Prayogi : Analisis Anggaran Penjualan Pada PT. Kimia Farma (PERSERO) TBK. TJ-Morawa Medan, 2009.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prayogi : Analisis Anggaran Penjualan Pada PT. Kimia Farma (PERSERO) TBK. TJ-Morawa Medan, 2009."

Transkripsi

1

2

3 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, serta salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir ini, guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Diploma dengan judul ANALISIS ANGGARAN PENJUALAN PADA PT.KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. TJ-MORAWA MEDAN. Penulis juga menyadari bahwa sebagai seorang manusia yang tidak luput dari kesilapan dan kekurangan tentu saja penyajian Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dari awal sampai dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyakbanyaknya dan seluas-luasnya kepada : 1. Ibunda tercinta Martiyem yang telah memberikan segala daya upaya serta do a dan harapannya kepada penulis dan juga Ayahanda Isman yang telah banyak memberikan Motivasi kepada penulis semoga keduanya selalu diberikan Kesehatan, Panjang Umur dan Murah Rejeki, Amiin. Serta kedua adik saya Priska Sari dan Mirna Wati terima kasih yang telah banyak menghibur penulis. 2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, MS selaku ketua Program studi Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen

4 Pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberikan bimbingan kepada penulis. 5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak berjasa memberikan ilmu dan mendidik penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan kepada kak Nur selaku pengurus jurusan yang telah membantu dalam kelancaran berjalannya kegiatan perkuliahan. 6. Abangda Iswanto selaku pimpinan Suvervisor PT. Kimia Farma (Persero)Tbk. TJ-Morawa Medan dan seluruh Karyawan / i, selaku pihak yang telah memberikan kesempatan riset seluas-luasnya kepada penulis. 7. Buat sahabat penulis, and Best Friend Yudi, Ulfa, Fitri, Jefri, Puput, Kak Shinta, Putra, Iwan yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini beserta rekan-rekan mahasiswa / i Jurusan Keuangan stambuk 2006 yang telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Terakhir penulis mengharapkan kiranya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Medan, 20 Mei 2009 Penulis ( Prayogi ) ii

5 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus... 5 D. Manfaat Penelitian... 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan... 7 B. Jenis Usaha / Kegiatan Perusahaan Pabrik Distribusi dan Perdagangan Apotek Laboratorium Klinik Klinik Perdagangan Internasional C. Struktur Organisasi D. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab E. Kinerja Usaha Terkini F. Rencana Kegiatan BAB III PEMBAHASAN A. Luas Pasar Yang Dilayani Oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk iii

6 B. Anggaran Penjualan Alat-alat Kesehatan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ-Morawa Medan C. Politik Harga Dalam Anggaran Penjualan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2-1( Laporan Atas Penjualan Dua Barang) Tabel 3-1( Laporan Penjualan Dua Barang Secara Keseluruhan) Tabel 3-2(Laporan Anggaran Penjualan Berdasarkan Produk, Daerah Penjualan Dan Waktu Penjualan) Tabel 3-3(Laporan Anggaran Penjualan Berdasarkan Jenis Dan Waktu Penjualan) Tabel 3-4(Anggaran Penjualan Kapas) Tabel 3-5(Anggaran Penjualan Kasa) v

8 DAFTAR GAMBAR Halaman Tabel 2-1( Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Cabang Kelas I) Tabel 3-1( Grafik Anggaran Penjualan Kapas) Tabel 3-2(Grafik Anggaran penjualan Kasa) vi

9 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Tugas akhir merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa D-III Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Yang mana mahasiswa telah melakukan magang di Departemen Fakultas Ekonomi yang sudah mendapat pengetahuan tambahan khususnya mengenai kondisi riil di lapangan. Tugas akhir ini sebagai tambahan syarat untuk menyelesaikan program studi, dengan syarat kelulusan yang ditetapkan, menjadi salah satu pendorong utama bagi setiap mahasiswa untuk mengenal kondisi dan melihat keselarasan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi praktis dalam dunia kerja yang berhubungan dengan anggaran penjualan. Selain itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan perkembangan lembaga dan perusahaan yang ada, dan ilmu-ilmu penunjang lain yang diperlukan sebagai bekal dimasa yang akan datang, sehingga mahasiswa dapat menjadi berkompeten menjadi yang terbaik. Sesuai dengan tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba. Baik besar maupun perusahaan kecil apakah itu bergerak dalam bidang jasa atau manufaktur, Untuk mewujudkan target laba yang maksimal ini, maka di butukan suatu anggaran penjualan yang disusun yang memuat aktivitas yang akan dilaksanakan. Anggaran penjualan yang telah disusun mencerminkan nilai tertinggi dari aktifitas yang telah dilaksanakan, anggaran penjualan 1

10 2 merupakan merupakan otorisasi pos anggaran yang tidak diperbolehkan untuk aktivitas bidang yang lain. Menurut Gitosudarmo (2003 : 12) dimaksudkan dengan anggaran penjualan (Sale Budget) perusahaan dapat merencanakan secara terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya. Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun anggaran. Dari pengertian tersebut diatas, jelas bahwa anggaran penjualan hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan dari bidang pemasaran dan perencanaan perusahaan dari bidang pemasaran lainya misalnya : (1) Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, (2) Rencana tentang organisasi penjualan, (3) Rencana tentang saluran distribusi, (4) Rencana tentang beaya distribusi, (5) Rencana tentang media-media promosi, (6) rencana tentang beaya promosi, (7) Rencana tentang biaya tentang pengembangan. Secara umum, semua anggaran, termaksud anggaran penjualan, mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja yang membantu

