BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Penerapan Komunikasi Kesehatan dalam Merubah Perilaku Kesehatan Reproduksi pada Pekerja Seks Komersial Lokalisasi Dolog merupakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007: 4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dari individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Menurut Nasution (2003: 5) penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan, berinteraksi dengan mereka dan menafsirkan pendapat mereka tentang dunia sekitar, kemudian Sukmadinata (2005: 60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. 3.2 Tipe Penelitian Menurut Sukmadinata (2006: 72) tipe penelitian yang digunakan yakni bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, 23
24 aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Menurut Furchan (2004: 447) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana penerapan komunikasi kesehatan dalam perubahan perilaku kesehatan reproduksi pada pekerja seks komersial lokalisasi Dolog dan bagaimana pengelolaan komunikasi kesehatan sehingga dapat mencapai tujuan tersebut. 3.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana penerapan komunikasi kesehatan dalam merubah perilaku kesehatan reproduksi pada pekerja seks komersial lokalisasi Dolog ditinjau dari penerapan komunikasi kesehatan dalam merubah perilaku kesehatan reproduksi pada pekerja seks komersial lokalisasi Dolog dilakukan melalui penyusunan program-program komunikasi kesehatan kemudian diwujudkan melalui kegiatan komunikasi kesehatan dalam bentuk penyuluhan untuk menyampaikan pesan kesehatan tentang bahaya penyakit HIV/AIDS.
25 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang akan digunakan sebagai penelitian adalah lokalisasi Dolog yang berada di Desa Sumbersuko Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang. Sebenarnya terdapat dua lokalisasi di Kabupaten Lumajang, yaitu di Desa Kabuaran kecamatan Kunir dan Dolog yang berada Desa Sumbersuko Kecamatan Sumbersuko. Peneliti memilih lokalisasi Dolog karena lebih besar dan memiliki jumlah pekerja seks komersial yang lebih banyak, dan juga lokalisasi Dolog lebih terkenal di Lumajang. Berdasarkan wawancara peneliti dengan koordinator lokalisasi Dolog menginformasikan bahwa jumlah pekerja seks komersial yang bekerja di lokalisasi Dolog saat penelitian ini tercatat pada Desember 2016 untuk saat ini berkisar antara 167 pekerja seks komersial. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan mulai 6 januari sampai dengan 29 maret 2017. Alasan waktu tersebut dipilih karena dari petugas kesehatan telah melakukan suntik dan penyuluhan kesehatan kepada pekerja seks di lokalisasi Dolog pada setiap tahunnya dan secara tidak langsung pekerja seks yang telah mendapatkan penyuluhan dari petugas kesehatan apakah sudah merasakan dampak dan manfaat dari program yang telah diberikan oleh petugas kesehatan tersebut.
26 3.5 Subjek Penelitian dan Sumber Data 3.5.1 Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah pekerja seks komersial yang berada di lokalisasi Dolog Desa Sumbersuko Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang. Untuk menentukan informan dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan purposive sampling atau sampel bertujuan dengan menggunkan beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Petugas Kesehatan: a. Petugas Dinas Kesehatan dan puskesmas bagian P2M (penanganan penyakit menular). b. Berjumlah tiga orang dalam setiap mengadakan penyuluhan. c. Tiga orang tersebut dipilih berdasarkan ahli dalam bidang kesehatan reproduksi. d. Berdasarkan rekomendasi atau pilihan dari kepala bagian P2M. 2. A. Pekerja seks komersial : a. Berusia antara 17 tahun sampai 35 tahun, b. Pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan (komunikasi kesehatan), c. Tinggal di lokalisasi minimal dua tahun. B. Mucikari: a. Mengetahui tentang kehidupan pekerja seks, b. Sadar tentang kesehatan reproduksi. 3. Masyarakat / Opinion Leader (Kepala Desa Sumbersuko) a. Berada pada lingkungan lokalisasi Dolog,
27 b. Mengetahui secara umum hal-hal yang terkait dengan lokalisasi Dolog, c. Mengethui demografi lokalisasi Dolog. 3.5.2 Sumber Data Untuk mencapai tujuan penelitian, maka harus didukung data yang tepat untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata dan tindakan secara diskriptif dan mendalam mengenai suatu peristiwa. Menurut Lofland dalam (Moleong, 2010) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini, jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data utama. Data sekunder adalah data tambahan. Data primer dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau yang diwawancara, yaitu pekerja seks komersial, opinion leader dan pihak petugas dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Labruk Kidul yang dianggap dapat membantu peneliti memperoleh data. Sumber data primer dicatat melalui catatan tertulis atau perekaman maupun foto. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang berupa dokumen atau arsip dari kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang yaitu data tentang penyakit HIV/AIDS ataupun penyakit menular lainnya.
28 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. wawancara Moleong (2010:186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara pendekatan mengunakan petunjuk umum wawancara. Menurut Moleong (2010:187) jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada: a. Pekerja seks komersial di lokalisasi Dolog yang berusia 17-35 tahun dan mucikari. b. Penyedia sumber informasi seperti, Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dan puskesmas Labruk Kidul (bagian P2M). c. Opinion Leader (Kepala Desa Sumbersuko). b. Observasi partisipan Selain wawancara untuk mendapatkan data yang lengkap, peneliti melakukan pengamatan berperan serta. Dalam pengamatan ini peneliti ikut berinteraksi dengan mereka melalui dengan ikut bersama dengan petugas kesehatan saat memberikan pelayanan komunikasi kesehatan (penyuluhan). Sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
29 c. Studi dokumentasi Untuk mendukung hasil pengamatan yang maksimal, maka peneliti menggunakan dokumen pendukung. Dokumen pendukung ini berupa data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan yang mengadakan layanan di lokalisasi Dolog Kabupaten Lumajang seperti jumlah koleksi, waktu layanan, dan kegiatan yang pernah diadakan. Peneliti juga mengambil gambar dan merekam hasil pengamatan yang dilakukan. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data dibuat untuk membantu peneliti dalam menemukan hasil penelitian. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan kebutuhan informasi pekerja seks komersial lokalisasi Dolog. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2008: 91-99) secara umum proses analisis data mencakup tiga langkah, yakni: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. b. Penyajian data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya dengan menggunakan teks yang bersifat naratif.
30 c. Kesimpulan atau Verifikasi Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat serta mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. 3.8 Uji Keabsahan Data Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian kualitatif, sehingga data yang ada valid dan dapat dipertanggung jawabkan, peneliti akan melakukan triangulasi. Menurut Sugiyono (2008: 83) metode triangulasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data yang telah ada. Dalam penelitian ini, triangulasi yang dianggap relevan untuk menguji keabsahan data adalah dengan melakukan triangulasi sumber dan teknik. Triangulasi teknik, berarti untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya data diperoleh melalui wawancara, lalu dicek dengan observasi, dan dokumentasi. Pada triangulasi teknik, menurut Patton terdapat dua strategi yaitu (Moleong,2005) : 1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data.
31 2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Menurut Patton dalam (Moleong, 2005) pada triangulasi sumber, peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, dalam penelitian kualitatif hal itu dapat dicapai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di tempat umum dengan apayang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam penelitian ini.peneliti menggunakan dua teknik triangulasi, karena peneliti ingin menunjukkan keobjektifan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, pertama-tama peneliti akan mengamati bagaimana petugas kesehatan dari Dinas kesehatan Kabupaten Lumajang dan Puskesmas Labruk Kidul memberikan pelayanan komunikasi kesehatan seperti misalnya pemberian suntik ataupun penyuluhan kepada pekerja seks komersial lokalisasi Dolog. Hasil analisa peneliti ini, kemudian akan diuji keabsahannya dengan menggunakan triangulasi sumber.
32 Peneliti melakukan wawancara dengan petugas Dinas Kesehatan yang telah memberikam komunikasi kesehatan kepada pekerja seks komersial, yang selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada pekerja seks komersial. Selain itu peneliti juga akan melakukan observasi atau wawancara kepada masyarakat di sekitar lokalisasi Dolog untuk memberikan informasi dan tanggapan tentang perubahan perilaku yang terjadi pada pekerja seks komersial setelah mendapatkan penyuluhan. Pengamatan terhadap pekerja seks komersial yang telah mendapatkan pelayanan dari Dinas Kesehatan dan hasil pendapat dari masyarakat sekitar dapat dijadikan triangulasi untuk menguji kebasahan data, karena dapat menjadi sumber informasi dalam melakukan cross check atas data yang didapatkan peneliti dari Dinas Kesehatan. Data yang didapatkan peneliti berdasarkan pengamatan terhadap penerapan komunikasi kesehatan tersebut, tetap akan didukung oleh observasi yang dilakukan oleh peneliti di lokalisasi Dolog dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait. Sehingga, dalam penelitian ini juga melibatkan triangulasi teknik, yaitu dengan melakukan penelitian melalui observasi, wawancara, dan penggunaan dokumen dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang.