BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Penyebaran Kuisioner

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

Pengertian Metode AHP

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Analytic Hierarchy Process

PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENILAIAN DESA DALAM PROGRAM DESA MAJU INHIL JAYA. Muh. Rasyid Ridha

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Mulai

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

Pendidikan Responden

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

Sabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta

PENERAPAN METODE AHP DALAM MENENTUKAN JALUR PENGOBATAN PADA PENDERITA WASIR

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI

Kata kunci: AHP, Kriteria, Penanganan, Alternatif Gelagar Balok Tipe T, Pile Slab, Gelagar Girder Baja

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DAN APLIKASI METODE ZERO ONE DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PERANCANGAN BECAK

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

EVALUASI KEANDALAN KESELAMATAN KEBAKARAN PADA GEDUNG FISIP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG.

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan

Jurnal SISTEMASI, Volume 4, Nomor 3, September 2015 : 54 59

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kerusakan Jalan Di Kota Bandung Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

III. METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) dalam proses penentuan Karyawan Tetap dengan menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process )

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. commit to user

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PROMOSI KENAIKAN JABATAN DI PT. XYZ

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

A. KERANGKA PEMIKIRAN

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan melakukan dua tahapan utama, yang pertama penelitian yang berkaitan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota

PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UNTUK PERJALANAN KULIAH

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Penilaian Karyawan Terbaik Untuk menganalisa penilaian karyawan terbaik harus disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu, dimana dalam proses ini terlebih dahulu menentukan karyawan yang akan dinilai karena, di PT Mitra Adi Perkasa (Brand Kipling) mempunyai 2 (dua) kategori karyawan yaitu: 1. DP (Deplovment Product) Brand atau product barang berupa Tas, Dompet, dan Koper yang dimiliki oleh PT. Mitra Adi Perkasa (Brand Kipling) yang dijaga produk atau barangnya dan dijual oleh S.A (Salles Assistance). 2. Kedisiplinan masuk kerja (Absensi), Kinerja di lapangan, Atitut karyawan tersebut, yang di nilai oleh setiap responden yaitu Supervisior yang ada di Store masing-masing. Maka dalam proses ini S.A (Salles Assistance) yang sudah ditentukan untuk sebagai bahan penilaian dan peniliannya diambil dari : 1. Penilaian Internal 2. Penilaian Eksternal 3. Kinerja Karyawan 4. Creadibility Dari hasil kuesioner yang telah diterima, diisi dan dinilai oleh para supervisior per department dan akhir dari penilaian semua dikumpul dan diserahkan kepada HRS (Humman Resource Supervisior) lalu dihitung total dari 25

26 keseluruhan, setelah data sudah dihitung dan hasilnya sudah akurat (Valid) data akan diserahkan kepada (Store Manager). yaitu : Dimana pada proses ini terlebih dahulu menentukan penilaian yang di ambil a. Internal b. Kinerja c. Eksternal d. Creadibility Agar mendapatkan hasil yang valid,terdapat ketentuan-ketentuan tertentu dalam pengambilan kuesioner sebagai berikut : 1. Supervisior sebagai responden. 2. 1 Supervisior menilai 4 S.A (Salles Assistan). 3. Total S.A (Salles Assistan) yang dinilai ada 4 dan 24 kuesioner maka ada 6 Supervisior yang menilai. 4. Syarat untuk menjadi responden adalah harus supervisior. 5. Skala likert perhitungan kuesioner, dengan alternatif jawaban sebagai berikut : a. Sangat Baik (SB) nilai 3 b. Baik (B) nilai 2 c. Cukup (C) nilai 1 6. Skala likert Untuk Perhitungan Kuesioner Dreability : a. Tidak (T) nilai 3

