MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM"

Transkripsi

1 MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i

2 A. PENDAHULUAN Materi-materi pembelajaran pada modul ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif. Dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan siswa konsep berpikir kontekstual sekaligus merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan kognitif membuat pembaca lebih mudah memahaminya. Berikut ini panduan membaca yang kami susun agar mempermudah Anda membaca dan memahami isi modul ini. (1) Capaian mata kegiatan, merupakan tujuan pembelajaran yang harus Anda capai pada bab yang akan Anda pelajari. (2) Sub Materi, memuat teori atau konsep dan prinsip atau hukum yang sesuai dengan perkembangan ilmu geografi dan keterkinian. (3) Gambar, disajikan untuk mendukung materi yang sedang dibahas. (4) Tugas dan Tes, bertujuan menguji kemampuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari dalam satu bab. Diharapkan siswa dapat mengembangkan kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional. B. CAPAIAN PEMBELAJARAN Capaian pembelajaran yang akan anda dapatkan setelah mempelajari modul ini adalah: Memahami Letak (astronomis dan geografis) serta dampaknya bagi kehidupan sosial; ekonomi; Iklim dan musim. C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah anda mempelajari modul ini, anda akan memiliki kemampuan untuk: a. Menunjukkan letak wilayah Indonesia (letak geografis dan letak astronomis Indonesia). b. Mendeskripsikan pengertian letak geografis. c. Mendeskripsikan pengertian letak astronomis. 1

3 d. Mendeskripsikan pengertian letak geologi. e. Menjelaskan dampak letak geografis, letak astronomis dan letak geologi Indonesia. f. Menjelaskan pengaruh letak wilayah Indonesia terhadap kehidupan bangsa dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. g. Menjelaskan pengertian atmosfer h. Menguraikan lapisan-lapisan atmosfer. i. Menelaah gejala alam yang ada di atmosfer dan pengaruhnya bagi kehidupan. j. Menganalisis kaitan antara cuaca dan iklim terhadap kehidupan. k. Menyimpulkan manfaat cuaca dan iklim dalam kehidupan sehari-hari D. MATERI Lokasi Indonesia dapat dilihat dari segi letak absolut (site) dan letak relatif (situation). Lokasi absolut Indonesia, yaitu letaknya di muka bumi, sedangkan lokasi relatifnya adalah letak Indonesia dengan kondisi wilayah di sekitar Indonesia. Letak Indonesia dapat ditinjau dari segi letak astronomis, letak geologis, dan letak geografis. 1. Sub Materi 4: Atmosfer Letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa mengakibatkan tingginya suhu rata-rata tahunan. Sifat kepulauan dan pengaruh lautan menyebabkan tidak terjadinya suhu ekstrim di Indonesia. Letak Indonesia yang berada di antara Benua Asia dan Australia mengakibatkan berhembusnya angin musim yang membawa musim hujan dan 2

4 musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di daratan Asia dan Australia. Wilayah Indonesia juga terbebas dari hembusan angin taifun. Hal ini disebabkan sebagian besar wilayah Indonesia tidak terletak pada garis lintang di atas 10 LU dan di bawah 10 LS. 4. Wilayah Indonesia juga memiliki kelembaban udara tinggi karena memiliki lautan dan selat-selat yang luas. Selain itu, suhu udara yang selalu tinggi di wilayah Indonesia mengakibatkan jumlah penguapan juga selalu tinggi. Hal tersebut merupakan kajian cuaca dan iklim di Indonesia. Berbicara tentang cuaca dan iklim pastinya tak terlepas dengan keadaan atmosfer bumi kita. Atmosfer secara sederhana bisa dikatakan sebagai selimut tipis masa udara yang mengelilingi bumi. Jika diumpamakan sebagai sebuah bola, tebalnya atmosfer hanya selembar kertas tipis yang menutupinya. Tebal atmosfer bumi berkisar hingga 480 km, namun sebagian besar atmosfer (80%) berada di bawah ketinggian 16 km dari permukaan bumi. Jika dibandingkan dengan diameter bumi yang sebesar km, maka ketebalan atmosfer 16 km tersebut nilainya sama dengan 0,00125 kali dari diameter bumi. Nampak tipis sekali bukan. Atmosfer mengandung gas-gas yang mampu menjaga panas dan kelembapan ideal bagi kehidupan di Bumi. Lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer pada atmosfer memiliki karakteristik tertentu. Di lapisan paling bawah, terjadi proses yang dinamis dari unsur-unsur cuaca dan iklim seperti penyinaran matahari, suhu udara, angin, awan, kelembapan, dan curah hujan. Atmosfer merupakan penahan jika ada benda-benda angkasa yang melewatinya, misalnya suatu meteor masuk ke bagian atmosfer, maka terjadilah pergesekan yang akan menyebabkan panas yang cukup banyak, sehingga meteor tersebut hancur sebelum sampai ke permukaan bumi. Tanpa atmosfer tidak akan ada kehidupan dan tidak ada awan, angin, maupun cuaca. Atmosfer sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca, atmosfer merupakan pelindung bumi dari tenaga matahari pada waktu siang hari, serta menghalangi hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. Seandainya tidak ada atmosfer suhu bumi akan meningkat kira-kira menjadi 93,3 C pada siang hari dan turun 3

5 menjadi -148,9 C pada malam hari. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam unsur yang sangat berguna bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut. Tabel 1. Unsur-Unsur Udara yang Ada di Atmosfer Sumber: Vissier, 1989 a. Lapisan Atmosfer Perhatikan gambar lapisan atmosfer di bawah ini! Gambar 6. Lapisan Atmosfer Sumber: diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB 1) Lapisan Troposfer Pengertian: Lapisan Troposfer adalah lapisan pertama yang jaraknya sangat dekat dengan bumi yaitu 0-12 km. Lapisan ini berguna untuk kestabilan keadaan bumi dan masih terdapat oksigen di dalamnya. Fungsi: Fungsi lapisan Troposfer meliputi sebagai tempat terjadinya fenomena alam contoh angin, pembatas dengan lapisan selanjutnya yang tidak terdapat oksigen, menyebabkan suhu dibumi berbeda-beda, menyebabkan terjadinya temperature suatu tempat bumi berbeda-beda. 4

6 2) Lapisan Stratosfer Pengertian: Lapisan Stratosfer merupakan lapisan kedua setelah lapisan Troposfer, lapisan ini jaraknya km dari permukaan bumi. Bagian lapisan Stratosfer pada ketinggian 20 kilo meter terdapat lapisan Ozon. Fungsi: Fungsi lapisan Stratosfer yang paling utama adalah untuk menyerap sinar matahari atau sinar ultraviolet matahari. Fungsi lainnya adalah sebagai pelindung bumi dari sinar radiasi matahari yang berbahaya bagi makhluk hidup di bumi. Lapisan ini juga mempunyai lapisan pembatas antara lapisan selanjutnya. 3) Lapisan Mesosfer Pengertian: Lapisan ini merupakan lapisan ketiga bumi, lapisan mesosfer merupakan lapisan yang berjarak km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat mesopause yang merupakan pembatas mesosfer dan teremosfer. Pada lapisan ini terdapat suhu yang sangat ekstrim yakni sekitar -50 sampai -70 derajat celsius. Fungsi: Lapisan Atmosfer Mesosfer memiliki fungsi meliputi penyelamat dan pelindung bumi dari benda-benda yang jatuh contohnya meteor. Perlindungan yang dilakukan adalah dengan membakar benda-benda tersebut saat berada di lapisan ini dan kemudian menyebabkan benda tersebut lenyap sebelum jatuh ke bumi. 4) Lapisan Termosfer Pengertian: Lapisan Termosfer merupakan lapisan ke empat yang terdapat di atas permukaan bumi, jaraknya 80 sampai 100 km dari bumi. Lapisan Atmosfer keempat ini memiliki suhu yang panas yaitu sekitar derajat celsius. Fungsi: Lapisan Termosfer memiliki fungsi untuk menambah atau mengurangi jumlah elektron yang dapat membuat warna cahaya dilangit berwarnawarni, salah satunya proses pembentukan pelangi. Cahaya yang dihasilkan pada lapisan ini dapat sangat jelas kita lihat terutama dari daerah kutub selatan dan utara. 5) Lapisan Ionosfer dan Eksosfer Pengertian: Lapisan Ionosfer merupakan lapisan ke lima yang berjarak km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terjadi proses Ionisasi antara molekul udara dan atom. 5

7 Fungsi: Lapisan Atmosfer ini berfungsi sebagai lapisan yang memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dari bumi. Pengertian: Lapisan Eksosfer adalah lapisan terakhir sebagai pelindung bumi dan memiliki suhu paling panas diantara lapisan lainnya. Lapisan ini memiliki jarak yang sangat jauh dari permukaan bumi, jaraknya sekitar 800 sampai 1000 km. Lapisan ini tersusun oleh kandungan gas dan memiliki tekanan udara 0. b. Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan udara di suatu tempat yang relatif sempit dan jangka waktu yang relatif singkat. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah meteorologi. Sering kita lihat di suatu tempat cuacanya berawan bahkan hujan turun sangat lebat, tetapi di tempat lain cuaca sangat cerah. Keadaan cuaca hanya berlaku pada jangka waktu yang pendek. Iklim adalah keadaan rata-rata udara dari suatu daerah yang relatif luas dan dalam jangka waktu yang lama (30 tahun). Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara cuaca dan iklim terletak pada luas daerah liputan dan lamanya waktu pengamatan. Unsur-unsur iklim adalah unsur-unsur cuaca yang telah dirata-ratakan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, unsur iklim bersifat lebih stabil, tidak seperti unsur cuaca yang selalu berubah-ubah. Cuaca dan iklim memiliki unsur-unsur yang sama, antara lain, suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, arah dan kecepatan angin, curah hujan, dan awan. 1) Suhu udara (Temperatur) Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul dalam atmosfer yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur. Perbedaan suhu udara di banyak tempat dipengaruhi faktorfaktor sebagai berikut. a) Letak lintang. b) Ketinggian tempat. c) Jenis permukaan. 6

8 d) Kelembapan udara. e) Tutupan awan di angkasa. f) Arus samudra. g) Jarak dari laut. Suhu udara diukur dengan termometer. Pada umumnya, termometer yang digunakan adalah termometer maksimum minimum. Sesuai dengan namanya, alat pengukur suhu udara ini terdiri atas termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer lain yang dapat digunakan untuk mengukur suhu udara adalah termometer gabungan berbentuk U yang disebut termometer six. Termometer ini berisi alkohol dan air raksa. Suhu udara dapat diukur secara harian, bulanan, dan tahunan. Gambar 7. Termometer Sumber: Tham, 1997 ( a) Suhu Harian Suhu udara harian dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Rentang Suhu Harian (Diurnal) Ini menunjukkan selisih suhu maksimum dan suhu minimum pada hari tertentu. Contoh, pada termometer six menunjukkan suhu maksimum 36 C dan suhu minimum 20 C. Berarti, rentang suhu harian (diurnal) = (36 20) C = 16 C. (2) Suhu Harian Rata-rata (SHR) Suhu harian rata-rata dapat dihitung dengan dua cara. (1) Suhu maksimum dan minimum rata-rata selama 24 jam: Suhu maksimum dan minimum rata-rata selama 24 jam: 7

9 Suhu per jam rata-rata selama 24 jam: b) Suhu Bulanan Rata-Rata (SBR) Menunjukkan suhu udara harian rata-rata selama sebulan dapat dihitung dengan formula berikut. c) Suhu Tahunan Suhu udara tahunan dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Suhu Tahunan Rata-Rata (STR) Menunjukkan jumah suhu bulanan rata-rata selama 12 bulan dibagi jumlah bulan. Dihitung dengan formula berikut. (2) Rentang Suhu Tahunan Rata-Rata (RST) Menunjukkan selisih suhu bulanan rata-rata tertinggi dan terendah dalam setahun, dapat dihitung dengan formula berikut. d) Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu Bagaimana menentukan suhu udara suatu tempat berdasarkan ketinggiannya? Penentuan suhu udara suatu tempat dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. 8

10 2) Angin Angin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti berlayar, menggerakkan kincir, dan mengeringkan jemuran. Tetapi, jika angin memiliki kecepatan tinggi, maka tiupan bisa memorakporandakan daerah yang dilaluinya. Angin bertiup dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Hal-hal yang berkaitan dengan angin antara lain kecepatan, arah, dan sistem angin. Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Hanya saja angin yang bertiup tidak mengalir lurus, tetapi mengalami pembelokan arah akibat pengaruh rotasi Bumi. Pembelokan juga dialami angin yang bertiup menuju khatulistiwa. Seperti yang diungkapkan dalam Hukum Buys Ballot, angin bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Di daerah selatan khatulistiwa angin berbelok ke arah kiri dan di utara khatulistiwa berbelok ke arah kanan. Gambar 8. Pembelokan Arah Angin di Khatulistiwa Sumber: Berdasarkan gerakan dan sifatnya, angin dapat dibedakan menjadi: a) Angin Pasat dan Angin Antipasat Angin pasat terdiri atas angin pasat tenggara yang bertiup di belahan Bumi selatan dan angin pasat timur laut yang bertiup di belahan Bumi utara. Angin 9

11 pasat bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju daerah ekuator (khatulistiwa). Angin antipasat adalah nama lain dari angin barat, yang merupakan kebalikan dari angin pasat. Coba perhatikan gambar 9. Angin di atas khatulistiwa yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik. Angin ini disebut angin antipasat. Di belahan Bumi utara disebut angin antipasat barat daya dan di belahan Bumi selatan disebut angin antipasat barat laut. Pada daerah sekitar lintang LU dan LS, angin antipasat kembali turun secara vertikal sebagai angin kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka Bumi. Misalnya gurun di Arab Saudi, gurun Afrika, atau gurun di Australia. Gambar 9. Angin pasat dan angin antipasat Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time-Life,1996 b) Angin Muson Di Indonesia, terdapat dua jenis angin muson, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Bagaimana perbedaan keduanya? Coba kamu amati gambar berikut ini. Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober April, saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi selatan atau Benua Australia. Sedangkan angin muson timur bertiup pada bulan April Oktober, saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi utara atau Benua Asia. 10

12 Gambar 10. Angin Muson Barat Sumber: diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB Gambar 11. Angin Muson Timur Sumber: diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB c) Angin Lokal Angin lokal hanya dirasakan di wilayah yang relatif sempit dan pengaruhnya tidak luas. Apa saja jenis angin lokal yang kamu ketahui. Nah, untuk mengetahuinya perhatikan gambargambar berikut ini. 11

13 Gambar 12. Angin Laut dan Angin Darat Sumber: diunduh tangal 16 April 2018 pukul WIB Gambar 13. Angin Lembah dan Angin Gunung Sumber: diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB d) Angin Fohn Angin fohn terjadi dalam satu rangkaian dengan hujan orografik. Setelah angin yang membawa uap air menaiki puncak gunung dan menurunkan hujan pada posisi lereng gunung, kemudian angin bertiup menuruni sisi lereng gunung di sebaliknya. Berdasarkan gambar 13, coba jelaskan proses terjadinya angin fohn dan sifat anginnya. 12

14 Gambar 14. Angin Fohn Sumber: Angin fohn memiliki nama yang berbeda-beda di banyak daerah. Beberapa angin fohn yang bertiup di Indonesia sebagai berikut: (1) Angin Brubu terdapat di Sulawesi Selatan. (2) Angin Bohorok terdapat di Deli, Sumatra Utara. (3) Angin Kumbang terdapat di Cirebon, Jawa Barat. (4) Angin Gending terdapat di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur. (5) Angin Wambrau terdapat di Papua. e) Angin Siklon dan Angin Antisiklon Angin siklon dan angin antisiklon yang bertiup di belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan arahnya berbeda. Perhatikan gambar 14. Dari gambar itu, apa yang dapat kamu amati mengenai angin siklon dan angin antisiklon, baik di belahan Bumi utara ataupun belahan Bumi selatan? Di daerah tropis, angin siklon lebih sering terjadi di laut dan hampir tidak pernah terjadi di sekitar khatulistiwa. Di Indonesia angin siklon hanya terjadi di Pulau Timor, yaitu pada 11 LS. 13

15 Gambar 15. Angin Siklon dan Angin Anti Siklon Sumber: diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB 3) Kelembaban Udara Bagaimanakah kondisi udara yang dapat kamu rasakan di daerah pegunungan dan di dataran rendah? Udara di pegunungan terasa sejuk dan dingin. Sedang udara di dataran rendah terasa kering dan panas. Mengapa demikian? Udara terasa sejuk karena mengandung banyak uap air atau tingkat kelembapannya tinggi. Sedang udara terasa kering karena kandungan uap air sedikit atau tingkat kelembapannya rendah. Perlu diingat bahwa semakin tinggi suhu udara, kemampuan menyimpan uap air semakin banyak, dan sebaliknya. Jadi, kelembapan udara dipengaruhi suhu. Kelembapan udara dibedakan menjadi kelembapan mutlak atau absolut, dan kelembapan relatif atau nisbi. a) Kelembapan Mutlak atau Absolut Apakah yang dimaksud kelembapan mutlak atau absolut? Untuk mengetahuinya, coba perhatikan gambar di samping. Pada gambar itu dapat dilihat bahwa evaporasi berlangsung dalam wadah tertutup. Uap air semakin lama bertambah banyak, kemudian terjadi kondensasi. Tetes-tetes air yang terbentuk mengumpul di bawah tutup wadah. Pada saat tertentu udara dalam wadah tidak mampu lagi menyerap molekul uap air. Keadaan ini telah mencapai jenuh uap air. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kelembapan mutlak 14

16 adalah jumlah uap air aktual dalam volume udara tertentu dan pada suhu udara tertentu. Udara hangat lebih berpotensi menahan uap air daripada udara dingin. Dengan demikian, kelembapan mutlak lebih tinggi di daerah tropis dibanding di daerah sedang yang dingin. Kelembapan absolut lebih sulit ditentukan atau diukur dibanding kelembapan relatif. b) Kelembapan Relatif atau Nisbi Kelembapan relatif secara langsung dipengaruhi oleh perubahan suhu udara. Bila suhu udara naik, maka jumlah uap air yang dapat dikandung juga meningkat sehingga kelembapan relatifnya turun. Dan sebaliknya, bila suhu udara turun, kelembapan relatifnya naik, karena kapasitas udara menyimpan uap air berkurang. Kelembapan relatif menunjukkan perbandingan jumlah uap air aktual di udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada suhu tertentu. Kelembapan relatif (LR) dapat dirumuskan sebagai berikut. Keterangan LR = Kelembapan relatif (%). e = Kandungan uap air aktual di udara. E = Kemampuan maksimal udara dalam mengandung uap air. 4) Curah Hujan Hujan terjadi karena ada penguapan air dari permukaan Bumi seperti laut, danau, sungai, tanah, dan tanaman. Pada suhu udara tertentu, uap air mengalami proses pendinginan yang disebut dengan kondensasi. Selama kondensasi berlangsung uap air yang berbentuk gas berubah menjadi titik-titik air kecil yang melayang di angkasa. Kemudian, jutaan titik-titik air saling bergabung membentuk awan. Ketika gabungan titik-titik air ini menjadi besar dan berat maka akan jatuh ke permukaan Bumi. Proses ini disebut dengan presipitasi atau hujan. a) Hujan zenithal 15

17 Gambar 16. Hujan Zenithal Sumber: isidunia.com Hujan zenithal terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal (angin mendorongnya ke atas). Akibatnya terjadilah penurunan suhu (semakin naik, suhu berkurang) sehingga terjadi peristiwa kondensasi (pengembunan) dan membentuk awan konveksi. Adapun tanda-tanda hujan Zenith yaitu butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta berhenti lebih cepat. Untuk daerah tropis, hujan zenithal dapat terjadi sebanyak 2 kali setahun sedangkan daerah lintang 23,5 LU/LS dapat mengalami satu kali hujan dalam setahun. b) Hujan frontal Gambar 17. Proses terjadinya hujan front akibat pertemuan massa udara panas dan dingin Sumber: isidunia.com 16

18 Hujan frontal terjadi di daerah pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin. Massa udara panas yang kurang padat akan naik ke atas sedangkan massa udara dingin yang lebih padat akan turun ke bawah. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Hujan terjadi di daerah front karena massa udara panas yang lembap bertemu dengan massa udara dingin sehingga terjadi kondensasi. Kemudian, terbentuklah awan pada akhirnya turun hujan. c) Hujan Orografis Gambar 18. Proses terjadinya Hujan orografis Sumber: Hartono, 2007 Hujan orografis, terjadi karena massa udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak menaiki lereng gunung atau pegunungan. Oleh karena itu, massa udara tersebut terus mengalami penurunan suhu sehingga mengalami kondensasi menjadi titik-titik air. Akhirnya, titik-titik air turun di sekitar lereng pegunungan. Fenomena itulah yang dinamakan hujan. Perubahan cuaca dan iklim dapat juga ditunjukkan dengan adanya gejala El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina mirip seperti nama orang. Tetapi, sebenarnya El Nino dan La Nina merupakan gejala iklim yang menyimpang dari kondisi normal. Penyimpangan ini merupakan gejala ekstrem osilasi selatan yang penyebabnya masih belum jelas. Gejala El Nino dan La Nina terjadi setiap kurun waktu 2 sampai dengan 10 tahun. Wilayah yang terkena dampak dari El Nino dan 17

19 La Nina adalah Asia, Australia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bagaimana terjadinya El Nino dan La Nina dan apa dampaknya? Simak paparan berikut ini. Materi 2. Cuaca dan Iklim.ppt PPT 2. Materi Cuaca dan Iklim 18

20 E. RANGKUMAN RANGKUMAN 1) Letak Indonesia secara astronomis 6 0 LU-11 0 LS dan antara 95 0 BT BT. Letak ini menunjukkan bahwa wilayah Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa atau equator, sehingga dengan ini Indonesia memiliki jenis iklim tropis. Kemudian karena berada pada posisi garis lintang tersebut maka Indonesia hanya mempunyai dua musim saja, yaitu musim kemarau dan musim hujan. 2) Menurut posisi geografisnya, maka Indonesia ada di antara 2 benua di dunia yakni benua Asia dan Benua Australia. 3) Secara geologis, Indonesia terdiri atas tiga daerah dangkalan. Dangkalan adalah lautan dangkal yang menghubungkan dua daratan besar. Dangkalan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut: Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul, dan Daerah Laut Pertengahan Australis dan Asiatis. 4) Letak Kepulauan Indonesia sangat strategis. Indonesia terletak pada jalur lalu lintas Internasional dan merupakan daerah persilangan antar Negara dan antar bangsa yang berbeda-beda pandangan politik dan kepentingannya. Indonesia juga berperan penting dalam hubungan antar bangsa dan antar Negara. 5) Letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa mengakibatkan tingginya suhu ratarata tahunan. Sifat kepulauan dan pengaruh lautan menyebabkan tidak terjadinya suhu ekstrim di Indonesia. Hal tersebut merupakan kajian cuaca dan iklim di Indonesia. Berbicara tentang cuaca dan iklim pastinya tak terlepas dengan keadaan atmosfer bumi kita. 19

21 F. TUGAS Tugas Mandiri Studi Kasus 1) Berapa suhu udara di daerah A, jika mempunyai ketinggian m dari permukaan laut? 2) Kota A memiliki ketinggian 50 m di atas permukaan laut. Ratarata suhu udara di kota A adalah 28 C. Berapakah rata-rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 260 m di atas permukaan laut? 3) Dalam 1 m3 udara pada suhu 300C terdapat 20 gram uap air. Jumlah uap air maksimum dalam 1 m3 udara pada suhu 300C adalah 25 gram. Berapa kelembaban nisbinya? Tugas Mandiri Jenis angin apa sajakah yang ada di daerah Anda? Bagaimana itu bisa terjadi, faktor-faktor apa yang mempengaruhi? Apakah dampak positif dan negatif keberadaan angin tersebut? Sebutkan beberapa dampaknya! Tulislah jawaban Anda dalam jawaban ilmiah! Kecakapan Sosial Tugas Mandiri Praktikum 1. Buatlah peta Indonesia dengan pantograph, diperbesar 2 kali. 2. Tentukan letak astronomis, letak geografis, dan letak geologisnya. 20

22 Praktikum Tugas Mandiri Suhu Udara Pedesaan dan Perkotaan a. Tujuan: Mengetahui perbedaan suhu udara antara pedesaan dan perkotaan. b. Alat dan Bahan : Dua buah termometer, alat tulis, lingkungan sekitar. c. Langkah Kerja: 1) Tentukan lokasi pengukuran suhu udara di daerah desa dan kota. Pasangilah termometer di kedua lokasi itu. 2) Amatilah desa dan di kota pada jam-jam yang sama, misalnya jam 6, 8, 10, 12, 14, 16, dan 18 (pengamatan dilakukan pada hari Minggu saat kamu libur). 3) Hasil pengamatan kemudian dimasukkan ke dalam tabel seperti berikut ini. d. Analisis: Apakah di daerah desa dan kota pada waktu yang sama menunjukkan suhu udara yang sama? Jelaskan mengapa demikian? e. Kesimpulan: Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini. 21

23 G. TES FORMATIF Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Letak geografis Indonesia sangat strategis. Letak geografis Indonesia sangat strategis kenyataan ini ditunjukkan oleh. a. potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah b. batas Indonesia antara 2 benua dan 2 samudra c. keberadaan wilayah indonesia di daerah tropis dengan curah hujan tinggi d. keindahan alam yang membuat banyak orang asing mengunjungi indonesia e. ketenaran Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah sejak dulu 2. Garis Lintang adalah garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa. Indonesia mempunyai garis lintang 6oLU- 11oLS. Karakteristik wilayah Indonesia yang dipengaruhi olah posisi lintang Indonesia ditunjukkan oleh. a. curah hujan rendah dan suhu udara panas b. curah hujan tinggi dan suhu udara panas c. fenomena Lanina dan Angin munson d. fenomena el nino dan angin munson e. fenomena elnino dan lanina 3. Di bawah ini adalah nama pulau-pulau: (1) Sumbawa (2) Kalimantan (3) Papua (4) Bali (5) Sumba (6) Sumatera (7) Enggano (8) Jawa (9) Kep. Banda Yang termasuk busur dari Sirkum Mediterania adalah. a. 1,2,3,4 dan 5 b. 2,3,4,5,9 22

24 c. 1,3,4,7,9 d. 2,4,6,8,9 e. 1,4,6,8 dan 9 4. Letak Geologis Indonesia adalah letak wilayah Indonesia berdasarkan berdasarkan susunan bebatuan yang ada dipermukaan bumi Indonesia. Indonesia terletak di perbatasan Indo Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik mengakibatkan Indonesia menjadi daerah. a. persebaran hutan hujan tropis b. dilewati badai tropis c. pergerakan El Nino dan La Nina d. rawan gempa bumi e. punggungan samudra 5. Kondisi iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran fauna dan flora yaitu... a. angin dan temperatur b. temperatur dan relief c. tanah dan udara d. relief dan tanah e. udara dan angin 6. Garis wallace dan weber adalah garis hayal yang memagari jenis hewan atau fauna yang ada pada bagian barat Negara Indonesia dan yang terdapat pada bagian tengah wilayah Indonesia. Pengaruh letak astronomis dan geografis Indonesia menyebabkan ada zona pembagian Fauna yang dijumpai di wilayah Oriental dan Ethopian yaitu... a. zebra b. cheetah c. badak d. simpanse e. jerapah 7. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut! 23

25 (1) Terjadinya pembentukan dan perubahan cuaca, seperti angin, awan, hujan, dan lain-lain. (2) Kandungan unsurnya yang didominasi oleh unsure nitrogen dan oksigen. (3) Merupakan lapisan yang mengandung air. Pernyataan di atas merupakan ciri-ciri lapisan.. a. Troposfer b. Eksosfer c. Ionosfer d. Stratosfer e. Mesosfer 8. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi, Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Salah satu fungsi lapisan mesosfer adalah... a. Mengandung gas ozon b. Terjadinya pembentukan dan perubahan cuaca c. Dapat memantulkan gelombang radio d. Melindungi bumi dari hujan meteor e. Kandungan utama oksigen 9. Perhatikan pertanyaan berikut! (1) Luas wilayah (2) Keadaan awan (3) Pola penggunaan lahan (4) Lamanya penyinaran matahari (5) Jenis vegetasi. Faktor-faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang diterima oleh bumi adalah nomor... a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 2 dan 4 d. 3 dan 4 e. 4 dan 5 24

26 10. Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Terbentuknya angin pasat karena... a. Daerah bertekanan rendah dikelilingi oleh daerah yang bertekanan tinggi b. Daerah bertekanan tinggi dikelilingi daerah yang bertekanan rendah c. Udara yang naik di daerah khatulistiwa yang setelah sampai dilapisan atas, mengalir kearah kutub dan turun didaerah subtropika d. Gerakan massa udara yang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan dua benua dan dua samudra e. Angin yang bertiup dari daerah subtropika kedaerah tropika H. DAFTAR PUSTAKA Anjayani, Eni Geografi: Untuk Kelas X SMA/MA. Klaten: PT Cempaka Putih. Hamparan Dunia Ilmu Time-Life Cuaca dan Iklim. Jakarta: Tira Pustaka. Hartono Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV. Citra Praya. diunduh tanggal 15 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB diunduh tangal 16 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 15 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 16 April 2018 pukul WIB diunduh tangal 15 April 2018 pukul WIB 25

27 diunduh tanggal 15 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 15 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 15 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 15 April 2018 pukul WIB diunduh tanggal 15 April 2018 pukul WIB diunduh 15 April 2018 pukul WIB See more at: Tham Yoke Chun Understanding Geography 3. Singapore: Longman. Vissier Meteorologi, Klimatologi, Oceanografi. Jakarta. I. KUNCI JAWABAN 1. B. batas Indonesia antara 2 benua dan 2 samudra 2. B. curah hujan tinggi dan suhu udara panas 3. E. 1,4,6,8 dan 9 4. D. rawan gempa bumi 5. A. angin dan temperature 6. D. simpanse 7. A. Troposfer 8. D. Melindungi bumi dari hujan meteor 9. C. 2 dan E. Angin yang bertiup dari daerah subtropika kedaerah tropika 26

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM MODUL ONLINE 21.2 DAMPAK LETAK GEOGRAFIS, LETAK ASTRONOMIS DAN LETAK GEOLOGI INDONESIA PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN : ANGIN

POKOK BAHASAN : ANGIN POKOK BAHASAN : ANGIN ANGIN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap

Lebih terperinci

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd Sifat Fisis Atmosfer Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Mempunyai ketebalan 0-16 km. ketebalan berbeda beda, 16 km di Khatulistiwa, kutub berkisar 8 km, lintang sedang 12

Lebih terperinci

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan 1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan menahan sebagian radiasi matahari C. Melepas molekul

Lebih terperinci

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h A. PENDAHULUAN Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai macam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon

Lebih terperinci

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA OPTIK GEJALA KLIMATIK Gejala-gejala Optik Pelangi, yaitu spektrum matahari yang dibiaskan oleh air hujan. Oleh karena

Lebih terperinci

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi

Lebih terperinci

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh. Berdasarkan perbedaan suhu arahnya vertikal atmosfer menjadi 5 lapisan yaitu: 1.TROPOSFER Troposfer

Lebih terperinci

Komposisi gas pembentuk atmosfer

Komposisi gas pembentuk atmosfer ATMOSFER Komposisi gas pembentuk atmosfer Nitrogen Oksigen Argon Gas Simbol Volume (%) Karbondioksida Neon Methan Helium Hidrogen Xenon Ozon N 2 O 2 Ar CO 2 Ne CH 4 He H 2 Xe O 3 78,08 20,95 0,93 0,035

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 1. Awan yang mempunyai ketinggian dasar awan antara 26 km termasuk ke dalam awan. Rendah Vertikal Menengah Sangat Tinggi Tinggi

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Atmosfer Bumi Meteorologi Pendahuluan Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL 1. Modal dasar terbaik bangsa Indonesia yang sangat berharga adalah... Letak Indonesia yang strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1 BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi BAB 1 ATMOSFER BUMI A tmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan tidak memanas dengan cepat di siang

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM MODUL ONLINE 21.3 PENGARUH LETAK WILAYAH INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

MODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI

MODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI MODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i A. PENDAHULUAN Materi-materi

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen 1. Komposisi gas terbesar di atmosfer adalah gas. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1 argon oksigen nitrogen hidrogen karbon dioksida Komposisi gas-gas di udara

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI TEKANAN UDARA DAN ANGIN Dosen Mata Kuliah: Drs. Julismin, M.Pd Disusun Oleh: Oswald Reynhard Sitanggang NIM: 3113331025 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas ATMOSFER ATMOSFER Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfir

Lebih terperinci

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB IKLlM INDONESIA HANDOKO Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB Secara umum, daerah tropika terletak di antara lintang 23,5O LU (tropika Cancer) sampai 23,5O LS (tropika Capricorn). Batasan ini berdasarkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Di atmosfer unsur gas permanen terbanyak adalah a. Oksigen (O 2 ) b. Nitrogen (N 2 ) c. Argon (Ar) d. Karbondioksida (Co 2 ) e. Ozon (o 3 ) 2. Lapisan atmosfer yang merupakan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB IV ATMOSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Lebih terperinci

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti posisi lintang, ketinggian, pola angin (angin pasat dan monsun),

Lebih terperinci

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI. MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI. Macam-macam Letak Geografi Untuk mengetahui dengan baik keadaan geografis suatu tempat atau daerah, terlebih dahulu perlu kita ketahui letak tempat atau daerah tersebut di permukaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari yang sampai di bumi merupakan sumber utama energi yang menimbulkan segala macam kegiatan atmosfer seperti hujan, angin, siklon tropis, musim panas, musim

Lebih terperinci

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira Udara & Atmosfir Angga Yuhistira Udara Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya

Lebih terperinci

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara

Lebih terperinci

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami batas wilayah. 2. Memahami laut dangkal,

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE KARAKTERISTIK RATA-RATA SUHU MAKSIMUM DAN SUHU MINIMUM STASIUN METEOROLOGI NABIRE TAHUN 2006 2015 OLEH : 1. EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr 2. RIFKI ADIGUNA SUTOWO, S.Tr

Lebih terperinci

Letak Geografis Indonesia

Letak Geografis Indonesia Kompetensi Setelah mempelajari materi ini siswa dapat : Materi 1. Menunjukkan letak geografis (posisi geografis) Indonesia. 2. Menyajikan informasi tentang arah angin muson di Indonesia 3. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah. Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer 153 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas : X Tahun Pembelajaran : 2014/2015 : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

Lebih terperinci

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Data Siklon Tropis Data kejadian siklon tropis pada penelitian ini termasuk depresi tropis, badai tropis dan siklon tropis. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

Lebih terperinci

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I Hidrometeorologi Pertemuan ke I Pengertian Pengertian HIDROMETEOROLOGI Adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur unsur meteorologi dengan siklus hidrologi, tekanannya pada hubungan timbal balik

Lebih terperinci

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO Agroklimatologi Gambar : Pembagian daerah iklim matahari A. Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya Letak geografi Indonesia dan letak astronomis Indonesia adalah posisi negara Indonesia

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9 1. Berdasarkan susunan kimianya komposisi permukaan bumi dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.

Lebih terperinci

UN SMA IPS 2008 Geografi

UN SMA IPS 2008 Geografi UN SMA IPS 2008 Geografi Kode Soal P11 Doc. Name: UNSMAIPS2008GEOP11 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Pada tahun 2006 di Indonesia terjadi peristiwa bencana Lumpur Panas Lapindo yang mengakibatkan

Lebih terperinci

Jaman dahulu Sekarang

Jaman dahulu Sekarang PENGANTAR Meteorologi meteoros: benda yang ada di dalam udara logos: ilmu/kajian ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) Klimatologi klima: kemiringan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi Kelas : 8 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI METEOROLOGI-KLIMATOLOGI TEMPERATUR Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer.

Lebih terperinci

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk KOMPETENSI DASAR : 1.1 Mendeskripsikan kondisi

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 4 ruang : Analisis statistik data terhadap Minggu 5 waktu : Analisis

Lebih terperinci

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. BAB VII TATA SURYA STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. KOMPETENSI DASAR 1. Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya 2. Mendeskripsikan Matahari sebagai

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

DEPRESI DAN SIKLON PENGARUHI CUACA INDONESIA

DEPRESI DAN SIKLON PENGARUHI CUACA INDONESIA AKTUALITA DEPRESI DAN SIKLON INDERAJA TROPIS PENGARUHI CUACA INDONESIA DEPRESI DAN SIKLON TROPIS PENGARUHI CUACA INDONESIA Davit Putra, M.Rokhis Khomarudin (Pusbangja ) Cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II) HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST. MT 5. Penyebaran Suhu Menurut Ruang dan Waktu A. Penyebaran Suhu Vertikal Pada lapisan troposfer,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan

Lebih terperinci

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN DISUSUN OLEH: 1. A 2. S 3. S 4. S 5. S 6. S 7. S 8. S PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.3

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.3 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.3 1. Daerah di Indonesia yang memiliki risiko terhadap bencana gempa bumi adalah... Palangkaraya

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Program Studi : Geografi : IPS PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Rabu, 23 April 28 Jam : 1.3 12.3 PETUNJUK UMUM 1. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional

Lebih terperinci

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI ATMOSFER BUMI 6.1. Awal Evolusi Atmosfer Menurut ahli geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandung CO 2 (karbon dioksida) berkadar tinggi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP 1 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/2016 di Propinsi Bali merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Negara Bali. Prakiraan Awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimantan Selatan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki letak geografis di daerah ekuator memiliki pola cuaca yang sangat dipengaruhi oleh aktifitas monsoon,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad METEOROLOGI LAUT Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin M. Arif Zainul Fuad Cuaca berubah oleh gerak udara, gerak udara disebabkan oleh berbagai gaya yang bekerja pada partikel udarayg berasal dari energi matahari

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang Abstrak Cuaca akhir-akhir ini sulit diprediksi dan tidak menentu, sering terjadi cuaca ekstrem

Lebih terperinci

MODUL ONLINE 19.2 KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI

MODUL ONLINE 19.2 KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI MODUL ONLINE 19.2 KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i A. PENDAHULUAN Materi-materi

Lebih terperinci

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA OLEH : ANDRIE WIJAYA, A.Md FENOMENA GLOBAL 1. ENSO (El Nino Southern Oscillation) Secara Ilmiah ENSO atau El Nino dapat di jelaskan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Angin Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA 4 IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu Tujuan : MENGENALI POTENSI GEOGRAFIS DESA : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Membangun pemahaman

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA MODUL ONLINE 18.2 JENIS-JENIS PETA PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i A. PENDAHULUAN Modul ini merupakan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian berjudul Pemodelan dan Peramalan Angka Curah Hujan Bulanan Menggunakan Analisis Runtun Waktu (Kasus Pada Daerah Sekitar Bandara Ngurah Rai), menjelaskan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Program Studi : Geografi : IPS PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Rabu, 23 April 2008 Jam : 10.30 12.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ). KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur http://lasiana.ntt.bmkg.go.id/publikasi/prakiraanmusim-ntt/ Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta Bumi, Berlian biru alam semesta Planet Bumi merupakan tempat yang menarik. Jika dilihat dari angkasa luar, Bumi seperti sebuah kelereng berwarna biru. Dengan bentuk awan yang selalu berubah, Bumi menjadi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Pajangan : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal 2.2 1. Berdasarkan teori geologi modern, Indonesia terbentuk dari pertemuan beberapa lempeng benua yaitu... Lempeng Eurasia,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Gorontalo Kabupaten Gorontalo terletak antara 0 0 30 0 0 54 Lintang Utara dan 122 0 07 123 0 44 Bujur Timur. Pada tahun 2010 kabupaten ini terbagi

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP

PENDALAMAN MATERI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP MODUL ONLINE 22.3 DAMPAK POSITIF NEGATIF PEMBANGUNAN PENDALAMAN MATERI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP KHOIRUL ANWAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya kami dapat menyusun laporan dan laporan Prakiraan Musim Kemarau 2016 di wilayah Propinsi Banten

Lebih terperinci

A. Definisi (pengertian)

A. Definisi (pengertian) II. CUACA DAN IKLIM A. Definisi (pengertian) Cuaca adalah keadaan fisis atmosfer pada suatu saat di suatu tempat. Keadaan fisik atmosfer ini dinyatakan dengan hasil pengukuran berbagai unsur-unsurnya,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2016 i KATA PENGANTAR Penyajian prakiraan musim kemarau 2016 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diterbitkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat disamping publikasi

Lebih terperinci

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air. KELEMBABAN UDARA 1 Menyatakan Kandungan uap air di udara. Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pengelolaan sumber daya air (Haile et al., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pengelolaan sumber daya air (Haile et al., 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hujan merupakan salah satu sumber ketersedian air untuk kehidupan di permukaan Bumi (Shoji dan Kitaura, 2006) dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam penilaian, perencanaan

Lebih terperinci

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Lebih terperinci