JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWAN

dokumen-dokumen yang mirip
Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

Jaringan Hewan. 1. Jaringan Hewan: 1. Pendahuluan :

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

STRUKTUR & FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus

Jaringan Otot Pada Hewan

mustofa Tujuan Pembelajaran :

memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks salingtemas.

Penuntun praktikum histologi cell and genetics

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

Modul. Biologi. Kelas XI. Jaringan Hewan. Disusun Oleh; Setyo Haryono,S.Pd NIP

PENGANTAR STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

19. Tangan pak Wahyu tertusuk paku ketika sedang bekerja, namun darah yang keluar dari lukanya susah untuk mongering dan terus keluar.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN IKAT SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUPAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

Jaringan tulang keras di bagi menjadi... a.1 b.2 = c.3 d.4 e.5

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN TULANG SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

Biologi. 1. Mendeskripsikan cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan sel

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG

Sistem Tubuh Manusia

Oleh : Ikbal Gentar Alam

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

STRUKTUR & ORGANISASI TUBUH ORGANISME & ORGANISASI TINGKAT TINGGI HEWAN

SUSUNAN TUBUH. Hierarki. Sel. Jaringan. Organ. Susunan / Sistem Organ. Organisme

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Antiremed Kelas 11 Biologi

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VIII STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.4

FUNGSI JARINGAN EPITEL

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

Kumpulan Soal IPA Kelas 8 SMP MTs Hindayani.com

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

Ilmu Pengetahuan Alam

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

Sistem Peredaran Darah Manusia

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.1

SISTEM LIMFOID. Organ Linfoid : Limfonodus, Limpa, dan Timus

sumber : Encarta Encyclopedia Photo.Inc/Walker/Science Source

A. Struktur Akar dan Fungsinya

BIOLOGI UMUM (MIP612112)

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN

Sistem Ekskresi Manusia

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PEREDARAN DARAH

Cairan intraseluler terdapat di dalam sel cairan sitoplasma dan nukleus; cairan interstitial atau cairan ekstraseluler cairan diantara sel-sel /

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN

Sistem Saraf pada Manusia

Jenis jenis otot. Cara kerja otot polos

SOAL IPA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN SMP NEGERI 14 KOTA TASIKMALAYA

Gb STRUKTUR FOSPOLIPID (Campbell, 1999:72)

JARINGAN. Kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama Jaringan pada tumbuhan : Meristem Non meristem

PRAKTIKUM I JARINGAN DASAR

JARINGAN PEMBULUH PADA TUMBUHAN

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Biologi

SOAL REMIDI US I BIO KELAS XI 2014

Transkripsi:

JARINGAN TUMBUHAN DAN JARINGAN HEWAN A. JARINGAN TUMBUHAN 1. Jaringan Meristem Jaringan meristem merupakan kumpulan sel yang selalu aktif membelah. Sel meristem membelah secara mitosis untuk menghasilkan sel baru bagi pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan meristem dapat ditemukan pada ujung (apex) akar atau batang. Jaringan tersebut disebut juga apical meristem (meristem ujung). Meristem pada ujung akar disebut meristem ujung akar, sedangkan di ujung batang disebut meristem pucuk. Semua pertumbuhan yang berasal dari meristem ujung disebut pertumbuhan primer. Lapisan jaringan meristem juga dapat ditemukan pada batang. Meristem ini disebut lateral meristem (meristem lateral) dan merupakan meristem sekunder. Karena jaringan meristem lateral ini merupakan sel kambium yang membentuk pembuluh batang, terkadang disebut juga vascular cambium (kambium pembuluh). Kambium merupakan lapisan sel bersifat meristematis (terus membelah) yang berperan memperbesar batang. Meristem lateral umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil, seperti pohon jati, mangga, dan rambutan. Aktivitas meristem lateral ini akan menyebabkan batang dan akar bertambah diameternya. Hal ini disebut pertumbuhan sekunder. Tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium pembuluh sehingga tidak terjadi pelebaran diameter batang. 2. Jaringan Dewasa Terdapat lima jenis sel atau jaringan utama penyusun tumbuhan, yaitu jaringan parenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem. a. Jaringan Parenkim Jaringan parenkim merupakan jaringan yang banyak terdapat ruang antarsel sehingga sel-selnya tersusun longgar. Sel-sel parenkim memiliki organel sel yang lengkap. Pada beberapa jenis tumbuhan, sel-sel parenkim yang berada di akar dan batang memiliki plastida yang berfungsi sebagai cadangan makanan berupa pati (amilum) dan disebut amiloplas. b. Jaringan Kolenkim Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang mengalami penebalan selulosa di bagian sudut dinding selnya. Sel-sel pada jaringan kolenkim pada umumnya tidak memiliki protoplas dan dinding sel

