pada anaknya kurang dari 6 bulan (45,8%) dan status gizi balita sebagian besar kurang (55,96% Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Oleh : BEVI LESTINA SARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

PERBEDAAN STATUS GIZI ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI DENGAN BAYI YANG DIBERI PASI PADA BAYI KURANG DARI 6 BULAN DI DESA KATEGUHAN KECAMATAN SAWIT

PENDIDIKAN ORANG TUA, PENGETAHUAN IBU, PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN TAROADA KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Devi C.D. Simbolon 1, Heru Santosa 2, Asfriyati 2 ABSTRACT

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI BAYI UMUR 6-24 BULAN DI POSYANDU KARYAMULYA JETIS JATEN.

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI


Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDAPATAN KELUARGA IBU NIFAS DAN STATUS GIZI BAYI DI WILAYAH SUDIANG RAYA KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN. Di Desa Jimbe Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo ANAN A

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang terdiri dari 5,7% balita yang gizi buruk dan 13,9% berstatus gizi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

Abstrak ABSTRACT. Keywords : Knowledge, Giving Side Dish Breast Milk

BAB I PENDAHULUAN. masalah gizi utama yang perlu mendapat perhatian. Masalah gizi secara

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASUPAN PRODUK PANGAN ASAL HEWAN PADA BAYI

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

Abstract. : Time Provision of MP-ASI, energy intake, nutritional status.

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

GAMBARAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BULUKUMBA; STUDI ANALISIS DATA SURVEI KADARZI DAN PSG SULSEL 2009

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP ASI EKSKLUSIF DI RSKIA X KOTA BANDUNG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya serta dapat menyebabkan

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

JURNAL KESEHATAN RAJAWALI

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Septiani, Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi Dini Dengan Status Gizi Bayi 0-11 Bulan Di Puskesmas Bangko Rokan Hilir

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah terwujudnya

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Hubungan Frekuensi Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Berat Badan Anak Usia di Bawah Dua Tahun

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

SURVEY PEMBERI AN MP-ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA PULODARAT PECANGAAN JEPARA

DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN LALOMBAA KECAMATAN KOLAKA KABUPATEN KOLAKA

SKRIPSI. OLEH : Elisabeth Buku Kumanireng NRP :

Hubungan Waktu Pemberian MP-ASI Dini dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Jaddih Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI UMUR 6 36 BULAN

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BAYI DI KELURAHAN BIRA KOTA MAKASSAR TAHUN 2010

BONA F. P. BANJARNAHOR

Neneng Siti Lathifah Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 1-2 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I. A. Latar Belakang. Dalam Al-Qur an terkandung segala bentuk tata kehidupan, mulai dari. Qur an surat Al- Baqarah dan surat Yunus yang artinya :

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 6-9 BULAN DI KELURAHAN SOROSUTAN KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

Transkripsi:

GAMBARAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MP ASI DINI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA BONGOIME KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Sofyawati. D.Talibo e-mail: poppytalibo@yahoo.com Makanan pendamping Air Susu Ibu adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, yang diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaranperilaku ibu tentang pemberian MP ASI dini dengan status gizi balita di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan survey deskriptif dengan rancangan survey cross sectional. Populasi sebanyak 150 orang dan sampel sebanyak 109responden ibu yang mempunyai anak balita, menggunakan Stratified random Kata Kunci: Prilaku, MP-ASI, Status Gizi sampling. Variabel bebas yaitu perilaku ibu tentang pemberian MP ASI Dinidan variabel terikat yaitu status gizi.pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Hasil didapatkan adalahperilakuibu memberikan makanan pendamping ASI pada anaknya kurang dari 6 bulan sejumlah 50 orang (45, 87%), status gizi baik balita baik sejumlah 48 orang (44.04%), dan status gizi kurang balita sejumlah 61 orang (55.96%). Kesimpulan; Sebagian besar ibu memberikan makanan pendamping ASI pada anaknya kurang dari 6 bulan (45,8%) dan status gizi balita sebagian besar kurang (55,96% 34 Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015

