BAB IV PERANCANGAN DAN SIMULASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer)

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN.

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EVALUASI

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

/28

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG

BAB IV ANALISA. Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007

BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN

Quiz Jarkom 2. Nama : Andrian Ramadhan Febriana NIM : Kelas : IS-3. Jurusan Sistem Informasi. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

BAB III ANALISIS SISTEM

Pengantar Jaringan Komputer

fundamental management journal ISSN: (print) (online) Volume:2 No

BAB 4 PENGUJIAN SISTEM. dengan menggunakan teknologi EoMPLS agak sulit dilakukan secara

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

Akses Remote Database via Internet

Hal-hal yang menjadi batasan bisnis dalam pendesainan sistem keamanan jaringan adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

Skenario: Rumah Sakit Sehat Selamanya

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN USULAN SOLUSI. 4.1 Identifikasi Kebutuhan User Dalam Pemakaian Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 UJI COBA DAN EVALUASI. implementasi jaringan yang sudah dirancang, maka penulis melakukan uji coba pada

Lampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian

BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

LOAD BALANCING. - Load Balancing Menggunakan RB750 Mikrotik configurasi By Shop.Pingintau.com - Port RB750 dari kiri ke kanan ada 5 buah port :

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

Konfigurasi Router TL-MR3220

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER dan Pengenalan Packet Tracer

LAN, VLAN, WLAN & WAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

Gambar 3.43 Topologi Subnet 23. Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3. Gambar 3.44 Topologi Subnet 24

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

Fery Rosyadi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING. Sistem yang kami pakai untuk membangun simulasi ini adalah: Operating System : Windows 7 Ultimate Edition

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB. bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Soeharto kepada Prof Dr. Ing.B.J. Habibie pada tanggal 28 Januari 1974.

tidak boleh ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight), kompresi data yang dikirim.

PENGANTAR LAN (LOCAL AREA NETWORK)

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3

FTP Server. Konfigurasi Server Konfigurasi FTP. 1. Klik Menu Start All Programs Control Panel Add/Remove Program

Mengeset IP Address Switch DLINK DES 3526 Oleh Happy Chandraleka (a.k.a. ÇäkrabiRâwÄ)

BAB 1 PENDAHULUAN. terlepas dari teknologi jaringan yang dapat menghubungkan dua atau lebih komputer

LAMPIRAN. Scalability Checklist No. Pertanyaan Pilihan Note Ya Sebagian Tidak

P267. Alamat: Sudirman TG Jakarta. Tugas 5. Network Development. Anggota : M Kasfu Hammi Iik Wilarso

SETTING JARINGAN KOMPUTER

Membuat Koneksi Wireless Antar Laptop

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV PERANCANGAN DAN SIMULASI Network design menggunakan metode top down network design terdapat 4 tahap utama : 1. Analisa kebutuhan 2. Perancangan logical design 3. Perancangan physical design 4. Simulasi 4.1 Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan dibagi dalam 4 tahap antara lain : 1. Analisa business goal Analisa business goal Hasil survey dari management penulis menyimpulkan bahwa kebutuhan business goal dari pihak management adalah : Dengan adanya rencana mengakuisisi 3 perusahaan rental lain maka dibutuhkan perencanaan upgrade jaringan untuk penambahan user. Dengan adanya kendala koneksi antara kantor pusat dengan kantor cabang, maka dibutuhkan perbaikan layanan, agar dukungan yang lebih baik pada pengguna sehingga dapat meningkatkan produktifitas. Mengurangi gangguan bisnis disebabkan oleh masalah keamanan jaringan yang disebabkan oleh virus. 35

36 Analisa aplikasi network Berikut hasil analisa dari aplikasi yang menggunakan network Tabel 4.1 Aplikasi server client yang menggunakan jaringan PT ANJ Rent Nama Aplikasi Tipe Aplikasi Aplikasi Baru Kritikal Sales Order Database access Tidak Agak kritis Driver Database access Tidak Sangat penting Rent A Car Database access, Remote Dekstop Tidak Sangat penting Dynamix AX Database access, Remote Dekstop Ya Sangat penting Sharing Server File transfer, sharing, and access Tidak Agak kritis Internet Explorer Web browsing Tidak Tidak Outlook Email Tidak Agak kritis 2. Analisa technical goal Scalability Karena adanya rencana mengakuisisi 3 perusahaan rental lain, maka pertumbuhan network design yang akan dibutuhkan untuk perancangan 2-3 tahun ke depan baik penambahan user masing-masing departemen maupun penambahan perangkat network dan server adalah 100% dari keadaan yang ada sekarang. Berikut adalah perangkat network, server dan client yang terdapat di kantor pusat Tabel 4.2 Server, client, dan perangkat network di kantor pusat Jakarta Perangkat Jumlah Server 4 Computer client 85 Lintasarta router 1

37 Router (sonicwall TZ 210) 1 Managed Switch (SMC6128L2) 1 Switch (SMC EZ1024DT) 5 Tabel 4.3 Client dan perangkat network di cabang operasional Cengkareng Perangkat Jumlah Computer client 6 Lintasarta router 1 Switch (SMC EZ108DT) 1 Tabel 4.4 Client dan perangkat network di cabang body repair Joglo Perangkat Jumlah Computer client 5 Lintasarta router 1 Switch (SMC EZ108DT) 1 Tabel 4.5 Client dan perangkat network di cabang body repair Cibitung Perangkat Jumlah Computer client 3 Lintasarta router 1 Switch (SMC EZ108DT) 1 Tabel 4.6 Client dan perangkat network di cabang Lampung Perangkat Jumlah Computer client 2 ADSL Modem 1 Switch (SMC EZ108DT) 1

38 Tabel 4.7 Client dan perangkat network di cabang Denpasar Perangkat Jumlah Computer client 2 ADSL Modem (Linksys AG 241) 1 Switch (SMC EZ108DT) 1 Tabel 4.8 Client dan perangkat network di cabang Semarang Perangkat Jumlah Computer client 1 ADSL Modem 1 Tabel 4.9 Client dan perangkat network di cabang Surabaya Perangkat Jumlah Computer client 2 ADSL Modem (Linksys AG 241) 1 Switch (SMC EZ108DT) 1 Availability Kebutuhan pelayanan jaringan adalah 24 jam, tetapi diperlukan waktu perbaikan, maka ditetapkan dalam 1 bulan diperbolehkan mati maksimal 1 hari. Availability = total uptime / (total uptime + total downtime) = 353/365 = 96,71% Network Performance Kapasitas bandwidth - Kantor pusat Jakarta 265 Kbps rasio 1:1 - kantor cabang operasional Cengkareng 64 Kbps rasio 1:1 - kantor cabang body repair Joglo 64 Kbps rasio 1:1

39 - kantor cabang body repair Cibitung 64 Kbps rasio 1:1 - kantor cabang Lampung 386 Kbps sharing - kantor cabang Denpasar 386 Kbps sharing - kantor cabang Semarang 386 Kbps sharing - kantor cabang Surabaya 386 Kbps sharing Security Kendala dengan update virus definition dari symantec endpoint. Manageability Kebutuhan pengelolaan data suatu jaringan Usability Kebutuhan management untuk mengakses program sewaktu waktu dari mana saja. Adaptability Kebutuhan kemudahan dalam penambahan jaringan baru Affordability Biaya yang sanggup dikeluarkan untuk biaya pembelian alat dan operasional jaringan perbulan tidak lebih dari 25 juta. 3. Karakteristik existing network Karakteristik logical architecture Logical topology Kantor Pusat Jakarta, terdapat 4 server dengan 84 client dan beberapa perangkat network : 1 managed switch 28 port, 5 switch 24 port, 1 router internal untuk mengatur client yang ada akses email atau akses internet, dan 1 router internet dengan bandwith 256 Kbps dengan rasio 1:1,

40 yang digunakan untuk internet, email dan koneksi program server client dari cabang operasional Cengkareng dan body repair Joglo dan Cibitung, serta remote desktop dari cabang Lampung, Denpasar, Semarang dan Surabaya. Gambar 4.1. Topology kantor pusat Jakarta Logical topology kantor cabang operasional Cengkareng, terdapat 6 client dan 1 switch 8 port dengan 1 router internet dengan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1 : 1, yang digunakan untuk email dan koneksi program server client dari cabang operasional Cengkareng.

41 Gambar 4.2. Topology kantor cabang operasional Cengkareng Logical topology kantor cabang body repair Joglo, terdapat 5 client dan 1 switch 8 port dengan 1 router internet dengan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1 : 1, yang digunakan untuk email dan koneksi program server client dari cabang body repair Joglo. Gambar 4.3. Topology kantor cabang body repair Joglo Logical topology kantor cabang body repair Cibitung, terdapat 3 client dan 1 switch 8 port dengan 1 router internet dengan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1 : 1, yang digunakan untuk email dan koneksi program server client dari cabang body repair Cibitung

42 Gambar 4.4. Topology kantor cabang body repair Cibitung Karakteristik Network Addressing and Naming Network addressing and naming kantor pusat Jakarta Tabel 4.10. Network addressing and naming kantor pusat Jakarta Divisi Nama Komputer IP Address Internet Router Lintasarta 192.168.0.3 Switch Hub 192.168.0.8 Switch Hub Ilo 192.168.0.95 Switch Hub Svr 192.168.0.153 Server FRC_SERVER 192.168.0.100 APPSERVER 192.168.0.103 DBSERVER 192.168.0.101 TMSERVER 192.168.0.107 Remote ILO Server 192.168.0.90 192.168.0.91 192.168.0.92 Management VIVY 192.168.0.250 Internet SEKDIR 192.168.0.249 Email ALBET 192.168.0.254 Internet IT RIO 192.168.0.218 Internet EDP-001 192.168.0.169 Email EDP-002 192.168.0.229 Email

43 EDP-004 192.168.0.243 EDP-008 192.168.0.106 Bisnis Proses WAYAN 192.168.0.236 Email Call Center CALL CENTRE 192.168.0.206 Email Accounting MGM 192.168.0.213 Internet ACC-001 192.168.0.60 Email ACC-002 192.168.0.47 ACC-003 192.168.0.209 Email ACC-004 192.168.0.251 Internet ACC-005 192.168.0.235 ACC-006 192.168.0.246 ACC-007 192.168.0.237 ACC-008 192.168.0.247 ACC-009 192.168.0.122 ACC-010 192.168.0.241 ACC-012 192.168.0.179 ACC-013 192.168.0.128 ACC-015 192.168.0.178 ACC-016 192.168.0.152 Cso Admin ADM-001 192.168.0.240 Email ADM-003 192.168.0.239 Email ADM-004 192.168.0.36 ADM-005 192.168.0.37 ADM-007 192.168.0.242 ADM-010 192.168.0.67 ADM-011 192.168.0.27 Operasional ADI-NB 192.168.0.226 Email Kendaraan Kendaraan -001 192.168.0.20 Kendaraan -002 192.168.0.245 Email Kendaraan-003 192.168.0.227 Email Kendaraan-004 192.168.0.205

44 Kendaraan-005 192.168.0.228 Kendaraan-006 192.168.0.88 Email Kendaraan-007 192.168.0.21 Kendaraan-008 192.168.0.157 Kendaraan-009 192.168.0.215 Kendaraan-010 192.168.0.89 Kendaraan-012 192.168.0.126 Kendaraan-013 192.168.0.125 Kendaraan-014 192.168.0.210 Kendaraan-015 192.168.0.64 KEND-016 192.168.0.232 Koordinator KOR-001 192.168.0.12 Email Driver KOR-002 192.168.0.10 Email KOR-003 192.168.0.14 KOR-004 192.168.0.15 KOR-005 192.168.0.51 KOR-006 192.168.0.6 KOR-007 192.168.0.220 KOR-011 192.168.0.58 HRD HRD-NB 192.168.0.127 Email HRD-002 192.168.0.75 HRD-003 192.168.0.248 HRD-004 192.168.0.85 Absen 192.168.0.200 192.168.0.201 Marketing KEN 192.168.0.124 Internet AGUNG 192.168.0.202 Internet CSO-001 192.168.0.216 Email CSO-002 192.168.0.66 Email CSO-003 192.168.0.244 Email CSO-004 192.168.0.221 Email

45 CSO-005 192.168.0.222 Email CSO-006 192.168.0.121 Email CSO-007 192.168.0.219 Email CSO-008 192.168.0.212 Email CSO-009 192.168.0.224 Email CSO-010 192.168.0.204 Email CSO-015 192.168.0.238 Email CSO-017 192.168.0.252 Email OT OT-001 192.168.0.43 OT-002 192.168.0.42 OT-003 192.168.0.45 OT-004 192.168.0.78 Purchasing PURCHASING -001 192.168.0.217 Email PURCHASING -002 192.168.0.46 Email Invoice INVOICE-001 192.168.0.81 Email INVOICE-002 192.168.0.211 INVOICE-003 192.168.0.39 Network addressing and naming kantor cabang operasional Cengkareng Tabel 4.11. Network addressing and naming cabang operasional Cengkareng Divisi Nama Komputer IP Address Internet Router Lintasarta 192.168.201.1 Email Operasional CENGKARENG-001 192.168.201.100 Email Kendaraan CENGKARENG-002 192.168.201.101 Email CENGKARENG-003 192.168.201.102 Email CENGKARENG-004 192.168.201.103 Email KEND-011 192.168.201.201 Email KENDARAAN-014 192.168.201.202 Email

46 Network addressing and naming kantor cabang body repair Joglo Tabel 4.12. Network addressing and naming cabang body repair Joglo Divisi Nama Komputer IP Address Internet Router Lintasarta 192.168.1.1 Email Body repair BR-001 192.168.1.100 Email BR-002 192.168.1.101 Email BR-003 192.168.1.102 Email BR-004 192.168.1.103 Email BR-005 192.168.1.104 Email Network addressing and naming kantor cabang body repair Cibitung Tabel 4.13. Network addressing and naming cabang body repair Cibitung Divisi Nama Komputer IP Address Internet Router Lintasarta 192.168.1.1 Email Body repair BR-001 192.168.1.2 Email BR-002 192.168.1.3 Email BR-003 192.168.1.4 Email Network addressing and naming kantor cabang Lampung Tabel 4.14. Network addressing and naming cabang Lampung Divisi Nama Komputer IP Address Internet ADSL Modem 192.168.0.1 Email Cso Admin CSOADM-001 192.168.0.2 Email CSOADM-002 192.168.0.3 Email Network addressing and naming kantor cabang Denpasar Tabel 4.15. Network addressing and naming cabang Denpasar Divisi Nama Komputer IP Address Internet ADSL Modem 192.168.0.1 Email Cso Admin CSOADM-001 192.168.0.2 Email CSOADM-002 192.168.0.3 Email

47 Network addressing and naming kantor cabang Semarang Tabel 4.16. Network addressing and naming cabang Semarang Divisi Nama Komputer IP Address Internet ADSL Modem 192.168.1.1 Email Cso Admin CSOADM-001 192.168.1.2 Email Network addressing and naming kantor Cabang Surabaya Tabel 4.17. Network addressing and naming cabang Surabaya Divisi Nama Komputer IP Address Internet ADSL Modem 192.168.1.1 Email Cso Admin CSOADM-001 192.168.1.2 Email Cso Admin CSOADM-001 192.168.1.3 Email Karakteristik Wiring and Media Menggunakan UTP Category 5 o Fast Ethernet 100 Base o Gigabit Ethernet 1000 Base Karakteristik aplikasi Aplikasi-aplikasi yang digunakan kantor pusat Jakarta, aplikasi server - client ( Sales Order, Rent A Car, driver) koneksi langsung dari client ke database server, sedangkan Dynamix AX koneksi dari client ke aplikasi server dan database server, file transfer langsung dari client ke sharing server. Tabel 4.18. Aplikasi-aplikasi yang digunakan di kantor pusat Jakarta Departemen Jml Aplikasi Management 3 Dynamix AX, File transfer IT 5 Sales Order, Driver, Rent A Car, AX, File transfer

48 Bisnis Proses 1 Dynamix AX, File transfer Call Center 1 Sales Order, Driver, Rent A Car, File transfer Accounting 15 Sales Order, Dynamix AX, File transfer Purchasing 2 Dynamix AX, File transfer Marketing 14 Sales Order, File transfer Invoice 3 Sales Order, Dynamix AX, File transfer Cso Admin 7 Sales Order, File transfer Opr Kendaraan 16 Rent A Car, Dynamix AX, File transfer Koor Driver 8 Driver, File transfer HRD & Absen 6 Dynamix AX, File transfer Over Time Driver 4 Driver, File transfer Aplikasi yang digunakan kantor cabang operasional Cengkareng, aplikasi server - client (Rent A Car) koneksi langsung dari client operasional Cengkareng ke database server yang terdapat di kantor pusat Jakarta, sedangkan aplikasi Dynamix AX koneksi dari client operasional Cengkareng ke aplikasi server dan database server yang terdapat di kantor pusat Jakarta, dimana koneksi server client sangat menguras bandwith sehingga koneksi server client sering terputus karena bandwith kurang mencukupi. Tabel 4.19. Aplikasi-aplikasi yang digunakan di cabang operasional Cengkareng Perangkat Jml Aplikasi Client PC 6 Rent A Car, Dynamix AX, Email Aplikasi yang digunakan kantor cabang body repair Joglo, aplikasi server - client (Dynamix AX) koneksi dari client body repair Joglo ke aplikasi server dan database server yang terdapat di kantor pusat Jakarta, dimana

49 koneksi server client sangat menguras bandwith sehingga koneksi server client terkadang terputus karena bandwith kurang mencukupi. Tabel 4.20. Aplikasi-aplikasi yang digunakan di cabang body repair Joglo Perangkat Jml Aplikasi Client PC 5 Dynamix AX, Email Aplikasi yang digunakan kantor cabang body repair Cibitung aplikasi server - client Dynamix AX koneksi dari client body repair Cibitung ke aplikasi server dan database server yang terdapat di kantor pusat Jakarta, dimana koneksi server client sangat menguras bandwith sehingga koneksi server client terkadang terputus karena bandwith kurang mencukupi. Tabel 4.21. Aplikasi-aplikasi yang digunakan di cabang body repair Cibitung Perangkat Jml Aplikasi Client PC 3 Dynamix AX, Email Aplikasi aplikasi yang digunakan kantor cabang Lampung, aplikasi remote desktop dari client cabang Lampung ke TMserver yang terdapat di kantor pusat Jakarta sedangkan program server - client (Sales Order) koneksi dari TMserver ke database server yang terhubung secara lokal. Tabel 4.22. Aplikasi-aplikasi yang digunakan di cabang Lampung Perangkat Jml Aplikasi Client PC 2 Email, Remote Dekstop (Sales Order) Aplikasi aplikasi yang digunakan kantor cabang Denpasar, aplikasi remote desktop dari client cabang Denpasar ke TMserver yang terdapat di kantor pusat Jakarta sedangkan program server - client (Sales Order) koneksi dari TMserver ke database server yang terhubung secara lokal

50 Tabel 4.23. Aplikasi-aplikasi yang digunakan di cabang Denpasar Perangkat Jml Aplikasi Client PC 2 Email, Remote Dekstop (Sales Order) Aplikasi aplikasi yang digunakan kantor cabang Semarang, aplikasi remote desktop dari client cabang Semarang ke TMserver yang terdapat di kantor pusat Jakarta sedangkan program server - client (Sales Order) koneksi dari TMserver ke database server yang terhubung secara lokal Tabel 4.24. Aplikasi-aplikasi yang digunakan di cabang Semarang Perangkat Jml Aplikasi Client PC 1 Email, Remote Dekstop (Sales Order) Aplikasi aplikasi yang digunakan kantor cabang Surabaya, aplikasi remote desktop dari client cabang Surabaya ke TMserver yang terdapat di kantor pusat Jakarta sedangkan program server - client (Sales Order) koneksi dari TMserver ke database server yang terhubung secara lokal Tabel 4.25. aplikasi-aplikasi yang digunakan di cabang Surabaya Perangkat Jml Aplikasi Client PC 2 Email, Remote Dekstop (Sales Order) 4. Karakteristik network traffic Karateristik existing network traffic antara kantor pusat dengan kantor cabang yang didapat dari MRTG lintas arta.

51 Gambar 4.5. Traffic kantor pusat Jakarta traffic existing di kantor pusat Jakarta pada hari Senin - Jumat dapat dilihat pada gambar 4.5. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna hijau adalah grafik download dari traffic existing router lintasarta di kantor pusat Jakarta pada jam kerja. Grafik upload lebih rendah dari grafik download karena server database dan aplikasi terdapat di kantor pusat Jakarta, sehingga lebih banyak download dibandingkan upload. Kantor pusat Jakarta menggunakan bandwith 256 Kbps dengan rasio 1:1, jika dilihat dari gambar grafik 4.5 penulis menyimpulkan bahwa bandwith 256 Kbps masih dapat mencukupi kebutuhan bandwith antara kantor pusat dengan kantor cabang. Tetapi dengan penambahan network 100% bandwith 256K belum tentu mencukupi. Gambar 4.6. Traffic kantor cabang operasional Cengkareng traffic existing di kantor cabang operasional Cengkareng pada hari Senin - Jumat dapat dilihat pada gambar 4.6. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna hijau adalah grafik download dari traffic

52 existing router lintasarta di kantor cabang operasional Cengkareng pada jam kerja. Grafik upload rata- rata lebih tinggi dari grafik download karena banyaknya data yang diinput oleh user, sehingga lebih banyak upload dibandingkan download. Tetapi terkadang grafik download lebih tinggi dari grafik upload, karena ketika user membuka laporan, maka banyak data yang dikirim dari database dan aplikasi server ke komputer client. Kantor cabang operasional Cengkareng menggunakan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1:1, jika dilihat dari gambar grafik 4.6 penulis menyimpulkan bahwa bandwith 64 Kbps tidak dapat mencukupi kebutuhan bandwith antara kantor pusat dengan kantor cabang, karena pada jam sibuk hampir 100% bandwith telah dipergunakan. Gambar 4.7. Traffic kantor cabang Body Repair Joglo traffic existing di kantor cabang body repair Joglo pada hari Senin - Jumat dapat dilihat pada gambar 4.7. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna hijau adalah grafik download dari traffic existing router lintasarta di kantor cabang body repair Joglo pada jam kerja. Grafik upload rata- rata lebih tinggi dari grafik download karena banyaknya data yang diinput oleh user, sehingga lebih banyak upload dibandingkan download. Tetapi terkadang grafik download lebih tinggi dari grafik upload karena ketika user membuka laporan maka banyak data yang dikirim dari database dan aplikasi server ke komputer client. Kantor cabang body repair Joglo menggunakan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1:1, jika dilihat dari gambar grafik 4.7 penulis

53 menyimpulkan bahwa bandwith 64 Kbps tidak dapat mencukupi kebutuhan bandwith antara kantor pusat dengan kantor cabang, karena pada jam sibuk terkadang menggunakan bandwith 100%. Gambar 4.8. Traffic kantor cabang Body Repair Cibitung traffic existing di kantor cabang body repair Cibitung pada hari Senin - Jumat dapat dilihat pada gambar 4.8. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna hijau adalah grafik download dari traffic existing router lintasarta di kantor cabang body repair Cibitung pada jam kerja. Grafik upload rata- rata lebih tinggi dari grafik download karena banyaknya data yang diinput oleh user, sehingga lebih banyak upload dibandingkan download. Tetapi terkadang grafik download lebih tinggi dari grafik upload, karena ketika user membuka laporan, maka banyak data yang dikirim dari database dan aplikasi server ke komputer client. Kantor cabang body repair Cibitung menggunakan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1:1, jika dilihat dari gambar grafik 4.8 penulis menyimpulkan bahwa bandwith 64 Kbps masih dapat mencukupi kebutuhan bandwith antara kantor pusat dengan kantor cabang, tetapi dengan penambahan network 100% bandwith 64K belum tentu mencukupi 5. Simulasi karakteristik network traffic Dengan menggunakan program opnet untuk mensimulasikan network traffic, rancangan topology yang sesuai dengan topology jaringan yang

54 sedang berjalan pada PT. Austindo Nusantara Jaya Rent. Topology antar kota Jakarta, Lampung, Semarang, Surabaya dan Denpasar Gambar 4.9. Simulasi karakteristik topology antar kota Topology kantor pusat Jakarta terdapat 1 kantor pusat dan 3 kantor cabang yaitu operasional kendaraan Cengkareng, body repair Joglo dan body repair Cibitung. Dimana masing masing kantor cabang terhubung dengan kantor pusat dengan bandwith 64 kbps, sedangkan kantor pusat menggunakan bandwith 256 kbps. Gambar 4.10. Simulasi karakteristik topology kota Jakarta

55 Topology kantor pusat Jakarta dengan 4 server, 84 client, 1 router lintasarta dengan bandwith 256 kbps, 1 router internal, 1 managed switch 28 port dan 5 switch 24 port, dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini. Gambar 4.11. Simulasi karakteristik topology kantor pusat Jakarta

56 Topology kantor cabang operasional Cengkareng, 6 client, 1 router lintasarta dengan bandwith 64 kbps, dan 1 switch 8 port, dapat dilihat pada gambar 4.12 dibawah ini. Gambar 4.12. Simulasi karakteristik topology cabang operasional Cengkareng Topology kantor cabang body repair Joglo, 5 client, 1 router lintasarta dengan bandwith 64 kbps, dan 1 switch 8 port, dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini. Gambar 4.13. Simulasi karakteristik topology cabang body repair Joglo

57 Topology kantor cabang body repair Cibitung, 3 client, 1 router lintasarta dengan bandwith 64 kbps, dan 1 switch 8 port, dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah ini. Gambar 4.14. Simulasi karakteristik topology cabang body repair Cibitung Node Application Definition merupakan node yang menyimpan informasi kegiatan apa saja yang akan terjadi pada jaringan, Kegiatan yang diatur pada jaringan PT. Austindo Nusantara Jaya Rent adalah akses database, transfer file, remote login, Email, Browsing. Untuk itu pada node Application Definition, bagian Application Definition disetting sebagai berikut: Gambar 4.15. Node application definition

58 Membuat Profile Definition Node Profile Definition adalah node yang berisikan profile profile yang akan digunakan node lain. Dalam skenarion ini menggunakan 8 profile menurut masing-masing Definition yaitu Sales Order, Driver, Rent A Car, Dynamix AX, Remote Dekstop dimana ke 5 application tersebut mengakses database dan paling sering digunakan, maka berjalan secara serentak dengan start time dari 27000 sampai 28800 detik (uniform (27000, 28800)), pengaksesan database acak dimulai dari jam 7.30 pagi sampai jam 8 pagi. Untuk profile Duration Server berjalan secara bertahap dengan start time random dari 37800 sampai 39600 detik (uniform(120,180)), lama jam kerja jam 5 sore tetapi dari analisa karakteristik traffic existing masih ada aktifitas sampai jam 7 malam. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.16. Node profile definition Untuk Applications pada profile Sales Order, Driver, Rent A Car, Dynamix AX, Remote Dekstop bagian Start Time Offset (second) di set random dari 5 hingga 10 detik (uniform (5,10)), sedangkan untuk profile Sharing Server di set random dari 20 hingga 30 detik (uniform (20,30)), dan untuk profile Web Browsing dan Email di set random dari 30 hingga 60 detik

59 (uniform (30,60)). Attribute ini mengatur jeda waktu antara akhir sebuah application dan start baru sebuah application. Menjalankan Simulasi Untuk menjalankan simulasi, bisa dengan menekan tombol run yang ada pada toolbar atau bisa juga dengan menekan tombol shortcut ctrl + shift + R. Jika menekan tombol run pada toolbar maka akan muncul tampilan berikut: Gambar 4.17. Menjalankan simulasi Simulasi akan dijalankan selama lima hari, maka pada kolom durasi diisi 5 hari, sedangkan attribute lainnya tidak perlu diubah. Setelah di set lalu tekan tombol run maka simulasi akan dimulai Setelah simulasi dijalankan dalam 5 hari untuk keadaan sekarang dan perancangan maka didapatkan hasil sebagai berikut:

60 Simulasi existing di kantor pusat Jakarta pada hari Senin - Jumat dapat dilihat pada gambar 4.18. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download dari traffic existing router lintasarta di kantor pusat Jakarta pada jam kerja. Grafik upload lebih rendah dari grafik download karena server database dan aplikasi terdapat di kantor pusat Jakarta, sehingga lebih banyak download dibandingkan upload. Kantor pusat Jakarta menggunakan bandwith 256 Kbps dengan rasio 1:1, jika dilihat dari gambar grafik 4.5 penulis menyimpulkan bahwa bandwith 256 Kbps masih dapat mencukupi kebutuhan bandwith antara kantor pusat dengan kantor cabang. Tetapi dengan penambahan network 100% bandwith 256K belum tentu mencukupi. Gambar 4.18. Simulasi traffic kantor pusat Jakarta Simulasi existing di kantor cabang operasional Cengkareng pada hari Senin - Jumat dapat dilihat pada gambar 4.19. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download dari traffic existing router lintasarta di kantor cabang operasional Cengkareng pada jam kerja. Grafik upload rata- rata lebih tinggi dari grafik download karena banyaknya data yang diinput oleh user, sehingga lebih banyak upload dibandingkan download. Tetapi terkadang grafik download tinggi, karena ketika user membuka laporan, maka banyak data yang dikirim dari database dan aplikasi server ke komputer client. Kantor cabang operasional Cengkareng

61 menggunakan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1:1, jika dilihat dari gambar grafik 4.19 penulis menyimpulkan bahwa bandwith 64 Kbps tidak dapat mencukupi kebutuhan bandwith antara kantor pusat dengan kantor cabang, karena pada jam sibuk hampir 100% bandwith telah dipergunakan. Gambar 4.19. Simulasi traffic kantor cabang operasional Cengkareng Simulasi existing di kantor cabang body repair Joglo pada hari Senin - Jumat dapat dilihat pada gambar 4.20. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download dari traffic existing router lintasarta di kantor cabang body repair Joglo pada jam kerja. Grafik upload rata- rata lebih tinggi dari grafik download, karena banyaknya data yang diinput oleh user, sehingga lebih banyak upload dibandingkan download. Tetapi terkadang grafik download tinggi karena ketika user membuka laporan maka banyak data yang dikirim dari database dan aplikasi server ke komputer client. Kantor cabang body repair Joglo menggunakan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1:1, jika dilihat dari gambar grafik 4.20 penulis menyimpulkan bahwa bandwith 64 Kbps tidak dapat mencukupi kebutuhan bandwith antara kantor pusat dengan kantor cabang, karena pada jam sibuk terkadang menggunakan bandwith 100%.

62 Gambar 4.20. Simulasi traffic kantor cabang Body Repair Joglo Simulasi existing di kantor cabang body repair Cibitung pada hari Senin - Jumat dapat dilihat pada gambar 4.21. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download dari traffic existing router lintasarta di kantor cabang body repair Cibitung pada jam kerja. Grafik upload rata- rata lebih tinggi dari grafik download karena banyaknya data yang diinput oleh user, sehingga lebih banyak upload dibandingkan download. Tetapi terkadang grafik download tinggi, karena ketika user membuka laporan, maka banyak data yang dikirim dari database dan aplikasi server ke komputer client. Kantor cabang body repair Cibitung menggunakan bandwith 64 Kbps dengan rasio 1:1, jika dilihat dari gambar grafik 4.21 penulis menyimpulkan bahwa bandwith 64 Kbps masih dapat mencukupi kebutuhan bandwith antara kantor pusat dengan kantor cabang, tetapi dengan penambahan network 100% bandwith 64K belum tentu mencukupi

63 Gambar 4.21. Simulasi traffic kantor cabang Body Repair Cibitung 4.2 Perancangan logical dan physical design Designing a Network Topology Karena koneksi antara kantor pusat dengan kantor operasional sangat penting dan kantor pusat dengan kantor body repair agak kritis maka menggunakan hierarchical topology. Gambar 4.22. Design network topology kantor pusat dengan kantor cabang Jakarta

64 Koneksi antara kantor pusat dengan kantor operasional dan koneksi antara kantor pusat dengan kantor body repair Joglo dan Cibitung, dapat menggunakan Lintasarta, jika terdapat masalah maka ada koneksi cadangan dengan menggunakan ADSL speedy. Sedangkan koneksi kantor perwakilan kota Lampung, Denpasar, Semarang, Surabaya tidak begitu penting maka menggunakan Hub-and-Spoke hierarchical topology. Gambar 4.23. Design network topology kantor pusat dengan kantor cabang luar kota

65 Topology network design Gambar 4.24. Design network topology kantor pusat dengan kantor cabang Designing Models for Addressing and Naming Untuk pengembangan 2-3 tahun kedepan yang diperkirakan pertumbuhan jaringan 2 kali lipat dari keadaan sekarang dan untuk mengurangi broadcast maka penulis membagi network address dengan segmen - segmen sebagai berikut:

66 Tabel 4.26. Prediksi pertumbuhan jaringan dan penggunaan internet kantor pusat Departemen Internet Email Lokal Total Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Accounting 2 4 2 4 11 22 15 30 Bisnis Proses 1 2 1 2 Call Center 1 2 1 2 Cso Admin 2 4 5 10 7 14 HRD & Absen 1 2 5 10 6 12 Invoice 1 2 2 4 3 6 IT 1 2 2 4 2 4 5 10 Koor Driver 2 4 6 12 8 16 Kendaraan 4 8 12 24 16 32 Management 2 4 1 2 3 6 Marketing 2 4 12 24 14 28 OT Driver 4 8 4 8 Purchasing 2 4 2 4 Total 7 14 31 62 47 94 85 170 Tabel 4.27. Pembagian segmen kantor pusat Jakarta Nama Lan Jml Host Max Host Network Add Subnet Server 4 14 192.168.0.0 255.255.255.240 Internet 7 14 192.168.1.0 255.255.255.240 Email 31 62 192.168.2.0 255.255.255.192 Lokal 47 128 192.168.3.0 255.255.255.128

67 Tabel 4.28. Pembagian segmen kantor cabang Kantor Cabang Jml Max Network Subnet Host Host Add Operasional Cengkareng 6 14 192.168.4.0 255.255.255.240 BR Joglo 5 14 192.168.5.0 255.255.255.240 BR Cibitung 3 6 192.168.6.0 255.255.255.248 Perwakilan Lampung 2 6 192.168.7.0 255.255.255.248 Perwakilan Denpasar 2 6 192.168.8.0 255.255.255.248 Perwakilan Semarang 1 6 192.168.9.0 255.255.255.248 Perwakilan Surabaya 2 6 192.168.10.0 255.255.255.248 Tabel 4.29.Perancangan network addressing and naming user internet Divisi Nama Komputer IP Address Subnet ACC-101 192.168.1.1 Accounting ACC-102 192.168.1.2 ACC-103 192.168.1.3 ACC-104 192.168.1.4 IT EDP-101 192.168.1.5 EDP-102 192.168.1.6 MGM-101 192.168.1.7 255.255.255.240 Management MGM-102 192.168.1.8 MGM-103 192.168.1.9 MGM-104 192.168.1.10 CSO-101 192.168.1.11 Marketing CSO-102 192.168.1.12 CSO-103 192.168.1.13 CSO-104 192.168.1.14

68 Tabel 4.30. Perancangan network addressing and naming user email Divisi Nama Komputer IP Address Subnet ACC-201 192.168.2.1 Accounting ACC-202 192.168.2.2 ACC-203 192.168.2.3 ACC-204 192.168.2.4 Bisnis Proses BP-201 192.168.2.5 BP-202 192.168.2.6 Call Center CC-201 192.168.2.7 CC-202 192.168.2.8 ADM-201 192.168.2.9 Cso Admin ADM-202 192.168.2.10 ADM-203 192.168.2.11 ADM-204 192.168.2.12 HRD & Absen HRD-201 192.168.2.13 HRD-202 192.168.2.14 Invoice INV-201 192.168.2.15 255.255.255.192 INV-202 192.168.2.16 EDP-201 192.168.2.17 IT EDP-202 192.168.2.18 EDP-203 192.168.2.19 EDP-204 192.168.2.20 DRV-201 192.168.2.21 Koordinator DRV-202 192.168.2.22 Driver DRV-203 192.168.2.23 DRV-204 192.168.2.24 KEND-201 192.168.2.25 KEND-202 192.168.2.26 Operasional KEND-203 192.168.2.27 Kendaraan KEND-204 192.168.2.28 KEND-205 192.168.2.29

69 Management Marketing Purchasing KEND-206 192.168.2.30 KEND-207 192.168.2.31 KEND-208 192.168.2.32 MGM-201 192.168.2.33 MGM-202 192.168.2.34 CSO-201 192.168.2.35 CSO-202 192.168.2.36 CSO-203 192.168.2.37 CSO-204 192.168.2.38 CSO-205 192.168.2.39 CSO-206 192.168.2.40 CSO-207 192.168.2.41 CSO-208 192.168.2.42 CSO-209 192.168.2.43 CSO-210 192.168.2.44 CSO-211 192.168.2.45 CSO-212 192.168.2.46 CSO-213 192.168.2.47 CSO-214 192.168.2.48 CSO-215 192.168.2.49 CSO-216 192.168.2.50 CSO-217 192.168.2.51 CSO-218 192.168.2.52 CSO-219 192.168.2.53 CSO-220 192.168.2.54 CSO-221 192.168.2.55 CSO-222 192.168.2.56 CSO-223 192.168.2.57 CSO-224 192.168.2.58 PUR-201 192.168.2.59 PUR-202 192.168.2.60

70 PUR-203 192.168.2.61 PUR-204 192.168.2.62 Tabel 4.31. Perancangan network addressing and naming user lokal Divisi Nama Komputer IP Address Subnet ACC-301 192.168.3.1 ACC-302 192.168.3.2 ACC-303 192.168.3.3 ACC-304 192.168.3.4 ACC-305 192.168.3.5 ACC-306 192.168.3.6 ACC-307 192.168.3.7 ACC-308 192.168.3.8 ACC-309 192.168.3.9 ACC-310 192.168.3.10 Accounting ACC-311 192.168.3.11 ACC-312 192.168.3.12 ACC-313 192.168.3.13 ACC-314 192.168.3.14 255.255.255.128 ACC-315 192.168.3.15 ACC-316 192.168.3.16 ACC-317 192.168.3.17 ACC-318 192.168.3.18 ACC-319 192.168.3.19 ACC-320 192.168.3.20 ACC-321 192.168.3.21 ACC-322 192.168.3.22 ADM-301 192.168.3.23 Cso Admin ADM-302 192.168.3.24 ADM-303 192.168.3.25 ADM-304 192.168.3.26

71 HRD & Absen Invoice IT Koordinator Driver ADM-305 192.168.3.27 ADM-306 192.168.3.28 ADM-307 192.168.3.29 ADM-308 192.168.3.30 ADM-309 192.168.3.31 ADM-310 192.168.3.32 HRD-301 192.168.3.33 HRD-302 192.168.3.34 HRD-303 192.168.3.35 HRD-304 192.168.3.36 HRD-305 192.168.3.37 HRD-306 192.168.3.38 HRD-307 192.168.3.39 HRD-308 192.168.3.40 HRD-309 192.168.3.41 HRD-310 192.168.3.42 INV-301 192.168.3.43 INV-302 192.168.3.44 INV-303 192.168.3.45 INV-304 192.168.3.46 EDP-301 192.168.3.47 EDP-302 192.168.3.48 EDP-303 192.168.3.49 EDP-304 192.168.3.50 DRV-301 192.168.3.51 DRV-302 192.168.3.52 DRV-303 192.168.3.53 DRV-304 192.168.3.54 DRV-305 192.168.3.55 DRV-306 192.168.3.56 DRV-307 192.168.3.57

72 Operasional Kendaraan OT Driver DRV-308 192.168.3.58 DRV-309 192.168.3.59 DRV-310 192.168.3.60 DRV-311 192.168.3.61 DRV-312 192.168.3.62 KEND-301 192.168.3.63 KEND-302 192.168.3.64 KEND-303 192.168.3.65 KEND-304 192.168.3.66 KEND-305 192.168.3.67 KEND-306 192.168.3.68 KEND-307 192.168.3.69 KEND-308 192.168.3.70 KEND-309 192.168.3.71 KEND-310 192.168.3.72 KEND-311 192.168.3.73 KEND-312 192.168.3.74 KEND-313 192.168.3.75 KEND-314 192.168.3.76 KEND-315 192.168.3.77 KEND-316 192.168.3.78 KEND-317 192.168.3.79 KEND-318 192.168.3.80 KEND-319 192.168.3.81 KEND-320 192.168.3.82 KEND-321 192.168.3.83 KEND-322 192.168.3.84 KEND-323 192.168.3.85 KEND-324 192.168.3.86 OT-301 192.168.3.87 OT-302 192.168.3.88

73 OT-303 192.168.3.89 OT-304 192.168.3.90 OT-305 192.168.3.91 OT-306 192.168.3.92 OT-307 192.168.3.93 OT-308 192.168.3.94 Tabel 4.32. Perancangan network addressing operasional Cengkareng Divisi Nama Komputer IP Address Subnet CKG-401 192.168.4.1 CKG-402 192.168.4.2 CKG-403 192.168.4.3 CKG-404 192.168.4.4 CKG-405 192.168.4.5 Operasional CKG-406 192.168.4.6 Cengkareng CKG-407 192.168.4.7 255.255.255.240 CKG-408 192.168.4.8 CKG-409 192.168.4.9 CKG-410 192.168.4.10 CKG-411 192.168.4.11 CKG-412 192.168.4.12 Tabel 4.33. Perancangan network addressing body repair Joglo Divisi Nama Komputer IP Address Subnet JGL-501 192.168.5.1 JGL-502 192.168.5.2 Body repair JGL-503 192.168.5.3 Joglo JGL-504 192.168.5.4 255.255.255.240 JGL-505 192.168.5.5 JGL-506 192.168.5.6

74 JGL-507 192.168.5.7 JGL-508 192.168.5.8 JGL-509 192.168.5.9 JGL-510 192.168.5.10 Tabel 4.34. Perancangan network addressing body repair Cibitung Divisi Nama Komputer IP Address Subnet CBT-601 192.168.6.1 CBT-602 192.168.6.2 Body repair CBT-603 192.168.6.3 Cibitung CBT-604 192.168.6.4 255.255.255.248 CBT-605 192.168.6.5 CBT-606 192.168.6.6 Tabel 4.35. Perancangan network addressing perwakilan Lampung Divisi Nama Komputer IP Address Subnet BDL-701 192.168.7.1 Perwakilan BDL-702 192.168.7.2 Lampung BDL-703 192.168.7.3 255.255.255.248 BDL-704 192.168.7.4 Tabel 4.36. Perancangan network addressing perwakilan Denpasar Divisi Nama Komputer IP Address Subnet Perwakilan DPS-801 192.168.8.1 Denpasar DPS-802 192.168.8.2 DPS-803 192.168.8.3 255.255.255.248 DPS-804 192.168.8.4

75 Tabel 4.37. Perancangan network addressing perwakilan Semarang Divisi Nama Komputer IP Address Subnet Perwakilan SMG-901 192.168.9.1 255.255.255.248 Semarang SMG-902 192.168.9.2 Tabel 4.38. Perancangan network addressing perwakilan Surabaya Divisi Nama Komputer IP Address Subnet SBY-1001 192.168.10.1 Perwakilan SBY-1002 192.168.10.2 Surabaya SBY-1003 192.168.10.3 255.255.255.248 SBY-1004 192.168.10.4 Selecting Switching and Routing Protocols - Agar bandwith mencukupi maka semua koneksi dari luar kantor pusat Jakarta menggunakan remote desktop. - Untuk menghemat biaya maka switching tetap menggunakan yang telah ada sekarang, tetapi jika dibutuhkan penambahan maka menggunakan switching yang support VLAN agar pengembangan kedepan dapat menggunakan VLAN. - Diperlukan penambahan router untuk masing-masing kantor cabang Jakarta. Agar memudahkan dalam penyetingan, maka digunakan router yang sama dengan kantor pusat yaitu sonicwall TZ 190. untuk : o Membagi prioritas tertinggi untuk remote desktop, sedang untuk email dan terendah untuk web browsing o Routing protocol untuk menggunakan email dan web browsing hanya pada 1 komputer

76 - Router di kantor Jakarta disetting untuk remote menggunakan Lintasarta, sedangkan untuk browsing dan email menggunakan ADSL Tabel 4.39 Perancangan server client dan perangkat network di kantor pusat Jakarta Perangkat Jumlah Server 8 Computer client 170 Lintasarta router 1 ADSL modem 1 Router (sonicwall TZ 210) 1 Managed Switch (SMC6128L2) 2 Managed Switch (SMC6152L2) 3 Tabel 4.40 Perancangan client dan perangkat network di cabang operasional Cengkareng - Perangkat Jumlah - Computer client 12 Lintasarta router 1 - Router (sonicwall TZ 210) 1 - Switch ( SMC EZ1024DT ) 1 Tabel 4.41 Perancangan client dan perangkat network di cabang body repair Joglo - - - - Perangkat Jumlah Computer client 10 Lintasarta router 1 Router (sonicwall TZ 210) 1 Switch ( SMC EZ1024DT ) 1

77 Tabel 4.42 Perancangan client dan perangkat network di cabang body repair Cibitung - Perangkat Jumlah - Computer client Lintasarta router - 6 1 Router (sonicwall TZ 210) 1 Switch (SMC EZ108DT) 1 Tabel 4.43 Perancangan client dan perangkat network di cabang Lampung - Perangkat Jumlah - Computer client - ADSL Modem - Switch (SMC EZ108DT) 4 1 1 Tabel 4.44 Perancangan client dan perangkat network di cabang Denpasar - Perangkat Jumlah - Computer client - ADSL Modem (Linksys AG 241) - Switch (SMC EZ108DT) 4 1 1 - Tabel 4.45 Perancangan client dan perangkat network di cabang Semarang - Perangkat Jumlah - Computer client - ADSL Modem 2 1 - Switch (SMC EZ108DT)

78 Tabel 4.46 Perancangan client dan perangkat network di cabang Surabaya - Perangkat Jumlah - Computer client - ADSL Modem (Linksys AG 241) 4 1 Switch (SMC EZ108DT) 1 Developing Network Security Strategies - TMserver karena diakses dari luar maka diperlukan DMZ dari sonic wall - Antivirus diubah menggunakan symantec endpoint protection manager, sehingga antivirus dapat terupdate setiap hari, tetapi hanya server manager yang download dari internet pada jam 11 malam, sedangkan client download dari server lokal Gambar 4.25. Symantec endpoint protection

79 Developing Network Management Strategies - Untuk memonitor jaringan digunakan program The Dude seperti program yang penulis pergunakan untuk mengambil data. - Untuk meningkatkan kinerja IT diperlukan help desk Gambar 4.26. Sysaid help desk 4.3 Simulasi Perancangan Perancangan topology kantor pusat Jakarta dengan 4 server, 170 client, 1 router lintasarta, 1 modem ADSL dengan bandwith 384 kbps, 1 router internal, 2 managed switch 52 port, dan 2 managed switch 28 port.