sekunder. Akan tetapi, memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel parenkim. c. Jaringan Sklerenkim Jaringan sklerenkim merupakan jaringan sel yang mengalami penebalan di seluruh bagian dinding selnya. Dinding selnya lebih kuat dibandingkan dinding sel jaringan kolenkim. Berdasarkan ukuran selnya, sel sklerenkim dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut. 1) Fiber Bentuknya panjang, ramping, dan seperti pita. Sering disebut juga sebagai serat. 2) Sklereid Bentuknya pendek dan tidak beraturan. d. Jaringan Xilem Jaringan xilem adalah jaringan pembuluh yang mengangkut mineral dan air dari dalam tanah ke daun untuk diolah menjadi bahan makanan melalui proses fotosintesis. e. Jaringan Floem Jaringan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis berupa karbohidrat ke seluruh bagian tumbuhan. 2. Organ pada Tumbuhan 1. Batang Jika batang dipotong melintang, bagian batang dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, dan empulur. 2. Daun a. Epidermis Daun Lapisan pertama pada daun yang melindungi lapisan lainnya adalah epidermis. b. Mesofil Daun Mesofil mengisi bagian tengah daun. Pada umumnya, mesofil diisi oleh jaringan parenkim. Berdasarkan susunannya, bagian mesofil ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mesofil tiang dan mesofil bunga karang.

c. Berkas Pembuluh Angkut pada Daun Berkas pembuluh angkut pada daun dikelilingi oleh sel-sel parenkim sehingga membentuk selubung. 3. Akar Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, daerah pertumbuhan akar, dan bulu akar. 3. Kultur Jaringan Tumbuhan Sel tumbuhan memiliki sifat dasar yang disebut totipotensi sel. Sifat totipotensi sel ini merupakan sifat sel yang mampu menjadi individu baru yang utuh jika berada pada lingkungan yang sesuai. B. JARINGAN HEWAN Jaringan penyusun tubuh hewan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu : jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. 1. Jaringan Epitelium Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam. Contoh permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium adalah kulit. Epitelum yang berada di dinding dalam kapiler darah dan pembuluh limfa disebut endotelium, sedangkan yang melapisi rongga tubuh (misalnya perikardium, pleura) disebut mesotelium. Sel-sel epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat (semen) antar sel, sehingga hampir tidak ada ruangan antar sel. Dengan demikian, jaringan ini dapat melindungi jaringan dibawahnya dari pengaruh lingkungan luar. Karena proses pengeluaran atau pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epitelium, maka sifat permeabilitas dari sel-sel epitel memegang peranan penting dalam pertukaran zat antara lingkungan di luar tubuh dan di dalam tubuh. a. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk Dua kriteria yang digunakan untuk menklasifikasikan epitelium yaitu jumlah lapisan sel dan bentuknya.

1. Epitelium sederhana 1) Epitelium selapis pipih (squamous) bentuk sel-selnya pipih. Epitelium ini berfungsi jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya, Gambar 1. Epitelium pipih sederhana pada dinding arteri misalnya terdapat pada dinding dalam kapiler darah dan dinding elveolus paruparu. 2. Epitelium selapis kuboid (cuboid) bentuknya seperti kubus. Dilihat dari permukaan, sel-sel itu seperti rumah tawon atau berbentuk pologonal, misalnya epitelium kubus pada permukaan ovarium atau kelenjar tiroid. Gambar 2. Epitelium kubus sederhana pada tubular ginjal 3. Epitelium selapis batang (silindris) bentuknya seperti batang. Dilihat dari permukaan, sel-sel itu seperti epitelium kubus, tetapi pada potongan tegak lurus terlihat sel-sel yang tinggi. Epitel selapis silindris ini ada yang memiliki silia pada permukaannya dan di jumpai pada oviduk (saluran telur). Sedangkan yang tidak memiliki silia, contohnya pada dinding sebelah dalam usus dan kandung empedu.

