FAQ PERATURAN BANK INDONESIA NO 20/ 10 /PBI/2018 TENTANG TRANSAKSI DOMESTIC NON-DELIVERABLE FORWARD

dokumen-dokumen yang mirip
No.17/50/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan ketiga atas Pera

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK

2 e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia tenta

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/18/PBI/2016 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru

No 18/35/DPPK Jakarta, 13 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan atas Peraturan Bank Indonesia

TANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.17/ 7/49 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/14

No.16/15/DPM Jakarta, 17 September Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

TANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.17/ 7/49 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/14

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

No.10/ 42 /DPD Jakarta, 27 November S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

TANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 18/35/DPPK PERIHAL TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Pembatasan Transaksi Rupiah dan Pemberian Kredit Valuta Asing oleh Bank

No. 16/ 2 /DPM Jakarta, 28 Januari 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia.

No.16/ 14 /DPM Jakarta, 17 September Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/19/PBI/2016 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/17/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING

No.18/13/DPM Jakarta, 24 Mei Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

Nanang Hendarsah. Direktur Task Force Program Pendalaman Pasar Keuangan

No Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 2 Yang dimaksud dengan ko

No.16/5/DPM Jakarta, 8 April Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran N

TANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.17/ 7/49 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/14

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/ 8 / PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI LINDUNG NILAI KEPADA BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 37 /PBI/2008 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ketentuan Umum. Bank ACCD

Ketentuan Umum. Bank ACCD

No.17/16/DPM Jakarta, 12 Juni Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI

TANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 18/ 34 /DPPK PERIHAL TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK

Pokok-Pokok Materi Pengaturan PBI NO.15/8/PBI/2013 tentang TRANSAKSI LINDUNG NILAI KEPADA BANK BANK INDONESIA OKTOBER 2013

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN VALUTA ASING KORPORASI DOMESTIK MELALUI BANK

-2- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/2/PBI/2016 TENTANG TRANSAKSI LINDUNG NILAI BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 9 /PBI/2014 TENTANG

No.14/ 11 /DPM Jakarta, 21 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/20/PBI/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No.17/21/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Booklet Tanya Jawab PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/14/PBI/2005 SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 7/23/DPD SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia te

-2- Dengan cara tersebut, diharapkan stabilitas nilai tukar Rupiah dapat terjaga dan tercipta pendalaman pasar valuta asing domestik. Transaksi Lindun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.17/20/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.17/ 23 /DPM Jakarta, 30 September Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban

No. 17/29/DPM Jakarta, 26 Oktober 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No II. PASAL PER PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Penunjukan Bank ACCD dilakukan berdasarkan kerja sama antara Bank Indonesia dengan bank sen

No. 18/11/DEKS Jakarta, 12 Mei Transaksi Lindung Nilai Berdasarkan Prinsip Syariah

PEDOMAN PENGISIAN LAPORAN PROFIL MATURITAS

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO. 15/17/PBI/2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 4 /PBI/2009 TENTANG TRANSAKSI USD REPURCHASE AGREEMENT BANK KEPADA BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 12 /PBI/2016 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.18/ 5 /DSta Jakarta, 6 April 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA DEBITUR UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 28 /PBI/2008 TENTANG PEMBELIAN VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH KEPADA BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penyempurnaan atas PBI No.16/20/PBI/2014

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 5 /PBI/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/11/PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 20 /PBI/2011 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/16/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21/PBI/2014 UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DAN SURAT EDARAN NO.16/24/DKEM

No. 15/24/DPM Jakarta, 5 Juli 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Transaksi. USD. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4979)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/7/PBI/2016 TENTANG TRANSAKSI BANK KEPADA BANK INDONESIA DALAM RANGKA BILATERAL CURRENCY SWAP ARRANGEMENT

PEDOMAN PENGISIAN LAPORAN PROFIL MATURITAS

No. 15/27/DPNP Jakarta, 19 Juli 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DI INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33/SEOJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN BANK UMUM UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DALAM VALUTA ASING

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Transkripsi:

FAQ PERATURAN BANK INDONESIA NO 20/ 10 /PBI/2018 TENTANG TRANSAKSI DOMESTIC NON-DELIVERABLE FORWARD Apa tujuan diterbitkannya PBI ini? PBI ini diterbitkan bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan transaksi lindung nilai bagi pada pelaku pasar, serta upaya untuk meminimalisir dampak transaksi non-deliverable forward di luar negeri. Dengan diterbitkannya PBI ini, perbankan domestik dapat melakukan transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) untuk memberikan kemudahan bagi pelaku pasar tidak hanya eksportir dan importir namun juga bagi investor asing yang memiliki aset rupiah, melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar rupiah. Apa perbedaan transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dengan transaksi forward? Perbedaannya adalah pada transaksi forward diatas jumlah tertentu (threshold) wajib didukung dengan underlying transaksi, sementara itu pada transaksi Domestic Non- Deliverable Forward (DNDF) semua nominal transaksi wajib didukung dengan underlying transaksi. Disamping itu, transaksi forward diselesaikan dengan pergerakan dana secara penuh namun bisa dilakukan rollover, early termination dan unwind. Sementara itu, untuk transaksi DNDF, penyelesaian transaksi dilakukan dengan menggunakan mekanisme fixing dan diselesaikan tanpa pergerakan dana secara penuh. Underlying transaksi apa saja yang dapat digunakan untuk transaksi Domestic Non- Deliverable Forward (DNDF)? Pengaturan mengenai underlying transaksi mengacu pada ketententuan mengenai transaksi valas terhadap rupiah antara bank dengan pihak domestik dan pihak asing. Underlying transaksi yang tidak dapat digunakan dalam transaksi Domestic Non-Deliverable Forward yaitu sebagai berikut: a. surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia; b. penempatan dana; c. fasilitas pemberian kredit yang belum ditarik; d. dokumen penjualan valuta asing terhadap rupiah yang berasal dari penjualan valuta asing hasil ekspor; e. kegiatan pengiriman uang oleh perusahaan transfer dana; f. kredit antarnasabah (intercompany loan); dan g. kegiatan usaha perdagangan valuta asing. Apakah bank diperbolehkan melakukan cover hedging di offshore? Bank dapat melakukan transaksi DNDF dengan bank di luar negeri untuk cover hedging Bank. 1

Apakah bank diperbolehkan memberikan kredit kepada nasabah dalam rangka transaksi DNDF? Bank dilarang memberikan kredit dalam valuta asing dan/ atau dalam rupiah kepada Nasabah dan/atau Pihak Asing untuk kepentingan Transaksi DNDF. Apakah perusahaan berupa pedagang valuta asing (KUPVA) dan penyelenggara transfer dana (PTD) dapat melakukan transaksi DNDF? Perusahaan KUPVA dan PTD tidak dapat melakukan transaksi DNDF Apakah underlying transaksi dapat digunakan untuk lebih dari 1 (satu) transaksi yang berbeda? Transaksi DNDF dapat dilakukan sepanjang dokumen underlying transaksi belum jatuh tempo dan tidak melebihi nominal underlying transaksi, namun dokumen underlying transaksi tidak boleh digunakan pada lebih dari 1 (satu) bank dalam seluruh sistem perbankan Indonesia pada waktu yang bersamaan. Contoh Transaksi yang Dapat dilakukan: Pada tanggal 17 September 2019, importir ABC memiliki invoice dalam USD dengan nominal sebesar USD8,000,000.00 (delapan juta dolar Amerika Serikat) yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2019. Pada tanggal 17 September 2019, importir ABC melakukan Transaksi DNDF sebesar USD8,000,000.00 (delapan juta dolar Amerika Serikat) dengan tanggal jatuh tempo 17 Oktober 2019. Pada saat transaksi DNDF tersebut jatuh tempo, importir ABC dapat melakukan Transaksi Spot beli sebesar USD8,000,000.00 (delapan juta dolar Amerika Serikat) dengan menggunakan dokumen Underlying Transaksi yang sama, sepanjang invoice masih berlaku. Contoh Transaksi yang Tidak Dapat dilakukan: Importir PQR merupakan importir otomotif yang mempunyai dokumen Underlying Transaksi berupa invoice pembelian spare part otomotif senilai USD5,000,000.00 (lima juta dolar Amerika Serikat), yang akan dibayarkan oleh importir PQR pada tanggal 20 Desember 2019. Pada tanggal 27 September 2019, importir PQR melakukan Transaksi DNDF beli kepada Bank A sebesar USD1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat) yang jatuh tempo pada tanggal 27 Oktober 2019. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 2019, importir PQR melakukan Transaksi DNDF sebesar USD3,000,000.00 (tiga juta dolar Amerika Serikat) kepada Bank B. Transaksi ini tidak dapat dilakukan karena transaksi dilakukan dengan Bank yang berbeda dengan menggunakan underlying yang sama pada waktu bersamaan. Dalam hal Importir PQR ingin melakukan transaksi DNDF dengan Bank B, maka transaksi dimaksud dapat dilakukan jika transaksi DNDF antara importir PQR dengan Bank A telah jatuh tempo (deliverable) pada tanggal 27 Oktober 2019. 2

Apakah bank syariah diperbolehkan melakukan transaksi DNDF? Bank syariah diperbolehkan untuk melakukan transaksi DNDF sepanjang telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional yang menyatakan memperbolehkan bank syariah untuk melakukan transaksi DNDF. Apakah transaksi DNDF dapat dilakukan rollover, unwind, dan early termination? Transakasi DNDF tidak dapat dilakukan perpanjangan transaksi (roll over) dan percepatan penyelesaian transaksi (early termination). Dengan demikian, pengakhiran transaksi (unwind) dapat dilakukan. Apakah transaksi DNDF yang dilakukan antar-bank juga wajib didukung dengan underlying transaksi? Transaksi DNDF yang dilakukan antar-bank tidak wajib didukung dengan underlying transaksi. Apakah transaksi DNDF ini diperhitungkan dalam kewajiban lindung nilai sebagaimana aturan mengenai prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi? Transaksi DNDF dapat dilakukan nasabah untuk memenuhi kewajiban rasio lindung nilai (hedging ratio), namun demikian tidak memenuhi kewajiban rasio likuiditas (liquidity ratio). Apakah semua dokumen Underlying Transaksi dapat digunakan untuk transaksi DNDF? Dokumen Underlying Transaksi yang dapat digunakan untuk transaksi DNDF adalah dokumen Underlying Transaksi yang bersifat final dengan didukung oleh dokumen pendukung. Dengan demikian, dokumen seperti: a. proyeksi aruskas b. purchase order c. proforma invoice d. Perkiraan kebutuhan biaya sekolah, berobat, perjalanan Tidak dapat menjadi dokumen Underlying Transaksi. Selain itu, dokumen Underlying Transaksi sebagaimana dibawah ini juga tidak dapat digunakan sebagai Underlying Transaksi, antara lain: a. Dokumen penjualan valas thd Rupiah yang berasal dari penjualan valuta asing hasil ekspor b. Bukti kepemilikan dana valas di dalam dan luar negeri a.l berupa buku tabungan, giro (rekening koran), bilyet deposito, dan bukti kepemilikan NCD c. Penjanjian pembukaan vostro Pihak Asing dengan Bank untuk tujuan remitansi, MT 299, ata MT 599 yang berisi pernyataan dari bank koresponden bahwa dana yang ada akan dipergunakan untuk tujuan remitansi di Indonesia 3

d. Bukti konfirmasi penjualan Surat Berharga, antara lain berupa trade confirmation yang disampaikan melalui SWIFT message, tested telex, Reuters Monitoring Dealing System (RMDS), atau Bloomberg ticket Siapa saja kah yang boleh melakukan transaksi DNDF? Perusahaan seperti eksportir, importir dan investor asing yang memiliki eksposur terhadap risiko nilai tukar Rupiah. Contoh yang dapat dilakukan: Pihak Asing memiliki saham di Indonesia sebesar ekuivalen USD2,000,000.00 (dua juta dolar Amerika Serikat). Atas aset berupa saham tersebut, Pihak Asing melakukan lindung nilai melalui Transaksi DNDF dengan nominal paling banyak ekuivalen USD2,000,000.00 (dua juta dolar Amerika Serikat) sepanjang Pihak Asing memiliki saham dimaksud. Contoh yang tidak dapat dilakukan: Nasabah domestik PT. A yang melakukan investasi berupa surat berharga negara dalam rupiah dan tidak memiliki risiko nilai tukar Rupiah, tidak diperbolehkan melakukan Transaksi DNDF dengan Underlying Transaksi berupa surat berharga negara dalam rupiah. Berdasarkan ketentuan PBI DNDF disebutkan bahwa transaksi DNDF tidak dapat di-roll over, namun apabila nasabah ingin melakukan transaksi baru menggunakan dokumen underlying yang sama, apakah dapat dilakukan? Nasabah dapat membuka transaksi DNDF baru dengan menggunakan dokumen underlying yang sama sepanjang dokumen underlying transaksi masih berlaku, transaksi DNDF yang baru tidak melampaui nominal underlying dan tidak melebihi jangka waktu underlying. Seperti apa pelaporan transaksi DNDF dilakukan? Pelaporan transaksi DNDF dilakukan melalui form 202 (sama seperti transaksi forward). Pada kolom Jenis Dokumen diisi dengan kode 999-dengan dokumen underlying lainnya, kemudian pada kolom Keterangan Jenis Dokumen diisi dengan kode DNDF- diikuti dengan sandi dokumen underlying yang digunakan. Contoh: DNDF-004, artinya transaksi DNDF dilakukan dengan menggunakan underlying transaksi berupa invoice. 4

Apabila suatu perusahaan mempunyai neraca keuangan dalam USD kemudian mempunyai kewajiban pembayaran dalam rupiah atau tagihan dalam rupiah, apakah dapat melakukan transaksi DNDF dalam rangka hedging atas kewajiban dan tagihan dimaksud? Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 ayat (4) PBI, transaksi DNDF hanya dapat dilakukan untuk lindung nilai atas risiko nilai tukar rupiah. Dengan demikian, apabila terdapat kewajiban atau tagihan dalam IDR sementara neraca keuangan dicatat dalam USD, maka kewajiban dan tagihan tersebut dapat digunakan sebagai underlying transaksi DNDF. Contoh, Perusahaan A melakukan transaksi perdagangan dan menerima pembayaran dalam IDR, maka Perusahaan A dapat melakukan transaksi beli DNDF USD/IDR dengan underlying berupa tagihan dalam Rupiah dan neraca perusahaan dalam USD. Apakah importir dapat menggunakan underlying berupa DHE untuk melakukan transaksi beli DNDF? Tidak dapat. Underlying berupa DHE hanya dapat digunakan untuk transaksi jual DNDF USD/IDR. Contohnya eksportir yang membutuhkan rupiah untuk membeli bahan baku lokal, maka dapat melakukan transaksi jual DNDF dari hasil ekspornya. Apakah transaksi DNDF yang dilakukan akan mempengaruhi akumulasi threshold jumlah transaksi derivatif? Transaksi DNDF tidak mempengaruhi akumulasi threshold jumlah transaksi derivatif (forward). Contohnya, importir A memiliki underlying berupa invoice sebesar eqv USD50,000 dan pada awal bulan Okt 2019 melakukan transaksi DNDF sebesar USD50,000. Kemudian importir A melakukan transaksi outright forward sebesar USD40,000, maka atas transaksi outright forward tersebut importir A tidak wajib menyampaikan dokumen underlying. Berkaitan dengan transaksi DNDF dengan menggunakan underlying berupa portfolio investment berupa bonds atau saham apakah nominal underlying transaksinya dapat menggunakan nilai investasi yang telah dilakukan mark to market? Contohnya, investor asing A melakukan investasi di Indonesia dalam bentuk saham sebesar Rp.10 miliar pada bulan Oktober 2019 dan melakukan hedging melalui transaksi DNDF beli eqv sebesar Rp.10 miliar. Pada bulan Nov 2019, nilai saham secara mark to market meningkat menjadi Rp.15 miliar, apakah investor A dapat menambah transaksi DNDF menjadi Rp.15 miliar? Sesuai dengan PBI No.18/19/PBI/2016 tentang Transaksi Valas terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing, dalam hal underlying transaksi berupa investasi, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) terdapat realisasi investasi, dan b) nilai transaksi derivatif valas thd rupiah paling banyak sebesar nilai realisasi investasi yang tercantum dalam dokumen underlying transaksi. Mengacu kepada PBI tersebut, dengan demikian transaksi DNDF dapat dilakukan paling banyak sebesar nilai realisasi investasi, dalam hal ini sesuai contoh adalah sebesar eqv. Rp.10 miliar. 5

Apakah Pihak Asing dapat melakukan transaksi DNDF valas terhadap Rupiah dengan Bank di dalam negeri untuk kepentingan (on behalf) nasabah di luar negeri yang akan melakukan investasi di Indonesia? Transaksi DNDF yang dilakukan oleh Pihak Asing yang mewakili nasabah di luar negeri kepada Bank domestik tersebut dapat dilakukan sepanjang didukung oleh dokumen underlying transaksi dari nasabah luar negeri berupa foreign direct investment, portfolio investment, pinjaman, modal dan investasi lainnya. Dokumen underlying yang wajib disampaikan antara lain berupa bukti konfirmasi pembelian atau penjualan SSB seperti trade confirmation yang disampaikan melalui SWIFT message, tested telex, RMDS dan Bloomberg Ticket. Perusahaan A di dalam negeri memiliki kontrak dengan Perusahaan B, dimana Perusahaan B memiliki tagihan dalam valas kepada perusahaan A namun pembayaran dilakukan dalam mata uang rupiah dimana jumlah rupiah yang harus dibayarkan tergantung kurs JISDOR atau kurs yang disepakati pada saat hari pembayaran. Apakah dengan skema tersebut dapat menjadi underlying transaksi untuk melakukan transaksi DNDF? Sesuai dengan pasal 2 ayat (4) PBI 20/10/PBI/2018, Transaksi DNDF dapat dilakukan untuk lindung nilai atas risiko nilai tukar rupiah. Dengan demikian, skema diatas dapat dilakukan. Contoh: Perusahaan A memiliki kewajiban pembayaran pada Perusahaan B tanggal 25 setiap bulannya eqv. sebesar USD1,000,000, dengan pembayaran pertama tanggal 25 November 2019. Pembayaran disepakati dalam mata uang Rupiah, dengan jumlah rupiah yang dibayarkan tergantung kurs JISDOR pada tanggal 23 November 2019. Pada tanggal 25 Oktober 2019, Perusahaan A dapat melakukan transaksi DNDF beli USD1,000,000 dengan kurs DNDF sebesar Rp15.000 dengan underlying berupa tagihan dari perusahaan B tersebut, sepanjang memenuhi ketentuan mengenai Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah NKRI. Apakah Transaksi Domestic Non-Deliverable Forward digolongkan sebagai produk baru dan harus dimasukkan dalam rencana bisnis bank? Hal ini tunduk pada aturan manajemen risiko sebagaimana diatur oleh otoritas pengawas perbankan. Namun demikian, transaksi ini pada dasarnya merupakan transaksi forward bersifat plain vanilla sehingga manajemen risiko yang harus diterapkan Bank sama dengan 6

transaksi forward biasa. Disamping itu, transaksi DNDF juga harus tunduk pada aturan OJK mengenai kegiatan usaha dan jaringan kantor berdasarkan modal inti bank. Apakah Transaksi DNDF masuk dalam perhitungan Posisi Devisa Netto (PDN)? Transaksi ini tidak masuk dalam perhitungan PDN, karena sesuai dengan PBI No.5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank umum, yang diperhitungkan dalam PDN adalah transaksi yang menimbulkan tagihan dan kewajiban dalam valuta asing dimasa mendatang yang merupakan komitmen dan kontinjensi. Apa yang harus dilakukan bank dalam hal terjadi force majeure dimana JISDOR tidak terupdate? Sesuai diskusi mengenai market convention dengan IFEMC pada tanggal 1 Oktober 2018, apabila terjadi force majeure pada JISDOR maka kurs JISDOR yang digunakan adalah JISDOR hari sebelumnya. Mohon klarifikasi apabila nasabah asing melakukan portfolio hedging dengan menggunakan underlying portfolio statement pada satu bank, apakah underlying tersebut dapat digunakan pada bank lain? Contoh: Nasabah A menggunakan portfolio hedging sebesar 30% dari total portfolio dan disampaikan sebagi bukti underlying kepada bank A. apakah sisa 70% dari portfolio tersebut dapat digunakan sebagai underlying transaksi pada Bank B? Sesuai dengan pasal 11 ayat (4) PBI 20/10/PBI/ 2018 Dokumen Underlying Transaksi DNDF yang sama tidak boleh digunakan pada lebih dari 1 (satu) Bank dalam seluruh sistem perbankan Indonesia pada waktu yang bersamaan. Sehingga berdasarkan contoh tersebut, maka Nasabah A tidak dapat menggunakan underlying yang sama untuk transaksi dengan Bank B. Atas hal tersebut, jika diperlukan dapat dibuat surat pernyataan dari bank custody yang menatausahakan portofolio tersebut bahwa nasabah/investor menjaga nilai portofolio paling tidak sebesar lindung nilai yang dilakukan. PT A mengeluarkan invoice dalam rupiah kepada PT E dimana kedua pihak setuju bahwa invoice tersebut linked to JISDOR sehingga nilai rupiah yang akan dibayarkan oleh PT E tergantung dengan kurs JISDOR pada tanggal jatuh waktu. Dalam hal ini, maka PT E terpapar risiko nilai tukar rupiah. Apakah skema tersebut dapat dijadikan underlying untuk melakukan transaksi DNDF? Sesuai dengan pasal 2 ayat (4) PBI 20/10/PBI/2018, Transaksi DNDF dapat dilakukan untuk lindung nilai atas risiko nilai tukar rupiah. Dengan demikian, skema diatas dapat dilakukan dengan menambahkan keterangan sebagai berikut: 1. Nilai tagihan dalam rupiah dan nilai kurs yang digunakan pada saat penerbitan invoice, dan/atau 2. Statement pada invoice yang menyebutkan bahwa nilai yang akan dibayar mengikuti kurs yang berlaku pada tanggal pembayaran. 7

Investor Asing E melakukan investasi portofolio di aset rupiah (SBN, Saham atau aset lain) pada tgl 2 Jan 2019 eqv. sebesar Rp.1 Triliun. Pada tanggal tanggal 2 Februari 2019, nilai mark to market investasi portofolio tersebut adalah eqv. sebesar Rp1,2 triliun. Investor asing E bemaksud melakukan hedging DNDF. Apakah Investor Asing E dapat melakukan transaksi DNDF dengan nominal underlying eqv. senilai Rp1,2 triliun yang merupakan nilai mark to market dari aset portofolio tersebut? Sesuai pasal 4 huruf b PBI No.20/10/PBI/2018 tentang Transaksi Domestik Non-Deliverable Forward, nominal transaksi DNDF tidak melebihi nominal underlying transaksi. Dengan demikian, Investor Asing E dapat melakukan transaksi DNDF dengan nominal mengacu pada nilai mark to market portfolio investasi yang tercatat pada bukti kepemilikan investasi (statement of holding) dari pihak yang berwenang mengeluarkan statement of holding, pada saat transaksi DNDF dilakukan. 8