INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan,

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

(1) Rambu lalu lintas lebih memiliki prioritas dibandingkan dengan isyarat dari petugas pengontrol lalu lintas. 정답 :

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13

(2) Di lokasi manakah dari yang berikut ini Anda diharuskan untuk mengemudi sambil mengurangi kecepatan menurut Undang-undang Lalu Lintas Jalan?

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS). Pasal 1

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

Pengertian Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

Pd T Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan

BAB III LANDASAN TEORI. Tata cara berlalu lintas dijelaskan pada Undang-Undang Republik

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNA JALAN DALAM MEMATUHI PERATURAN DI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS PROPOSAL

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 65 TAHUN 1993 T E N T A N G FASILITAS PENDUKUNG KEGIATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB II TINJAU PUSTAKA. jalan bergabung atau berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan 4 Sekolah Menengah Pertama di Kota Yogyakarta. dengan Kampus, sekolah, dan rumah sakit.

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah ruas jalan atau lebih yang saling bertemu, saling berpotongan atau bersilangan.

BAB III PRAKTIK MASYARAKAT KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN MEMILIKI MODA ANGKUTAN DAN KETAATAN TERHADAP LALU LINTAS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

KUESIONER. Identitas Responden

BAB III LANDASAN TEORI. motor. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi karakteristik pengemudi Modal dasar yang harus dimiliki oleh pengendara

BAB VI PENUTUP. Labuan Bajo Manggarai Barat NTT, maka dapat disimpulkan: 1) Berdasarkan kelengkapan pengendara kendaraan sepeda motor di

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut MKJI (1997) ruas Jalan, kadang-kadang disebut juga Jalan raya

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 62 TAHUN 1993 T E N T A N G ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi,

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya karakteristik anak tunagrahita berkaitan dengan tingkat

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

Rambu Peringatan Rambu Petunjuk. Rambu Larangan. Rambu Perintah dan Rambu Lokasi utilitas umum

Buku Panduan Lalu Lintas (APIL) ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS (APIL)

Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2003 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG

2. PENGGUNAAN JALUR LAMBAT ATAU LAJUR KIRI BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

PANDUAN MATERI LALU LINTAS PATROLI KEAMANAN SEKOLAH

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam

(7635) 1. Manakah dari yang berikut ini yang dengan benar menjelaskan tentang tanda berikut? 1 menandakan tempat di mana jalan akan berakhir.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tanjakan Ale Ale Padang Bulan, Jayapura, dapat disimpulkan bahwa:

Penempatan marka jalan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN

Page 1 of 5 KODE ETIK AKSES JIS

BLACKSPOT INVESTIGATION WORKSHOP Surabaya, Mei 2012

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah ser

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

4 Peraturan Lalu Lintas 4-1 Peraturan Lalu Lintas Di Jepang pejalan kaki, mobil,motor, sepeda dan lain-lain, masing-masing peraturan lalu lintas telah ditentukan. Cepatlah mengingat peraturan lalu lintas yang benar di Jepang, agar dapat menciptakan kehidupan yang aman. (1) Peraturan Lalu Lintas pada Dasarnya Pejalan kaki (orang) harus berjalan disebelah kanan jalan apabila jalan raya yang tidak ada trotoarnya. Dan juga, mobil dan sepeda harus melewati bagian kiri jalan kendaraan. Di antara pejalan kaki, bersepeda dan mengendarai mobil yang diprioritaskan adalah pejalan kaki. Ada juga orang tidak mematuhi peraturan tersebut untuk itu berhati-hatilah selalu. Harus mematuhi peraturan rambu-rambu lalu lintas dijalan dan lampu merah pada perempatan jalan. Ada juga orang yang tidak mematuhi peraturan tersebut untuk itu berhati-hatilah selalu.

Tanda-tanda rambu lalu lintas Stop Berhenti sementara dan sepeda Berhenti untuk sementara. Perlahan-lahan begerak dengan kecepatan lambat agar dapat berhenti kapan saja Dilarang masuk masuk Jalan berikutnya tidak dapat dimasuki oleh kendaraan bemotor Dilarang melewati Pejalan, sepeda dan kendaraan bermotor dilarang melewati jalan ini Satu arah dilarang melewati tidak hanya dapat melewati dapat melewati. sesuai arah panah. Dilarang melewati selain arah yang telah ditunjuk hanya dapat melewati tanda arah panah. Dilarang parkir dan berhenti dalam antara waktu dilarang parkir dan berhenti dalam waktu yang telah ditunjuk. Dilarang parkir dalam antara waktu Dilarang menyeberang Pejalan tidak boleh dilarang parkir dalam menyeberang jalan. waktu yang telah ditunjuk. Khusus pejalan dan bersepeda Jalan khusus untuk pejalan dan bersepeda. Khusus pejalan Hanya pejalan yang dapat melewati.

(2) Peraturan dasar untuk orang berjalan Apabila jalan raya ada troroarnya, pejalan diharuskan berjalan di trotoar Apabila tidak ada trotoar, berjalanlah sebelah kanan jalan raya Harus mematuhi lampu merah biarpun sedang terburu-buru janganlah menyebrang di depan kendaraan yang sedang parkir atau berhenti Pejalan diharuskan menyebrang jalan di tempat penyebrangan atau jumbatan penyebrangan, lihatlah kanan kiri, berhati-hatilah terharap kendaraan bermotor bila menyebrangi jalan

(3) Peraturan dasar untuk sepeda Janganlah bersepeda berdampingan dengan sepeda lain Sepeda berjalan di sebelah kiri jalan raya Berhati-hatilah, terhadap pejalan dan kendaraan yang lewat Bila ada rambu lalu lintas yang memperbolehkan sepeda berjalan di trotoar Untuk penggunaan trotoar diprioritaskan untuk pejalan kaki, Bersepeda di trotoar tidak boleh ngebut dan membunyikan bel sepeda yang membuat pejalan kaki terkaget. Dan juga, bila menghalangi pejalan kaki, sepeda harus berhenti sementara Pada malam hari, nyalakanlah lampu sepeda Pada tanda berhenti, Anda harus berhent sementara memastikan keamanan dengan melihat kanan dan kiri Patuhilah lampu merah diperempatan jalan yang ada lampu merahnya. Dipenyebrangan jalan itu terdapat tanda jalur untuk bersepeda dan orang yang bersepeda harus melewati jalur tersebut

(4) Peraturan dasar kendaraan motor dan sepeda Apabila tidak mempunyai SIM atau mengendarai mobil dalam keadaan mabuk janganlah mengendari mobil atau motor, Bila kasus seperti ini terjadi, akan bahaya dan akan mendapatkan hukuman yang berat Pada waktu mengendarai mobil, orang menyetir dan penumpang harus memasang sabuk pengaman. Dan untuk akan yang berusia kurang lebih 6 tahun harus memasang tempat duduk pengaman anak/child seat. Bila menaiki motor harus memakai helm. Do not use a mobile phone while driving. Harus mematuhi lampu merah yang diperempatan jalan, rambu0rambu lalu lintas dan tanda-tanda yang tertulis di jalan Apabila ada rambu lalu lintas stop atau berhenti untuk sementara, harus berhenti sementara dan harus melihat ke kanan dan kiri untuk memeriksa keamanan Apabila di tempat penyemberangan jalan ada orang yang akan menyeberang jalan, harus berhenti dan memberikan kesempatan penyeberang menyeberangi jalan, Di Jepang kecelakaan yang terjadi kebanyakan orang lanjut usia, Apabila melihat orang lanjut usia, menyetirlah dengan perasaan yang tenang dan sabar