PEMODELAN NUMERIK CFD PADA LAMBUNG TORPEDO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ELLIPTICAL BULB TERHADAP HAMBATAN VISKOS DAN GELOMBANG PADA KAPAL MONOHULL DENGAN PENDEKATAN CFD

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

PENGARUH JARAK RUDDER DAN PROPELLER TERHADAP KEMAMPUAN THRUST MENGGUNAKAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP)

ANALISA HAMBATAN AKIBAT PENAMBAHAN STERN WEDGE PADA KRI TODAK MENGGUNAKAN METODE CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC)

Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

ANALISA HAMBATAN AKIBAT PENAMBAHAN STERN FLAP PADA KAPAL KRI TODAK MENGGUNAKAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.

C I N I A. Studi Sloshing pada Independent Tank Type C secara Memanjang Akibat Gerakan Kapal LNG dengan Metode Computational Fluid Dynamic (CFD)

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) G-139

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD

ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA

ANALISA PENGARUH VARIASI KECEPATAN TERHADAP TEKANAN, KECEPATAN ALIRAN FLUIDA DAN NILAI HAMBATAN TOTAL PADA KAPAL KRISO 3600 TEU MENGGUNAKAN CFD

SIMULASI AERODINAMIS DAN TEGANGAN PROPELER PESAWAT TIPE AIRFOIL NACA M6 MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al-6% Mg)

POWER UNTUK MENGGERAKKAN KATAMARAN

IRVAN DARMAWAN X

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA RUDDER UNTUK MENGURANGI HAMBATAN KEMUDI KAPAL DENGAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP)

PERBANDINGAN ANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN GENERIK BERBAGAI MODEL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua fenomena aerodinamis yang terjadi pada. kendaraan mobil disebabkan adanya gerakan relative dari udara

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA RUDDER UNTUK MENGURANGI HAMBATAN KEMUDI KAPAL DENGAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP)

Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

STUDI PERANCANGAN VOITH TURBO FIN BERULIR PADA TUGBOAT DENGAN PENDEKATAN CFD

PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD

TAKARIR. Computational Fluid Dynamic : Komputasi Aliran Fluida Dinamik. : Kerapatan udara : Padat atau pejal. : Memiliki jumlah sel tak terhingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0

Analisa Sudut Serang Hidrofoil Terhadap Gaya Angkat Kapal Trimaran Hidrofoil Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics (Cfd)

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

terowongan angin baik dalam ukuran kendaraan yang sebenarnya maupun dalam ukuran skala. Akan tetapi cara-cara pengujian koefisien tahanan dalam terowo

STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

ANALISA ALIRAN DAN TEKANAN PADA BULBOUS BOW DENGAN DIMPLE (CEKUNGAN) MENGGUNAKAN PENDEKATAN CFD

Bilge keel. Bilge keel. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) G-174

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kendaraan. truk dengan penambahan pada bagian atap kabin truk berupa

ANALISIS CASING TURBIN KAPLAN MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS/CFD FLUENT

ANALISA PERBANDINGAN TIPE KORT NOZZLE TERHADAP GAYA DORONG PROPELLER DENGAN METODE CFD

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR...

ANALISA PENGARUH POSISI SAIL DAN PENAMBAHAN TAKIK PADA TAIL KAPAL SELAM TERHADAP GAYA HAMBAT SECARA KOMPUTASIONAL

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

M.Mustaghfirin Ir. Wisnu W, SE, M.Sc, Ph.D Yoyok Setyo Hadiwidodo,ST.,MT

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

ANALISA PENGARUH MODIFIKASI BENTUK HALUAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN CFD

ESTIMASI HAMBATAN TOTAL KAPAL TANKER KVLCC2M DENGAN MENGGUNAKAN CFD

STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT


UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Analisis Drag dan Lift pada Variasi Bentuk After Body Kapal Selam Mini dengan Metode Computational Fluid Dynamics

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Ukuran dan Bentuk Layar Kapal Ikan Jenis Purse Seine; Studi Kasus: KM Maju

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

ANALISA EFISIENSI PROPELLER B-SERIES DAN KAPLAN PADA KAPAL TUGBOAT ARI 400 HP DENGAN VARIASI JUMLAH DAUN, SUDUT RAKE MENGGUNAKAN CFD

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

Analisa Kombinasi Hub Cap dan Ducted Propeller Dengan Pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN PEMBUATAN SIMULASI RUMAH TURBIN VORTEX. 1. Pembuatan model CAD digambar pada Software SolidWorks 2010.

PENGARUH DENSITAS DAN VISKOSITAS TERHADAP PROFIL KECEPATAN PADA ALIRAN FLUIDA LAMINAR DI DALAM PIPA HORIZONTAL

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA SUSUNAN SILINDER VERTIKAL DALAM REAKTOR NUKLIR ATAU PENUKAR PANAS MENGGUNAKAN PROGAM CFD

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN HUB PROPELLER TIPE B-SERIES

ANALISA PERBANDINGAN ULSTEIN X-BOW DENGAN BULBOUS BOW KONVENSIONAL TERHADAP NILAI HAMBATAN TOTAL DAN SEAKEEPING KAPAL MENGGUNAKAN METODE CFD

Program Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract

Analisa Hambatan dan Pitching Moment Equilibrium Pada Kapal Planing Jenis Monohull With Tranverse Step Pada Perairan Calm Water

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB IV VALIDASI SOFTWARE. Validasi software Ansys CFD Flotran menggunakan dua classical flow

PENGARUH DIAMETER SHOULDER DAN BENTUK PIN TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA FRICTION STIR WELDING DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN CFD TIGA DIMENSI

BAB 4 MODELISASI KOMPUTASI dan PEMBAHASAN

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh: Zulfa Hamdani. PowerPoint Template NRP :

BAB IV PROSES SIMULASI

Abstrak

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Desain Struktur Integritas Single Point Mooring (SPM) DWT PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Tuban Dengan Metode Elemen Hingga

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) G-47

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah.

SIDANG TUGAS AKHIR FITRI SETYOWATI Dosen Pembimbing: NUR IKHWAN, ST., M.ENG.

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL

(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo

BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur

Muhammad Ikhwan Kurniawan 1, Yanuar 2. Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok, 16424, Indonesia

SIMULASI PENGARUH VARIASI KECEPATAN INLET TERHADAP PERSENTASE PEMISAHAN PARTIKEL PADA CYCLONE SEPARATOR DENGAN MENGGUNAKAN CFD ABSTRAK

Perbandingan Variasi Bidang Trim tab Pada Kapal Pilot Boat 15,85 meter dengan mengunakan Pendekatan CFD

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Analisis CFD Pengaruh Penambahan Elliptical Bulb Terhadap Hambatan Viskos dan Gelombang Pada Kapal Monohull

Transkripsi:

