NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PETUGAS KEGIATAN OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL PADA JENJANG SMP TINGKAT PROVINSI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan watak dan kepribadian yaitu sikap sportivitas dan disiplin. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PANDUAN WAWANCARA. 1. Bagaimanakah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalam penyampaian

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlombakan yaitu kiyouruki (fighting) dan poomsae (gerakan. maka peserta ujian tersebut dapat dinyatakan lulus.

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) PELATIH / OFFICIAL KONTINGEN TIM ATLETIK KEC. SEYEGAN DALAM KEJUARAAN PORKAB.

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEBAGAI PEMATERI PROGRAM SEKOLAH KELAS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA DI SMA NEGERI I SEWON

NARASI KEGIATAN JURI CABOR BOLA VOLI PADA O2SN SMP TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang. dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA DI KOTA JAMBI

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2011

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

PANDUAN KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR (PEKAN OLAHRAGA PELAJAR) KABUPATEN BANTUL

18. URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2012

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2010

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003, yang berbunyi Pendidikan. adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu proses

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA PADANG. Sumber Dana. Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) PELATIH TIM BOLAVOLI PUTRA UNY DALAM PEKAN OLAHRAGA MAHASISWA (POMDA) DIY TAHUN 2011

STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA MAHASISWA MENUJU POMNAS ACEH 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL

PANDUAN PEKAN OLAHRAGA (POR) PELAJAR KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pelajar ataupun mahasiswa datang ke DIY untuk mencari ilmu. Selain kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Internasional, dipenghujung tahun 2005 lahir Undang-Undang No. 3 tentang

BUPATI BURU. Samb. Bupati: Karate Do Gabdika UKM Uniqbu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KEOLAHRAGAAN ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012.

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) PESERTA TURNAMEN SEPAKBOLA DIES NATALIS UAJY KE-45 TAHUN 2010 DI YOGYAKARTA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PEDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pencak silat dalam perkembangannya saat ini sudah banyak

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

LAPORAN JURI PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN RENANG PORSENI SMP TAHUN Disusun Oleh: Ahmad Rithaudin, S.Pd.Jas NIP.

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL. Setiyawan ABSTRAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

KEJUARAAN BULUTANGKIS TINGKAT SMP MUHAMMADIYAH 1 CUP TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional

NARASI KEGIATAN PELATIHAN PELATIH TINGKAT DASAR ANGKATAN I

Surat Penugasan Dekan FIK No:1730/UN 34.16/KP/2012

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN. 1. Pembinaan pencak silat yang berorientasi olahraga kompetitif dan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAHRAGA

Transkripsi:

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PETUGAS KEGIATAN OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL PADA JENJANG SMP TINGKAT PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012 Oleh: AHMAD RITHAUDIN, M.OR NIP 19810125 200604 1 001 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PETUGAS DALAM KEGIATAN OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL TINGKAT PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TANGGAL 29 30 MEI 2012 A. NAMA KEGIATAN Nama kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan adalah petugas dalam rangka Olimpiade Olahraga Siswa Nasional pada jenjang SMP tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012. B. DASAR KEGIATAN Dasar penugasan dalam kegiatan ini adalah mengacu padda Surat penugasan/ijin dari Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY, No 113/UN 34.16/KP/2012. C. LATAR BELAKANG Pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu komponen utama yang bisa dilakukan oleh seorang tenaga pengajar di lingkup perguruan tinggi. Salah satu kegiatan yang dapat dijadikan sebagai wahana untuk kegiatan pengabdian paa masyarakat ini adalah memfasilitasi atau membantu kelancaran program dan melakukan kerjasama dengan bidang terkait dalam pelaksanaan event keolahragaan. Salah event keolahragaan tersebut diantaranya yaitu event dilingkup sekolah berupa Olimpiade Olahraga Siswa Nasional pada jenjang SMP tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasar kajian yang dilakukan, dapat dianalisis beberapa komponen yang dapat dijadikan dasar diselenggarakannya kegiatan ini yaitu berdasar pada Bab I, ketentuan umum pasal 1 ayat 11 Undang-undang sistem Keolahragaan Nasional No 3 tahun 2005 yaitu Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Selain itu juga dinyatakan dalam Bab II, dasar, fungsi dan tujuan, pasal 4, Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, 2

sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. Kegiatan olahraga prestasi yang dilaksanakan dalam rangka kegiatan persekolahan dapat dikatakan termasuk dalam kegiatan pembinaan olaharga pendidikan berdasar pada BAB VI RUANG LINGKUP OLAHRAGA Pasal 18 Undangundang Sistem keolahragaan nasional disebutkan bahwa; (1) Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan. (2) Olahraga pendidikan dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler. (3) Olahraga pendidikan dimulai pada usia dini. (4) Olahraga pendidikan pada jalur pendidikan formal dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan. (5) Olahraga pendidikan pada jalur pendidikan nonformal dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. (6) Olahraga pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dibimbing oleh guru/dosen olahraga dan dapat dibantu oleh tenaga keolahragaan yang disiapkan oleh setiap satuan pendidikan. (7) Setiap satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berkewajiban menyiapkan prasarana dan sarana olahraga pendidikan sesuai dengan tingkat kebutuhan. (8) Setiap satuan pendidikan dapat melakukan kejuaraan olahraga sesuai dengan taraf pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara berkala antar satuan pendidikan yang setingkat. (9) Kejuaraan olahraga antar satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat dilanjutkan pada tingkat daerah, wilayah, nasional, dan internasional. Selanjutnya dalam Permendiknas no 39 tahun 2008 tentang pembinaan prestasi siswa BAB I tentang TUJUAN, SASARAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 1dikatakan bahwa tujuan pembinaan kesiswaan adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas; b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan; 3

c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat; d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society). Berdasar kajian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembinaan terhadap siswa yang memiliki prestasi ditingkat sekolah sangatlah diperlukan untuk mendorong energi positif yang dimiliki oleh anak. Sehingga kegiatan O2SN dirasa dapat menjadi wadah yang signifikan untuk menampung minat, bakat dan prestasi anak-anak tersebut. D. TUJUAN KEGIATAN Kegiatan Olimpiade Olahrag siswa nasional (O2SN) ini memiliki beberapa tujuan utama. Berdasar pada pedoman pelaksanaan O2SN, kegiatan ini memiliki empat tujuan yaitu: 1. Membina generasi muda agar menjadi manusia yang sehat jasmani, rohani, serta mampu berkompetisi secara sehat, fair dan sportif. 2. Meningkatkan prestasi atlet pelajar sehingga bisa dijasikan salah satu indikator keberhasilan pembinaan olahraga pelajar di sekolah 3. Memberikan pengalaman secara nasional melalui kompetisi dengan atlet pelajar dengan berbagai tipe karakter, tingkat keterampilan yang berbeda. 4. Mempererat persahabatan, membina persatuan dan kesatuan bangsa sesame pelajar SMA untuk memperkukuh ketahanan nasional. E. PESERTA Peserta dalam kegiatan O2SN pada jenjang SMP ini adalah perwakilan atau juara I dari masing-masing Kabupaten dan Kota yang ada di DIY, yaitu kontingen dari Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan dalam O2SN tingkat SMP Se- DIY pada tahun 2012 yaitu Atletik, Renang, Bolavoli, Pencak Silat, Catur, Bulutangkis dan Karate. 4

F. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN Waktu Penyelenggaraan kegiatan O2SN SMP Tk. DIY ini diselenggarakan pada tanggal 29 30 Mei 2012. Tempat pelaksanaannya yaitu di komplek fakultas ilmu keolahragaan UNY dengan perincian sebagai berikut Tabel 1. Lokasi pertandingan dalam rangka O2SN SMP Tk. DIY tahun 2012 Cab. Olahraga Atletik Renang Bolavoli Pencak Silat Catur Bulutangkis Karate Tempat pelaksanaan Stadion Atletik dan sepakbola UNY Kolam renang FIK UNY GOR UNY Hall beladiri FIK UNY GOR UNY Hall Bulutangkis FIK UNY Hall beladiri FIK UNY G. HASIL KEGIATAN Berdasarkan kapasitas pengabdi dalam kegiatan O2SN SMP Tk DIY yaitu sebagai organisator dalam bidang keuangan. Dapat disampaikan bahwa kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan juara dari masing-masing cabor yang akan mewakili kontingen DIY dalam ajang O2SN SMP tingkat nasional. Selain itu kegiatan ini dapat berjalan dengan baik karena dukungan penuh terutama dari segi pembiayaan oleh DInas pendidikan dan olahraga provinsi DIY khususnya pada bidang SMP. 5