80 Gambar 4.27. Simulasi perancangan topology kantor pusat Jakarta Perancangan topology kantor cabang operasional Cengkareng, 12 client, 1 router lintasarta, 1 router internal dan 1 switch 16 port, dapat dilihat pada gambar 4.28 dibawah ini. Gambar 4.28. Simulasi perancangan topology cabang operasional Cengkareng

81 Perancangan topology kantor cabang body repair Joglo, 10 client, 1 router lintasarta, 1 router internal dan 1 switch 16 port, dapat dilihat pada gambar 4.29 dibawah ini Gambar 4.29. Simulasi perancangan topology cabang body repair Joglo Perancangan topology kantor cabang body repair Cibitung, 6 client, 1 router lintasarta, 1 router internal dan 1 switch 8 port, dapat dilihat pada gambar 4.30 dibawah ini Gambar 4.30. Simulasi perancangan topology cabang body repair Cibitung

82 Melihat dan Menganalisa Hasil Simulasi Setelah simulasi dijalankan dalam 5 hari untuk keadaan sekarang dan perancangan maka didapatkan hasil sebagai berikut: Throughput hasil simulasi perancangan pada kantor pusat Jakarta dapat dilihat pada gambar 4.31. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download dari throughput router lintasarta kantor pusat Jakarta pada jam kerja. Grafik perancangan lebih tinggi dari grafik keadaan sekarang, karena penambahan jumlah user sebanyak 100% maka, pemakaian bandwith dari masing masing kantor cabang juga bertambah. Kenaikan bandwith maksimum dari 160Kbps menjadi 300Kbps, kenaikan kebutuhan bandwith sebesar 87,5% Gambar 4.31. Simulasi throughput perancangan pada kantor pusat Jakarta Throughput hasil simulasi perancangan pada kantor cabang operasional Cengkareng dapat dilihat pada gambar 4.32. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download, dari throughput router

83 lintasarta kantor cabang operasional Cengkareng pada jam kerja. Dengan penambahan user 100% throughput maksimum yang dibutuhkan 180 Kbps, hampir 3 kali lipat dari bandwith sekarang. Gambar 4.32. Simulasi throughput perancangan pada kantor cabang operasional Cengkareng Throughput hasil simulasi perancangan pada kantor cabang body repair Joglo dapat dilihat pada gambar 4.33. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download, dari throughput router lintasarta kantor cabang body repair Joglo pada jam kerja. Dengan penambahan user 100% throughput maksimum yang dibutuhkan 130 Kbps, 2 kali lipat dari bandwith sekarang.

84 Gambar 4.33. Simulasi throughput perancangan pada kantor cabang body repair Joglo Throughput hasil simulasi perancangan pada kantor cabang body repair Cibitung dapat dilihat pada gambar 4.34. Grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download, dari throughput router lintasarta kantor cabang body repair Cibitung pada jam kerja. Dengan penambahan user 100% throughput maksimum yang dibutuhkan 110 Kbps, hampir 2 kali lipat dari bandwith sekarang. Gambar 4.34. Simulasi throughput perancangan pada kantor cabang body repair Cibitung

85 Delay hasil simulasi existing dan perancangan pada kantor pusat Jakarta dapat dilihat pada gambar 4.35. Grafik sisi kiri adalah delay simulasi existing dan sisi kanan delay simulasi perancangan, grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download dari delay router lintasarta kantor pusat Jakarta pada jam kerja. Dengan penambahan user 100% maka delay upload pada router lintasarta kantor pusat mengalami seditkit kenaikan, kenaikan delay dari rata-rata 0,0053 detik menjadi rata-rata 0,0085 detik. Gambar 4.35. Simulasi delay existing dan perancangan pada kantor pusat Jakarta Delay hasil simulasi existing dan perancangan pada kantor cabang operasional Cengkareng dapat dilihat pada gambar 4.36. Grafik sisi kiri adalah delay simulasi existing dan sisi kanan delay simulasi perancangan, grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download, dari delay router lintasarta kantor cabang operasional Cengkareng pada jam kerja. Dengan penambahan bandwith dari 64 kbps menjadi 180 kbps, maka delay yang terjadi pada router lintasarta kantor cabang operasional Cengkareng menjadi berkurang

86 dari rata-rata 8,5 detik menjadi 0,008 detik. Bandwith 180 kbps pada kantor cabang operasional Cengkareng dapat mencukupi penambahan user 100%. Gambar 4.36. Simulasi delay existing dan perancangan pada kantor cabang operasional Cengkareng Delay hasil simulasi existing dan perancangan pada kantor cabang body repair Joglo dapat dilihat pada gambar 4.37. Grafik sisi kiri adalah delay simulasi existing dan sisi kanan delay simulasi perancangan, grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download, dari delay router lintasarta kantor cabang body repair Joglo pada jam kerja. Dengan penambahan bandwith dari 64 kbps menjadi 130 kbps, maka delay yang terjadi pada router lintasarta kantor body repair Joglo menjadi berkurang dari rata-rata 3,5 detik menjadi 0,008 detik. Bandwith 130 kbps pada kantor cabang body repair Joglo dapat mencukupi penambahan user 100%.

87 Gambar 4.37. Simulasi delay existing dan perancangan pada kantor cabang body repair Joglo Delay hasil simulasi existing dan perancangan pada kantor cabang body repair Cibitung dapat dilihat pada gambar 4.38. Grafik sisi kiri adalah delay simulasi existing dan sisi kanan delay simulasi perancangan, grafik warna biru adalah grafik upload dan grafik warna merah adalah grafik download, dari delay router lintasarta kantor cabang body repair Cibitung pada jam kerja. Dengan penambahan bandwith dari 64 kbps menjadi 110 kbps, maka delay yang terjadi pada router lintasarta kantor cabang body repair Cibitung menjadi berkurang dari rata-rata 0,8 detik menjadi 0,0075 detik. Bandwith 110 kbps pada kantor cabang body repair Cibitung dapat mencukupi penambahan user 100%.

88 Gambar 4.38. Simulasi delay existing dan perancangan pada kantor cabang body repair Cibitung Delay hasil simulasi perancangan pada server aplikasi dan server database dapat dilihat pada gambar 4.39. Grafik sisi kiri adalah simulasi delay server aplikasi dan sisi kanan simulasi delay server database, dengan penambahan user 100% delay server aplikasi dan server database relatif kecil rata-rata sekitar 0,00018 detik Gambar 4.39. Simulasi delay pada server aplikasi dan server database Utilization CPU hasil simulasi perancangan pada server aplikasi dan server database dapat dilihat pada gambar 4.40. Grafik sisi kiri adalah simulasi

89 Utilization CPU server aplikasi dan sisi kanan simulasi utilization CPU server database, dengan penambahan user 100% utilization CPU server aplikasi dan server database relatif kecil rata-rata sekitar 3% Gambar 4.40. Simulasi Utilization CPU pada server aplikasi dan server database Load hasil simulasi perancangan pada server aplikasi dan server database dapat dilihat pada gambar 4.41. Grafik sisi kiri adalah simulasi load server aplikasi dan sisi kanan simulasi load server database, dengan penambahan user 100% load server aplikasi dan server database relatif tinggi rata-rata sekitar 100.000 bit/sec Gambar 4.41. Simulasi Load pada server aplikasi dan server database

90 4.4 Evaluasi Hasil Dari hasil simulasi program opnet di atas dapat disimpulkan : Dengan pertambahan network 100% belum tentu dibutuhkan kenaikan bandwith 100%, jika pada awalnya telah terjadi kekurangan bandwith, maka dengan penambahan network 100% membutuhkan kenaikan bandwith lebih dari 100% Dengan program simulasi kita dapat memprediksi seberapa besar perkiraan kebutuhan penambahan bandwith