Pemodelan Numerik CFD pada Lambung Torpedo ( Ahmad S. Mujahid dan Teddy S. Setiahardja ) PEMODELAN NUMERIK CFD PADA LAMBUNG TORPEDO Numerical Modeling of Torpedo Hull by CFD Ahmad S. Mujahid dan Teddy S. Setiahardja UPT-Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika, BPPT Email:aaf2k3li@gmail.com Diterima: 2 Nopember 2013; Direvisi: 3 Desember 2013; Disetujui: 9 Desember 2013 Abstrak Torpedo pada umumnya berbentuk tabung yang memiliki sistem penggerak sendiri. Torpedo yang dianalisa ini merupakan perpaduan dari desain torpedo jenis MK- dan MK-6 menjadi sebuah desain baru yang diharapkan dapat memperoleh performa yang lebih optimal. Dengan menggunakan perangkat lunak berbasis numerik CFD dapat dianalisa efek hidrodinamika yang timbul pada torpedo seperti: distribusi tekanan yang terjadi pada lambung torpedo, arah aliran fluida saat torpedo bergerak, streamline desain torpedo. Kata kunci : Torpedo, Computational Fluid Dynamics, Analisa Hidrodinamis Abstract In general, torpedo tube-shaped which has propulsion system itself. The torpedo which analyzed is a combine of torpedo design types of the MK- and the MK-6 into a new design that is expected to obtain more optimal performance. Using by numerical software CFD, torpedo can be analyzed the hydrodynamic effects that arise on the torpedo such as the pressure distribution on the hull of torpedo, direction of fluid flow while torpedo moving, streamlined design of torpedo. Keyword : Torpedo, Computational Fluid Dynamics, Analyzed Hydrodinamic PENDAHULUAN Torpedo merupakan salah satu senjata utama yang dipakai dalam peperangan laut, torpedo pada umumnya berbentuk tabung yang memiliki system penggerak sendiri dengan baling-baling (propeller) di bagian belakangnya sebagai penggerak utama. Torpedo dapat ditembakkan di atas atau di bawah permukaan laut untuk kemudian meluncur di bawah permukaan laut dan dirancang untuk meledak pada kontak atau jarak tertentu dari target. Torpedo dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal permukaan, helikopter atau pesawat. Torpedo yang dianalisa ini merupakan perpaduan dari desain torpedo jenis MK- dan jenis MK-6 dimana kedua jenis torpedo ini memiliki keunggulan masing-masing. Dengan menggabungkan dua buah torpedo dari jenis yang berbeda menjadi satu kesatuan dalam sebuah desain torpedo yang baru diharapkan akan mendapatkan performa yang lebih optimal. Dengan menggunakan perangkat lunak berbasis numerik CFD dapat dianalisa efek hidrodinamika yang timbul pada torpedo seperti: arah aliran fluida saat torpedo bergerak, streamline desain torpedo, dan distribusi tekanan yang terjadi pada lambung torpedos. Streamline adalah garis garis yang dibuat atau digambar searah dengan arah aliran. Sehingga dengan kondisi variasi kecepatan yang berbeda dapat terlihat perbedaan bentuk aliran yang terjadi pada model bodi torpedo tersebut. Dari analisa hidrodinamika tersebut dapat diketahui performa dari desain torpedo. - 63 -

Jurnal Wave Volume 7 Nomor 2, Desember 2013: hal 63-68 Gambar 2. Dimensi Torpedo dalam perangkat lunak CFD Gambar 1. Tampak Isometri Geometri Torpedo Half Body dalam perangkat lunak berbasis CFD PEMODELAN Geometri model yang telah dibuat melalui perangkat lunak berbasis CAD kemudian dipindah ke perangkat lunak berbasis numerik Computational Fluid Dynamic (CFD). Geometri diperiksa untuk memastikan model tidak mengalami kerusakan / cacat atau perubahan bentuk maupun dimensi. Apabila tidak sesuai dengan geometri awal maka perlu dilakukan beberapa pembenahan desain dan penambahan parameter pada geometri torpedo sehingga dapat dijalankan (di-solver) dengan baik di CFD. Karena geometri torpedo sisi kiri (port side) maupun kanan (star board) memiliki bentuk yang sama, maka geometri dibuat dalam mode symmetry dalam bentuk model half body, yakni geometri torpedo hanya pada bagian star board saja. a. Konfigurasi Modeling: Geometri torpedo yang telah dibenahi dalam design modeler dari perangkat lunak CFD memiliki bentuk dan dimensi sebagai berikut: Data-data torpedo yang dibutuhkan dalam analisa CFD ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel.1. Data Dimensi Torpedo Parameter Magnitude Unit Torpedo Displacement 0.172 Ton Torpedo Length over all (L) 2.9 m Torpedo Half Beam (B) 0.162 m Torpedo Height (H) 0.32 m Water Density 102 Ton/m^3 Volume 0.0796 m^3 Surface Area 1.9902 m^2 Velocity Variation 30; 28; 2; Knot 20; 1; 10; Boundary Length (Lb) 2.2 m Boundary Beam (Bb) 2 m Boundary Height (Hb) m Setelah geometri torpedo diperbaiki, maka dilakukan pemberian kondisi lingkungan berupa fluida yang menyelubungi torpedo. Fluida yang menyelubungi torpedo dimodelkan dengan bentuk kotak sebagai berikut: -6-

