Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN LADDER DRILLS DIBANDING LATIHAN SMALL SIDED GAME TERHADAP PRESTASI KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN BARRIER HOPS TERHADAP PRESTASI SHOOTING SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMPN 1 WONODADI KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016/2017

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK BARRIER HOPS DENGAN LATIHAN KOMANDO TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI SHOOTING SSB INDONESIA MUDA KOTA MALANG

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

Journal of Physical Education and Sports

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DI KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK MENENDANG BOLA (SHOOTING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN LEG PRESS TERHADAP PENINNGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PENCAK SILAT PBSS KUNINGAN CLUB TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

2016 PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

Hafidz Gusdiyanto Asim Fahrial Amiq Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

Dony Sugianto Putra, Latihan Loncat Gawang di Pasir, Sepakbola

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Transkripsi:

GPJI 2 (1) (2018) Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia http://journal2.um.ac.id/index.php/gpji PENGARUH METODE DRILL DAN METODE BARRIER HOPS TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING Tegar Satrya Pamungkas 1, Hariyoko 2 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Desember 2017 Disetujui April 2018 Dipublikasikan Agustus 2018 Keywords: metode drill, metode barrier hops, hasil belajar shooting sepakbola. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran shooting sepakbola terhadap hasil belajar shooting dan untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode terhadap hasil belajar shooting SSB Unibraw 82 di Malang. Metode penelitian yang dipakai adalah eksperimen yang dilakukan kepada peserta SSB Unibraw 82 Kota Malang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) pembelajaran dengan perlakuan metode drill memberikan pengaruh terhadap hasil belajar shooting peserta SSB Unibraw 82 (Fhitung = 10,101 > Ftabel = 4,26), (2) pembelajaran perlakuan metode barrier hops memberikan pengaruh terhadap hasil belajar shooting peserta SSB Unibraw 82 (Fhitung = 12,303 > Ftabel = 4,26), (3) tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran dengan metode drill dan metode barrier hops terhadap hasil belajar shooting peserta SSB Unibraw 82 (Fhitung = 0,567 < Ftabel = 4,26). Abstract This research aims to knowing the effect difference of method to shooting learning result of School Fottball Unibraw 82 in Malang. This reseach method used an experiment conducted to School Football Unibraw 82 in Malang. Based on the result of thie reseach, (1) the learning with drill method treatment had an effect on the shooting learning result of the School Football Unibraw 82 participants (Fcount = 10,101 > Ftable = 4,26), (2) the learning of the barrier hops method gave effect to the shooting learning result of School Football Unibraw 82 (Fcount = 12,303 > Ftable = 4,26), (3) there is no significant difference between learning with drill and hops method on shooting result of School Football Unibraw 82 participants (Fcount = 0,567 < Ftable = 4,26). 2018 Universitas Negeri Malang Alamat korespondensi: ISSN 2614-8293 (Online) E-mail: hariyoko.fik@um.ac.id PENDAHULUAN Salah satu aspek pendidikan yang utama pada sistem kurikulum adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani membentuk kebugaran jasmani, sikap dan karakter dari peserta didik. Pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmaniah, keterampilan sosial, stabilitas emosional, tindakan moral, penalaran dan pengenalan lingkungan melalui aktifitas jasmani yang direncanakan secara sistematis (Arisandi, 2009:14). Tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan adalah untuk memper-baiki standar kesehatan melalui pendidikan yang terpadu. 46

Olahraga menjadi salah satu gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang berolahraga bermacam-macam, ada yang bertujuan untuk sekedar mengisi waktu luang, rekreasi, kesehatan, kebugaran ataupun untuk pencapaian prestasi dan mengharumkan nama bangsa. Setiap pelatih akan senantiasa berusaha untuk meningkatkan prestasi atlet-atletnya setinggi mungkin (Harsono, 2015:39). Untuk mencapai prestasi puncak memerlukan proses latihan yang cukup lama dan dilakukan sejak usia dini baik secara teknik, taktik, mental maupun fisik. Sepakbola merupakan salah satu cabang yang digemari oleh latar belakang dan keturunan yang berbeda-beda. Sepakbola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang (Amiq, 2016:1). Saat ini perkembangan sepakbola sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya sekolah sepakbola (SSB) yang didirikan. SSB merupakan sekolah yang mempelajari tentang permainan sepakbola dan merupakan sebuah organisasi olahraga yang berfungsi mengembangkan potensi yang dimiliki siswa serta menjadi wadah pembinaan sepakbola usia dini. Proses latihan yang baik dan teratur bertujuan untuk meningkatkan kualitas permainan sepakbola yang lebih baik, tetapi perlu disadari bahwa di dalam permainan sepakbola banyak sekali komponen-komponen gerak dan teknik dasar yang perlu ditingkatkan secara spesifik agar peningkatannya lebih stabil. Gerak atau teknik tanpa bola diantaranya adalah gerakkan lari, lompat, loncat, menendang, menghentikan dan menangkap bola bagi seorang penjaga gawang. Amiq (2016:6) menjelaskan beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah menendang (shooting), menghentikan atau mengontrol (stopping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), mengumpan (passing), lemparan ke dalam (throw in) dan menjaga gawang (goalkeeping). Hasil observasi awal yang dilakukan pada tanggal 12 Februari 2017 yang dilakukan di Stadion Universitas Brawijaya Kampus 2 pada SSB Unibraw 82 Usia 13-15 tahun dapat diketahui bahwa, dari 24 peserta, 14 peserta dapat melakukan passing dengan benar (58%), 15 peserta dapat melakukan controlling dengan benar (63%), 9 peserta dapat melakukan dribbling dengan benar (37%) dan 8 peserta dapat melakukan shooting dengan benar (33%). Menurut Batty (2003:1) latihan menendang mau tak mau mesti menjadi salah satu latihan inti dalam program latihan sepakbola manapun juga. Pada saat ini kita banyak melihat pertandingan sepakbola dimana statistik pertandingan memperlihatkan presentasi dari tendangan yang tepat ke arah gawang lebih kecil daripada tendangan yang melenceng dari gawang. Hal itu juga didukung oleh Mielke (2007:67) yang berpendapat bahwa dari sudut pandang penyerangan, tujuan sepakbola adalah melakukan shooting ke gawang. Yunus (2013:17) menyatakan bahwa teknik menendang sepakbola pada garis besarnya dibagi menjadi empat (1) Tendangan dengan kaki bagian dalam banyak dimanfaatkan untuk memberikan bola dalam jarak pendek. (2) Tendangan dengan punggung bagian dalam banyak dimanfaatkan untuk memberikan/ mengoperkan bola jarak jauh. (3) Tendangan dengan punggung kaki bagian luar dimaksudkan untuk memperoleh tendangan bola berputar. (4) Tendangan dengan punggung kaki dimaksudkan agar memperoleh tendangan yang keras. Ada beberapa metode pembelajaran untuk meningkatkan shooting, baik mulai dari latihan dengan beban, berlatih dengan tendangan langsung ke gawang, ada juga dengan melakukan berbagai pendekatan, seperti pendekatan metode pembelajaran drill. Untuk menjadi seorang pemain yang baik, dibutuhkan penguasaan teknik bermacam-macam. Penguasaan teknik tersebut memerlukan latihan yang dilakukan secara berulang-ulang, dan pada saat pertandingan teknik-teknik tersebut dapat dilakukan dengan baik, tidak canggung untuk melakukan gerakkan tersebut. Shooting tidak bisa dilakukan hanya dengan benar saja, tetapi juga perlu adanya pendukung lain seperti keterampilan, power dan akurasi, sehingga pada saat melakukan shooting peluang untuk terjadi gol lebih besar, untuk meningkatkan teknik shooting diperoleh dengan pembelajaran metode drill dan pembelajaran metode barrier hops. Kedua variabel tersebut memiliki persamaan dalam meningkatkan pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Menurut Sagala (2009:217) metode latihan drill atau metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Majid (2015:214) menyatakan metode drill adalah cara membelajarkan siswa 47

untuk mengembangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan. Drill atau juga sering disebut repetive drill method, adalah upaya untuk memantapkan keterampilan-keterampilan otomatis atau asosiasi yang telah diperoleh (Hamalik, 2012:97). Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah pembelajaran yang dilakukan siswa atau peserta melakukan hal yang sama secara berulang-ulang untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap keterampilan dalam kegiatan yang diperoleh, dan untuk memperoleh suatu hasil yang maksimal dari keterampilan yang telah dipelajari peserta diberikan instruksi teknik keterampilan yang baik dan benar, peserta harus benar-benar memperhatikan instruksi tersebut, teknik tersebut selanjutnya dilakukan secara berulang-ulang dengan harapan peserta melakukan teknik keterampilan yang baik dan benar yang bisa dilakukan secara otomatis atau menjadi biasa. Selain menggunakan metode drill pembelajaran dengan metode barrier hops juga dapat menjadi opsii untuk meningkatkan keterampilan hasil belajar shooting. Menurut Sugiharto (2014:122) pliometrik adalah metode latihan yang dirancang untuk meningkatkan daya ledak otot. Lubis (2005:15) menjelaskan teknik ini mulai dilakukan dengan berbagai lompatan seperti melompat ke depan, ke samping, ke belakang. Dapat dilakukan dengan tumpuan satu kaki atau dua kaki. Pada penelitian ini digunakan tumpuan dua kaki yaitu barrier hops. Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa metode barrier hops adalah bentuk pembelajaran untuk melatih daya ledak, karena tejadi gabungan antara kekuatan dan kecepatan, dengan cara melakukan loncatanloncatan mencapai ketinggian maksimal ke arah vertikal dan ke arah gerakkan kaki. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa rancangan kelompok pembanding prates-pascates berpasangan (matching pre test-post test comparisson group design). Subjek dalam peneltian ini adalah seluruh peserta SSB Unibraw 82 usia 13-15 tahun yang berjumlah 24 peserta. Pembagian subjek kelompok penelitian menggunakan teknik ordinal pairing matching. Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes keterampilan shooting sepakbola dengan validitas tes sebesar 0,661 dan reliabelitas sebesar 0,610. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, dokumentasi dan tes keterampilan shooting sepakbola. Adapun tahap-tahap dalam pengumpulan data meliputi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. (1) Tahap pretest keterampilan shooting sepakbola. (2) Tahap pemberian perlakuan program pembelajaran dengan metode drill dan metode barrier hops selama 18 kali pertemuan. (3) Tahap posttest keterampilan shooting sepakbola. Analisis data dilakukan setelah data pretest dan data posttest telah terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varian satu jalur (one way anova) yaitu untuk menguji perbedaan dua mean distribusi atau lebih. HASIL Data skor keterampilan shooting ke gawang sepakbola yang diperoleh dari peserta SSB Unibraw 82 Malang yang digunakan untuk analisis adalah skor yang berasal dari skor tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Deskripsi data hasil tes dalam penelitian ini sebagai berikut Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Tes Belajar Keterampilan Shooting Sepakbola Peserta SSB Unibraw 82 Usia 13-15 Tahun Data Hasil Belajar Skor Awal Skor Akhir n 12 12 Mean 19,33 23,75 Kelompok Pembelajaran Metode Drill SD 3,91 2,80 Max 27 28 Kelompok Pembelajaran Metode Barrier hops Min 13 20 n 12 12 Mean 19,41 24,75 SD 3,80 3,64 Max 26 32 Min 14 20 48

