SKRINING DAN TATALAKSANA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARO KUMPEH DAN KLINIK MER-C JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

KADAR HAEMOGLOBIN IBU HAMIL PADA TRIMESTER III DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG TAHUN Yuliana Dafroyati ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

Transkripsi:

SKRINING DAN TATALAKSANA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARO KUMPEH DAN KLINIK MER-C JAMBI Herlambang 1, Amelia Dwi Fitri 2, Anggelia Puspasari 2 1,2,3 Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Email: herlambang07@yahoo.co.id ABSTRAK Anemia kehamilan disebut sebagai Potentional danger to mother and child dimana dapat berpotensi membahayakan ibu dan anak. Usaha kesehatan promotif, preventif dan kuratif terkait anemia pada ibu hamil menjadi penting terutama pada layanan kesehatan primer puskesmas maupun klinik tingkat pertama. Semakin dini seorang ibu hamil diketahui menderita anemia, semakin baik pengetahuan ibu mengenai anemia (society empowerment) bersama dengan penguatan peran tenaga kesehatan diharapkan akan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu akibat anemia selama kehamilan. Puskesmas Muaro Kumpeh dan Klinik Mer-C merupakan pemberi layanan primer yang memiliki masalah terkait anemia pada ibu hamil. Kurangnya pengetahuan mitra terkait anemia dan konsumsi tablet besi selama kehamilan, tidak semua ibu mau dan mampu memeriksa kadar haemoglobin (Hb) sebagai skrining awal anemia pada kehamilan dengan berbagai alasan, salah satu mitra tidak memiliki alat untuk melakukan pemeriksaan. Solusi yang ditawarkan bersifat holistik meliputi kegiatan promotif, preventif dan kuratif. Kegiatan promotif pada wilayah kerja Puskesmas Muara Kumpe dilakukan di aula Desa Tarikan yang dihadiri oleh 69 orang ibu hamil, sedangkan kegiatan promotif pada wilayah kerja klinik MER-C dilakukan secara individual oleh dokter yang bertugas setelah mendapatkan refreshing keilmuan dari pakar. Skrining dilakukan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muaro Kumpeh sebanyak 68 orang dan 18 orang pada pasien yang berkunjung ke klinik MER-C Jambi. Skrining pada wilayah kerja Puskesmas Muaro Kumpe didapatkan 39 orang ibu menderita anemia, 26 orang dengan kadar Hb 10,9 mg/dl-10,0 mg/dl (anemia derajat ringan), 13 orang dengan kadar Hb 9,9 mg/dl-7 mg/dl (anemia derajat sedang). Skrining pada pasien klinik MER-C dari 18 ibu hamil yang diperiksa didapatkan 6 orang menderita anemia sedang dan orang menderita anemia ringan. Kegiatan skrining disertai dengan pemberian vitamin antianemia sebanyak 30 tablet. Kemudian diperiksa kembali kadar Hb terutama pada ibu hamil yang anemia. Kombinasi antara bukti nyata peningkatan kadar Hb setelah intervensi dan peningkatan pengetahuan diharapkan menjadi fondasi dasar bagi penurunan anemia pada ibu hamil diwilayah kerja mitra yang pada akhirnya diharapkan memberikan dampak bagi penurunan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi di wilayah kerja mitra.

PENDAHULUAN Seorang wanita yang sedang hamil memerlukan berbagai unsur gizi lebih banyak dibandingkan wanita yang tidak hamil, berbagai unsur gizi tersebut diperlukan untuk kebutuhan tubuhnya sendiri dan pertumbuhan serta perkembangan janin yang ada dalam kandungannya (Manuaba dan Chandaranita, 2010). Kebutuhan asupan besi pada ibu hamil mengalami peningkatan pesat saat kehamilan trimester II dan III. Peningkatan kebutuhan dan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang tidak disertai kecukupan asupan besi dapat menyebabkan anemia defisisensi besi (World Health Organization, 2012). Anemia kehamilan disebut sebagai Potentional danger to mother and child dimana dapat berpotensi membahayakan ibu dan anak. Angka mortalitas dan morbiditas ibu hamil dengan anemia defisiensi besi lebih tinggi dibandingakan wanita hamil normal, hal ini terkait dengan peningkatan insidensi perdarahan pasca persalinan. Anemia defisiensi besi juga menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan merupakan salah satu penyebab berat badan lahir bayi rendah. Semakin dini seorang ibu hamil diketahui menderita anemia, semakin baik pengetahuan ibu mengenai anemia (society empowerment) bersama dengan penguatan peran tenaga kesehatan diharapkan akan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu akibat anemia selama kehamilan (World Health Organization, 2012). Berdasarkan wawancara tim pengusul dengan kepala Puskesmas Muaro Kumpeh masalah puskesmas terkait usaha kesehatan keluarga dan reproduksi yang utama saat ini adalah penanganan ibu hamil dengan anemia hal ini sejalan dengan data dinas kesehatan Kabupaten Muaro Jambi tentang anemia ibu hamil dan cakupan tablet besi pada wilayah kerja puskesmas ini yang masih rendah dibandingkan wilayah kerja puskesmas lain di kabupaten muaro Jambi dan kejadian khusus terkait anemia pada ibu hamil yang kan dipaparkan selanjutnya. Klinik social MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Jambi merupakan klinik sosial kemanusiaan yang bergerak dibidang pelayanan kesehat. Pasien klinik MER-C merupakan masyarakat kurang mampu yang tinggal disekitar wilayah klinik maupun jauh dari wilayah klinik. Kunjungan bulanan ibu hamil di klinik MER-C berkisar 7-10 pasien setiap bulan. Pelaksanaan Antenatalcare (ANC) 2

di klinik MER-C belum mencakup skrining anemia rutin dengan pemeriksaan kadar haemoglobin darah ibu hamil trimester 2 dan 3 dikarenakan belum adanya alat pemeriksaan. Untuk pemberian tablet besi pada ibu hamil sendiri klinik MER-C belum menjadikannya program rutin. METODE Skrining kadar Hb tahap I dilakukan pada ibu-ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Kumpeh dan ibuibu hamil yang memeriksakan diri keklinik MERC. Pemberian tablet besi sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usia kehamilan dan hasil skrining kadar Hb tahap I. Pemberian vitamin disertai dengan edukasi tentang cara konsumsi vitamin dan intake nutrisi terkait anemia. Setelah minimal 30 hari dilakukan pemeriksaan tahap II terutama pada ibu yang menderita anemia untuk evaluasi kadar Hb dan wawancara tentang kepatuhan konsumsi vitamin anemia dan kesulitan yang dihadapi ibu. Peningkatan pengetahuan ibu tentang anemia selama kehamilan yang akan diukur melalui lembar pretest dan post test sebelum dan sesudah penyuluhan. Kepatuhan konsumsi tablet Fe yang diukur melalui wawancara pada kunjungan antenatal care ibu berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Skrining dan Tatalaksana Anemia pada Wilayah Kerja Puskesmas Muara Kumpeh Skrining Anemia pada Wilayah Kerja Puskesmas Muara Kumpe dilaksanakan pada pertengahan April hingga akhir Juli 2017. Skrining utama dilakukan pada tiga desa yaitu Desa Pudak, Desa Tarikan dan Desa Muara Kumpeh sesuai hasil diskusi tim dan mitra pengabdian. Tim dibantu oleh bidan desa berhasil memeriksa 68 orang ibu hamil, dilakukan dua tahap pemeriksaan Hb pada setiap ibu hamil. Pada tahap pertama dilakukan pemeriksaan kadar Hb kemudian ibu hamil diberikan vitamin yang memiliki kandungan Fe setara 60 mg besi elemental, Asam folat 00 mikrogram, Vitamin C dan Vitamin A sebanyak 30 tablet pada semua ibu hamil. Terkecuali bagi ibu hamil dengan anemia sedang dan berada pada trimester ketiga kehamilan diberikan 60 tablet. 3

Grafik 1. Hasil Skrining Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Kumpeh Berdasarkan grafik dapat dilihat pada skrining tahap pertama didapatkan 2,6 % ibu menderita anemia derajat ringan, 19,1% menderita anemia derajat sedang dan hanya 38,2% yang tidak menderita anemia. Pada skrining tahap kedua didapat penurunan presentase ibu yang menderita anemia baik ringan maupun sedang dan kenaikan presentase ibu yang tidak menderita anemia menjadi 70, 6 %. Analisis data hasil skrining menunjukkan kenaikan kadar haemoglobin rerata ibu yang menderita anemia 0,9 mg/ dl dengan berbagai rentang kenaikan mulai dari 0,2 hingga 1,8 mg/dl, akan tetapi terdapat satu kasus yang mengalami penurunan kadar Hb sebanyak 0, mg/l pada skrining tahap kedua. Grafik. 2. Presentase Jumlah Jawaban Benar Peserta Penyuluhan Anemia Kehamilan ada Wilayah Kerja Puskesma Muara Kumpeh Berdasarkan grafik didapatkan peningkatan jumlah jawaban benar peserta terutama jawaban benar 5 (seluruh soal benar) dari hanya 7,1 % sebelum pretest menjadi 1,2 % setelah post test dan penurunan jumlah benar 0, 1 dan 2 dari 35,3% sebelum prestest menjadi 19,2% setelah post test. Secara deskriptif didapatkan kenaikan jumlah peserta yang

menjawab benar dan penurunan jumlah peserta yang menjawab salah. B. Skrining dan Tatalaksana Anemia pada Klinik MER-C Jambi Skrining anemia pada klinik MER-C Jambi dilaksanakan akhir Juli hingga Oktober 2017. Tim berhasil memeriksa 18 orang ibu hamil yang berhasil diskrining tahap pertama, diberi vitamin yang memiliki kandungan Fe setara 60 mg besi elemental, Asam folat 00 mikrogram, Vitamin C dan Vitamin A sebanyak 30 tablet. Kegiatan pada klinik MER-C Jambi menggunakan skema berbeda, pretest diberikan sebelum pemeriksaan kadar Hb saat kunjungan pertama. Pada kunjungan pertama setelah pemeriksaan Hb pasien diedukasi oleh dokter yang bertugas yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan tim apa yang akan disampaikan. Post test diberikan pada kunjungan kedua beserta wawancara tentang kepatuhan konsumsi vitamin yang diberikan. Grafik 3. Hasil Skrining Anemia pada Ibu Hamil di Klinik MER-C Jambi Berdasarkan grafik dapat ilihat pada skrining tahap pertama didapatkan 22,2 % ibu menderita anemia derajat ringan, 22,3% menderita anemia derajat sedang dan hanya,% yang tidak menderita anemia. Pada skrining tahap kedua didapat penurunan presentase ibu yang menderita anemia baik ringan maupun sedang dan kenaikan presentase ibu yang tidak menderita anemia menjadi 83,3%. Analisis data hasil skrining menunjukkan kenaikan kadar haemoglobin rerata ibu yang menderita anemia 0,8 mg/dl dengan berbagai rentang kenaikan mulai dari 0,1 hingga 1,9 mg/dl, dan tidak terdapat ibu hamil yang mengalami penurunan kadar Hb pada skrining tahap kedua 5 5

Grafik.. Presentase Jumlah Jawaban Benar Peserta Penyuluhan Anemia Kehamilan di Klinik MER-C Jambi Berdasarkan grafik didapatkan peningkatan jumlah jawaban benar peserta terutama jawaban benar 5 (seluruh soal benar) dari hanya 5,6 % pada pretest menjadi 38,9 % setelah post test dan penurunan jumlah benar 0, 1 dan 2 dari 72,2 % pada pretest menjadi 16,7% setelah post test. Secara deskriptif didapatkan kenaikan jumlah peserta yang menjawab benar dan penurunan jumlah peserta yang menjawab salah. KESIMPULAN DAN SARAN Kombinasi antara bukti nyata peningkatan kadar Hb setelah intervensi dan peningkatan pengetahuan diharapkan menjadi fondasi dasar bagi penurunan anemia pada ibu hamil diwilayah kerja mitra yang pada akhirnya diharapkan memberikan dampak bagi penurunan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi di wilayah kerja mitra. Pada projek ke depan bila ada kesempatan tim akan melakukan skrining. anemia dan tatalaksana pada populasi wanita subur khususnya bagi yang merencanakan kehamilan mengingat data dasar pada skrining tahap pertama banyak ibu hamil dengan anemia. Semakin dini anemia dapat diketahui dan ditatalaksana maka angka morbiditas dan mortalitas yang terkait akan semakin berkurang sehingga peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai 6

REFERENSI 1. Badan Pusat Statistik Kabupaten Muaro Jambi. Kabupaten Muaro Jambi dalam Angka 2016, diunduh dari https://muarojambikab.bps.go.id/. Februari 2017 2. International Nutritional Anemia Consultative Group (INACG). Guideline for Iron Supplementation. 2001. Diunduh dari http://who.int/agustus 2017 3. 3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 59 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pemeriksaan Laboratorium pada Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas, diunduh dari http://depkes.go.id. Agustus 2017.. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 8 Tahun 201 tentang Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil, diunduh dari http://depkes.go.id. Agustus 2017. 5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 201 tentang Pusat kesehatan masyarakat, diunduh dari http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/permen-kesehatan-nomor-75-tahun-201-tentang-pusatkesehatan-masyarakat.pdf.. Februari 2017. 6. Manuaba, Chandaranita. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & KB.Edisi ke - 2. Jakarta: EGC; 2010. 7. MER-C Indonesia. Dokumen organisasi MER-C. 2015. 8. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; 2010 9. Pemerintah Daerah Muaro Jambi. Kecamatan Kumpeh Ulu. Diunduh dari http://www.muarojambikab.go.id/index. php/kecamatan/kumpeh. Februari 2017. 10. World health organization. Daily Iron and Folic Acid Supplement in pregnant Women. World Health Organization (Ed.). Geneva. 201 7