Pemodelan Numerik CFD pada Lambung Torpedo ( Ahmad S. Mujahid dan Teddy S. Setiahardja ) tingkat kerapatan meshing yang tinggi. Jumlah element yang terbentuk dari meshing ini adalah 0631 element Gambar 3. Dimensi Fluida Berupa Air Laut yang Menyelubungi Torpedo b. Pengaturan Meshing: Meshing Geometry Torpedo menggunakan jenis meshing yakni Physics Preference yang berupa CFD, Solver Preference menggunakan: CFX. Nilai Relevance yang diberikan adalah: 100. Bentuk meshing yang digunakan berupa triangular. Gambar hasil meshing torpedo untuk analisa CFD adalah sebagai berikut: c. Setup Langkah Setup dalam pemodelan digunakan untuk mendefinisikan dan memasukkan nilai dan parameter serta batasan-batasan ke dalam pemodelan numerik CFD. Untuk Batasan masalah dalam pemodelan CFD ini bahwa beban lingkungan seperti arus dan gelombang diabaikan. Untuk Input pembebanan dan boundary condition pada Torpedo adalah sebagai berikut: Boundary Condition yang diberikan adalah berupa fluida air laut dengan temperatur 2 o C. Jenis analisa yang digunakan adalah steady state. Gambar. Pemberian Kondisi Batas (Boundary Condition) dan Pembebanan Analisa CFD Gambar. Meshing Torpedo dan fluida. Tampak meshing secara global (gambar atas). Transisi antara meshing torpedo dan fluida (gambar bawah) Pada analisa fluida CFD, dilakukan meshing pada fluida dan torpedo dimana pada daerah fluida yang mendekati dan bersentuhan dengan torpedo memiliki HASIL DAN DISKUSI Setelah dilakukan analisa numerik dengan menggunakan perangkat lunak CFD, maka dari tiap-tiap variasi kecepatan torpedo dapat diperoleh: gambar plot vektor kecepatan, steamline design, distribusi tekanan, grafik distribusi kecepatan sumbu-x terhadap arah memanjang torpedo, dan grafik distribusi tekanan terhadap arah memanjang torpedo. Dalam paper ini, kelima gambar tersebut hanya ditampilkan untuk kondisi kecepatan maksimum torpedo, yakni 30 knot. Sedangkan tekanan maksimum, -6-

Jurnal Wave Volume 7 Nomor 2, Desember 2013: hal 63-68 tekanan minimum, dan gaya maksimum sumbu-x dari tiap variasi kecepatan akan ditunjukkan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasilnya adalah sebagai berikut: Gambar 6. Vektor Kecepatan di Sekitar Torpedo saat Kecepatan 30 Knot Gambar 7. Streamline Kecepatan di Sekitar Torpedo saat Kecepatan 30 Knot Gambar 8. Tampak Isometri Distribusi Tekanan pada Torpedo saat Kecepatan 30 Knot Gambar 10. Grafik Distribusi Tekanan pada Torpedo Sumbu-X saat Kecepatan 30 Knot Dengan menghitung luas permukaan melintang forepeak torpedo pada area yang mengalami tekanan maksimal, maka diperoleh nilai area nya sebesar 0.019 m 2. Dengan mengetahui nilai luas permukaan dari daerah yang mendapatkan tekanan maksimum, maka dapat diperoleh nilai gaya maksimum tegak lurus terhadap luas permukaan tersebut (gaya maksimum terhadap sumbu-x). Hasil dari tekanan maksimum, tekanan minimum, dan gaya maksimum terhadap sumbu-x ditampilkan di bawah ini: Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Pressure Max, Pressure Min, dan Force Arah Sumbu-X Velocity Pressure Max Pressure Min Force (Resistance ) max Knot Pa Pa N 3.372E+0 3-3.033E+03 6.82E+01 10 1.39E+0-1.217E+0 2.633E+02 1 3.03E+0-2.73E+0.92E+02 20.39E+0 -.880E+0 1.03E+03 2 8.30E+0-7.629E+0 1.66E+03 28 1.07E+0-9.73E+0 2.063E+03 30 1.216E+0-1.100E+0 2.37E+03 Gambar 9. Grafik Distribusi Kecepatan Sumbu-X pada Torpedo Sumbu-X saat Kecepatan 30 Knot -66-

