INFORMASI RENCANA PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) OBLIGASI RUPIAH DAN MEDIUM TERM NOTE SYARIAH IJARAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INFORMASI RENCANA PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) OBLIGASI RUPIAH DAN MEDIUM TERM NOTE SYARIAH IJARAH"

Transkripsi

1 PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE TBK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) OBLIGASI RUPIAH DAN MEDIUM TERM NOTE SYARIAH IJARAH INI DAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA FAKTA MATERIAL YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG INI MENJADI TIDAK BENAR ATAU MENYESATKAN INFORMASI RENCANA PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) OBLIGASI RUPIAH DAN MEDIUM TERM NOTE SYARIAH IJARAH (Perseroan) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat APOL Jalan Abdul Muis No. 50 Jakarta Telp. (021) , Fax. (021) Informasi ini diterbitkan pada tanggal 22 Nopember 2011 JADWAL WAKTU NO. KETERANGAN TANGGAL 1 Pemberitahuan kepada Bapepam-LK, Waliamanat, : 22 Nopember 2011 Agent Pemantau dan KSEI tentang Rencana Pelaksanaan dan Pengumuman Buyback 2. Periode Buyback : 24 Nopember 2011 s/d 19 Desember Tanggal Penutupan Buyback : 19 Desember Tanggal Penentuan Pelaksanaan/Pembatalan Buyback Sesuai dengan Persyaratan Buyback : 20 Desember Tanggal Pembayaran (bilamana Buyback Memenuhi : 2 Januari 2012 Persyaratan) 6. Pengumuman Jumlah Nominal Obligasi Rupiah dan MTN : 3 Januari 2012 Syariah Ijarah yang Dibeli Kembali Melalui 1 Surat Kabar, dan Pemberitahuan kepada Bapepam-LK, BEI dan KSEI 7. Pemberitahuan kepada Waliamanat dan Agen Pemantau tentang Pelaksanaan Pelunasan Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah : 3 Januari Pemberitahuan kepada Bapepam-LK tentang : 5 Januari 2012 Pelaksanaan Pelunasan Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah

2 PENDAHULUAN Berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. 23/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST. tanggal 10 Nopember 2011 ( Putusan Pengadilan ) sehubungan dengan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan Perjanjian Perdamaian tertanggal 1 Nopember 2011 yang disahkan dalam putusan Pengadilan Niaga tersebut, Perseroan berencana untuk melaksanakan restrukturisasi kewajiban pembayaran utang Perseroan dan anak-anak Perusahaannya secara bersama-sama, yang meliputi utang Perseroan yang sebagian di antaranya diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pembelian Kembali Utang (selanjutnya, disebut Buyback ) sebagai berikut : % USD Guaranteed Secured Notes dengan saldo pokok terhutang sebesar USD 140,850,000 dengan tingkat bunga 8,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2013; 2. Obligasi APOL II Tahun 2008 dalam mata uang Rupiah dengan saldo pokok terhutang senilai Rp sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan tertanggal 6 Maret 2008 yang terdiri dari - Seri A dengan saldo pokok terhutang sebesar Rp dengan tingkat bunga tetap sebesar 12 % per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret Seri B dengan saldo pokok terhutang sebesar Rp dengan tingkat bunga tetap sebesar 12.5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2015 (selanjutnya disebut Obligasi Rupiah); 3. Medium Term Notes Syariah Ijarah APOL II Tahun 2008 dengan saldo nominal MTN Syariah Ijarah ( Sisa Fee Ijarah ) senilai Rp dengan Cicilan Fee Ijarah sebesar Rp per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011; 4. Kreditur tertentu lainnya yang memberikan pinjaman tanpa jaminan untuk keseluruhan hutang pokok sekitar Rp. 182 milyar dan USD 143,1 juta. (secara bersama-sama disebut Kreditor Buyback ). Selanjutnya Perseroan akan melakukan Buyback Obligasi Rupiah sebagaimana diatur dalam Bab XVIII butir 8 Prospektus tanggal 10 Maret 2008 yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi APOL II Tahun 2008 dan MTN Syariah Ijarah Bab 17 Huruf C Informasi Memorandum yang diterbitkan pada tanggal 27 Juni 2008 yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Surat Berharga Jangka Menengah (Medium Term Note/MTN) Syariah Ijarah Arpeni Pratama Ocean Line II Tahun 2008, bersama-sama dengan Buyback 8.75 % USD Guaranteed Secured Notes dan hutang terhadap kreditur tertentu lainnya yang memberikan pinjaman tanpa jaminan. Pelaksanaan Buyback akan dilaksanakan dengan mengundang kreditur-kreditur tersebut diatas untuk menawarkan tagihan mereka melalui reverse dutch auction. Sisa hutang yang tidak dapat ikut serta atau tidak berhasil dalam program Buyback akan direstrukturisasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perdamaian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam program Buyback ini. Informasi yang disampaikan dalam Informasi Rencana Pembelian Kembali (Buyback) ini hanya dimaksudkan untuk pemegang Obligasi Rupiah dan pemegang MTN Syariah Ijarah. Kreditor-kreditor Buyback yang lainnya dipersilakan untuk menghubungi Perseroan untuk mendapatkan informasi tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku terhadap kreditor-kreditor tersebut sehubungan dengan Buyback.

3 Keterangan Tentang Restrukturisasi Hutang yang tidak ikut serta atau tidak berhasil dalam program Buyback akan direstukturisasi dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Rencana Perdamaian sebagai berikut : A. Obligasi Rupiah Perpanjangan jangka waktu : sampai dengan 30 Juni 2021 Angsuran Pokok : Angsuran pokok akan dibayarkan pertama kali pada tanggal 30 September 2015 dan selanjutnya secara triwulanan Tingkat Suku Bunga : terhitung sejak 25 Agustus 2011 Tahun Tingkat Bunga sampai dengan bulan SPN + 0,25 % bulan SPN + 1,00 % bulan SPN + 1,50 % bulan SPN + 1,75 % 2020 dan seterusnya 3 bulan SPN + 3,00 % Pembayaran bunga terhutang pertama akan dilakukan pada 31 Januari 2012 dan selanjutnya pembayaran akan dilakukan secara triwulan mulai 31 Maret Bunga yang ditangguhkan Biaya Restrukturisasi : Bunga yang ditangguhkan tidak akan dikenakan bunga dan hanya akan dibayar kembali melalui pembagian berdasarkan mekanisme cash sweep atau paling lambat pada 31 Desember 2022 : 0,50 % dari jumlah pokok terhutang, akan dibayarkan setelah penyelesaian Buyback B. MTN Syariah Ijarah Perpanjangan jangka waktu : sampai dengan 30 Juni 2021 Angsuran Fee Ijarah terhitung sejak 25 Agustus 2011 Periode Fee Ijarah 31 Januari kali angsuran sebesar Rp ,- 31 Maret kali angsuran sebesar Rp ,- Juni 2012 Desember kali angsuran sebesar Rp ,- Maret 2015 Juni kali angsuran sebesar Rp ,- September 2015 Juni kali angsuran sebesar Rp ,- Angsuran Fee Ijarah yang ditangguhkan : Angsuran Fee Ijarah yang ditangguhkan tidak akan dikenakan bunga dan hanya akan dibayar kembali melalui pembagian berdasarkan mekanisme cash sweep atau paling lambat pada 31 Desember 2022 Biaya Restrukturisasi : 0,50 % dari jumlah pokok Fee Ijarah terhutang, akan dibayarkan setelah penyelesaian Buyback KETENTUAN DAN PERSYARATAN BUYBACK Informasi Pembelian Kembali (Buyback) ini memuat secara rinci langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemegang Obligasi Rupiah dan pemegang MTN Syariah Ijarah yang ingin berpartisipasi dalam penawaran Buyback ini, serta informasi lainnya yang berkaitan dengan Penawaran Buyback.

4 Proses Buyback Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah akan dilakukan bersamaan dengan Kreditor Buyback lainnya melalui Reverse Dutch Auction (RDA). 1. PERIODE PENAWARAN PEMBELIAN KEMBALI (BUYBACK) Pemegang Obligasi Rupiah dan pemegang MTN Syariah Ijarah yang ingin turut serta dalam program Buyback dapat mengajukan penawaran jual atas sejumlah obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya kepada Perseroan, dalam jangka waktu 25 (Dua puluh lima) hari kalender sejak tanggal 24 Nopember 2011 s/d 19 Desember 2011 ( Periode Penawaran Buyback ). Buyback hanya akan dilaksanakan apabila Perseroan memperoleh komitmen yang mengikat dari Kreditor Buyback yang akan mengakibatkan pelunasan paling sedikit US$ (seratus lima belas juta Dollar Amerika Serikat) dari keseluruhan utang Grup (atau jumlah lain yang lebih rendah yang dapat diterima oleh Perseroan, tanpa kewajiban) sesuai dengan ketentuan program Buyback berdasarkan penawaran-penawaran yang diterima. Perseroan dapat memperpanjang Periode Penawaran Pembelian Kembali dengan mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai perpanjangan Periode Pembelian Kembali tersebut disertai alasannya selambatlambatnya 5 (lima) hari sebelum akhir Periode Penawaran Pembelian Kembali. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual dari pemegang Obligasi Rupiah dan pemegang MTN Syariah Ijarah selama periode Penawaran Pembelian Kembali. Perseroan wajib menyampaikan daftar pemegang Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah yang mengajukan penawaran jual kepada Wali Amanat. 2. JUMLAH DANA UNTUK PROGRAM BUYBACK Perseroan akan menyisihkan sebanyak-banyaknya USD 27,000,000 (dua puluh tujuh juta Dollar Amerika Serikat) dikurangi dengan biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan Buyback dan biaya hukum sehubungan dengan proses PKPU, untuk melakukan Buyback. Sesuai keterbukaan informasi yang telah diumumkan tanggal 24 Juni 2011, pendanaan Buyback ini akan berasal dari tambahan setoran modal yang akan dilakukan oleh PT Mandira Sanni Pratama atau pihak yang ditunjuk oleh PT Mandira Sanni Pratama sebagaimana yang diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi yang telah diumumkan Perseroan pada tanggal 21 Juni 2011, akan disetorkan kepada Perseroan segera setelah pemberitahuan Perseroan bahwa Buyback memperoleh kepastian untuk dilaksanakan yakni 1 hari sejak Tanggal Penutupan yakni tanggal 20 Desember HARGA YANG DICADANGKAN (RESERVE PRICE) Harga yang dicadangkan (reserve price) yang ditawarkan oleh pemegang obligasi kepada Perseroaan dalam Program Buyback adalah dengan harga maksimum 35% dari jumlah hutang atau setara dengan USD 350 (tiga ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat) untuk setiap USD (seribu Dollar Amerika Serikat) hutang atau IDR 3,5 juta (tiga juta lima ratus ribu Rupiah) untuk setiap IDR 10 juta (sepuluh juta Rupiah) hutang (dengan ketentuan bahwa Perseroan dapat mengubah reserve price tanpa kewajiban), dengan ketentuan Perseroan akan menetapkan kisaran harga yang dapat dibeli dengan memprioritaskan penawaran harga terendah yang ditawarkan oleh kreditur dalam Periode Penawaran Buyback sesuai dengan persyaratan dalam prosedur Reverse Dutch Auction (RDA). 4. PENJATAHAN ATAS UTANG YANG DAPAT DI BUYBACK Perseroan akan melakukan Buyback mulai dari harga terendah yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah bersama dengan Kreditur Buyback lainnya yang

5 memenuhi syarat mulai dari harga terendah yang ditawarkan, dengan ketentuan apabila ada kreditur yang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan jumlah utang yang ditawarkan oleh kreditur telah melampaui jumlah dana maksimal atau sisa dana Buyback, maka Perseroan akan membeli utang tersebut secara proporsional. Mengingat hutang yang Buyback terdiri dari mata uang USD dan Rupiah maka dalam rangka perhitungan jumlah hutang yang dapat dibeli, penawaran jual atas hutang pokok Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah akan dikonversi terlebih dahulu dengan menggunakan nilai tukar USD 1 setara dengan Rp TANGGAL PEMBAYARAN Pembayaran utang yang telah memperoleh penetapan dapat dibeli sesuai dengan ketentuan dalam Informasi ini akan dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 2 Januari 2012 ( Tanggal Pembayaran ). Pembayaran akan dilakukan dengan mata uang Rupiah. 6. PEMBATALAN Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh utang yang ditawarkan oleh kreditur pada Periode Penawaran Buyback, apabila harga penawaran jual yang ditawarkan kreditur tidak mencapai target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam butir 3. Bilamana Perseroan membatalkan Buyback maka Perseroan berkewajiban untuk mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai pembatalan tersebut disertai alasannya selambat-lambatnya pada hari terakhir periode Penawaran Pembelian Kembali. 7. PELEPASAN HAK ATAS BUNGA YANG DITANGGUHKAN Berdasarkan Putusan Pengadilan, Kreditor Buyback yang seluruh atau sebagian utang yang mereka tawarkan diterima dalam program Buyback akan secara tidak dapat ditarik kembali mengesampingkan atas seluruh bunga, hak atas denda (penalty) dan bunga atas denda (default interest), yang ditangguhkan yang berkaitan dengan utang yang di Buyback. PROSEDUR PENAWARAN PEMBELIAN KEMBALI 1. Perseroan akan menyampaikan undangan kepada para Kreditor Buyback untuk mengikuti RDA, serta menunjuk Agen Pelelangan (Auction Agent) yakni Nama up. Alamat Bondholders Communications Group Alice Peters 30 Broad Street, 46th Floor, New York 10004, USA, atau 28 Throgmorton Street, 1st Floor, London EC2N 2AN, UK No. Fax Penawar jual yang berhak adalah pemegang Obligasi Rupiah dan pemegang MTN Syariah Ijarah yang tercatat dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) dan telah melengkapi dan menyerahkan Formulir Penawaran Pembelian Kembali (Buyback) ( FPPK ) seluruh dokumen lainnya yang diperlukan untuk Penawaran Buyback ini sebelum Tanggal Penutupan. 3. Formulir Penawaran Pembelian Kembali (Buyback) Penawaran Jual dilakukan dengan menggunakan Formulir Penawaran Pembelian Kembali yang dapat diperoleh melalui Corporate Secretary di Kantor Pusat Perseroan.

6 4. Para Pemegang Obligasi Rupiah dan pemegang MTN Syariah yang berminat untuk mengikuti RDA wajib menyampaikan surat penawaran kepada Perseroan untuk diteruskan kepada Auction Agent sebelum Tanggal Penutupan. Di dalam surat penawaran tersebut, wajib melampirkan : (a) Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai Jumlah Obligasi Rupiah atau MTN Syariah Ijarah yang telah dipindahkan ke rekening penampungan di KSEI sebagaimana disebutkan pada paragraph 8 butir (e) di bawah ini yang tidak dapat dipindahbukukan antar rekening efek di KSEI ( Rekening Efek ) sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali. (b) Bukti Jatidiri pada saat melakukan penawaran jual. (c) Formulir Penawaran yang memuat pernyataan pemegang Obligasi Rupiah atau MTN Syariah Ijarah bahwa utang yang ditawarkan bebas dari segala sengketa, tuntutan, ikatan, jaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh pemegang Obligasi Rupiah atau MTN sehingga Obligasi Rupiah atau MTN tersebut dan tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali. (d) Harga penawaran dengan ketentuan Perseroan menetapkan harga Buyback (Reserve Price) dengan harga maksimum 35% dari jumlah hutang atau setara dengan USD 350 (tiga ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat) untuk setiap USD (seribu Dollar Amerika Serikat) hutang atau IDR 3,5 juta (tiga juta lima ratus ribu Rupiah) untuk setiap IDR 10 juta (sepuluh juta Rupiah) hutang. 5. Setelah tanggal penutupan RDA, Auction Agent akan membuka seluruh penawaran untuk kemudian dilakukan penelaahan keabsahan dari penawaran termaksud dihadapan wakil dari Perseroan dan perwakilan dari para kreditur. 6. Auction Agent selanjutnya akan menetapkan daftar peserta RDA yang dapat dibeli berdasarkan urutan prioritas dengan memperhatikan: (a) Penawaran harga berdasarkan besarnya persentase harga Buyback atas hutang pokok; dan (b) Jumlah dana yang disediakan oleh Perseroan untuk melaksanakan Buyback. 7. Penawaran hutang pokok dengan persentase yang terendah (harga Buyback terendah) akan dibukukan sebagai urutan pertama atas hutang yang akan dibeli kembali dan selanjutnya pada urutan berikut sampai seluruh dana tersedia terbagi habis. 8. Tata Cara Penawaran Pembelian Kembali a) Mengisi dan menanda tangani Formulir dalam 3 (tiga) rangkap serta melampirkan dokumen sebagai berikut: (i) Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai Jumlah Obligasi Rupiah atau MTN Syariah Ijarah yang akan dijual yang tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali. (ii) Bukti Jatidiri pada saat melakukan penawaran jual (iii) Formulir Penawaran yang memuat pernyataan pemegang Obligasi Rupiah atau MTN Syariah Ijarah bahwa utang yang ditawarkan tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran pembelian Kembali. (iv) Harga penawaran dengan ketentuan Perseroan menetapkan harga Buyback (Reserve Price) dengan harga maksimum 35% dari jumlah hutang atau setara dengan USD 350 (tiga ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat) untuk setiap USD (seribu Dollar Amerika Serikat) hutang atau IDR 3,5 juta (tiga juta lima ratus ribu Rupiah) untuk setiap IDR 10 juta (sepuluh juta Rupiah) hutang. b) Memberitahukan kepada perusahaan efek/kustodian bank dimana rekening efek Penawar Jual yang memuat saldo efek Obligasi Rupiah atau MTN Syariah Ijarah dibuka, serta meminta perusahaan efek/bank kustodian termasuk membubuhkan stempel ditempat yang disediakan pada FPPK sebagai tanda terima pemberitahuan termaksud. c) Menyerahkan FPPK yang telah dibubuhi stempel dari perusahaan efek/kustodian bank kepada Perseroan sebelum Tanggal Penutupan.

7 d) Perseroan akan memberikan tanda terima Permohonan Penawaran Pembelian Kembali (Buyback) berupa 3 (tiga) salinan FPT, tertanggal dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang dan dibubuhi cap resmi dari Perseroan. e) Perusahaan efek/kustodian bank yang menerima pemberitahuan butir (b) diatas dari Penawar Jual akan segera menginstuksikan KSEI untuk memindahkan Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah yang ditawarkan jual ke dalam rekening penampungan yang disediakan oleh KSEI. Pemindahan Obligasi Rupiah dan atau MTN Syariah Ijarah dalam rekening penampungan akan dilakukan oleh perusahaan efek/kustodian bank tersebut dengan memberikan instruksi (SECTRS) melalui C-Best ke nomor rekening KSEI. f) Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah pada rekening penampungan tersebut tidak dapat dipindahkan hingga Tanggal Penutupan, kecuali jika ada pembatalan sebagaimana disebutkan pada butir 6 dibawah ini. g) 1 (satu) hari kerja setelah Tanggal Penutupan KSEI akan memberikan daftar Penawar Jual yang memiliki Obligasi Rupiah dan atau MTN Syariah Ijarah yang masuk dalam rekening penampungan untuk partisipasinya dalam Penawaran Pembelian Kembali (Buyback) ini. Selanjutnya Perseroan akan melakukan verifikasi atas legalitas kepemilikan oleh Penawar Jual sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Informasi Rencana Pembelian Kembali (Buyback) ini. h) Setelah Tanggal Penutupan dan sebelum Tanggal Pembayaran, Perseroan akan menyampaikan kepada KSEI daftar Penawar Jual yang utangnya berhasil dibeli kembali dalam Buyback bersama dengan jumlah hutang pokok Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah yang berhasil dibeli kembali tersebut dan jumlah pembayaran yang akan dibayar kepada setiap Penawar Jual. i) Pada Tanggal Pembayaran, Perseroan akan mentransfer pembayaran Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah yang berhasil dibeli kembali ke rekening KSEI pada bank pembayaran yang akan ditunjuk oleh KSEI untuk selanjutnya didistribusikan oleh KSEI kepada Penawar Jual dan KSEI akan mengembalikan Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah yang berhasil dibeli tersebut kepada Perseroan pada tanggal yang sama. j) Obligasi Rupiah dan MTN Syariah Ijarah yang tidak berhasil dibeli dalam rangka Penawaran Buyback ini akan dikembalikan ke sub rekening atas nama Penawar Jual oleh KSEI selambat-lambatnya pada Tanggal Pembayaran. 9. Pembayaran a. Pembayaran kepada Penawar Jual yang berhasil dalam Buyback akan dilakukan oleh Perseroan atas nama Penawar Jual melalui KSEI. Pelaksanaan pembayaran oleh KSEI dengan instruksi Book Transfer (BTS) kepada masing-masing perusahaan efek/kustodian bank yang mengelola sub rekening atas nama Penawar Jual. Selanjutnya perusahaan efek/kustodian bank akan melakukan pembayaran kepada Penawar Jual yang berhasil. b. Pembayaran kepada perusahaan efek/kustodian bank yang mengelola rekening efek untuk kepentingan Penawar Jual akan dilakukan pada Tanggal Pembayaran selambatlambatnya pada tanggal 2 Januari Pembatalan Partisipasi Penawaran Pembelian Kembali Penawar Jual yang telah memasukkan Permohonan Penawaran Pembelian Kembali, tidak dapat membatalkan partisipasinya di dalam Penawaran Buyback, baik seluruh maupun sebagian dari Obligasi Rupiah dan atau MTN Syariah Ijarah yang telah ditransfer ke rekening penampungan di KSEI.

8 INFORMASI TAMBAHAN Untuk Informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut diatas pada jam-jam kerja dapat menghubungi: Corporate Secretary PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk APOL Jl. Abdul Muis No. 50 Jakarta No. Telp (021) , No. Fax (021)

BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI

BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI 2.1. Persyaratan Umum 2.1.1. Efek yang dapat disimpan di KSEI adalah Efek yang telah didaftarkan oleh Perusahaan Terdaftar di KSEI sesuai ketentuan peraturan ini. 2.1.2.

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No.III-D mengenai Penyimpanan Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0028/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN

Lebih terperinci

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 412/BL/2010 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN

Lebih terperinci

BAB 4 PENYIMPANAN UNTUK BERSIFAT UTANG

BAB 4 PENYIMPANAN UNTUK BERSIFAT UTANG BAB 4 PENYIMPANAN UNTUK BERSIFAT UTANG 4.1. Penyetoran Efek Bersifat Utang dan atau Dana ke dalam Rekening Efek 4.1.1. KSEI mencatat (mengkredit) distribusi Efek Bersifat Utang hasil suatu penawaran umum

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00016/BEI/04-2012 Tanggal ditetapkan : 2 April 2012 Tanggal diberlakukan : 1 Mei 2012 PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI.

Lebih terperinci

No. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA

No. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA No. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal: Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH Tingkat Kupon Tetap 9,35% per tahun Jatuh Tempo 15 Agustus 2012 OBLIGASI NEGARA YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA

Lebih terperinci

PEMESANAN DAN PENJATAHAN SAHAM SERTA PROSEDUR PENJATAHAN SAHAM PT BANK QNB KESAWAN Tbk UMUM Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 2 Juni 2014, PT Bank QNB Kesawan

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N :

M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO)

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO) PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN OLEH PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI 1. Pendaftaran Obligasi TATA CARA PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI a. Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan Obligasi dapat mengunjungi situs Sistem Pendaftaran Efek Elektronik ("SPEK"), yaitu https://spek.ksei.co.id.

Lebih terperinci

Mekanisme Pendaftaran Efek Bersifat Utang di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Mekanisme Pendaftaran Efek Bersifat Utang di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Yth. Direksi/Pimpinan: 1. Penerbit Efek; dan 2. Pemegang Rekening KSEI. Di Tempat Jakarta, 11 Mei 2018 SURAT EDARAN NO. SE-0002/DIR-EKS/KSEI/0518 Perihal : Mekanisme Pendaftaran Efek Bersifat Utang di

Lebih terperinci

Kepada Yth. Jakarta, 14 Maret 2017 Direksi/Pimpinan: 1. Penerbit Efek; dan 2. Pemegang Rekening KSEI. Di Tempat

Kepada Yth. Jakarta, 14 Maret 2017 Direksi/Pimpinan: 1. Penerbit Efek; dan 2. Pemegang Rekening KSEI. Di Tempat Kepada Yth. Jakarta, 14 Maret 2017 Direksi/Pimpinan: 1. Penerbit Efek; dan 2. Pemegang Rekening KSEI. Di Tempat SURAT EDARAN NO. SE-0001/DIR-EKS/KSEI/0317 Perihal : Mekanisme Pendaftaran Efek Bersifat

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.358, 2014 KEUANGAN. OJK. Efek Beragun Aset. Partisipasi Pembiayaan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5632) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI SUARA PEMBARUAN PADA TANGGAL

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT 1 Draft PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT -Nomor : -Pada hari ini,, tanggal -Hadir dihadapan saya, -Menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN MEDIUM TERM NOTES (MTN) DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN MEDIUM TERM NOTES (MTN) DI KSEI TATA CARA PENDAFTARAN MEDIUM TERM NOTES (MTN) DI KSEI 1. Pendaftaran MTN a. Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan Medium Term Notes ("MTN") dapat mengunjungi situs Sistem Pendaftaran Efek Elektronik

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 1 KETENTUAN UMUM

BAB 1 KETENTUAN UMUM BAB 1 KETENTUAN UMUM 1.1. Definisi Kecuali diberikan pengertian secara khusus, maka semua kata dan atau istilah dalam peraturan ini mempunyai pengertian yang sama sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat Bidang Usaha: Industri Kertas Budaya, Pulp dan Kertas Industri KANTOR PUSAT Sinar Mas Land Plaza Tower II Lantai 7 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep- 26/PM/2003 Tanggal : 17 Juli 2003 - 1 -

LAMPIRAN: Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep- 26/PM/2003 Tanggal : 17 Juli 2003 - 1 - - 1 - PERATURAN NOMOR IX.D.1: HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU 1. Definisi: a. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

No. 16/10/DSta Jakarta, 26 Mei 2014 SURAT EDARAN. Kepada: SEMUA DEBITUR DEVISA UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA

No. 16/10/DSta Jakarta, 26 Mei 2014 SURAT EDARAN. Kepada: SEMUA DEBITUR DEVISA UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA 1 No. 16/10/DSta Jakarta, 26 Mei 2014 SURAT EDARAN Kepada: SEMUA DEBITUR DEVISA UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA Perihal : PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap. DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Anggaran Dasar Lama NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini

Lebih terperinci

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI SITUS WEB PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK ( PERSEROAN ) DAN PT

Lebih terperinci

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-26/PM/2003 TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-26/PM/2003 TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-26/PM/2003 TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI INFORMASI TAMBAHAN YANG DITERBITKAN DI WEBSITE BEI DAN PERSEROAN PADA TANGGAL 11 JANUARI 2017 OTORITAS JASA

Lebih terperinci

No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/24/PBI/2010 tentang Kewajiban Pelaporan

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN PROMISSORY NOTES (PN) DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN PROMISSORY NOTES (PN) DI KSEI TATA CARA PENDAFTARAN PROMISSORY NOTES (PN) DI KSEI 1. Pendaftaran PN a. Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan Promissory Notes ("PN") dapat mengunjungi situs Sistem Pendaftaran Efek Elektronik ("SPEK"),

Lebih terperinci

No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri

No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/21/PBI/2012

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DALAM RANGKA

Lebih terperinci

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April 2013 SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA Syarat dan Ketentuan Umum (selanjutnya disebut SKU ) merupakan perjanjian yang sah dan mengikat Nasabah dan Bank. Nasabah dan Bank sepakat untuk mengikatkan diri pada

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

BAB 3 PENYIMPANAN UNTUK EFEK BERSIFAT EKUITAS

BAB 3 PENYIMPANAN UNTUK EFEK BERSIFAT EKUITAS BAB 3 PENYIMPANAN UNTUK EFEK BERSIFAT EKUITAS 3.1. Penyimpanan Efek 3.1.1. Efek yang disimpan di KSEI dicatat dalam bentuk data elektronik dan diadministrasikan di dalam Rekening Efek. 3.1.2. Sebagai tanda

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember 2015 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Penerbitan, Tata Cara Lelang, dan Penatausahaan Surat Berharga Bank Indonesia dalam Valuta Asing Sehubungan

Lebih terperinci

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-012/DIR/KPEI/0916 Tanggal: 08-09-2016 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI 1. Pendaftaran CP a. Calon Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan CP segera menghubungi PT. KSEI, u.p: Divisi Jasa Kustodian (Unit Pengelolaan Efek),

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/ TENTANG

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/ TENTANG KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/12-2006 TENTANG PENCATATAN DAN PERDAGANGAN UNIT PENYERTAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DI BURSA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 -----------------------NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------------ --------------------------------------------- Pasal 1 ------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -------------------- -------------------------------------- PASAL 1 -------------------------------------- 1.1. Perseroan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-104/BL/2006 TENTANG PRODUK UNIT

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI 1. Pendaftaran CP a. Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan Commercial Paper ("CP") dapat mengunjungi situs Sistem Pendaftaran Efek Elektronik ("SPEK"),

Lebih terperinci

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan ) INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Persetujuan atas rencana pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui

Lebih terperinci

PT JAYA TRISHINDO Tbk

PT JAYA TRISHINDO Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI INFORMASI INI MERUPAKAN PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN DARI KETERBUKAAN INFORMASI YANG TELAH DITERBITKAN PADA SITUS WEB PT JAYA TRISHINDO TBK

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32/POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti sebagai berikut: a. "Angsuran" adalah besar pembayaran

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO)

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO) INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Nama Emiten INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Bidang & Kegiatan Usaha Pemegang Saham Biasa dengan Nilai Nominal Rp.50.000,- /shm Dewan Komisaris

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember

PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember 1997 1. Definisi a. Kepemilikan Manfaat (Beneficial Ownership) Atas Efek

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor : Kep-00407/BEI/10-2009 Perihal : Biaya Penggunaan Sistem CTP-PLTE Tanggal Dikeluarkan : 1 Oktober 2009 Tanggal Diberlakukan : 1 Oktober 2009 Menimbang :

Lebih terperinci

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN Perihal: Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral Bab 1 : Ketentuan Umum... 1 1.1 Definisi... 1 1.2 Layanan Jasa... 4 1.3 Peraturan dan Prosedur Operasional Layanan Jasa... 5 1.4 Tempat dan Waktu Layanan Jasa...

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2 ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini diberi nama: PT Mandom Indonesia Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif : 15 Desember 2011 Masa Penawaran : 20 April 2012 Tanggal Penjatahan : 23 April 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 25 April 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang

2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang No.82, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Konvensional. Jangka Pendek. Likuiditas. Pinjaman. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6044) PERATURAN

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK INFORMASI TAMBAHAN Tanggal Efektif : 16 Juni 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 21 Agustus 2017 Masa Penawaran : 14 16 Agustus 2017 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Agustus 2017

Lebih terperinci

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN 1 No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November 2015 2015 SURAT EDARAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Berharga Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Berharga Negara Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci