Rancangan Sistem Pendingin dan Ventilasi pada Helm Menggunakan Teknik Pulse Width Modulation Berbasis Mikrokontroler

dokumen-dokumen yang mirip
PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

ROBOT DETEKSI WARNA MENGGUNAKAN WEBCAME BERBASIS MIKROCONTROLLER

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

Implementasi Kecerdasan Buatan Untuk Sistem Kendali Lampu Jalan Berbasis Mikrokontroler

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

APLIKASI PEMBANGKIT PWM UNTUK MENGENDALIKAN KIPAS PADA DESKTOP KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

SISTEM SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAYAAN OTOMATIS DI DALAM RUMAH

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLLER SEBAGAI PENGUKUR SUHU DELAPAN RUANGAN

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

IMPLEMENTASI RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM SUHU DAN MOTOR DC DENGAN VISUAL BASIC

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN KIPAS PEMBUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP AF30 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Laporan Tugas Akhir

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY UNTUK PEMBUATAN KIPAS ANGIN HEMAT ENERGI BERDASARKAN SUHU, KELEMBABAN DAN GERAK

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN KOTAK SAMPAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

MONITORING KANDUNGAN KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) DALAM SEBUAH MODEL RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Pengendalian Perangkat Listrik Rumah Tangga Berbasis Radio Frekuensi YS1020UB dan Mikrokontroler ATMEGA16

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem pengendali kecepatan motor brushless DC, yakni metode PWM dengan dutycycle

BAB II LANDASAN TEORI. Locker adalah sejenis tempat penyimpanan benda-benda pribadi yang

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

PENGATUR KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PENGENDALIAN SUDUT CERMIN DATAR PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB II LANDASAN TEORI

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

3 SENSOR SUHU BERBASIS BAHAN FERROELEKTRIK FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) BERBANTUKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Pendahuluan

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN COOLING PAD LAPTOP OTOMATIS DENGAN METODE LOGIKA FUZZY PADA SISTEM PENDETEKSI PANAS

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

SISTEM KENDALI SIRKULASI UDARA BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK KENYAMANAN RUANGAN

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Pengunjung di Toko Adhelina Berbasis Mikrokontroler Atmega 16

BAB II LANDASAN TEORI. Model Markov Tersembunyi atau lebih dikenal sebagai Hidden Markov

melakukan hal yang mudah ini karena malas, lupa dan sebagainya, sehingga membiarkan kipas angin menyala, dan tidak hemat listrik. Untuk itu, dibutuhka

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

RANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II LANDASAN TEORI

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

PENGGUNAAN SENSOR SUHU DAN SENSOR SUARA PADA ALAT PENGAYUN BAYI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51. Oce Dianova. Abstrak

Rancang Bangun Sistem Pengaturan Kecepatan Coolpad Menggunakan Sistem Kontrol Logika Fuzzy

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KONDUKTANSI LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

AVR ATmega8. Kuliah SBM

Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi

BAB II LANDASAN TEORI

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Transkripsi:

Sains dan Komputer (SAINTIKOM) Vol.17, No.1, Februari 2018, pp. 27-31 ISSN: 1978-6603 27 Rancangan Sistem Pendingin dan Ventilasi pada Helm Menggunakan Teknik Pulse Width Modulation Berbasis Mikrokontroler Dedi Setiawan #1, Ishak #2, Iskandar Zulkarnaen #3 #1,2 Program Studi Sistem Komputer, STMIK Triguna Dharma Article Info Article history: Received Jan 18 th, 2018 Revised Jan 22 th, 2018 Accepted Jan 30 th, 2018 Keyword: Helm Mikrokontroler LM35 Colling Fan First Author Nama : Dedi Setiawan, S.Kom, M.Kom Kantor : STMIK Triguna Dharma Program Studi : Sistem Informasi E-Mail : setiawandedi07@gmail.com ABSTRACT Helm atau pelindung kepala adalah bagian dari perlengkapan kendaraan bermotor yang berfungsi mengamankan organ paling vital yaitu kepala, helm wajib digunakan untuk pengendara roda dua atau pengendara ekstrim misalnya pembalap dan sebagainya, helm melindungi kepala dari benturan akibat kecelakaan maupun dari terpaan angin jika kita melaju dengan kecepatan tinggi, melindungi wajah dari debu, dan melindungi kepala dari panasnya terik matahari. Kepanasan pada saat terik matahari, kurangnya sirkulasi udara dan bau tak sedap adalah masalh yang sering dihadapi, Hal ini karena rancangan helm pada umumnya tertutup rapat dan tidak berventilasi sehingga udara sulit keluar dan masuk kemudian menyebabkan panas. Akibat yang ditimbulkan efek ini adalah cepat lelah, setres dan mungkin menimbulkan gatal-gatal pada kepala karena bakteri dan sebagainya. Sistem pendingin dan sirkulasi udara pada sebuah helm dengan memanfaatkan cooling fan. Sebagai pengontrol suhu otomatis digunakan mikrokontroler atmega 32 dan sensor suhu LM35. Suhu yang diinginkan dapat diatur oleh user melalui masukan setpoint, dengan demikian pengguna dapat leluasa mengatur suhu yang diinginkan. Penambahan komponen elektronik disisipkan pada sisi helm bagian belakang kepala. Dengan teknik Pulse Width Modulation yang diterapkan pada sistem pengaturan suhu lebih optimal dan presisi.. Copyright 2018 STMIK Triguna Dharma. All rights reserved. 1. PENDAHULUAN Helm atau pelindung kepala adalah bagian dari perlengkapan kendaraan bermotor yang berfungsi mengamankan organ paling vital yaitu kepala, helm wajib digunakan untuk pengendara roda dua atau pengendara ekstrim misalnya pembalap dan sebagainya, helm melindungi kepala dari benturan akibat kecelakaan maupun dari terpaan angin jika kita melaju dengan kecepatan tinggi, melindungi wajah dari debu, dan melindungi kepala dari panasnya terik matahari. Helm memiliki beberapa kekurangan atau problem yang belum terpecahkan misalnya kepanasan pada saat terik matahari, kurangnya sirkulasi udara dan bau tak sedap. Hal ini karena rancangan helm pada umumnya tertutup rapat dan tidak berventilasi sehingga udara sulit keluar dan masuk kemudian menyebabkan panas. Akibat yang ditimbulkan efek ini adalah cepat lelah, setres dan mungkin menimbulkan gatal-gatal pada kepala karena bakteri dan sebagainya. Melihat masalah yang dihadapi maka timbul ide untuk merancang sebuah sistem pendingin dan sirkulasi udara pada sebuah helm dengan memanfaatkan cooling fan. Sebagai pengontrol suhu otomatis digunakan mikrokontroler atmega 32 dan sensor suhu LM35. Suhu yang diinginkan dapat diatur oleh user melalui masukan setpoint, dengan demikian pengguna dapat leluasa mengatur suhu yang diinginkan. Helm yang dirancang adalah modifikasi dari helm standar. Penambahan komponen elektronik disisipkan pada sisi helm bagian belakang kepala. Sebagai catu daya dapat digunakan baterai kendaraan itu sendiri atau dengan baterai Journal homepage: http:ojs.trigunadharma.ac.id

28 ISSN: 1978-6603 bawaan sendiri. Dengan teknik Pulse Width Modulation yang diterapkan pada sistem pengaturan suhu lebih optimal dan presisi. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Mikrokontroler Merupakan chip cerdas yang menjadi tren dalam pengendalian dan otomatisasi, terutama di kalangan mahasiswa. Dengan banyak jenis keluarga, kapasitas memori, dan berbagai fitur, mikrokontroler menjadi pilihan dalam aplikasi prosesor mini untuk pengendalian skala kecil.beberapa vendor populer seperti Intel, Atmel, Motorola, Microchip, dan Harris telah memasarkan beberapa jenis mikrokontroler ke pasar di seluruh dunia dalam berbagai bentuk dan fiturnya. Gambar 1. Mikrokontroler Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s Risc processor) dari Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang artinya prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit dibandingkan dengan MCS-51 yang menerapkan arsitektur CISC (Complex Instruction Set Computer). Sekarang ini, AVR dapat dikelompokkan menjadi 6 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, keluarga AT90CAN, keluarga AT90PWM dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya, sedangkan dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka hampir sama. Sebagai pengendali utama dalam pembuatan robot ini, digunakan salah satu produk ATMEL dari keluarga ATmega yaitu ATmega8535/6/32. 2.2 Fan Fan atau yang sering biasa disebut kipas berfungsi mengeluarkan panas dan memasukan udara segar secara berkala supaya suhu di dalam helm dapat terjada dengan baik. Gambar 2. Fan 2.3 Suhu LM35 IC LM35 sering digunakan sebagai sensor suhu yang dapat memberikan tegangan output yang linier sesuai dengan perubahan suhu yang terjadi, sedang suhu yang diukur dalam derajat celcius. Setiap ada kenaikan suhu 1º C, maka tegangan akan naik sebesar 10 mv. IC LM35 dapat digunakan untuk mengukur suhu antara -55º C sampai dengan 150º C,(Setiyo B, 2015:22) Gambar 3.Sensor Suhu LM35 SAINTIKOM Vol.17, No.1, Februari 2018 : 28-31

