HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA KANONANG Rinne M. Kasenda*, Rudolf B. Purba**,Maureen I. Punuh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan ABSTRAK Anak sekolah dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat. Asupan energi yang berlebih dapat terjadi karena asupan lemak yang berlebih, sedangkan keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kekurangan akan satu atau beberap a zat gizi karena tidak terpenuhi. Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara asupan energi dengan status gizi pada anak sekolah dasar di Desa Kanonang. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Tempat penelitian di semua Sekolah Dasar di Desa Kanonang. Penelitian dilakukan pada bulan September selama dua minggu. Responden sebanyak 75 anak yangberumur 10-12 tahun di seluruh Sekolah Dasar di Desa Kanonan. Instrumen penelitian pengumpulan data dilak ukan dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui status gizi responden serta metode food recall untuk mengetahui tingkat asupan energi responden. Pengolahan dan Analisa data dilakukan dengan menggunakan program nutry survey selanjutnya diolah dengan program SPSS dengan menggunakan uji statistik spearman. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 28 orang atau 38,7% responden mempunyai tingkat asupan energi lebih, 46 responden atau 61,3% termasuk dalam kategori status gizi normal. Hasil uji statistic spearman antara variabel asupan energi dengan status gizi diperoleh p=0,003 (p <0,005) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi. Kata kunci : Asupan Enenrgi, Status Gizi, Anak Sekolah Dasar ABSTRACT Primary school children are a strategic objective in the improvement of public nutrition.excessive energy intake may occur due to the excessive intake of fat, while the state of malnutrition can be seen as a shortage process of one or more nutrients because it is not fulfilled.the objective is to acknowledge the relationship between energy intake and nutritional status within elementary children in the village of kanonang. This type of research is observational research with cross sectional plan. The locations of research are all the elementary school around the village of Kanonang. The research occurred in September and for two weeks long. Respondents as many as 75 children aged 10-12 years in all elementary school in the village of kanonang. The instrument of data collection is done by measuring height and weight to determine the nutritional status of the respondent and food recall method to determine the respondent s energy intake level. The processing and analysis of data using nutry survey program further processed with SPSS using spearman statistical test. Based on the research result, 28 people has been obtained or 38,7% respondentthat has excessive energy intake level, 46 respondentsor 61,3% included in normal nutrition intake status category.the spearman statistic test result between energy intake variable and nutritional status is p=0,003 (p <0,005) which means there is a significant relationship between energy intake and nutritional status Keywords :Energy Intake, nutritional status, Elementary School Children PENDAHULUAN Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia. Program millenium development goals yang dicanangkan PBB salah satunya adalah program pengurangan mortalitas anak pada poin keempat. Mortalitas anak terkait dengan masalah gizi, seperti yang dipublikasi oleh WHO bahwa satu pertiga dari kematian anak berhubungan 1
langsung dengan malnutrisi (Regar, 2013). Anak sekolah dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat. Anak-anak sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang rawan mengalami gizi kurang penyebabnya ialah tingkat ekonomi yang rendah dan asupan makanan yang kurang seimbang serta rendahnya pengetahuan orang tua. Anak sekolah dengan pola makan seimbang cenderung memiliki status gizi yang baik (Erry, 2014). Prevalensi kependekan pada anak umur 6-12 tahun adalah 35,6% yang terdiri dari 15,1% sangat pendek dan 20% pendek. Prevalensi kekurusan pada anak umur 6-12 tahun adalah 12,2% terdiri dari sangat kurus dan kurus masing masing 4,6% dan 7,6%. Prevalensi kekurusan terlihat paling rendah di Provinsi Sulawesi Utara yaitu 7,5%dan paling tinggi di provinsi Kalimantan Selatan yaitu 17,2%. Masalah kegemukan pada anak umur 6-12 tahun masih tinggi yaitu 9,2% atau masih di atas 5,0% (Riskesdas, 2010). Penelitian tentang Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar Di Pulau Bunaken Kelurahan Bunaken Kecamatan Kepulauan Bunaken Kota Manado Sulawesi Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan asupan energi kurang dengan status gizi berdasarkan BB/TB kurang terdapat 1 responden (7,1%) dan sebanyak 13 responden (92,9%) dengan status gizi berdasarkan BB/TB normal. Responden dengan asupan energi cukup bestatus gizi kurang berjumlah 1 responden (1,6%) dan angka paling tinggi yaitu, asupan energi cukup dengan status gizi normal berjumlah 60 responden (98,4%). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan energi dengan BB/TB Wananoru (2013). Berdasarkan hasil observasi di semua Sekolah Dasar di Desa Kanonang belum pernah dilaksanakan penelitian dan pengukuran tentang asupan energi dan status gizi pada anak sekolah dasar di Desa Kanonang. Untuk itu peneilti tertarik untuk melakukan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan asupan energi pada anak sekolah dasar di Desa Kanonang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilaksanakan di semua Sekolah Dasar di Desa Kanonang diantaranya SD GMIM II Kanonang, SD Inpres Kanonang II, SD GMIM I Kanonang, SD Inpres Kanonang I, SD Gereja Pantekosta 2
Kanonang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016. Populasi adalah seluruh siswa kelas V dan VI pada semua sekolah dasar di Desa Kanonang tahun ajaran ganjil 2016/2017.Sampel dalam penelitian ini yaitu semua siswa yang berumur 10-12 tahun sebanyak 75 orang di SD GMIM II Kanonang, SD Inpres Kanonang II, SD GMIM I Kanonang, SD Inpres Kanonang I, SD Gereja Pantekosta Kanonang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara kuesioner, dan food recall 24 jam pada dua hari yang berbeda, analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis univariat dan analisis bivariate dengan menggunakan uji Spearman. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Asupan Energi Responden Asupan Energi Jumlah N % Kurang 22 29,3 Cukup 24 32,3 Lebih 29 38,7 Jumlah 75 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi responden sebagian besar memiliki asupan energi lebih berjumlah 29 orang (38,7%) asupan energi cukup 24 orang (32,3%), dan asupan energi kurang 22 orang (29,3%). Tabel 2 Distribusi Responden Menurut Status Gizi Status Gizi Jumlah n % Kurus 2 2,7 Normal 46 61,3 Gemuk 27 36 Jumlah 75 100 Sebagian besar status gizi responden yaitu status gizi normal sebanyak 46 orang (61,3%), dan sebagian kecil status gizi kurus 2 orang (2,7%), dan responden pada status gizi gemuk 27 orang (36%). 3
Tabel 3 Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Asupan Status Gizi Energi Kurus Normal Gemuk Total n % N % n % n % Kurang 0 0 9 12 13 16 22 29,3 Cukup 0 0 16 21,3 8 6,7 24 32 Lebih 2 2,7 21 28 6 6,7 29 38,7 Total 2 2,7 46 61,3 22 29,3 75 100 P- value 0,003 Tabel diatas menunjukkan asupan energi lebih dengan status gizi normal yaitu 21 orang (28%) sedangkan yang paling sedikit yaitu asupan energi lebih dengan status gizi kurus 2 orang (2,7%) dan asupan lebih dengan status gizi gemuk 6 orang (6,7%). Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik spearman korelasi diperoleh nilai koefisien person dengan nilai r - 344 dengan tingkat signifikan ρ = 0,003 (ρ = <0,05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan status gizi pada anak sekolah dasar di Desa Kanonang. Gambaran Asupan Energi Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Kanonang Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dengan asupan energi lebih 29 orang (38,7%), responden dengan asupan energi cukup sebanyak 24 orang (32,0%) dan paling sedikit yaitu responden dengan asupan energi kurang sebanyak 22 orang (29,3%). Berbeda dengan hasil penelitian dari Pusungula, (2013) tentang Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kelas 4 Dan Kelas 5 SD Katolik St, Malalayang Kota Manado jumlah responden dengan asupan energi >1980 kkal dengan kategori Lebih berjumlah 7 responden (12%), dan yang paling banyak asupan energi 1440-1980 Kkal dengan kategori cukup berjumlah 44 responden (73%). Penelitian dari Reppy, (2015) tentang Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Siswi SMA Negeri 4 Manado sebagian besar responden mempunyai asupan energi baik yaitu sebanyak 58 orang atau 80,6%, dan angka paling rendah yaitu kategori asupan energi kurang hanya terdapat 4 orang atau 5,6%. Untuk kategori asupan energi lebih berjumlah 10 orang atau 13,9%. Sumber energi berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Asupan energi ideal harus mengandung cukup energi dan semua zat esensial sesuai kebutuhan sehari-hari. Distribusi energi dalam keseimbangan diet (balance diet) makanan anak adalah 50% berasal dari 4
karbohidrat, 35% dari lemak. Dan 15% dari protein. Gambaran Status Gizi Anak Sekolah Dasar Di Desa Kanonang Penilaian status gizi responden berdasarkan klasifiksi indeks antropometri IMT/U. Indeks Masa Tubuh (IMT) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi. Gambaran status gizi responden menunjukkan sebanyak 46 orang atau 61,3% status gizi normal. Pada status gizi gemuk sebanyak 27 orang atau 36%. Sebagian kecil kurus sebanyak 2 orang atau 2,7%. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Kusuma, (2015) tentang Perbedaan Tingkat Kecukupan Energi Protein, Status Kesehatan dan Status Gizi Anak yang Memanfaatkan dan Tidak Memanfaatkan Makanan Sekolah dasar Islam Terpadu (SDIT) Harapan Bunda yaitu presentase tertinggi pada status gizi normal 66,1% dibandingkan dengan status gizi gemuk 18,5%, obesitas 13,9% dan paling rendah pada status gizi kurus yaitu 6,5%. Hubungan Asupan Energi Dengan Statsu Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Kanonang Berdasarkan analisis statistik antara variabel asupan energi dengan status gizi dengan diperoleh p=0,003 (p <0,005) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi. dari hasil penelitian diperoleh responden asupan energi lebih dengan status gizi kurus sebanyak 2 orang atau 2,7%, asupan energi lebih dengan status gizi normal sebanyak 21 orang atau 28%, asupan energi cukup dengan status gizi normal sebanyak 16 orang atau 21,3%, dan asupan energi kurang dengan status gizi gemuk sebanyak 13 orang atau 16%. Asupan energi cukup dengan status gizi gemuk sebanyak 8 orang atau 6,7%, asupan energi lebih dengan status gizi gemuk sebanyak 6 orang atau 6,7%. Dapat disimpulkan asupan energi cukup dengan status gizi (kurus, normal, gemuk) sebanyak 24 orang atau 32%, pada asupan energi kurang dengan status gizi (kurus, normal, gemuk) sebanyak 22 orang 29,3% dan angka tertinggi pada asupan energi lebih dengan status gizi (kurus, normal, gemuk) sebanyak 29 orang 38,7%. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Limpeleh (2013) tentang asupan energi dari anak usia sekolah yang berada di kompleks pasar 45 Kota Manad. Hasil penelitian menunjukkan responden pada kategori asupan energi yang kurang dengan status gizi yang kurang (78,6%) dan baik (21,4%). Sedangkan pada status asupan energi 5
yang cukup berstatus gizi kurang terdapat (41,7%). dan yang berstatus gizi baik (58,3%).Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chisquare menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi anak usia sekolah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Karundeng, (2011) yang dilaksanakan pada anak sekolah dasar di SD GMIM IV Kota Tomohon Sulawesi Utara hasil penelitiannya yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan indeks IMT/U. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utari, (2016), tentang gambaran status gizi dan asupan zat gizi pada siswa sekolah dasar Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai dimana pada penelitian ini angka tertinggi ada pada status gizi sangat gemuk (obesitas) dengan asupan energi kurang sebanyak 66,7%, dan status gizi normal dengan asupan energi kurang sebanyak 40%. Menurut Supariasa, (2002), tingkat konsumsi energi itu berpengaruh secara langsung pada status gizi. Energi itu diperoleh dari karbohidrat, protein dan lemak. Energi diperlukan untuk pertumbuhan, metabolisme, utilisasi bahan makanan dan aktivitas. Kebutuhan energi disuplai terutama oleh karbohidrat dan lemak, sedangkan protein untuk menyediakan asam amino bagi sintesis protein sel dan hormon maupun enzim untuk mengukur metabolisme. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden yang mendapatkan asupan energi cukup 32,3%, asupan energi lebih 29,3% dan responden yang mendapatkan asupan energi kurang 38,7%. 2. Respondenpada Status gizi normal sebanyak 61,3%, status gizi kurus 2,7%, dan pada status gizi gemuk sebanyak 36%. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan status gizi pada anak sekolah dasar di Desa Kanonang. SARAN 1. Bagi Puskesmas Kawangkoan Barat dan Puskesmas Kawangkoan masih perlu mengadakan tindakan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) mengenai pentingnya mengkonsumsi makanan seimbang bagi anak usia sekolah. 2. Perlunya pemantauan status gizi secara rutin di setiap sekolah yang ada di Desa kanonang. 6
3. Perlun diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berhubungan dengan asupan energi dan status gizi DAFTAR PUSTAKA Karundeng, G. 2011. Hubungan Antara Asupan Energi dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Kelas III-V SD GMIM Tomohon Sulawesi Utara. Skripsi Kusuma E, R. 2015. Perbedaan Tingkat Kecukupan Energi Protein, Status Kesehatan dan Status Gizi Anak yang Memanfaakan dan Tidak Memanfaatkan Makanan Sekolah dasar Islam Terpadu (SDIT) Harapan Bunda Semarang.(online);http://digilib.u nimus.ac.id/gdl.php?mod=browse &op=read&id=jtptunimus-gdlexsirilaku-8115 Limpeleh, F. 2013. Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah Di Kompleks Pasar 45 Kota Manado. Skripsi Mananoru, W. 2013. Hubungan Asupan Energi Dengan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar di Pulau Bunaken Kelurahan Bunaken Kecamatan Kepulauan Bunaken Kota Manado Sulawesi Utara.(Online);http://fkm.unsrat.a c.id/wpcontent/uploads/2013/08/ WINANSI-MANANORU- 0915110291.pdf#page=1&zoom= 90,-265,850 Regar E, Sekartini R. 2013. Hubungan Kecukupan Asupan Energi Dan Makronutrien Dengan Status Gizi Anak Usia 5-7 Tahun Di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur Tahun 2012. (Online);http://journal.ui.ac.id/ind ex.php/ejki/article/viewfile/3001 /2460 Reppy, B. 2015. Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Siswi Sma Negeri 4 Manado.Skripsi Riskesdas 2010.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan, RI 2010. Supariasa, N, I, D. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC Utari, D. 2016. Gambaran Status Gizi Dan Asupan Zat Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai. (online); jom.unri.ac.id/index.php/jomfd OK/article/download/9244/8909 7