11 3 manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan. Sedang sacara khusus, anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua aggaran-anggaran dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing. Anggaran penjualan harus disusun paling awal daripada semua anggaran yang lain yang ada dalam perusahaan. Untuk menyusun anggaran penjualan, diperlukan penaksiran (forecasting), khususnya penaksiran tentang jumlah (kuantitas) produk yang diperkirakan akan mampu dijual beserta harga jualnya, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis produk (kualitas) yang akan dijual, dengan waktu serta tempat (daerah) untuk melakukan penaksiran-panaksiran tersebut dapat dibedakan menjadi dua yaitu, bersifat kualitatif ialah cara penaksiran yang menitik beratkan pada pandapat seseorang. Dan bersifat kuantitatif ialah cara penaksiran yang menitik beratkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistik. Dengan anggaran penjualan, maka kegiatan perusahaan yang luas dan kompleks dengan transaksi yang juga semakin rumit akan dapat sikendalikan sehingga kebijakan perusahaan di masa yang akan datang dapat di awasi dan dapat meningkatkan laba di tahun berikutnya. Dalam anggaran penjualan yang melibatkan pula semua unsur dan semua bagian (Departmen) yang berkaitan dengan penjualan, faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran penjualan adalah : (1) Jenis Produk Yang Dijual,Semakin banyak jenis produk yang dijual anggaran penjualan semakin besar, Setiap produk yang ada harus dibuat anggaranya sendiri sebelum pada akhirnya dijumlahkan. (2) Unit Produk, Semakin besar unit yang dianggarkan maka anggaran penjualan semakin besar,

12 4 Besar kecilnya unit yang dianggarkan akan melihat pada hasil proyeksi dan kapasitas produksi, tersedianya bahan baku, tenaga kerja, modal, distribusi dan lainya. Berdasarkan latar belakang dan besarnya peranan Analisis Anggaran Penjualan bagi kelangsungan sebuah kegiatan perusahaan maka penulis tertarik untuk membahas masalah "ANALISIS ANGGARAN PENJUALAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. TJ-MORAWA MEDAN" sebagai judul dalam penulisan paper ini. B. Perumusan Masalah Sebagai alasan suatu perencanaan riset, perlu di tetapkan apa yang menjadi pokok yang dijadikan penelitian untuk menghindari pembahasan terlalu luas maka penulis membahas : 1. Bagaimana PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Dalam menyusun anggaran penjualan agar perusahaan mampu dalam menghadapi pasar yang bersaing dan mampu mengoptimalka laba yang diperoleh perusahaan. 2. Untuk mengetahui salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran ( sales planning ) dengan anggaran penjualan. C. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini ada dua macam. Diantaranya adalah tujuan yang bersifat umum dan yang bersifat khusus.

13 5 1. Tujuan Umum 1. Terciptanya suatu hubungan terarah antara dunia perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai mitra pengguna outcome-nya. 2. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam memberikan kontribusinya pada sistem pendidikan nasional. 3. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmunya di dunia kerja pada umumnya serta mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh. 4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja di lapangan yang sebenarnya sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh dan terstruktur. 5. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir yang lebih berwawasan bagi mahasiswa. 2. Tujuan Khusus 1. Untuk memenuhi tugas akhir yang harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di Jurusan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Untuk menghitung dan menganalisa penjualan yang harus dicapai perusahaan agar mendapatkan komitmen manajemen untuk mencapai sasaran penjualan terpadu, yaitu manajemen harus terkait untuk mencapai sasaran penjualan yang sudah ditetapkan dalam rencana penjualan. 3. Untuk mengetahui pencapaiyan laba maksimal, penetrasi pasar (market penetration), pengembangan pasar (market development),

14 6 mempertahankan market share, memperkenalkan produk baru, dan sebagainya. 4. Mencari beberapa permasalahan dalam anggaran penjualan dan memberikan alternatif pemecahan yang dapat memberikan kontribusi positif. D. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis, merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi, terutama dalam hal Anggaran Penjualan, dengan mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan. b. Bagi Perusahaan, sebagai bahan masukkan dan pertimbangan dalam menentukan perencaaan dan kebijakan yang berhubungan dengan Anggaran Penjualan sehingga dapat mendukung perusahaan dalam menetapkan standard penjualan yang efektif dan efisien agar mendapatkan laba yang lebih tinggi. c. Bagi Akademik, dapat memberikan manfaat sebagai masukan bagi pihak yang membutuhkan terutama yang ada relevansinya dengan penelitian ini, serta sebagai bahan referensi dan pembanding untuk penulisan paper dimasa yang akan datang.

15 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Kimia Farma (Persero) TJ-Morawa Medan. Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat. Sebagai perusahaan public sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN. PT Kimia Farma Tbk. Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. 7

16 8 Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TU). Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan. B. Jenis Usaha / Kegiatan Perusahaan. 1. Pabrik Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri. Yang terdiri atas :

17 9 Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ini meliputi sediaan tablet, krim dan kapsul. 2. Distribusi dan Perdagangan Unit Distribusi yang direpresentasikan oleh PT. Kimia Farma Trading & Distribution sangat berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produkproduk Kimia Farma. Rencana pemerintah mengucurkan anggaran subsidi obat generik senilai Rp 4 triliun per tahun, akan menolong kantong PT Kimia Farma Tbk. Kimia Farma merupakan salah satu BUMN farmasi yang memproduksi obat generik, perusahaan farmasi pelat merah ini berani menaikkan target penjualan hingga 27% menjadi Rp 3,3 triliun tahun ini. 3. Apotek PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk. Seiring dan sejalan dengan perubahan situasi dan persaingan yang semakin kompetitif dan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, PT. Kimia Farma Tbk melaunching sebagai suatu refleksi perusahaan untuk lebih mendekatkan diri dengan para stakeholdernya.

18 10 4. Laboratorium Klinik Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti Kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan Mikro Biologi industri. Industri Farmasi memiliki peran strategis dalam berbagai aspek yaitu aspek sosial dimana perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjaga kesehatan, aspek ekonomi dan aspek teknologi yang juga menuntut agar industri farmasi dapat meningkatkan kemampuan dalam menjaga kesinambungan usaha. Layanan yang diberikan, yaitu : a. Pemeriksaan Atas Permintaan Sendiri (APS) b. Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter(APD) c. Medical Check Up d. Pemeriksaan Mikrobiologi Industri e. Pemeriksaan Rujukan 6. Klinik a) Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi Healthcare Company, maka Kimia Farma telah merintis infrastruktur bisnisnya memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.

19 11 b) Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan pemeriksaan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotek) dan layanan pendukung lainnya. c) Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, layanan medical check upa dan untuk perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan dan pengelolaan medical record untuk karyawan. d) Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dengan kebutuhan konsumen melalui layanan e-care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan. 7. Perdagangan Internasional PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak hanya di tingkat nasional tapi juga mulai memasuki tingkat perdagangan internasional. Produk-produk Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan sediaan farmasi serta bahan baku obat seperti Iodine dan Quinine telah memasuki pasar dinegara : Erope, India, Jepang, Taiwan and New Zealand. Produk Jadi dan Kosmetik telah dipasarkan ke Yemen, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan, and Papua New Guinea. Demikian juga untuk produk-produk herbal yang berasal dari bahan alami juga telah dipersiapkan proses registrasinya untuk memasuki pasar baru seperti : Filipina, Myanmar, Pakistan, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain and Bangladesh. Produk Herbal merupakan target utama korporasi untuk periode mendatang mengingat banyaknya peminat dan pembeli

20 12 potensial yang telah menunjukkan minat untuk melakukan hubungan bisnis dengan perusahaan. C. Struktur Organisasi Dalam kerangka spesialisasi kerja akan ditentukan pekerjaan setiap orang dalam organisasi. Dalam kegiatan ini pimpinan perusahaan akan menentukan jenis-jenis kerja yang harus dilakukan dan menetukan orang yang akan yang melakukan masing-masing pekerjaan, langkah yang dilakukan dalam merangka spesialisasi kerja (Job Specialization) menentukan pembagian kerja. Struktur organisasi perusahaan adalah suatu pola kerangka tetap yang menunjukkan hubungan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masingmasing jabatan. Dengan struktur organisasi yang baik akan tercipta kelancaran dan keberhasilan setiap aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan, mendorong terciptanya kepada peningkatan efisiensi kegiatan uasaha merupakan suatu fungsi penting yang perlu dlaksanakan PT. Kimia Farma Medan memiliki struktur organisasi garis dan staf, dimana Direktur Utama sebagai ketua, membawahi Direktur, General Manager dan Manager. Dengan demikian semua perintah-perintah operasional dari Direktur Utama berjalan menurut garis vertikal dari atas ke bawah melalui tangga-tangga jabatan yang telah ditetapkan. Pimpinan perusahaan dapat berkomunikasi/ berinteraksi langsung dengan bawahan, sehingga bawahan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.

21 13 Dalam situasi seperti ini kewajiban dan wewenang masing-masing pegawai pada setiap jenjang jabatan dapat dimengerti dengan mudah oleh pihakpihak yang berkepentingan. Setiap jenjang jabatan yang menerima perintah dapat membuat inisiatif agar perintah tersebut dapat dievaluasi pada akhir masa perolehan yang merupakan prestasi kerja si penerima tersebut. Dengan organisasi garis dan staf ini, jalur pertanggung jawaban kepada atasan juga merupakan garis vertikal yaitu mendapat perintah dari satu orang dan bertanggung jawab kepada satu orang pula. Struktur organisasi yang baik harus mampu berfungsi sebagai alat pengatur maupun pengawas usaha pelaksanakan pencapaian tujuan perusahaan. Adapun struktur organisasi PT kimia Farma (Persero) Tbk TJ-Morawa Medan yang menjadi objek penelitian memiliki struktur organisasi sebagai berikut.

22 14

23 15 D. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Secara umum setiap jajaran pada struktur organisasi pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk TJ-Morawa Medan sebagai berikut : 1. Kepala Cabang. PT Kimia Farma (Persero) Tbk TJ-Morawa Medan dipimpin oleh seorang kepala cabang dengan tugas pokok sebagai berikut : a) Memimpin perusahaan. b) Mampu mengurus, mengelolah serta meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Wakil Kepala Cabang. Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut : a) Bertangggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. b) Membawahi langsung Departemen Manajemen Intern I yang mengurus kegiatan intern Perusahaan. 3. Supervisor Tu/ Administrasi Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut : a) Mengatur, mengelola dan melaksanakan administrasi keuangan berdasarkan pedoman dan kebijakan serta prinsip-prinsip keuangan serta bertanggung jawab atas tersusunnya laporan keuangan dan divisi / unit usaha lainnya, menyusun dan memantau anggaran dan pendapatan belanja perusahaan sehingga dapat mengendalikan keuangan secara efektif dan efisien.

24 16 b) Tersedianya dana untuk melancarkan kegiatan usaha perusahaan. 4. Supervisor Penjualan Reguler I. Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut : a) Mengemban tugas dalam penjualan produk yang ada. b) Merencanakan dan melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemantauan terhadap pelanggan secara berkesinambungan serta memberikan saran dan masukan baik kepada Direksi maupun kepada Divisi masing-masing dalam rangka lebih mengaktifkan 5. Supervisor Penjualan Reguler II. Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab yang sama dengan supervisor penjualan reguler I yang membedakannya yaitu : a) Wilayah pemasaran perusahaan dan sasaran perusahaan dalam penjualan produknya. 6. Supervisor Penjualan Institusi. Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut : a) Melakukan Aktifitas promosi dalam lembaga kesehatan Pemerintah atau Swasta. b) Melakukan pemasaran ke lembaga atau institusi kesehatan seperti Rumah Sakit Umum atau Pemerintah. 7. Supervisor Logistik. Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut :

25 17 a) Melaksanakan pergudangan produk-produk, mengemas barang sedemikian rupa sehingga barang siap untuk dijual ke agen dan konsumen. b) Mengantar barang yang telah di pesan baik oleh institusi, lemabaga-lembaga kesehatan, dan agen. 8. Kasir. Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab sebagai berikut : a) Menerima pembayaran, dan rekapitulasi seluru setoran penjualan ke bagian keuangan. E. Kinerja Usaha Terkini. Penilaian faktor-faktor yang digunakan dalam penilaian kinerja usaha terkini merupakan hal yang paling komplek dan memerlukan pertimbangan yang mendalam dari pihak manajemen. Semakin banyak faktor-faktor yang dinilai maka akan semakin teliti penilaian tersebut, tetapi yang penting adalah faktorfaktor tersebut cukup mewakili persyaratan kerja yang dinilai.dalam hal ini unsur penilaian perusahaan dibedakan untuk karyawan dan pimpinan. Unsur penilaian karyawan adalah kemampuan kerja, kerajinan, kualitas pekerjaan, produktivitas, kepatuhan kerja, hubungan kerjasama, kepemimpinan dan tanggung jawab. Unsur penilaian untuk pimpinan adalah kesetiaan, disiplin, tanggungjawab, pengetahuan kerja, prestasi kerja, kreativitas, dan kepemimpinan. Syarat-syarat faktor penilaian tersebut adalah memang benar-benar berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas tersebut, karena dengan demikian hal ini akan membantu pimpinan atau team

26 18 penilai khusus dapat melaksanakan penilaian aktivitas perusahaan dalam kinerja secara benar. Setiap kegiatan usaha selalu mengharapkan untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan yang direncanakan oleh perusahaan. Dengan hal tersebut PT Kimia Farma membuat suatu tindakan-tindakan, bagaimana perusahaan dapat memberikan standart tugas dan tanggung jawab kepada karyawan dalam penjualan produk. Perusahaan mempunyai target dalam penjualan produknya untuk itu diperlukan suatu anggaran penjualan. Karena itu anggaran sering disebut sebagai anggaran kunci. Berhasil tidaknya suatu perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian pemasaran dalam meningkatkan penjualan. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba yang maksimal. Oleh karena itu, anggaran penjualan disusun lebih dahulu dan merupakan dasar dalam penyusunan anggaran lainnya. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan akan mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain. Penulis mendapatkan sebuah laporan penjulan dari perusahaan yang akan disajikan sebagai berikut. Adapun kinerja perusahaan terkini dalam anggaran penjualan yaitu perusahaan akan melakukan analisis luas pasar yang dilayani oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Bagaimana perusahaan melakukan analisis pemasaran dalam daerah dan luar daerah agar produknya dapat melesat dengan agregat penjualan yang baik di banding pesaingnya dengan data penjualan rata-rata. Kemudian perusahaan akan melakukan anggaran penjualan alat-alat kesehatan dengan tujuan melakuka proyek teknis daripada permintaan pelanggan potensial

27 19 untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Kemudia perusahaan akan melakukan politik harga dalam anggaran penjualan kapas dan kasa. Tabel 2.1 PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk CATATAN ATAS LAPORAN PENJUALAN DUA BARANG PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2008 Obat Generik Obat OTC (Over The Counter) Tahun Pack Harga/ pack Pack Harga/ pack Sumber : PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk Data dimabil hanya sebagian, lebih lengkapnya pada Bab III dilampirkan. F. Rencana Kegiatan. Untuk mencapai tujuan perusahaan, Menjadi Perusahaan Pelayanan Kesehatan (Health Care Company) Utama di Indonesia Yang Berdaya Saing Global. Perusahaan dapat melaksanakan rencana kegiatan usaha sebagai berikut : 1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas.

28 20 2. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya. 3. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan. 4. Melakukan usaha bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan. 5. Menyelenggarakan jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan Perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain.

29 BAB III PEMBAHASAN A. Luas Pasar Yang Dilayani Oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk. PT Kimia Farma (Persero) TJ Morawa-Medan mempunyai pangsa pasar yang cukup luas, meliputi wilayah Aceh, Riau, Medan. Dewasa ini perusahaan harus bisa memenuhi permintaan pasar, tidak hanya dengan cara bekerja dengan baik, tetapi juga harus menjadi lebih unggul dalam berbagai sektor guna menghadapi pasar yang semakin kompetitif. mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemenuhan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada pesaing. konsumen akan memilih produk-produk yang menawarkan kualita, kinerja, atau ciri-ciri inovatif terbaik. Manajer dalam organisasi yang berorientasi pada produk memusatkan energinya untuk mebuat produk superior dan menyempurnakannya terus menerus, penjualan berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan begitu saja, mereka tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang memadai. Oleh sebab itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif maka diperlukan anggaran penjualan yang memadai untuk itu perusahaan harus membuat suatu anggaran yang tepat untuk keadaan perusahaan. PT Kimia Farma (Persero) TJ-Morawa Medan melakukan membandingkan penjualan dua macam jenis produk yang mewakili seluruh jenis produk yang ada, memberikan informasi tentang penjualan pada tahun-tahun sebelumnya data disajikan sebagai berikut : 21

30 22 Tabel 3.1 PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk CATATAN ATAS LAPORAN PENJUALAN DUA BARANG PERIODE 31 DESEMBER 2002 DAN 31 DESEMBER 2008 Tahun Obat Generik Obat OTC (Over The Counter) Pack Harga/ pack Pack Harga/ pack Sumber : PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. Obat Generik dan OTC (obat umum) di kota Aceh, Riau, Medan Untuk obat generik jumlah unit untuk tiap-tiap daerah perbandingannya adalah 3:3:4, sedangkan untuk barang OTC perbandingan adalah 2:3:5, bagaimana setiap unit mampu menjual produk dengan standart yang telah ditentukan perusahaan, aktivitas perusahaan akan menyediakan lebih banyak informasi mengenai perusahaan. Sementara itu pihak manajemen akan membangun prioritas kearah yang ditunjukkan dalam peraga, mengenai penjualan yang telah dilakukan. Sebagai suatu perusahaan memiliki nilai penjualan yang baik. Usaha-usaha yang harus dilakukan untuk memperkirakan kebutuhan-kebutuhan akan kegiatan yang

31 23 dilakukan di masa depan melalui suatu aktivitas yang disebut sebagai aktivitas perusahaan. Diketahui indeks musim sebagai berikut : Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des Berdasarkan keterangan diatas penulis mencoba dengan melakukan langkahlangkah perusahaan untuk melakukan sebagai berikut : 1.Laporan anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan dan waktu penjualan, Obat OTC dan Generik. Di tiga kota. 2.Laporan anggaran penjualan berdasarkan jenis dan waktu penjualan, Obat OTC dan Generik 3.Laporan anggaran penjualan alat-alat kesehatan, Kapas dan Kasa. 4.Perusahaan akan melakukan politik harga dalam anggaran penjualan kapas dan kasa.

