, Anik. 2011. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (POSTPARTUM). Cetakan Kedua. Jakarta: TIM. Nurliawati, Enok. 2010. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Pasca Seksio Sesarea. Tesis, Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Ilmu Keperawatan Rekhususan Keperawatan Maternitas Depok. Notoatmodjo, S. 2003, Pendidikan dan Perilaku kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta Pitriani, R dan Andriyani, R. 2014. Ibu Nifas Normal (ASKEB III). Cetakan I. Yogyakarta : Deepublish. Prastuti, Auzi Widya. 2014. Hubungan Teknik Menyusui Dengan Kejadian Puting Susu Lecet Pada Ibu Nifas. Jurnal Kebidanan, Prodi DIII Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo. Profil Data Kesehatan Indonesia. 2014. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Umur 0-6 Bulan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Puji, Esse, dkk. 2015. Panduan Penulisan Skripsi Edisi 12 Makassar. Makassar: STIK Makassar. Rahma, Andi Sitti. 2012. Fisiologi Laktasi. Cetakan I. Makassar: Alauddin University Press. Rhipiduri, Rivanica. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Teknik Menyusui Pada Ibu Primipara. Jurnal Kebidanan, Akademi Kebidanan Aisyiyah Palembang. Riskesda. 2013. Kesehatan ibu. File:///D:/kumpulan jurnal/1 bab 1 pendahuluan A latar belakang menyusui adalah Docs.- library.com_files hari/hasil riskesdas 2013 terkait kesehatan ibu.htm Rohmi, Anggri Sigma N. 2015. Persepsi Ibu Nifas Primipara Tentang Perawatan Payudara. Skripsi Thesis, Prodi DIII Kebidanan
213 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Roesli. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwijaya. Jakarta Sinclair, Constance. 2010. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC. Siregar A M, 2007, 2007, Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI oleh ibu melahirkan, http;//www.library.usu.ac.id/downlo ad/fkm/fkm:arifin,pdf,html. Diakses 18 Agustus 2017. Soetjiningsih. 2012. Seri Gizi Klinik ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC Sukarni K, Icesmi dan Margareth ZH. 2013. Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Dilengkapi Dengan Patologi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Nuha Medika. Sulistyawati A, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, C.V Andi Offset, Yogyakarta. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2012. Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. Badan Pusat Statistik Jakarta: Indonesia. Utari, Mona Dewi. 2012. Hubungan Teknik Menyusui Terhadap Keberhasilan Menyusui Pada Ibu Postpartum. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara. Wiji, Rizki Natia. 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Cetakan Pertama. Yulitama, Nikke. 2013. Hubungan teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting susu pada ibu nifas. Jurnal kebidanan, universitas Mayjen Sungkono Mojokerto. Lampiran : Tabel 1 Karakteristik Responden Di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar Tahun 2017 Karakteristik Responden n % Umur (tahun) 17-21 7 16,7 22-26 9 21,4 27-31 14 33,3 32-39 12 28,6 Pendidikan SMP 6 14,3 SMA 19 45,2 D3 4 9,5 S1 13 31,0 Pekerjaan IRT 26 61,9 Wiraswasta 6 14,3 PNS 10 23,8 Jumlah 42 100,0 Sumber : Data Primer Jurnal Mitrasehat, Volume VII Nomor 1, Mei 2017 ISSN 2089-2551
214 Hubungan Teknik Menyusui dengan Kejadian... Erna Kasim, Andi Nilawati Tabel 2 Karakteristik Variabel Penelitian Di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar Tahun 2017 Variabel Penelitian n % % Kejadian Puting Lecet Lecet 16 38,1 Tidak Lecet 26 61,9 Teknik Menyusui Sesuai 19 45,2 Tidak Sesuai 23 54,8 Kondisi Puting Luka 4 25,0 Nyeri 3 18,7 Puting pecah-pecah 6 37,5 Puting merah 2 12,5 Puting berdarah 1 6,25 Sumber : Data Primer Tabel 3 Hubungan Antara Teknik Menyusui dengan Kejadian Putting Lecet Pada Ibu Nifas di RSIA Sitti Khadijah I Kota Makassar Tahun 2017 Teknik Kejadian Puting Lecet Menyusui Lecet Tidak Lecet jumlah X 2 n % n % n % ρvalue Tidak 14 60,9 9 39,1 23 100,0 Sesuai 0,001 Sesuai 2 10,5 17 89,5 19 100,0 Jumlah 16 38,1 26 61,9 42 100,0 Sumber : Data Primer