Penguatan Peran Pimpinan Dalam Penegakan Disiplin dan Pembinaan Pegawai

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

Keterangan PENDAHULUAN

MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PP 53 TAHUN 2010 OLEH SUWANTA, SH. Oleh : BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

2012, No

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

SOSIALISASI PP 53 TAHUN 2010

Pelanggaran Disiplin adalah setiap perbutan, ucapan, tulisan yang melanggar Kewajiban dan atau Larangan bagi PNS.

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Eselon. Eselon III, Muda, Penyelia, Pelaksana Lajutan, V, Pelaksana, III/c III/d) 2. Eselon. Pelaksana Pemula, II/a II/b. Eselon Pelaksana Lanjutan,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

PENERAPAN DISIPLIN PNS

PEMBINAAN DISIPLIN A. DASAR HUKUM B. PENJELASAN 1. Maksud 2. Tujuan 1. Kewajiban,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PNS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

POKOK-POKOK PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DISIPLIN PNS

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PELANGGARAN DAN TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN

SALINAN INSTRUKSI MENTERI KEUANGAN NOMOR 01/IMK.01/2009

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

BAB VI PEMBINAAN APARATUR

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

Biro Umum Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Nopember 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PENYUSUNAN BUKU PANDUAN PENGAWASAN MELEKAT (WASKAT) DALAM RANGKA MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 63 Tahun 20':21

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

PERINSIP DASAR PP. No 53/2010.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1496, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tunjangan Kinerja. Pegawai. Pelaksanaan.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN TAHUN 2008 TENTANG KINERJA DAN DISIPLIN PEGAWAI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur. batan. Menimbang : a Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

BUPATI BANDUNG BARAT

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan 11 Tahun 1950;

X. GURU A. Dasar Hukum

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PERMEN-KP/2013 TENTANG

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR: KEP. 08 TAHUN 2012

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

PEMBERIAN KUASA. BAGI PNS GOL/RUANG a. Sekretaris Jenderal a. Menandatangani pengumuman penerimaan ASN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA KETENTUAN PELAKSANAAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

Disampaikan oleh : Endang Susilowati, SH. Asisten Deputi Penegakan Integritas SDM Aparatur Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PENGGANTI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi

MATRIK PERATURAN PEMERINTAH NO.53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

ASPEK KEPEGAWAIAN TUGAS BELAJAR PASCASARJANA

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

Transkripsi:

Penguatan Peran Pimpinan Dalam Penegakan Disiplin dan Pembinaan Pegawai Rakon Kepegawaian Tahun 2018 Bandung, 16 18 September 2018 Bagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai, Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

Pembahasan 01 Regulasi Dalam Penegakan Disiplin dan Pembinaan Pegawai a. Regulasi tentang Disiplin PNS b. Regulasi tentang Cuti c. Regulasi tentang Perkawinan dan Perceraian 02 Kewenangan dan Tanggung Jawab Pimpinan a. Kewenangan dalam penegakan disiplin b. Tanggung jawab dalam pembinaan pegawai 03 Komitmen Pimpinan Dalam Penegakan Disiplin (Studi Kasus)

Regulasi Dalam Penegakan Disiplin dan Pembinaan Pegawai 3

1. Peraturan Pemerintah nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS 2. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS 3. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 38 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan dan Pengenaan Sanksi Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan. 4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 38 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan dan Pengenaan Sanksi Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan. 5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan 4

1. Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS 2. Peraturan Badan Kepegawaian Negara nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Permohonan dan Pemberian Cuti PNS 3. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/III/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Kesehatan 4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 510/MENKES/PER/VII/2009 tentang Pemberian Kuasa dan Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan Nota/Surat Persetujuan dan Keputusan Mutasi Kepegawaian Dalam Lingkungan Departemen Kesehatan 5

1. Peraturan Pemerintah nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS. 2. Peraturan Pemerintah 45 Tahun 1990 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS. 3. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 08/SE/1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS. 4. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 45/SE/1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah 45 Tahun 1990 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS. 6

2. Kewenangan dan Tanggung Jawab Pimpinan 7

Pelanggaran Hukuman Disiplin PNS Tahun 2016 Pelanggaran Hukuman Disiplin PNS Tahun 2017 31% Pelanggaran Jam Kerja (PP 53 tahun 2010) 65% 17% 18% Pelanggaran Jam Kerja (PP 53 tahun 2010) Pelanggaran PP 10 Tahun 1983 jo PP 45 Tahun 1990 53% 16% Pelanggaran PP 10 Tahun 1983 jo PP 45 Tahun 1990 Lainnya Lainnya 8

32; 70% SK Izin Perceraian Tahun 2016 Badan Litbang Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Dirten Kesmas 0; 0% SK Izin Perceraian Tahun 2017 28; 49% Badan Litbang Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Dirten Kesmas Ditjen Farmalkes 1; 2% Ditjen Farmalkes 7; 15% 1; 2% 1; 2% 0; 0% 4; 9% 1; 2% Ditjen Yankes Ditjan P2P Itjen Sekjen 17; 30% 1; 2% 7; 12% 0; 0% 3; 5% Ditjen Yankes Ditjan P2P Itjen Sekjen 9

10

Artinya apa? 11

1. Masih banyak pegawai yang diberhentikan karena tidak hadir / masuk kerja tanpa alasan yang sah 2. Peningkatan perceraian PNS di lingkungan Kementerian Kesehatan 3. Kurangnya perhatian / aware pimpinan kepada staf terutama atasan langsung. 4. Tidak ada / kurang pembinaan dari pimpinan, seharusnya atasan lagsung dapat mendeteksi lebih dini permasalahan timbul. 12

APA YANG HARUS 13

Dunia Nyata - Penampilan - Hubungan antar pegawai - Perubahan Perilaku Dunia Maya: - Aktivitas Sosial Media (FB, twitter, Instagram, dll) 14

a. Mampu mempengaruhi staf /melakukan pendekatan dalam rangka deteksi dini sebagai upaya preventif sehingga menjadi problem sloving dalam pembinaan. b. Menjadi teladan bagi staf, sehingga menjadi contoh nyata yang dapat ditiru yang pada akhirnya dapat berfungsi pembinaan untuk menjadi budaya organisasi. c. Komitmen pimpinan untuk memberikan reward dan punsihment kepada pegawai yang berprestasi maupun yang melakukan pelanggaran. 15

2.a Kewenangan dalam penegakan disiplin 16

Atasan langsung: 1. Melakukan pemanggilan 2. Melakukan pemeriksaan 3. Menyampaikan kewenangan penjatuhan hukuman disiplin kepada pejabat yang berwenang menghukum Pejabat yang berwenang menghukum: 1. Menjatuhkan hukuman disiplin sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan 2. Apabila tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepadanya dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya 17

Disiplin pns 18

DISIPLIN PNS : KESANGGUPAN PNS UTK MENAATI KEWAJIBAN DAN MENGHINDARI LARANGAN YANG DITENTUKAN DLM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN/ATAU PERATURAN KEDINASAN YG APABILA TDK DITAATI ATAU DILANGGAR DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN PELANGGARAN DISIPLIN ADALAH SETIAP UCAPAN, TULISAN,ATAU PERBUATAN PNS YG TIDAK MENAATI KEWAJIBAN DAN/ATAU MELANGGAR LARANGAN KETENTUAN DISIPLIN PNS, BAIK YANG DILAKUKAN DI DALAM MAUPUN DI LUAR JAM KERJA 19

