BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Melalui pendidikan manusia dapat melangsungkan hidupnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu mata pelajaran yang di pelajari di sekolah dasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan paradigma barunya

BAB I PENDAHULUAN I.1

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kurikulum pada awal kemerdekaan di tahun 1946 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th Bab 1 pasal 1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyatuan materi, media, guru, siswa, dan konteks belajar. Proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap individu. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu. manusia dalam mengembangkan dirinya hingga mampu menghadapi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang tercantum dalam kurikulum pendidikan. Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas tinggi merupakan suatu bangsa yang akan mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui proses pembelajaran yang berlangsung sejak manusia dilahirkan sampai manusia meninggal. Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, sehingga setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Melalui pendidikan manusia dapat melangsungkan hidupnya. Dalam UUD tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. Pada era globalisasi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan yang lebih modern agar siswa sebagai subjek dapat mengikuti perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang untuk meniru budaya bangsa lain dan cenderung meninggalkan kebudayaan bangsanya sendiri. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), siswa diajarkan untuk mencintai kebudayaan bangsa Indonesia serta menyaring budaya-budaya luar yang baik. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila

dan UUD 1945. Disamping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga dimaksudkan sebagai usaha untuk membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara sesama warga negara maupun antar warga negara dengan negara serta pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan bangsa. Selanjutnya, Subhan Sofhian dan Asep Sahid Gatara (2011:6) menjelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai proses pendewasaan bagi warga negara dengan usaha sadar dan terencana melalui pengajaran sehingga terjadi perubahan pada warga negara tersebut dalam hal pengetahuan, sikap, dan perilaku yang bersifat kritis serta emansipatoris. Pembelajaran PKn menuntut terlibatnya emosional, intelektual dan sosial dari siswa maupun guru, karena niali-nilai yang ada dalam pembelajaran PKn tidak hanya bersifat kognitif atau untuk dipahami saja, tetapi harus dihayati, dipahami dan dilaksanakan pada kegiatan sehari-hari. Komponen materi dalam PKn bersifat hafalan dan konsep-konsep. Untuk itu seorang guru harus memiliki wawasan yang baru untuk memajukan kualitas pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi, metode dan model pembelajaran yang tepat dalam membelajarkan PKn. Menurut Faturrohman (2010: 7) Tujuan utama pembelajaran PKn adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi berikut : (1) Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif, dalam menanggapi isu kewarganegaraan; Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara; (2) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat

Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain; (3) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; (4) Serta mampu berpartisipasi aktif dan berkembang secara positif untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup sejajar dengan bangsa lain. Sesuai dengan perkembangan jaman dan dalam rangka mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, maka kualitas pembelajaran PKn perlu ditingkatkan secara berkelanjutan. Guru mengajar harus menggunakan strategi yang dapat mentransfer ilmu secara tepat kepada siswa sesuai dengan tujuan, sehingga guru harus menguasai berbagai strategi salah satunya dengan menguasai model dan metode pembelajaran yang inovatif. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas IV-b SD Negeri 101789 Marindal T.A. 2015/2016 pada semester ganjil, masih banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam kegiatan pembelajaran guru terlihat mendominasi kelas dengan hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru juga tidak memanfaatkan fasilitas sekolah seperti media dan sumber belajar terkait materi yang diajarkan. Guru kurang variatif dalam menggunakan model pembelajaran dan lebih menekankan pada hafalan, mencatat di papan tulis dan mengerjakan latihan dari buku pegangan tanpa ada klarifikasi materi yang jelas. Hal ini menyebabkan keaktifan siswa seperti bertanya jawab, bereksperimen, diskusi, praktek, serta menanggapi saran atau ide dalam

pembelajaran dan yang lainnya masih belum optimal. Kegiatan yang dilakukan didominasi oleh guru, sedangkan siswa hanya sebatas duduk, diam dan mendengarkan ceramah. Sedikit sekali siswa yang mau bertanya dan mencatat pelajaran. Sehingga pelajaran PKn menjadi pelajaran yang tidak menarik bagi siswa. Dampaknya sebagian besar siswa merasa bosan dan kurang bersemangat, mengantuk bahkan ada yang mengganggu temannya serta melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Dan dampak dari keseluruhan adalah hasil belajar tergolong rendah. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata Ujian Tengah Semester (UTS) siswa kelas IV-b SD Negeri 101789 Marindal T.A. 2015/2016 pada mata pelajaran PKN yang tergolong rendah. Dari 28 siswa hanya 7 siswa (25%) saja yang mencapai nilai di atas KKM sedangkan 21 orang lainnya memiliki nilai di bawah KKM. Jika guru tidak dapat mengakomodir pembelajaran baik dari segi model pembelajaran maupun media dan sumber belajar, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara optimal. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor sisw a. Oleh karena itu guru dituntut menggunakan model pembelajaran yang variatif agar aktivitas belajar jauh lebih menarik sehingga motivasi dan minat belajar siswa tetap tinggi dan pada akhirnya siswa akan memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Menurut Suprijono (2012:54) Model pembelajaran kooperatif atau berbasis sosial adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

Model ini baik diterapkan dalam pembelajaran PKn di sekolah dasar karena mampu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang merupakan ciri dari paradigma baru PKn. Model pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada pembelajaran kelompok dimana siswa digabungkan dalam satu tim yang terdiri dari dua siswa atau lebih yang bertujuan meningkatkan dan mengembangkan keterampilan sosial siswa. Dari sekian banyak model cooperative learning yang berkembang, model tebak kata merupakan salah satu model pembelajaran cooperative learning yang dianggap paling efektif untuk diterapkan pada materi komponen pemerintahan pusat di Indonesia. Model tebak kata merupakan model pembelajaran yang berbasis permainan yang sesuai dengan karakter siswa SD yang senang bermain dan berkompetisi, selain itu model ini sangat sesuai dengan materi komponen pemerintahan pusat di Indonesia yang berisi tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab lembaga yang ada didalam pemerintahan pusat, Dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata pada pembelajaran akan menjadikan pembelajaran lebih menarik sebab model Tebak Kata merupakan penyampaian materi ajar dengan menggunakan kata-kata singkat dalam bentuk kartu permainan sehingga peserta didik dapat menerima pesan pembelajaran melalui kartu tersebut. Guru membuat kartu yang didalamnya mengandung berbagai pertanyaaan atau clue yang membutuhkan satu kata jawaban yang dapat mewakili dari keseluruhan pertanyaan atau pernyataan yang ada. Dalam kegiatan model ini, siswa diarahkan untuk memahami dan mengetahui pesan-pesan yang terkandung didalam materi. Jadi, dengan mampunya siswa menebak kata berarti mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai dan memahami materi yang

ada. Dalam kegiatan model ini melibatkan seluruh anggota tubuh dalam proses pembelajaran, seperti : berdiri,duduk dan mencari pasangan dan lain-lain sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Berdasarkan uraian di atas, terlihat masih rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan dikelas IV Negeri 101789 Marindal, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Tebak Kata untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101789 Marindal Tahun Ajaran 2015/2016. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, mencatat di papan tulis, dan pemberian tugas sehingga pembelajaran menjadi monoton dan membosankan. 2. Rendahnya hasil belajar siswa 3. Pemanfaatan media dan sumber belajar tidak maksimal 4. Kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru atau berpusat pada guru 5. Guru kurang memperhatikan model pembelajaran yang tepat dan variatif dalam pembelajaran Pedidikan Kewarganegaraan (PKn)

1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar masalah yang diteliti tidak terlalu meluas. Masalah tersebut dibatasi pada penggunaan model pembelajaran Tebak Kata untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri 101789 Marindal T.A. 2015/2016. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Tebak Kata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri 101789 Marindal T.A. 2015/2016? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model Tebak Kata pada materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri 101789 Marindal T.A. 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Bagi siswa a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model pembelajaran Tebak Kata. 2. Bagi guru a. Sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Tebak Kata dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). 3. Bagi sekolah a. Sebagai bahan untuk menginformasikan kepada guru-guru tentang model pembelajaran Tebak Kata. b. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah baik dalam proses belajar mengajar maupun hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Tebak Kata. 4. Bagi peneliti a. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan berfikir guna meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Tebak Kata pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 5. Bagi lembaga PGSD khususnya S1 (Peneliti lain) a. Sebagai referensi bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian menggunakan model Tebak Kata pada pelajaran PKN.