Gambar 3. Epitelium batang sederhana pada dinding usus 1. Epitelium Berlapis 1) Epitelium berlapis pipih misalnya terdapat pada permukaan kulit, vagina dan esofagusagina dan esofagus, permukaan epitelnya selalu basah. Gambar 4. Epitelium pipih berlapis pada vagina 2) Epitelium berlapis kuboid terdapat pada saluran kelenjar keringat dan folikel ovarium yang sedang berkembang. 3) Epitelium berlapis batang (silindris) terdapat pada permukaan uretra pria. Gambar 5. Epitelium berlapis semu pada trakea Gambar 6. Epitelium transisional pada kandung kemih

b. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi 1. Jaringan epitelium penutup Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan tubuh, melapisi rongga, atau merupakan lapisan disebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh, misalnya dinding sebelah dalam saluran pencernaan dan pembuluh darah. 2. Jaringan epitelium kelenjar Jaringan epitelium kelenjar tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah cair. Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan antarsel. Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya, kelenjar dibedakan menjadi dua yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. a) Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim, keringat, dan air ludah.berdasarkan banyaknya sel penyusun, kelenjar eksokrin di bedakan atas 2 kelompok, yaitu uniseluler dan multiseluler. Kelenjar eksokrin uniseluler tersusun atas satu sel. Contohnya sel goblet, yaitu sel epitelium penghasil mukus yang terdapat pada lapisan usus halus dan saluran pernafasan. Macam dan contoh kelenjar eksokrin adalah : a. Kelenjar tubuler sederhana, contohnya kelenjar Liberkuhn pada dinding usus. b. Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya kelenjar keringat pada kulit. c. Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya kelenjar fundus pada dinding lambung.

d. Kelenjar alveolar sederhana, contohnya kelenjar mukus dan kelenjar racun pada kulit katak. e. Kelenjar alveolar bercabang sederhana, contohnya pada kulit. f. Kelenjar tubuler majemuk, contohnya kelenjar Brunner pada usus dan kelenjar susu. g. Kelenjar alveolar majemuk, contohnya kelenjar susu. h. Kelenjar tubulo-alveolar majemuk, contohnya kelenjar ludah sub-maksilar (bawah rahang atas). b) Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran. Sekret yang dihasilkan langsung masuk ke pembuluh darah sehingga kadang disebut dengan kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid dan adrenal. 2. Jaringan Ikat Jaringan ikat merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau organ-organ. Jaringan ikat atau jaringan penyambung memiliki fungsi antara lain : 1. Meletakkan suatu jaringan ke jaringan lain 2. Membungkus organ-organ 3. Mengisi rongga di antara organ-organ 4. Menghasilkan imunitas a. Komponen jaringan ikat Jaringan ikat pada dasarnya tersusun atas tiga komponen utama, yaitu sel, serabut, dan zat dasar. 1. Sel Macam-macam sel penyusun jaringan ikat antara lain fibroblas, makrofag, sel mast, sel lemak, sel plasma dan leukosit. a) Fibroblas adalah sel yang mensekresikan protein pada serabut.

b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka. Sel ini dapat bergerak secara amoeboid dan aktif memakan sel darah merah yang rusak serta benda asing, seperti bakteri. c) Sel mast adalah sel yang memproduksi heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah dari histamin yang dapat menyebabkan permeabilitas kapiler darah. d) Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak. e) Leukosit adalah sel darah putih. 2. Serabut / serat Serabut penyusun jaringan ikat terdiri atas 3 macam yaitu serabut kolagen, serabut elastis dan serabut retikulum. a) Serabut kolagen (serabut putih) Kolagen merupakan serabut yang paling banyak ditemukan dan bersifat fleksibel (lentur). Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna putih, misalnya tendon. b) Serabut elastin (serabut kuning) Serabut elastin ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis (kenyal). Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, namun dalam jumlah banyak berwarna kuning, misalnya pada bantalan lemak, pembuluh darah dan ligamen. c) Serabut retikulum Retikulum (artinya jala) merupakan serabut paling halus dan bercabang membentuk seperti jala. Serat ini berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya pada sistem saraf. 3. Zat Dasar Zat dasar jaringan ikat merupakan zat yang amorf (tidak berbentuk), tidak berwarna dan homogen yang tersusun atas molekul karbohidrat, protein dan air. Zat dasar berperan mengisi ruang antar sel dan serabut dari jaringan ikat.

b. Macam Jaringan Ikat 1. Jaringan ikat biasa Jaringan ikat padat Jaringan ini disebut jaringan ikat padat karena struktur serat-seratnya (terutama kolagen) yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Pada jaringan ikat padat teratur, berkas kolagen tersusun teratur ke satu arah, misalnya tendon. Jaringan ikat padat tak teratur memiliki berkas kolagen yang menyebar ke jaringan, misalnya di lapisan bawah (dermis) kulit. Jaringan ikat longgar Jaringan ini dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang longar. Jaringan ikat longgar berfungsi sebagai medium penyokong, pengisi ruang di antara organ dan mengelilingi elemen-elemen dari jaringan yang lain. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Jaringan ini juga berperan menyediakan nutrien bagi elemen jaringan lain yang diselubinginya. Contohnya yaitu jaringan di bawah epitelium dan sekeliling kapiler. 2. Jaringan ikat dengan sifat khusus Jaringan ikat dengan sifat khusus memiliki fungsi khusus, antara lain sebagai penyimpan energi dalam bentuk lemak, penahan goncangan, dan pembentuk darah. Jaringan penyimpan lemak disebut juga dengan jaringan adiposa dan tersusun atas sel lemak, serabut retikulum dan kolagen. Jaringan ini terdapat pada lapisan subkutan yang merupakan lemak di bawah kulit. 3. Jaringan ikat penyokong Jaringan ikat penyokong terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang sejati (osteon).

a) Jaringan tulang rawan (kartilago) Tulang rawan adalah spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis. Tulang rawan bersifat kuat dan lentur. Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna). Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung serabut. Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. Berdasarkan kandungan matriksnya, tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu tulang rawan hialin, elastis dan fibrosa. 1) Tulang rawan hialin Tulang rawan ini mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna kuning kebiruan. Tulang rawan hialin terdapat pada cakram epifisis, ujung tulang hialin terdapat pada cakram epifisis, ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang di daerah persendian. 2) Tulang rawan elastis Tulang rawan elastis mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Tulang rawan ini terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan brinkiolus. 3) Tulang rawan fibosa Tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar. Tulang rawan fibrosa terdapat antara lain pada simfis pubis, (pertemuan tulang kemaluan). b) Jaringan tulang sejati (osteon) Tulang sejati merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Jaringan tulang sejati disusun oleh sel-sel tulang atau osteosit. Osteosit berasal dari sel induk tulang atau osteoblas. Osteosit terletak dalam lakuna. Osteosit satu

dengan lainnya saling berhubungan melalui kanalikuli. Osteost tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamela. Sifat tulang sejati lebih keras di bandingkan tulang rawan karena matriksnya mengandung serabut kolagen dan bahan anorganik, antara lain kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, Mg, K, N dan hidroksi apatit. Jaringan tulang mengandung osteoklas, yaitu sel berukuran besar dengan jumlah inti 6-50. osteoklas menghasilkan enzim kolagenase proteolitik yang berfungsi merombak tulang serta mengatur bentuk tulang. Berdasarkan ada atau tidaknya rongga di dalamnya, tulang dibedakan atas tulang kompak (tulang padat) dan tulang bunga karang (tulang berongga). Gambar 1. osteon dengan bagian-bagian penyusunnya 1) Tulang kompak Pada tulang kompak terdapat sistem Havers yang terdiri dari 4-20 lamela Havers yang tersusun konsentris mengelilingi saluran Havers. Sistem Havers mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai zat makanan untuk menghidupi tulang. 2) Tulang bunga karang (tulang spons) Pada tulang bunga karang tidak terdapat sistem Havers tetapi terdiri dari trabekula tulang yang bercabang, namun saling berhubungan satu dengan lainnya. Contoh kedua tulang tersebut antara lain ditemukannya pada tulang

panjang. Kedua bonggol tulang (epifisis) terdiri dari tulang bunga karang, bagian tengah merupakan tulang kompak. 4. Jaringan ikat penghubung Jaringan ini meliputi darah dan limfa. Darah termasuk dalam jaringan ikat, karena darah berasal dari jaringan mesenkhim. Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah. Plasma darah merupakan cairan yang mengandung zat anorganik (misalnya ion-ion karbonat, natrium, klorida) dan zat organik (misalnya protein, asam amino, glukosa, dan hormon). Selain itu plasma darah merupakan zat antar sel yang mengandung sel-sel darah dan keping darah. Gambar 2. Komponen penyusun darah Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfe. Secara terperinci setiap jenis sel darah tersebut memiliki peranan yang spesifik. Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam darah. Sel darah putih sebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan keping darah berperan dalam proses pembekuan darah. 3. Jaringan Otot Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Otot berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya serabut kontraktil. Serabut kontraktil ini tersusun atas filamen benang aktin miosin. Jaringan otot dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu otot rangka, otot rangka, otot jantung, dan otot polos.

a. Otot Polos Disebut otot polos karena serabut kontraktilnya tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga sarkoplasnya (sitoplasma) tampak polos dan homogen. Sel otot polos berbentuk gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot terdapat pada alat dalam, sehingga disebut juga otot visera, misalnya pada lambung, usus, dan pembuluh darah. Otot polos mempunyai pensarafan autonom artinya bekerja tidak di bawah kesadaran. Otot polos kontraksinya lambat, cukup lama dan tidak cepat lelah. b. Otot Rangka Otot rangka disebut otot lurik, karena serabut kontraktilnya memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) berjajar teratur membentuk pita vertikal terhadap poros otot. Sel atau serabut otot rangka berbentuk silinder. Setiap tepi berinti banyak yang terletak di tepi sarkoplasma. Otot rangka bekerja dibawah kesadaran sehingga disebut otot volunter. Kontraksinya cepat, kuat tetapi cepat lelah. Otot rangka biasanya melekat pada rangka (bisep, trisep), lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma. c. Otot Jantung Otot jantung terdapat khusus pada jantung. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Ukuran serabut ototnya lebih kecil dari otot rangka, memiliki 1-2 inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Ciri khas otot jantung adalah memiliki diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dari mikroskop. Kontraksinya tidak di bawah kesadaran (otot involunter), bersifat kuat, dan berirama. Gambar 3. Macam-macam jaringan otot

4. Jaringan Saraf Jaringan saraf terdiri dari sel-sel atau neuron yang berfungsi menerima dan memindahkan rangsangan dan bagian tubuh yang satu ke bagian lain. Sel pembentuk jaringan saraf memilki ciri-ciri khusus, yaitu mempunyai sitoplasma yang menjulur panjang. Neuron terdiri atas 2 bagian utama yaitu badan sel atau perikarion dan prosesus (penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari dendrit dan akson. Badan sel memiliki inti sel dan penjuluran sitoplasma. Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang-cabang dan berfungsi menerima sinyal dan menyampaikannya ke badan sel. Sedangkan akson adalah serabut panjang yang berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron lain atau menyampaikan respon ke organ efektor. Akson seringkali diselubungi oleh sel penyokong yang disebut sel Schwann. Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi neuron sensori, neuron motor dan neuron asosiasi. 1. Neuron sensori berfungsi menyampaikan impuls dari indera ke saraf pusat. 2. Neuron motor berperan menyampaikan impuls dari saraf pusat ke organ efektor. 3. Neuron asosiasi berfungsi menyampaikan impuls dari neuron sensori ke neuron motor. Gambar 4. Sel saraf

B. Perbandingan Jaringan Dengan Fungsi Sama Pada Vertebrata Tabel 1. Perbandingan jaringan darah hewan vertebrata Komponen Ikan Amfibi Reptilia Burung Mamalia Eritrosit Bentuk Oval, lebih Oval, besar, Oval Oval Bundar, besar dari volume cekung mamalia 100x dan burung manusia (ikan di (eritrosit Antartika salamander tidak punya terbesar eritrosit, O2 diantara terlarut vertebrata) dalam plasma Inti Ada Ada Ada Ada Tidak ada Tempat Limpa, Limpa, bisa Sumsum Sumsum Sumsum pembentukan maturasi di juga di hati, merah dan merah merah utama pembuluh ginjal, dan limpa darah sumsum merah (pada katak jantan di musim kawin) Hemoglobin Ada Ada Ada Ada Ada

Komponen Ikan Amfibi Reptilia Burung Mamalia Leukosit Tempat Kelenjar Kelenjar Kelenjar Kelenjar Simpul pembentukan timus, timus, limpa timus, rimus, limfa, limpa, jalur hati tonsil, sumsum sumsum kelenjar peyer di faringeal, merah, merah, timus, dinding jalur Peyer jalur Peyer jalur Peyer tonsil, usus halus. di dinding di dinding di dinding faringeal, usus halus. usus halus. usus halus, limpa, bursa jalur fabricius. Peyer di dinding usus halus dan apendiks. Tipe limfoid limfosit Limfosit, Limfosit, Limfosit, Limfosit, monosit monosit monosit monosit Granulosit Neutrofil, Neutrofil, Eosinofil, Neutrrofil, Neutrofil, eosinofil eosinofil, sedikit eosinofil, sedikit (granula sedikit neutrofil sedikit eosinofil kasar dan basofil basofil halus) Trombosit Ada, Ada, berinti Ada, Ada, Ada, tidak berinti berinti berinti berinti.

C. Organ Organ tubuh pada dasarnya merupakan gabungan dari berbagai jaringan yang menghasilkan satu fungsi atau lebih. Contoh organ adalah usus. Usus merupakan salah satu dari organ penyusun sistem pencernaan yang tersusun atas berbagai jaringan, misalnya jaringan epitelium batang (silindris), jaringan otot polos, jaringan saraf dan jaringan ikat. Berdasarkan letaknya, organ pada tubuh dibedakan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ yang terletak di luar tubuh dan bisa terlihat di luar disebut dengan organ luar. Contoh organ luar adalah hidung. Sedangkan organ yang terletak di dalam tubuh disebut organ dalam, contohnya lambung, jantung, paru-paru dan jantung. D. Sistem Organ Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi tertentu. Kerusakan pada salah satu anggota sistem organ akan merusak sistem organ. Tabel 2. Berbagai sistem dalam tubuh besarta fungsi dan organ penyusunnya No Sistem Fungsi Organ Penyusunnya 1. Gerak Penyokong, pelindung alat gerak 2. Sirkulasi Transportasi darah dan cairan limfa Seluruh tulang, otot-otot Jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa 3. Kelenjar buntu (endokrin) Menghasilkan hormon untuk mendorong pertumbuhan, Kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar

perkembangan, koordinasi dan pituitari, dan kelenjar adrenal. 4. Respirasi Bernafas (pertukaran udara) Hidung, (trakea), paru-paru tenggorokan 5. Pencernaan Mencerna makanan Mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kelenjar pencernaan 6. Ekskresi Pengeluaran sisa-sisa metabolisme 7. Reproduksi Memproduksi gamet (sel kelamin) Ginjal, ureter, kantong kemih, uretra Organ kelamin pada jantan (penis, testis) dan betina (ovarium, uterus) 8. Saraf Koordinasi Otak, tali spinal, 12 pasang saraf kranial 31 pasang saraf spinal, sistem saraf simpatetik, dan sistem saraf para simpatetik 9. Kulit Pelindung Epidermis, dermis, hipodermis