HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS RUMBIA LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA IBU HAMIL DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: VINA FEBRI ASTAMI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA KEHAMILAN DI DESA KRANJI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI, 2007), angka nasional untuk AKI sebesar 228 per

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering. walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar 25%, ini tetap

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II TENTANG FE DENGAN KEPATUHAN MINUM TABLET Fe DI DESA MOJOKARANG KECAMATAN DLANGGU MOJOKERTO

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

HUBUNGAN KEPATUHAN IBU MENGKONSUMSI MULTI MIKRO NUTRIENT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BUMI EMAS KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2016

Transkripsi:

HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS RUMBIA LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011 Meilina Budiarti *), Sadiman, Lider Umar **) Abstrak. Tingginya angka kematian di Indonesia yang disebabkan oleh anemia yaitu sebesar 20-40%. Di Provinsi Lampung pada tahun 2004 tercatat ibu hamil dengan anemia sebanyak 69,7%, di Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2008 kejadian anemia sebesar 70%, sedangkan di Puskesmas Rumbia anemia pada ibu hamil adalah 25% dan mengalami peningkatan di tahun 2009 mencapai 39% dan pada tahun 2010 mencapai 50%. Faktor yang dapat menyebabkan anemia adalah usia, pendidikan, paritas, jarak kehamilan, kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak kehamilan dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah tahun 2011. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu hamil Trimester II dan Trimester III. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode teknik total sampling berjumlah 135 ibu hamil. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan alat ukur kuisioner dan check list. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapat proporsi kejadian anemia pada ibu hamil penderita anemia sebanyak 87 ibu hamil (64,4%). Proporsi jarak kehamilan <2 tahun sebanyak 54,1%, dan proporsi tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe sebesar 60,7%. Hasil analisis hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia diperoleh nilai p value = 0.002 α (0,01), dan Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia diperoleh nilai p value = 0.000 α (0.001). Kesimpulan ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia dan ada hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Perlunya peningkatan penyuluhan tentang manfaat dan tujuan ber KB, melibatkan keluarga dalam memberikan motivasi ibu hamil agar patuh mengkonsumsi tablet Fe setiap hari. Kata Kunci : Jarak kehamilan, Kepatuhan, Tablet Fe, Anemia *) Mahasiswa Prodi Kebidanan Metro, **) Dosen Prodi Kebidanan Metro Poltekkes Kementerian Kesehatan Tanjungkarang. PENDAHULUAN Latar Belakang Kehamilan pasti akan dialami oleh setiap wanita normal. Kehamilan dapat terjadi secara normal dan juga bisa terjadi komplikasi, salah satu komplikasi kehamilan yaitu anemia. Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional yang mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut Potencial danger to mother and child (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 35

dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba, 2010). Pada pengamatan lebih lanjut jenis anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah defisiensi zat besi. Selama kehamilan seorang wanita mengalami peningkatan plasma darah sampai 30%, sel darah 18%, hemoglobin 19 % sehingga terjadi pengenceran darah. Akibatnya frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi yakni 10% - 20%. Anemia sebagai salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu, dan sulit diatasi di seluruh dunia dan paling banyak terjadi pada ibu hamil akibat defisiensi zat besi (Wi knjosastro, 2007). Jumlah kematian maternal di Indonesia masih tinggi. Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, turun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008 (http://himapid.blogspot.com,2010). Anemia dalam kehamilan dapat berdampak bagi ibu dan janin. Bagi ibu dapat mengakibatkan perdarahan, infeksi, abortus, persalinan prematur, dan KPD yang dapat berakhir dengan kematian (Manuaba, 2010). Angka kematian maternal di propinsi Lampung tahun 2007 sebesar 103 kasus dan menjadi 145 kasus tahun 2008. Penyebab kematian maternal di Lampung pada tahun 2008 terjadi karena eklamsi sebesar 18,47 % dan perdarahan sebesar 22,18% yang merupakan salah satu dampak langsung dari anemia (Profil Kesehatan Propinsi Lampung, 2008). Sedangkan bagi janin dapat menyebabkan IUFD, prematur, BBLR, cacat bawaan, infeksi pada janin, infeksi gensia rendah (Mochtar, 1998). Angka kematian bayi pada tahun 2005 di Lampung sebesar 28 % dan mengalami peningkatan pada tahun 2006 sehingga mencapai angka sebesar 28,5%. Penyebab angka kematian tersebut diantaranya adalah BBLR sebesar 28,42%, dan asfiksia sebesar 34,19% yang merupakan salah satu dampak bagi janin akibat anemia pada ibu hamil (Provil Kesehatan Lampung, 2007) Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5%. Walaupun demikian, anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia terbukti dari tingginya angka kematian di Indonesia yang disebabkan anemia tahun 2007 yaitu sebesar 20-40% ( Kemenkes, 2009 b). Di propinsi Lampung berdasarkan hasil survey cepat anemia pada tahun 1997 diketahui bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil tercatat sebesar 73,74% dan tahun 2004 sebesar 69,7% (Profil Kesehatan Lampung, 2007). Sedangkan prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil di Lampung Tengah pada tahun 2008 sebesar 70% (Dinkes Lampung Tengah, 2009). Di Puskesmas Rumbia angka kejadian anemia ibu hamil pada tahun 2008 adalah 25% dan mengalami peningkatan di tahun 2009 mencapai 39% dan tahun 2010 mencapai 50% (Laporan KIA Penjaringan Bumil Resti di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia, 2010). Deteksi anemia dalam kehamilan dilakukan dengan memeriksa kadar Hb ibu hamil pada kunjungan pertama dan minggu ke 28. Bila kadar Hb<11 gr% pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi, diminum secara teratur 1 tablet/hari selama 90 hari selama kehamilan. Bila kadar Hb masih <11 gr% pemberian tablet Fe dilanjutkan ( Prawirohardjo, 2007). Menurut Winkjosastro (2007) anemia disebabkan oleh hipervolemia/ hiperemia. Anemia juga disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam darah, kurang asupan zat besi, infeksi penyakit, dan perdarahan (Fraser, 2009). Faktor lain yang mempengaruhi anemia pada ibu Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 36

hamil yaitu usia ibu, usia kehamilan, tingkat pendidikan, paritas ibu, jarak kehamilan, kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe, dan pola makan (Amirudin, dkk 2007) Jarak kehamilan terlalu dekat merupakan salah satu faktor resiko terjadinya anemia karena cadangan zat besi ibu belum pulih, akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandungnya. Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat untuk memulihkan kondisi rahimnya agar bisa kembali ke kondisi sebelumnya (http//www.ahmadrofiq.wordpres.com). Penelitian yang dilakukan oleh Amirudin tahun (2004) terhadap kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Bantimurung Maro, ditemukan bahwa terdapat hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai Odds Rasio 2,343 dengan 95% yang berarti bahwa ibu hamil dengan jarak kehamilan <2 tahun mempunyai resiko 2,343 kali lebih besar untuk menderita anemia. Perdana Sari (2007) melakukan penelitian di BPRB Wikades dan diperoleh hasil terdapat hubungan jarak kehamilan dengan kadar hemoglobin, ibu yang hamil dengan jarak kehamilan kurang dari 24 bulan akan berpeluang terjadinya anemia 1,9 kali dibandingkan dengan ibu hamil yang jarak kehamilannya lebih dari 24 bulan. Sejalan dengan ini, penelitian yang dilakukan oleh Mei Hawa (2009) di Puskesmas Lamper Tengah Kota Semarang diperoleh hasil ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Herlina dkk (2005) tentang Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor, ditemukan bahwa semakin kurang patuh ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia, dengan nilai Odds Rasio sebesar 2,429 dengan 95% yang berarti bahwa ibu hamil yang kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai risiko 2,429 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang patuh mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan Jarak Kehamilan dan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah METODOLOGI Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mengetahui hubungan jarak kehamilan dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rumbia tahun 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berusia kehamilan TM II (13-27 minggu) dan TM III (28-40 minggu) yang ada di wilayah Puskesmas Rumbia Lampung Tengah pada tahun 2011 yaitu sebanyak 135 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan alat ukur kuisioner dan check list. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Proporsi kejadian anemia pada ibu hamil Tabel 1 Distribusi Ibu Hamil dengan Anemia No Kejadian Anemia Frekuensi % 1 Anemia 87 64,4 2 Tidak Anemia 48 35,6 Jumlah 135 100 Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 37

Tabel 1 diperoleh sebanyak 64,4% ibu (87 responden) mengalami anemia. b. Proporsi jarak kehamilan pada ibu hamil Tabel 2 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Jarak Kehamilan No Jarak Kehamilan Frekuensi % 1 <2 tahun 73 54,1 2 2 tahun 62 45,9 Jumlah 135 100 Tabel 2 diperoleh sebesar 54,1% (73 responden) dengan jarak kehamilannya <2 tahun. c. Proporsi kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil Tabel 3 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Kepatuhan No Mengkonsumsi Frekuensi % Tablet Fe 1 Tidak Patuh 82 60,7 2 Patuh 53 39,3 Jumlah 135 100 Tabel 3 terlihat bahwa 60,7% (82 responden) tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. 2. Analisis Bivariat a. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil Tabel 4 Hubungan Partus Lama dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Demang Sepulau Raya Tahun 2010 Variabel Jarak Kehamilan Anemia Jumlah p- Ya Tidak valu N % N % N % e <2 tahun 56 76,7 17 23,3 73 100 2 tahun 31 50 31 50 62 100 0.002 Jumlah 87 64,4 48 35,6 135 100 OR 3,294 Tabel 4 diperoleh 73 ibu hamil dengan jarak kehamilan <2 tahun, yang mengalami anemia sebanyak 56 (76,7%) ibu hamil. Hasil analisis didapatkan p- value 0,002 ( p-value α) maka Ho ditolak dan Ha diterima atau berarti ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah. Di peroleh pula nilai Odds Ratio sebesar 3,294 yang berarti bahwa ibu hamil yang jarak kehamilan <2 tahun mempunyai risiko 3 sampai 4 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibandingkan yang jarak kehamilan 2 tahun. b. Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Tabel 5 Hubungan kepatuhan mengkon-sumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Variabel Anemia Jumlah p- Jarak Ya Tidak valu N % Kehamilan N % N % e Tidak patuh 63 76,8 19 23,2 82 100 Patuh 24 45,3 29 54,7 53 100 0.000 Jumlah 87 64,4 48 35,6 135 100 OR 4,007 Tabel 5 diperoleh 82 ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe, 76,8% (63 orang) mengalami anemia. Hasil analisis didapatkan p-value 0,000 dan α = 0,05 ( p-value α). maka Ho ditolak dan Ha diterima atau berarti ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah tahun 2011. Diperoleh nilai Odds Ratio sebesar 4,007 yang berarti bahwa ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai risiko 4 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang patuh mengkonsumsi tablet Fe. Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 38

PEMBAHASAN 1. Proporsi ibu dengan anemia Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 135 responden di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah menunjukkan bahwa terdapat 87 orang (64,4%) mengalami anemia, sehingga dapat dikatakan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia di Puskesmas Rumbia lebih besar daripada ibu hamil yang tidak anemia. Hasil Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Amirudin (2004) di Puskesmas Bantimurung Maros yang menyatakan bahwa dari 128 orang terdapat 83,6% (107 orang) mengalami anemia. Hasil penelitian ini lebih rendah bila dibandingkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Kabupaten Lampung Tengah yaitu sebesar 70% (Dinkes Lampung Tengah, 2009). Hasil penelitian ini juga lebih rendah bila dibandingkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Provinsi Lampung sebesar 69,7% (Profil Kesehatan Lampung, 2007). Hasil penelitian ini lebih tinggi dari hasil SKRT di Indonesia tahun 2001 ditemukan sekitar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% ibu hamil dengan anemia (Kemenkes RI, 2009 b). Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Simanjuntak dalam Manuaba (2010) bahwa sekitar 70% i bu hamil di Indonesia mengalami anemia defisiensi besi. Hal ini selaras dengan laporan WHO tahun 2005 yang dikutip Fraser (2009) bahwa terdapat 56% ibu hamil mengalami anemia di negara berkembang. Menurut Henderson (2005) memberikan kombinasi 60 mg besi dan 50 µg asam folat bahwa Fe (besi) mempunyai fungsi esensial, yaitu sebagai alat oksigen ke semua bagian tubuh, sebagai alat angkut elektro dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim dalam jaringan tubuh serta diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, dimana sebanyak 65% besi tubuh terkandung pada eritrosit sebagai besi terikat hemoglobin, sebanyak 3,5% mioglobin, beberapa enzim dan sel-sel. Tingginya anemia dalam penelitian ini mempunyai banyak faktor penyebab. Salah satu faktor yang berkaitan adalah faktor paritas. Jumlah paritas pada penelitian ini ternyata 25,2% ibu hamil (34 orang) adalah ibu dengan paritas 4, hal ini membuat mereka banyak kehilangan darah saat melahirkan. Tingginya kejadian anemia pada ibu hamil sudah seharusnya dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan secara cermat, agar kejadian anemia pada ibu hamil dapat ditekan. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu memberikan preparat Fe 60 mg/hari dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1 g% per bulan. 2. Proporsi jarak kehamilan Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 135 responden di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah diperoleh hasil bahwa 54,1% (73 orang) ibu adalah ibu dengan jarak kehamilan <2 tahun, dan 45,9% (62 orang) ibu yang jarak kehamilannya 2 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan survey yang dilakukan oleh Amirudin (2004) terhadap 128 ibu di Puskesmas Batumurung Maros, yang menyatakan bahwa 66,1% (41 orang) ibu adalah jarak kehamilan <2 tahun. Hal ini pun sejalan dengan penelitian Perdana Sari (2007) yang dilakukan di BPRB Wikades, diperoleh hasil bahwa 35,33% adalah jarak kehamilan <2 tahun. Tingginya jarak kehamilan <2 tahun mempunyai banyak faktor penyebab. Salah satu faktor yang berkaitan yang berkaitan dengan jarak kehamilan <2 tahun adalah faktor pendidikan, sedangkan tingkat pendidikan responden sebagian besar (59,3%) hanya terbatas pendidikan dasar yang mungkin menyebabkan mereka kurang memperoleh informasi tentang Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 39

pentingnya pengaturan kehamilan dan keluarga berencana. Upaya yang perlu dilakukan untuk menurunkan angka kejadian jarak kehamilan <2 tahun antara lain menjalin kerja sama yang baik antara puskesmas dengan dokter atau bidan praktek swasta dalam hal memberikan informasi tentang manfaat dan tujuan dari penjarangan kehamilan, memberikan informasi tentang KB, macam-macam alat kontrasepsi, keuntungan dan kerugian dari masing-masing alat kontrasepsi. 3. Proporsi kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe Hasil penelitian dari 135 ibu hamil di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah tahun 2011, terlihat bahwa sebagian besar ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe yaitu sebanyak 60,7% (82 orang), sedangkan ibu yang patuh hanya 39,3% (53 orang). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlina dkk (2005) di wilayah Kerja Puskesmas Bogor, diperoleh hasil 70,2% ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. Pada beberapa orang, pemberian tablet zat besi dapat menimbulkan gejalagejala seperti mual, gangguan pada lambung, dan sulit buang air besar (Provernawati, 2010). Efek samping yang ditimbulkan terutama gangguan saluran cerna, dapat menurunkan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe, selain alasan lupa dan bosan meminumnya (Nugroho, 2010). Rendahnya kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe kemungkinan disebabkan oleh pendidikan ibu yang masih rendah, sehingga ibu tidak tahu manfaat mengkonsumsi tablet Fe setiap hari, selain itu efek samping yang ditimbulkan yaitu mual juga dapat menurunkan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe antara lain menjalin kerja sama yang baik antara puskesmas dengan dokter atau bidan praktek swasta dalam hal memberikan informasi tentang manfaat, tujuan dan cara meminum tablet Fe mengingat sebagian ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada bidan praktek swawta dan dokter praktek swasta, melibatkan keluarga dalam memberikan motivasi ibu hamil agar patuh mengkonsumsi tablet Fe setiap hari, dan memberikan penghargaan yang positif bagi ibu hamil yang telah patuh mengkonsumsi tablet Fe setiap hari misalnya pemeriksaan Hb secara gratis. 4. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hasil bahwa p-value sebesar 0,002, dan p-value 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah dengan Odds Ratio 3,294 yang menyatakan ibu hamil dengan jarak kehamilan <2 tahum mempunyai risiko 3 sampai 4 kali lebih besar menderita anemia dibandingkan dengan ibu hamil yang jarak kehamilannya 2 tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Wiknjosastro (2007) bahwa anemia pada ibu hamil dapat disebabkan kehilangan darah cukup banyak pada saat melahirkan yang lalu yang belum tergantikan terutama pada responden penelitian ini yang sebagian besar (54,1%) responden pada jarak kehamilan terlalu dekat (<2 tahun). Hasil penelitian ini juga didukung oleh pernyataan WHO yang dikutip Saifuddin (2006) yang menyatakan bahwa 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan yang kebanyakan disebabkan oleh defisiensi zat besi dan perdarahan akut. Amiruddin dkk (2007) dan Herlina (2004) mengatakan bahwa penyebab anemia antara lain: pendidikan, Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 40

pola makan, usia ibu, paritas, jarak kehamilan, usia kehamilan, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Terjadinya anemia pada ibu dengan jarak kehamilan <2 tahun karena cadangan zat besi ibu hamil belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandungnya (Provernawati, 2010). Semakin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis (Manuaba, 2010). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Perdana Sari pada tahun 2007 juga menyatakan bahwa ibu hamil dengan jarak kehamilan <2 tahun berpeluang terjadi anemia 1,9 kali dibandingkan dengan ibu hamil yang jarak kehamilannya 2 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh oleh Mei Hawa (2009) menyatakan bahwa ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Amirudin (2004) ditemukan bahwa terdapat hubungan jarak kehamilan dengan anemia pada ibu hamil, ibu hamil dengan jarak <2 tahun mempunyai resiko 2,343 kali lebih besar untuk menderita anemia. Jarak kehamilan terlalu dekat <2 tahun merupakan salah satu faktor resiko terjadinya anemia karena cadangan zat besi ibu hamil belum pulih, akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandungnya (http//www.rofiqahmad.wordpres.com). Semakin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis (Manuaba, 2010). Upaya yang dapat dilakukan petugas kesehatan khususnya bidan dalam mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil meliputi menganjurkan ibu hamil untuk mengatur jarak kehamilan minimal 2 tahun, karena jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat menyebabkan anemia pada kehamilan berikutnya, menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan tinggi zat besi, dan mengkonsumsi tablet Fe 1x sehari setiap malam sebelum tidur. 5. Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hasil bahwa p-value sebesar 0,000, dan p-value 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah dengan Odds Ratio 4,007 yang berarti ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai peluang 4 kali mengalami anemia dibandingkan ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet Fe. Hasil penelitian ini sesuai laporan WHO tahun 2005 yang dikutip oleh Fraser (2009) mengkonfirmasi bahwa yang paling sering menjadi penyebab anemia pada ibu hamil adalah kurang asupan gizi, defisiensi zat besi (akibat tidak patuh konsumsi tablet Fe), infeksi (misal malaria), dan perdarahan. Sekitar 62,3% dari seluruh jenis anemia diperkirakan akibat dari defisiensi besi, yaitu suatu kondisi dari memburuknya cadangan zat besi di dalam tubuh karena intake zat besi yang rendah, absorpsi yang rendah, atau kehilangan darah (Wiknjosastro, 2007). Hal tersebut sesuai dengan teori Amirudin (2005), yang menyatakan bahwa tingginya prevalensi angka anemia ini dikarenakan pada saat hamil kebutuhan Fe meningkat atau asupan kurang atau kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe rendah sehingga tidak mencukupi tingkat yang dibutuhkan. Kebutuhan besi selama kehamilan meningkat sehingga ibu Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 41

memerlukan tambahan 2-3 mg besi/hari (Saifudin, 2006). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Herlina (2005) di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor penyebab anemia pada ibu hamil adalah kurang patuhnya ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe, yakni sebesar 58,8% dengan nilai Odds Ratio 2,429 dengan 95% yang berarti bahwa ibu hamil yang kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai risiko 2,429 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang patuh mengkonsumsi tablet Fe. Kepatuhan konsumsi tablet Fe merupakan salah satu faktor resiko terjadinya anemia pada ibu. Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet, dan bermanfaat bila diminum secara teratur, setiap hari selama kehamilan (Kemenkes RI, 2009 a). Pada beberapa orang, pemberian tablet zat besi dapat menimbulkan gejala-gejala seperti mual, gangguan pada lambung, dan sulit buang air besar sehingga dapat menurunkan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe (Provernawati, 2010). Memberikan penyuluhan kesehatan sebagai upaya promotif guna merubah perilaku kelompok untuk dapat hidup sehat terutama kelompok ibu hamil guna mencegah terjadinya anemia melalui pemilihan konsumsi makanan yang dapat memberikan kecukupan zat besi sehari-hari, memberikan tablet Fe profilaksis yang berisi 60 mg besi dan 50 µg asam folat diminum secara teratur 1 tablet/hari selama 90 hari, memberikan penjelasan cara mengkonsumsi (diminum pada malam hari sebelum tidur, tidak diminum bersamaan dengan kopi, teh, susu) dan manfaat tablet Fe sehingga dapat diserap dengan baik, dan memastikan bahwa ibu hamil patuh mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan sesuai anjuran. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Proporsi ibu hamil yang mengalami anemia di Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011 sebesar 64,4%. 2. Proporsi ibu dengan jarak kehamilan <2 tahun di Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011 sebesaer 54,1%. 3. Proporsi ibu tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011 sebanyak 60,7%. 4. Ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah tahun 2011 dengan p-value sebesar 0,002. 5. Ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rumbia Lampung Tengah tahun 2011 dengan p-value sebesar 0,000. SARAN 1. Bagi Puskesmas Rumbia Lampung Tengah Puskesmas Rumbia Lampung Tengah diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan deteksi dini selama kehamilan atau faktor-faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil. Menganjurkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan informasi tentang KB, manfaat dan tujuan dari penjarangan kehamilan sehingga dapat menekan jarak kehamilan <2 tahun. Petugas kesehatan khususnya bidan dapat memberikan penyuluhan pada saat posyandu dan kelas ibu tentang manfaat, tujuan dan cara Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 42

meminum tablet Fe, melibatkan keluarga dalam memberikan motivasi ibu hamil agar patuh mengkonsumsi tablet Fe setiap hari, dan memberikan penghargaan yang positif bagi ibu hamil yang telah patuh mengkonsumsi tablet Fe setiap hari misalnya pemeriksaan Hb secara gratis. 2. Bagi Institusi Pendidikan Program Studi kebidanan Metro Program Studi Kebidanan Metro diharapkan dapat memperbanyak refensi dan bahan bacaan di perpustakaan sebagai bahan perbandingan dalam menyusun karya tulis selanjutnya khususnya mengenai hubungan jarak kehamilan serta kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan perbandingan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian serupa dengan variabel yang lebih luas dan dengan pembahasan lebih dalam lagi. DAFTAR PUSTAKA Amiruddin, Ridwan; Wahyuddin, 2004, Studi kasus kontrol faktor biomedis terhadap kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Bantimurung Maros tahun 2004 [online] Tersedia (http//www.ridwanamirudin.wordpres.co m) [20 Maret 2011] Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta, 342 halaman. Arisman, 2009, Gizi dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta, 275 halaman. Bastable, Susan B, 2002, Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran & Pembelajaran, EGC, Jakarta, 419 halaman. Dinkes Provinsi Lampung, 2009, Profil Kesehatan Lampung tahun 2008, Dinas Kesehatan, Bandar Lampung, 192 halaman. Dinkes Provinsi Lampung, 2008, Profil Kesehatan Lampung tahun 2007, Dinas Kesehatan, Bandar Lampung, 356 halaman. Dinkes Kabupaten Lampung Tengah, 2009, Profil Kesehatan Lampung tahun 2008, Dinas Kesehatan, Bandar Lampung, 192 halaman. Fraser, Diane; A cooper, Margaret, 2009. Myles Buku Ajar Kebidanan, EGC, Jakarta, 1055 halaman. Hasan, Iqbal. 2008. Analisa Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara, Jakarta, 220 halaman. Hastono, Sutanto Priyo, 2001, Analisis Data, FKM UI, Jakarta, 219 halaman. Herlina, Neni; Djamilus, Fauzia, 2004, Faktor Resiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor, Tersedia ( http://pusdiknakes or id/bppsdmk) [20 Maret 2011] Hidayat, Aziz Alimul, 2009, Metode Penelitian Keperawatan dan Tekni Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta, 208 halaman. http://himapid.blogspot.com, 2010, Upaya Penganggulangan Kematian Ibu, [tanggal 17 Maret 2011] Kemenkes RI, 2009 a, Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Departemen Kesehatan dan JICA, Jakarta, 60 halaman. Kemenkes RI, 2009 b, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008, Kementrian Kesehatan, Jakarta, 162 halaman. Manuaba, Ida Bagus Gede, 2010, Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta, 693 halaman. Mei Hawa, Hamidah, 2009, Hubungan Jarak Kehamilan dengan kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Lamper Tengah Kota Semarang tahun 2009 [online] Tersedia (http://digilib.unimus.ac.id) [18 April 2011] Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologis, Jilid I, EGC, Jakarta, 453 halaman. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 243 halaman. Nugroho; Joseph, 2010, Ginekologi & Obstetri (Obsgyn), Nuha Medika, Yogyakarta 272 halaman. Perdana Sari, Ewika Fitri, 2007, Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Di Bprb Wikades, Tersedia (http://digilib.fk.umy.ac.id) [23 April 2011] Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 43

Pratiknya, AW, 2007, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 231 halaman. Prawirohardjo, Sarwono, 2007, Ilmu Kebidanan, YBPSP, Jakarta, 991 halaman. Provernawati, Atikah; Wati, Erna Kusuma, 2010, Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi Kesehata, Nuha Medika, Yogyakarta, 186 halaman. Puskesmas Rumbia, 2010, Profil Puskesmas Rumbia, Lampung Tengah Rias Wipayani, Ni Made, 2008, Hubungan pengetahuan tentang Anemia dengan Kepatuhan Ibu Hamil minum Tablet Zat Besi di Desa Langensari Kec.Ungaran Kab.Semarang Tahun 2008 [online]. Tersedia(http://dwijawidi.files.wordpress.com) [28 April 2011] Saifuddin, Abdul Bari, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP, Jakarta, 608 halaman. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian, Alfabeta, Bandung, 210 halaman. Wiknjosastro, Hanifa, 2007, Ilmu Kebidanan, YBPSP, Jakarta, 991 halaman. Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 44