BAB I PENDAHULUAN. globalisasi tidak hanya memberi dampak positif, akan tetapi juga memberi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor penting yang secara langsung memberikan kontribusi

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan. pembangunan bangsa dan negara adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembangunan nasional, manusia dalam hal ini menjadi subjek.

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dapat diartikan usaha sadar yang dilakukan dengan

PENGARUH PEMAHAMAN AJARAN ISLAM DAN KONSEP DIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2007 / 2008

BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil dari proses pendidikan berupa manusia yang berkualitas. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian yang bersifat umum dan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan suatu alat untuk menilai efektifitas metode mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah lahir hingga wafat sampai diteruskan oleh para sahabatsahabatnya.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. berakhlak mulia, guna menciptakan manusia yang bertaqwa dan menjadi seorang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta : Aditya Media,

BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan karakter dan jati diri bangsa merupakan cita-cita luhur yang harus

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung diluar kelas. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya. 1. Sedangkan menurut Muhammad Al-Mighwar self control (kontrol diri)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SILABUS PEMBELAJARAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan sebagai wahana dalam membangun dan menempa kualitas

PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI BERBASIS METODE PEMBIASAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF PANJENG JENANGAN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi bagaikan dua buah mata uang koin, karena globalisasi tidak hanya memberi dampak positif, akan tetapi juga memberi dampak yang negatif. Rohman dalam bukunya mengatakan bahwa, Pendidikan global muncul belakangan sebagai suatu studi dengan tujuan menumbuhkan kesadaran warga bangsa di masing-masing negara agar menyadari pentingnya menjaga kehidupan kolektif secara global, karena problem hidup di suatu wilayah dunia akan dirasakan akibatnya pula oleh seluruh warga dunia secara global. 1 Ahmad mengatakan dalam bukunya bahwa, Hal inilah yang menyebabkan pentingnya ilmu agama Islam untuk diajarkan kepada manusia karena ilmu pendidikan Islam adalah akumulasi pengetahuan yang bersumber dari Al-Qur an dan As-Sunnah, yang diajarkan, dibinakan, dan dibimbingkan kepada manusia sebagai peserta didik dengan menerapkan sebuah metode dan pendekatan yang Islami dan bertujuan membentuk peserta didik yang berkepribadian muslim. 2 Haitami dalam bukunya mengatakan bahwa, Adapun kepribadian pendidikan, maka pendidik lebih lanjut dijelaskan oleh para ahli 1 Arif Rohman, Pendidikan Komparatif Dasar-Dasar Teori Perbandingan Pendidikan Antar Bangsa (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013), Hal. 20. 2 Beni Ahmad Saebani. Hendra Akhdhiyat, Ilmu Pendidikan Islam (IPI).( Bandung: Pustaka Setia, 2012), Hal. 22. 1

2 pendidikan. Ibnu Jama ah misalnya, mengatakan bahwa seorang pendidik harus seorang yang berkepribadian agamis, yaitu memelihara dan menegakkan syariat Islam, termasuk pula terhadap hal-hal yang disunatkan menurut syariat, baik ucapan, maupun perbuatan, seperti membaca Al- Qur an, mengingat Allah SWT, baik dengan hati maupun lisan serta menjaga keagungan Nabi Muhammad SAW ketika disebut namanya. Ia juga harus bergaul dengan manusia dengan akhlak yang terpuji, menjaga batin, manis muka, maupun mengendalikan amarah, berguna, lembut, dan berbuat baik serta mencegah yang munkar. 3 Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri, yang bertempat di Desa Bringin, Kec. Kauman, Kab. Ponorogo, yang telah bekerja sama dengan Departemen Agama, yang telah menjadikan pendidikan Agama Islam sebagai idenditasnya serta menerapkan proses belajar mengajar pada umumnya. Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri menginginkan agar para santrinya mampu mengenal huruf arab yang kemudian mereka mampu membaca huruf dalam Al-qur an secara baik dan benar, sehingga diharapkan mampu mengartikan dan mengetahui makna dari apa yang mereka baca dari Al-Qur an. Dikarenakan pendidikan agama Islam tidak bisa terlepas dari bahasa arab, terlebih lagi dalam mempelajari Al-qur an- Hadits yang sangat membutuhkan kemampuan dalam membaca Al-qur an dengan baik dan benar. 3 Moh. Haitami Salim. Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam( Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. 2012), Hal. 147.

3 Berdasar Standar Kompetensi di Madrasah Ibtidaiyah, bahwasanya pembelajaran Al-qur an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri ini bertujuan untuk memberi kemampuan dasar pada peserta didik dalam membaca, menulis serta menanamkan kecintaan peserta didik pada Al-Qur an Hadits guna mendorong, membina serta membimbing akhlak dan perilaku santri, agar senantiasa mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. Dalam rangka mewujudkan tujuan mulia tersebut, maka tidak pernah terlepas dari hambatan (problematika) ataupun kendala dalam pembelajaran Al-Qur an hadits. Sehingga kendala tersebut akan mengakibatkan kesulitan serta menghambat minat belajar pada peserta didik. Hambatan yang ada pada pembelajaran Al-qur an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri yang paling mendasar yaitu mereka belum mampu membaca huruf arab (Iqro ), karena latar belakang mereka yang tinggal di pedesaan, sehingga kurangnya pendidikan tersebut. Faktor usia juga mendasari adanya hambatan untuk bisa membaca Al-Qur an. Faktor metode pembelajaran yang kurang diminati oleh anak, dikarenakan metode pengajaran yang dirasa kurang asik bagi mereka, faktor pengelolaan kelas yang kurang memperhatikan tentang kondisi dalam kelas, serta faktor guru mata pelajaran yang kurang menguasai materi. Mata pelajaran Al-Qur an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah bertujuan:

4 1. Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan menulis serta mampu mengamalkan Al-Qur an serta Al-Hadits dalam kehidupan mereka; 2. Mendorong, membimbing serta membina kemampuan dan kegemaran untuk membaca serta menghafal Al Qur an maupun Al-Hadits; 3. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan serta pengamalan kandungan ayat-ayat Al Qur an dan Al-Hadith dalam perilaku peserta didik sehari-hari. 4. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi (MTs). Beni Ahmad Saebani, M.Si. dalam pengertian lain menjelaskan bahwa, Dalam kehidupan sehari-hari, Indikator tercapainya tujuan pendidikan Islam adalah mencetak anak didik yang mampu bergaul dengan sesama manusia dengan baik, dan benar serta mengamalkan amar makruf nahi mungkar kepada sesama manusia. Anak didik yang telah dibina dan diajar dengan pola pendidikan Islam adalah anak didik yang sukses dalam kehidupan karena ia memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat untuk menjalani kehidupan, kehidupan berbekal ilmu-ilmu keislaman yang diridai oleh Alloh dan Rosulnya. 4 Banyak kendala yang akan dihadapi oleh para pengajar dalam menyampaikan ilmu terkait mata pelajaran Al-Qur an Hadits ini diantara problematika yang paling mendasar adalah daya tangkap anak akan materi 4 Beni Ahmad Saebani. Hendra Akhdhiyat, Ilmu Pendidikan Islam(IPI).( Bandung: Pustaka Setia. 2012), Hal. 147.

5 tersebut sangat lemah dikarenakan akal dan ditambah lagi dengan usia mereka yang masih berada dalam usia bermain, serta kurangnya metode pembelajaran yang di miliki oleh seorang guru. Hal ini mengharuskan seorang guru untuk menggunakan metode terbaik, supaya materi dapat tersampaikan semaksimal mungkin. Sehubungan dengan itu, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang studi: Problematika Pembelajaran Al-Qur an-hadits di Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri, Desa Bringin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Fokus Penelitian Dalam memperjelas penelitian ini, maka perlu dipahami terlebih dahulu bahwa yang dimaksud penelitian kualitatif bahwa penelitian ini memandang gejala atau variable bersifat menyeluruh, tidak dipisah pisahkan, sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan sebuah penelitian hanya berdasar variabel, akan tetapi keseluruhan situasi sosial yang di teliti yang meliputi aspek tempat, pelaku, serta aktivitas. Fokus dalam penelitian ini adalah pada sebuah problematika pembelajaran Al- Qur an Hadits, yang mencakup pada hal-hal sebagai berikut, yaitu problematika yang berhubungan dengan guru, apa problematika yang terjadi pada seorang guru, peserta didik, apa yang menjadi hambatan dalam menerima pelajaran Al-Qur an Hadits, problem yang terkadi pada alat pembelajaran, sumber pembelajaran, pengelolaan kelas, metode yang

6 digunakan, serta evaluasi pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri Desa Bringin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo. C. Rumusan Masalah Berdasarkan ulasan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti akan mengambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur an Hadits yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri, Desa Bringin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, pada Tahun Pelajaran 2016/2017? b. Apakah Problematika yang ada dalam persiapan dan pelaksanaan pembelajaran Al-Qur'an Hadits yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri, Desa Bringin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, pada Tahun Pelajaran 2016/2017? D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis: 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang problematika pembelajaran, khususnya pada pembelajaran Al- Qur an Hadits sehingga bisa menjadi pegangan untuk mencari jalan keluar terkait pembelajaran Al-Qur an Hadits, sehingga pembelajaran itu sangat menyenangkan bagi peserta didik pada Madrasah Ibtidaiyah, khususnya pada Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri di Desa Bringin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.

7 2. Secara praktisi a. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan khasanah keilmuan bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. b. Bagi Guru Sebagai masukan bagi para guru mengenai pembelajaran di kelas dan upaya yang bisa dilakukan dalam mengembangkan pelaksanaan pembelajaran Al Qur an Hadits. c. Bagi Lembaga Bagi pendidikan atau sekolah yang bersangkutan akan memperoleh umpan balik yang nyata dan sangat berguna sebagai bahan evaluasi demi keberhasilan di masa mendatang E. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan ini menunjukkan mata rantai pembahasan dari awal hingga akhir, terdiri dari lima bagian yang kami susun secara sistematis dengan perincian bab demi bab sehingga lebih mudah untuk dipahami. Adapun pada Bab I berisi pendahuluan, yang berfungsi sebagai gambaran umum untuk memberi pola pemikiran bagi keseluruhan isi skripsi yang meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, perumusan masalah, manfaat penelitian, sistematika pembahasan dan kajian pustaka. Bab II merupakan landasan teori, yang mencakup pembahasan dari judul skripsi yang sudah peneliti buat, yang terdiri dari: Pengertian

8 Pembelajaran dan Pendidikan, Problematika Pembelajaran, Pengertian Al Qur an Hadits dan Faedah Mempelajari Al-Qur an Hadits, Pembelajaran Al-Qur an-hadits di Madrasah Ibtidaiyah Darul Fikri, Metode Pembelajaran Al-Qur an Hadits, Peneliti Terdahulu. Bab III merupakan lokasi penelitian, metodologi penelitian yang menguraikan tentang pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, data dan sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan kredibilitas Data, tahap penelitian. Bab IV merupakan temuan penelitian dan pembahasan terdiri dari: Gambaran Umum tentang lokasi penelitian, Penyajian Data, Pelaksanaan Pembelajaran di MI Darul Fikri, Problematika pada Persiapan dan Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur an Hadits di MI Darul Fikri, Problem Persiapan Pembelajaran Al-Qur an Hadits, Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur an-hadits, Analisis Pembehasan Bab V ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan isi dari penyusunan skripsi dan juga saran untuk objek penelitian agar dapat dievaluasi lebih lanjut. Adapun yang terakhir dari skripsi ini memuat adalah lampiran-lampiran serta daftar pustaka.