BAB I PENDAHULUAN. dan ibu sebagai usaha memberikan perlindungan terhadap penyakit. tetanus (Rinaldi, 2016). Tetanus Neonatal bisa dicegah dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan melaksanakan upaya dalam peningkatan kesehatan ibu dengan


BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dalam usia reproduksi yaitu usia tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. kematian anak. Derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatur secara universal melalui berbagai kesepakatan yang difasilitasi oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

BAB 1 PENDAHULUAN. Program imunisasi merupakan sub sistem dari sistem pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

ABSTRAK. Kata Kunci: Pendidikan, Sikap, Dukungan Keluarga, Perilaku petugas, Imunisasi TT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB I PENDAHULUAN. Maternal and Neonatal Tetanus (MNT) merupakan masalah penyebab

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperaatan. Disusun oleh : SUNARSIH J.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pencegahan terhadap penyakit tetanus. Untuk mencegah tetanus neonatorum (TN) ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Kesehatan Priangan, Volume 1 No. 3 (Januari 2014):

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. wanita hamil mempunyai risiko terjadinya abortus, lahir mati, sampai cacat bawaan. menghambat pembangunan (Depkes RI, 2005 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health

BAB I PENDAHULUAN. sama. Angka tersebut yang akan menjadi indikator penilaian derajat

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented)

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali posyandu diperkenalkan pada tahun 1985, Posyandu menjadi. salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) adalah toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan dimurnikan yang diberikan pada bayi, anak dan ibu sebagai usaha memberikan perlindungan terhadap penyakit tetanus (Rinaldi, 2016). Tetanus Neonatal bisa dicegah dengan mengimunisasi Wanita Usia Subur (WUS), baik saat hamil maupun diluar kehamilan, yang akan memproteksi ibu dan bayi melalui transfer antibody tetanus ke bayi (Proverawati, 2010). Berdasarkan laporan Analisis Uji Coba di Indonesia pada tahun 2015 yang disusun oleh WHO (World Health Organization) yang bekerja sama dengan Deperteman Kesehatan Republik Indonesia, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan maternal dan neonatal. Kematian akibat tetanus di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan Negara maju (Suryati, 2015). Sebagai upaya mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah satu faktor risiko kematian ibu dan kematian bayi, maka dilaksanakan program imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi mengamanatkan bahwa wanita usia subur dan ibu hamil merupakan salah satu kelompok populasi yang menjadi sasaran imunisasi

lanjutan. Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan pelayanan antenatal. Imunisasi TT pada WUS diberikan sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu, dimulai sebelum dan atau saat hamil yang berguna bagi kekebalan seumur hidup (Depkes RI, 2016). Di Indonesia 9,8% (18.032) dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian karena cakupan imunisasi Tetanus Toksoid yang rendah (Depkes RI, 2016). Imunisasi dilakukan dengan maksud untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang merupakan salah satu program dari puskesmas. Bila ibu hamil tidak mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) dapat menyebabkan bayi rentan terhadap penyakit Tetanus Toksoid Neonatorum. Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan mengingat masih banyak ibu hamil yang belum mengetahui manfaat imunisasi TT bagi ibu itu sendiri dan bayi yang dikandungnya dan berapa kali pemberian imunisasi TT serta jarak antara pemberian imunisasi TT1 dan TT2 (Suryati, 2015). Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan tahun 2016, cakupan imunisasi TT di Indonesia masih tergolong cukup rendah, ini dapat dilihat dengan jumlah ibu hamil sebanyak 5.434.256 yang melakukan TT1 sebanyak 1.721.567 (32,41%) dan untuk TT2 sebanyak 1.370.098 (25,79%) (Kemenkes RI, 2016). Data BPS kabupaten/kota tahun 2016 jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 2.591.860 jiwa, dengan jumlah

penduduk perempuan 1.286.159 jiwa. Cakupan imunisasi Tetanus Toksoid tahun 2016 dengan jumlah ibu hamil sebanyak 62.496, pencapaian imunisasi TT1 19.050 (30,48%) dan TT2 17.399 (27,84%). (Profil Kesehatan Kab/Kota 2016 & Laporan Program 2016). Kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu hamil untuk melakukan Imunisasi Tetanus Toksoid masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari menurunnya cakupan imunisasi Tetanus Toksoid. Kabupaten Konawe Selatan tahun 2015 dengan jumlah ibu hamil sebesar 6.482 dengan cakupan imunisasi TT1 958 (14,78%) dan TT2 1.052 (16,23%), dan pada tahun 2016 dengan jumlah ibu hamil sebanyak 8.031 orang dengan cakupan imunisasi TT1 891 (11,09%) dan TT2 834 (10,38%) (Profil Kesehatan Kab/Kota 2016 & Laporan Program 2016). Menurut Notoatmodjo (2012), perilaku kesehatan dipengaruhi oleh 3 faktor diantaranya yaitu faktor predisposisi, faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang terkait dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya. Dari faktor-faktor di atas, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemberian imunisasi TT pada ibu hamil yaitu diperlukannya pengetahuan dan kesadaran ibu tentang manfaat imunisasi TT, karena imunisasi TT baik untuk kekebalan tubuh terhadap infeksi tetanus karena ibu tahu bahwa

imunisasi TT akan memberikan kekebalan pada ibu sendiri dan janinnya (Wijayanti dkk, 2013). Dari masalah tersebut, pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Dimana tingkat pengetahuan akan mempengaruhi perilaku individu. Semakin banyak pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan maka akan makin tinggi tingkat kesadaran ibu untuk berperan serta dalam kegiatan posyandu atau imunisasi (Depkes RI, 2016). Program imunisasi TT juga dapat berhasil jika ada usaha yang sungguh-sungguh dari orang yang memiliki pengetahuan dan komitmen yang tinggi terhadap imunisasi (Wijayanti dkk, 2013). Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Ranomeeto pada tanggal 8 Januari 2018 didapatkan data tahun 2017, cakupan imunisasi Tetanus Toksoid dengan jumlah ibu hamil sebanyak 1.528 orang, pencapaian imunisasi TT1 sebanyak 47 orang (32%) dan TT2 45 orang (31%). Hasil wawancara pada ibu hamil, bahwa dari 10 ibu hamil 7 diantaranya tidak mengetahui pengertian dari imunisasi TT, jadwal imunisasi TT, manfaat imunisasi TT, efek samping imunisasi TT dan tempat penyuntikan imunisasi TT. Oleh karena itu berdasarkan pada masalah diatas dan di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto termasuk daerah dengan angka cakupan imunisasi TT yang kurang dari target sasaran yaitu 80% dan juga belum ada yang melakukan penelitian di wilayah kerja

Puskesmas Ranomeeto, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Ada Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018.

b. Untuk mengetahui sikap ibu hamil tentang pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018. c. Untuk mengetahui pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018. d. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018. e. Untuk menganalisis hubungan sikap ibu hamil dengan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan berguna untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan yang telah ada tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) serta dijadikan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi tempat penelitian Dapat sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan meningkatkan hasil cakupan imunisasi TT pada ibu hamil untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat Tetanus Neonatorum. b. Bagi masyarakat Dapat memberikan informasi tentang pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT), sehingga masyarakat khususnya ibu hamil mendapatkan pelayanan imunisasi TT secara lengkap. c. Bagi peneliti Dengan dilaksanakannya penelitian ini penulis mendapat pengetahuan tentang ilmu penelitian yang didapatkan di bangku kuliah, serta dapat meningkatkan keterampilan dan wawasan terhadap penelitian. E. Keaslian Penelitian 1. Haslian Noviyanti (2016). Studi Pengetahuan Tentang Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Mekar Kota Kendari. Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

accidental sampling. Jumlah sampel 54 ibu hamil. Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada variabel penelitian, jumlah sampel dan jenis penelitian, dimana pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik sedangkan Haslian Noviyanti menggunakan jenis penelitian deskriptif. 2. Fitri Laila Rahmawati (2015). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid Di BPS Al Firdaus Boyolali. Jumlah sampel sebanyak 43 orang. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada variabel penelitian, jumlah sampel dan penggunaan metode penelitian, dimana pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling sedangkan Fitri Laila Rahmawati menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu Non Random Sampling dengan metode Sampling Jenuh.