Berdasarkan hasil uji normalitas kedua kelompok perlakuan metode drill dan metode barrier hops, dapat disimpulkan bahwa skor awal hasil belajar keterampilan shooting dan skor akhir hasil belajar keterampilan shooting dari masingmasing kelompok berdistribusi normal (L hitung < L tabel ). Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji F pada taraf signifikansi α= 0,05. Uji homogenitas skor tes awal dan tes akhir hasil kedua kelompok pembelajaran terhadap keterampilan shooting, dapat disimpulkan bahwa seluruh kelompok pembelajaran berasal dari kelompok yang homogeny (F hitung < F tabel ). Pengujian hipotesis dengan analisis varians (ANAVA) satu jalur dilakukan terhadap data skor tes akhir keterampilan shooting masingmasing kelompok metode pembelajaran dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α = 0.05. Perhitungan lengkap pengujian hipotesis dengan analisis varians satu jalur dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Varians Skor Hasil Belajar Keterampilan Shooting antara Metode Drill dan Metode Barrier hops SV Dk JK V F hitung F tabel Keputusan T 24-1 = 23 238,5 - A 2-1 = 1 6 6 D 24-2 = 22 232,5 10,56 0,567 4,26 F hitung < F tabel (0,567 < 4,26) Berdasarkan hasil perhitungan analisis varians satu jalur (one way anova) sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6 diperoleh hasil F hitung 0,567 < F tabel = 4,26 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Fhitung untuk perbedaan hasil belajar keterampilan shooting masing-masing kelompok pembelajaran lebih kecil jika dibandingkan dengan Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor akhir hasil belajar keterampilan shooting antara kelompok metode drill dan metode barrier hops. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis dengan analisis varian satu jalur (one way anova), diperoleh hasil hitung Fhitung = 10,101 > F tabel = 4,26. Maka dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor tes awal hasil belajar shooting dengan skor tes akhir belajar keterampilan shooting kelompik pembelajaran metode drill. Meningkatnya hasil belajar shooting pada kelompok pembelajaran metode drill dikarenakan peserta dapat belajar dalam melakukan suatu teknik gerak dasar dengan cara mengulang gerakan secara terus menerus yang nantinya membuat peserta terbiasa melakukan gerakan teknik dasar ini dan secara tidak langsung respon peserta jika melakukan shooting akan berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal ini selaras hasil penelitian yang dilakukan oleh Istofian (2016:68) yang berjudul Metode Drill untuk Meningkatkan Teknik Menendang Bola (Shooting) dalam Permainan Sepakbola Usia 13-14 Tahun membuktikan bahwa metode latihan (drill) berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar shooting. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran shooting dengan pembelajaran metode drill terhadap hasil belajar keterampilan shooting yang dilakukan pada peserta SSB Unibraw 82 usia 13-15 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis dengan analisis varian satu jalur (one way anova), diperoleh hasil hitung F hitung = 12,303 > F tabel = 4,26. Maka dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor tes awal hasil belajar shooting dengan skor tes akhir belajar keterampilan shooting kelompik pembelajaran metode barrier hops. Meningkatnya hasil belajar shooting pada kelompok pembelajaran metode barrier hops dikarenakan peserta dapat belajar dalam melakukan suatu teknik gerak dasar dengan cara mengulang gerakan lompatan secara terus menerus yang nantinya membuat peserta terbiasa melakukan gerakan teknik dasar ini dan secara tidak langsung adanya peningkatan daya ledak otot tungkai berpengaruh pada power dan ketepatan, sehingga keterampilan belajar shooting ke gawang peserta mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini selaras hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi (2015:46) yang berjudul Pengaruh Latihan Pliometrik Barrier Hops dengan Latihan Komando Terhadap Peningkatan Prestasi Shooting SSB Indonesia 49

Muda Kota Malang membuktikan bahwa metode latihan pliometrik barrier hops berpengaruh terhadap peningkatan prestasi tendangan ke gawang (shooting) siswa sekolah SSB Indonesia Muda Kota Malang. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran shooting dengan pembelajaran metode barrier hops terhadap hasil belajar keterampilan shooting yang dilakukan pada peserta SSB Unibraw 82 usia 13-15 tahun. Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan, pembelajaran menggunakan metode drill maupun metode barrier hops dapat memberikan perbedaaan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan shooting peserta, hal tersebut dapat dilihat dari hasil skor tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok yang mengalami peningkatan. Metode drill dan metode barrier hops dapat digunakan untuk pembelajaran shooting dalam jangka waktu yang lama karena memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan keterampilan shooting peserta. Hasil belajar keterampilan shooting dengan metode barrier memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan metode drill dikarenakan dengan metode barrier hops peserta dapat mencermati dengan benar benar matang apa yang telah disampaikan oleh pembina serta peserta juga bisa merasakan perbedaan gerakan karena metode ini lebih menekankan pada otot tungkai sehingga sangat mempengaruhi pada tumpuan dan ketepatan shooting, dan pada pembelajaran metode barrier hops peserta ditekankan untuk melakukan pengulangan melompat dan melakukan pengulangan shooting kegawang, sedangkan dalam pembelajaran metode drill penyampaian materi shooting hanya bertujuan untuk pengulangan melakukan shooting ke gawang. Dari kedua metode pembelajaran yang tersebut, metode barrier hops cenderung memberikan peningkatan hasil belajar shooting yang lebih tinggi, hal ini dikarenakan dari beberapa catatan di lapangan pada saat melakukan pembelajaran metode drill para peserta lebih semangat dan serius dalam menjalani pembelajaran, pada metode belajar ini juga peserta lebih cepat dan tanggap dalam memahami pembelajaran yang diberikan. Berdasarkan uji hipotesis, tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara peningkatan hasil belajar kelompok metode drll dan peningkatan hasil belajar kelompok metode barrier hops. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Ada pengaruh dengan metode drill terhadap hasil belajar shooting sepakbola peserta SSB Unibraw 82. (2) Ada pengaruh metode barrier hops terhadap hasil belajar shooting sepakbola peserta SSB Unibraw 82. (3) Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode drill dan metode barrier hops terhadap hasil belajar shooting sepakbola peserta SSB Unibraw 82. DAFTAR PUSTAKA Amiq, Fahrial. 2016. Sepakbola. Malang: UM Press Batty, Eric. 2003. Latihan Sepakbola Metode Baru Serangan. Bandung : CV. Pionir Jaya. Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Harsono. 2015. Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Irianto, Paulus, Mansur, Sidik, Nining, Hermawan, Dewanti, Sunyoto, Yunus. 2009. Materi Pelatihan Kondisi Fisik Dasar. Jakarta: Asdep Pengembangan Tenaga dan Pembina Keolahragaan. Istofian, R.S. 2016. Metode Drill untuk Meningkatkan Teknik Menendang Bola (Shooting) dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Sekolah Sepakbola Bhineka Indonesia Kota Batu Usia 13-14 Tahun. Malang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Lubis, J. 2005. Mengenal Latihan Pliyometrics: FIK UNJ. Majid, Abdul. 2015. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Roesdakarya. Mielke, D. 2007. Dasar-Dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Raja. Sugiharto. 2014. Fisiologi Olahraga. Malang: Universitas Negeri Malang. Wahyudi. 2016. Pengaruh Latihan Pliometrik Barrier Hops Dengan Latihan Komando Terhadap Peningkatan Prestasi Tendangan Ke Gawang (Shooting) Pada Sekolah Sepakbola (SSB) Indonesia Muda Kota Malang. Malang : Fakultas Ilmu 50

Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Yunus, Mahmud. 2013. Dasar-Dasar Permainan Sepakbola. Malang: Universitas Negeri Malang. 51