27 b. Ragu-ragu (R) 2 c. Iya (I) nilai 1 4.1.1 Perhitungan Faktor Pembobotan Hierarki untuk Kriteria Perbandingan matriks harus sesuai dengan kebijakan pihak perusahaan, sebagai berikut : a. Nliai 1 adalah Penilaian Kinerja mencakup absensi jumlah angka kehadiran para karyawan, kedisiplinan, motivasi dan inisiatif dari setiap karyawan. b. Nilai 2 adalah Penilaian Internal sangat berperan dalam terjadinya target penjualan, Jumlah angka kehilangan pada barang (Sringkage), dan penataan pada barang yang akan dijual (Display Marchendise). c. Nilai 3 adalah Penilaian Creadibility sebagai pendukung nilai yang ditunjukan melalui kejujuran, intergritas sehingga calon karyawan dapat di percaya, dapat di andalkan untuk memikul tanggung jawab dengan benar, d. Nilai 4 adalah Penilaian Eksternal sebagai pendukung nilai yang diberikan para pelanggan ketika puas atau tidak puasnya suatu pelayanan yang didapatkannya.

28 Tabel IV.1. Matrik factor pembobotan Hirarki untuk semua kriteria Creadibility Internal Kinerja Eksternal Creadibility 1 2 3 ½ Internal ½ 1 3 1/3 Kinerja 1/3 1/3 1 1/4 Eksternal 2 3 4 1 Tabel IV.2. Matrik Factor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria Yang Disederhanakan Creadibility Internal Kinerja Eksternal Creadibility Internal Kinerja Eksternal 1,00 2,00 3,00 0,50 0,50 1,00 3,00 0,33 0,33 0,33 1,00 0,25 2,00 3,00 4,00 1,00 TOTAL 3,83 6,33 11,00 2.08

29 Dengan unsur-unsur pada tiap kolom di bagi dengan jumlah kolom yang bersangkutan akan di peroleh bobot relative yang di normalkan Nilai Vector Eigen di hasilkan dari rata-rata bobot relative untuk setiap baris. Hasil dapat table berikut ini : Tabel IV.3. Matrik Factor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria Yang Dinormalkan Creadibility Internal Kinerja Eksternal TOTAL VECTOR EIGEN Creadibility 0.261 0.315 0.272 0.240 1.090 0.272 Internal 0.130 0.157 0.272 0.158 0.719 0.179 Kinerja 0.086 0.052 0.090 0.120 0.349 0.087 Eksternal 0.522 0.473 0.363 0.480 1.840 0.460 Selanjutnya Nilai Eigen Maksimum (λmaks) didapat dari menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan Vector Eigen Nilai eigen maksimum yang dapat di peroleh adalah : 0,460) = 4,101 Λmaks = (3,83 X 0,272) + (6,33 X 0,179) + (11,00 X 0,087) + (2,08 X Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), nilai indeks konsistensi yang di peroleh : CI = λmaks n n 1 = 4,101 4 4 1 = 0,101 3 = 0,033

30 Untuk n = 4, RI = 0,9 (Tabel Saaty), maka CR = 0,033 0,9 = 0,037 < 0,100 Karena CR < 0,100 maka nilai rasio konsistensi dapat diterima. Dari hasil perhitungan pada table di atas menunjukan bahwa : kriteria Eksternal merupakan kriteria yang paling penting bagi Perusahaan, Eksternal memperoleh bobot 0,460 atau 46%, berikut keriteria Creadibility 0,272 atau 27,2%, kemudian Internal 0,179 atau 17,9%, dan Kinerja 0,087 atau 8,7%. 4.2 Vector Prioritas Untuk memperoleh vector prioritas, setiap unsur table IV.2 di setiap baris di kalikan dan selanjutnya di Tarik akar berpangkat n. hasil dari setiap baris. Tabel IV.4. Matrik Vektor Prioritas Creadibility Internal Kinerja Eksternal Creadibility Internal Kinerja Eksternal 1,00 2,00 3,00 0,50 0,50 1,00 3,00 0,33 0,33 0,33 1,00 0,25 2,00 3,00 4,00 1,00 Dengan demikian dapat di peroleh vector prioritasnya, yaitu :

31 4 1,00x2,00x3,00x0,50 = 1,316 4 0,50x1,00x3,00x0,33 = 0,838 4 0,33x0,33x1,00x0,25 = 0,406 4 2,00x3,00x4,00x1,50 = 2,213 Ʃ = 4,774 Vaktor Prioritas 1,316 : 4,779 = 0,275 0,841 : 4,779 = 0,175 0,408 : 4,779 = 0,085 2,213 : 4,779 = 0,463 4.2.1 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Creadibility Perbandingan berpasangan untuk kriteria Creadibility pada pemilihan karyawan terbaik yaitu Andi, Rahmat, Zani, atau Fauzal yang mempunyai perbandingan berpasangan. sehingga di peroleh hasil preferensi rata-rata dari 24 responden dalam matriks resiprokal sebagai berikut.

32 Tabel IV.5. Matrik Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Creadibility Zani Rahmat Andi Fauzal Zani 1 1/3 2 1/3 Rahmat 3 1 2 2 Andi ½ ½ 1 ½ Fauzal 3 ½ 2 1 Tabel IV.6. Matrik Faktor Evaluasi untuk kriteria Creadibility yang Disederhanakan Zani Rahmat Andi Fauzal Zani 1,00 0,33 2,00 0,33 Rahmat 3,00 1,00 2,00 2,00 Andi 0,50 0,50 1,00 0,50 Fauzal 3,00 0,50 2,00 1,00 Total 7,50 2,33 7,00 3,83 Dengan unsur-unsur pada setiap kolom di bagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan di peroleh bobot relatif yang di normalkan. Nilai Vector Eigen di hasilkan dari rata-rata nilai bobot relatif untuk setiap baris Hasilnya dapat di lihat pada tabel berikut :

33 Tabel IV.7. Matrik Faktor Evaluasi untuk kriteria Creadibility yang Dinormalkan Zani Rahmat Andi Fauzal TOTAL VECTOR EIGEN Zani 0,133 0,141 0,285 0,086 0,646 0,161 Rahmat 0,400 0,429 0,285 0,522 1,637 0,409 Andi 0,066 0,214 0,142 0,130 0,554 0,138 Fauzal 30,400 0,214 0,285 0,261 1,161 0,290 Selanjutnya nilai Vector Eigen di kalikan dengan matriks semula, menghasilkan nilai untuk setiap baris, yang selanjutnya setiap nilai di bagi kembali dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value maksimum adalah : 0,290) = 4,249 Λmaks = (7,50 X 0,161) + (2,33 X 0,409) + (7,00 X 0,138) + (3,83 X Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), nilai indeks konsistensi yang di peroleh : CI = λmaks n n 1 = 4,249 4 4 1 = 0,249 3 = 0,083 Untuk n = 4, RI = 0,9 (Tabel Saaty), maka CR = 0,083 0,9 = 0,092 < 0,100

34 Karena CR < 0,100 maka nilai rasio konsistensi dapat diterima. Dari hasil perhitungan pada table diatas diperoleh urutan prioritas untuk kriteria Creadibility yakni 4 menjadi prioritas pertama Rahmat dengan nilai bobot 0,409 atau 40,9%, kemudian Fauzal menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 0,290 atau 29%, kemudian Zani yang menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,161 atau 16,1%, dan andi yang menjadi prioritas ke-1 dengan nilai bobot 0,138 atau 13,8%. 4.2.2 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk kriteria Internal Perbandingan berpasangan untuk kriteria Internal pada pemilihan karyawan terbaik yaitu Zani, Rahmat, Andi, dan Fauzal yang mempunyai perbandingan berpasangan, sehingga di peroleh hasil preferensi rata-rata dari 24 responden dalam matriks resiprokal sebagai berikut. Tabel IV.8. Matrik Faktor Evaluasi untuk kriteria Internal yang Disederhanakan Zani Rahmat Andi Fauzal Zani 1,00 2,00 0,33 0,33 Rahmat 0,50 1,00 0,33 0,25 Andi 3,00 3,00 1,00 0,50 Fauzal 3,00 4,00 2,00 1,00 Total 7,50 10 3,66 2,08

35 Dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relative untuk setiap baris. hasilnya dapat di lihat pada table berikut : Tabel IV.9. Matrik Faktor Evaluasi untuk kriteria Internal yang Dinormalkan Zani Rahmat Andi Fauzal TOTAL VECTOR EIGEN Zani 0,133 0,200 0,090 0,158 0,582 0,145 Rahmat 0,066 0,100 0,090 0,120 0,377 0,094 Andi 0,400 0,300 0,273 0,240 1,213 0,303 Fauzal 0,400 0,400 0,546 0,480 1,827 0,456 Selanjutnya nilai Vector Eigen di kalikan dengan matriks semula, menghasilkan nilai untuk setiap baris, yang selanjutnya setiap nilai di bagi kembali dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value maksimum adalah : 0,456) = 4,094 Λmaks = (7,50 X 0,145) + (10,00 X 0,094) + (3,66 X 0,303) + (2,08 X Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), nilai indeks konsistensi yang di peroleh : CI = λmaks n n 1 = 4,094 4 4 1 = 0,094 3 = 0,031 Untuk n = 4, RI = 0,9 (Tabel Saaty), maka CR = 0,031 0,9 = 0,035 < 0,100

36 Karena CR < 0,100 maka nilai rasio konsistensi dapat diterima Dari hasil perhitungan pada table diatas diperoleh urutan prioritas untuk kriteria Internal yakni 4 menjadi prioritas pertama Fauzal dengan nilai bobot 0,456 atau 45,6%, kemudian Andi menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 0,303 atau 30,3%, kemudian Zani yang menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,145 atau 14,5%, dan Rahmat yang menjadi prioritas ke-1 dengan nilai bobot 0,094 atau 9,4%. 4.2.3 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Kinerja Perbandingan berpasangan untuk kriteria Internal pada pemilihan karyawan terbaik yaitu Zani, Rahmat, Andi, dan Fauzal yang mempunyai perbandingan berpasangan, sehingga di peroleh hasil preferensi rata-rata dari 24 responden dalam matriks resiprokal sebagai berikut. Tabel IV.10. Matrik Faktor Evaluasi untuk kriteria Kinerja yang Disederhanakan Zani Rahmat Andi Fauzal Zani 1,00 0,50 0,33 0,25 Rahmat 2,00 1,00 0,33 0,25 Andi 3,00 3,00 1,00 0,50 Fauzal 4,00 4,00 2,00 1,00 Total 10 8,50 3,66 2,00 Dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relative untuk setiap baris. hasilnya dapat di lihat pada table berikut :

37 Tabel IV.11. Matrik Faktor Evaluasi untuk kriteria Kinerja yang Dinormalkan Zani Rahmat Andi Fauzal TOTAL VECTOR EIGEN Zani 0,100 0,058 0,090 0,125 0,373 0,093 Rahmat 0,200 0,117 0,090 0,125 0,532 0,133 Andi 0,300 0,352 0,273 0,250 1,176 0,294 Fauzal 0,400 0,470 0,546 0,500 1,917 0,479 Selanjutnya nilai Vector Eigen di kalikan dengan matriks semula, menghasilkan nilai untuk setiap baris, yang selanjutnya setiap nilai di bagi kembali dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value maksimum adalah : 0,479) = 4,101 Λmaks = (10,00X 0,093) + (8,50 X 0,133) + (3,66 X 0,294) + (2,00 X Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), nilai indeks konsistensi yang di peroleh : CI = λmaks n n 1 = 4,101 4 4 1 = 0,101 3 = 0,033 Untuk n = 4, RI = 0,9 (Tabel Saaty), maka

