BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil-hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model diklat

SEKILAS TENTANG LESSON STUDY

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Dwi Ratnaningdyah. Universitas PGRI Palembang, Palembang. ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

ABSTRACT. The Program of Magister Psychology August 2010

RIDA BAKTI PRATIWI K

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 29 PAGARALAM TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Fathurahman, dkk (2012: 1) mendefinisikan bahwa. pendidikan merupakan suatu usaha pengaruh perlindungan dan bantuan

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SIPETE

Kata kunci: CALL, motivasi, keterampilan berbicara

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

ABSTRAK. Kata Kunci: REACT, Penomoran NHT, Interaksi Belajar, Prestasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. perubahan untuk perbaikan. Dimana guru tidak lagi menjadi pusat informasi

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

KELAYAKAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA SMPN 1 KAYEN KIDUL

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IX SMP Islam Cisumur Tasikmalaya Tahun Ajaran 2016/2017)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PLC MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMKN2 WONOSARI

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SD NEGERI 007 KAMPUNG BARU KECAMATAN UKUI

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pembelajaran perguruan tinggi di Indonesia masih cukup. beragam permasalahan yang ditemukan. Beberapa temuan dari Tim

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan kreativitas siswa dalam matematika. Ulangan Harian Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 SD Negeri No.

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION, COMMUNICATION AND TECHNOLOGY

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

Contoh Rpp Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

ISBN :

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI

Action Plan Lesson Study untuk Peningkatan Kualitas PBM dan Character Building dalam Perkuliahan di UNY

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

( ). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTA BARAT SURAKARTA SKRIPSI. Oleh: SITI SOLEKHAH K

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan profesional, serta memiliki kompetensi di berbagai

PRO GRAM ST UDI PE NDIDI KAN TE KNI K ELE KTRO JURUS AN TE KNIK ELE KTRO FAKULTAS TE KNIK UNIVE RSITAS NE GE RI PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIPADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA. Oleh: NUR FIANA A

Christina Khaidir1, Rahmi1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

Nindy Rahayu 1) Tiara Anggia Dewi 2) Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 1)

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

PENERAPAN METODE KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARATIF EKSPOSITORIS

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 39 ayat 2 tertulis pendidik merupakankan tenaga profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru dituntut agar memiliki kompetensi dalam menjalankan fungsinya. Berdasarkan hal tersebut diatas kenyataan dilapangan mengenai kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran masih kurang menguasai, hal ini dikarenakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran bukan buatan sendiri, sehingga dalam mencapai suatu keberhasilan mata pelajaran matematika yang menjadi permasalahan, khususnya guru adalah mata pelajaran matematika kurang berhasil. Oleh karena itu perlu pelatihan penyusunan rencana pelaksanaan pem- belajaran dengan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran atau keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Model pembelajaran yang saya jadikan topik dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model pengajuan masalah. Pengajuan masalah (problem posing) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memotivasi 1

siswa, meningkatkan kreativitas berfikir, dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi. Model problem posing adalah suatu cara meminta siswa untuk mengajukan atau membuat soal berdasar informasi yang diberikan, sekaligus menyelesaikan soal atau masalah yang dibuat tersebut. Pengajuan masalah dapat diberikan setelah atau sebelum siswa menyelesaikan suatu masalah. Berdasar penjelasan tersebut, maka pengajuan masalah merupakan salah satu cara untuk mendorong kreativitas sebagai produk berpikir kreatif siswa. Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mata pelajaran matematika disebutkan: pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Karena mencakup masalah yang menyebar, maka pemecahan masalah yang dianjurkan dalam standar isi dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Selain pemecahan masalah, pendekatan pengajuan masalah juga dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa. Dunlap, (2001: 4) menjelaskan bahwa pengajuan masalah sedikit berbeda dengan pemecahan masalah, tetapi masih merupakan suatu alat valid untuk mengajarkan berpikir matematis. Moses (dalam Dunlap, 2001: 4) membicarakan berbagai cara yang dapat mendorong berpikir kreatif siswa menggunakan pengajuan 2

masalah. Langkahnya a. Penguasaaan konsep pada siswa. b. menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai jawaban ganda agar siswa berfikir kreatif, jawaban tunggal menjadikan siswa hanya menerapkan algoritma yang sudah diketahui, c. Untuk mengajarkan kemampuan berpikir kreatif itu diperlukan peran guru. Soedjadi (2000: 4) menjelaskan dalam proses pembelajaran di kelas terjadi interaksi antara siswa, guru, materi ajar, dan sarana prasarana. Guru merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan siswa. Berdasarkan tuntutan profesionalisme guru dan permasalahan rencana pembelajaran yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran, maka perlu diadakan pelatihan pembelajaran. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, yang merupakan proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kompetensi Pegawai Negeri Sipil termasuk didalamnya guru, dan sebagai salah satu wahana pengembangan sumber daya manusia. Perlu diketahui bersama bahwa suatu diklat berhasil atau tidak sangatlah ditentukan oleh model pelatihan yang diberikan dan materi pelatihan sesuai kebutuhan. Model pelatihan dianggap berhasil jika program pelatihan telah evaluasi keberhasilannya sesuai kurikulum, pendekatan dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan belajar sasaran didik dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di tengahtengahnya. Menurut pengamatan pada struktur program dalam panduan pelatihan yang disusun pada 3

setiap kegiatan, masih didominasi oleh kegiatan menyusun administrasi pembelajaran, dan hanya sedikit kegiatan yang membimbing guru dalam penguasaan materi serta penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi. Model pelatihan yang efektif adalah pelatihan model partisipasif karena adanya keikutsertaan peserta dalam penentuan kebutuhan pelatihan dibutuhkan peserta pelatihan. dan materi yang Rebecca (2008: i) Strategy Training for Language Learners: Six Case Studies and Models Situational Training, we as teachers want to help students find a way to learn the language more effectively and more easily. One way to do this is a training strategy, which has recently captured the imagination of researchers and teachers of the world. Results of the study are: a) the use of learning strategies and training strategies; b) to present six case studies of situational training strategy, the affective aspects intertwined as part of the training; c) to offer training model strategy based on personal experience; and d) to make other instructional suggestions for training strategies in the language classroom Navarro (2000: 18) teacher training in Latin America entitled updates and trends say that classroom-based training, teacher training, group training, integration training, support special ability is a strong case and used as training programs that effectively address the problem of teaching in the use of teaching methods will have an effect on learning outcomes. Haksan Darwangsa (2012: 128) Berdasarkan hasil-hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model 4

diklat partisipatif-kolaboratif yang dapat meningkatkan kompetensi Guru Biologi SMA adalah pada tahap perencanaan dimulai dari identifikasi kebutuhan peserta, menentukan tujuan, mendesain program, dan struktur program diklat yang dilakukan dengan melibatkan seluruh peserta diklat secara bersamasama. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pembelajaran,nara sumber berperan sebagai fasilitator dalam memotivasi dan melibatkan secara aktif peserta dalam mengungkapkan pengalaman-pengalaman belajar, permasalahan-permasalahan pembelajaran di sekolah serta mendorong peserta lebih aktif dalam memberikan tanggapan-tanggapan dalam diskusi untuk pemecahan masalah yang terkait dengan pembelajaran dan permasalahan yang dihadapi di sekolah. Pada tahap evaluasi fasilitator mengarahkan peserta untuk secara bersama-sama menyusunprogram tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan untuk melakukan program desiminasi kepada rekanrekan sejawat di sekolah atau di MGMP serta mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dan tanggapan peserta terhadap pelaksanaan model diklat. Babang Robandi (2015: i) Hasil penelitian Model Pembelajaran Partisipatif Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Pada Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang dihadapi para peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG-SD) yakni masih rendahnya kompetensi mereka terutama terkait dengan kompetensi pedagogik dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Hal ini terlihat dari indikasi 5

hasil uji kinerja dan ujian tulis pada PPG SM3T tahun 2013. Dari peserta berjumlah 32 orang lulus ujian kinerja tahap pertama hanya 8 orang (25%). Demikian pula hasil dari ujian tulis nasional uji kompetensi guru dari 32 orang peserta hanya 14 orang (kurang dari 50%) yang lulus uji kompetensi guru tahap pertama. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang model pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi dan kemandirian peserta program pendidikan profesi guru sekolah dasar (PPGSD). Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang: (1) kompetensi pedagogik peserta PPG SM3T sebelum menggunakan model pembelajaran partisipatif; (2) gambaran pelaksanaan pendidikan profesi guru melalui model pembelajaran partisipatif, dan 3) gambaran tentang kompetensi pedagogik peserta PPG SM3T setelah meng- gunakan model pembelajaran partisipatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen melalui desain pretest dan post test. Pretest dan post test dikenakan pada kelompok ujicoba (treatment), dan pada kelompok kontrol (tanpa treatment). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu test dan non test mencakup wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penguasaan kompetensi pedagogik peserta program pendidikan profesi guru SD melalui penggunaan model pembelajaran partisipatif. 6

Sudhiana (2007) meneliti tentang upaya meningkatkan kemampan guru dalam menyusun RPP melalui kegiatan pelatihan workshop. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas peserta dalam kegiatan pelatihan workshop.di samping itu juga, terjadi peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP melalui pembinaan berupa pelatihan workshop dari siklus I ke siklus III dan mencapai target minimal yang telah ditetapkan yakni 80%, artinya 80% guru telah efektif dalam menyusun RPP pada masing-masing aspek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pelatihan workshop dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP Pendidikan dan pelatihan dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan, tujuan Pelatihan, model pelatihan, metode, teknik pelatihan dan evaluasi program pelatihan. Melalui pengamatan peneliti pada beberapa guru di sekolah dasar salah satu faktor penyebab kurang berhasilnya proses pembelajaran adalah kurangnya kompetensi guru dalam menyusun dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Dari uraian di atas, tampak bahwa model dan strategi pembelajaran yang tepat akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis tertarik dan berkeinginan meneliti bagaimana pelatihan partisipasif yang diadakan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran model problem posing melalui pelatihan di sekolah dasar. 7

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah dengan pelatihan partisipasif, guru dapat menyusun rencana pembelajaran model problem posing. 2. Mengapa dengan pelatihan partisipasif, guru dapat menyusun rencana pembelajaran problem posing. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui dengan pelatihan partisipatif, guru dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model problem posing. 2. Mengetahui diadakannya pelatihan partisipatif menyusun rencana pembelajaran problem posing sesuai kebutuhan. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teori model pembelajaran problem posing pada sekolah, dan kegiatan di kelompok Kerja guru sekolah dasar. 2. Partisipatif dapat dijadikan model pelatihan bagi guru bagi guru untuk menyusun rencana pelaksanapembelajaran model problem posing. 8

1.4.2 Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Menjadi model pelatihan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran model problem posing. b. Bagi guru Memberi gambaran bagi guru yang akan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran model problem posing 9