Pemodelan Numerik CFD pada Lambung Torpedo ( Ahmad S. Mujahid dan Teddy S. Setiahardja ) dikatakan simulasi numeriknya sudah benar. Hasilnya perbandingan nilai kecepatan ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Gambar 11. Grafik Tekanan Maksimum dan Tekanan Minimum terhadap Kecepatan Untuk nilai gaya maksimum sumbu-x terhadap variasi kecepatan ditunjukkan pada grafik di bawah ini: Tabel 3. Perbandingan Nilai Input Kecepatan Awal (velocity input) dengan Kecepatan Hasil Perhitungan (velocity calculation) Velocity input Pressure Max Velocity Calculation Knot Pa Knot 3.372E+03.98606868 10 1.39E+0 9.97287667 1 3.03E+0 1.986989 20.39E+0 19.93901 2 8.30E+0 2.93033 28 1.07E+0 27.91921 30 1.216E+0 29.92031 Gambar 12. Grafik Gaya Maksimum Arah Sumbu-X (Resistance) terhadap Kecepatan Untuk menguji kebenaran dari pemodelan dan simulasi numerik ini dapat diperiksa dengan menggunakan Persamaan Bernoulli. P = (1/2).ρ.v 2 dimana: P = tekanan maksimal [Pa] ρ = massa jenis air laut yakni 102 [kg/m^3] v = kecepatan [m/s]. Dengan nilai tekanan maksimum yang diperoleh dari hasil simulasi numerik, dapat diperoleh kecepatan maksimum yang terjadi dari persamaan di atas. Dari kecepatan tersebut (setelah dikonversi ke dalam satuan knot) dapat dibandingkan nilainya dengan nilai input kecepatan awal dari torpedo tersebut, apabila nilai kecepatan hasil perhitungan persamaan di atas mendekati nilai input kecepatan awal, maka dapat Gambar 13. Grafik Perbandingan Nilai Kecepatan Awal dan Hasil Perhitungan. Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan nilai yang sangat dekat antara nilai velocity input dan velocity calculation, sehingga dapat dikatakan pemodelan numerik dengan CFD mendekati kebenaran. KESIMPULAN Dari hasil pemodelan numerik computational fluid dynamic (CFD) dapat diketahui nilai tekanan maksimum dan minimum yang terjadi di sepanjang torpedo terhadap variasi kecepatan, dapat diperoleh pula kontur sebaran distribusi tekanan pada torpedo, dari hasil tersebut dapat diketahui daerah yang mengalami tekanan maksimum dan minimum, sehingga dari nilai tersebut dapat dianalisa kemampuan gaya-gaya hidrodinamika dan kekuatan struktur dari lambung torpedo tersebut. -67-

Jurnal Wave Volume 7 Nomor 2, Desember 2013: hal 63-68 DAFTAR PUSTAKA [1] ANSYS 13 user guide [2] Firman Tuakia (2008). Dasar-Dasar CFD Menggunakan Fluent, Penerbit Informatika, Bandung [3] Saeed Moaveni, (2000), Finite Element Analysis, Theory and Application with ANSYS, Second Edition, Minnesota State Univeersity, Mankato. [] Teddy S. Setiahardja, (2012), Rancang Bangun dan Uji Hidrodinamika Sistem Propulsi Torpedo Sebagai Alat Utama Sistem Senjata Bawah Air, Surabaya. -68-