38 CR = 0,031 0,9 = 0,037 < 0,100 Karena CR < 0,100 maka nilai rasio konsistensi dapat diterima Dari hasil perhitungan pada table diatas diperoleh urutan prioritas untuk kriteria Kinerja yakni 4 menjadi prioritas pertama Fauzal dengan nilai bobot 0,479 atau 47,9%, kemudian Andi menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 0,294 atau 29,4%, kemudian Zani yang menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,133 atau 13,3%, dan Rahmat yang menjadi prioritas ke-1 dengan nilai bobot 0,093 atau 9,3%. 4.2.4 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk kriteria Eksternal Perbandingan berpasangan untuk kriteria Internal pada pemilihan karyawan terbaik yaitu Zani, Rahmat, Andi, dan Fauzal yang mempunyai perbandingan berpasangan, sehingga di peroleh hasil preferensi rata-rata dari 24 responden dalam matriks resiprokal sebagai berikut. Tabel IV.12. Matrik Faktor Evaluasi untuk kriteria Eksternal yang Disederhanakan Zani Rahmat Andi Fauzal Zani 1,00 0,50 2,00 0,25 Rahmat 2,00 1,00 3,00 0,50 Andi 0,50 0,33 1,00 0,50 Fauzal 4,00 2,00 2,00 1,00 Total 7,50 3,83 8,00 2,25

39 Dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relative untuk setiap baris. hasilnya dapat di lihat pada table berikut : Tabel IV.13. Matrik Faktor Evaluasi untuk kriteria Eksternal yang Dinormalkan Zani Rahmat Andi Fauzal TOTAL VECTOR EIGEN Zani 0,133 0,130 0,250 0,111 0,624 0,156 Rahmat 0,266 0,261 0,375 0,222 1,124 0,281 Andi 0,066 0,086 0,125 0,222 0,500 0,125 Fauzal 0,533 0,522 0,250 0,444 1,749 0,437 Selanjutnya nilai Vector Eigen di kalikan dengan matriks semula, menghasilkan nilai untuk setiap baris, yang selanjutnya setiap nilai di bagi kembali dengan nilai vector yang bersangkutan. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value maksimum adalah : 0,437) = 4,233 Λmaks = (7,50 X 0,156) + (3,83 X 0,281) + (8,00 X 0,125) + (2,25 X Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), nilai indeks konsistensi yang di peroleh :

40 CI = λmaks n n 1 = 4,233 4 4 1 = 0,233 3 = 0,077 Untuk n = 4, RI = 0,9 (Tabel Saaty), maka CR = 0,077 0,9 = 0,086 < 0,100 Karena CR < 0,100 maka nilai rasio konsistensi dapat diterima Dari hasil perhitungan pada table diatas diperoleh urutan prioritas untuk kriteria Kinerja yakni 4 menjadi prioritas pertama Fauzal dengan nilai bobot 0,437 atau 43,7%, kemudian Rahmat menjadi prioritas ke-3 dengan nilai bobot 0,281 atau 28,1%, kemudian Zani yang menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,156 atau 15,6%, dan Andi yang menjadi prioritas ke-1 dengan nilai bobot 0,125 atau 12,5%. 4.2.5 Perhitungan Rangking/Prioritas Global Dari seluruh evaluasi yang di lakukan terhadap ke-4 kriteria yakni Creadibility, Internal, Kinerja, dan Eksternal di kalikan dengan vektor prioritas. Dengan demikian kita perolehtabel hubungan antara kriteria dengan alternatif. Tabel IV.14. Matrik Hubungan Antara Kriteria dengan Alternatif Creadibility Internal Kinerja Eksternal Zani 0,161 0,145 0,093 0,156 Rahmat 0,409 0,094 0,133 0,281 Andi 0,138 0,303 0,294 0,125

41 Fauzal 0,290 0,456 0,479 0,437 A. Total ranking Untuk mencari total ranking untuk masing-masing calom pemilih karyawan adalah dengan cara mengalikan factor evaluasi masing-masing alternatif dengan factor bobot. 0,161 0,145 0,093 0,156 0,275 0,149 0,409 0,094 0,133 0,281 0,176 0,270 X = 0,138 0,303 0,294 0,125 0,085 0,173 0,290 0,456 0,479 0,437 0,463 0,419 Tabel IV.15. Total Ranking untuk pemilihan karyawan Zani Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Zani 0.161 0,275 0,044 Rahmat 0,145 0,176 0,025 Andi 0,093 0.085 0.007 Fauzal 0,156 0.463 0.072 0,149 Tabel IV.16. Total Ranking untuk pemilihan karyawan Rahmat Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Zani 0.409 0,275 0,112 Rahmat 0,094 0,176 0,016

42 Andi 0,133 0.085 0.011 Fauzal 0,281 0.463 0.130 TOTAL 0,270 Tabel IV.17. Total Ranking untuk pemilihan karyawan Andi Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Zani 0.138 0,275 0,037 Rahmat 0,303 0,176 0,053 Andi 0,294 0.085 0.024 Fauzal 0,125 0.463 0.057 TOTAL 0,174 Tabel IV.18. Total Ranking untuk pemilihan karyawan Fauzal Faktor Evaluasi Faktor Bobot Bobot Evaluasi Zani 0.290 0,275 0,079 Rahmat 0,456 0,176 0,080 Andi 0,479 0.085 0.040 Fauzal 0,473 0.463 0.218 TOTAL 0,419 Dari perhitungan masing-masing table di atas di peroleh : ZANI : 0,149 atau 14,9% RAHMAT : 0,270 atau 27%

43 ANDI : 0,174 atau 17,4% FAUZAL : 0,419 atau 41,9% Dari hasil di ketahui bahwa urutan prioritas sector Pemilihan Karyawan adalah sebagai berikut : 1. FAUZAL 2. RAHMAT 3. ANDI 4. ZANI 4.3 Hasil Implementasi Dengan Sofware Expert Choice 2000 Hasil dari data-data kuesioner di input menggunakan Software Expert Choice 2000 hasil dapat di lihat pada gambar berikut : PT. Mitra Adi Perkasa (Brand Kipling) Kriteria Creadibility

44 Gambar IV.1. Grafik Hasil Inputan Data Responden Untuk Pemilihan Karyawan PT. Mitra Adi Perkasa (Brand Kipling) Kriteria Internal Gambar IV.2. Grafik Hasil Inputan Data Responden Untuk Pemilihan Karyawan PT. Mitra Adi Perkasa (Brand Kipling) Kriteria Kinerja

45 Gambar IV.3. Grafik Hasil Inputan Data Responden Untuk Pemilihan Karyawan PT. Mitra Adi Perkasa (Brand Kipling) Kriteria Eksternal Gambar IV.4. Grafik Hasil Inputan Data Responden Untuk Pemilihan Karyawan Kemudian untuk Inconsistency ratio pada Expert Choice dapat di lihat pada gambar berikut :

46 Gambar IV.5. Inconsistency Ratio Untuk Pemilihan Karyawan Pada PT Mitra Adi Perkasa Gambar IV.6. Inconsistency Ratio Untuk Pemilihan Karyawan Pada PT Mitra Adi Perkasa Kriteria Creadibility

47 Gambar IV.7. Inconsistency Ratio Untuk Pemilihan Karyawan Pada PT Mitra Adi Perkasa Kriteria Internal Gambar IV.8. Inconsistency Ratio Untuk Pemilihan Karyawan Pada PT Mitra Adi Perkasa Kriteria Kinerja

48 Gambar IV.9. Inconsistency Ratio Untuk Pemilihan Karyawan Pada PT Mitra Adi Perkasa Kriteria Eksternal Untuk pemilihan urutan prioritas pada pemilihan karyawan pada PT. Mitra Adi Perkasa menggunakan Expert Choice dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar IV.10.

49 Grafik Performance Gambar IV.11. Grafik Gradient Gambar IV.12.

50 Grafik Dynamic Berdasarkan Data pada gambar dapat dijelaskan bahwa kriteria Eksternal yang paling penting bagi pemilihan Karyawan pada PT. Mitra Adi Perkasa memperoleh sebesar 46,2%, Kemudian Kriteria Creadibility 27,4%, kriteria Internal 17,8%, dan kriteria Kinerja 8,6%, selanjutnya urutan prioritas bagi pemilihan karyawan pada PT. Mitra Adi Perkasa, yaitu posisi pertama adalah Fauzal 40,6%, kemudian rahmat dengan memperoleh 27,5%, selanjutnya Andi dengan memperoleh 17,1%, dan yang paling terakhir yaitu Zani 14,8%.