BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. ini hanya membuka 1 jurusan saja yaitu MO (mekanik otomotif) dan sampai

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. dan waktu reaksi latihan daya tahan, kelentukan dan kelincahan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB III METODE PENELITIAN

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. jam belajar siswa SMP Santa Maria kelas VII, sesuai dengan dikeluarkannya surat

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

BAB I PENDAHULUAN. di kuasai seorang pemain bola voli. M. Yunus ( 1992 : 113 ) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN. kelompok. 1 kelompok terdiri dari 6 orang. voli merupakan kegiatan fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lapangan, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen.

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG DENGAN BEBAN DAN TANPA BEBAN TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP ATLET VOLLY

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diuraikan sebelumnya, bahwa

pinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

Suleman Abdullah mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dr. Hj. Aisah R. Pomatahu, Dra., M.Kes dosen pada Jurusan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

OLEH DILLA FARID W. T

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh

TESIS. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Dr.Atrub, M.Pd.,MM. SYKLES WANTINA HAQQI NIM : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

JURNAL SKRIPSI PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga.menurut Harsuki dalam

PERBEDAAN LATIHAN SQUAT JUMP

MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS MELALUI LEMPAR BOLA PADA SISWA KELAS V MI. ROUDLOTUT THOLABAH KRANDING MOJO KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen)

2015 LATIHAN SHADOW BADMINTON DAN LATIHAN LADDER DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN ATLET BULUTANGKIS

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

Oleh: Ganang Cipto Pramodho/ Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi/Fakultas Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGGI LONCATAN VERTICAL PADA PEMAIN BOLA VOLI PUTERA DI MTS NEGERI 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub

A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada dasarnya merupakan bagian rekontruksi dari sistem pendidikan nasional secara menyeluruh. Olahraga sebagai aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri dan memiliki kompleksitas organisasi. Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan tujuan untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otototot tubuh salah satunya olahraga bulutangkis. (Junaedi, 2015: 834; Susilawati, 2017). Bulutangkis sebagai salah satu cabang olahraga permainan yang populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak sampai tingkat orang tua, laki-laki maupun perempuan. Bulutangkis merupakan olahraga mengejar kock ke segala arah, baik ke depan, ke belakang, ke samping kiri dan kanan. Bermain bulutangkis yang benar, maka kita harus bisa memukul kock, baik dari atas, dari bawah maupun dari samping. Jenis-jenis yang harus dikuasai yaitu service, lob, dropshot, smash, netting, underhand, dan drive. Semua jenis pukulan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan grip atau pegangan raket dan footwork atau gerakan kaki yang benar, misalnya pada saat melompat dan menjangkau shuttlecock. Pemain tidak hanya dituntut untuk bergerak eksplosif tetapi juga harus memiliki kekuatan dan kecepatan terutama pada otot-otot kaki (Firmansyah, 2013; Sutanto, 2016: 122; Sutono, 2008: 1-2). Daya ledak atau power merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang dibutuhkan untuk hampir semua cabang olahraga termasuk didalamnya permainan bulutangkis. Hal ini dapat dipahami karena daya ledak tersebut mengandung unsur gerak eksplosif, sedangkan gerakan ini dibutuhkan dalam aktivitas olahraga berprestasi. Daya ledak tidak lepas dari masalah kecepatan dan kekuatan yang banyak dijumpai dalam gerakan-gerakan dalam permainan bulutangkis. Melatih daya ledak atau power otot tungkai terdapat beberapa

cara, salah satunya yaitu dengan cara pelatihan plyometrik dengan menggunakan pelatihan Squat Jump (Santosa, 2011; Ansori, 2011; Mahfuz, 2016). Squat jump merupakan gerakan eksplosif dan juga merupakan latihan plyometrik yang berguna untuk melatih tubuh bagian bawah. Latihan ini menargetkan otot paha depan, paha belakang, glutes, dan betis. Latihan ini bisa dilakukan dimana saja. Pada pelatihan ini, betis ikut bekerja karena dorongan ujung kaki dari awal lompatan (Loturco, 2017; Mahfuz, 2016). Adapun studi pendahuluan yang dilakukan di PB. Sastrawijaya kecamatan Panekan kabupaten Magetan diperoleh data seluruh atlet bulutangkis sebanyak 32 orang dan belum pernah diberikan latihan berupa squat jump untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai sehingga rata-rata atlet memiliki daya ledak otot tungkai yang berbeda-beda, dari 10 sample yang saya observasi terdapat hasil nilai dari vertical jump test yaitu 3 orang dengan nilai sedang, 2 orang dengan nilai cukup dan 5 orang dengan nilai kurang. Jadi, dari 10 sampel yang telah di observasi masih banyak yang memiliki daya ledak otot tungkai yang lemah. Daya ledak otot tungkai yang lemah dapat menyebabkan kurang maksimalnya saat dalam mengembangkan permainan bulutangkis saat bertanding. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan dengan judul Pengaruh Pemberian Latihan Squat Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai pada Atlet Bulutangkis di Persatuan Bulutangkis Sastrawijaya Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. B. RUMUSAN MASALAH Dalam suatu penelitian terdapat suatu permasalahan yang perlu diteliti, dianalisis, dan diusahakan pemecahannya. Maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut, Apakah ada pengaruh pemberian latihan squat jump terhadap daya ledak otot tungkai pada atlet bulu tangkis?. 2

C. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan squat jump terhadap daya ledak otot tungkai pada atlet bulu tangkis di PB. Sastrawijaya. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi daya ledak otot tungkai sebelum diberikan latihan squat jump. b. Mengidentifikasi daya ledak otot tungkai sesudah diberikan latihan squat jump. c. Menganalisa squat jump terhadap daya ledak otot tungkai. D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan peneliti, menambah tata cara tentang penelitian, menambah pengetahuan bagi peneliti dalam rangka kegiatan penelitian dan memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian. 2. Bagi Atlet Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi para pemain dan atlet bulu tangkis mendapat khasanah ilmu pengetahuan dibidang olahraga khususnya mengenai latihan squat jump untuk meningkatkan daya ledak otot tungkaipada atlet bulu tangkis di PB Sastrawijaya Kecamatan Panekan-Magetan. 3. Bagi Institusi Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain untuk melaksanakan penelitian yang sejenis atau melanjutkan penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis. 3

E. KEASLIAN PENELITIAN 1. Bayu, P (2016) dengan judul Pengaruh Metode Latihan dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Power Otot Tungkai penelitian ini menggunakan design studi eksperimental dengan tehnik purposive sampling yaitu siswa SMA Islam Karangrayung sejumlah 24 subjek. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu. Dalam penelitian ini yang diukur adalah derajat tinggi lompatan dengan menggunakan vertical jump. Ada pengaruh yang signifikan antara metode latihan squat jump terhadap peningkatan power tungkai peserta ekstrakurikuler bola voli putra SMA Islam Karangrayung yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan kekuatan otot tungkai rendah terhadap peningkatan power otot tungkai. Maka perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah terdapat pada metode latihan, sedangkan persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu mengukur ada tidaknya peningkatan daya ledak otot tungkai, rancangan penelitian yang digunakan eksperimental dengan pre and post design one group. 2. Cahya, P (2015) dengan judul Pengaruh Pelatihan Squat Jump Dengan Metode Interval Pendek Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai pada Mahasiswa Putra Kelas D Angkatan 2013 penelitian ini menggunakan design studi eksperimental dengan tehnik sampling yaitu sebanyak 30 sample. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu. Dalam penelitian ini yang diukur adalah derajat tinggi lompatan. Ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan latihan squat jump terhadap daya ledak otot tungkai.maka perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah terdapat pada metode latihan, sedangkan persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu mengukur ada tidaknya peningkatan daya ledak otot tungkai, rancangan penelitian yang digunakan eksperimental dengan pre and post design one group. 3. Mahfuz, (2015) dengan judul Pengaruh Latihan Split Squat Jump dan Standing Jump And Reach Terhadap Kekuatan dan Power Otot Tungkai penelitian ini menggunakan design studi eksperimental dengan tehnik 4

populasi dan sampel siswa ekstrakurikuler bola voli SMA Selong sebanyak 36 siswa dan dilakukan selama 8 minggu. Dalam penelitian ini yang diukur adalah tinngi lompatan dengan menggunakan caravertical jump tes. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan latihan split squat jump dan standing jump and reach terhadap kekuatan dan power otot tungkai. Maka perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah terdapat pada metode latihan, sedangkan persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu mengukur ada tidaknya peningkatan daya ledak otot tungkai, rancangan penelitian yang digunakan eksperimental dengan pre and post design one group. 5