SAINTIKOM ISSN: 1978-6603 29 Sensor suhu ini tidak diperlukan adanya pengkalibrasian, karena ketelitiannya sampai kurang lebih seperempat derajat celcius. Pada IC LM35 juga mempunyai impedansi keluaran yang rendah, dengan tegangan keluaran yang linier dan lebih presisi dalam pengukuran suhu. Spesifikasi dari IC LM35 adalah : 1. Nilai keluaran linier 10 mv/º C. 2. Mempunyai akurasi pengukuran suhu sampai 0,5 º C. 3. Dapat mengukur temperatur -55º C sampai 150º C. 4. Daerah pengoperasian antara 4 Volt sampai 30 Volt. Penguat tegangan yang diterapkan pada rangkaian driver sensor suhu LM35 ini menggunakan Op-Amp CA3140. Rangkaian driver sensor suhu lm35 ini sangat sederhana seperti dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4. Rangkaian IC LM35 Faktor penguatan dari driver sensor suhu LM35 diatas dapat diatur dengan mengubah nilai tahanan potensiometer 10K yang berfungsi sebagai feedback pada penguat non inverting tersebut. Agar tidak mengubah nilai konversi suhu ke tegangan dari sensor suhu LM35 sebaiknya penguat pada driver sensor suhu ini diset dengan faktor penguatan satu kali saja. Rangkaian driver sensor suhu LM35 diatas bekerja dengan tegangan 5Vdc sama dengan tegangan sumber untuk sensor suhu LM35. Output rangkaian driver sensor suhu LM35 pada gambar diatas dapat diberikan ke pemroses sinyal anolog yang membutuhkan level sinyal yang kuat. 3. ANALISIS DAN HASIL Gambar 5.Kerangka Kerja Adapun penjelasan pada algoritma sistem diatas adalah sebagai berikut: 1. Sistem akan mereset kekondisi awal dengan nilai awal yang telah ditentukan. 2. Rangkaian akan membaca suhu setpoint dari user melalui sensor Suhu LM35. 3. Rangkaian mulai bekerja setelah setpoint diterima yaitu membaca suhu helm dengan sensor suhu. 4. Proses membandingkan suhu helm dengan suhu setpoint yang diinginkan. 5. Proses pengaturan yaitu jika suhu lebih tinggi dari suhu setpoint maka pendingin akan diaktifkan. 6. Jika suhu helm lebih tinggi atau sama dengan suhu setpoint maka pendingin dimatikan namun kipas ventilasi tetap menyala. 7. Proses kerja akan terus berulang hingga sistem dinonaktifkan Pada rancang bangun Helm, motor akan diubah kecepatan dan arah putarannya oleh besar kecilnya tegangan yang masuk. Pada pengontrolan tegangan akan dilakukan dengan teknik Pulse Width Modulation (PWM) memiliki nilai keluaran yaitu 256 variasi, variasinya mulai dari 0 sampai 255 yang mewakili Duty Cycle (persentasi) 0 sampai 100%. Pada Pulse Width Modulation memiliki nilai 256 yang merupakan nilai dari 8 bit pada program yang menentukan jumlah tegangan keluar mikrokontroler maksimal (5V) dan lebar pulsa

30 ISSN: 1978-6603 High mencapai 100%. Adapun proses perhitungan sesuai dengan rumus ketetapan dari teknik Pulse Width Modulation sebagai berikut : Ton Vout = x Vin (tegangan keluar sama dengan durasi waktu high dibagi durasi waktu total lalu dikali Ttotal tegangan masuk) yaitu : Vout = 255 x 12 Volt maka Vout = 12 Volt. 255 Dibawah ini merupakan hasil perhitungan yang ditentukan oleh suhu dan akan mengatur kecepatan pada kipas fan sesuai dengan nilai yang dibutuhkan sistem Rancangan Pendingin dan Ventilasi pada Helm Menggunakan Teknik Pulse Width Modulation Berbasis Mikrokontroler, adalah sebagai berikut : Tegangan Max Kipas Fan = 12 Volt. Kecepatan Max Kipas Fan = 1000 Rpm. PWM Max = 255 Perhitungan tegangan pada motor kipas adalah sebagai berikut: PWM ON 107 1. x 12 Volt = 5 Volt untuk kategori suhu lambat : 26 C 2. PWM ON 191 PWM ON 255 x 12 Volt = 9 Volt untuk kategori suhu sedang : 26 C s/d 28 C 3. x 12 Volt = 12 Volt untuk kategori suhu kencang : 29 C Perhitungan kecepatan pada motor kipas adalah sebagai berikut: Ton 5 Volt 1. x 1000 Rpm = 417 Rpm untuk kategori suhu lambat : 26 C 2. 3. Tmax 12 Volt Ton 9 Volt Tmax 12 Volt Ton 12 Volt Tmax 12 Volt x 1000 Rpm = 750 Rpm untuk kategori suhu sedang : 26 C s/d 28 C x 1000 Rpm = 1000 Rpm untuk kategori suhu kencang : 29 C Berikut ini adalah gambar rancangan 3 dimensi dari rancangan ventilasi udara pada helm yang di simulasikan didalam aplikasi sketchup. Gambar 6.Rancangan 3 Dimensi 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari Rancangan Sistem Pendingin Dan Ventilasi Pada Helm Menggunakan Teknik Pulse Width Modulation (PWM) Berbasis Mikrokontroler adalah sebagai berikut 1. Pengaturan kecepatan fan pendingin berdasarkan suhu yang terbaca oleh sensor. Semakin tinggi suhu maka semakin cepat putaran fan. 2. Pulsa PWM diatur secara otomatis oleh kontroler ATMega32 dengan mengatur dutycycle pada program. Jika suhu dibawah 26 Celcius dutycycle akan 0 % dan diatas 34 C duty cycle menjadi 100%. 3. Penggunaan metode PWM untuk mengatur kecepatan motor membuat pemakaian energi lebih efisien dibandingkan dengan pengaturan konvensional karena pada pengaturan konvensional sebagian energi akan terbuang menjadi panas. 4. Secara keseluruhan tujuan penelitian dapat dicapai dengan terselesaikannya desain alat dan telah diuji coba dengan hasil cukup baik. DAFTAR PUSTAKA [1] Adrianto, Heri, 2015, Pemrograman Mikrokontroler AVR Atmega16 Menggunakan Bahasa C (CodeVisionAVR) revisi kedua, Bandung, Informatika Bandung SAINTIKOM Vol.17, No.1, Februari 2018 : 28-31

SAINTIKOM ISSN: 1978-6603 31 [2] Kurniawan, Dayat. (2011). ATMega 8 dan Aplikasinya. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. [3] Saluddin Muis,2012 Teknik Digital Dasar, Yogyakarta, Graha Ilmu. [6] Siallagan Sariadin. 2010. Microsoft Visual Basic 6.0 dan Crystal Report 2008. Yogyakarta, Andi BIOGRAFI PENULIS Dedi Setiawan,S,Kom, M.Kom, Pria kelahiran Belawan 18 Mei 1989 saat ini menjabat sebagai Seketaris Prodi Sistem Komputer & Teknik Komputer STMIK Triguna Dharma, Tamat 2011 Program Studi Sistem Komputer di STMIK Triguna Dharma, Tamat 2013 S2 Magister Komputer Konsentrasi Teknologi Informatika. Saat ini fokus pada bidang program studi Sistem Komputer dan beberapa mata kuliha pernah diampu yaitu : Microcontroller, Jaringan Komputer dan Pengantar Instalasi Komputer Ishak, S.Kom., M.Kom. Iskandar Zulkarnain, S.T., M.Kom.