BUPATI MAGETAN, Menimbang : a. bahwa cadangan pangan Pemerintah Kabupaten Magetan merupakan sub sistem cadangan pangan nasional; bahwa untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup, bermutu, arnan dan merata serta terjangkau diwilayah Kabupaten Magetan, diperlukan pengaturan terhadap cadangan pangan yang dikelola atau dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Magetan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagimana dimaksud dalam hurrf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Magetan tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Magetan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 44371 sebagaimana telah dirubah beberapa kali terakhir dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2OO8 tentang Pembahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor asaal; 2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah hrsat dan
Pemerintah Daerah (l,embaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang - undang Nomor 24 Tahun 2OOZ tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20O7 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2Ol2 tentang pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2OO2 Tentang Ketahanan Pangan (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 20O2 Nomor 142, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2O0S tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (tembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor 14O, Tambahan kmbaran Negara Nomor 4578); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2OO8 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Desa; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2O11 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2O11 Nomor 694); 1O. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 8 Tahun 2O08 tentang Pokok - Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (kmbaran Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2008 Nomor 8);
Menetapkan Pasal I Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/ atau pembuatan makanan atau minuman. 2. Daerah adalah Kabupaten Magetan. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Magetan. 4. Bupati adalah Bupati Magetan. 5. Badan Ketahanan Pangan adalah Badal Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan. 6. Lumbung Pangan Daerah adalah lumbung pangan Kabupaten Magetan yang dikelola oleh Badan Ketahanan Pangan. 7. Pangan lnkal adalah pangan yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan potensi sumber daya wilayah dan budaya setempat. 8. Cadangan pangan nasional adalah cadangan pangan diseluruh wilayah pelosok wilayah Indonesia untuk dikonsumsi malusia, bahan baku industri, dam untuk menghadapi keadaan darurat. Cadangan pangan nasional terdiri dari cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat. 9. Cadangan pangan pemerintah adalah persediaan pangan yang dikelola atau dikuasai oleh pemerintah.
Pemerintah Daerah. Cadangan pemerintah terdiri dari : cadangan pzrngan pemerintah desa, cadangan pangan pemerintah daerah, cadangan pangan pemerintah provinsi dan cadangan pangan pemerintah pusat. Keadaan darurat adalah keadaan kritis tidak menentu yang mengancam kehidupan sosial masyarakat yang memerlukan tindakan serba cepat dan tepat diluar prosedur biasa, yang dapat disebabkan oleh te{adinya: gempa bumi, lutusan gunung berapi, tsunami, angin topan, banjir, tanah longsor, kekeringan, ganguan hama penyakit tanaman dan lainnya, dan bencana sosial antara lain : kebekaran pemukiman, kebakaran hutan, dan kerusuhan sosial yang menyebabkan masyarakat korban mengalami kerawanan pangan dan tidak mampu mengakses pangan yang cukup untuk mempertahankan hidup dan melaksanakan kegiatan sehari - hari. Rawan pangan kronis adalah kondisi tidak terpenuhinya pangan minimal bagi rumah tangga secara terstruktur dan bersifat secara terus - menerus sesuai Peta Kerawanan Pangan (Food In *anitg Atla.s/ FIA); Gejolak harga beras adalah kenaikan harga beras ditingkat konsumen mencapai leh dari 25 o/o dari harga normal dan berlangsung selama I ( satu ) minggu. Kerawanan pangan pasca bencana adalah kerawanan pangan sebagai akibat dari bencana yang berdampak luas dan tidak dapat segera diatasi. Masalah pangan adalah keadaan kelebihan pangan, kekurangan pangan, dan/atau ketidakmampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan. Pasal 2 Cadangan pangan Pemerintah Daerah merupakan salah satu sumber penyediaan pangan bagi masyarakat di wilayah Daerah yang harus diselenggarakan oleh
Pasal 3 Cadangan pangan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berupa beras. Pasal 4 Cadangan pangan Pemerintah Daerah bertujuan untuk: a. meningkatkan ketersediaan dan distribusi pangan kepada masyarakat; b. meningkatkan konsumsi pangan lokal dalam rangka penciptaan permintaan produk pangan lokal; c. meningkatkan jangkauan /aksesibilitas masyarakat terhadap pangan; d. untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan pasca bencala; e. untuk mengendalikan gejolak harga; dan f. meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasal 5 Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 diselenggarakan melalui kegiatan: a. perencanaan; b. pengadaan; c. penyaluran / pendistribusian; d. pengelolaan; dan e. pelaporan, pemantauan dan evaluasi. BAB II PERENCANAAN Pasal 6 (1) Perencanaan cadangan pangan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui kegiatan :
a. inventarisasi cadangan pangan; b. penghitungan kebutuhan pangan; c. prakiraan kekurangan pangan dan/ atau keadaan darurat; dan d.penganggaran. (2) Kegiatan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (f) dilakukan setiap 6 ( enam ) bulan dan dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan. Pasal 7 Kegiatan perencernaern sebagimana dimaksud dalam Pasal 6 dilaksanakan: a. pada setiap kecamatan di wilayah Daerah; dan b. memperhatikan potensi Daerah dengan didukung sumber daya alam sebagai pusat produksi pangan dan ketersediaan lumbung pangan Daerah yang dilengkapi dengan serrana serta prasarana yang memadai. Pasal 8 Penetapan kegiatan perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, berdasarkan : a. data jumlah penduduk; b. kebutuhan konsumsi pangan setiap 3 bulan; c. ketersediaan cadangan pangan Pemerintah Daerah; dan d. frekuensi dan/ atau perkiraan terjadinya bencana. Pasal 9 Untuk menjaga cadangan pangan pemerintah kabupaten daiam jumlah dan mutu sesuai dengan standar yang berlaku, maka dilakukan perencanaan pengantian dan penyegaran cadangan pangan.
BAB III PENGADAAN Pasal 1O Pengadaan cadangan pangan Pemerintah Daerah disesuaikan dengan rencana pengantian dan penyegaran cadangan pangarl sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, yang dilakukan : a. pengadaan cadalgan pangan Pemerintah Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan Daerah; b. secara periodik sesuai daya tahan simpan dan besaran jumlah yang disalurkan; c. dengan mengutamakan pembelian beras melalui petani setempat dan/ atau BULOG; dan d. rencana pengantian beras dapat dilakukan dalam jangka waktu 6 ( enam ) bulan sekali. BAB IV PENYALURAN Pasal 1 1 Penyaluran cadangan pangan Pemerintah Daerah dapat dilakukan: a. minimal 2,5 Vo dari jumlah pangan yang tersedia dan/atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan; dan b. untuk penanganan keadaan darurat, rawan pangan, dan gejolak harga di Daerah. Pasal 12 Sasaran penyaluran cadangan pangan Pemerintah Daerah meliputi: a. Rumah Tangga Miskin ( RTM ); b. Lanjut Usai ( LANSIA ); dan
c. masyarakat umum sebagai akibat terjadikan bencana alam dan bencana sosial, anak balita kurang gyzi, anak sekolah, ibu hamil dan meny'usui. Pasal 13 (1) Dalam penyaluran pangan kepada Rumah Tangga Miskin ( RTM ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Badan Ketahanan Pangan terlebih dahulu melakukan pendataan (2) Data dimaksud pada ayat (1) akan dilakukan identifikasi dan verifikasi dengan data yang ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magetan Pasal 14 Penyaluran cadangan pangan kepada kelompok sasaran dan penanganan gejolak harga dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan setelah mendapat persetujuan dari Bupati selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan. BAB V PENGELOLAAN Pasal 15 (1) Pengelolaan cadangan pangan Daerah dilakukan oleh Badan Ketahalan Pangan. (2) Pengelolaan cadangan pangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara transparan, akuntabel, dan tersediri. (3) Cadangan pangan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan di lumbung pangan Daerah. Pasal 16 Dalam pengelolaan cadangan pangan Daerah maka Kepala Badan ketahanan Pangan membentuk Tim Teknis pengelolaan cadangan pangan Daerah.
Pasal 17 Tim teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 mempunyai tugas : a. menginventarisasi cadangan pangan Pemerintah Daerah; b. menyusun prakiraan kekurangan dan/ atau darurat; c. menghitung kebutuhan Pangan; d. menyelenggarakan pengadaan dan penyimpanan serta penyaluran cadangan pangan Daerah; dan e. melakukan pergantian beras dalam jangka waktu tertentu guna menjaga kualitas beras. Pasal 18 Pengelolaan lumbung pangan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan. BAB VI PELAPORAN Pasal 19 Kepala Badan Ketahanan Pangan bertanggungiawab dan melaporkan perkembangan cadangan pangan Daerah kepada Bupati selaku ketua Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan. BAB VII PENDANAAN Pasal 2O Pendanaan penyelenggaraan cadangan pangan Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Magetan.
Pasal 21 Kepala Badan Ketahanan Pangan menetapkan petunjuk teknis Pengelolaan Cadangan Pangan sebagai pelaksanaan dari Peraturan Bupati ini. Pasal22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Magetan. Diundangkan di Magetan pada tanggal 20 Maret. 2013