32 Sumber: Catatan Atas Laporan Penjualan Dua Barang PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ-Moraw Medan, diolah. PENJUALAN DAN WAKTU PENJUALAN. LAPORAN ANGGARAN PENJUALAN BERDASARKAN PRODUK, DAERAH PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk Tabel

33 25 Perusahaan perlu memperhatikan hal-hal yang amat penting dalam anggaran penjualan dengan memilih secara rinci dengan waktu bulan, triwulan, atau semester yaitu bagaimana perusahaan membuat rencana terlalu awal, kemungkinan akan terjadi perubahan keadaan, juga perlu dipertimbangkan sampai seberapa lama rencana yang disusun tersebut masih reliable, dan layak untuk di implementasikan kedalam pasar yang potensial bagi produk yang hendak dipasarkan. Di dalam kenyataanya yang lebih umum terjadi, besarnya penjualan yang dapat dicapai tidak hanya tergantung pada jenis produk yang kita pilih atau kita pasarkan. Hal ini terjadi pada kasus tabel 3.2 dimana terjadi penjualan dua barang yang berbeda yaitu Barang Obat OTC (obat pada umumnya) dan Obat Generik (obat resep dari dokter). Sektor sektor yang harus ditingkatkan tidak hanya pada sektor pemasaran eksternal saja, sektor pemasaran internal juga harus ditingkatkan guna mencapai hasil yang optimal. Dengan peningkatan mutu dan kualitas produk serta jaminan perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas. Nilai terantar pada pelanggan adalah selisih antara nilai pelanggan total (total customer value) dan biaya pelanggan total (total customer cost). Dan nilai pelanggan total adalah sebundel manfaat yang diharapkan pelanggan dari barang dan jasa tertentu. Letak geografis merupakan faktor yang paling mempengaruhi daya beli masyarakat dimana masyarakat terdiri atas berbagai macam suku budaya yang berbeda, di dalam satu daerah masih banyak suku budaya yang kurang memperhatikan kesehatannya, dan kurangnya konsumsi obat untuk kepentingan kesehatan. Masih banyak juga masyarakat yang menggunakan obat tradisional untuk penyembuhan peyakit, misalnya mengunakan tumbuhan yang dipercaya

34 26 dapat meyembukan penyakitnya, dan mengunakan jamu tradisional untuk pengobatan. Tabel 3.3 PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk LAPORAN ANGGARAN PENJUALAN BERDASARKAN JENIS DAN WAKTU PENJUALAN. Bulan Tunai Kredit Total Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des Sumber: Catatan Atas Laporan Penjualan Dua Barang PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ-Moraw Medan, diolah. Anggaran penjualan, dapat dikatakan sebagai sesuatu teknik untuk memproyeksikan tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu tahun tertentu, dengan berbagai asumsi yang tertentu pula. Anggaran penjualan akan berubah pungsinya menjadi salesplan, apabila manajemen memasukan unsur pertimbangan-pertimbangan subyektif,rencana, strategi dan lain-lain. Anggaran penjualan merupakan suatu yang dapat dipelajari. Sehingga perusahaan dapat mendidik para stafnya untuk memperdalam masalah ini.

35 27 Pihak perusahaan harus dapat memotivasi para karyawanya agar mampu memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan penjualanya setiap tahunya agar mampu berkembang menjadi perusahan yang mempunyai kompeten produk yang unggul di banding perusahan obat lainya. Terutama produk obat yang berasal dari luar negeri. B. Anggaran Penjualan Alat-alat Kesehatan PT Kimia Farma (Persero) Tbk TJ-Morawa Medan. Di antara alat-alat kesehatan yang dihasilkan adalah kapas dan kasa. Kapas digunakan untuk membersikan luka, pembersih muka dan lain-lain sedangkan kasa digunakan untuk pembalut. Secara terperici, kapas yang dihasilkan berupa : 1. Kapas pembalut. 2. Kapas pembalu steril. 3. Kapas berlemak. 4. Kapas bebat pusat steril. 5. Kapas piasan. 6. Kapas pembungkus 7. Kapas penjahitan. Sedangkan kasa terdiri dari : 1. Kasa pembalut. 2. Kasa hydrophil. 3. Kasa hydrophil steril. 4. Kasa kompres. 5. Kasa pembalut cepat steril.

36 28 6. Kasa pembalut siku. 7. Kasa pembalut gipst. Data yang tersedia pada perusahaan antara lain : a) Penjualan kapas tahun 2002 sampai dengan 2008 Tahun Penjualan (ton) Sumber : PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ Morawa-Medan. b) Penjualan kasa tahun 2002 sampai dengan 2008 Tahun Penjualan (ton) Sumber : PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ Morawa-Medan.

37 29 Dengan data tersebut perusahaan ingin menyusun laporan anggaran penjualan kapas dan kasa untuk 5 tahun mendatang dengan menggunakan analisa trend dengan metode Least Square tanpa memperhatikan variabel-variabel lain yang mempengaruhi volume penjualan. Tabel 3.4 PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk ANGGARAN PENJUALAN KAPAS Tahun Penjualan (Y) X X 2 XY Sumber: Anggaran Penjualan Kasa dan Kapas PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ Moraw-Medan, diolah. Persamaan trend : Y = a + bx Di mana : a. = Y n = = 310,29

38 30 b. = XY X 530 = 28 2 =18,93 Persamaan : Y = 310, ,93X Nilai trend : Tahun 2002 : Y = 310, ,93 (-3) = 253,50 Tahun 2003 : Y = 310, ,93 (3) = 367,08 Tahun 2004 : Y = 310, ,93 (4) = 368,01 Tahun 2005 : Y = 310, ,93 (5) = 404,94 Tahun 2006 : Y = 310, ,93 (6) = 423,87 Tahun 2007 : Y = 310, ,93 (7) = 441,80 Tahun 2008 : Y = 310, ,93 (8) = 461,73 Gambar 3.1 Grafik Anggaran Penjualan Kapas Sumber: Anggaran Penjualan Kapas PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ Moraw- Medan, diolah.

39 31 Tabel 3.5 PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk ANGGARAN PENJUALAN KASA Tahun Penjualan (Y) X X 2 XY Sumber: Anggaran Penjualan Kasa dan Kapas PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ-Moraw Medan, diolah. Persamaan trend : Y = a + bx Di mana : c. = Y n = = 1.048,29 d. = = XY 2 X

40 32 =170,07 Persamaan : Y = 1.048, ,07X Nilai trend : Tahun 2002 : Y = 1.048, ,07 (-3) = 538,08 Tahun 2003 : Y = 1.048, ,07 (+3) = 1.558,50 Tahun 2004 : Y = 1.048, ,07 (+4) = 1.728,57 Tahun 2005 : Y = 1.048, ,07 (+5) = 1.898,64 Tahun 2006 : Y = 1.048, ,07 (+6) = 2.068,71 Tahun 2007 : Y = 1.048, ,07 (+7) = 2.238,78 Tahun 2008 : Y = 1.048, ,07 (+8) = 2.408,85 Gambar 3.2 Grafik Anggaran Penjualan Kasa Sumber: Anggaran Penjualan Kasa PT Kimia Farma (Persero) Tbk. TJ-Moraw Medan, diolah.

41 33 Perusahaan dapat memproyeksikan tentang tingkat permintaan konsumen pontensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu juga, yakni sesuatunya berjalan seperti masa lalu. Dalam hal ini hasil dari suatu anggaran lebih merupakan pernyataan atau penilayan yang diskuantifisir terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan sebagai proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial untuk jangka waktu tertentu. Meskipun demikian hasil perkiraan yang diperoleh mungkin saja tidak sama dengan rencana. Menurut Najmudin (2003 : 57), hal ini disebabkan karena : a) Anggaran penjualan lebih merupakan pernyataan atau penilayan yang dikuantifisir terhadap kondisi masa depan mengenai subjek tertentu, misalnya penjualan. b) Anggaran penjualan merupakan proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial unutk jangka waktu tertentu, dengan menyebutkan asumsi yang mendasarinya. c) Anggaran selayaknya hanya dipandang sebagai bahan masukan untuk mengembangkan suatu rencana penjualan. d) Manajement dapat menerima, memodifikasi atau menolak hasil dari suatu anggaran penjualan. Perusahaan dapat melatih stafnya di bidang teknis, seperti penggunaan trend penjualan, analisis korelasi, model-model matematika, dan teknik-teknik operation research. Anggaran penjualan merupakan suatu alat yang penting, yang dapat mempengaruhi manajer dalam membuat suatu perencanaan yang matang tentang strategi penjualan dimasa yang akan datang.

42 34 C. Politik Harga Dalam Anggaran Penjualan. Masalah penetapan harga jual per unit produk adalah adalah masalah yang utama dalam penyusunan anggaran penjualan. Terhadap saling tergantungan antara kuantitas (volume) penjualan yang diharapkan dengan tingkat harga yang direncanakan. Karena itu pihak perusahaan harus memperhatikan masalah kebijakan penetapan harga. Ada 2 (dua) dasar yang berhubungan dengan masalah penetuan harga ini, dalam hubungannya dengan volume penjualan Menurut Gitosudarmo (2003 : 11) yakni : 1) Estimasi terhadap kurva permintaa, yakni bahwa perubahan tingkat harga akan mengakibatkan perubahan tingkat permintaan. 2) Kurva biaya per unit, yakni makin tinggi volume produksi maka makin besar biaya yang akan ditanggung. Kadang-kadang terjadi kesulitan bagi perusahaan unutk mengambil keputusan seandainya perusahaan diharuskan memilih salah satu dari 2 kebijaksanaan : 1) Menaikan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan dalam unit menurun. 2) Atau menurunkan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan akan meningkat. Bagai mana perusahaan harus duhadapkan oleh beberapa kasus sebagai berikut: Data di ambil forecast penjualan dengan mengambil sampel satu produk yaitu produk kapas dan kasa dengan harga rata-rata RP.3 dan perusahaan

43 35 mengaharapkan dapat menjual 5.000/pack obat. Biaya-biaya yang ditanggung adalah Rp yang bersifat biaya tetap dan Rp biaya variabel. Tetapi akhir-akhir ini diperkirakan bahwa target tersebut tidak dapat tercapai lagi. ( catatan : harga dibulatkan dalam ratusan rupiah ) Manajemen dihadapkan pada 3 alternatif kebijaksanaan yang harus dipilihnya yakni : a) Mempertahankan seperti apa yang direncanakan. b) Menaikan harga 10 % turunya volume dengan 10 %. c) Menaikan volume 10 % dengan menurunkan harga dengan 10 %. Tabel 3.6 PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk HASIL PERHITUGAN Unit Mempertahankan Rencana Menaikan Harga 10 % Kenaikan Volume 10 % Harga / unit Rp3 Rp3,3 Rp2,7 Penjualan Rp Rp Rp Biaya-biaya Biaya Tetap BiayaVariabel Rp Rp Rp Total Biaya Laba Rp Rp Rp Rp3.000 Rp2.250 Rp2450 Meskipun antara alternatif (2) dan alternarif (3) terdapat kesamaan dalam nilai penjualan (Rp ) tetapi alternatif (3) mempunyai beban biaya yang

44 36 lebih besar. Hal ini sisebabkan karena menaikan tingkat penjualan tentu diikuti dengan kenaikan nilai volume produksi. Kenaikan volume produksi mengakibatkan kenaikan biaya variabelnya. Akibat alternatif (2) mendatangkan laba yang lebih besar. Masalah ini masih sederhana sekali. Lebih lanjut ada baiknya bila pasar yang dihadapi dibagi lagi menjadi pasar yang nyata dan pasar potensial. Pasar pontensial diharapkan timbul karena adanya kebijaksanaankebijaksanaan baru yang dipilih.

45 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pada bagian akhir bab dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan pada PT Kimia Farma (persero) Tbk, TJ Morawa-Medan dengan beberapa kesimpulan dan saran ini diharapkan berguna sebagai bahan rekomendasi dan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas dan volume penjualan yang dilakukan perusahaan dengan mengimplementasikan anggaran penjualan. Adapun kesimpulan ini didasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Diharapkan dengan anggaran penjualan (Sale Budget) perusahaan dapat merencanakan secara terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya. Anggaran penjualan, dapat dikatakan sebagai sesuatu teknik untuk memproyeksikan tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu tahun tertentu, dengan berbagai asumsi yang tertentu pula. Anggaran penjualan akan berubah pungsinya menjadi salesplan, apabila manajemen memasukan unsur pertimbangan-pertimbangan subyektif, rencana, strategi dan lain-lain. Anggaran penjualan merupakan suatu yang dapat dipelajari. Sehingga perusahaan dapat mendidik para stafnya untuk memperdalam masalah ini. 37

46 38 Anggaran yang telah dibahas oleh penulis diantaranya yaitu laporan anggaran penjualan berdasarkan produk, daerah penjualan dan waktu penjualan, dengan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan maka pihak perusahaan akan melakukan pengangaran untuk Obat Generik dengan tiga daerah jumlah keseluruhan yang dianggarkan sebesar Rp dan Obat OTC dengan tiga daerah yang diangarkan sebesar Rp maka keseluruhan yang akan dianggarkan perusahaan untuk anggaran penjualan dua produk untuk semua daerah yaitu sebesar Rp maka dengan anggaran tersebut diharapkan perusahaan dapat mampu menghadapi pasar yang bersaing dan mampu mengoptimalka laba yang diperoleh perusahaan. B. Saran. Penulis mencoba memberi saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut : 1. Penganggaran perusahaan harus bebenar didukung dan dilaksanakan oleh setiap bagian-bagian dalam perusahaan sehingga perusahaan mampu menghadapi pasar yang bersaing dan mampu mengoptimalkan laba yang diperoleh perusahaan. 2. Disiplin dalam pembagian tugas karena hal tersebut dapat menjadi alat pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan anggaran sebagai sistem penganggaran tidak berjalan secara efektif dan efisien. Hendaknya prosedur penyusunan anggaran perusahaan dapat lebih realistis dan terkoordinir dengan baik.

47 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro Gunawan.Drs Anggaran Perusahaan. Yogyakarta : BFE- Yogyakarta. Farma Kimia Rencana Kerja Perusahaan. Medan : 21 April 2009 (" C_PT" Site Toolbox: Toolbox). Gitosudarmo Indriyo Anggaran perusahaan. Yogyakarta :BFE- Yogyakarta. Haruman Tendi Penyusunan Anggaran Perusahaan.Yogyakarta : Graha Ilmu. M.Munandar.Drs Perencanaan Kerja /Budgeting. Yogyakarta: BFE- Yogyakarta.

48

49

50

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Kimia Farma (Persero) Medan. Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Sesuai dengan judul penelitian skripsi ini, maka data yang dipergunakan adalah laporan keuangan yang dapat menggambarkan kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PERANAN STRUKTUR ORGANISASI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK CABANG BELMERA OLEH: SIVIANA PRATIWI

PERANAN STRUKTUR ORGANISASI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK CABANG BELMERA OLEH: SIVIANA PRATIWI 1 TUGAS AKHIR PERANAN STRUKTUR ORGANISASI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK CABANG BELMERA OLEH: SIVIANA PRATIWI 062103007 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. Pharmaceutische Handel Svereneging J. Van Gorkom & Co. (Jakarta), N.V.

BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. Pharmaceutische Handel Svereneging J. Van Gorkom & Co. (Jakarta), N.V. BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK A. Sejarah Ringkas PT Kimia Farma (Persero) Tbk Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Bandung Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obat murah bermerek. Upaya pemerintah untuk memenuhi keinginan. pengadaan obat dengan merek dagang namun harganya murah.

BAB I PENDAHULUAN. obat murah bermerek. Upaya pemerintah untuk memenuhi keinginan. pengadaan obat dengan merek dagang namun harganya murah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keinginan masyarakat akan obat bermerek dengan harga terjangkau kiranya akan segera terpenuhi. Sebagaimana yang telah menjadi wacana publik, minat masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KIMIA FARMA TRADING AND DISTRIBUTION CABANG PEKANBARU. PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Pekanbaru merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KIMIA FARMA TRADING AND DISTRIBUTION CABANG PEKANBARU. PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Pekanbaru merupakan 39 BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KIMIA FARMA TRADING AND DISTRIBUTION CABANG PEKANBARU 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Pekanbaru merupakan anak perusahaan dari dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kimia Farma merupakan Pioner dalam Industri Farmasi Indonesia. Cikal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kimia Farma merupakan Pioner dalam Industri Farmasi Indonesia. Cikal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Kimia Farma merupakan Pioner dalam Industri Farmasi Indonesia. Cikal bakal Perusahaan dapat dirunut

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera. 12 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera. PT. Jasa Marga (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan didirikan di Jakarta berdasarkan

Lebih terperinci

PPWWIPLBAB I PENDAHULUAN mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dibanding tahun seperti yang digambarkan pada Gambar 1.1 di bawah ini.

PPWWIPLBAB I PENDAHULUAN mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dibanding tahun seperti yang digambarkan pada Gambar 1.1 di bawah ini. PPWWIPLBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Pusat Statistika 7 Februari 2011 mencatat bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dibanding tahun 2009

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang , 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan pengetahuan konsumen, dan karyawan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Perusahaan Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam memasuki era globalisasi, dewasa ini kondisi perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini semakin tidak menentu. Secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk mencapai hal-hal yang tidak dapat dicapai individu secara sendiri-sendiri. Dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Tugas Individu Farmasi Industri Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu Disusun Oleh : Eka Wahyu Lestari 14340004 Dosen : Drs. Kosasih, M.Sc., Apt. Program Profesi Apoteker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki masyarakat terbanyak keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina, India dan Amerika Serikat. Saat ini Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. KIMIA FARMA PLANT MEDAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. KIMIA FARMA PLANT MEDAN LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI DI PT. KIMIA FARMA PLANT MEDAN DISUSUN OLEH : ERNITA, S. Farm 093202016 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Kartini Muljadi,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PLANT MEDAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PLANT MEDAN LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PLANT MEDAN DISUSUN OLEH : SRI ROMAITO HASIBUAN, S.Farm 093202065 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di perusahaan PT. INDOFARMA Tbk, pada divisi pengembangan jasa teknik atau dikenal dengan nama INDOMACH (indofarma

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia perusahaan membuta para perusahaan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan meminimalkan pengeluaran. Persaingan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM III FUNGSI ANGGARAN BIAYA OPERASI SEBAGAI ALAT PENGAWASAN PADA PT. SUCOFINDO (PERSERO) MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : Nama : Hydri Anggih Nim : 062101149

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22 November 2000 dan telah terdaftar di notaris Alina Hanum, SH. Didalam akte

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan fungsi bisnis untuk mengenali kebutuhan konsumen dan menentukan target market yang dituju serta merancang produk dan program yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Indonesia Farma (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi dan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas juga harus dijadikan prioritas utama. juga menjamin kualitas produk hingga masa akhir penggunaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas juga harus dijadikan prioritas utama. juga menjamin kualitas produk hingga masa akhir penggunaannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, dunia industri semakin berkembang.seiring dengan itu, maka persaingan bisnis khususnya di bidang manufaktur juga semakin ketat.setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, menyebabkan persaingan diantara pelaku

Lebih terperinci

PERANAN KEBIJAKAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME DEPOSITO PADA PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA, TBK CABANG MEDAN

PERANAN KEBIJAKAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME DEPOSITO PADA PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA, TBK CABANG MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM S 1 EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI MEDAN PERANAN KEBIJAKAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME DEPOSITO PADA PT. BANK BUMIPUTERA INDONESIA, TBK CABANG MEDAN PROPOSAL SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO. PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR.

ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO. PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Medan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Medan LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Medan Disusun Oleh : Astrie Rezky, S. Farm. 093202004 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 Lembar

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metiska Farma berdiri atas prakarsa bapak Memet Tanuwidjaja, bapak Ismail dan bapak Karim Johan

Lebih terperinci

SKRIPSI MINOR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA CV. AGRO SURYA MEDAN. Oleh : MUHAMMAD NUR

SKRIPSI MINOR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA CV. AGRO SURYA MEDAN. Oleh : MUHAMMAD NUR SKRIPSI MINOR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA CV. AGRO SURYA MEDAN Oleh : MUHAMMAD NUR 052102032 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. RIVEGAMORA M E D A N TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. RIVEGAMORA M E D A N TUGAS AKHIR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. RIVEGAMORA M E D A N TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : DONNA AFWANI LUBIS 092101092

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN. Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

ANGGARAN PENJUALAN. Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan MAKALAH ANGGARAN PENJUALAN ANGGARAN PENJUALAN Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan Disusun Oleh: Iin Wulandari Muslimat (2013054352) Nurrahmah Istiani (2013051805) Tison

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tinggi dalam bisnis trading dan logistik di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tinggi dalam bisnis trading dan logistik di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin tinggi dalam bisnis trading dan logistik di bidang energi yang mampu bersaing di pasar global saat ini mendorong adanya kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri susu di Indonesia semakin menjanjikan seiring dengan pertumbuhan pasar susu cair di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM PENYIMPANAN, PENGAMANAN, DAN PEMELIHARAAN ARSIP DI RUANG KEPALA TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

TUGAS AKHIR SISTEM PENYIMPANAN, PENGAMANAN, DAN PEMELIHARAAN ARSIP DI RUANG KEPALA TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. TUGAS AKHIR SISTEM PENYIMPANAN, PENGAMANAN, DAN PEMELIHARAAN ARSIP DI RUANG KEPALA TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh: INDAH PERMATA SARI 082103097 D-III Kesekretariatan Guna Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jamin Ginting Km. 11 No A Kecamatan Medan Tuntungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jamin Ginting Km. 11 No A Kecamatan Medan Tuntungan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Jadwal Penelitian Objek penelitian ini adalah PT. Hilon Sumatera Medan, dengan alamat Jalan Jamin Ginting Km. 11 No. 64 - A Kecamatan Medan Tuntungan. Tahap Penelitian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENACANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASI PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. O l e h : AYU NOVITA SARI

TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENACANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASI PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. O l e h : AYU NOVITA SARI TUGAS AKHIR FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENACANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASI PADA PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN O l e h : AYU NOVITA SARI 082102060 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. Enseval didirikan pada Oktober 1973, sebagai akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT. Kalbe Farma bersama anak perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI BAB II DESKRIPSI INDUSTRI 1.1. Sejarah Industri Farmasi Sejarah industri farmasi di Indonesia diawali dengan berdirinya pabrik farmasi pertama yang didirikan di Hindia Timur pada tahun 1817, yaitu NV.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk item yang diproduksi. Peramalan ini berguna sebagai dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahap pertama dalam perencanaan dan pengendalian produksi bila produksi bertipe made to stock adalah menentukan suatu peramalan akurat dari permintaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, sehingga dalam dunia usaha dewasa ini muncul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

Lebih terperinci

ANALISA ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Survey pada Perusahaan PT. Indosat Region Nothern Sumatera) TUGAS AKHIR

ANALISA ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Survey pada Perusahaan PT. Indosat Region Nothern Sumatera) TUGAS AKHIR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN ANALISA ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Survey pada Perusahaan PT. Indosat Region Nothern Sumatera)

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh :

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : Ayu Sukrisna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bersama dengan berkembangnya dunia bisnis, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang berkualitas yang mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah industri farmasi di Indonesia diawali dengan berdirinya pabrik farmasi pertama yang didirikan di Hindia Timur pada tahun 1817, yaitu NV. Chemicalien Rathkamp

Lebih terperinci

Obat dan Makanan Terjamin Aman, Bermutu dan Bermanfaat

Obat dan Makanan Terjamin Aman, Bermutu dan Bermanfaat Sejalan dengan prioritas pembangunan jangka menengah, tantangan, beban dan tanggung jawab pengawasan obat dan makanan dirasakan semakin berat. Untuk itu, Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki 10 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan Suzuki Sunindo Varia Motor Gemilang yang beralamat di Jl. H. Adam Malik No. 101 Medan dan Suzuki Sunindo Motor yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015

PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015 PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015 PENJUALAN TAHUN 2014 Pada tahun 2014 Perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp. 2.384 milyar, turun sebesar 7% dari penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Tinjauan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 2.1.1 Sejarah Perusahaan. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA ASOSIASI

PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA ASOSIASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-I EKSTENSI M E D A N PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan 2 2.1 Sejarah PT Kimia Farma TBK BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN KINERJA UNTUK PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat) Oleh : NUZULLIANA WINERY

Lebih terperinci

GAYA KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERPENGARUH POSITIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT TELKOM HR AREA V SURABAYA SKRIPSI

GAYA KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERPENGARUH POSITIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT TELKOM HR AREA V SURABAYA SKRIPSI GAYA KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERPENGARUH POSITIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT TELKOM HR AREA V SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan posseperti pos & giro, bisnis komunikasi, bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Tanabe Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang farmasi yang dalam perjalanan waktu banyak mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan organisasi itu dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dengan adanya manajemen yang baik akan dapat membantu untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI SKRIPSI PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI (STUDI KASUS PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG PADANG ) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi semen di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Agung (2013) sebagai sekretaris di salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia bahwa Sampai dengan September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan Bab 3 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci