FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN PATEN INDONESIA APPLICATION FORM OF PATENT REGISTRATION OF INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya

akan sejalan dengan program lingkungan pemerintah yaitu go green.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

I. PENDAHULUAN. alami dan harga serat alam pun lebih murah dibandingkan serat sintetis. Selain

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS VARIASI PANJANG SERAT TERHADAP KUAT TARIK DAN LENTUR PADA KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT Agave angustifolia Haw

STUDI MENGENAI SIFAT MEKANIS KOMPOSIT POLYLACTIC ACID (PLA) DIPERKUAT SERAT RAMI

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI SKRIPSI. Oleh : SITA ARIDEWI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISA KAJIAN TEGANGAN BETON DENGAN CAMPURAN SERAT AMPAS TEBU (BAGGASE) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Kadar Selulosa Pelepah Sawit Terhadap Sifat dan Morfologi Wood Plastic Composite (WPC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.1, 31-34, Juni 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat, baik dalam bidang material logan maupun non logam. Selama ini keberadaan material logam dalam bidang industri sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan

BAB I PENDAHULUAN. material teknik. Material komposit khususnya dengan penguatan serat alam mulai

Pengaruh Fraksi Volume Serat Kenaf dan E glass Terhadap Kuat Tarik Komposit Laminat Hibrid Kenaf E glass/low Density Polyethylene

BAB I. Penggunaan plastik pada umumnya berdampak negatif. sampah plastik, Sebagaimana yang diketahui bahan plastik yang mulai

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK

PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK

BAB IV. (3) Lenght 208 μm (3) Lenght μm. (4) Lenght 196 μm (4) Lenght μm. Gambar 4.1. Foto optik pengukuran serat sisal

Upaya Peningkatan Kualitas Sifat Mekanik Komposit Polyester Dengan Serat Bundung (Scirpus Grossus) Erwin a*, Leo Dedy Anjiu a

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan akan konstruksi, seperti jalan dan jembatan, perumahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I.PENDAHULUAN. sehingga sifat-sifat mekaniknya lebih kuat, kaku, tangguh, dan lebih kokoh bila. dibandingkan dengan tanpa serat penguat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SIH Standar Industri Hijau

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

I. PENDAHULUAN. air, gas, aroma, dan zat-zat lain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya

PEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PEMBUAT HELM PENGENDARA KENDARAAN RODA DUA

BAB I PENDAHULUAN I-1

PEMBUATAN POLYBAG ORGANIK SEBAGAI TEMPAT MEDIA PEMBIBITAN DARI AMPAS TEBU (Saccharum officinarum)

BAB I PENDAHULUAN. mendukung sektor Industri Otomotif merupakan kegiatan yang. memanfaatkan kelebihan sumber daya alam lokal, yang diharapkan

Pemanfaatan Ampas Tebu sebagai Reinforcement pada Pembuatan Rem Komposit Berbahan Alami

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2

Pengaruh Perlakuan Alkali terhadap Kekuatan Tarik Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Digunakan pada Komposit Serat Tkks

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok masyarakat dalam bahan bangunan untuk perumahan, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengaruh Moisture Content dan Thermal Shock Terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid Berbasis Serat Gelas dan Coir (Aplikasi: Blade Turbin Angin)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

II. DESKRIPSI PROSES

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENGARUH MOISTURE CONTENT DAN THERMAL SHOCK TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK KOMPOSIT HIBRID BERBASIS SERAT GELAS DAN COIR

STUDI SHRINKAGE DAN KEKUATAN BENDING PADA PEMBUATAN HANDLE MOBIL DARI BAHAN CAMPURAN ANTARA EBONIT DENGAN SERAT BAMBU DAN EBONIT DENGAN SERAT KENAF

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. otomotif saja, namun sekarang sudah merambah ke bidang-bidang lain seperti

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT SERAT RAMBUT MANUSIA

BAB IV PANDUAN PATEN BAGI PENELITI LIPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE

KOMPARASI SIFAT MEKANIS MATERIAL POLYPROPYLENE DENGAN VARIASI PERSENTASE KANDUNGAN FILLER CaCO3.

I. PENDAHULUAN. konsumsi masyarakat, khususnya untuk plastik kemasan. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT RAMI DENGAN CORE LIMBAH SEKAM PADI UNTUK PANEL INTERIOR OTOMOTIF DAN RUMAH HUNIAN

BAB I PENDAHULUAN. saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam membuat berbagai

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

PENGUNAAN BAHAN MATRIK SEMEN,GIBSUM, TANAH LIAT TERHADAP PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI SERAT UNTUK PEMBUATAN PAPAN SERAT SABUT KELAPA

BAB III METODE PENELITIAN

Volume 1, Nomor 1 Juni 2008 Jurnal Flywheel, ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menurut penelitian Hartanto (2009), serat rami direndam pada NaOH 5%

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KAYU GELAM(MELALEUCE LEUCANDENDRA) KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

Alik Ansyori Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang

Laboratorium Teknologi Pengolahan Limbah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November

KAJIAN PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TEKAN PADA CAMPURAN BETON TANPA AGREGAT KASAR

KARAKTERISTIK MORTAR DAN BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN PATEN INDONESIA APPLICATION FORM OF PATENT REGISTRATION OF INDONESIA Data Permohonan (Application) Nomor e-filing Number of e-filing Nomor Permohonan Number of Application Jenis Permohonan Type of Application Judul Title Abstrak Abstract : WFP17016690 Tanggal Permohonan Date of Submission : PID1706917 Jumlah Klaim Total Claim : 17--09 : Paten Non UMKM Jumlah Halaman Total Page : 9 : BIOKOMPOSIT SERAT TEBU POLYPROPYLENE DAN METODE PEMBUATANNYA : Invensi ini berkaitan dengan biokomposit yang terdiri dari campuran ampas serat tebu (saccharumofficinarum) yang telah diberikan perlakuan alkali dan polypropylene. Komposisi campuran yang sesuai untuk biokomposit ini adalah dengan rasio campuran (dalam % berat) antara serat ampas serat tebu dibanding PP adalah :7. Ukuran ampasserat tebu hasil gilingan pabrik gula memiliki panjang mm dan serat polypropylene 1 cm. : Permohonan PCT (PCT Application) Nomor PCT PCT Number Tanggal PCT PCT Date : Nomor Publikasi Publication Number : Tanggal Publikasi Publication Date : : Pemohon (Applicant) Nama (Name) Alamat (Address) Surel/Telp. (Email/Phone) Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya, 60236, Indonesia lppmpetra@petra.ac.id 0312983111 Penemu (Inventor) Nama (Name) Alamat (Address) Surel/Telp. (Email/Phone) Juliana Anggono, Dr. Suwandi Sugondo, Dr.Ing. Hariyati Purwaningsih Rassy Alim Jolanda Pasar Kembang No. 99, RT 004/RW 002, Kel. Wonorejo, Kec. Tegalsari, Surabaya, 60263, Indonesia YKP Mejoyo Blok AI/7, RT 001/RW 004, Kel. Kalirungkut, Kec. Rungkut, Surabaya, 60293, Indonesia Keputih Tegal/8, RT 00/RW 008, Kel. Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia Jl. Mangga 234,RT 01/RW 002, Kel.Sruni, Kec. Gedangan, Sidoarjo, 614, Indonesia julianaa@petra.ac.id 0813979907 Data Prioritas (Priority Data) Negara (Country) Nomor (Number) Tanggal (Date) Kuasa/Konsultan KI (Representative/IP Consultant) Nama (Name) Alamat (Address) Surel/Telp. (Email/Phone) Nugraha Pratama Adhi, S.T. Perum Gunungsari Indah S/18, Surabaya, nugrahapratama@gmail.com Halaman 1

60223, Indonesia 08123008388 Lampiran (Attachments) Dokumen Lainnya Fotokopi KTP Surat Kuasa Surat Pengalihan Hak Surat Pernyataan Kepemilikan Gambar Deskripsi Klaim Jakarta, 17--09 Pemohon / Kuasa Applicant / Representative Tanda tangan / Signature Nama lengkap / Full Name Nugraha Pratama Adhi, S.T. Halaman 2

PROVINSI JAWA TIMUR KOTA SURABAYA!lIx PROVINSI J'.WA TIMUR KOTA SURABAYA : 3?EU3t]t03{qBtlE},{ema : SITWAND{ St}G{riltX},DRll{G fertpg*ffgf Lifr : TUBAI{, 06{XFt8'r4 Jcnir l(itsrtin : LAXI+AXI GoL Dardt : O Ah.t tt :YKP IIEJOYo BL{tKNfr RT/RIY :fi)1 / txx KGIIDGC6 :XAUruNGKUT Kmatm : RUI{GKIJT Ag6ina :KFUSTEN Sts{ua Pert*iM: KAwlN Pokoritrr :DOSEH KrarganegarEB: lynl Borfaklj Hir{gs : SEUMUR HiDUP hr(, PBOVINSIJAWA,TIMUR KOTA SUBABAYA : 3?&03?l,U?q000; l.lenra - 1..t, y ;.. I ii..a,.\ j:\tltj(, jtl-l 'r{r:puri iil LJnr lrga,t/i, l?!(i t:t: q JerrrS l.chr:u.,rqt rrl:iii\.:^,,,ar:r il:: Aidr l.\i!!rrlh 'Ft:Ar.s 1:l:-'1Yt ;)i.,,rftp_ "(d1.1;c:.i..ri::i:i l' it i,(eqlr:ttl;ir,.ii!i".(,!i 1t!,) )i;ilrai ii.iv i:!.31(rt Prikattr rlfi ial'.r't1., iekeqasr t)cse\ -i! ewt.qar\lrl?riiatn 4 lj, :! r 3lli."ldil1l1'l 1,i 1'l 2t:t i,o :i' }-rl,\t-ia /A t.ttl-/t-tt1 \, ' lr,-l/*-.' ' / \,(' t: 'luj PROVINSI JAWA TIMUR KABUPATEN SIDOARJO : 3 1, l, t a q 0 '{ I I0 0 0 q I{ IK rjlama RASSY At,iU JOrIttOA Ierpatflgl lahrl Sr.$OAR JO- 24il}4-1 9S3 Jenrs Xclamln t-a(l-l-axl Got. Ca h Alamai 'ir MAiiGGA 23* RTiRI 011 i 002 i<e[,d sa SRi-iri: KecaFaien G.DANCAI\ Agirra :l$:am Stdus Pcrlrr.an BEi"ilu (AWll{ Pekeqaan (eyrargarega!'aen. WNI EerlakuHrngga?r-'!l-18 I.ELAJA&TaAHASiSWA

KTP Pemegang Hak

SURAT KUASA POWER OF ATTORNEY Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Jabatan Kewarganegaran No. KTP Alamat Tan Rolly Intan Rektor Universitas Kristen Peka Indonesia 378312903680001 Taman Puspa Raya B,-2138, RT. 002/RW. 008, Kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya Dengan ini memberi kuasa kepada : Nugraha Pratama Adhi, S.T. Berkantor di : Sentra HKI - Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto no. 121-131, Kel. Siwalankerto Kec. Wonocolo, Surabaya - 6CI23, Indonesia Tel. (031) 298 3138, Fax. (031) 298 3111 e-mail : sentrahki@petra.ac. id KTIUSUS Untuk bertindak sebagai KUASA, sesuai dengan pasal}4 UU no. 13 tahun 16 tentang Paten, guna meagajukan surat permintaan permohonan PATEN kepada DIREKTORAT PATEN, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan H.A.M R.I, terrnasuk: 1. Permintaan pendaftaran paten dan pemeriksaan substantif; 2. Melengkapi kelengkapan pendaftaran paten; 3. Peninjauan kembali penolakan pendaftaran paten; 4. Penarikan kembali permintaan pendaftaran paten;. Pengambilan sertifikat paten; 6. Mengajukan ralat terhadap permintaan pendaftaran /sertifikat paten; Dari HAK Paten: BIOKOMPOSIT SERAT TEBU_POLYPROPYLENE DAIY METODE PEMBUATAI{IIYA Untuk keperluan ini, pemohon memilih domisili di kantor kuasanya Tempat dan tanggal: Surabaya, 6 Oktober 17 ffi{ffi :t-ffi Konsultan HKI TerdaftarNo 41-11 fu/."runduy tno,' Universitas Kristen Petra Pemegang Hak Paten

Yang bertanda tangan di bawah ini: SURAT PENGALIHAN HAK PATEN 1. Nama Kewarganegaran No. KTP Alamat Juliana Anggono, Dr. Indonesia 378080680003 Pasar Kembang No. 99, RT 004/RW 002, Wonorejo, Tegalsari Kota Surabaya 2. Nama Kewarganegaran No. KTP Alamat Suwandi Sugondo, Dr.Ing. Indonesia 378030603440001 YKP Mejoyo Blok AIl7, RT 001/RW 004, Kalirungkut, Rungkut Kota Surabaya 3. Narna Kewarganegaran No. KTP Alamat Hariyati Purwaningsih Indonesia 378A97740002 Keputih Tegall8, RT 00,iR.W 008, Keputih, Sukolilo Kota Surabaya 4. Nama Kewarganegaran No. KTP Alamat Rassy Alim Jolanda Indonesia 3 1 162404930004 Jl. Mangga 234, RT 01l/RW 002, Sruni, Gedangan, Sidoario D_enqan ini _saya mengalihkan seluruh hak paten, hak milik dan kepentingan mengenai paten yang berjudul..biokompostt SERAT IEBU-POLYPROPYLENE I}A.N METOI}E PEMBUATA}II'IYA" kepada: Nama Universitas Kristen Petra Berkedudukan : Jl. Siwalankerto 121-131 Kel. Siwalankerto, Kec.'Wonocolo Surabaya - Jawa Timur Agar dapat didaftarkan ke Direktorat Paten, Ditjen HKI, Departemen Hukum dan H.A.M. R.I

Tempat dan tanggal: Surabaya, 6 Oktober 17 Tanda Tangan: Tan Rolly Intan : Rektor Universitas Kristen Petra 4. Rassy Alim Jolanda

Yang bertanda tangan di bawah ini SURAT PER}I-YATAA}I DECLARATION l. Nama Kewarganegaran No. KTP Alamat 2. Nama Kewarganegaran No. KTP Alamat Juliana Anggono, Dr. Indonesia 3780s80680003 Pasar KembangNo. 99, RT 004/RW 002, Wonorejo, Tegalsari Kota Surabaya Suwandi Sugondo, Dr"Ing. Indonesia 378030603440001 YKP Mejoyo BlokAI/7, RT 001/RrW 004,Itulirungkut, Rungkut Kota Surabaya 3. Nama Kewarganegaran No. KTP Alamat Hariyati Purwaningsih Indonesia 37809714740402 Keputih Tegal/8, RT 00/RW 008, Keputih, Sukolilo Kota Surabaya 4. Nama Kewarganegaran No. KTP Alamat Rassy Alim Jolanda Indonesia 31162404930004 Jl. Mangga 234,RT 01llRW 002, Sruni, Gedangan, Sidoarjo HAK PATEN: BIOKOMPOSIT SERAT TEBU_FOLYPROPYLEhIE DAII METODE PEMBUATAF{hIYA Kami adalah inventor/pemilik yang sah atas temuan BIOKOMPOSIT SERAT TEBU* POLYPROPYLENE DAN METODE PEMBUATANNYA tersebut yang akan didaftarkan sebagai paten, pada Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan H.A.M R.I, paten tersebut tidak meniru pihak lain. Tempat dan tanggal : Surabaya, 6 Oktober 17

9 Abstrak BIOKOMPOSIT SERAT TEBU POLYPROPYLENE DAN METODE PEMBUATANNYA 1 Invensi ini berkaitan dengan biocomposit yang terdiri dari campuran ampas serat tebu (saccharumofficinarum) yang telah diberikan perlakuan alkali dan polypropylene. Komposisi campuran yang sesuai untuk biokomposit ini adalah dengan rasio campuran (dalam % berat) antara serat ampas serattebu dibanding PP adalah :7. Ukuran ampasserat tebu hasil gilingan pabrik gula memiliki panjang mm dan serat polypropylene 1 cm. (Gambar 1) 30

1 Deskripsi BIOKOMPOSIT SERAT TEBU POLYPROPYLENE DAN METODE PEMBUATANNYA Bidang Teknik Invensi Invensi ini berkaitan dengan biokomposit serat tebu, khususnya yang berupa campuran ampas serat tebu hasil gilingan pabrik gula(sugarcane bagasse) dan polypropylene sebagai bahan matrik untuk pembuatan biokomposit serat tebu-polypropylene serta metode pembuatannya. 1 30 Latar Belakang Invensi Dalam dekade terakhir ini dunia menaruh perhatian besar pada pemeliharaan lingkungan hidup seiring dengan banyaknya bencana yang dialami karena lingkungan hidup yang diabaikan. Kesadaran orang untuk berperilaku green meningkat, mereka berupaya untuk mengurangi dampak buruk pada lingkungan hidup dengan mulai berpikir dan belajar tidak hanya bagaimana menggunakan sebuah produk tetapi juga darimana asal produk tersebut dan kemana berakhirnya. Faktor-faktor berikut yang menjadi pertimbangan: Energi yang digunakan untuk membuat, untuk pengiriman, dan pemakaiannya; Kandungan dan bahan baku produk tersebut; Emisi yang dihasilkan selama pembuatan produk serta tingkat dan jenis zat beracun yang dihasilkan pada produk akhir; Umur produk dan kemampuannya di daur ulang (recyclability). Terkait dengan concern di atas, bahan ringan yang terbuat dari serat alam dengan termoplastik dan termoset kemudian menjadi perhatian para pemasok dan industri. Salah satu industri adalah industri otomotif dengan tujuan untuk

2 1 30 penghematan bahan bakar dan pengurangan emisi gas rumah kaca sehingga diperlukan untuk mereduksi berat mobil. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) memiliki peraturan dalam bentuk standar Corporate Average Fuel Economy (CAFE) untuk meningkatkan penghematan bahan bakar bagi mobil dan truk yang diproduksi untuk dijual di AS. Pada tahun standar CAFE ditargetkan menjadi 4, mpg (miles/galon), meningkat 4% dari standar nominal (3, mpg) di tahun 16. Dengan demikian produsen mobil di AS harus memenuhi standar CAFE yang dikeluarkan oleh Administrasi National Highway Traffic Safety (NHTSA). Salah satu cara untuk industri otomotif mencapai standar CAFE adalah dengan berfokus pada bahan ringan (lightweight materials) untuk mereduksi berat kendaraan. Hal ini dapat dicapai dalam komponen struktural dan non-struktural pada mobil, seperti panel pintu, seatbacks, headliners, package tray, dashboard, front-end,dan bagian interior lainnya. Penggunaan serat alam yang ringan dan biaya rendah seperti kenaf, jute, sisal, dan rami menyediakan industri otomotif manfaat dari pengurangan CO 2, mengurangi ketergantungan pada sumber minyak, dapat didaur ulang karena serat alam adalah sumber daya terbarukan dan berkelanjutan. Serat alam menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan sebagai substitusi material sintetis yang banyak dipakai, seperti serat gelas (glass fibers) dan karbon sebagai serat penguat (reinforcing fibers) material plastik. Serat alam memiliki karakteristik yang menarik, yaitu kekakuannya, tahan impak, fleksibel, tersedia dalam jumlah banyak di alam, renewable, dan mudah terurai (biodegradable). Didasari pula dengan tumbuhnya kesadaran akan kepedulian dan perhatian untuk menjaga lingkungan hidup, berpikir sustainability, tuntutan industri yang berorientasi ekologis, eco-efficiency, proses yang green maka kebutuhan akan material yang ramah lingkungan (green

3 1 30 materials) menjadi sebuah kebutuhan masa depan yang harus direalisasi. Banyak ragam serat alam juga tumbuh di Indonesia; di antaranya berasal dari tanaman tebu dan tanaman kelapa. Serat alam memiliki sifat mekanis dengan range nilai yang lebar dibanding dengan serat sintetis dikarenakan ketergantungannya pada kondisi lingkungan pertumbuhannya (lokasi dan iklim) serta umur tanaman. (CIP-EIP-Eco- Innovation-08). Serat tebu memiliki keuletan yang rendah, 1,1% dan kekuatan sebesar 222 MPa dan modulus Young sebesar 27 GPa (Trindade, et al., 04 dan Guimaraes, et al., 09) Tebu merupakan salah satu jenis tanaman yang hanya dapat ditanam didaerah yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia, perkebunan tebu menempati luas area ± 236,9 ribu hektar yang tersebar di Medan, Lampung, Semarang, Solo, Mojokerto dengan jumlah produksi mencapai 1,40 ton per tahun (data BPS tahun 12). Dari seluruh perkebunan tebu yang ada di Indonesia, 0% di antaranya adalah perkebunan rakyat, 30% perkebunan swasta, dan hanya % perkebunan negara. Ampas tebu (baggase) adalah campuran dari serat yang kuat, dengan jaringan parenchyma yang lembut yang mempunyai tingkat higroskopis tinggi yang dihasilkan melalui penggilingan tebu. Bagasse secara umum mengandung kelembaban sebesar 49%, padatan terlarut 2,3%, dan serat sebanyak 48,7%. (Verma et al., 12) Komponen-komponen tersebut terdiri dari cellulose 43.8%, hemicellulose 28.6%, lignin 23.%, ash 1.3%, dan komponen lainnya 2.8%. (Luz et al., 07). Terkait ampas tebu, bahan ini dapat dipandang sebagai produk samping yang dibuang (waste), berefek pada lingkungan hidup, atau dapat pula dipandang sebagai sumberdaya yang potensial yang dapat diproses lanjut sebagai biokomposit yang merupakan komoditas pengganti produk interior otomotif untuk dipasarkan secara nasional maupun internasional.

4 Invensi sebelumnya yang disampaikan oleh Dang Lin pada tahun 14 pada paten bernomor CN 494924A dengan judul Preparation Method of Sugarcane Fiber and Plastic Based Composite Packaging Material; dalam paten tersebut diklaim serat tebu diberikan perlakuan tertentu dan dicampur dengan plastik PEN (ethylene polyethylene naphthalate ester) digunakan sebagai matriks, bulking agents, filler anorganik, serta pelumas. Bahan-bahan tersebut dimasukkan dalam mesin pencampur untuk didapatkan campuran untuk diumpankan pada mesin injection molding, compression molding atau extrusion molding untuk mempersiapkan serat tebu dan bahan kemasan komposit berbasis plastik. 1 Uraian Singkat Invensi Tujuan invensi ini adalah untuk mendapatkan biokomposit yang menggunakan sumber material yang terbarukan yang berasal dari serat alam. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan membuat biokomposit yang terdiri dari campuran ampas tebu (saccharum officinarum) yang telah diberikan perlakuan alkali dan polypropylene. Komposisi campuran yang sesuai untuk kebutuhan interior produk otomotif adalah dengan rasio campuran(dalam % berat) antara serat ampas tebu dibanding PP adalah :7. Ukuran serat ampas tebu hasil gilingan pabrik gula memiliki panjang mm. 30 Uraian Singkat Gambar Perwujudan invensi ini selanjutnya akan dijelaskan dengan lebih rinci mengacu pada gambar yang diberikan dimana : Gambar 1 memperlihatkan tahapan metode pembuatan biokomposit serat tebu-polypropylene menurut invensi ini.

