, 2016 DAMPAK KEMENANGAN KOMUNIS VIETNAM TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNISME DI LAOS DAN KAMBOJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

BAB III METODE PENELITIAN

2015 DARI JALAN PAJAJARAN HINGGA ISTANA MERDEKA: PERJUANGAN GERAKAN SERIKAT PEKERJA PT DIRGANTARA INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

PERANG SAUDARA DI RUSIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

2016 PERANG ENAM HARI

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

PERANG KEMERDEKAAN VIETNAM TAHUN

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara, kedudukan perempuan berada

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Rani Anggia Puspita, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berakhirnya perang Indocina yang ditandai dengan jatuhnya rezim Saigon berarti menandakan kemenangan bagi kaum komunis Vietnam. Cita-cita Ho Chi Minh mengenai kemerdekaan dan persatuan di bawah panji-panji komunisme mulai mencicipi satu kenyataan (Sardiman, 1983, hlm. 1). Peristiwa ini telah membawa perubahan-perubahan yang cukup mendasar bagi politik di Asia Tenggara, terutama kawasan Indocina. Fakta tersebut memunculkan pertanyaan awal di benak peneliti mengenai kemenangan komunis Vietnam atas rezim Saigon (negara boneka Perancis di Vietnam Selatan). Apakah komunis Vietnam akan melanjutkan invasinya ke negara sekitar Vietnam guna menyebarkan paham komunis? Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan awal tadi, peneliti mencoba mengkaji teori domino yang biasa dipakai untuk menjelaskan sifat komunisme pada setiap peristiwa. Teori domino ini menyatakan bila satu negara telah menganut ideologi tertentu, negara-negara tetangganya secara otomatis akan menganut ideologi yang sama pula (http://adison93.blogspot.com/2012/01/teoridomino-pada-perang-dingin.html di akses pada tanggal 13 Januari 2014). Pada konflik di Indocina teori domino dapat digunakan dalam menjelaskan apa yang terjadi terhadap ketiga negara berkonflik yaitu Vietnam, Laos, dan Kamboja. Di sini peneliti mengambil pusat kekuatan komunis yang paling dominan di Indocina yaitu komunis Vietnam. Komunis Vietnam pada praktiknya berupaya menyebarkan paham komunis kepada kedua negara yang berdekatan secara geografis yaitu Laos dan Kamboja. Setelah mendapatkan kemerdekaannya secara penuh (reunifikasi Vietnam Utara-Selatan) Vietnam lambat laun mulai bergerak ke negara-negara sekitarnya dalam upaya menyebarkan paham komunis, hal tersebut sejalan dengan definisi teori domino seperti yang dijelaskan sebelumnya yaitu ketika suatu negara di kawasan tertentu menganut komunisme, secara

2 otomatis negara-negara yang bertetangga dengan negara komunis tersebut akan merasakan dampaknya. Munculnya komunis Vietnam sebagai pemenang telah memunculkan berbagai spekulasi dan pertanyaan, diantaranya adalah; apakah kemenangan komunis Vietnam merupakan sebuah titik balik bagi keberhasilan negara-negara Indocina menjadi suatu negara dengan solidaritas nasional yang kokoh dan terbebas dari konflik dan pengaruh asing, atau kah akan muncul konflik-konflik baru di kawasan Indocina tersebut terkait dengan adanya cita-cita komunis Vietnam dalam menyatukan kekuatan negara-negara Indocina dalam Federasi Indocina di bawah kepemimpinan komunis Vietnam? Mengingat dalam proses perjuangan mengusir imperialisme Barat tersebut ketiga negara Indocina itu saling bahu-membahu demi terbebas dari pengaruh asing. Namun pada kenyataannya setelah kemerdekaan tersebut tercapai komunis Vietnam berusaha menjadikan negara-negara Indocina lainnya (Laos dan kamboja) menjadi satu kesatuan dalam Federasi Indocina di bawah kepemimpinan Hanoi sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ho Chi Minh tentang persatuan federasi Indocina. Ho Chi Minh adalah tokoh sentral dalam gerakan pembebasan Indocina dari cengkraman kolonialisme, dialah seorang pahlawan yang sering disebut namanya oleh para pengikutnya (Amir, 2007, hlm. 48). Sardiman mengatakan (1983, hlm 53) bahwa rezim komunis yang berkuasa di Vietnam akan mengekspor revolusinya ke negara-negara tetangga, dan statement tersebut cukup beralasan karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa komunis berpegang pada prinsip menghalalkan segala cara dalam menempuh perjuangannya sehingga dalam tubuh komunis tidak mengenal faktor penghambat atau ikatan untuk terus melakukan cita-cita yakni mengkomuniskan yang belum komunis. Menurut Wendell juga (dalam Sardiman, 1983, hlm 53) Vietnam pernah mengeluarkan rencana yang oleh Wendell disebut dengan Hanoi s Blueprint yang memiliki tiga poin penting berisikan mengenai rencana komunis Vietnam dalam upaya menguasai Indocina dan Asia Tenggara. Melihat hal tersebut peneliti menilai bahwa dikeluarkannya Hanoi s Blueprint merupakan

3 awal dari pengkhianatan yang dilakukan Vietnam atas negara-negara Indocina lainnya karena telah mencederai kerja sama yang telah terwujud saat memerangi kolonialisme Barat di Indocina. Pengkhianatan oleh Vietnam tersebut, dikarenakan oleh sifat dari paham komunis yang mereka anut. Seperti yang kita ketahui, sifat komunis itu adalah menyebar seperti wabah penyakit dalam suatu lingkungan yang akan menjangkit pada sekitarnya. Contoh, penyakit (paham komunis) adalah Vietnam, dan lingkungannya adalah Indocina (Laos dan Kamboja) dan melihat peran Vietnam dalam pembebasan Indocina dari kolonialisme Barat, peneliti menilai bahwa Vietnam memang berperan sangat besar dalam pembebasan kawasan Indocina dari kekuatan asing, dan mungkin hal tersebut lah yang membuat Vietnam tergugah untuk menguasai Indocina dibawah pimpinan mereka. Secara historis Vietnam ini merupakan sebuah bangsa yang kuat, yang dapat menahan kekuatan besar yang datang dari pihak asing. Hal tersebut sesuai dengan apa yang ditulis dalam surat kabar Merdeka yang terbit pada tanggal 19 Maret 1979. Sepanjang sejarahnya, bangsa Vietnam yang hidup di kawasan yang kini dinamakan Indocina itu, dengan segala timbul tenggelamnya selalu berfungsi sebagai semacam penyangga yang menahan pengaruh kekuatan besar yang datang silih berganti di kawasan ini. Setelah peneliti kaji, Vietnam sejak dulu mempunyai andil yang besar di Indocina. Kemenangan Vietnam melawan pihak kolonialisme Barat tidak menutup kemungkinan membuat Vietnam akan menjadi sebuah negara yang memiliki pengaruh yang sangat besar di Indocina. Terlepas dari semua spekulasi dan pertanyaan tentang prospek Indocina setelah kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat, pada kenyataannya komunis Vietnam memang telah tampil menjadi sebuah negara yang kuat dan mempengaruhi perkembangan kekuatan komunis lainnya yang ada di Indocina. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Sadirman, (1983, hlm. 2). Gerakan komunis Vietnam dengan Viet Minh nya merupakan inti kekuatan dari gerakan-gerakan komunis yang ada dalam berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Oleh karena itu pembicaraan mengenai

4 gerakan komunis Vietnam ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi gerakan komunis di Indocina secara keseluruhan. Dari pemaparan peristiwa di atas, beberapa dari peristiwa yang terjadi merupakan sebuah daya tarik pribadi untuk peneliti kaji lebih jauh mengenai pengaruh Komunis Vietnam di Indocina. Gerakan komunis di Vietnam merupakan sebuah perlawanan rakyat atas penjajahan bangsa asing di Vietnam. Komunis ini juga yang membawa semangat-semangat perlawanan terhadap penjajah asing di negara-negara Indocina lainnya yaitu Laos dan Kamboja. Di Vietnam ada gerakan komunis yang biasa disebut Viet Minh dan Viet Cong, di Kamboja ada Khmer Merah, dan di Laos ada Lao Dong. Semua gerakan tersebut didasari oleh ideologi komunis yang pada praktiknya merupakan poros kekuatan negara-negara tersebut untuk mendapatkan kemerdekaan bagi bangsanya. Ketertarikan peneliti muncul karena setelah membaca penelitian yang ditulis oleh Winarko yang berjudul Perang Vietnam 1954-1975. Penelitian tersebut memunculkan rasa penasaran dan keingintahuan peneliti untuk mencari tahu kondisi di Indocina setelah Perang Vietnam 1954-1975. Satu hal lain yang sangat menarik bagi peneliti adalah tujuan Vietnam dalam mengkomuniskan negara-negara Indocina. Padahal, secara ideologi Laos dan Kamboja sudah berlandaskan ideologi komunis dalam sistem politiknya. Pertanyaan muncul di benak peneliti, apakah ada perbedaan orientasi antara komunis di ketiga negara Indocina tersebut? Ataukah hal tersebut hanya alasan komunis Vietnam saja agar dapat menguasai seluruh daratan Indocina dan Vietnam dapat memaksimalkan potensi negarannya seperti apa yang dimaksudkan oleh teori geopolitik yang disampaikan oleh Friedrich Ratzel? 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, terdapat satu permasalahan utama yang akan menjadi kajian peneliti dalam penelitian ini, permasalahan tersebut yaitu Bagaimanakah Dampak dari Kemenangan Partai Komunis Vietnam bagi Perkembangan Komunisme di Laos dan Kamboja?. Sementara untuk membatasi kajian penelitian agar menjadi lebih fokus, maka peneliti mengajukan

5 beberapa pertanyaan sekaligus sebagai rumusan masalah yang akan dibahas, diantaranya adalah : 1. Apa faktor penyebab munculnya keinginan komunis Vietnam dalam menanamkan pengaruhnya di Laos dan Kamboja? 2. Bagaimana proses penanaman pengaruh komunis Vietnam di Laos dan Kamboja tahun 1975-1980? 3. Bagaimana reaksi Laos dan Kamboja terhadap pengaruh komunis yang datang dari Vietnam tahun 1975-1980? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis faktor penyebab munculnya keinginan komunis Vietnam dalam menanamkan pengaruhnya di Laos dan Kamboja. 2. Menjelaskan proses penanaman pengaruh komunis Vietnam di Laos dan Kamboja tahun 1975-1980 3. Menjelaskan reaksi dari Laos dan Kamboja terhadap pengaruh komunis yang di bawa Vietnam tahun 1975-1980. 1.4. Metode Penelitian Dalam melakukan proses penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Menurut Ismaun (2005, hlm. 34), langkah-langkah dalam metode historis terdiri atas empat langkah penting yaitu: 1. Heuristik, yaitu pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan (Ismaun, 2005, hlm. 49). Secara sederhana, sumber-sumber sejarah itu dapat berupa: sumber benda, sumber tertulis dan sumber lisan. Secara lebih luas lagi, sumber sejarah juga dapat dibeda-bedakan ke dalam sumber resmi formal dan informal. Selain itu, dapat diklasifikasikan dalam sumber primer dan sekunder.

6 2. Kritik, yaitu suatu usaha menilai sumber-sumber sejarah (Ismaun, 2005, hlm. 50). Semua sumber dipilih melalui kritik eksternal dan internal sehingga diperoleh fakta-fakta yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam tahap ini kritik sumber terdapat dua macam, yaitu kritik eksternal dan internal. 3. Interpretasi, yaitu sebagai usaha memahami dan mencari hubungan antar fakta sejarah sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan rasional. Satu peristiwa dihubungkan dengan peristiwa lain. 4. Historiografi, yaitu proses penyusunan hasil penelitian yang telah diperoleh sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam bentuk skripsi, sehingga dihasilkan suatu tulisan yang logis dan sistematis, dengan demikian akan diperoleh suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selanjutnya, peneliti akan membagi langkah-langkah penelitian tersebut kedalam tiga pembahasan yaitu pembahasan mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian. Untuk penjelasan yang lebih detail mengenai metode penelitian akan peneliti jelaskan pada bab III. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat merupakan salah satu aspek penting yang ingin dicapai peneliti. Secara umum manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan menambah pengetahuan tentang pengaruh dari kemenangan komunis Vietnam terhadap perkembangan komunis yang ada di kawasan Indocina Adapun secara khusus peneliti berharap dengan adanya tulisan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak diantaranya: 1. Bagi peneliti, dengan adanya tulisan ini semoga bisa memberikan pengalaman berharga dalam melakukan penelitian sehingga dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah sebagai aplikasi dari materi-materi

7 perkuliahan yang telah didapat sebelumnya. Selain itu tulisan ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi bagi semua orang yang ingin mengetahui bagian dari perjalanan sejarah Vietnam dan Indocina pada umumnya, dan khususnya bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang sejarah Vietnam dan Indocina dengan judul dan tema yang berbeda. 2. Bagi Departemen Pendidikan Sejarah, semoga tulisan ini dapat memperkaya penelitian Sejarah terutama tentang Sejarah kawasan Asia Tenggara. Sehingga nantinya dapat menimbulkan wawasan baru dan mengembangkan sejarah kawasan tersebut. 3. Bagi para mahasiswa, semoga dengan adanya tulisan ini dapat menjadi salah satu tambahan sumber belajar yang memperluas wawasan tentang sejarah kawasan terutama kawasan Indocina. 4. Bagi SMA, semoga dengan adanya tulisan ini dapat berkontribusi dalam kemajuan pembelajaran sejarah, dan menambah informasi mengenai perbedaan komunis di Indocina dan komunis di Indonesia. Siswa juga mendapatkan informasi baru mengenai dampak positif dan negatif komunis di suatu negara. 1.6. Struktur Organisasi Skripsi Bab I Pendahuluan, dalam bab ini peneliti akan menguraikan beberapa pokok pikiran yang berkaitan dengan latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi judul, metode dan teknik penelitian, serta sistematika penelitian. Bab II Kajian Pustaka, bab ini berisikan tentang penjabaran mengenai literatur-literatur yang berkaitan dengan judul Dampak Kemenangan Komunis Vietnam Terhadap Perkembangan Komunis di Laos Dan Kamboja 1975-1980. Bab III Metode Penelitian, pada bab ini peneliti akan membahas langkahlangkah metode dan teknik penelitian yang peneliti gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara penelitiannya. Metode yang digunakan terutama adalah metode historis. Penelitian historis

8 (historical research) adalah suatu usaha untuk menggali fakta-fakta, dan menyusun kesimpulan dari peristiwa-peristiwa masa lampau. Didukung oleh langkah-langkah penelitian yang mengacu pada proses metodologi penelitian dalam penelitian sejarah, Selain itu juga menggunakan teknik studi literatur Bab IV Pembahasan, merupakan isi utama dari tulisan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang komunis Vietnam dalam menyebarkan pengaruhnya, reaksi negara-negara Indocina pada sikap komunis Vietnam, dan perkembangan komunis di Indocina tahun 1975-1980. Bab V Simpulan dan Rekomendasi, dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis peneliti terhadap masalahmasalah secara keseluruhan. Hasil temuan akhir ini merupakan pandangan dan interpretasi peneliti tentang inti dari pembahasan penelitian. Dalam bab ini juga akan sedikit dibahas mengenai rekomendasi peneliti dari karya ilmiah yang berjudul Dampak Kemenangan Komunis Vietnam Terhadap Perkembangan Komunisme di Laos dan Kamboja 1975-1980 bagi pengembangan materi SK/KD yang ada di lembaga sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas.