Tema 3: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tema 3: Pangan, Gizi dan Kesehatan"

Transkripsi

1 Tema 3: Pangan, Gizi dan Kesehatan UPAYA MEMPERSINGKAT SCAN TIME MENGGUNAKAN DAN PERUBAHAN NILAI PARAMETER MRI (Studi Pada Pemeriksaan MRI Vertebra Lumbal Potongan Sagital T2 FSE Pada Pasien Dengan Diagnosa HNP Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo ) Oleh Panji Wibowo Nurcahyo 1, Ari Suwondo 2, Hermina Sukmaningtiyas 3 Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang 1, Universitas Diponegoro Semarang 2, Rumah Sakit Dr. Karyadi Semarang 3 panjitrrpwt@gmail.com ABSTRAK Motion artefact dapat menurunkan kualitas gambar dan menyebabkan pengulangan pemeriksaan. Motion artefact dapat diminimalkan dengan mengurangi scan time. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas gambar MRI apabila dilakukan aktivasi dan merubah nilai parameter dalam upaya mengurangi scan time. Penelitian dengan desain cross sectional. Consecutive sampling sehingga diperoleh 25 responden. Analisis data menggunakan uji diagnostik, uji kappa, uji cochran dan uji friedman. Aktivasi memiliki sensitifitas, spesifitas, Nilai Prediksi Positif dan Nilai Prediksi Negatif 80, kecuali spesifitas pada HNP dan degenerative disc serta Nilai Prediksi Negatif degenerative disc. Nilai kappa yang diperoleh 0,75 untuk spondilosis dan < 0,6 untuk HNP dan degenerative disc serta ρ value < 0,05 untuk ketiga kelainan. Perubahan nilai beberapa parameter memiliki sensitifitas, spesifitas, Nilai Prediksi Positif dan Nilai Prediksi Negatif 80, kecuali spesifitas pada HNP. Nilai kappa yang diperoleh > 0,6 dengan ρ value < 0,05 untuk ketiga kelainan. Uji cochran menghasilkan ρ value > 0,05 terhadap kemampuan menampakan kelainan. Sedangkan hasil uji friedman dan analisis post hoc dengan uji wilcoxon menghasilkan ρ value < 0,05 terhadap tingkat kejelasan obyek. Aktivasi dapat dijadikan alternatif untuk menegakan diagnosa spondilosis dan skrining HNP serta degenerative disc. Perubahan nilai beberapa parameter dapat dijadikan alternatif untuk menegakan diagnosa spondilosis dan degenerative disc serta skrining HNP. Kata Kunci : Scan Time,, Parameter MRI, MRI Vertebra Lumbal ABSTRACT Motion artefact can degrade image quality and cause repetition of the examination.motion artefact can be minimized by reducing scan time. The purpose of this research is to know the quality of MRI image if done activation and change parameter value in an effort to reduce scan time. The study design is crosss sectional. Consecutive sampling to obtained 25 respondents. Analyzes data using diagnostic test, kappa test, cochran test and friedman test. Use a have sensitivity, specificity, Positive Predictive Values and Negative Predictive Values 80, except specificity of the HNP and degenerative disc and Negative Predictive Values degenerative disc. Kappa value of 0.75 obtained for spondylosis and < 0.6 for the HNP and degenerative disc and ρ values < 0.05 for all three disorders. Change value of some parameters have sensitivity, specificity, Positive Predictive Values and Negative Predictive Values 80, except specificity of the HNP. Kappa value obtained > 0.6 with ρ values < 0.05 for all three disorders. Cochran test produces ρ value > 0.05 onability to reveal abnormalities.while the friedman test and post hoc analysis with Wilcoxon test resulted in ρ values < 0.05 clarity level of object. Use a can be used as an alternative to diagnose spondylosis and screening HNP and degenerative disc. 534

2 Change value of some parameter scan be used as an alternative to diagnose spondylosis and screening degenerative disc and HNP. Keyword : Scan Time,, MRI Parameters, MRI Vertebra Lumbal PENDAHULUAN Hasil penelitian oleh Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia terhadap 14 rumah sakit pendidikan di Indonesia pada bulan Mei 2002 menunjukan 25% dari kunjungan pasien merupakan kasus nyeri dan 35,85% dari total kasus nyeri merupakan kasus nyeri punggung bawah. 1 Salah satu hal yang dapat menurunkan kualitas gambar MRI dan pengulangan pemeriksaan adalah munculnya artefact. Motion artefact dapat diminimalkan dengan mengurangi scan time. Artefact mungkin hanya muncul pada sedikit pixel, namun hal tersebut dapat menyebabkan misdiagnosis. 2 Upaya mengurangi scan time dapat dilakukan dengan teknik parallel MR Imaging. Pengisian k - space secara undersampling pada pmri (contoh : ), menyebabkan penurunan SNR dan munculnya artefact. Upaya mereduksi scan time juga dapat dilakukan dengan cara merubah beberapa nilai parameter kualitas gambar MRI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas gambar MRI 0,32 Tesla antara perlakuan parameter rutin dengan aktivasi dan perlakuan dengan perubahan nilai beberapa parameter rutin pemeriksaan MRI vertebra lumbal potongan sagital T2 FSE di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo pada pasien dengan lumbar disorders. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan posttest only equivalent control group design. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Semua responden dilakukan scanning dengan 3 perlakuan yaitu scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo, scanning dengan dan scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth. Kemudian film hasil scanning tersebut diinterprestasi secara kualitatif dengan instrumen kuisoner oleh 2 dokter spesialis radiologi. Interpertasi pada kemampuan gambar MRI dalam menampakan kelainan HNP, spondilosis dan degenerative disc serta tingkat kejelasan ligamentum flavum, thecal sac, intervertebra disc, corpus vertebra dan spinal cord. Penelitian ini dilakukan di instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo pada bulan April Juni Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 25 responden. Dari 25 responden dihasilkan 75 gambar yang dinilai oleh observer yang dibagi menjadi 25 gambar hasil scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo, 25 gambar hasil scanning dengan dan 25 gambar hasil scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth. 535

3 Pengolahan data dan analisis data menggunakan komputer yang dilengkapi program SPSS versi 16 for windows. Analisis terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat. Analisa menggunakan uji Cochran untuk kemampuan menampakan kelainan dan uji Friedman untuk tingkat kejelasan obyek. Penelitian ini telah memenuhi persyaratan etik dan telah disetujui untuk dilaksanakan penelitian dengan memperhatikan prinsip prinsip yang dinyatakan dalam Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) Departemen Kesehatan RI 2007 sesuai dengan surat keterangan Kelaikan Etik Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. HASIL DAN PEMBAHASAN Scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo membutuhkan waktu 326 sekon dengan voxel size 6,2775 mm untuk potongan sagital T2 WI FSE. Scanning dengan A dapat mereduksi scan time sebesar 44,17 % dengan voxel size 6,2775 mm dan scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth dapat mereduksi scan time sebesar 46,01 % dengan voxel size 7,1121 mm. Karakteristik Responden Distribusi responden berdasarkan usia didapatkan hasil bahwa responden paling banyak berusia > 40 tahun sebesar 72%, diikuti pada rentang usia tahun dengan prosentase sebesar 20%, sedangkan responden paling sedikit berasal dari kategori usia < 20 tahun yaitu sebesar 8%. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan responden sebesar 56% adalah wanita dan 44% adalah pria., hasil dapat dilihat pada tabel 1 di bawah : Tabel 1 : Distribusi sampel berdasarkan usia dan jenis kelamin Karakteristik Frekuensi Persentase (%) < ,00 Usia ,00 > ,00 Jenis Pria 11 44,00 Kelamin Wanita 14 56,00 Uji Kappa Interobserver Penilaian gambar MRI dilakukan oleh 2 orang dokter spesialis radiologi dengan pengalaman membaca gambar MRI lebih dari 6 tahun. Dari hasil uji kappa terhadap hasil penilaian kedua observer, dihasilkan nilai koefisien kappa sebesar 0,957 dan p value 0,001. Hasil tersebut menunjukan reliabilitas antar observer sangat baik. Analisa Data Univariat 536

4 Analisis deskriptif kemampuan menampilkan gambaran HNP menunjukan dari 25 gambar MRI hasil scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo diketahui 24 gambar (96%) menunjukan kelainan HNP, 1 gambar (4%) menunjukan tidak adanya kelainan HNP. Dari 25 gambar MRI sampel hasil scanning dengan diketahui 22 gambar (88%) menunjukan kelaianan HNP, 3 gambar (12%) menunjukan tidak adanya kelainan HNP. Dari 25 gambar MRI sampel hasil scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth diketahui 23 gambar (92%) menunjukan kelaianan HNP, 2 gambar (8%) menunjukan tidak adanya kelainan HNP. Analisis deskriptif kemampuan menampilkan gambaran spondilosis menunjukan dari 25 gambar MRI hasil scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo diketahui 20 gambar (80%) menunjukan kelaianan spondilosis, 5 gambar (20%) menunjukan tidak adanya kelainan spondilosis. Scanning dengan dan scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth memberikan nilai yang sama dengan perlakuan parameter rutin dalam kemampuan menampilkan kelaianan spondilosis. Analisis deskriptif kemampuan menampilkan gambaran spondilosis menunjukan dari 25 gambar MRI hasil scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo dan scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth diketahui 22 gambar (88%) menunjukan kelainan degenerative disc, 3 gambar (12%) menunjukan tidak adanya kelainan degenerative disc. Dari 25 gambar MRI sampel hasil scanning dengan didapatkan 20 gambar (80%) menunjukan kelaianan degenerative disc, 5 gambar (20%) menunjukan tidak adanya kelainan degenerative disc. Hasil perhitungan sebagai berikut : Tabel 2 : Distribusi sampel berdasarkan kemampuan menampilkan gambaran kelainan HNP, spondilosis dan degenerative disc pada ketiga perlakuan Scanning No Kelainan Rutin Rumah Sakit Aktivasi Perubahan nilai Parameter 1 HNP Positive 24 (96%) 22 (88%) 23 (92%) Negative 1 (12%) 3 (12%) 2 (8%) 2 Spondilosis Positive 20 (80%) 20 (80%) 20 (80%) Negative 5 (20%) 5 (20%) 5 (20%) 3 Degenerative Positive 22 (88%) 20 (80%) 22 (88%) disc Negative 3 (12%) 5 (20%) 3 (12%) Analisa Data Bivariat Dari hasil uji Cochran dapat diketahui bahwa pada semua gambaran kelainan yang dinilai menghasilkan nilai p > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada ketiga perlakuan terhadap kemampuan menampakkan gambaran 537

5 HNP, spondilosis dan degenerative disc. Hasil uji Cochran antara ketiga scanning terhadap kemampuan gambar dalam menampakan kelainan HNP, spondilosis dan degenerative disc ditampilkan dalam tabel 3. Tabel 3: Hasil Uji Cochran Kemampuan Menampakan Kelainan No. Kelainan p value 1 HNP Spondilosis Degenerative disc Dari hasil uji Friedman dapat diketahui bahwa pada semua obyek yang dinilai menghasilkan nilai p = 0,001 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan paling tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada 2 scanning. Hasil uji Friedman ditampilkan dalam tabel 4. Tabel 4 : Hasil Uji Friedman Tingkat Kejelasan Obyek No. Obyek p value 1 Ligamentum Flavum 2 Thecal Sac 3 Intervertebra Disc 4 Corpus Vertebra 5 Spinal Cord Analisa post hoc untuk uji Friedman adalah menggunakan uji Wilcoxon. Tabel 5 : Hasil Analisa Post Hoc Dengan Uji Wilcoxon No. Anatomi Metode p value Scanning Rutin Rumah Sakit Scanning dengan 1 Ligamentum Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning Flavum Scanning dengan - Scanning Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning dengan 2 Thecal Sac Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning Scanning dengan - Scanning Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning dengan Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning 3 Intervertebra Disc Scanning dengan - Scanning 4 Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning dengan Corpus Vertebra Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning 538

6 5 Spinal Cord Scanning dengan - Scanning Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning dengan Scanning Rutin Rumah Sakit - Scanning Scanning dengan - Scanning Dari hasil uji Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa : a. Tingkat kejelasan obyek pada gambar hasil scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo berbeda dengan scanning dengan aktivasi. b. Tingkat kejelasan obyek pada gambar hasil scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo berbeda dengan scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth. c. Tingkat kejelasan obyek pada gambar hasil scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth berbeda scanning dengan scanning dengan aktivasi. Untuk mengetahui perlakuan yang menghasilkan kualitas gambar paling baik dapat dilihat dari nilai mean rank pada tabel 6. Tabel 6 : Hasil Mean Rank Tingkat Kejelasan Obyek Pada Gambar MRI Obyek Metode Ligamentum Flavum Thecal Sac Intervertebra Disc Corpus Vertebra Spinal Cord Scanning Rutin Rumah Sakit Scanning dengan Scanning Perubahan Nilai Parameter PEMBAHASAN Proses degenerasi diskus dimulai pada umur 20 tahun. 3 Dari penelitian, umur termuda penderita degenerasi diskus adalah 16 tahun dan frekuensi terbanyak pada umur tahun dan 61 tahun. 4 Perbandingan antara laki laki dan perempuan yang terkena hernia diskus adalah 1 : 1. 5 Scanning dengan parameter RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo menghasilkan gambar dengan tingkat kejelasan paling tinggi untuk semua obyek yang dinilai, kemudian pada urutan kedua adalah scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth, sedangkan Scanning dengan pada urutan ketiga. Namun untuk tingkat kejelasan spinal cord, 539

7 scanning dengan menghasilkan gambar yang lebih baik dibanding dengan gambar hasil Scanning dengan perubahan nilai Phase enc. Dir., FOV phase, TR, TE, NEX, concatenation, Base resolution, Phase resolution dan Bandwidth. Selain mempersingkat scan time, parallel MRI juga dapat menurunkan SNR dan menimbulkan ghosting artefact yang disebabkan perbedaan posisi pasien saat calibration acquisition dan parallel acquisition. Penurunan SNR terjadi pada pertengahan obyek karena bagian itu jauh dari permukaan coil. 6 Ukuran voxel perlakuan dengan perubahan nilai beberapa parameter rutin lebih besar, sehingga spatial resolution yang dihasilkan lebih rendah. Penurunan nilai bandwidth yang dilakukan, dapat meningkatkan chemical shif artefact pada spinal cord dan CSF. Pengurangan nilai NEX pada perlakuan dengan perubahan nilai beberapa parameter rutin akan mereduksi scan time sebesar 46,01%, namun menurunkan SNR. Scanning dengan dapat mereduksi scan time sebesar 44,17 % dengan cara acceleration factor 2. Tentunya dengan pengurangan scan time dengan prosentase tersebut, jika diterapkan akan sangat bermanfaat pada pasien-pasien tertentu yang membutuhkan scan time yang singkat, seperti pasien yang tidak tenang namun kondisi pasien tidak memungkinkan dilakukan anestesi. KESIMPULAN 1. Responden sebagian besar berusia > 40 tahun dan paling sedikit berusia < 20 tahun. Proporsi responden lebih banyak pada wanita. 2. Tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik ketiga metode scanning dalam menampakkan adanya gambaran kelainan HNP, spondilosis dan degenerative disc. 3. Ada perbedaan tingkat kejelasan obyek yang bermakna antara ketiga metode scanning. DAFTAR PUSTAKA Konsensus Nasional III Diagnostik dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala. Kelompok Studi Nyeri Kepala PERDOSSI. Cetakan Pertama. Surabaya. Airlangga University. H.58 Somasundaram K. and Kalavathi P Analysis Of Imaging Artifact In MRI Brain Image, Oriental Journal Of Computer Science & Technology. pada 25 September McCullough BJ, Johnson GR, Martin BI and Jarvic JG Lumbar MR Imaging And Reporting Epidemiology : Do Epidemiologic Data In Report Affect Clinical Management. Department Of Radiology And Neurologic Surgery. University Of Washington Purwanto E.T Hernia nukleus pulposus lumbalis dalam : Meliala L. Suryamiharja A. Purba JS. Sadeli HA. Editors. Nyeri punggung bawah, Jakarta. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). p;

8 Cukke M.H, Ilyas M, Murtala B dan Liyadi F Kesesuaian Antara Tanda-Tanda Degenerasi Diskus Pada Foto Polos Dengan Magnetic Resonace Imaging Lumbosakral Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah. Blaimer M, Breuer F, Mueller M, Heidemann R.M, Griswold M.A and Jacob P.M SMASH, SENSE, PILS, : How To Choose The Optimal Method. Rev Top Magn Reson Imaging. Volume 15; Nomor 4 541

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikular atau keduanya (Meliala dkk., 2000). Nyeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi tertinggi menyerang wanita (Hoy, et al., 2007). Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi tertinggi menyerang wanita (Hoy, et al., 2007). Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri leher adalah masalah yang sering dikeluhkan di masyarakat. Prevalensi nyeri leher dalam populasi umum mencapai 23,1% dengan prevalensi tertinggi menyerang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK COMPOSING PADA PEMERIKSAAN WHOLE SPINE POTONGAN SAGITAL T2 WEIGHTED PADA MRI 1.5T SKRIPSI SUKARSI TAMBA NIM :

PENGGUNAAN TEKNIK COMPOSING PADA PEMERIKSAAN WHOLE SPINE POTONGAN SAGITAL T2 WEIGHTED PADA MRI 1.5T SKRIPSI SUKARSI TAMBA NIM : PENGGUNAAN TEKNIK COMPOSING PADA PEMERIKSAAN WHOLE SPINE POTONGAN SAGITAL T2 WEIGHTED PADA MRI 1.5T SKRIPSI SUKARSI TAMBA NIM : 130821013 DEPERTEMEN FISIKA JURUSAN FISIKA MEDIK FAKULTAS MATEMATIKADAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional yang menghubungkan antara perbedaan jenis kelamin dengan derajat

Lebih terperinci

OPTIMISASI FIELD OF VIEW (FOV) TERHADAP KUALITAS CITRA PADA T2WI FSE MRI LUMBAL SAGITAL

OPTIMISASI FIELD OF VIEW (FOV) TERHADAP KUALITAS CITRA PADA T2WI FSE MRI LUMBAL SAGITAL OPTIMISASI FIELD OF VIEW (FOV) TERHADAP KUALITAS CITRA PADA T2WI FSE MRI LUMBAL SAGITAL FOV (FIELD OF VIEW) OPTIMIZATION TO IMAGE QUALITY ON T2WI FSE SAGITAL LUMBAR MR IMAGING Fatimah 1), J. Dahjono 2),

Lebih terperinci

Comparison Study Between Artifacts Lumbal MRI T1 Spin Echo With Pre Saturation And T1 Spin Echo Without Pre Saturation

Comparison Study Between Artifacts Lumbal MRI T1 Spin Echo With Pre Saturation And T1 Spin Echo Without Pre Saturation Comparison Study Between Artifacts Lumbal MRI T1 Spin Echo With Pre Saturation And T1 Spin Echo Without Pre Saturation Studi Perbandingan Artefak Antara MRI Lumbal T1 Spin Echo Dengan Pre Saturasi Dan

Lebih terperinci

Muh. Hasbih Cukke, Muhammad Ilyas, Bachtiar Murtala, Frans liyadi ABSTRAK

Muh. Hasbih Cukke, Muhammad Ilyas, Bachtiar Murtala, Frans liyadi ABSTRAK KESESUAIAN ANTARA TANDA-TANDA DEGENERASI DISKUS PADA FOTO POLOS DENGAN MAGNETIC RESONACE IMAGING LUMBOSAKRAL PADA PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH Congruity Between Degeneration Disc Signs on Plain X-Ray

Lebih terperinci

dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen

dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen 6 ke lateral dan sedikit ke arah posterior dari hubungan lamina dan pedikel dan bersama dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen yang menempel kepadanya. Processus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nucleus yang terbuat dari material berbentuk gel dalam spinal cord keluar dari

BAB I PENDAHULUAN. nucleus yang terbuat dari material berbentuk gel dalam spinal cord keluar dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herniasi diskus intervertebralis, merupakan penyakit dimana bagian nucleus yang terbuat dari material berbentuk gel dalam spinal cord keluar dari annulus atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan metode cross sectional karena pengambilan data dilakukan dalam sekali waktu pada

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI. Oleh : NURANNISA

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI. Oleh : NURANNISA PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI Oleh : NURANNISA 120100002 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 PENGARUH POSISI DUDUK

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS KADAR CRP DAN LED PADA PASIEN RHEUMATOID ARTRITIS DI RSUD. DR. PRINGADI

PERBANDINGAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS KADAR CRP DAN LED PADA PASIEN RHEUMATOID ARTRITIS DI RSUD. DR. PRINGADI PERBANDINGAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS KADAR CRP DAN LED PADA PASIEN RHEUMATOID ARTRITIS DI RSUD. DR. PRINGADI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN BERATNYA PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2014

HUBUNGAN BERATNYA PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2014 HUBUNGAN BERATNYA PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2014 Oleh : THAMRIN CIATAWI 120100368 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Dalam paradigma kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. terbebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Dalam paradigma kesehatan ini BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, maka setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh derajat yang setinggitingginya dalam hal kesehatan jasmani, rohani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. citra dilakukan analisis pada kontras. Kerangka konsep ditunjukkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. citra dilakukan analisis pada kontras. Kerangka konsep ditunjukkan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Pada penelitian ini menggunakan rekontruksi tracking dengan hasil citra dilakukan analisis pada kontras. Kerangka konsep ditunjukkan pada Gambar 10. VARIABEL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sekitar 5%-10% dari seluruh kunjungan di Instalasi Rawat Darurat bagian pediatri merupakan kasus nyeri akut abdomen, sepertiga kasus yang dicurigai apendisitis didiagnosis

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS ECHO TRAIN LENGTH DALAM K- SPACE SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS CITRA PEMBOBOTAN T2 FSE PADA MRI 1.5 T

STUDI ANALISIS ECHO TRAIN LENGTH DALAM K- SPACE SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS CITRA PEMBOBOTAN T2 FSE PADA MRI 1.5 T Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 17, No. 1, Januari 2014, hal 7-12 STUDI ANALISIS ECHO TRAIN LENGTH DALAM K- SPACE SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS CITRA PEMBOBOTAN T2 FSE PADA MRI 1.5 T Josepa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ischialgia merupakan salah satu keluhan nyeri yang sering didapatkan di masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi masyarakat

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S

Lebih terperinci

ANALISIS CITRA MRCP (MAGNETIC RESONANCE CHOLANGIO PANCREATOGRAPHY) PADA DUKTUS PANKREATIKUS SETELAH PEMBERIAN MINUMAN JERUK KEMASAN

ANALISIS CITRA MRCP (MAGNETIC RESONANCE CHOLANGIO PANCREATOGRAPHY) PADA DUKTUS PANKREATIKUS SETELAH PEMBERIAN MINUMAN JERUK KEMASAN ANALISIS CITRA MRCP (MAGNETIC RESONANCE CHOLANGIO PANCREATOGRAPHY) PADA DUKTUS PANKREATIKUS SETELAH PEMBERIAN MINUMAN JERUK KEMASAN TESIS Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 Magister

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. multipara dengan Pap smear sebagai baku emas yang diukur pada waktu yang. bersamaan saat penelitian berlangsung.

BAB III METODE PENELITIAN. multipara dengan Pap smear sebagai baku emas yang diukur pada waktu yang. bersamaan saat penelitian berlangsung. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui akurasi diagnostik

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DOKTER MUDA (Co-Ass) TENTANG PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK RADIOLOGI FOTO TORAKS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2010

PENGETAHUAN DOKTER MUDA (Co-Ass) TENTANG PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK RADIOLOGI FOTO TORAKS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2010 PENGETAHUAN DOKTER MUDA (Co-Ass) TENTANG PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK RADIOLOGI FOTO TORAKS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2010 Oleh : SHAZEEM BIN KAMARUDDIN 070100303 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit yang menyebabkan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk menurunkan atau menghilangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011). 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah rancangan penelitian yang menjadi pedoman peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan tindakan pembedahan. Keterlambatan dalam penanganan kasus apendisitis akut sering

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan rancangan penelitian deskriptif. bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Penyebab Faktor Bayi dan Ibu : Data Bayi 1. Berat Badan 2. Umur 3. Jenis Kelamin 4. Umur ibu 5. Paritas Kematian Bayi Diagnosis Angka Kematian Bayi Utama Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Disusun Oleh FITRI ISTIQOMAH NIM. J100.060.056 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.

Lebih terperinci

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP PENURUNAN RESPON DEPRESI PADA PASIEN KUSTA Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, M.Kep. Sp.Kep.J 0028108104 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT MEDIK RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Oliviani Phrystika Timporok Mulyadi Reginus Malara Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WORKLOAD WITH PERFORMANCE OF NURSES IN RSUD SARAS HUSADA PURWOREDJO Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2

Lebih terperinci

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *) Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Farmakologi. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Anestesiologi dan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di instalasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Punggung merupakan salah satu dari bagian tubuh manusia yang sering digunakan untuk beraktifitas. Banyak aktifitas yang melibatkan pergerakan punggung antara lain aktifitas

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana

Lebih terperinci

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Nyeri punggung bawah (NPB) adalah sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1 NPB merupakan penyebab tersering

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI NOISE BERDASARKAN SLICE THICKNESS PADA CITRA CT SCAN SKRIPSI HEDIANA SIHOMBING NIM :

PENENTUAN NILAI NOISE BERDASARKAN SLICE THICKNESS PADA CITRA CT SCAN SKRIPSI HEDIANA SIHOMBING NIM : PENENTUAN NILAI NOISE BERDASARKAN SLICE THICKNESS PADA CITRA CT SCAN SKRIPSI HEDIANA SIHOMBING NIM : 130821011 DEPERTEMEN FISIKA JURUSAN FISIKA MEDIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH UJI PROVOKASI TERHADAP ONSET NYERI DAN JARAK BERJALAN PADA KASUS LUMBAL SPINAL STENOSIS DEGENERATIF

PENGARUH UJI PROVOKASI TERHADAP ONSET NYERI DAN JARAK BERJALAN PADA KASUS LUMBAL SPINAL STENOSIS DEGENERATIF PENGARUH UJI PROVOKASI TERHADAP ONSET NYERI DAN JARAK BERJALAN PADA KASUS LUMBAL SPINAL STENOSIS DEGENERATIF (STUDI DI RS ORTHOPAEDI PROF DR R SOEHARSO SURAKARTA) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING DENGAN KONTRAS TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RADIOLOGI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pada pasien post operasi dengan yang dirawat di bangsal bedah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur harapan hidup meningkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian True - eksperimental dengan menggunakan desain Randomized Posttest Only Control Group Design dengan Probability teknik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

Pengaruh Parameter Number Of Excitation (NEX) Terhadap SNR

Pengaruh Parameter Number Of Excitation (NEX) Terhadap SNR 166 Pengaruh Parameter Number Of Excitation () Terhadap SNR Dwi Rochmayanti 1, Thomas Sri Widodo 2, Indah Soesanti 2 1) Poltekkes Kemenkes Semarang, Tirto Agung, Banyumanik Semarang, Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA Dedy Arif Abdillah 1), Happy Indri Hapsari 2), Sunardi 3) 1) Mahasiswa SI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam,

Lebih terperinci

radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan

radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada tiga penyedia layanan radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR Relationship between Service Quality with Re-Utilization Interest of Health Services

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R1113079 PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang diambil merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post test control

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FACEBOOK

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FACEBOOK PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FACEBOOK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL MASALAH KEPERAWATAN PASIEN KANKER PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS UDAYANA Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr. 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini terdiri dari rancangan penelitian dan metode penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, tempat penelitian, waktu penelitian, etika penelitian,

Lebih terperinci

BAB I 1 PENDAHULUAN. atas sekelompok vertebra, invertebrate discs, saraf, otot, medulla, dan sendi

BAB I 1 PENDAHULUAN. atas sekelompok vertebra, invertebrate discs, saraf, otot, medulla, dan sendi BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulang punggung merupakan bagian dari tulang belakang yang tersusun atas sekelompok vertebra, invertebrate discs, saraf, otot, medulla, dan sendi (Berthonnaud et

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KLINIK DAN RADIOLOGI KASUS LOW BACK PAIN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE TAHUN

ABSTRAK GAMBARAN KLINIK DAN RADIOLOGI KASUS LOW BACK PAIN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE TAHUN ABSTRAK GAMBARAN KLINIK DAN RADIOLOGI KASUS LOW BACK PAIN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE TAHUN 2002-2005 Irwan Suhadi Pembimbing utama: Winsa Husin, dr., MSc. M.Kes Pembimbing pendamping: Dedeh

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN PELAYANAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

HUBUNGAN KECEPATAN PELAYANAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA HUBUNGAN KECEPATAN PELAYANAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL ASMA dengan KUALITAS HIDUP ANGGOTA KLUB ASMA di BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONTROL ASMA dengan KUALITAS HIDUP ANGGOTA KLUB ASMA di BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KONTROL ASMA dengan KUALITAS HIDUP ANGGOTA KLUB ASMA di BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG Anita Mayasari 1, Setyoko 2, Andra Novitasari 3 1 Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang - Waktu

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN TR TERHADAP NILAI CNR DAN EFISIENSI KONTRAS PADA CITRA MRI HEAD SEQUENCE T1 WEIGHTED IMAGE

PENGARUH PERUBAHAN TR TERHADAP NILAI CNR DAN EFISIENSI KONTRAS PADA CITRA MRI HEAD SEQUENCE T1 WEIGHTED IMAGE Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 4, No. 1, Januari 2015, Hal 93-98 PENGARUH PERUBAHAN TR TERHADAP NILAI CNR DAN EFISIENSI KONTRAS PADA CITRA MRI HEAD SEQUENCE T1 WEIGHTED IMAGE Syamsul Hidayah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gejala terbanyak kedua, setelah masalah saluran pernapasan atas, yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gejala terbanyak kedua, setelah masalah saluran pernapasan atas, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktik sehari-hari. 1 Suatu studi global menyatakan bahwa 84% penduduk dunia pernah mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya ilmu Obstetri Ginekologi dan ilmu Fisiologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ISCHIALGIA SINISTRA et causa HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) DI RUMKITAL DR.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ISCHIALGIA SINISTRA et causa HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) DI RUMKITAL DR. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ISCHIALGIA SINISTRA et causa HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) DI RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan metode pendekatan cross sectional yaitu mengukur variabel bebas aktivitas olahraga dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar variabel yaitu

Lebih terperinci

PERATURAN TENTANG MRI DAN CT SCAN. Agung Nugroho O, ST, MSi Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan

PERATURAN TENTANG MRI DAN CT SCAN. Agung Nugroho O, ST, MSi Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan PERATURAN TENTANG MRI DAN CT SCAN Agung Nugroho O, ST, MSi Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Studi kasus : Kecelakaan di ruang MRI Peraturan UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU no 44 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2011). Nyeri ini dapat menjalar ke tungkai bawah posterior lateral dan ke lutut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2011). Nyeri ini dapat menjalar ke tungkai bawah posterior lateral dan ke lutut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Nyeri punggung bawah adalah nyeri, ketegangan otot atau kekakuan yang dirasakan diatara tulang rusuk terakhir dan lipatan bokong bawah (Chou, 2011). Nyeri

Lebih terperinci

Yosefina Rempe, Muhammad Ilyas, Bachtiar Murtala, Abdul Muis, Frans Liyadi, dan Burhanuddin Bahar ABSTRAK

Yosefina Rempe, Muhammad Ilyas, Bachtiar Murtala, Abdul Muis, Frans Liyadi, dan Burhanuddin Bahar ABSTRAK KESESUAIAN DERAJAT PENEKANAN RADIKS SARAF PADA MRI LUMBOSAKRAL BERDASARKAN PFIRMANN DENGAN DERAJAT NYERI SKIATIKA BERDASARKAN VAS PADA PENDERITA HERNIA NUKLEUS PULPOSUS Correlation of nerve root compression

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di RSUD Kebumen pada bulan Juni 2015 Juli 2015. Dari penelitian didapatkan sebanyak 74 orang yang memeriksakan LBP ke RSUD Kebumen dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAMPINGAN ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA MRANGGEN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDAMPINGAN ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA MRANGGEN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDAMPINGAN ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA MRANGGEN SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Telah dilakukan penelitian mengenai efektifitas larutan kumur ekstrak kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap penurunan kadar VSCs pada penderita halitosis. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi eksperimental design, dengan rancangan yang digunakan adalah posttest only control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya dalam pembangunan kesehatan ditunjukkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya dalam pembangunan kesehatan ditunjukkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN Upaya dalam pembangunan kesehatan ditunjukkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA EVALUASI PENGUKURAN DIAMETER KANALIS SPINALIS DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK MEDAN KARYA AKHIR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA EVALUASI PENGUKURAN DIAMETER KANALIS SPINALIS DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK MEDAN KARYA AKHIR i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA EVALUASI PENGUKURAN DIAMETER KANALIS SPINALIS DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK MEDAN KARYA AKHIR Antonius Haratua Pakpahan 107117001 PROGRAM STUDI ILMU ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 4.2.1 Ruang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan menggunakan rancangan two group pretest-post test with control group design. Observasi dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR SINGKATAN. : Blessed Information Memory Concentration. : Blessed Orientation Memory Concentration. : Functional Activitie Questionnaire

DAFTAR SINGKATAN. : Blessed Information Memory Concentration. : Blessed Orientation Memory Concentration. : Functional Activitie Questionnaire DAFTAR SINGKATAN Lansia TTS BIMC BOMC FAQ STMS CDT MMSE SSP : Lanjut Usia : Teka Teki Silang : Blessed Information Memory Concentration : Blessed Orientation Memory Concentration : Functional Activitie

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Meggy Sukma S. Sumarno Amatus Yudi Ismanto Yolanda Bataha Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross sectionalmerupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010). 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Racangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Survei Analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Dalam rancangan penelitian ini peneliti

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian intern, penerimaan kas, dan keandalan laporan keuangan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian intern, penerimaan kas, dan keandalan laporan keuangan ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern penerimaan kas berpengaruh terhadap keandalan laporan keuangan di dinas pendapatan pengelolaan keuangan serta aset

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI NI KOMANG SITITI NIRMALA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci