BAB III MATERI DAN METODE. pada bulan Januari - Maret 2016 di Koperasi Serba Usaha (KSU) Sapi Perah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Januari

BAB III MATERI DAN METODE. Kacang jantan muda dan dewasa akibat taraf pemberian pakan yang berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

MATERI DAN METODE. Metode

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Materi. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

TAMPILAN GLUKOSA DARAH DAN LAKTOSA SUSU AKIBAT SUPLEMENTASI UREA DAN IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT YANG BERBEDA PADA SAPI FRIESIAN HOLSTEIN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

PENGARUH IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT DAN SUPLEMENTASI UREA TERHADAP TRUE PROTEIN DARAH DAN KASEIN SUSU SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN SKRIPSI

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN LAKTOSA DAN AIR PADA SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

KECERNAAN PROTEIN RANSUM DAN KANDUNGAN PROTEIN SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA SKRIPSI

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

PENGARUH SUPLEMENTASI UREA DAN IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT YANG BERBEDA TERHADAP TOTAL PROTEIN DARAH, UREA DARAH, DAN MILK UREA NITROGEN

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

PENGARUH SUPLEMENTASI NATRIUM GLUTAMAT DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI PROTEIN PAKAN, PRODUKSI PROTEIN DAN CASEIN SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai Hubungan Konsumsi Bahan Kering dan Protein Pakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

PEMBAHASAN. Zat Makanan Ransum Kandungan zat makanan ransum yang diberikan selama penelitian ini secara lengkap tercantum pada Tabel 4.

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

Keterangan: * = berbeda nyata (P<0,05)

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Kandang Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

KANDUNGAN LEMAK, TOTAL BAHAN KERING DAN BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU SAPI PERAH AKIBAT INTERVAL PEMERAHAN BERBEDA

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Manunggal

PENGARUH IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT DAN SUPLEMENTASI UREA TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR, ASETAT DARAH DAN LEMAK SUSU SAPI Friesian Holstein

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Susu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

S. Sarah, T. H. Suprayogi dan Sudjatmogo* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

BAB III. METODE PENELITIAN. Desa Pesanggrahan, Kota Batu.Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan

KOMPOSISI TUBUH KAMBING KACANG AKIBAT PEMBERIAN PAKAN DENGAN SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh ALEXANDER GALIH PRAKOSO

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE

KONSUMSI DAN KECERNAAN BAHAN KERING RANSUM SERTA TOTAL SOLID SUSU SAPI FH AKIBAT IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT DAN SUPLEMENTASI UREA SKRIPSI

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

Transkripsi:

14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian suplementasi kolin klorida pada pakan terhadap urea darah, true protein dan urea susu sapi perah Friesian Holstein laktasi telah dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2016 di Koperasi Serba Usaha (KSU) Sapi Perah Wahyu Agung, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Analisis urea darah dilakukan di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Analisis urea susu dan true protein susu dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 8 ekor sapi perah betina Friesian Holstein (FH) laktasi pada bulan laktasi ke- 3 dan 4 dengan periode laktasi ke II. Peralatan yang digunakan antara lain : pita ukur untuk mengukur bobot badan ternak, timbangan digital kapasitas 150 kg dengan ketelitian 0,01 kg, botol kaca 75 ml, takaran susu kapasitas 2 liter, spuit untuk mengambil darah, tabung ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA), lemari pendingin dan spectrofotometer microlab. Pakan yang digunakan terdiri atas hijauan yaitu rumput gajah yang di ambil di daerah sekitar Getasan, Salatiga. Konsentrat yang digunakan yaitu konsentrat komersial merk WA Feed yang di produksi oleh KSU Wahyu Agung. Feed supplement yang digunakan yaitu produk kolin klorida 60% corncob (60%

15 kolin klorida dan 40% tepung jagung). Ransum yang diberikan pada ternak dengan perbandingan konsentrat dan hijauan sebesar 60% dan 40%. Hasil analisis proksimat bahan pakan dan komposisi ransum penelitian tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Nutrisi dan Komposisi Ransum Penelitian Keterangan Bahan Pakan Rasio BK a LK a SK a PK b BETN C TDN c (%BK) --------------------- (%)--------------------- 1. Rumput - Bahan Pakan Gajah 15,32 2,72 33,06 8,01 37,24 57,33. 2. Konsentrat - Komersial 88,39 4,55 19,92 16,70 52,24 74,74 Komposisi 1. Rumput 40 6,13 1,09 13,23 3,20 7,57 22,93 Ransum Gajah 2. Konsentrat 60 53,03 2,73 11,95 10,02 3,95 44,84 Komersial Jumlah 59,16 3,82 25,18 13,22 11,52 67,78 Keterangan : a. Hasil analisis Laboratorium Ilmu Nutrisi Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (2015) b. Hasil analisis Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (2015) c. Perhitungan menurut Sutardi (1981) dalam Widodo dkk. (2012) rumus TDN dengan kandungan SK > 18% dan PK < 20% yaitu, TDN = 70,6 + 0,259 PK + 1,01 LK 0,76 SK + 0,0991 BETN. d. BK : bahan kering, PK : protein kasar, LK : lemak kasar, SK : serat kasar, dan TDN : total digestible nutrients. 3.2. Metode Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan percobaan cross-over design sesuai petunjuk Neter dkk. (1990) dengan 2 perlakuan yaitu T 0 (pakan tanpa penambahan kolin klorida) dan T 1 (pakan dengan penambahan 30 g/hari kolin klorida) dan 4 kali ulangan dalam 2 periode. Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan dan adaptasi, tahap perlakuan dan pengambilan data serta tahap analisis data.

16 3.2.1. Tahap persiapan dan adaptasi Tahap persiapan meliputi survei lokasi penelitian dan pemilihan materi. Materi penelitian yang dimaksud adalah ternak sapi perah yang sesuai dengan kriteria yaitu bulan laktasi ke 3 dan 4 serta periode laktasi ke-ii. Sapi yang terpilih dilakukan pengukuran estimasi bobot badan dengan cara mengukur lingkar dada sapi menggunakan pita ukur dan melakukan perhitungan dengan rumus Scrool (Lampiran 1). Persiapan juga dilakukan dengan cara menentukan dan menghitung ransum pakan penelitian berdasarkan bobot badan ternak serta melakukan pencatatan produksi susu. Pada tahap ini juga sapi yang masuk kriteria mulai diberlakukan adaptasi seperti pemberian ransum penelitian secara bertahap dengan tujuan agar sapi dapat terbiasa mengkonsumsi ransum yang digunakan selama penelitian. Tahap adaptasi ini dilakukan selama 2 minggu dan dilakukan ketika awal periode. 3.2.2. Tahap perlakuan dan pengambilan data Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan tahapan dua periode. Tahap penelitian periode I dilakukan selama 3 minggu. Sapi kelompok I diberikan perlakuan T 0 (pakan tanpa penambahan kolin klorida) dan sapi kelompok II diberikan perlakuan T 1 (pakan dengan penambahan 30 g/hari kolin klorida). Berikut ini denah percobaan tersaji pada Tabel 2 untuk mempermudah pengamatan.

17 Tabel 2. Denah Percobaan Periode Penelitian T 0 (Tanpa Kolin) T 1 (Suplementasi kolin 30 g/ekor/hari) I B1 B2 B3 B4 A1 A2 A3 A4 Istirahat selama 2 minggu II A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 Keterangan : Periode I : T 0 = sapi dengan pemberian pakan tanpa penambahan kolin klorida (B1, B2, B3, B4) T 1 = sapi dengan penambahan 30 g/hari kolin klorida pada pakan (A1, A2, A3, A4) Periode II : T 0 = sapi dengan pemberian pakan tanpa penambahan 30 g/hari kolin klorida (A1, A2, A3, A4) T 1 = sapi dengan penambahan 30 g/hari kolin klorida pada pakan (B1, B2,B3, B4) Masa istirahat dilakukan selama 2 minggu pada akhir periode I. Masa istirahat tersebut mempunyai tujuan untuk menghilangkan metabolisme kolin klorida yang terjadi dalam tubuh sapi perlakuan T 1. Tahap perlakuan periode II berlangsung selama 3 minggu. Sapi yang pada periode I diberi perlakuan T 0 kemudian diberi perlakuan T 1 dan sapi yang pada periode I diberi perlakuan T 1 selanjutnya diberi perlakuan T 0. Pengambilan data dilakukan pada setiap akhir periode untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium. Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain adalah urea darah, true protein dan urea susu. 3.2.2.1. Urea darah. Pengambilan sampel dilakukan pada setiap akhir periode. Pengambilan darah ini dilakukan tiga jam setelah pemberian pakan. Darah diambil menggunakan spuit sebanyak 10 ml. Pengambilan darah dari vena jugularis, kemudian dimasukkan ke dalam tabung yang berisi EDTA untuk mencegah darah menggumpal. Selanjutnya kadar urea darah dianalisiskan di

18 Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 3.2.2.2. True protein. Pengambilan sampel susu dilakukan pada setiap akhir periode. Sampel susu pemerahan pagi dan pemerahan sore dihomogenisasikan dan diproporsi berdasarkan produksi susu (Lampiran 9). Sampel susu diambil sebanyak 0,5 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet hisap. Tambahkan TCA 0,5 ml. Aduk menggunakan vortex selama 1 menit. Masuk ke tahap sentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm/10 menit. Supernatan (cairan bening) dibuang kemudian endapan di tambah buffer acetat 2 ml. Aduk dengan sentrifuse. Tambahkan aquades sebanyak 0,3 ml. Campur sampel dengan menggunakan vortex selama 1 menit. Menambahkan larutan R1 sebanyak 5 ml lalu aduk menggunakan vortex selama 1 menit. Menginkubasi sampel selama 10 menit. Kemudian menambahkan larutan folin 0,5 ml. Aduk dengan menggunakan vortex hingga warna sampel berubah menjadi biru. Inkubasi sampel selama 30 menit. Selanjutnya melakukan pembacaan di spektrofotometri dengan panjang gelombang 600 nm. 3.2.2.3. Urea susu. Sampel susu pemerahan pagi dan pemerahan sore dihomogenisasikan dan diproporsi berdasarkan produksi susu (Lampiran 9), kemudian dimasukkan kedalam botol. Sampel susu dimasukkan ke dalam ice box untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Sampel susu yang sudah proporsi diambil sebanyak 1 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet hisap. Tambahkan TCA 0,5 ml. Gojog menggunakan vortex selama 1 menit. Masuk ke tahap sentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm/10

19 menit. Mengambil 10 mikron sampel susu yang sudah disentrifuse (cairan bening) dengan menggunakan pipet hisap masukkan ke dalam tabung reaksi yang baru. Tambahkan R1 sebanyak 1 ml. Aduk sampel dengan menggunakan vortex selama 1 menit. Inkubasi dalam inkubator selama 5 menit. Menambahkan larutan R3, aduk dengan menggunakan vortex. Selanjutnya melakukan pembacaan di spektrofotometri dengan panjang gelombang 600 nm. 3.2.3. Analisa data Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) berdasarkan rancangan percobaan cross-over design (Neter dkk., 1990) pada taraf kesalahan 5%. Model matematika rancangan cross-over design sesuai petunjuk Neter dkk. (1990) adalah sebagai berikut: Y ij(k) = + i + j + (k) + ε ij(k) Penjelasan : Y ij(k) = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i (perlakuan suplementasi kolin klorida dan tidak) dan periode percobaan ke-j (periode I dan II) serta ternak sapi perah FH ke-k. = nilai rataan umum. i = pengaruh perlakuan ke-i (suplementasi kolin klorida atau tidak). = pengaruh periode percobaan ke-j (periode I dan II). j (k) = pengaruh individu ternak ternak sapi perah FH ke-k. ij(k) = pengaruh galat percobaan perlakuan suplementasi kolin klorida atau tidak (i), periode percobaan (j) dan individu ternak sapi perah FH (k). Hipotesis statistik yang diajukan yaitu, H 0 : 0 = 1 = 0; tidak ada perbedaan kadar urea darah, urea susu dan true protein susu antara sapi FH yang mendapatkan dan tidak mendapatkan penambahan kolin klorida.

20 H l : 0 1 0; ada perbedaan kadar urea darah, urea susu dan true protein susu antara sapi FH yang mendapatkan dan tidak mendapatkan penambahan kolin klorida. Kaidah penarikan kesimpulan : Bila F hitung < F tabel (5%), maka H 0 diterima Bila F hitung> F tabel (5%), maka H 0 ditolak atau H 1 diterima