- Teguran lisan - Teguran tertulis - Pernyataan tidak puas secara tertulis Pasal 3 Kewajban Sumpah janji PNS Setia dan taat kpd Pancasila, UUD 45, NKRI Menaati segala ketentuan PerUUan Mencapai SKP yang ditetapkan Bekerja dengan cermat, jujur, dan bersemangat Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja, dll Ringan Berat Sedang - Turun pangkat 3 thn - Pindah dalam rangka turun jabatan - Bebas dari jabatan - Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri - Penundaan KGB 1 thn - Penundaan KP 1 thn - Turun Pangkat 1 thn Pasal 4 Larangan Menyalahgunakan wewenang Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain Menerima hadiah atau pemberian yang berhubungan dengan jabatan Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan Memberi atau menyangggupi akan memberi sesuatu untuk diangkat dalam jabatan, dll 20

Lebih dari 46 hari PDHTAPS 5 hari, teguran lisan 6-10 hari teguran tertulis Wajib datang, melaksanakan tugas dan pulang sesuai ketentuan jam kerja 40-45 hari Bebas dari jabatan 36-40 hari Pindah dlm rangka turun jabatan Pelangga ran jam kerja 11-15 hari Tidak puas secara Tertulis 16-20 hari Tunda KGB 1 thn Keterlambatan dan/atau pulang cepat 31-35 hari Turun Pangkat 3 thn 25-30 hari Turun Pangkat 1 thn 21-25 hari Tunda KP 1 thn 7,5 jam dikonversi menjadi 1 hari kerja 21

PNS YG DIDUGA MELANGGAR DISIPLIN PEMANGGILAN I SECARA TERTULIS O/ ATASAN LANGSUNG HADIR TDK HADIR 7 HARI KERJA PEMERIKSAAN HADIR PEMANGGILAN I I TDK HADIR 7 HARI KERJA PEMERIKSAAN PENJATUHAN HD O/ PJBW BERDASRKAN ALAT BUKTI & KETERANGAN YG ADA 22

Atasan langsung (esselon V IV) Semua Hukdis Ringan JFU Juru Tingkat I, I/d ke bawah Atasan langsung (esselon IV) Semua Hukdis Ringan JFU Pengatur Muda Tk. I, II/b ke bawah JFT jenjang Pelaksana, Pelaksana Pemula Esselon V Tunda KGB 1 th Tunda KP 1 th JFU Juru Tingkat I, I/d ke bawah Esselon III Hukdis Ringan JFU Pengatur, II/c s.d Penata Muda Tk. I, III/b JFT Jenjang Pertama, Pelaksana Lanjutan Esselon IV Tunda KGB 1 th Tunda KP 1 th JFU Pengatur Muda, II/a s.d Pengatur Muda Tingkat I, II/b JFT jenjang Pelaksana, Pelaksana Pemula Esselon V Esselon II Hukdis Ringan JFU Penata, III/c s.d Penata Tingkat I, III/d JFT jenjang Muda, Penyelia Esselon III Tunda KGB 1 th Tunda KP 1 th JFU Pengatur, II/c s.d Penata Muda Tk. I, III/b JFT Jenjang Pertama, Pelaksana Lanjutan Esselon IV 23

Esselon I Semua Hukdis Ringan JFU Pembina, IV/a s.d Pembina Utama Muda, IV/c, JFT jenjang Madya Esselon II Tunda KGB 1 th Tunda KP 1 th JFU Penata Muda Tk. I, III/b s.d Penata Tingkat I, III/d JFT jenjang Muda, Penyelia Esselon III MENTERI KESEHATAN Hukdis Ringan Esselon I, JFT jenjang Utama, JFU Pembina Utama Madya, IV/d s.d Pembina Utama, IV/e Tunda KGB 1 th Tunda KP 1 th Esselon I, Esselon II, JFT jenjang Penyelia, Madya, Utama, JFU Pembina, IV/a s.d Pembina Utama, IV/e, Turun Pangkat setingkat lebih rendah selama 1 th Turun Pangkat setingkat lebih rendah selama 3 th Esselon I, Esselon II, Seluruh jenjang JF, Seluruh PNS Gol I/a s.d IV/e Pemberhetian dengan hormat tidak atas perminataan sendiri Seluruh PNS Kementerian Kesehatan Kecuali Esselon I (kewenangan Presiden) 24

CUTI PNS 25

Cuti Tahunan Cuti Besar Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 hari kerja Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar paling lama 3 bulan Digunakan untuk memenuhi kepentingan agama dan kelahiran anak keempat dan seterusnya Cuti Sakit PNS yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti sakit Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling lama 1 tahun & dapat ditambah untuk paling lama 6 bulan PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu setengah) bulan 26

Cuti Melahirkan Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS berhak atas cuti melahirkan selama 3 bulan Cuti Alasan Penting Cuti Bersama PNS berhak atas cuti karena alasan penting paling lama 1 bulan Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras dan salah satu diantara orang tsb meninggal dunia, melangsungkan perkawinan. Terdampak kahar (bencana) PNS laki-laki yang istrinya melahirkan/operasi cesar Cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan, pelaksanaannya ditetapkan dgn Keppres PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan CLTN PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara paling lama 3 (tiga) tahun 27

Sekretaris Unit Utama Kepala Biro / Pusat Lingkungan Sekjen Pimpinan UPT Cuti Tahunan, Cuti Melahirkan, Cuti Sakit selama dilaksanakan di Dalam Negeri Kepala Biro Kepegawaian Kepala Bagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai Cuti Tahunan, Cuti Alasan Penting, Cuti Besar Sekretaris Jenderal Cuti Besar, Cuti Alasan Penting Bagi Esselon II atau setingkat Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan Cuti Tahunan, Cuti Melahirkan, Cuti Sakit Eselon II atau setingkat, Kepala UPT MENTERI KESEHATAN Seluruh Cuti yang dilaksanakan di Luar Negeri Cuti Tahunan, Cuti Sakit, Cuti Melahirkan Eselon I Cuti Di Luar Tanggungan Negara setelah ada Persetujuan BKN seluruh PNS 28

1. Mengajukan permohonan cuti menggunakan form permohonan dan pemberian cuti sesuai lampiran SE Cuti nomor HK.02.02/III/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018 2. Atasan langsung memberikan pertimbangan 3. Pejabat yang berwenang memberikan keputusan pemberian Cuti. 29

1. Mengajukan permohonan cuti menggunakan form permohonan dan pemberian cuti sesuai lampiran SE Cuti nomor HK.02.02/III/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018 2. Atasan langsung memberikan pertimbangan 3. Kepala UPT mengirimkan permohonan Kepada Unit Utama dengan surat pengantar sesuai lampiran SE Cuti nomor HK.02.02/III/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018. 4. Unit Utama meneruskan permohonan ke Biro Kepegawaian 30

1. Mengajukan permohonan cuti menggunakan form permohonan dan pemberian cuti sesuai lampiran SE Cuti nomor HK.02.02/III/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018 2. Atasan langsung memberikan pertimbangan 3. Kepala UPT mengirimkan permohonan Kepada Unit Utama dengan surat pengantar sesuai lampiran SE Cuti nomor HK.02.02/III/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018. 4. Unit Utama meneruskan permohonan ke Biro Kepegawaian 31

2.b Tanggung jawab dalam pembinaan pegawai 32

33

Meningkatnya peran pimpinan dapat memberikan dampak positif bagi penyelesaian permasalahan kepegawaian 34

STU DI KAS US 35

1. PNS tidak masuk kerja lebih dari 46 hari, ybs langsung diusulkan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri. 2. PNS mengajukan perceraian, setelah diperiksa lebih lanjut penyebab adanya pihak ke-3, dan pihak ke-3 merupakan rekan kerja. 36

KONSELING bagi pegawai di lingkungan Sekrariat Jenderal dengan melibatkan Psikiatri agar dapat diperoleh solusi bersama. Tujuan: Menjadi salah satu upaya pencegahan perceraian pegawai. Sehingga KONSELING kedepannya akan menjadi salah satu syarat proses usul izin perceraian. 37

Pertanyaan? 38

THANK S! 39