ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS



dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA UNJUK KERJA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN IPv6 BERBASIS MPLS

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Journal of Control and Network Systems

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun antara komputer-komputer dengan sumber daya. efektif, misalkan dalam hal pembagian bandwith yang tidak merata, delay

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS).

Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN SISTEM

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

: ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MPLS. Sukamto Slamet Hidayat

Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING

BAB I PENDAHULUHAN. Perkembangan terknologi seperti internet sekarang ini sangat pesat. Sejak awal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

BAB III METODE PENGEMBANGAN

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

ANALISIS TRAFFIC PADA JARINGAN CIRCUIT EMULATION SERVICE DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WITEL SUMSEL

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN

PERBANDINGAN METODE DIFFERENTIATED SERVICE

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO PADA JARINGAN ATM DENGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia telah berada di titik krisis dalam penggunaan teknologi untuk

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Performa Protokol Routing OSPF pada Jaringan VOIP Berbasis MPLS VPN

5. QoS (Quality of Service)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES

ANALISA UNJUK KERJA APLIKASI CBQ DAN HTB PADA JARINGAN KOMPUTER UNTUK PEMBATASAN BANDWIDTH BERBASIS IPv6

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

2

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, para operator telekomunikasi dihadapkan pada situasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memiliki dan menyediakan layanan-layanan beraneka ragam,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS

BAB III METODE PENELITIAN

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Transkripsi:

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111 e-mail : askazava88@yahoo.com, e-mail : zenhadi@eepis-its.edu Abstrak Teknologi yang relative baru di dunia jaringan telekomunikasi adalah teknologi. Teknologi memungkinkan paket berada dalam sistem dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan jaringan IP biasa, karena pada jaringan tiap paket diberi label yang kemudian digunakan sebagai informasi untuk proses switching menggantikan IP header pada proses routing. Proyek akhir ini akan dibahas konvergensi dari VoIP dan sebagai backbone jaringannya. Pada paper ini telah dilakukan perancangan system dengan menggunakan testbed jaringan dan sebuah simulasi menggunakan software simulasi Network Simulator-2. Pengujian dilakukan untuk untuk mengetahui performansi QoS pada VoIP yang berbasis. Dalam implementasi system baik menggunakan testbed maupun simulasi akan dibandingkan performansi jaringan dengan menggunakan dan tanpa menggunakan. Adapun parameter untuk pengambilan data antara lain delay, jitter, packet loss dan throughput. Hasil yang diharapkan dari proyek akhir ini adalah dapat mengimplementasikan VoIP berbasis secara testbed dan simulasi yang kemudian dibandingkan antara keduanya dan mendapatkan QoS yang sesuai dengan kriteria/standard yang telah disebutkan pada bab tinjauan pustaka diatas. Keyword :,Network Simulator,QoS,VoIP 1. Pendahuluan Teknologi Multiprotocol Label Switching (). merupakan suatu teknik untuk mengintegrasikan teknologi Internet Protocol (IP) dengan Asynchronous Transfer Mode (ATM) dalam jaringan backbone yang sama. Jaringan baru ini memiliki beberapa hal penting diantaranya : a. mengurangi banyaknya proses pengolahan yang terjadi di IP routers, serta memperbaiki kinerja pengiriman suatu paket data. b. juga bisa menyediakan Quality of Service (QoS) dalam jaringan backbone, dan menghitung parameter QoS menggunakan teknik Differentiated services (Diffserv) sehingga setiap layanan paket yang dikirimkan akan mendapat perlakuan yang berbeda sesuai dengan skala prioritasnya. Dengan kebihan ini maka merupakan terobosan baru dalam hal penanganan paket data. VoIP (Voice over Internet Protocol) secara umum didefinisikan sebagai suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi suara menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol). Untuk proyek akhir ini VoIP akan dilewatkan pada jaringan berbasis IPv6. Konsep jaringan menggunakan switching node yang biasa disebut Label Switching Router (LRS) dengan melekatkan suatu label dalam setiap paket data yang datang, dan menggunakan label tersebut untuk menentukan ke arah mana seharusnya paket data tersebut dikirimkan. Jaringan ini terdiri dari titik-titik LSR dan bukan merupakan jaringan IP ataupun jaringan ATM, tetapi merupakan jaringan baru dan berbeda. Dalam proyek akhir ini dititikberatkan pada jaringan VoIP over berbasis IPv6, dimana dalam pengujian akan dibandingkan dengan menggunakan sebuah simulasi. Selain itu juga mengukur QoS jaringan VoIP yang mengimplementasikan sistem IPv6. 2. Teori Penunjang 2.1 (Multiprotocol Label Switching) Multiprotocol Label Switching () merupakan sebuah teknik yang 1

menggabungkan kemampuan manajemen switching yang ada dalam teknologi ATM dengan fleksibilitas network layer yang dimiliki teknologi IP. Fungsi label pada adalah sebagai proses penyambungan dan pencarian jalur dalam jaringan komputer. menggabungkan teknologi switching di layer 2 dan teknologi routing di layer 3 sehingga menjadi solusi jaringan terbaik dalam menyelesaikan masalah kecepatan, scalability, QOS (Quality of Service), dan rekayasa trafik. Dengan informasi label switching yang didapat dari routing network layer, setiap paket hanya dianalisa sekali di dalam router di mana paket tersebut masuk ke dalam jaringan untuk pertama kali. Router tersebut berada di tepi dan dalam jaringan yang biasa disebut dengan Label Switching Router (LSR). Ide dasar teknik ini ialah mengurangi teknik pencarian rute dalam setiap router yang dilewati setiap paket, sehingga sebuah jaringan dapat dioperasikan dengan efisien dan jalannya pengiriman paket menjadi lebih cepat. Jadi akan menghasilkan high-speed routing dari data yang melewati suatu jaringan yang berbasis parameter quality of service (QoS). Berikut ini perbandingan dari label switching dan routing pada IP konvensional. 2.2 VoIP VoIP (Voice over Internet Protocol) secara umum didefinisikan sebagai suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi suara menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol). Informasi suara yang berupa sinyal analog tersebut dirubah ke dalam bentuk sinyal digital kemudian oleh sistem codec dirubah formatnya menjadi paket paket data yang selanjutnya akan ditransmisikan ke tujuan melalui jaringan IP atau packet network. VoIP over adalah suatu system yang menggunakan jaringan perantara dengan arsitektur jaringan untuk mengirimkan data paket VoIP dari suatu tempat ke tempat yang lain. Alasan pemilihan jaringan berbasis sebagai testbed jaringan dalam tugas akhir ini karena menyatukan antara performansi dan kemampuan manajemen trafik dari lapisan Data Link, sehingga dapat diukur dan mempunyai fleksibilitas yang tinggi untuk fungsi routing. 2.3 QoS (Quality of Service) Quality of Service (QoS), sebagaimana dijelaskan dalam rekomendasi CCITT E.800 adalah : Efek kolektif dari kinerja layanan yang menentukan derajat kepuasan seorang pengguna terhadap suatu layanan Jika dilihat dari ketersediaan suatu jaringan, terdapat karakteristik kuantitatif yang dapat dikontrol untuk menyediakan suatu layanan dengan kualitas tertentu. Kinerja jaringan VoIP - softswitch dievaluasi berdasarkan parameter parameter kualitas layanan VoIP, yaitu delay, jitter, packetloss dan throughput. Berikut ini adalah definisi singkat dari keempat parameter layanan VoIP tersebut. 1. Jitter Merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. 2. Delay a. Waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima). b. Delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah 150 ms, dan yang masih bisa diterima pengguna adalah 250ms 3. Paket Loss Kehilangan paket ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu. 4. Throughput Aspek utama throughput yaitu berkisar pada ketersediaan bandwidth yang cukup untuk suatu aplikasi. Hal ini menentukan besarnya trafik yang dapat diperoleh aplikasi saat melewati jaringan. 3. Pegukuran (Perancangan) 3.1 Testbed Perecanaan jaringan meliputi antara lain : VoIP over 2

1) Perancangan router dengan menggunakan paket yang mendukung untuk konfigurasi router dan client pada jaringan. 2) Setelah perancangan router dan client selesai maka akan dilakukan konfigurasi jalur yang akan dilalui oleh data dan melakukan pengecekan koneksi antar router ke router dan router ke client. Kemudian membangun dua buah terminal VoIP yang nantinya digunakan sebagai komponen penguji yang terdiri dari source dan destinasi. 3) Pada topologi yang direncanakan ada dua node yang nantinya berfungsi sebagai LER yaitu node 1 sebagai LER ingress dan node 5 sebagai LER egress. Sedangkan untuk router yang berada ditengah-tengah berfungsi sebagai LSR. Start Network Modelling OS Installation Hardware Installation Setup VoIP Implementation Network Test End Gambar 3.2 Diagram alir implementasi Gambar 3.1 Topologi Jaringan 3.2 Simulasi Pembuatan simulasi jaringan VoIP over ini meliputi beberapa tahap, yaitu : 1) Pembuatan Modul pada Network Simulator 2) Pembuatan Program Simulasi 3) Menjalankan Simulasi 4) Pengukuran QoS dengan parameter antara lain : delay, jitter, packet loss, dan throughput. Berikut adalah diagram alir dari sistem yang dibangun : Dari diagram alir yang ditunjukkan pada gambar, tampak bahwa untuk implementasi ini dimulai dengan memodelkan topologi daripada jaringan yang akan digunakan. Jaringan yang dipakai adalah jaringan berbasis. Perubahan konfigurasi pada jaringan terletak pada penggunaan terminal VoIP yang difungsikan sebagai bagian penguji dan destinasi. Pada NS2, proses perencanaan ini meliputi penentukan konfigurasi jaringan yang akan disimulasikan, jumlah PC/node yang digunakan, besar delay yang dipakai serta peralatan apa yang akan digunakan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pembuatan simulasi. Penentuan jenis peralatan yang digunakan dalam simulasi untuk mengetahui sejauh mana simulasi itu dapat mendukung untuk dilakukan. 3

Delay (msec) I II III IV V VI VII VIII IX X Delay (msec) 4.1.1 Delay Hasil pengujian delay ditunjukkan pada gambar grafik dibawah ini ; 20 19.998 19.996 19.994 19.992 19.99 Delay non Pengukuran ke- Gambar 4.1 Pengukuran Delay dengan Intensitas selama 2 Menit Gambar 3.3 Flowchart Pembuatan Simulasi NS2 4. Pengujian dan Analisa 4.1 Testbed Setelah paket data berupa VoIP berhasil dilewatkan, perlu dilakukan pengambilan data dan analisa dari hasil yang telah terimplementasi yang sesuai dengan toeri yang ada. Sesuai teori, paket VoIP yang dilewatkan jaringan menjanjikan tingkat efektifitas yang tinggi dari sudut waktu latency, karena mengurangi banyaknya proses pengolahan yang terjadi di IP routers, serta memperbaiki kinerja pengiriman suatu paket data. Pada pengujian, trafik VoIP yang dilewatkan melalui jaringan akan dibandingkan dengan trafik VoIP yang dilewatkan melalui jaringan IP biasa. Aplikasi untuk pengambilan data menggunakan software Wireshark, Wireshark akan mengcapture aliran trafik data VoIP dari server menuju client. Pengujian testbed dilakukan dengan dua pengamatan, yaitu yang pertama untuk menguji kestabilan sistem dilakukan dengan melakukan pengujian paket VoIP selama 10 kali dengan selang waktu 2 menit, kemudian pengujian kedua dilakukan untuk mengetahui buffering pada VoIP dengan melakukan pengujian selama 10 kali dengan waktu yang berbeda-beda. Dari grafik di atas, terlihat bahwa delay yang dihasilkan oleh VoIP over lebih kecil jika dibandingkan dengan delay yang didapatkan dari VoIP dengan jaringan IP biasa. Dari pengujian yang dilakukan sebanyak 10 kali dengan durasi yang sama yaitu selama 2 menit diperoleh delay average sebesar 19.9971 ms sedangkan delay average dengan jaringan IP biasa sebesar 19.9972 ms. Pengamatan kedua, yaitu pengujian delay terhadap waktu. Pengujian dilakukan selama 5 kali dengan waktu yang berbeda-beda. Hasil pengujian yang ditunjukkan secara grafis adalah seperti pada gambar dibawah ini : 20 19.995 19.99 19.985 Delay non 1 2 3 4 5 Pengukuran (menit) Gambar 4.2 Pengukuran Delay dengan Selang Waktu Berbeda-beda 4.1.2 Jitter Tidak hanya parameter delay yang diamati, namun juga parameter jitter untuk mengetahui performansi QoS dari jaringan VoIP over. Jitter merupakan variasi kedatangan paket. Gambar 4.3 merupakan grafik dari hasil pengujian jitter pada jaringan VoIP over dengan jaringan VoIP tanpa 4

Jitter (msec) I II III IV V VI VII VIII IX X Throughput (kbps) I II III IV V VI VII VIII IX X Jitter (msec) Paket Loss (%). Dari keselurahan pengukuran yang dilakukan selama 10 kali terliat bahwa VoIP tanpa menghasilkan jitter lebih besar. 14.88 14.86 14.84 14.82 14.8 14.78 Jitter non 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Packet Loss 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 pengukuran non- Gambar 4.5 Pengukuran Packet Loss dengan Intensitas selama 2 Menit 14.9 14.88 14.86 14.84 14.82 14.8 14.78 14.76 Pengukuran ke- Gambar 4.3 Pengukuran Jitter dengan Intensitas selama 2 Menit Berbeda dengan VoIP tanpa jitter yang dihasilkan lebih stabil, namun jika diratarata jitter yang dihasilkan VoIP dengan lebih kecil, yaitu sebesar 14.84932 msec sedangkan tanpa sebesar 14.85298 msec. Selanjutkan hasil pengujian pada pengamatan kedua ditunjukkan dengan grafik dibawah ini. Jitter 1 2 3 4 5 Pengukuran (menit) non Gambar 4.4 Pengukuran Jitter dengan Selang Waktu Berbeda-beda 4.2 Packet Loss Seperti ditujukkan pada gambar dibawah ini, selama pengiriman paket VoIP berlangsung packet loss yang dihasilkan sebesar 0% yang berarti bahwa tidak ada paket data yang hilang saat diterima oleh tujuan. Seperti yang ditunjukkan secara grafis pada gambar dibawah ini : Begitu juga saat pengamatan kedua, yaitu pengujian yang dilakukan dengan waktu yang berbeda-beda juga tidak ada paket yang hilang.saat diterima oleh tujuan. 4.1.3 Throughput Yang terakhir pengukuran terhadap throughput. Grafik pengukuran throughput pada pengamatan pertama adalah sebagai berikut : 173 172 171 170 169 Throuhgput non Pengukuran ke- Gambar 4.5 Grafik Throughput Terhadap 10 kali Pengukuran Berdasarkan grafik diatas, untuk VoIP yang dilewatkan pada jaringan memiliki throughput yang lebih besar dengan rata-rata 171.9 kbps. Seperti pada teori,, semakin besar nilai throughput maka delay yang dihasilkan semakin kecil. Dengan demikian mendukung performansi QoS lebih baik dibandingkan jaringan IP biasa. Begitu juga dengan hasil pengamatan kedua, throughput yang dihasilkan rata-rata antara 170-172 kbps. Throughput average pada VoIP dengan sebesar 172 kbps sedangkan VoIP tanpa sebesar 171.8 5

Throughput (kbps) kbps. Hasil pengujian terhadap grafis ditujukkan seperti dibawah ini : 174 173 172 171 170 Throughput 1 2 3 4 5 Pengukuran (menit) Gambar 4.6 Grafik Throughput Terhadap Waktu non Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa implementasi VoIP over telah berhasil dilakukan dan terdapat kesesuaian antara teori yang ada dengan hasil percobaan secara testbed. 4.2 Simulasi Pada sisi pengirim terdapat aplikasi Exponensial sebagai aplikasi trafiknya. Trafik ini membangkitkan trafik dengan inter arrivel time antarpaket sesuai dengan fungsi eksponensial. Pada pengujian paket delay, jitter, throughput dan packet loss akan dilakukan perubahan ukuran paket yang dikirimkan oleh agent Eksponensial. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dilakukan dengan hasil file trace. 5. Kesimpulan Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dengan menggunakan testbed jaringan, menunjukkan bahwa : 1. memiliki performansi yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan jaringan IP biasa. 2. Dari hasil percobaan testbed tampak bahwa efisiensi terhadap kerja router terjadi pada trafik VoIP yang dilewatkan melalui jaringan daripada trafik VoIP yang dilewatkan melalui jaringan IP biasa. Sehingga kualitas suara yang dihasilkan oleh jaringan VoIP over lebih baik daripada VoIP dengan jaringan IP biasa. Sedangkan untuk percobaan menggunakan simulasi NS2 menghasilkan hasil yang berbeda dengan menggunakan testbed jaringan. VoIP yang dilewatkan melalui jaringan testbed dengan VoIP yang dilewatkan melalui jaringan biasa menghasilkan nilai yang sama. Mungkin ini disebabkan karena pengujian dilakukan dengan kondisi topologi yg sederhana sehingga tidak tampak perbedaannya. Daftar Pustaka [1] KuncoroWastuwibowo, Pengantar,Copyright 2003 lmukomputer.com [2] Rahmat Rafiudin. 2005. Ipv6 Addressing. Jakarta : Gramedia. [3] Kristalina, Prima, Voice Over IP (VoIP), 2009. [4] Das, Kaushik. VoIP - Generasi dari suara & IPv6.http://www.ipv6.com/bio/kaushi k.htm&prev [5] Nasrun Irvan. Mengenal IP Versi 6. Copyright 2005 IlmuKomputer.Com [6] Kana Willem A. 2004. KEAMANAN DAN LAYANAN VPN DALAM ARSITEKTUR JARINGAN.. Bandung [7] Tarigan Avinanta. Voice Over IP (VoIP).http://staffsite.gunadarma.ac.i d/avinanta. [8] Anon., http://www.isi.edu/nsnam/ns, 2005. [9] A.B. Wirawan, E. Indarto, Mudah Membangun Simulasi Dengan Network Simulator-2, Andi offset, 2004. [10] H, M.Iskandarsyah. Dasar-Dasar Jaringan VOIP. Copyright 2003 IlmuKomputer.Com. 6