1 30 Uraian Lengkap Invensi Invensi ini akan secara lengkap diuraikan dengan mengacu kepada gambar-gambar yang menyertainya. Mengacu pada Gambar 1, yang memperlihatkan memperlihatkan tahapan metode pembuatan biokomposit serat tebu-polypropylene. Biokomposit serat tebu-polypropylene memiliki komposisi yang terdiri dari serat ampas tebu (saccharum officinarum) yang telah diberikan perlakuan alkali dan polypropylene sebagai matriks. Serat tebu diperoleh dari produk sampingan gilingan tebu dari pabrik gula. Sedangkan polypropylene diambil dari limbah produksi pabrik karpet lokal. Biokomposit serat tebu-polypropylene dibuat dengan tahap awal melakukan netralisasi serat ampas tebu merendamnya dalam larutan ethanol 70% sebanyak 2, liter/kg serat ampas tebu selama 1 jam. Setelah netralisasi dikeringkan dalam oven pada temperature 1 o C selama 4 jam. Serat tebu kering kemudian dilanjutkan dengan perlakukan alkali menggunakan NaOH % v/v dengan perendaman selama 2-6 jam. Setelah dibilas dan dikeringkan dalam oven pada temperature 1 o C selama 4 jam kemudian dicampurkan dengan polypropylene (serat PP) yang telah dipotong-potong menjadi ukuran 1 cm. Serat tebu dengan polypropylene kemudian dimasukkan dalam mesin pencampur untuk didapatkan campuran homogen. Langkah selanjutnya adalah pada campuran dilakukan proses hotpress untuk diperoleh bentuk flat panel. Dari flat panel biokomposit serat tebu dan polypropylene dibentuk sampel uji untuk pengujian tarik dan lentur (flexural test). Dari pengujian tarik (ASTM D638-14) didapatkan nilai kekuatan tarik (tensile strength) sampel dan dari pengujian lentur (ASTM D790-) diperoleh kekuatan lentur (flexural strength) dan flexural modulus. Sampel

6 disiapkan dengan ampas tebu setelah diberi perlakuan alkali yang berbeda durasinya, yaitu 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Dari pengujian tarik dan lentur diperolah sifat tarik dan lentur biokomposit serat tebu dan polypropylene seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Tensile dan Flexural Tests Biokomposit Serat Tebu dan Polypropylene Durasi Perlakuan Flexural Flexural Tensile Alkali Serat Ampas Strength(MPa) Modulus Strength (MPa) Tebu(jam) (MPa) 2 14,3 3,19 3,39 3,39 1.392 149 4 14,08 1,89 36,92 4,40 1.61 187 6 14,09 0,71 33,01 4,70 1.41 131 Berdasarkan hasil pengujian tarik dan lentur pada Tabel 1 diperoleh bahwa flexural strength meningkat ketika perlakuan alkali dilakukan pada serat tebu ditingkatkan dari 2 jam menjadi 4 jam. Sementara sifat tarik tidak terpengaruh signifikan oleh durasi perlakuan alkali. 1

7 Klaim 1 30 1. Suatu biokomposit serat tebu polypropylene yang terdiri dari campuran ampas serat tebu dan polypropylene. 2. Suatu biokomposit serat tebu - polypropylene seperti pada klaim 1, dimana persentase berat masing-masing bahan adalah ampas serat tebu kering setelah diberikan perlakuan alkali adalah % dan polypropylene 7%. 3. Suatu biokomposit serat tebu - polypropylene seperti pada klaim 1, dimana ukuran serat tebu kering adalah sebesar mm. 4. Suatu biokomposit serat tebu - polypropylene seperti pada klaim 1adalah berbentuk panel.. Suatu metode pembuatan Biokomposit seperti pada klaim 1 yang meliputi tahapan yaitu: - Menetralisasi ampas serat tebu dengan merendam dalam ethanol 70% dengan rasio volume ethanol (liter) terhadap berat ampas tebu (kg)adalah 2,:1, - mengeringkan serat tebu dalam oven pada temperatur 1 ºC selama 4 jam, - merendam serat tebu dalam larutan NaOH % v/v dengan suhu 70 C selama 2-6 jam dengan rasio volume larutan NaOH (liter) terhadap berat ampas serat tebu (kg) adalah 1:0,07, - membilas serat tebu selesai perendaman dengan air hingga dipastikan larutan NaOH sudah terbilas dari serat tebu dengan mencek ph air bilasan menjadi ph=7, - mengeringkan serat tebu dalam oven pada temperatur 1 ºC selama 4 jam, - mencampur serat tebu kering dengan serat polypropylene (panjang 1 cm) dalam mesin mixer, - melakukan hotpressing campuran serat tebu dan serat polypropylene dengan tekanan 136,7 kpa selama 3 menit

8 pada suhu 0 C, kemudian membalik panel campuran dan memberikan tekanan, temperatur, serta lama penekananan yang sama, dan - preform panel yang terbentuk dilakukan hotpressing kembali dengan tekanan 136,7 kpa pada suhu 0 C selama 3 menit lalu panel dibalik dan diulang proses hotpressing pada tekanan, temperatur, serta lama penekananan yang sama. 1 30

9 Abstrak BIOKOMPOSIT SERAT TEBU POLYPROPYLENE DAN METODE PEMBUATANNYA 1 Invensi ini berkaitan dengan biocomposit yang terdiri dari campuran ampas serat tebu (saccharumofficinarum) yang telah diberikan perlakuan alkali dan polypropylene. Komposisi campuran yang sesuai untuk biokomposit ini adalah dengan rasio campuran (dalam % berat) antara serat ampas serattebu dibanding PP adalah :7. Ukuran ampasserat tebu hasil gilingan pabrik gula memiliki panjang mm dan serat polypropylene 1 cm. (Gambar 1) 30

Gambar 1

7 Klaim 1 30 1. Suatu biokomposit serat tebu polypropylene yang terdiri dari campuran ampas serat tebu dan polypropylene. 2. Suatu biokomposit serat tebu - polypropylene seperti pada klaim 1, dimana persentase berat masing-masing bahan adalah ampas serat tebu kering setelah diberikan perlakuan alkali adalah % dan polypropylene 7%. 3. Suatu biokomposit serat tebu - polypropylene seperti pada klaim 1, dimana ukuran serat tebu kering adalah sebesar mm. 4. Suatu biokomposit serat tebu - polypropylene seperti pada klaim 1adalah berbentuk panel.. Suatu metode pembuatan Biokomposit seperti pada klaim 1 yang meliputi tahapan yaitu: - Menetralisasi ampas serat tebu dengan merendam dalam ethanol 70% dengan rasio volume ethanol (liter) terhadap berat ampas tebu (kg)adalah 2,:1, - mengeringkan serat tebu dalam oven pada temperatur 1 ºC selama 4 jam, - merendam serat tebu dalam larutan NaOH % v/v dengan suhu 70 C selama 2-6 jam dengan rasio volume larutan NaOH (liter) terhadap berat ampas serat tebu (kg) adalah 1:0,07, - membilas serat tebu selesai perendaman dengan air hingga dipastikan larutan NaOH sudah terbilas dari serat tebu dengan mencek ph air bilasan menjadi ph=7, - mengeringkan serat tebu dalam oven pada temperatur 1 ºC selama 4 jam, - mencampur serat tebu kering dengan serat polypropylene (panjang 1 cm) dalam mesin mixer, - melakukan hotpressing campuran serat tebu dan serat polypropylene dengan tekanan 136,7 kpa selama 3 menit

8 pada suhu 0 C, kemudian membalik panel campuran dan memberikan tekanan, temperatur, serta lama penekananan yang sama, dan - preform panel yang terbentuk dilakukan hotpressing kembali dengan tekanan 136,7 kpa pada suhu 0 C selama 3 menit lalu panel dibalik dan diulang proses hotpressing pada tekanan, temperatur, serta lama penekananan yang sama. 1 30