OVERVIEW MOTHER S BEHAVIOR ABOUT GIVING COMPLEMENTARY FEEDING WITH THE NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN IN THE RURAL DISTRICTS BONGOIME TILONGKABILA Complementary feeding breast milk is food or drinks that contain nutrients, which is given to infants or children aged 6-24 months in order to meet the nutritional needs other than breastmilk. This study aims to determine reprensentation mother s behavior about giving early complementary feeding with the nutritional status of children in the Bongoime Village District of Tilongkabila Bone Bolango County. The research method used descriptive survey with cross sectional survey design. The population of 150 people and a sample of 109 responden mothers with young children, using stratified random sampling. The independent variable is the mother's Oleh: Sofyawati. D.Talibo e-mail: poppytalibo@yahoo.com behavior regarding the provision of complementary feeding and dependent variable is nutrional status data is done by using a questionnaire. Results obtained that mother s behavior provide complementary feeding in children less than 6 months a number of 50 persons (45, 87%), good nutritional status of children under five good number of 48 people (44.04%), and the nutritional status of infants less number of 61 people (55.96%). Conclusion; Most mothers giving complementary feeding to her children less than 6 months (45.8%) and most of nutritional status of (55.96%) Key Word: Behavior, Complementary feeding, Nutritional Status chidren is less Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015 35

PENDAHULUAN Makanan pendamping Air Susu Ibu adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, yang diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Data sensus penduduk dan riskesdas 2010 menunjukkan bahwa sekitar 4,7 juta balita menderita gizi kurang dan 1,3 juta lainnya mengalami gizi buruk. Dalam sensus tersebut, tercatat jumlah balita di Indonesia sebanyak 26,7 juta. Dari jumlah tersebut, 17,9 persen atau 4,7 juta balita menderita gizi kurang dan 5,4 persen atau 1,3 juta balita menderita gizi buruk. Dengan demikian setidaknya ada 5,5 juta balita yang dikhawatirkan tidak berkualitas di masa yang akan datang. Dari 4,5 juta bayi yang lahir per tahun di Indonesia, terdapat 11,5 persen yang berat badannya rendah (kurang dari 2500 gram). BPS (2005) dalam Susenas menunjukkan persentase status gizi batita 0-35 bulan di Indonesia adalah untuk gizi buruk (8,51%), gizi kurang (18,23%), gizi normal (69,16%) dan gizi lebih (4,09%). Berdasarkan data statistik kesehatan Departemen Kesehatan RI tahun 2005 dari 241.973.879 penduduk Indonesia, di jelaskan bahwa 6% atau sekitar 14,5 juta orang menderita gizi buruk dan penderita gizi buruk pada umumnya anak-anak dibawah usia lima tahun (balita) juga didapatkan sebanyak 64% bayi diberikan makanan pendamping pada umur kurang dari 6 bulan. Secara umum prevalensi status gizi di Indonesia tahun 2008 adalah 5,4% balita dengan gizi buruk dan 13% gizi kurang. Keadaan status gizi anak usia di bawah dua tahun (Baduta) merupakan kelompok yang rawan gizi dan akan menentukan kualitas hidup selanjutnya. Pemenuhan gizi merupakan hak dasar anak. Penjelasan tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan status gizi balita memunculkan masalah pada aspek hubungan sebab akibat dimana pemberian MP-ASI yang kurang tepat melahirkan status gizi kurang/status gizi buruk. Beberapa penelitian menyatakan bahwa masalah gizi pada bayi dan anak disebabkan kebiasaan pemberian ASI dan MP-ASI yang tidak tepat (segi kuantitas dan kualitas). Selain itu, para ibu kurang menyadari bahwa sejak bayi berusia 6 bulan sudah memerlukan MP-ASI dalam jumlah dan mutu yang baik (Helmyti & Lestariani, 2007). Perilaku ibu yang kurang baik juga yaitu mereka tidak mau membawa anaknya ke tempat pelayanan kesehatan seperti halnya posyandu, mereka 36 Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015

mengatakan tanpa dibawah keposyandu anak mereka tetap sehat-sehat saja, sehingga untuk itu informasi tentang kesehatan kurang didapatkan sehingga perilaku yang salah tetap saja dilaksanakan. Contohnya pemberian MP ASI dibawah umur 6 bulan. Puskesmas Tilongkabila tercatat Balita yang berumur 6-24 bulan yang mengalami gizi kurang dilihat dari indeks BB/U tahun 2013 sampai pada bulan oktober berjumlah 62 orang, kemudian dilihat dari indeks BB/TB berjumlah 38 orang. Sedangkan untuk gizi buruk sampai pada bulan oktober yaitu berjumlah 19 orang. (Puskesmas Tilongkabila, 2013). METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey deskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret dan di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. 2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang berumur 0-24 bulan dan sampel sejumlah adalah 109 balita. Teknik sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara stratified random sampling. 3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket, berupa lembaran yang berisi pernyataanpernyataan yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti. HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Karakteristik data responden menurut umur, pendidikan, dan pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Umur Tabel 5 Distribusi Responden Menurut kelompok umur di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Umur Jumlah Persentase 15-20 7 6.42 21-25 13 11.93 26-30 44 40.37 31-35 21 19.27 36-40 23 21.10 1-45 1 0.91 Jumlah 109 100 Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015 37

Distribusi umur responden terbanyak di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango pada kelompok umur 26-30 tahun sebanyak 44 orang (40.37%) dan paling sedikit pada kelompok umur 41 45 tahun sebanyak 1 orang ( 0.91 %). 2. Tingkat Pendidikan Tabel 6 Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Pendidikan Jumlah Persentase SD 25 22.94 SMP 34 31.19 SMA 45 41.28 Diploma/Sarjana 5 4.59 Jumlah 109 100 Distribusi pendidikan responden terbanyak di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango yaitu SMA sebanyak 45 responden (41.28%). 3. Tingkat Pekerjaan Tabel 7 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Pekerjaan Jumlah Persentase URT 99 90.83 PNS 9 8.26 NON PNS 1 0.91 JUMLAH 109 100 Distribusi pekerjaan responden terbanyak di Puskesmas Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango yaitu URT sebanyak 99 responden (90.83%) dan paling sedikit pekerjaan NON PNS 1 responden ( 0.91 % ). 38 Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015

4. Umur Balita Tabel 8 Distribusi Balita Menurut Kelompok Umur di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Umur Jumlah Persentase 6 12 73 66.97 13-18 14 12.85 19-24 22 20.18 Jumlah 109 100 Distribusi umur Balita (sampel) terbanyak yaitu pada kelompok umur 6-12 bulan (66.97%) dan paling sedikit pada kelompok umur 13-18 bulan (12.85%). 5. Perilaku Ibu tentang Pemberian MP- ASI Dini Tabel 9 Distribusi Perilaku Ibu tentang Pemberian MP ASI Dini di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Kategori Jumlah Persentase Baik 19 17.43 Cukup 40 36.70 Kurang 50 45.87 Jumlah 109 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perilaku tentang pemberian MP ASI DINI di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango dari 109 responden yang diteliti termasuk dalam kategori baik 19 responden (17.43%), kategori cukup 40 responden (36.70%), kategori kurang 50 responden (45.87%). Berdasarkan hal di atas maka diketahui bahwa perilaku Ibu terhadap pemberian MP ASI Dini di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila termasuk dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak 50 responden (45.87%), Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015 39

ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan pemahaman ibu serta dukungan keluarga mengenai pentingnya MP ASI yang diberikan pada anak. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan tingkat pendidikan, akan tetapi dari hasil penelitian bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan yang memang sudah dibilang cukup, tetapi disini dikatakan bahwa bukan hanya pengetahuan yang mempengaruhi responden terhadap perilakunya akan tetapi dukungan dari keluarga terhadap pemberian makanan pendamping ASI setelah anak berusia 6 bulan itu tidak ada sama sekali. Ibu ataupun keluarga percaya bahwa apabila anak sudah diberikan makanan pendamping ASI sejak usia 2 bulan anaknya tidak akan merasa lapar serta tidak sering sakit. Namun hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian, dimana anak yang telah diberikan MP ASI Dini setelah ditimbang pada saat penelitian anak tersebut berat badannya kurang, mengapa demikian karena faktor dari anak tersebut kurang nafsu makan serta hanya selalu minum susu dan ibu kurang memprhatikan hal ini. Perilaku ibu yang kurang baik terhadap pemberian makanan pendamping ASI tidak pernah dihilangkan itu karena ibu kurang membawa anaknya ketempat pelayanan kesehatan khususnya posyandu, ibu beranggapan bahwa untuk apa ke posyandu jika hanya untuk datang menimbang anak oleh karena itu informasi tentang kesehatan anak ibu tidak tahu sehingga untuk pemberian makanan pada anak pun ibu kurang tahu umur berapa anak sudah bisa di berikan makanan. 6. Pemberian makanan pendamping ASI Dini MP ASI Dini di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Tabel 10 Distribusi Pemberian MP ASI DINI di Desa Bongoime Kecamatan Kabupaten Bone Bolango Pemberian MP ASI DINI Jumlah Persentase <6 bulan 73 66.97 6 bulan 36 33.03 Jumlah 109 100.0 40 Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015

Berdasarkan Tabel di atas didapatkan bahwa Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango termasuk dalam kategori kurang baik yang artinya ibu-ibu lebih banyak memberikan makanan pendamping ASI kepada anaknya kurang dari umur 6 bulan. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari ibu tentang manfaat memberikan makanan pada anaknya, serta pentingya makanan pendamping ASI apabila diberikan sesuai dengan umur yang telah ditentukan, dan juga untuk informasi tentang kesehatan anak ibu kurang memperhatikan seperti membawa anaknya ketempat pelayanan kesehatan. Dilihat dari aktivitas ibu, kebanyakan ibu tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga, tetapi untuk membawa anaknya ketempat pelayanan kesehatan khususnya posyandu tidak bisa. Hal ini menyebabkan ibu dari balita tersebut tidak bisa mengetahui informasi tentang manfaat pemberian makanan pendamping ASI. Tabel 11 Distribusi Berdasarkan Status Gizi di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Status Gizi Jumlah Persentase Baik 38 34.86 Kurang 71 65.14 Jumlah 109 100.0 Berdasaran tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 109 sampel, mempunyai status gizi baik sebanyak 38 (36,86%) sampel, status gizi kurang sebanyak 71 (65,14%) sampel. Mengapa demikian status gizi anak rata-rata kurang karena faktor dari anak kurang nafsu makan dan ibu kurang memperhatikan makanan yang diberikan sseperti makanan yang diberikan kepda anaknya dengan jenis produk pabrik olahan bukan makanan lokal yang diolah sendiri oleh ibu, ada pula faktor lain yaitu pengaruh perilaku ibu yang memberikan makanan pada anak tersebut pada usia 2 bulan. Secara teori akibat pemberian makanan pendamping ASI dapat memperberat kerja organ tubuh bayi. Usus bayi juga belum dapat bekerja sempurna sehingga dapat menimbulkan reaksi diare, kolik dan alergi, serta anak akan mengalami kurang nafsu makan. Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015 41

KESIMPULAN DAN SARAN Sebagian besar perilaku ibu dalam hal memberikan MP ASI yaitu rata-rata ibu memberikan makanan pendamping ASI pada anaknya kurang dari 6 bulan serta status gizi kurang balita sebanyak 61 responden (55.96%). Disarankan perlu meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI yang benar dan tepat waktu melalui penyuluhan yang secara intensif sehingga akan terpenuhi kecukupan gizi buat anaknya dan dapat mencegah resiko terhadap masalah gizi yang tidak baik dikemudian hari seperti gizi kurang maupun obesitas. Oleh karenya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberian MP-ASI seperti mengenai komplikasi-komplikasi yang terjadi dengan mengambil sampel yang lebih banyak. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Lokal. Jakarta http://www.depkes/makananpend amping ASI.com, Diakses tanggal 10 Agustus 2009. Depkes RI, 2003, Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu dengan Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI di wilayah kerja Puskesmas Tawangmangu Kabupaten Karanganyar stikes_smart@ymail.com. Di akses tahun 2011 Krisnatuti dan Yenrina. 2008. Manyiapkan Makanan Pendamping. Jakarta: Puspa Ewara Mutchadi, D. 2004. Gizi Untuk Bayi, ASI, Susu Formula dan Makanan Tambahan, Sinar Harapan Jakarta. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT.Rineka Cipta. Nirmala Devi. Hubungan Pengetahuan dengan Perkembangan Status Gizi Balita http://www.faganutrition.com/ne w/?page=artikel id=1. Di akses tahun 2013. Otolomo, 2011, Hubungan Pemberian Makan Pendamping ASI Dini dan Status Gizi Bayi Umur 0-12 Bulan Di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta, Karya Tulis Ilmiah. Jurusan Gizi, Poltekes Kesehatan, Gorontalo. 42 Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015

Puskesmas Tilongkabila, 2013, Data Laporan Gizi Kurang Desa Bongoime, Gorontalo. Supariasa, dkk, Penilaian Status Gizi, Jakarta : EGC, 2012 Walgito, B. 2003. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir) : Yogyakarta. WHO. 2008. World Health Statistic 2008. (http://www.gunadarma.ac.id/libr ar y/articles/graduate/psychology/20 09/Artikel_10503181.pdf, diakses 26 Februari 2013). Health and Nutritions Journal Volume I / Februari / 2015 43