BAB III METODE PENELITIAN. Produksi Krisan di Kabupaten Semarang menurun. Analisis kelayakan di Daun Hijau Nursery. Proses Produksi.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI BUNGA KRISAN DI DAUN HIJAU NURSERY KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Bunga Krisan Di Daun Hijau Nursery Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Panduan Kuesioner. A. Identitas Perusahaan. 1. Nama perusahaan. 2. Nama pemilik. 3. Alamat perusahaan. 4.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

IV. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Daun Hijau Nursery bernama Bapak Abdul Mutholib. Usaha ini dirintis pada

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB III LANDASAN TEORI

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA CV RIZA SEJAHTERA NAMA : KUSPANDI KELAS : 4EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM

BAB VI ASPEK KEUANGAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA WARUNG BUBUR AYAM POLENG. Nama :Rachmadini Febriando NPM : Kelas :4EA20

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI BUNGA KRISAN DI DAUN HIJAU NURSERY KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI. Oleh : SALSABILA AYU BESTARI

METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Studi Kelayakan Pen ilaian Investasi Untuk Pengem bangan Cabang Baru Warung Internet Genesis." Indah Ayu Permatasari

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB I PENDAHULUAN. menerus setiap bulannya. Produksi unit tungku kompor dengan harga

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA KEDAI DIM SUM PA BAHRI. Nama : Rafli Triyoga NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3. Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO TERPAL PADA UD TEGUH INDAH : MUHAMMAD FADLI NPM :

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

Bab 5 Penganggaran Modal

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

IV. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU WARUNG BAKSO ALI. : Dwi Panca Agustini NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produksi Krisan di Kabupaten Semarang menurun Analisis kelayakan di Daun Hijau Nursery Proses Produksi Input Produksi Penerimaan Produk Biaya Pendapatan Profit Margin Kriteria Investasi Layak Tidak Layak Ilustrasi 1. Kerangka Pemikiran Dewasa ini bunga krisan semakin diminati karena warna bunga yang cantik dan harga yang terjangkau, akan tetapi secara regional produksi bunga krisan menurun. Oleh karena itu produsen pun semakin berupaya meningkatkan

jumlah bunga krisan yang dihasilkan, termasuk di Daun Hijau Nursery. Usaha yang dilakukan untuk menambah produksi bunga krisan dapat dilakukan dengan cara menambah investasi dan atau menambah biaya produksi. Penambahan tersebut perlu dianalisis untuk mengetahui tingkat kelayakan finansial usahatani Daun Hijau Nursery. Pendapatan usaha dapat dihitung menggunakan data produksi, biaya produksi, harga jual produk, dan penerimaan. Kelayakan usaha dapat dihitung menggunakan kriteria investasi. Kriteria investasi yang digunakan adalah Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period, dan Profitability Index. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu menilai kelayakan usaha di Daun Hijau Nursery apakah usaha tersebut layak dikembangkan atau tidak sehingga perlu dianalisis kelayakannya. Studi kasus dilakukan dengan cara memusatkan diri secara intensif dan mempelajari objek yang bersangkutan. Menurut Umar (2003) studi kasus adalah metode yang dilakukan untuk kajian yang bersifat rinci, mendalam, dan menyeluruh atas objek tertentu yang relatif kecil selama kurun waktu tertentu. 3.3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Usahatani Daun Hijau Nursery dipilih menjadi lokasi penelitian secara purposive, dengan pertimbangan bahwa usahatani ini memiliki produksi yang cukup tinggi yakni 600.000 tangkai bunga krisan per hektar setiap periode (4

bulan). Usahatani tersebut juga telah memproduksi bunga krisan sejak Tahun 2003 yang berarti lama usahatani tersebut berproduksi adalah 13 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2016 di Daun Hijau Nursery Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. 3.4. Pengumpulan Data Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan langsung melalui wawancara pemilik usahatani tentang luas lahan, jumlah produksi, harga jual produk, dan keuangan usahatani dan informasi yang diperoleh dari pembukuan usahatani selama 3 tahun terakhir atau 9 periode. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pembukuan usahatani serta data luas panen, produksi, dan produktivitas bunga krisan di Kabupaten Semarang pada Tahun 2013 sampai 2015. 3.5. Analisis Data Tujuan 1 dianalisis dengan: 1. Analisis Pendapatan Pendapatan yang didapat Daun Hijau Nursery per periode tanam (4 bulan) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ngamel, 2012): Π = TR TC...(1) Π TR = Pendapatan (rupiah/periode). = Total Revenue (Penerimaan) (rupiah/periode).

TC = Total cost merupakan jumlah dari Total Fixed Cost (TFC) dan Total Variable Cost (TVC) (rupiah/periode). 2. Analisis Profit margin Profit margin yang didapat Daun Hijau Nursery per periode tanam (4 bulan) dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Riyanto, 2013). endapatan total penjualan Kriteria keuntungan dengan perhitungan profit margin adalah semakin tinggi rasio profit margin berarti semakin tinggi kemampuan usaha dalam menghasilkan laba. Sebaliknya jika rasio profit margin rendah menandakan usaha tidak efisien dalam penggunaan biaya produksi sehingga selisih pendapatan dan biaya minus (Riyanto, 2013). Tujuan 2 dianalisis dengan kriteria investasi. Analisis data dilakukan dengan metode Trend Projection Linear sebagai berikut (Supranto, 1984) : Y = a + bx... (3) Y X a b = time series data (biaya, penerimaan, proceed (pendapatan+penyusutan)) = waktu (periode = 4 bulan) = bilangan konstan = koefisien regresi trend penilaian kelayakan investasi. Metode penilaian investasi dilakukan dengan metode NPV, IRR, PP, dan PI. 1. Net Present Value (NPV) Perhitungan NPV menurut Rangkuti (2012),yaitu :

n N = t [ t= i m n] C t i C 0 m n : cash inflow pada tahun yang akan ditentukan proceed) (Rupiah). : suku bunga deposito bank per tahun yang berlaku. : initial cost dari investasi yang digunakan (Rupiah). : jumlah pembungaan dalam satu tahun (3 kali). : periode yang akan dihitung. Kriteria kelayakan dengan perhitungan NPV adalah nilai NPV positif atau lebih besar nol berarti proyek tersebut layak untuk dilaksanakan, apabila NPV memberikan nilai negatif atau lebih kecil nol berarti proyek tersebut tidak layak dilaksanakan dan perlu peninjauan kembali untuk diteruskan (Rangkuti, 2012). 2. Internal Rate of Return (IRR) IRR menurut Rangkuti (2012), yaitu : RR = i N N N i i IRR I i, i 2, i n,... = Internal Rate of Return (Persen) = tingkat pengembalian (persen) NPV 1,NPV 2,NPV n,... = Net Present Value (Rupiah) Kriteria kelayakan dengan perhitungan IRR adalah jika IRR lebih besar dari tingkat pengembalian (i) (suku bunga kredit Bank BRI 17% per tahun atau 5,67% selama 4 bulan) yang diinginkan berarti proyek diterima atau dapat

dilanjutkan, tetapi jika IRR lebih kecil dari tingkat pengembalian (i) yang diinginkan, maka proyek ditolak atau tidak layak untuk dilanjutkan (Rangkuti, 2012). 3. Profitabiliy Index menurut Rangkuti (2012), yaitu: = roceed outlays PV Proceed = hasil kali proceed dengan discount factor (Rupiah) PV Outlays = Jumlah Investasi (Rupiah) Kriteria kelayakan usaha dengan perhitungan PI adalah Jika nilai profitability index lebih besar dari 1, maka usaha tersebut layak untuk dijalankan (Manopo et al., 2013). 4. Payback Period menurut Muchtar (2010), yaitu: = Nilai investasi as asuk ersih PP Nilai Investasi Kas Masuk Bersih = Payback Period (bulan) = (Rupiah) = Rata-rata trend pendapatan (Rupiah) Kriteria kelayakan usaha dengan perhitungan PP adalah suatu usaha dapat dikatakan layak apabila nilai payback periode tidak melebihi umur investasi usaha (Kusuma dan Mayasti, 2014). Umur investasi usaha dapat ditentukan sesuai dengan jangka waktu kredit modal kerja bank konvensional (Bank BRI) yaitu 3 tahun atau 9 periode.

3.6. Uji Hipotesis Hipotesis 1 diuji dengan uji t satu sampel (one sample t-test) dengan hipotesis satu arah (one-tailed). Penentuan usaha menguntungkan atau tidak dapat dilakukan dengan cara membandingkan pendapatan usahatani bunga krisan Daun Hijau Nursery dengan usahatani bunga krisan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Menurut Putra (2016) rata-rata pendapatan usahatani bunga krisan yang diperoleh di desa tersebut sebesar Rp 269.990.000,- per hektar per periode tanam (4 bulan). H0 : µ - 269.990.000 = 0 H1 : µ - 269.990.000 Jika signifikansi lebih kecil dari α, maka H0 ditolak. Penentuan usaha menguntungkan atau tidak juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan profit margin dan suku bunga deposito bank BRI tahun 2016 sebesar 6,88% atau 2,99% per 4 bulan. H0 : µ - 2,29 = 0 H1 : µ -, 9 Jika signifikansi lebih kecil dari α, maka H0 ditolak. Setelah dilakukan kedua uji pada pendapatan dan profit margin, hipotesis yang dapat diajukan adalah :

H0 : Diduga usahatani bunga krisan Daun Hijau Nursery tidak menguntungkan H1 : Diduga usahatani bunga krisan Daun Hijau Nursery menguntungkan Hipotesis 2 diuji dengan uji t satu sampel (one sample t-test) dengan hipotesis satu arah (one-tailed) menggunakan kriteria investasi. Salah satu penentu kelayakan usaha adalah Net Present Value (NPV). Penentuan kelayakan usaha dapat dilakukan dengan cara membandingkan NPV yang diperoleh Daun Hijau Nursery dengan NPV usahatani sejenis berupa usahatani bunga sedap malam. Menurut Shinta dan Ainiyah (2010) NPV ya.ng dapat diperoleh usahatani sedap malam sebesar Rp 16.369.524,-. H0 : µ - 16.369.524 = 0 H1 : µ - 16.369.524 Jika signifikansi lebih kecil dari α, maka H0 ditolak. Penentuan kelayakan usaha juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan Internal Rate of Return dan suku bunga kredit bank BRI tahun 2016 17,00% atau 5,67% selama 4 bulan. H0 : µ - 5,67 = 0 H1 : µ -, Jika signifikansi lebih kecil dari α, maka H0 ditolak.

Penentuan kelayakan usaha menggunakan profitability index dapat dilakukan dengan cara membandingkan pendapatan yang diterima setelah investasi dan nilai investasi. H0 : µ - 1 = 0 H1 : µ - Jika signifikansi lebih kecil dari α, maka H0 ditolak, artinya apabila profitability index lebih kecil dari 1 maka keuntungan yang dihasilkan tidak lebih dari investasi sehingga usaha tidak layak dikembangkan. Sebaliknya, apabila profitability index lebih besar dari 1 maka usaha menguntungkan dan layak dikembangkan. Kriteria investasi selanjutnya untuk menentukan kelayakan usaha adalah payback period. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan payback period dengan jangka waktu maksimal kredit Bank BRI yaitu 3 tahun atau 9 periode. H0 : µ - 9 = 0 H1 : µ - 9 Jika signifikansi lebih kecil dari α, maka H0 ditolak, artinya jika nilai payback period kurang dari 9 periode maka usaha layak untuk dikembangkan. Sebaliknya

jika nilai payback period lebih dari 9 periode maka usaha tidak layak untuk dikembangkan. 3.7. Batasan Pengertian dan Pengukuran Variabel Batasan pengertian dan konsep pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.) adalah salah satu jenis tanaman yang tergolong dalam famili Chrysanthemum, dibudidayakan sebagai bunga hias atau bunga potong dalam setiap satu potong atau satu pot. 2. Produksi adalah suatu kegiatan atau proses mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output) yang memiliki nilai jual dengan ukuran tangkai/periode (4 bulan). 3. Biaya produksi adalah pengeluaran atas faktor produksi yang dilakukan dalam proses produksi dengan ukuran rupiah/periode (4 bulan). 4. Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva dan penurunan kewajiban suatu usaha yang disebabkan penjualan barang dan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu dengan ukuran rupiah/periode (4 bulan). 5. Total penjualan adalah jumlah output yang dihasilkan dikali dengan harga jual dengan ukuran rupiah/periode (4 bulan). 6. Profit margin adalah rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan usaha menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan sesuai rencana dengan ukuran persen.

7. Analisis finansial adalah analisis proyek yang bertujuan untuk memberi kesimpulan kinerja proyek untuk 9 periode yang akan datang. 8. Perhitungan analisis finansial untuk 9 periode yang akan datang disesuaikan dengan maksimal jangka waktu kredit bank yaitu 3 tahun. 9. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang dengan ukuran rupiah. 10. Net Present Value (NPV) adalah selisih antara penerimaan dengan pengeluaran yang didapat dengan nilai sekarang (present value) dengan ukuran rupiah. 11. Internal Rate of Return adalah kajian tingkat pengembalian internal yang menunjukkan hasil NPV arus kas masuk sama dengan NPV arus kas keluar dengan ukuran persen. 12. Payback period adalah waktu minimum pengembalian investasi awal dalam bentuk aliran kas berdasarkan total penerimaan dikurangi total biaya. 13. Profitability index adalah indeks yang menunjukan kemampuan usaha menghasilkan laba per satuan nilai investasi. 14. Proceed adalah jumlah dari keuntungan setelah pajak (EAT) dan penyusutan dengan ukuran rupiah. 15. Outlay adalah jumlah seluruh investasi awal dengan ukuran rupiah. 16. Perhitungan biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan yang dilakukan merupakan akumulasi dari empat bulan masa tanam dalam satu periode.