KONTRIBUSI KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW SD NEGERI MAMAJANG II KOTA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN, KELINCAHAN, DAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM SEPAK BOLA

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan olahraga sepak takraw, sehingga sangatlah wajar kalau daerah

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Muhammad Adam Mappaompo

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA

Hubungan Koordinasi Mata-tangan dengan Servis Atas Bola Voli Mahasiswa Putra Penjaskes IKIP-PGRI Pontianak

Hubungan Kemampuan Servis. (Ibnu Nur Budiawan)

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Journal of Sport Sciences and Fitness

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek OLEH : WISNU ADI NUGROHO

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

Journal of Sport Sciences and Fitness

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN-LATIHAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MTS N 2 YOGYAKARTA

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

SUMBANGAN KESEIMBANGAN KOORDINASI MATATANGANKAKI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI EGRANG. Galih Priyambada S2 POR PPs Unnes.

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM.

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

Ichsani. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti.

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

Lampiran 1 67

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

MHD. ARIF

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU.

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

STATUS BIOMOTOR PEMAIN BOLA VOLI SENIOR PUTRA KLUB GARUDA DAN PADMANABA KULON PROGO TAHUN 2012 JURNAL PENELITIAN

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA.

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA.

HUBUNGAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PALOLO.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

Transkripsi:

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW SD NEGERI MAMAJANG II KOTA MAKASSAR Achmad Karim 1, Ikadarny 2 1, 2 STKIP YPUP Makassar e-mail: achmad.karim90@gmail.com Abstrak Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan rancangan penelitian "determinasional". penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) apakah ada kontribusi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw; (2) apakah ada kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw; (3) apakah ada kontribusi kelentukan terhadap sepaktakraw; (4) apakah ada kontribusi koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan secara bersamasama terhadap sepaktakraw. Populasinya adalah keseluruhan murid kelas iv dan v sd negeri mamajang ii kota makassar. sampel yang digunakan adalah murid putra sebanyak 30 orang. teknik penentuan sampel adalah dengan pemilihan secara acak dengan cara undian (simple random sampling). teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi (r), dan analisis regresi ganda (r) pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) ada kontribusi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw, dengan nilai kontribusi sebesar 51,00%; (2) ada kontribusi keseimbangan terhadap sepaktakraw, dengan nilai kontribusi sebesar 32,00%; (3) ada kontribusi kelentukan terhadap sepaktakraw, dengan nilai kontribusi sebesar 41,6%; (4) ada kontribusi koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan servis pada permainan sepak takraw, dengan nilai kontribusi sebesar 65,5%. kata kunci: komponen fisik, koordinasi mata kaki, keseimbangan, kelentukan, kemampuan servis, sepak takraw Abstract This study is a type of descriptive research that uses a "determinational" research design. This study aims to determine; (1) is there a contribution of ankle coordination to service ability in the sepaktakraw game; (2) is there a contribution to the balance of service ability in the sepaktakraw game; (3) whether there is a contribution of flexibility to service ability in the sepaktakraw game; (4) whether there is a contribution of ankle coordination, balance and flexibility together to service ability in the sepaktakraw game. The population is all students in grades IV and V to the State of Yogyakarta in Makassar City. the sample used was 30 male students. sampling technique is by random selection by simple random sampling. Data analysis techniques used were descriptive analysis, regression analysis (r), and multiple regression analysis (r) at a significant level α = 0.05. The results of the study indicate that; (1) there is a contribution of ankle coordination to service capabilities in sepaktakraw games, with a contribution value of 51.00%; (2) there is a balance contribution to service capabilities in the sepaktakraw game, with a contribution value of 32.00%; (3) there is a contribution of flexibility to service capabilities in the sepaktakraw game, with a contribution value of 41.6%; (4) there is a contribution of ankle coordination, balance and flexibility together towards service ability in the sepak takraw game, with a contribution value of 65.5%. Keywords: physical components, ankle coordination, balance, flexibility, service ability, sepak takraw 363 P a g e

1. PENDAHULUAN Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah merubah pola berpikir manusia dari cara yang klasik menjadi modern. Hal ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pola kehidupan manusia dan perkembangan ilmu keolahragaan secara keseluruhan, sehingga olahraga menjadi semakin penting bagi kehidupan manusia bagi olahraga ditinjau dari segi pendidikan, segi kejiwaan segi fisik, maupun dari segi sosial. Olahraga merupakan aktivitas fisik untuk beberapa tujuan diantaranya adalah pendidikan, prestasi, kesehatan, dan rekreasi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya kegiatan berolahraga harus selalu berorientasi pada apa yang hendak dicapai atau sesuai dengan tujuannya. Sekolah merupakan tempat anak didik dibimbing dan dilatih agar dapat memiliki mental, fisik yang kuat, terampil, cekatan dan lincah. Untuk menuju peningkatan prestasi olahraga bagi anak didik di sekolah diperlukan waktu kegiatan olahraga tambahan, baik berupa kegiatan ekstrakurikuler ataupun masuk pada klub-klub olahraga. Sepaktakraw merupakan olahraga tradisional bangsa-bangsa asia tenggara termasuk juga bangsa Indonesia. Daerahdaerah di Indonesia yang terlebih dahulu memainkan sepaktakraw adalah Sulawesi selatan (Makassar), Sumatra Barat (Minang Kabau), Riau, Kalimantan (Kandangan) dan Jawa Barat (Banten), semua merupakan daerah yang berada di pesisir pantai. Daerah-daerah inilah yang terlebih dahulu aktif dan memasalkan, mengembangkan, dan meningkatkan olahraga Dalam upaya peningkatan kemampuan bermain sepak takraw, maka salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah fisik. Dimana kemampuan fisik bagi pemain sepak takraw perlu mendapatkan perhatian khusus. Selanjutnya seorang pemain harus menguasai teknik dasar yang baik sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi pemain sepak takraw yang baik dan salah satu teknik dasar sepak takraw adalah servis. Tanpa mengabaikan teknik dasar yang lain, servis adalah sepakan yang di lakukan oleh seorang tekong ke arah lapangan lawan sebagai cara memulai permainan. Suatu gerak kerja yang penting dalam permainan sepak takraw, karena point dapat direbut olah regu yang melakukan servis. Tujuan suatu servis hendaknya dipusatkan kepada pengacuan permainan atau pertahanan lawan sehingga kita dapat mengatur serangan yang mematikan dan sulit menerima bola oleh lawan. Berdasarkan hasil survei dan pengamatan bahwa siswa SD Negeri Mamajang II Kota Makassar, sepaktakraw merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digandrungi oleh siswa, baik dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan, ekstrakurikuler maupun yang mengikuti pembinaan di berbagai club, namun prestasi yang telah dicapai pada olahraga sepaktakraw daerah ini belum dapat menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dibandingkan dengan beberapa siswa lain yang ada di Sulawesi Selatan. Dari fakta yang ditemukan tentang kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw, maka perlu adanya tindakan ilmiah untuk mengetahui hal-hal yang terkait dengan kemampuan servis dalam permainan sepakrakraw. Faktor yang terkait adalah stuktur tubuh dan komponen fisik. Struktur tubuh yang dimaksudkan adalah koordinasi mata kaki, keseimbangan, dan kelentukan dalam permainan sepaktakraw. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka perlu ada tindakan ilmiah. Oleh sebab itu, penelitian sebagai tindakan ilmiah menjadi wahana bagi penulis yang diharapkan dapat menunjang peningkatan prestasi olahraga sepaktakraw. Kualitas permainan sepaktakraw sangat tergantung pada penguasaan teknik dasarnya. Siswa atau pemain yang menguasai teknik dasar dengan baik akan dapat menampilkan permainan secara terampil. Pada permainan sepaktakraw terdiri dari beberapa teknik dasar, salah satu teknik dasar yang sangat berperan dan penting dikuasai oleh pemain adalah teknik servis. Olah karena itu judul dalam penelitian ini adalah: Kontribusi koordinasi mata kaki, keseimbangan, dan kelentukan terhadap sepaktakraw siswa SD Negeri Mamajang II Kota Makassar. 364 P a g e

2. METODOLOGI Variabel penelitian Dalam peneltian ini ada dua variabel yang terlihat, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasi dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Variabel bebas, yaitu: - Koordinasi mata kaki - Keseimbangan - Kelentukan b. Variabel terikat, yaitu: - Kemampuan servis Populasi dan Sampel Populasi dan sampel merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, karena itu dibawah ini akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut : Populasi Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok individu yang dapat diamati oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang lain yang memiliki perhatian terhadapnya. Menurut Arikunto (1996:115), Populasi adalah keseluruhan individu atau kelompok yang dapat diamati dan beberapa anggota kelompok. Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan siswa SD Negeri Mamajang II Kota Makassar. Namun populasi tersebut dibatasi pada murid laki-laki saja agar mempunyai kesamaan sifat dalam hal jenis kelamin. Sampel Penelitian ilmiah tidak selamanya mutlak harus meneliti jumlah keseluruhan objek yang ada (populasi), melainkan dapat mengambil sebagian dari populasi yang ada. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam satu penelitian. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemilihan secara acak dengan mempergunakan teknik Simple Random Sampling dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 orang siswa SD Negeri Mamajang II Kota Makassar. Teknik Analisis Data Setelah seluruh data penelitian terkumpul yakni data koordinasi mata kaki, data keseimbangan, data kelentukan dan data sepaktakraw, maka untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis statistik dengan bantuan komputer melalui program SPSS. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyajian Hasil Analisis Data 1. Deskripsi Data Deskripsi data dari hasil penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran distribusi data koordinasi mata kaki, keseimbangan, kelentukan dan kemampuan servis pada permainan sepaktakraw murid SD Negeri Mamajang II Kota Makassar, baik berupa ukuran letak distribusi frekuensi. Hargaharga yang disajikan setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu harga rata-rata, simpangan baku, median serta nilai maksimum dan minimum. Rangkuman hasil perhitungan statistik deskripsi tersebut dikemukakan sebagai berikut: Tabel 1. Rangkuman hasil penelitian Statistik Variabel X1 X2 X3 Y Jumlah Sampel 30 30 30 30 Rata-Rata 15.40 16.29 16.00 5.33 Median 15.50 13.73 16.00 5.00 Simpangan Baku 4.116 11.05 3.301 1.74 Varians 16.938 122.18 10.897 3.05 365 P a g e

Rentang 16 54.55 12 6 Minimum 8 4.05 10 2 Maximum 24 58.60 22 8 Dari table 1 di atas, maka dapat dikemukakan gambaran data tiap variable sebagai berikut: Variabel Kemampuan Servis (Y) variabel kemampuan servis (Y), diperoleh nilai minimum 2 poin dan nilai maksimum 8 poin, dengan rentang 6 poin. Nilai ratarata sebesar 5.33 poin, memiliki median sebesar 5.00 poin, dengan simpangan baku 1,74 poin, dan varians sebesar 3,05 poin. Variabel koordinasi mata kaki (X1) variabel koordinasi mata kaki (X1), diperoleh nilai minimum 8 kali dan nilai maksimum 24 kali, dengan rentang 16 kali. Nilai rata-rata sebesar 15,40 kali, memiliki median sebesar 15,50 kali, dengan simpangan baku 4,11 kali, dan varians sebesar 16,93 kali. Variabel Keseimbangan (X2) variabel keseimbangan (X 2 ), diperoleh nilai minimum 4.05 detik dan nilai maksimum 58.60 detik dengan rentang 54.55 detik. Nilai rata-rata sebesar 16,29 detik, memiliki median sebesar 13,73 detik dengan simpangan baku 11,05 detik, dan varians sebesar 122,18 detik. Variabel Kelentukan (X3) variabel kelentukan (X 3 ), diperoleh nilai minimum 10,00 centimeter dan nilai maksimum 22,00 centimeter dengan rentang 12,00 centimeter. Nilai rata-rata sebesar 16,00 centimeter memiliki median sebesar 16,00 centimeter dengan simpangan baku 3,30 centimeter, dan varians sebesar 10,89 centimeter. Uji Normalitas Data Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov (KS-Z) menunjukkan hasil sebagai berikut: 1) Untuk data kemampuan servis, diperoleh nilai KS-Z = 0,893 (P = 0,402 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data kemampauan servis mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. 2) Untuk data koordinasi mata kaki, diperoleh nilai KS-Z = 0,475 (P = 0,978 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data koordinasi mata kaki mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. 3) Untuk data keseimbangan, diperoleh nilai KS-Z = 0,777 (P = 0,582 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data keseimbangan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. 4) Untuk data kelentukan, diperoleh nilai KS- Z = 0,469 (P =0,980 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data kelentukan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Dari uraian uji normalitas kolmogorov smirnov pada masing-masing kelompok data dapat dirangkum pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov K- mata kaki Keseimbangan Kelentukan K.Servis N 30 30 30 30 Kolmogorov-Smirnov Z.475.777.469.893 Asymp. Sig. (2-tailed).978.582.980.402 Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji persyaratan normalitas data pada hipotesis yang akan diuji, maka lebih lanjut dilakukan pengujian terhadap hipotesis, untuk membuktikan kebenarannya. Hasil perhitungan statistik pada hipotesis penelitian diuraikan sebagai berikut. 366 P a g e

Kontribusi Koordinasi mata kaki terhadap Kemampuan Servis Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah Ada Kontribusi kekuatan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. kontribusi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw dapat dilihat dari besaran koefisien determinasi yang diperoleh. Rangkuman hasil perhitungan koefisien determinasi dan uji F dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Uji Signifikansi Koefisien Determinasi koordinasi mata kaki terhadap Kemampuan Servis Jumlah Observasi (n) Koefisien Determinasi (β yx1 ) F hit t tab 30 0.510 29,113** 4.17 7.56 ** = Koefisien determinasi signifikan (F h =29,113 > F t =4,17 pada ) Kontribusi Keseimbangan terhadap Kemampuan Servis Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah ada kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw dapat dilihat dari besaran koefisien determinasi yang diperoleh. Rangkuman hasil perhitungan koefisien determinasi dan uji F dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Uji Signifikansi Koefisien Determinasi Keseimbangan terhadap Kemampuan Servis Jumlah Observasi (n) Koefisien Determinasi (β yx2 ) F hit F tab 30 0.320 13,169** 4.17 7.56 ** = Koefisien determinasi signifikan (F h =13,169 > F t =4,17 pada ) Kontribusi Kelentukan terhadap Kemampuan Servis Hipotesis ketiga yang diuji dalam sepaktakraw dapat dilihat dari besaran penelitian ini adalah ada kontribusi koefisien determinasi yang diperoleh. kelentukan terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. Rangkuman hasil perhitungan koefisien determinasi dan uji F dapat dilihat pada Kontribusi kelentukan terhadap tabel 5. Tabel 5. Uji Signifikansi Koefisien Determinasi Kelentukan terhadap Kemampuan Servis Jumlah Observasi (n) Koefisien Determinasi (r yx3 ) F hit F tab 30 0.416 19,969** 4.17 7.56 ** = Koefisien determinasi signifikan (F h =19,969 > F t =4,17 pada ) Kontribusi Koordinasi mata kaki, Keseimbangan dan Kelentukan terhadap Kemampuan Servis Hipotesis keempat yang diuji dalam penelitian ini adalah ada kontribusi koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. Hasil perhitungan koefisien determinasi yang menunjukkan kontribusi yang 367 P a g e

signifikan antara koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan terhadap sepak takraw ditunjukkan oleh R y.1.2.3 = 0,655. Uji signifikansi koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 6. Uji Signifikansi Koefisien Determinasi antara koordinasi mata kaki, Keseimbangan dan Kelentukan terhadap Kemampuan Servis Jumlah Observasi (n) Koefisien Determinasi (R y.x1,2.3 ) F hit F tab 30 0.655 16,439** 4.17 7.56 ** = Koefisien determinasi signifikan (F h =16,439 > F t =4,17 pada ) Pembahasan Berdasarkan deskripsi hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dijelaskan Kontribusi kekuatan koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan dengan sepaktakraw. Kontribusi Koordinasi mata kaki terhadap Kemampuan Servis pada permainan sepaktakraw Dari hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa ada kontribusi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi determinasi R Squar sebesar 0,510 (51,0%) yang dijelaskan melalui persamaan regresi Ŷ = 0,662 + 0,303X 1. Temuan ini memberikan makna bahwa semakin baik koordinasi mata kaki, semakin baik pula kemampuan servis, sebaliknya semakin rendah koordinasi mata kaki, maka kemampuan servis semakin kurang baik pula. Kontribusi Keseimbangan terhadap Kemampuan Servis pada Permainan Sepaktakraw Dari hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa ada kontribusi keseimbangan terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi dari R squar sebesar 0,320 (32,0%) yang dijelaskan melalui persamaan regresi Ŷ = 3,918 + 0,088X 2. Temuan ini memberikan makna bahwa semakin baik keseimbangan, semakin baik kemampuan servis, sebaliknya semakin rendah keseimbangan, maka kemampuan servis semakin menurun. Kontribusi Kelentukan terhadap Kemampuan Servis Dari hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa ada kontribusi kelentukan terhadap sepaktakraw. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi dari R squar sebesar 0,416 (41,6%) yang dijelaskan melalui persamaan regresi Ŷ = - 0,135 + 0,342X 3. Temuan ini memberikan makna bahwa semakin baik kelentukan, semakin baik kemampuan servis, sebaliknya semakin rendah kelentukan, maka kemampuan servis semakin menurun. Kontribusi Koordinasi mata kaki, Keseimbangan dan Kelentukan terhadap Kemampuan Servis Dari hasil pengujian hipotesis keempat yang menunjukkan adanya kontribusi koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi ganda dari R squar sebesar 0,655 (65,5%) yang dijelaskan melalui persamaan regresi Ŷ = -1,074 + 0,182X 1, + 0,031X 2 + 0,194X 3. Hasil ini semakin memperkuat hasil pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga. Dengan demikian koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan dapat menjadi prediktor yang baik bagi kemampuan servis. Artinya, jika koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan berkategori baik, maka dapat dipastikan kemampuan 368 P a g e

servis akan lebih baik. Karena dengan koordinasi mata kaki, maka pengintegrasian antara mata dan kaki dalam melakukan gerakan akan mendorong untuk melakukan servis semaksimal mungkin, sesuai dengan kapasitas koordinasi mata kaki yang dimiliki. Untuk keseimbangan, akan membantu stabilitas tubuh pada saat melakukan servis atau memainkan bola dengan posisi badan berpindah-pindah. Sedangkan kelentukan akan membantu gerakan yang lebih luwes dalam melakukan servis. Jadi komponen fisik tersebut, sangat membantu kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Ada kontribusi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. 2. Ada kontribusi keseimbangan terhadap sepaktakraw. 3. Ada kontribusi kelentukan terhadap sepaktakraw. 4. Ada kontribusi secara bersama-sama antara koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan terhadap kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diketegahkan saran-saran sebagai berikut. 1. Guru diharapkan dapat memberikan penguatan koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan melalui latihan dalam meningkatkan kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw. 2. Murid diharapkan memiliki kemauan untuk meningkatkan komponen fisik melalui koordinasi mata kaki, keseimbangan dan kelentukan dalam meningkatkan kemampuan servis pada permainan sepaktakraw. 5. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bompa, 1999. Theory and Methodology of Training. Kendall Hun Publishing Company, Lowa Darwis, Ratinus dan Basa, Dt Penghulu. 1992. Olahraga Pilihan Sepaktakraw, Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta. Halim, Nur Ichsan. 2004. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Penerbit UNM Makassar Harsono. 1998. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching, Depdikbud Dirjen Dikti, Jakarta. Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga, Cetakan 2. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Nurhasan dan Hasanuddin. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Rahantoknam, Edward B., 1988. Belajar Motorik : Teori dan Aplikasinya dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: P2LPTK, Depdikbud Ditjen Dikti Rani abd. Adib. 1989. Pengembangan Prestasi Olahraga. KONI Kodya Ujung Pandang. Sajoto, Mochamad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Depdikbud Dirjen Dikti Jakarta. Tola, Ismail. 1988. Permainan Sepakraga dan Sepaktakraw, FPOK IKIP Ujung Pandang. 369 P a g e