BAB I PENDAHULUAN. Berhasil atau tidaknya penyelenggaraan Pemilu sangat bergantung pada. langkah-langkah strategis untuk menyusun daftar pemilih.

dokumen-dokumen yang mirip
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR : 34/Kpts/KPU-Kab /2015

~ 1 ~ KOMISI PEMILIHAN UMUMM KABUPATEN BANGKA BARAT

2016, No Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubern

- 3 - BAB I PENDAHULUAN

Komisi Pemilihan Umum Jl. Iman Bonjol No. 29 Jakarta Pusat Telepon : ( ) Fax:

PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KENDAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

2017, No sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam pelaksanaan pengawasan tahapan pemutakhiran data dan daftar pemilih, seh

PPS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATENTASIKMALAYA. Panduan Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih Panitia Pemungutan Suara (PPS)

- 2-1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang; c. bahwa berdasarkan hasil konsultasi dengan Dewan Perwakilan

TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR ACEH TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN. NOMOR : 019/Kpts/PBWB/KPU-Kab /2015 TENTANG

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH DI DALAM NEGERI DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013

PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KLATEN TAHUN 2015 BAB 1 PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Daftar Pemilih. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. Penetapan.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB 1 PENDAHULUAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEBUMEN TAHUN 2015 BAB 1 PENDAHULUAN

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH

PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN PENETAPAN DAFTAR PEMILIH PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI SEMARANG TAHUN 2010

2 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

PANDUAN PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH

Draft Ketiga, 11 Sep 2012

BAB I PENDAHULUAN. pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. 1. wakil wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan. 2

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH. NOMOR : 07/Kpts/KPU-Prov-012/2012 T E N T A N G

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 54 /Kpts/KPU-Kota /2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PERMASALAHAN PEMILIH TANPA KTP ELEKTRONIK MENJELANG PILKADA SERENTAK 2018

LAPORAN PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN PENETAPAN DAFTAR PEMILIH PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI PEKALONGAN TAHUN 2011

PPDP. Panduan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih. 9 Desember Rabu Pahing KOMISIPEMILIHANUMUM KABUPATEN KLATEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH UNTUK PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.

RAPAT KOORDINASI PEMUTAKHIRAN DAFTAR PEMILIH BERKELANJUTAN TAHUN Denpasar Jumat, 15 April 2016

Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

[Type a quote from the document or the

2011, No Daftar Pemilih Tetap Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

Dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya dan orang yang kehilangan hak pilihnya tersebut mengadukan.

KOMISI PEMILIHAN UMUMM PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 1 Tahun 2011 Tanggal : 29 Maret 2011

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU NOMOR: 02/HK.03.1-Kpt/1771/KPU-Kot/VII/2017 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013;

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - PEDOMAN TEKNIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH (e-dpt PILGUB JABAR 2013)

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 05/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUMM PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG

HASIL PENGAWASAN TAHAPAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2018 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.676, 2013 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Penyusunan. Daftar Pemilih. Pengawasan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN PEMUTAKHIRAN DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH

KPU. MenCoklit BUKU KERJA PPDP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV. Pringsewu terletak di antara '25" 10508'42" BT dan 508'10" laki laki dan perempuan. 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KOMISI PEMILIHAN UMUM PPDP. Panduan Pemuktahiran dan Penyusunan Daftar Pemilih

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Pilkada Serentak Tahun Oleh Gebril Daulai (Tenaga Ahli KPU RI)

KOMISI PEMILIHAN UMUWI

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TRENGGALEK

KOMISI PEMILIHAN UMUM PPDP. Panduan Pemuktahiran dan Penyusunan Daftar Pemilih

1. PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN 18 Februari Mei PENYUSUNAN PERATURAN/ PEDOMAN TEKNIS

4. PPDP : Petugas Pemutakhiran Data pemilih 5. KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara 6. TPS : Tempat Pemungutan Suara 7.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGADA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PPS. Panduan Pemuktahiran dan Penyusunan Daftar Pemilih

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

- 3 - Pasal II Peraturan Komisi ini berlaku pada tanggal diundangkan.

BAB I PENDAHULUAN. memperlakukan rakyat sebagai subjek bukan objek pembangunan, sehingga

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH DI LUAR NEGERI DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM.

KOMISI PEMILIHAN UMUM PPDP. Panduan Pemuktahiran dan Penyusunan Daftar Pemilih

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR

ANALIS HUKUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BANJAR

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ALOKASI PUPUK UREA UNTUK KOMODITI HORTIKULTURA TAHUN 2015 Satuan: Ton

JADWAL KEGIATAN. PERSIAPAN 1. PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN 18 Februari April PENYUSUNAN PERATURAN 23 Februari April 2015

2012, No Mengingat membentuk Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) dalam perspektif Hak Azasi Manusia (HAM) pada hakekatnya merupakan pelaksanaan hak dasar politik rakyat yaitu hak untuk ikut serta dalam menentukan arah dan masa depan kehidupan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai sarana demokrasi, Pemilu akan memberi kesempatan kepada rakyat untuk memilih dan memberikan legitimasi bagi wakil-wakil mereka yang duduk di Parlemen atau pemerintahan. Partisipasi pemilih dalam Pemilu merupakan faktor yang sangat penting. Berhasil atau tidaknya penyelenggaraan Pemilu sangat bergantung pada partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis untuk menyusun daftar pemilih. Proses penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan rangkaian akhir dari suatu proses pemutakhiran pemilih Pemilu yang cukup krusial, karena menyangkut masalah kependudukan atau data penduduk yang sering kali tidak akurat. Hal ini tercermin pada saat Pemilu Legislatif tahun 2014 dimana terjadi beberapa kali penundaan penetapan DPT oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal tersebut tidak terlepas dari desakan berbagai pihak, terutama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan partai politik (Parpol) peserta Pemilu agar KPU bisa menyelesaikan berbagai persoalan menyangkut DPT.

2 Permasalahan daftar pemilih merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di setiap Pemilu, data pemilih yang bersumber dari KPU masih saja menjadi permasalahan karena daftar pemilih yang seharusnya telah dilakukan perbaikan muncul dengan permasalahan yang menggambarkan seakan tidak ada atau belum ada perbaikan yang dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP), petugas PPDP menjadi ujung tombak oleh KPU dalam memutakhirkan data pemilih, oleh karena itu petugas PPDP memiliki peran penting dalam proses penyusunan daftar pemilih. Peran petugas PPDP sangat dibutuhkan karena mempunyai peran yang sangat strategis, baik atau buruknya DPT Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 2015 yang dilaksanakan secara serentak sangat bergantung kepada kinerja petugas PPDP di lapangan. Jika petugas PPDP bekerja dengan sungguhsungguh dan mengikuti prosedur dengan baik dalam proses pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap data pemilih, maka DPT Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota serentak pertama tahun 2015 akan lebih baik dibanding DPT pada Pemilu sebelumnya. Namun sebaliknya, jika petugas PPDP dalam melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih tidak bekerja secara sungguh-sungguh dan tidak mengikuti peraturan yang telah ditetapkan maka kualitas DPT yang akan dihasilkan akan dipertanyakan. Permasalahan kurang berkualitasnya daftar pemilih salah satunya berawal pada proses coklit yang dilakukan oleh petugas PPDP. Coklit adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas PPDP dengan cara mendatangi pemilih secara

3 langsung dari rumah ke rumah untuk mencocokkan data pemilih yang ada dengan kondisi sesungguhnya di lapangan secara teliti. Kegiatan coklit secara administratif dilakukan oleh petugas coklit dengan memperbaiki, mencoret dan menambah data pemilih. Keberadaan petugas PPDP dalam melaksanakan tugasnya perlu dipertimbangkan hasil kerja yang dilakukan di lapangan apakah sudah akuntabel, detail, berintegritas dan memenuhi standar kualifikasi petugas PPDP. Integritas menyangkut kepada karakter amanah dan tanggung jawab. Penyelenggara Pemilu tidak berintegritas menjadi bagian dari masalah fundamental pelaksanaan Pemilu. Seperti dalam permainan sepakbola, wasit yang tidak netral dapat berdampak pada kemenangan yang tidak fair dan sebagian berdampak pada konflik kekerasan yang menciderai nilai-nilai demokrasi. 1 Bila petugas coklit bekerja tidak berintegritas, pelanggaran pada proses coklit dapat terjadi. Pelanggaran Pemilu dirujuk sebagai malpraktik Pemilu merujuk pada pengertian penyimpangan penyelenggaraan proses Pemilu yang dilakukan secara tidak sengaja/ tidak sadar karena faktor kelalaian, kecerobohan, tidak teliti dan kelelahan oleh penyelenggara. 2 Malpraktik atau malpractice berasal dari kata mal yang berarti buruk, dan practice berarti suatu tindakan atau praktik. Secara harfiah dapat diartikan bahwa malpraktik sebagai suatu tindakan buruk yang dilakukan seseorang terkait dengan pekerjaannya. Istilah malpraktik sudah sangat dikenal dalam bidang 1 Ardiles R. M. Mewoh, dkk, Pemilu Dalam Perspektif Penyelenggara, Buku ( Jakarta: Perludem, 2015), hlm. 88. 2 Ramlan Surbakti, Pelanggaran dan Kekerasan Pemilu dan Penyalahgunaan Uang Dalam Proses Penyelenggaraan Pemilu, Makalah (Jakarta: Kemitraan, 2014), hlm. 2.

4 kesehatan atau tenaga kesehatan. Malpraktik dalam bidang kesehatan adalah setiap kesalahan professional yang diperbuat oleh dokter, karena pada saat melakukan pekerjaan profesionalnya, tidak memeriksa, tidak menilai, tidak berbuat atau meninggalkan hal-hal yang diperiksa, dinilai, diperbuat atau dilakukan oleh dokter pada umumnya, didalam situasi dan kondisi yang sama. 3 Dalam penyelenggaraan pemilu, malpraktik juga dapat terjadi dan dilakukan oleh penyelenggara, dimana dalam melakukan pekerjaannya penyelenggara pemilu bekerja tidak memeriksa, tidak menilai, tidak berbuat atau meninggalkan hal-hal yang diperiksa, dinilai, diperbuat atau dilakukan oleh penyelenggara pada umumnya, didalam situasi dan kondisi yang sama pada saat penyusunan daftar pemilih. Permasalahan penyusunan daftar pemilih ini juga terjadi di Kota Solok dalam proses pemutakhiran data yang dilakukan oleh petugas PPDP, yang menimbulkan banyaknya pemilih yang menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) di saat hari pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kota Solok Tahun 2015. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana tersebut dalam UU No.8 tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-Undang No 1 tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang No 1 tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan walikota menjadi undang-undang, pasal 201 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Pemungutan suara serentak dalam pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota 3 Azrul, Azwar, Kriteria Malprktik dalam Profesi Kesehatan, Makalah Kongres Nasional IV PERHUKI (Surabaya, 1996)

5 yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2015 dan bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2016 dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2015. Salah satu daerah yang juga mengikuti pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak Tahun 2015 adalah Kota Solok, Tingkat partisipasi pemilih Kota Solok dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 termasuk yang tertinggi di Provinsi Sumatera Barat yaitu sebesar 70,41 %. Jumlah Daftar Pemilih Tetap di Kota Solok adalah sebanyak 44.650 pemilih dengan Pemilih yang menggunakan KTP atau identitas Kependudukan lainnya sebanyak 1.192 pemilih disebut juga sebagai DPTb-2. 4 Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup banyak dibandingkan dengan Kota lainnya yang ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak di Provinsi Sumatera Barat. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak di Provinsi Sumatera Barat diikuti oleh 18 (delapan belas) Kabupaten/Kota yang terdiri dari 11 (sebelas) Kabupaten dan 7 (tujuh) Kota. Dalam Pemilihan pada Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2014 dan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015, Pemilih yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan/atau identitas lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Kota Solok sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya penggunaan Kartu Tanda Penduduk dan/atau identitas lainnya dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut : 4 Daftar Pemilih Tambahan 2, selanjutnya disingkat DPTb-2, adalah daftar Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih dalam DPT dan DPTb-1 namun memenuhi syarat yang dilayani penggunaan hak pilihnya pada hari dan tanggal pemungutan suara dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Paspor, dan/atau Identitas Lain. (PKPU nomor 4 tahun 2015).

6 Tabel 1.1 : Jumlah Pengguna Kartu Tanda Penduduk dan/atau identitas lainnya Di Kota Solok PILEG PILPRES PILKADA Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/nama sejenis lainnya Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP atau identitas lain atau paspor Pemilih Daftar Pemilih Tambahan-2 (DPTb- 2)/pengguna KTP atau identitas kependudukan lainnya Sumber : KPU Kota Solok yang di olah sendiri oleh peneliti LK 503 PR 509 JML 1012 LK 339 PR 344 JML 683 LK 592 PR 600 JML 1192 Dibandingkan dengan jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) dengan jumlah DPTb-2 (Daftar Pemilih Tambahan 2), Kota Solok merupakan tingkat pertama dalam jumlah DPTb-2 dari 11 (sebelas) Kabupaten dan 7 (tujuh) Kota dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 di Provinsi Sumatera Barat, seperti terlihat pada tabel 1.2 berikut :

7 Tabel 1.2 : Tingkat Pengguna Kartu Tanda Penduduk dan/atau identitas lainnya atau DPTb-2 Tingkat Kabupaten Kota se- Sumatera Barat pada Pilkada Tahun 2015. No Nama Kota Jumlah Daftar Pemilh Tetap (DPT) Jumlah Daftar Pemilih Tambahan 2 (DPTb-2) Tingkat Pengguna (%) 1 Kota Solok 44.650 1.192 2.67% 2 Kabupaten Pasaman Barat 248.154 6.341 2.56% 3 Kabupaten Dharmasraya 133.502 3.190 2.39% 4 Kota Bukittinggi 72.450 1.536 2.12% 5 Kabupaten Pasaman 186.760 3.212 1.72% 6 Kabupaten Solok Selatan 110.151 1.537 1.40% 7 Kabupaten Padang Pariaman 275.845 3.381 1.23% 8 Kabupaten Pesisir Selatan 310.548 3.605 1.16% 9 Kota Padang 548.213 6.206 1.13% 10 Kabupaten Agam 331.785 2.703 0.81% 11 Kepulauan Mentawai 54.231 405 0.75% 12 Kabupaten Solok 271.474 1.921 0.71% 13 Kabupaten Pariaman 59.057 274 0.46% 14 Kabupaten Sijunjung 147.946 675 0.46% 15 Kabupaten Tanah Datar 266.507 1.081 0.41% 16 Kabupaten Lima Puluh Kota 262.738 874 0.33% 17 Kota Padang Panjang 35.751 79 0.22% 18 Kota Payakumbuh 86.733 182 0.21% 19 Kota Sawahlunto 43.248 69 0.16% Sumber : http://pilkada2015.kpu.go.id yang di olah sendiri oleh peneliti Menurut Birch (2012) seperti dikutip oleh Ramlan Surbakti, malpraktik Pemilu sangat efektif dalam menurunkan angka partisipasi Pemilu dan kepercayaan publik terhadap sistem Pemilu. 5 Di Kota Solok dengan jumlah 5 Surbakti, Gaffar, Nugroho, Sujito, & Fitrianto, Integritas Pemilu 2014, (Jakarta: Kemitraan, 2014), hlm. 28.

8 Pengguna Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan/atau identitas lain sebanyak 1.192 pemilih mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih terhadap pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Solok Tahun 2015. Partisipasi pemilih dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Solok Tahun 2015 adalah sebesar 70,41 % dan DPTb-2 mempengaruhi 3,75 % nya, dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut : Tabel 1.3 : Tingkat Partisipasi Pemilih Kota Solok dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2015 di Kota Solok. NAMA JUMLAH SUARA SAH PARTISIPASI PEMILIH NO KECAMATAN SUARA DPTB-2 JUMLAH % SAH JUMLAH % 1 LUBUK SIKARAH 17,861 662 3.71% 18,214 70.07% 2 TANJUNG HARAPAN 13,926 530 3.81% 14,238 70.84% JUMLAH 31,787 1,192 3.75% 32,452 70.41% Sumber : KPU Kota Solok yang di olah sendiri oleh peneliti Kajian mengenai malpraktik Pemilu telah banyak dilakukan oleh penelitipeneliti sebelumnya, namun dari penelitian yang ditemukan oleh peneliti hanya menjelaskan tentang malpraktik pada saat hari pemungutan dan penghitungan suara, peneliti belum menemukan penelitian yang membahas malpraktik yang terjadi dalam proses pemutakhiran data pemilih, seperti penelitian Ramlan Surbakti yang meneliti mengenai pelanggaran apa saja yang dilanggar penyelenggara menyangkut proses pemungutan dan penghitungan suara, termasuk distribusi logistik dan rekap suara ditiap tingkatan penyelenggara dan pelanggaran kekerasan Pemilu dan penyalahgunaan uang dalam Pemilu.

9 Begitu juga penelitian dari Hendrian Haswara Bayu yang membahas malpraktik Pemilu pada saat proses penghitungan suara yang terkait dengan sertifikat hasil penghitungan suara di TPS, dan penelitian kualitas kerja kelompok penyelenggara pemungutan suara pada penyelenggaraan Pemilu Legislatif di Kabupaten Lembata Tahun 2014 yang diteliti oleh Eduard Ola Bebe Gorantokan juga membahas masalah pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara yang masih menyalahi aturan atau regulasi Pemilu yang ada. Maka dari itu, peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai malpraktik yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu yakni PPDP pada proses pemutakhiran data saat proses coklit, sehingga menyebabkan masalah tingginya jumlah Penggunaan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan Kartu identitas lainnya di Kota Solok. Pada hari pemungutan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2015 di Kota Solok, sehingga nantinya diharapkan permasalahan Pemilih DPTb-2 ini dapat berkurang atau tidak ada sama sekali dalam pemilihan berikutnya dikota Solok. 1.2 Rumusan Masalah Daftar Pemilih dalam pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 di Kota Solok berasal dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Kota Solok Tahun 2015 dan dari DPT Pemilu terakhir. DPT Pemilu terakhir disini adalah DPT Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, KPU Kota Solok menetapkan DPT Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 sebanyak 46.498 pemilih yang kemudian disandingkan dengan Data DP4 yang diserahkan Kementrian Dalam Negeri kepada KPU,

10 hasilnya KPU Kota Solok menerima DP4 hasil sinkronisasi dengan DPT Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 sebesar 51.560 pemilih melalui portal SIDALIH (sistem informasi data pemilih). Dijelaskan dalam tabel 1.4 berikut : Tabel 1.4 : Jumlah Pemilih Kota Solok dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2015 di Kota Solok. No Kecamatan DPT PILPRES 2014 DP4 Kemendagri 2015 DP4 hasil sinkronisasi 1 Lubuk Sikarah 25.627 24.751 28.465 2 Tanjung Harapan 20.871 20.174 23.095 Jumlah 46.498 44.925 51.560 Sumber : KPU Kota Solok yang di olah sendiri oleh peneliti Setelah menerima daftar pemilih hasil sinkronisasi DP4 dan Pemilih Pemilu terakhir maka KPU Kota Solok mulai menyusun daftar pemilih dengan menggunakan SIDALIH yang kemudian daftar tersebut akan dilakukan pencocokan dan penelitian (coklit) oleh petugas PPDP dengan mendatangi rumah-rumah penduduk untuk langsung tatap muka dengan pemilih. Dalam melakukan coklit data pemilih petugas PPDP berhak menambahkan pemilih yang memenuhi syarat sebagai pemilih kedalam daftar pemilih dan mencoret pemilih yang tidak memenuhi syarat sebagai pemilih yang ada dalam daftar pemilih, 6 sesuai dengan dengan Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran 6 Pemilih tidak memenuhi syarat : a. tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya; b. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; c. berdomisili di daerah Pemilihan paling kurang 6 (enam) bulan sebelum disahkannya DPS yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau dokumen kependudukan dari instansi yang berwenang; dan d. tidak sedang menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia, atau Kepolisian Negara Republik Indonesia.

11 data dan daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Berdasarkan rumusan masalah diatas peneliti berasumsi munculnya pemilih DPTb-2 atau pemilih yang menggunakan KTP/KK (kartu keluarga) dan/atau identitas lainnya yang cukup banyak, merupakan bentuk dari malpraktik Pemilu yang dilakukan penyelenggara Pemilu. Pemilih pengguna KTP merupakan pemilih yang sudah terdaftar dalam DP4 Kota Solok, tetapi dalam proses pemutakhiran data pemilih tersebut dimasukan kedalam pemilih yang tidak memenuhi syarat atau dicoret sebagai pemilih oleh PPDP saat pencoklitan. Pemilih yang tidak memenuhi syarat adalah pemilih yang pindah domisili, pemilih yang meninggal dunia, pemilih yang beralih status menjadi anggota TNI/Polri, pemilih yang belum berumur 17 tahun dan belum menikah/kawin, pemilih yang ganda, pemilih dengan gangguan jiwa dengan keterangan dokter, pemilih yang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan, pemilih yang bukan merupakan penduduk pada daerah pemilihan, dan pemilih yang tidak dikenali atau tidak diketahui keberadaannya, sehingga mereka dicoret dari daftar pemilih oleh PPDP. Pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) atau dicoret oleh PPDP karena tidak memenuhi syarat sebagai pemilih dalam pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak Tahun 2015 di Kota Solok dapat dijelaskan dengan tabel 1.5 berikut :

12 Tabel 1.5 : Pemilih Tidak Memenuhi Syarat atau dicoret oleh PPDP dalam pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2015 di Kota Solok. PEMILIH TIDAK MEMENUHI SYARAT Lk Pr Jumlah Pemilih meninggal 460 409 869 Pemilih ganda 1.499 1.336 2.835 Pemilih pindah domisili 1.893 1.729 3.622 Pemilih berubah status TNI/Polri 45 6 51 Pemilih belum 17 tahun dan belum menikah 8 4 12 Pemilih tidak ada keberadaannya 2.,691 2.419 5.110 Pemilih terganggu jiwa 1 1 2 Pemilih dicabut hak pilihnya - - - Pemilih bukan penduduk setempat - - - Total 6.597 5.904 12.501 Sumber : KPU Kota Solok yang di olah sendiri oleh peneliti. Dari hasil coklit yang dilakukan PPDP terjadi perubahan data pemilih yang sangat signifikan sebanyak 27,99 % atau sebanyak 12.501 pemilih, ini merupakan jumlah pemilih yang dicoret oleh petugas PPDP yang masuk kedalam pemilih yang tidak memenuhi syarat menurut petugas PPDP. Selanjutnya hasil pencocokan dan penelitian tersebut akan ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Sementara Kota Solok dalam pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2015. Coklit yang dilakukan petugas PPDP berlangsung dari tanggal 15 Juli sampai dengan 19 Agustus 2015 atau paling lama 36 (tiga puluh enam) hari. 7 Setiap PPDP bekerja di wilayah kerjanya dengan melakukan pemutakhiran untuk 7 Pasal 10 ayat 5, PKPU Nomor 4 tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

13 penyusunan daftar pemilih dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah sebanyak 800 (delapan ratus) pemilih. Dengan memperhatikan : 1). tidak menggabungkan desa/kelurahan atau sebutan lain; 2). memudahkan pemilih; 3). hal-hal berkenaan dengan aspek geografis, jarak dan waktu tempuh menuju TPS dengan mempehatikan tenggat waktu pemungutan suara. Di Kota Solok pada pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2015 paling banyak dalam 1 (satu) TPS ada 600 (enam ratus) pemilih. Dalam waktu pekerjaannya seorang PPDP yang bekerja paling lama 36 hari. Ratarata setiap harinya PPDP hanya menemui 17 (tujuh belas) orang. Jika dalam satu KK (Kartu Keluarga) terdapat 3 (tiga) orang maka PPDP hanya mendatangi 6 (enam) rumah perharinya. Hal ini seharusnya menjadi perkerjaan yang tidak begitu sulit dalam pelaksanaannya. Namun kenapa masih terjadi masalah dalam pemutakhiran data pemilih?. Kesalahan petugas pemutakhiran data atau petugas PPDP dalam melakukan pencoklitan bisa terjadi karena berbagai faktor diantaranya : kelalaian, kelelahan, kecerobohan atau ketidakmampuan petugas PPDP. Hal ini berdampak pada hilangnya hak pilih warga negara pada pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kota Solok Tahun 2015. Tingginya jumlah DPTb-2 di Kota Solok pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak Tahun 2015 ini harus mendapat perhatian agar pemasalahan DPTb-2 dapat berkurang, sehingga diperlukan penelitian mengenai penggunaan DPTb-2 ini agar Penyusunan daftar pemilih menjadi akurat karena merupakan salah satu faktor kesuksesan dalam Pemilihan Walikota dan Wakil

14 Walikota Solok. Oleh karena itu penelitian ini ingin menjawab pertanyaan utama adalah bagaimana terjadinya malpraktik pemilu di Kota Solok dengan dirinci menjadi beberapa sub pertanyaan, seperti siapa aktor yang terlibat, apa yang mereka lakukan, apa motifasi mereka dalam pelaksanaan coklit yang dilaksanakan oleh petugas PPDP pada pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kota Solok Tahun 2015? 1.3 Tujuan Penelitiaan Dengan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Menganalisis aktor yang melaksanakan pencoklitan data pemilih pada pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kota Solok Tahun 2015. b. Untuk melihat tindakan yang dilakukan para aktor dalam melaksanakan pencoklitan data pemilih pada pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kota Solok Tahun 2015. c. Untuk memahami atau mengetahui motivasi para aktor dalam melaksanakan pencoklitan data pemilih pada pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kota Solok Tahun 2015.

15 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan kepada tujuan penelitian yang hendak diwujudkan oleh peneliti maka diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap banyak bidang penelitian berikutnya. Secara rinci, Peneliti sangat berharap bahwa penelitian ini memberikan beberapa manfaat, antara lain : 1.4.1 Manfaat akademis 1. Memberikan kontribusi terhadap litelatur kepemiluan tentang bentukbentuk malpraktik Pemilu ditingkat lokal yang tidak banyak disentuh sebelumnya dalam malpraktik pemilu. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian lanjutan yang membahas mengenai daftar pemilih dalam Pemilu. 1.4.2 Manfaat praktis Memberikan sumbang pikiran kepada KPU dan KPU Kota Solok Khususnya mengenai permasalahan dalam mengurangi pemilih yang mengguanakan KTP pada hari pemungutan suara atau pemilih DPTb-2, sehingga terwujud daftar pemilih yang akurat, komperhensif dan mutakhir serta diharapkan memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.