BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Umum Voice Over Internet Protocol (VoIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Umum Voice Over Internet Protocol (VoIP)"

Transkripsi

1 16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Voice Over Internet Protocol (VoIP) IP Telephony, Internet Telephony, Broadband Telephony, atau diistilahkan dengan VoIP (Voice Over Internet Protocol) merupakan teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi suara secara elektronis dan real-time (Muhlis, 2007, hal: 6). VoIP memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh PSTN (Public Switched Telephone Network). Pertama, secara bisnis, komunikasi jarak jauh yang dilakukan melalui PSTN harus melalui operator-operator SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) atau SLI (Sambungan Langsung Internasional), yang membebankan ongkos yang tidak murah. Sedangkan, dengan menggunakan VoIP biaya komunikasi dapat ditekan hingga 70% karena VoIP menggunakan jaringan internet dalam komunikasinya. Kedua, secara teknologis, VoIP relatif lebih hemat bandwidth karena kemampuan kompresinya (Iskandar, 2003). Pada VoIP transfer data dilakukan melalui IP menggunakan teknologi jaringan packet-switched, dimana data dipecah menjadi paket-paket kecil, dikirim melalui kanal-kanal yang berbeda-beda antara pengirim dengan tujuan akhirnya. Untuk itu setiap paket harus mempunyai header untuk identifikasi dan pengurutan data di tujuan. Sementara, pada PSTN digunakan jaringan circuit-switched dimana hubungan telepon yang diselenggarakan akan menduduki sirkuit fisik antara asal dengan tujuan, selama hubungan tersebut berlangsung. Jadi, pengguna lain tidak dapat memanfaatkan sirkuit tersebut selama hubungan masih berlangsung (Muhlis, 2007, hal: 6-7).

2 Definisi VoIP VoIP itu sendiri didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan Internet untuk mengirimkan data paket suara dari satu tempat ke tempat lain menggunakan perantara protokol IP (Tharom, 2002, hal: 21). VoIP mentransmisikan sinyal suara dengan mengubahnya ke dalam bentuk digital, dan dikelompokkan menjadi paket paket data yang dikirim dengan menggunakan platform IP (Internet Protocol). Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch (Syafitri, 2007, hal: 18) Format Paket VoIP Tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload (beban). Header terdiri atas IP header, Real-time Transport Protocol (RTP) header, User Datagram Protocol (UDP) header, dan link header seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Format Paket VoIP (Sumber: ) IP header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paketpaket ke tujuan. Pada setiap header IP disertakan tipe layanan atau Type of Service (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara diperlakukan berbeda dengan paket yang non real-time (Syafitri, 2007, hal:19). UDP header memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang sangat peka terhadap delay dan latency.format paket UDP ditunjukkan oleh gambar 2.2.

3 18 Gambar 2.2 Format Paket UDP (Sumber: Christian, 2008, hal: 4) Penjelasan gambar 2.2. adalah sebagai berikut: 1. Source Port (16bit): berisi nomor port protokol UDP yang menyatakan kemana pesan akan ditujukan. Sifatnya opsional, namun bila tidak digunakan harus berisi nol. 2. Destination Port (16bit): nomor port yang diperlukan untuk proses demultiplexing. Panjang pesan yang dinyatakan dalam oktet meliputi header dan data. 3. Message Length (16bit): panjang minimum untuk header saja adalah 8 4. Checksum (16bit): sifatnya opsional, dengan memberi nilai 0 jika tidak digunakan. Hal ini biasanya dilakukan jika pengiriman pesan dilakukan pada LAN (reliable network). Checksum untuk UDP perlu dihitung karena IP tidak menghitung checksum untuk bagian data. RTP header adalah header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan framing dan segmentasi data real time. Seperti UDP, RTP juga tidak mendukung realibilitas paket untuk sampai tujuan. RTP menggunakan protokol kendali yang disebut RTCP (Real Time Control Protocol) yang mengendalikan QoS dan sinkroniasi media stream yang berbeda. Untuk link header, besarnya sangat bergantung pada media yang digunakan. (Christian, 2008, hal: 9-10) Arsitektur Jaringan VoIP Saat ini, VoIP tidak hanya digunakan untuk komunikasi suara antar komputer yang terhubung pada jaringan IP, namun juga diintegrasikan dengan PSTN. VoIP yang diimplementasikan di kehidupan nyata adalah sebagai berikut :

4 19 1. Dari PC ke PC melewati jaringan internet Pada hubungan ini kedua subcriber menggunakan PC yang dihubungkan langsung dengan terminal jaringan IP, seperti Gambar 2.3. Gambar 2.3 Hubungan PC ke PC (Sumber: Syafitri, 2007, hal: 21) 2. Dari PC ke telepon dan sebaliknya Pada hubungan ini salah satu subcriber menggunakan PC sedangkan yang lain menggunakan telepon biasa yang dihubungkan pada jaringan PSTN atau GSM. Gateway pada jaringan IP berfungsi melakukan penyesuaian standar antar media termasuk penyesuaian kanal kontrol dan kontrol pensinyalan antar media seperti terlihat pada Gambar 2.4. Gateway ini bisa berupa PC atau router. Gambar 2.4 Hubungan PC ke telepon (Sumber: Syafitri, 2007, hal: 21) 3. Dari telepon ke telepon melewati jaringan internet Pada hubungan ini, kedua subcriber menggunakan telepon konvensional, dan mengunakan protokol yang sama digunakan antar interface masing-masing terminal, kemudian suara dilewatkan pada jaringan IP. Keberadaan Gateway tetap dibutuhkan karena pada link digunakan protokol yang berbeda, sehingga gateway

5 20 berfungsi untuk mentranslasikan protokol antar kedua jaringan IP dan telepon. Hubungan ini diperlihatkan dalam Gambar 2.5 (Syafitri, 2007). Gambar 2.5 Hubungan antar telepon menggunakan jaringan internet (Sumber: Syafitri, 2007, hal: 22) 2.2 Protokol pada Jaringan VoIP Saat ini terdapat banyak protokol yang bekerja pada jaringan VoIP, akan tetapi yang akan dibahas disini hanya dua jenis protokol utama yang menjadi standard untuk jaringan ini, yaitu H.323 dan SIP (session initiation protocol). H.323 memiliki umur yang lebih tua dibandingkan dengan SIP. H.323 merupakan standard yang dikeluarkan oleh ITU-T (International Telecommunication Union Telecommunications Standards Sector), sedangkan SIP dikeluarkan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) (Muhlis, 2007, hal: 7) H.323 Standar H.323 menspesifikasikan empat macam komponen yang bila digunakan dalam suatu jaringan secara bersama akan memberikan layanan komunikasi multimedia point-to-point atau point-to-multipoint. Komponen-komponen tersebut adalah: 1. Terminal Digunakan untuk komunikasi multimedia nyata waktu dan dua arah, suatu terminal H.323 dapat berupa PC atau stand alone device, yang menjalankan

6 21 aplikasi multimedia dan H.323. Terminal juga mendukung komunikasi suara dan komunikasi video atau data (opsional). Suatu terminal H.323 harus mendukung protokol-protokol berikut, diantaranya H.245, H.223, RAS, RTP/RTCP, dan G.711; sedangkan komponen opsional pada terminal adalah kompresi video, T.120, dan Multipoint Conferencing Unit (MCU). 2. Gateway Digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda. Gateway ini memberikan konektivitas antara jaringan H.323 dengan jaringan non-h.323. konektivitas antara jaringan ini diperoleh dengan translasi protokol untuk call setup dan call release, konversi format media, dan transfer informasi antara jaringan-jaringan yang dihubungkan oleh gateway. 3. Gatekeeper Merupakan titik utama untuk semua panggilan pada jaringan H.323. Gatekeeper memberikan empat layanan penting, yaitu address translation, admission control, bandwidth control, dan zone management. Beberapa fungsi opsional yang juga didukung adalah call authorization, bandwidth management, call control signaling, dan call management. Keberadaan gatekeeper sendiri adalah opsional. 4. Multipoint Control Unit (MCU) Menyediakan kemampuan untuk konferensi (conference) antara tiga atau lebih terminal H.323. Semua terminal yang terlibat dalam konferensi membangun hubungan dengan MCU. Biasanya MCU terdiri dari Multipoint Controller dan Multipoint Processor. MCU mengatur sumber (source) dari konferensi, negosiasi antar terminal dengan tujuan menentukan coder/decoder dari audio atau video yang digunakan, dan menangani aliran media (Syafitri, 2007, hal 23) Session Initiation Protocol (SIP) SIP adalah peer-to-peer signaling protokol, dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), yang mengijinkan endpoint-nya untuk memulai dan mengakhiri sessions komunikasi. Protokol ini didefinisikan pada RFC 2543 dan menyertakan elemen protokol lain yang dikembangkan IETF, mencakup Hypertext Transfer Protokol (HTTP) yang diuraikan pada RFC 2068, Simple Mail Transfer Protokol

7 22 (SMTP) yang diuraikan pada RFC 2821, dan Session Description Protokol (SDP) yang diuraikan pada RFC 2327 (Syafitri, 2007, hal 26). SIP bisa dikatakan berkarakteristik client-server. Ini berarti request diberikan oleh client dan dikirimkan ke server. Kemudian server mengolah request dan memberikan tanggapan terhadap request tersebut ke client. Request dan respon terhadap request tersebut disebut transaksi SIP (Muhlis, 2007, hal: 10). Protokol SIP didukung oleh beberapa protokol, antara lain RSVP (Resource Reservation Protocol) untuk melakukan pemesanan resource pada jaringan, RTP (Real-time Transport Protocol) dan RTCP (Real-Time Transport Control Protocol) untuk mentransmisikan media dan mengetahui kualitas layanan, serta SDP (Session Description Protocol) untuk mendeskripsikan sesi media. Secara default, SIP menggunakan protokol UDP (User Datagram Protocol), tetapi pada beberapa kasus dapat juga menggunakan TCP (Transport Control Protocol) sebagai protokol transport (Syafitri, 2007, hal 26). Arsitektur dari SIP terdiri dari dua komponen yaitu user agent dan servers. User agent merupakan end point dari sistem dan memuat dua sub sistem yaitu user agent client (UAC) yang membangkitkan requests, dan user agent server (UAS) yang merespon requests. Dua elemen ini dapat dilihat pada Gambar 2.6. SIP server adalah kesatuan fungsi logic, dimana tidak perlu memisahkan alat secara fisik.sedangkan komponen servers terbagi atas 4 bagian yaitu: 1. Proxy Server : merupakan host jaringan yang berperan sebagai perantara yang bertujuan untuk meminta request atas nama client yang lain. Proxy harus bertindak sebagai server dan client, dia harus mengarahkan SIP request pada user agent server, dan mengarahkan SIP response pada user agent client. Proxy Server juga berfungsi untuk melakukan routing, memastikan requests dapat disampaikan pada yang berhak menerima, dan juga membuat kebijakan seperti meyakinkan bahwa pemakai tertentu diijinkan untuk melakukan panggilan. 2. Redirect Server : merupakan kesatuan logika yang mengarahkan suatu klien pada perngkat pengganti dari Uniform Resource Indicators (URIs) untuk menyelesaikan tugas request.

8 23 3. Registrar Server: menerima dan memproses pesan pendaftaran yang mengijinkan lokasi dari suatu endpoint dapat diketahui keberadaannya. Registrar Server ini kerjanya berhubungan dengan Location Server. 4. Location Server : menyediakan service untuk database abstrak yang berfungsi mentranslasikan alamat dengan data / keterangan yang ada pada domain jaringan (Syafitri, 2007, hal 26-27). Gambar dari aristektur SIP dapat kita lihat dari Gambar 2.6. Gambar 2.6 SIP Agent and Servers (Sumber: SIP message dibedakan menjadi dua format, yaitu requests yang dikirim dari client menuju server, dan response yang dikirim dari server menuju client. Message request menunjukkan operasi yang direquest oleh client, sedangkan response menyediakan informasi dalam menanggapi status dari requests (Muhlis, 2007, hal: 12-14).

9 Message Headers Header ini digunakan untuk proses calling party, route, dan jenis pesan suatu panggilan. Terdapat empat group di dalamnya, yaitu : general header, entity headers, request headers, dan response headers Message Request Ada enam tipe request message: 1. INVITE, menunjukkan bahwa user atau service sedang diundang untuk bergabung dalam suatu sesi komunikasi. 2. ACK, mengkonfirmasi bahwa client telah menerima sebuah final response untuk sebuah INVITE request, dan hanya digunakan dengan INVITE requests. 3. OPTIONS, digunakan untuk meminta informasi tentang kemampuan server. 4. BYE, dikirim oleh user agent client untuk memberitahukan server untuk memutuskan sebuah sesi komunikasi. 5. CANCEL, digunakan untuk membatalkan INVITE, atau membatalkan request yang tertunda. 6. REGISTER, digunakan oleh client untuk meregister contact informasi, atau meregistrasi di sebuah server registrar. 7. INFO, digunakan untuk membawa pesan informasi lainnya, seperti informasi inline DTMF Message Response Response message berisi status code dan reason phrase yang mengindikasikan kondisi dari request. Isi dari status code mirip dengan yang digunakan dengan HTTP dan terdiri dari enam kategori: 1. 1xx Provisional atau Information request telah diterima dan proses tetap berlangsung. 2. 2xx Successful Response telah berhasil diterima, dimengerti dan di-accept. 3. 3xx Redirection Response action berikutnya dibutuhkan untuk memproses request ini.

10 xx Client Error request mengandung syntax yang buruk, dan tidak dapat dilaksanakan pada server ini. 5. 5xx Server Error server mengalami error dalam melaksanakan valid request. 6. 6xx Global Error request tidak dapat dilaksanakan pada server manapun. Respon SIP dapat ditunjukkan seperti pada gambar 2.7 di bawah ini Gambar 2.7 Respon SIP (Sumber: Lazuardi, 2008, hal: 48) Proses Call Flow pada Jaringan VoIP Dalam melakukan pemanggilan telepon baik circuit switch atau packet switch, akan melalui 3 tahap proses yaitu, call setup (signaling), media path (voice exchange), dan call tear down (hang up call). Pada gambar 2.8 terlihat alur pemanggilan dari salah satu client lokal yang telah di-nat yaitu dari IP address ke ke client VoIP Rakyat dengan IP address A. SIP Signalling Pada tahap SIP Signalling ini ada beberapa proses yang terjadi: 1. Register Sebelum melakukan pemanggilan, softphone terlebih dahulu akan melakukan register pada server Asterisk. Disini server Asterisk berfungsi sebagai registrar yang berfungsi untuk melakukan otentikasi user yang mendaftar.

11 26 Gambar 2.8 Proses Call Flow Pada Jaringan VoIP 2. Invite Setelah proses register selesai dilakukan, SIP akan melakukan proses invite ke server VoIP lokal dengan tujuan untuk meminta server VoIP melakukan panggilan ke tujuan yang telah teregister. Untuk melakukan proses ini protokol SIP menggunakan protokol UDP sebagai medianya. Request invite ini terdiri dari beberapa header seperti yang terlihat berikut ini. INVITE SIP/2.0 Via:SIP/2.0/UDP ;rport;branch=z9hG4bK0a0f0b b4bd f f7 Content-Length: 217 Contact: Call-ID: Content-Type: application/sdp CSeq: 2 INVITE From: "unknown"<sip:1001@ >;tag= Max-Forwards: 70 To: sip:1002@ User-Agent: SJphone/ a (SJ Labs) Dari message header di atas dapat terlihat extension 1001 melakukan proses invite ke server lokal untuk melakukan panggilan ke extension Adapun port yang digunakan adalah port 5060 dan softphone (User Agent) yang digunakan adalah

12 27 SJPhone. Selain itu, header ini berisi tag yang ditambahkan softphone untuk tujuan identifikasi (identitas phone client yang digunakan). Call ID tersebut adalah identifier yang unik yang dihasilkan oleh kombinasi dari string secara random dan IP Address. CSeq (Call Sequence) berisi nilai integer dan method SIP. Max- Forwards berfungsi untuk membatasi jumlah dari hops dan request yang dapat dilewatkan ke tujuan yang dalam kasus ini bernilai 70. Ini dimaksudkan untuk menjamin sebuah request tidak gagal pada jaringan SIP. 3. Trying Request dari softphone akan direspon oleh server Asterisk local dengan mengirimkan sinyal respons 100 Trying yang mengindikasikan bahwa request dari softphone telah diterima oleh server dan sebagai respon checking kembali pada softphone tersebut. Berikut ini message header untuk proses ini. IP/ Trying Via: SIP/2.0/UDP ;branch=z9hG4bK0a0f0b b4bd f f7;received= ;rport=5060 From: To: Call-ID: CSeq: 2 INVITE Server: Asterisk PBX ~rc2-0ubuntu1.2 Allow: INVITE, ACK, CANCEL, OPTIONS, BYE, REFER, SUBSCRIBE, NOTIFY, INFO Supported: replaces, timer Contact: sip:1001@ Content-Length: 0 4. Ringing Sinyal ini bertujuan memberitahukan pemanggil bahwa sinyal request Invite telah diterima. Sinyal ini dikodekan dengan angka 180. Berikut ini message header untuk proses ini. SIP/ Ringing Via: SIP/2.0/UDP ;branch=z9hG4bK0a0f0b b4bd f f

13 28 ;received= ;rport=5060 From: To: Call-ID: CSeq: 2 INVITE Server: Asterisk PBX ~rc2-0ubuntu1.2 Allow: INVITE, ACK, CANCEL, OPTIONS, BYE, REFER, SUBSCRIBE, NOTIFY,INFO Supported: replaces, timer Contact: sip:1001@ Content-Length: 0 5. OK Sinyal ini bertujuan untuk memberitahukan kepada pemanggil bahwa penerima panggilan telah menerima request. Pemanggil akan memberikan respon ACK sebagai konfirmasi respon dengan kode 200 OK dan sesi percakapan dimulai. Berikut ini message header untuk proses ini. SIP/ OK Via: SIP/2.0/UDP ;branch=z9hG4bK0a0f0b b4bd f f; received= ;rport=5060 From: "unknown"<sip:1001@ >;tag= To: <sip:903@ >;tag=as4024aaa2 Call-ID: 692E91CD-552E-4D24-AB2E-91A00F7A549B@ CSeq: 2 INVITE Server: Asterisk PBX ~rc2-0ubuntu1.2 Allow: INVITE, ACK, CANCEL, OPTIONS, BYE, REFER, SUBSCRIBE,NOTIFY,INFO Supported: replaces, timer Contact: sip:903@ Content-Type: application/sdp Content-Length: 272

14 29 Gambar 2.9 Hasil capturing message header dengan Wireshark B. Media Path Setelah tahap call setup berhasil dilakukan, komunikasi telah dibentuk maka protokol SIP menggunakan protokol RTP sebagai media untuk fungsi transportasi data (voice) yang bersifat real-time. RTP menggunakan protokol kontrol yaitu Real-Time Control Protocol (RTCP) untuk mengirimkan paket kontrol setiap terminal yang berpartisipasi pada percakapan untuk informasi kualitas transmisi pada jaringan (Grandistyana et al, hal:130). C. Call Tear Down Setelah sesi komunikasi selesai, client yang melakukan terminasi akan mengirimkan sinyal bye untuk menyatakan bahwa sesi komunikasi telah diakhiri. Sinyal ini akan dibalas oleh client lainnya dengan mengirimkan respon 200 OK sebagai respon untuk mengakhiri sesi komunikasi (Grandistyana et al, hal:130).

15 Protokol-Protokol Penunjang Jaringan VoIP Protokol-protokol lain yang ikut berperan dalam proses transfer data suara pada jaringan VoIP diantaranya adalah protokol TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol), karena protokol ini merupakan protokol yang digunakan pada jaringan Internet. Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan IP. Selain itu terdapat juga protokol UDP (User Datagram Protocol). Masing-masing protokol akan dijelaskan sebagai berikut (Syafitri, 2007, hal 29) Transmission Control Protocol (TCP) Dalam mentransmisikan data pada layer Transport, ada dua protokol yang berperan yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). TCP merupakan protokol yang connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segment segment informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap oktet yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK (acknowledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme fllow control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segment yang diterima dengan sukses. Dalam hubungannya dengan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu panggilan pada tahap signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada VoIP karena pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang (Syafitri, 2007, hal 27).

16 User Datagram Protocol (UDP) User Datagram Protocol (UDP) yang merupakan salah satu protokol utama diatas IP merupakan transport protokol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Header UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port, length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP, namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional.udp digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka dalam teknologi VoIP, UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknolgi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network (Syafitri, 2007, hal 31) Internet Protocol (IP) Internet Protocol (IP) didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer pada jaringan paket switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Selanjutnya protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data. Untuk komunikasi datanya, Internet Protocol mengimplementasikan dua fungsi dasar yaitu pengalamatan dan fragmentasi. Salah satu hal penting dalam pengiriman informasi adalah metode pengalamatan pengirim dan penerima. Saat ini terdapat standard pengalamatan yang sudah digunakan yaitu IPv4 dengan alamat yang terdiri dari 32 bit. Jumlah alamat yang dapat dibuat dengan IPv4 diperkirakan tidak dapat mencukupi kebutuhan pengalamatan IP sehingga dalam beberapa tahun mendatang akan diimplementasikan sistem pengalamatan yang baru yaitu IPv6 yang menggunakan system pengalamatan terdiri dari 128 bit (Syafitri, 2007, hal 31-32).

17 Parameter yang Mempengaruhi Kualitas Percakapan VoIP Secara umum, ada beberapa parameter-parameter penting yang mempengaruhi Quality of Service (QOS) layanan suara pada jaringan VoIP. Parameter ini dijadikan gambaran ukuran kinerja dari suatu jaringan VoIP. Beberapa parameter tersebut adalah, yaitu : 1. Delay Delay (latency), adalah waktu tunda yang dibutuhkan data untuk menempuhjarak dari asal ke tujuan. Beberapa sumber delay diantaranya dapat dilihat pada tabel 2.1. Dalam perancangan jaringan VoIP, waktu tunda merupakan suatu permasalahan yang harus diperhitungkan karena kualitas suara bagus tidaknya tergantung dari waktu tunda. Besarnya waktu tunda maksimum yang direkomendasikan oleh ITU-T G.114 untuk aplikasi suara adalah 150 ms, sedangkan waktu tunda maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna adalah 250 ms. Waktu tunda end-to-end adalah jumlah waktu tunda konversi suara analog ke digital, waktu tunda waktu paketisasi atau bisa disebut juga waktu tunda panjang paket dan waktu tunda jaringan pada saat t (waktu) tertentu (Christian, 2008, hal: 13). Tabel 2.1 Jenis-jenis sumber delay (Sumber: Syafitri, 2008, hal: 33) Delay Keterangan Processing delay Delay ini terjadi pada saat proses coding, compression, decompression, dan decoding. Delay ini tergantung pada standar codec yang digunakan. Packetization delay Delay yang disebabkan oleh peng-akumulasian bit voice sample ke frame. Seperti contohnya, standar G.711 untuk payload 160 bytes memakan waktu 20ms. Serialization delay Delay ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk pentransmisian paket IP dari

18 33 sisi originating (pengirim). Propagation delay Queueing delay Delay ini terjadi karena perambatan atau perjalanan. Paket IP di media transmisi ke alamat tujuan. Seperti contohnya delay propagasi di dalam tabel akan memakan waktu 4 sampai 6 µs per kilometernya. Delay ini disebabkan karena waktu tunggu paket selama antrian sampai dilayani. Component delay Delay ini disebabkan oleh banyaknya komponen yang digunakan di dalam sistem transmisi. Tabel 2.2. adalah tabel kategori performansi IP berdasarkan waktu tunda pada rekomendasi ITU-T G.114: Tabel 2.2 Tingkat Kualitas Jaringan IP Berdasarkan Waktu Tunda (Sumber: Christian, 2008, hal: 13) Waktu Tunda Kategori ms Dapat diterima untuk kebanyakan aplikasi pengguna ms Masih dapat diterima jika pelaksana (administrator) telah mengetahui akibat waktu transmisi pada QoS aplikasi pengguna Lebih dari 300 ms Tidak dapat diterima untuk perencanaan rancangan jaringan pada umumnya; bagaimana pun juga, hal ini disadari bahwa kasus-kasus tertentu batas ini akan terlampaui 2. Variasi Waktu Tunda (Jitter) Merupakan variasi waktu kedatangan antara paket-paket yang dikirimkan terus-menerus dari satu terminal (source) ke terminal yang lain (destination) pada jaringan IP. Biasanya dikenal juga dengan standar deviasi. Hal ini disebabkan oleh beban trafik, perubahan rute paket, kemacetan paket (congestion), dan waktu tunda pemrosesan. Semakin besar beban trafik dalam jaringan akan menyebabkan semakin

19 34 besar pula peluang terjadinya kemacetan paket. Dengan demikian, nilai variasi waktu tunda akan semakin meningkat dan nilai Quality of Service (QoS) akan semakin menurun (Christian, 2008, hal: 13-14). Ada tiga kategori penurunan kualitas jaringan berdasarkan nilai variasi waktu tunda. Tabel 2.3. menunjukkan tiga kategori tingkat kualitas jaringan IP berdasarkan jitter. Tabel 2.3 Tingkat Kualitas Jaringan IP Berdasarkan Variasi Waktu Tunda (Sumber: Christian, 2008, hal: 14) Kategori Degradasi Variasi Waktu Tunda Baik 0-20 ms Dapat Diterima s Tidak Dapat Diterima >50 ms 3. Tingkat Paket Hilang (Packet Loss) Dalam komunikasi pada jaringan paket, tingkat paket hilang merupakan hal yang biasa. Paket hilang terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router. Tabel 2.4. menunjukkan tingkat kualitas jaringan IP berdasarkan tingkat paket hilang (Christian, 2008, hal: 14). Tabel 2.4 Tingkat Kualitas Jaringan IP Berdasarkan Tingkat Paket Hilang (Sumber: Christian, 2008, hal: 14) Kategori Degradasi Tingkat Paket Hilang Baik 0-1% Dapat Diterima 1-5% Tidak Dapat Diterima >10% 4. Kapasitas Jaringan (Bandwidth) Dalam perancangan VoIP, kapasitas jaringan merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam suatu

20 35 jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan di masa mendatang.satuan yang dipakai untuk kapasitas jaringan adalah bps (bits per second). Satuan ini menggambarkan seberapa banyak bit yang dapat melalui rute jaringan dari suatu tempat ke tempat lain setiap detiknya. Paket hilang dan desequencing merupakan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan kapasitas jaringan, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan control terhadap kongesti (kemacetan paket data) pada jaringan. Besar kapasitas jaringan yang diperlukan untuk mentransmisikan suara melalui jaringan IP tergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah jenis kompresi suara yang digunakan, overhead dari paket VoIP, media transmisi, dan durasi paket VoIP yang ditransmisikan. Ada bermacam-macam kompresi suara yang digunakan untuk teknologi VoIP. Tiap -tiap kompresi suara memiliki spesifikasi bitrate yang berbeda. Gambar 2.8 menunjukkan perbandingan bitrate yang dibutuhkan untuk satu jalur komunikasi pada beberapa kompresi suara (Christian, 2008, hal: 14-16). Tabel 2.5 Perbandingan Pemakaian Jaringan oleh Codec Suara (Sumber: Christian, 2008, hal: 16) Codec Bit Rate (kbps) Voice Payload Size (bytes) Packet Per Second (PPS) G (20ms) 50 G.711 µ-law (20ms) 50 GSM (20ms) 50 ilbc (20ms) Terdapat beberapa aplikasi untuk mengukur bandwidth yang diperlukan setiap codec untuk melakukan komunikasi atau percakapan diantaranya yang cukup terkenal adalah PRTG dan MRTG. Untuk menjalankan kedua aplikasi ini cukup mudah karena

21 36 sudah berbasis GUI (Graphical User Interface). Hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk grafik. 2.4 Metode Pengukuran Kualitas Percakapan VoIP Ada dua pengujian yang biasa dilakukan, yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan cara melakukan survei terhadap sekelompok orang tentang bagaimana kualitas percakapan suara tersebut. Uji kuantitatif dilakukan dengan melakukan pengukuran-pengukuran seperti pengukuran waktu tunda. Namun tetap saja hasil uji kuantitatif tersebut harus dibandingkan dengan hasil uji kualitatif. Uji kualitatif dilakukan untuk mencari persepsi kualitas suara rata-rata dari suatu sistem. Uji ini dapat dilakukan dengan melakukan survei kepada sekelompok orang dan meminta pendapat mereka. Mereka diminta untuk menilai kualitas suara dengan memberikan suatu nilai misalnya antara 1 sampai 5. Kemudian dari hasil tersebut dapat dicari mean opinion score (MOS) (ITU-T P.800, 1996). Hal yang membuat sulit dari pengujian ini adalah subjektivitas masing-masing orang berbeda menyebabkan sulit untuk menentukan kualitas suatu sistem suara. Selain itu, pengujian ini membutuhkan jumlah orang yang banyak dan dengan demikian membuat pengujian ini menjadi mahal dan sangat memakan waktu. Sedangkan metode uji kuantitatif dilakukan dengan melakukan pengujian pada faktor-faktor kualitas yang telah disebutkan sebelumnya kemudian dilakukan perhitungan matematis menggunakan rumus E-Model untuk mendapatkan nilai R- Faktor yang nilainya akan dikorelasikan dengan nilai MOS (ITU-T G.107, 2005). Metode ini mudah dilakukan, cepat dan efisien, sehingga cocok untuk dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat (Christian, 2008, hal: 16) Mean Opinion Score (MOS) Merupakan sistem penilaian yang berhubungan dengan kualitas suara yang didengar pada ujung pesawat penerima. Standar penilaian MOS dikeluarkan oleh International

22 37 Telecommunication Union (ITU-T) pada tahun 1996 (ITU-T P.800, 1996). MOS memberikan penilaian kualitas suara dengan skala 1 (satu) sampai 5 (lima), dimana satu merepresentasikan kualitas suara yang paling buruk dan lima merepresentasikan kualitas suara yang paling baik. Penilaian dengan menggunakan MOS masih bersifat subyektif karena kualitas pendengaran dan pendapat dari masing-masing pendengar berbeda-beda (Christian, 2008, hal: 17). Tabel 2.6 Rekomendasi ITU-T P.800 untuk Nilai Kualitas Berdasarkan MOS (Sumber: Christian, 2008, hal: 17) Kualitas Percakapan Nilai Sangat Baik (excellent) 5 Baik (good) 4 Cukup Baik (fair) 3 Kurang Baik (poor) 2 Buruk (bad) 1 Metode MOS dirasakan kurang efektif untuk mengestimasi kualitas layanan suara untuk VoIP, hal ini dikarenakan : 1. Tidak terdapatnya nilai yang pasti terhadap parameter yang mempengaruhi kualitas layanan suara dalam VoIP 2. Setiap orang memiliki standar yang berbeda-beda terhadap suara yang mereka dengar dengan hanya melalui percakapan (Syafitri, 2007, hal: 35) Metode E-Model (ITU-T G.107) Di dalam jaringan VoIP, tingkat penurunan kualitas yang diakibatkan oleh transmisi data memegang peranan penting terhadap kualitas suara yang dihasilkan, hal yang menjadi penyebab penurunan kualitas suara ini diantaranya adalah delay, paket loss dan echo. Pendekatan matematis yang digunakan untuk menentukan kualitas suara berdasarkan penyebab menurunnya kualitas suara dalam jaringan VoIP dimodelkan dengan E Model yang distandardkan kepada ITU T G.107 (Syafitri, 2007, hal: 35).

23 38 Nilai akhir estimasi E Model disebut dengan R faktor. R faktor didefinisikan sebagai faktor kualitas transmisi yang dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti signal to noise ratio dan echo perangkat, codec dan kompresi, packet loss, dan delay. R Faktor ini didefinisikan sebagai berikut : R = 94,2 - I d I e (2.1) dengan : I d = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh pengaruh delay satu arah I e = Faktor penurunan kualitas yang disebabkan oleh teknik kompresi dan packetloss yang terjadi Nilai I d ditentukan dari persamaan 2.2 berikut ini : I d = d (d 177.3) H(d 177.3) (2.2) Nilai Ie tergantung pada metode kompresi yang digunakan. Nilai R faktor secara keseluruhan dihitung dari persamaan (2.3). R = 94,2 [0.024 d (d 177.3) H(d 177.3)] Ie (2.3) Dengan : R = faktor kualitas transmisi d = delay satu arah (ms) H = fungsi tangga ; dengan ketentuan H(x) = 0 jika x < 0, lainnya H(x) = 1 untuk x >= 0 Nilai R faktor mengacu kepada standar MOS, hubungannya dapat dilihat pada Tabel 2.7. Untuk mengubah estimasi dari nilai R ke dalam MOS terdapat ketentuan sebagai berikut : 1. Untuk R < 0 MOS = 1 2. Untuk R = 100 MOS = Untuk 0 < R < 100 MOS = R + 7x10-6 R(R-60)(100-R) (Syafitri, 2007, hal: 35-36).

24 39 Tabel 2.7 Korelasi antara E Model dengan MOS (Sumber : R-Value Mean Opinion Score (MOS) User Satisfication 90 or higher 4.34 or higher All user very satisfied 80 or higher 4.03 or higher All user satisfied 70 or higher 3.60 or higher Some user dissatisfied 60 or higher 3.10 or higher Many user dissatisfied 50 or higher 2.58 or higher Nearly all user dissatisfied

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10 Overview VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) Pertemuan ke 10 VoIP (Voice Over Internet Protocol) merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan Internet Protokol untuk menyediakan komunikasi voice secara

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto Voice over Internet Protocol Kuliah 6 Disusun oleh : Bambang Sugiarto Session Initiation Protocol (SIP) SIP merupakan protokol kontrol pada layer aplikasi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri

Lebih terperinci

BAB 2. Pengantar VoIP. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi transmisi data

BAB 2. Pengantar VoIP. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi transmisi data BAB 2 Pengantar VoIP Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi transmisi data untuk melakukan komunikasi suara melalui jaringan TCP/IP seperti Internet ataupun jaringan packet-switched lainnya

Lebih terperinci

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server Performance Analysis of VoIP-SIP using on a Proxy Server Sigit Haryadi dan Indra Gunawan Teknik Telekomunikasi - Institut Teknologi Bandung sigit@telecom.ee.itb.ac.id Ringkasan Pada penelitian ini, dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2. Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK ISA MAHFUDI

LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2. Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK ISA MAHFUDI LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK 2 ISA MAHFUDI NAMA ANGGOTA : ISA : MAHFUDI DYASTI PARAMUDHITA NIM. 1141160018 NIM P. : 1141160018

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Kebutuhan orang akan aplikasi komunikasi real-time berbasis internet melahirkan sebuah aplikasi yang bernama Telephone Internet atau lebih dikenal dengan istilah VoIP (Voice

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Menurut Domiko dkk, (2012) VoIP ( Voice over Internet Protocol )

BAB II KERANGKA TEORITIS. Menurut Domiko dkk, (2012) VoIP ( Voice over Internet Protocol ) BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Domiko dkk, (2012) VoIP ( Voice over Internet Protocol ) adalah teknologi yang mampu mengirimkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat khususnya teknologi internet. Perkembangan ini memicu lahirnya berbagai teknologi baru khususnya dalam bidang komunikasi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Martono Hadianto Teknik Informatika UNIKOM Jl.Dipati Ukur No.114, Bandung Email

Lebih terperinci

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Suryo Aji Tanoyo 1, Eva Yovita Dwi Utami 2 Program

Lebih terperinci

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP Rudi Syahru Mubarok, Mas Sarwoko dan Sigit Haryadi Departemen Teknik Elektro,Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA 040402005 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PERHITUNGAN DAN ANALISA BANDWIDTH VoIP Oleh:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer dan Internet telah mengalami perkembangan yang pesat, sehingga mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada di dunia sehingga dapat

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 Lola Yorita Astri, ST, M.S.I Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Program Studi Sistem Komputer, STIKOM Dinamika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara

Lebih terperinci

Protokol SIP pada VoIP

Protokol SIP pada VoIP Protokol SIP pada VoIP Arsyad Dwiyankuntoko 11ipa3.arsyad@gmail.com http://arsyaddwiyankuntoko.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 ANALISA QUALITY OF SERVICES (QoS) VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) DENGAN PROTOKOL H.323 DAN SESSION INITIAL PROTOCOL (SIP) Eko Budi Setiawan Program Studi Teknik Informatika UNIKOM Jl. Dipatiukur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalam telekomunikasi Voice over Internet Protocol ( VoIP ). SIP merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. dalam telekomunikasi Voice over Internet Protocol ( VoIP ). SIP merupakan 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Session Initiation Protocol ( SIP ) Session Initiation Protocol adalah salah satu protokol yang umum digunakan dalam telekomunikasi Voice over Internet Protocol ( VoIP ). SIP

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Video Conference Video conference adalah suatu aplikasi yang mampu melewatkan data audio dan video pada suatu jaringan. Video conference bisa diterapkan pada berbagai

Lebih terperinci

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Quality of Service Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto QoS (Quality of Service) mengukur tingkat kepuasan pelanggan (user) terhadap pelayanan jaringan berdasarkan efek yang

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

VOICE OVER IP (VOIP)

VOICE OVER IP (VOIP) VOICE OVER IP (VOIP) An Introduction VoIP 1 PREVIEW Introduction to VoIP Supported Infrastructure : Circuit-Switched vs Packet-Switched Basic Architecture IP Based Communication Model VoIP Components Voice

Lebih terperinci

BAB IV UJI COBA 4.1 Spesifikasi Komputer

BAB IV UJI COBA 4.1 Spesifikasi Komputer BAB IV UJI COBA 4.1 Spesifikasi Komputer Dalam melakukan uji coba, penulis menggunakan empat unit komputer, dimana dua komputer digunakan sebagai server VoIP dan dua komputer lainnya digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel (wire line) atau

BAB 2 DASAR TEORI. yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel (wire line) atau BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Perkembangan teknologi informasi saat ini tentunya tidak terlepas dari teknologi jaringan komputer. Berikut penjelasan tentang definisi, topologi dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

telephony. VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan

telephony. VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Voice Over Internet Protocol Voice Over Internet Protocol (VoIP) dikenal juga dengan sebutan IP telephony. VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan untuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM oleh: Prasaja Wikanta Saat ini TCP/IP secara de facto sudah menjadi standar jaringan telekomunikasi di dunia. Politeknik

Lebih terperinci

Implementasi Routing Gateway GNU Gatekeeper Berbasis Sistem Operasi Linux. Makalah Seminar Tugas Akhir Dimas Hartawan, L2F001586

Implementasi Routing Gateway GNU Gatekeeper Berbasis Sistem Operasi Linux. Makalah Seminar Tugas Akhir Dimas Hartawan, L2F001586 1 Implementasi Routing Gateway GNU Gatekeeper Berbasis Sistem Operasi Linux Makalah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang Kemampuan untuk melakukan

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER

PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER 1 M U H A M M A D Z E N S. H A D I, S T. M S C. Sometimes we face these problems in everyday life 2 Bila sering terjadi It s DANGEROUS Sad looks

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Analisis Pengaruh Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Alfin Hikmaturokhman 1, Sri Maya Sari Nainggolan 1,, Eko Fajar Cahyadi 1 Program Studi S1 Teknik telekomunikasi 1 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV voip MATA KULIAH : SISTEM TELEKOMUNIKASI Di susun Nama : Fariansyah Gunawan Nim : 10 313 000 Kelas : G Semester : IV KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

INTERNET TELEPHONY. AMALIA EKA RAKHMANIA, S.T., M.Sc

INTERNET TELEPHONY. AMALIA EKA RAKHMANIA, S.T., M.Sc INTERNET TELEPHONY AMALIA EKA RAKHMANIA, S.T., M.Sc Outline Keuntungan Komponen Protokol Keuntungan Meningkatkan kualitas suara Availability Memperluas jangkauan (coverage) Mobility Integrasi media Layanan-layanan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP Pujianto (5108 100 039) Dosen Pembimbing : Ir. Muchammad Husni, M.Kom Baskoro Adi Pratomo, S.Kom, M.Kom

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Voice Over IP 2.1.1 Terminologi Dasar Voice Over IP Sebelum membahas mengenai VoIP lebih lanjut, perlu dijelaskan beberapa pengertian pengertian dasar yang berkaitan dengan teknologi

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI VOIP BERBASIS SIP JARINGAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Meicsy Najoan

STUDI IMPLEMENTASI VOIP BERBASIS SIP JARINGAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Meicsy Najoan STUDI IMPLEMENTASI VOIP BERBASIS SIP JARINGAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI Meicsy Najoan Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi Manado, Jl. Kampus Unsrat Bahu, Malalayang,

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta JURNAL INTEGRASI Vol. 5, No. 1, 2013, 79-84 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2013 Accepted March, 2013 INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL Nia Fitriani 1, Maman Soemantri 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

Teknologi Streaming Streaming

Teknologi Streaming Streaming Teknologi Streaming Teknologi Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada User Equipment (UE)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM Analisa Sistem merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian ini. Analisa Sistem dimaksudkan untuk : 1. Mengidentifikasi Masalah : Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Voice Over Internet Protocol (disingkat VoIP) adalah teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Voice Over Internet Protocol (disingkat VoIP) adalah teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Dalam penelitian ini, dibangun 2 buah server IP-PBX dengan software

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Dalam penelitian ini, dibangun 2 buah server IP-PBX dengan software 31 BAB IV PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Sistem Dalam penelitian ini, dibangun 2 buah server IP-PBX dengan software Asterisk yang diumpamakan bahwa masing-masing server terletak di kantor pusat dan kantor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Protocol Television IPTV (Internet Protocol TV) merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan video streaming dalam satu paket internet Protocol. Sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar yang akan digunakan sebagai landasan berpikir seperti beberapa definisi yang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan begitu akan mempermudah

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SERVER VOIP BERBASIS METODE PARALLEL PROCESSING

RANCANG BANGUN SERVER VOIP BERBASIS METODE PARALLEL PROCESSING 1/6 RANCANG BANGUN SERVER VOIP BERBASIS METODE PARALLEL PROCESSING Yuni Almaadin 2206100035 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi jaringan komputer dan internet saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam aktifitas kehidupan. Setiap hari terus berkembang, perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6 ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6 Tresnawati Rahayuningsih - 2209 105 048 Dosen Pembimbing 1 - Dr.Ir.Achmad Affandi, DEA Dosen Pembimbing 2 - Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus

dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus Video telah menjadi media yang sangat penting untuk komunikasi dan hiburan selama puluhan tahun. Pertama kali video diolah dan ditransmisikan dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit)

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER DEFINISI

TRANSPORT LAYER DEFINISI TRANSPORT LAYER DEFINISI Transport layer merupakan lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara

Lebih terperinci

a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password = Ind0n3si14n e. Terakhir pilih Save

a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password = Ind0n3si14n e. Terakhir pilih Save 293 Gambar 4.47 Setting Wireless Setup D-Link a. Pilih Wireless Connection Setup Wizard b. Wireless Network Name = Indonesian Tower WiFi c. Secure Wireless Network = Best d. Wireless Security Password

Lebih terperinci

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Internet Radio internet menurut European Broadcasting Union (EBU) yang juga dikenal sebagai web radio, net radio,streaming radio atau e-radio adalah layanan penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau pesan kepada orang lain. Seiring berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

Oleh SURYO AJI TANOYO NIM : Skripsi. Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh. Ijasah Sarjana Teknik

Oleh SURYO AJI TANOYO NIM : Skripsi. Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh. Ijasah Sarjana Teknik PERBANDINGAN UNJUK KERJA QOS (QUALITY OF SERVICES) VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) BERBASIS SIP MENGGUNAKAN CODEC G.711, G.723.1 DAN G.726 YANG DIIMPLEMENTASIKAN PADA JARINGAN ETHERNET GEDUNG FEB-UKSW

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. IP PBX 2.1.1 Pengertian IP PBX IP PBX adalah Private Branch Exchange (PBX) yang memanfaatkan Internet Protocol, dalam membentuk komunikasi telepon. IP PBX dibangun sebagai konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Yudi Methanoxy, skripsi.(2010): Analisa QOS Radio Streaming Pada Local Community Network, aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah dipaparkannya

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan perancangan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Analisis pengguna 2. Analisis kebutuhan sistem

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan penting terutama teknologi Internet. Internet saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi perorangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, dengan adanya komunikasi yang lancar, maka pertukaran informasi juga akan menjadi lancar. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management Jenis Koneksi Congestion Control QoS (Quality of Service) Metode Pengendalian Trafik (QoS) Simulasi Traffic Management

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 21 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Virtual Private Network (VPN) VPN adalah sebuah koneksi private melalui jaringan publik atau internet, virtual network berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat private

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Andi Burhanuddin 10.11.3530 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

3.2 Differentiated Service (DiffServ)... 23

3.2 Differentiated Service (DiffServ)... 23 ABSTRAK Resource reservation Protocol (RSVP) adalah signaling protocol yang memungkinkan aplikasi internet mendapatkan qualities of service (QoS) yang berbeda-beda dengan cara pemesanan sumber daya (resource

Lebih terperinci

Protokol VoIP. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana

Protokol VoIP. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Protokol VoIP Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Topik H.323 SIP Perbandingan Protokol Protokol H.323 H.323 adalah salah satu bagian dari rekomendasi International Telecommunications Union Telecommunications

Lebih terperinci

KAJIAN KERJA PROTOKOL PADA JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) PADA JARINGAN INTRANET UGM

KAJIAN KERJA PROTOKOL PADA JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) PADA JARINGAN INTRANET UGM KAJIAN KERJA PROTOKOL PADA JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) PADA JARINGAN INTRANET UGM Aryka Grandistyana 1, Sudarmawan 2 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta 2 Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstraksi

Lebih terperinci

5. QoS (Quality of Service)

5. QoS (Quality of Service) PENGENDALIAN MUTU TELEKOMUNIKASI 5. QoS (Quality of Service) Latar Belakang QoS Karakteristik Jaringan IP Alokasi Sumber Daya Definisi QoS QoS adalah suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K

Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K Shandi Noris 1 dan Melani Dewi Lusita 2 1 Dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang 2 Dosen STMIK Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

Bab 5: Lapisan Transport

Bab 5: Lapisan Transport Bab 5: Lapisan Transport Jaringan Komputer Heribertus Yulianton 2013 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Public 1 Kerangka Bab 1 Protokol Lapisan Transport 2 TCP dan UDP 2013 Cisco

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISIS WAKTU TUNDA SATU ARAH PADA PANGGILAN VoIP ANTARA JARINGAN UMTS DAN PSTN DWITA ASWIYANTI SYAFITRI

TUGAS AKHIR. ANALISIS WAKTU TUNDA SATU ARAH PADA PANGGILAN VoIP ANTARA JARINGAN UMTS DAN PSTN DWITA ASWIYANTI SYAFITRI TUGAS AKHIR ANALISIS WAKTU TUNDA SATU ARAH PADA PANGGILAN VoIP ANTARA JARINGAN UMTS DAN PSTN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bidang telepon internet yang biasa dikenal dengan Voice over Internet Protocol

BAB II DASAR TEORI. bidang telepon internet yang biasa dikenal dengan Voice over Internet Protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi VoIP Salah satu multimedia network yang sedang berkembang saat ini yaitu pada bidang telepon internet yang biasa dikenal dengan Voice over Internet Protocol (VoIP). Layanan

Lebih terperinci